9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penanganan pascapanen Bahan Hasil Perkebunan (BHP) harus dilakukandengan baik dan benar agar BHP dapat sampai kepada tangan konsumen dengan kualitas yang baik pula. Salah satu BHP yang banyak disoroti di Indonesia adalahberas. Beras merupakan komoditas vital bagi Indonesia, hal ini dapat dilihat dariketergantungan sebagian besar masyarakat Indonesia akan komoditas ini sebagaimakanan pokok. Tidak heran jika tiap waktu beras selalu menjadi sorotan baik dari segi kualitas ataupun kuantitasnya.Setiap kota atau daerah di Indonesia pada umumnya mempunyai pusatindustri beras, karena beras merupakan makanan pokok yang dibutuhkan di setiap daerah. Sedangkan penjualan dilakukan setelah produk yang dibeli tersebut mengalami perubahan sebagai perwujudan nilai tambah melalui perbaikan kualitas dengan rekayasa teknologi, seperti pengemasan, pensortiran, grading dan lain-lain.Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dari BHP adalah dengan perlakuan pascapanen yakni sortasi dan grading. Dalam praktikum kali ini prosessortasi dan grading akan diujicobakan terhadap komoditas beras guna menilai kualitas dari beras tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur dan mengamati proses sortasi dan grading Bahan Hasil Perkebunan (BHP).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sortasi
Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik (Anonim, 1985).
Tujuan Sortasi:
1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997).
2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat .
3. Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat kesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan asing
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum PTPHP tentang sortasi dan grading ini dilakukan pada hari selasa,31 maret 2015 Pukul 08.00-11.00 WITA yang betempat di laboartorium pengolahan hasil perkebunan
3.2 Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam pengukuran sortasi dan grading beras ini diantaranya yaitu:
Beras (250 gram)
Kertas
Plastik
Neraca
Gelas plastik
3.3 Metode Praktikum
Metode praktikum yang digunakan adalah metode pengamatan secara langsung terhadap objek di politeknik pertanian negeri samarinda Sedangkan pengolahan data dilakukan di politeknik pertanian negeri samarinda
3.4 Prosedur Kerja
1. Beras di timbang di neraca digital sampai dengan 250 gram
2. lalu letakan beras ke dalam kertas dan lakukan sortasi dan bagi menjadi pengkelasan mutu, mutu 1 (terbaik) mutu 2(beras pecah), dan mutu 3(kotoran beras)
3 setelah di sortasi,masukan masing-masing beras kedalam plastik
dan timbang lagi ke dalam neraca digital
4. gambar alat dan bagian-bagiannya serta hitung presentase bobot beras berdasarkam mutu
BAB IV
HASIL
4.1 presentase beras berdasarkan mutu kelompok 1
mutu
bobot(gram)
presentase bobot(%)
1
209
83,60
2
39
15,60
3
2
0,8
Pembahasan:
Pada mutu 1 beras sangat dominan yaitu 209 ram dari 250 gram beras semua mutu dengan presentase 86,30 %
Pada mutu 2 beras yaitu 39 gram dari 250 gram beras semua mutu dengan presentase
15,60 %
Pada mutu 3 beras(kotoran) yaitu 2 gram dari 250 gram beras semua mutu dengan presentase 0,8 %
4.2 presentase beras berdasarkan mutu semua kelompok
No
Kelompok
Nama Bahan
Berat Awal (gr)
Mutu (gr)
% Mutu
1
2
3
1
2
3
1
1
Beras
250
209
39
2
83,6
15,6
0,8
2
2
Kopi
252
193
58
1
75,6
23,01
0,39
3
5
Kedelai
500
456
18
24
91,2
3,6
4,8
4
6
Beras
250
182
65
3
72,8
26
1,2
5
7
Beras
250
188
62
0
75,2
24,8
0
Bahan hasil sortasi mutu 1 (terbaik) terdapat pada hasil sortasi kedelai dengan presentase 91,20% kemudian di ikuti oleh sortasi beras kelompok 1 dengan presentase 83,60% setelah itu di ikuti oleh sortasi kopi kelompok 2dengan presentase 75,60% ,kemudian di ikuti oleh sortasi beras kelompok 5 dengan presentase 75,20%, setelah itu di posisi terakhir sortasi beras kelompok 4 dengan presentase 72,80%,
Bahan hasil sortasi mutu 2 (pecah) terdapat pada hasil sortasi kedelai dengan presentase 3,60% kemudian di ikuti oleh sortasi beras kelompok 1 dengan presentase 15,60% setelah itu di ikuti oleh sortasi kopi kelompok 2dengan presentase 23,01% ,kemudian di ikuti oleh sortasi beras kelompok 5 dengan presentase 24,80%, setelah itu di posisi terakhir sortasi beras kelompok 4 dengan presentase 26,00 %,
Bahan mutu 3(ampas) dapat dilihat dalam hasil table pengamatan
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tujuan sortasi pada beras yaitu:
Memperoleh kualitas yang lebih baik dan seragam (baik bahan mentah maupun produk yang dihasilkan)
Memberikan standarisasi dan perbaikan cara pengolahannya.\
Menawarkan beberapa kualitas kepada konsumen dengan harga yangsesuai dengan kualitasnya
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Beras
http://yuby-idea.blogspot.com/2013/04/penjelasan-sortasi-secara-lengkap.html
ACARA 2
PENGENALAN ALAT-ALAT PENGECIL UKURAN