I.Preformulasi 1. Tinjau Tinjauan an Farmakol Farmakologi ogi Bahan Bahan Obat Obat a. Efek Utama Mencegah atau mengobati hipokalemiake hipokalemiakekurangan kurangan kalium !an biasan"a !an biasan"a !igunakan sebagai tonicity agent # $PE% &'( ). *alium merupakan kation "ang "ang terpe terpenti nting ng !alam !alam cair cairan an intra intrase selul luler er !an sangat sangat essens essensia iall untuk untuk mengatur keseimbangan asam basa serta isotonisitas sel. +lukosa "ang a!a !alam infus berfungsi sebagai pengganti kehilangan cairan tubuh sehingga tubuh mempun"ai energi kembali untuk melakukan metabolismen"a !an juga sebagai sumber kalori. k alori. b. Efek ,amping Terja! erja!ii hiper hiperkal kalem emia ia apabi apabila la jumlah jumlah "ang "ang !igun !igunaka akan n meleb melebihi ihi "ang "ang !ibutuhkan% kelemahan otot% paralisis% aritmia% heart block% !an car!iac arest. c. *ont *ontra rain in!i !ika kasi si Obat-obat "ang !apat meningkatkan ka!ar kalium !alam !arah seperti /E Inhibito Inhibitor% r% ciclospo ciclosporin% rin% kerusaka kerusakan n ginjal ginjal "ang berat% berat% ka!ar ka!ar plasma plasma kalium !iatas & mmol0% alergi terha!ap obat% !ehi!rasi akut% ka!ar serum kalium !alam !arah tinggi!an obat "ang mengan!ung kalium # garam kalium !ari penisilin ) (. Tinjau Tinjauan an ,ifat ,ifat Fisika Fisika *imi *imiaa Bahan Bahan Obat Obat a. *elarutan 0arut !alam (% bagian air% larut !alam (&2 bagian etanol 3&4% larut !alam 15 bagian gliserin% !an praktis ti!ak larut !alam bagian aseton atau eter.
#$PE% &'() b. ,tabilitas -Terha!ap suhu 6 ,tabil pa!a suhu ruangan -Terha!ap p$ 6 p$ ' untuk larutan saturate! pa!a suhu 1&o/ -Terha!ap Oksigen 6 ,tabil ,tabil% !isimpan !i tempat tertutup !an tempat kering #$PE% &'() c. /ara /ara ,te ,teri rili lisa sasi si Bah Bahan an ,terilisasi panas basah #autokla7e) atau filtarasi 8engan autoklaf !ilakukan pa!a suhu 11&o/ selama 92 menit. !. Inko Inkom mpati patibi bili lita tass */l bereaksi kuat !engan bromine triflouri!a !an !engan campuran asam sulfurat sulfurat !an kalium kalium permanga permanganat. nat. !an"a !an"a asam hi!roklo hi!roklorit% rit% :a/l :a/l !an
Mg/l( menurunkan */l !i !alam air. 0arutan Intra7ena */l inkompatibel
II.
!engan protein hi!rolisat #$PE% &'9) e. /ara Penggunaan !an 8osis Infus !imasukkan ke 7ena "ang besar !engan kecepatan 12-(2 mEgjam Formulasi 1. Permasalahan !an Pen"elesaian Permasalahan 1. ,e!iaan ti!ak boleh mengan!ung pirogen (. Pemberian /arbo absorben !apat men"erap bahan organik 9. ,e!iaan harus !ibebaskan !ari /arbo absorben 5. Perhitungan isotonis !engan menggunakan glukosa sebagai pengganti :a/l Pen"elesaian a) Menggunakan air bebas pirogen !an !itambahkan norit sebagai pengabsorbsi pirogenik b) Penambahan glukosa seban"ak "ang !iserap norit c) ,ebelum !ikemas% se!iaan !isaring terlebih !ahulu agar bebas !ari norit !) Menggunakan meto!e :a/l eki7alen (. Formulasi "ang akan !ibuat ; */l 2%94 +lucose <.s $/l 2%1 : a! Ph &-= :orit 2%14 olume 0,38 g ? 100 ml @ 1&2 ml? 2%&' g */l 0,1 g :orit
?
100 ml
@ 1&2 ml
? 2%1& g
+lucose
1 g */l setara !engan 2%'= :a/l 1 g KCl
0,57 g KCl
0,76 g NaCl ?
x
:a/l ? 2%599( g Isotonis 2%3 4 :a/l ? 2%3 g !alam 122 ml Aika !alam 1&2 maka 6 150 ml 100 ml
@ 2%3 g ? 1%9& g
Aa!i :a/l "ang !ibutuhkan ? 1%9& g 2%599( g ? 2%31= g 1 glukosa setara !engan 2%1= :a/l
1 g glukosa 0,16 g NaCl
x 0,9168 g NaCl
?
+lukosa "ang !ibutuhkan ? &%'9 g +lukosa "ang !itambahkan "aitu glukosa "ang !ibutuhkan C glukosa "ang 35
!iserap norit ? &%'9 C
100
@ 2%1& ? &%'9g C 2%2&(& g ? &%'(& g
>olume Infus ? >D C &2 ml? 122 ml C &2 ml ? 1&2 ml
5. /ara sterilisasi Bahan ,e!iaan "ang kan 8ibuat Menggunakan meto!e filtrasi !an meto!e panas basah # autokla7e) pa!a suhu 11&o/ selama 92 menit
1
/ara *erja
8itimbang +lukosa &%'9gram
8itimbang *cl 2% &' gram Dilarutkan beker glas 8ilarutkan !alamdalam beker glas menggunaan a
8itimbang norit 2%1& gram masukkan ke!alam larutan #a) 8ipanaskan pa!a hot plate suhu '2o/ selama 12 menit 0arutan mengan!ung norit aktif 8isaring menggunakan kertas saring rangkap !ua Filtrat Masukkan !alam botol infus "ang su!ah !ikalibrasi sebelumn"a ,terilisasi 8isaring !engan !engan menggunakan autoclaf 11&o/ membran selama 12 Filtrat 8ipanaskan pa!a '2o/ 12 menit% !isaring Infus ,teril% beri kemasan% etiket Filtrat menit #12( ml) label% tutup !an botol !engan tutup karet kembali !engan saringan "ang sama filter 2%5&m
Hasil Pengamatan 1 2
3
pH sediaan :6 Penimbangan bahan : 1 KCl : 0,57 g 2 Norit : 0,15 g 3 l!"osa : 5,7#3 g $a"t! sterilisasi panas basah dengan a!to"la% $a"t! pemanasan 20 menit $a"t! pengel!aran !dara 2 menit $a"t! menai" 51 menit $a"t! "esetimbangan 10 menit $a"t! pembinasaan 30 menit $a"t! tambahan 'aminan sterilitas 5 menit $a"t! pen!r!nan 11 menit $a"t! pendinginan 5 menit ()(*+ $*K( 137 menit
s!h! 115oC selama 30 menit 2& deti" 30 deti" 20 deti"
30 deti" 13 deti" 13 deti"
Pa!a pembuatan se!iaan steril ini !ikemas !alam bentuk 7ial "ang mengan!ung larutan steril infuse */0 2%94 cum glukosa. 0arutan */0 cum glukosa !igunakan secara intra7ena untuk memperbaiki kan!ungan elektrolit !i!alam tubuh. Bahan aktif "ang !igunakan a!alah */0. */0 merupaan sen"aa "an !gnakan unuk terapi kekurangan kalium. Bahan ini !ipilih kaena ion klori!a "ang a!a !apat mengatasi hipochloracmic
alkalosis "ang sering terja!i pa!a pasien kekragan kalium. Infuse merupakan se!iaan larutan "ang !isterilkan !an biasan"a !ikemas !alam !alam 7olume 2%& 10. Pa!a praktikum kali ini !ibuat infuse */0 2%94 cum glukosa !engan 7olume 122 ml%namun "ang !imasukkan ke!alam a!ah a!alah 12( ml. hal ini sesuai !engan pers"aratan FI I> untuk se!iaan cairan encer !engan 7olume lebih !ri &2 ml a!alah !itambah (4 !ari se!iaan "ang tertera pa!a etiket.hal ini !ilakukan untuk memerikan toleransi kehilangan 7olume selamaproses pemin!ahan se!iaan ke!alam kemasan. Gang !ilakukan pertama "akni menimbang */0 2%&' g !alam kaca arloji kemu!ian larutkan !engan a
lebih berbaha"a !iban!ing kea!aan hipertonis% karena sifat larutan hipotonis irre7ersibel #sel su!ah pecah )%se!angkan sifat hipertonis re7ersibel # sel !apat kembali normal ). kelarutan !ari bahan bahan obatn"a% kon!isi panas juga !apat mensterilkan bahan !ari mikroba. ,etelah semua bahan !ilarutkan% maka p$ !icek =% hal ini !ikarenakan agar larutan "ang akan !igunakan sebagai se!iaan injeksi parenteral memiliki p$ "ang men!ekati !engan p$ tubuh manusia. Tujuan utama pengaturan p$ !alam se!iaan infus ini a!alah untuk mempertinggi stabilitas obat% misaln"a efek terapi optimal obat% menghin!ari kemungkinan terja!in"a reaksi !ari obat tersebut% sehingga obat tersebut mempun"ai akti7itas !an potensi. ,elain itu% untuk mencegah terja!in"a rangsangan atau rasa sakit seaktu !isuntikkan. p$ "ang terlalu tinggi akan men"ebabkan nekrosis jaringan se!angkan p$ "ang terlalu ren!ah men"ebabkan rasa sakit jika !isuntikkan. Pirogen a!alah sen"aa kompleks polisakari!a "ang mengan!ung ra!ikal !engan unsur :.P% selama ra!ikal tersebut masih terikat% maka selama itu pula akan menimbulkan !emam !an bersifat termostabil% jika terlalu ban"ak !apat membaha"akan pasien. Untuk mengatasi hal tersebut% !igunakan meto!e sterilisasi filtrasi !imana !ilakukan 9 kali pen"aringan. 8ua kali pen"aringan !ilakukan menggunakan kertas saring rangkap !ua !an satu kali pen"aringan !engan membrane filter 2%5& m. pen"aringan !engan kertas saring rangkap !ua menggunakan kertas saring "ang sama !engan tujuan untuk menahan norit "ang mengabsorbsi pirogen sehingga se!iaan berkurang jumlah pirogenn"a.tujuan pen"aringan "ang ketiga !engan menggunakan membrane filter 2%5& m a!alah untuk menghilangkan norit total sehingga se!iaan terbebas !ari norit. Oleh karena mengalami proses pen"aringan % 7olume se!iaan !ibuat !ilebihkan &2 ml "ang sesuai !engan pers"aratanse!iaan infuse "aitu 7olume !ibuat lebih #!itambahkan &2 ml). ,elain itu juga !ilakukan sterilisasi !engan autocla7e pa!a suhu 11&J/ selama 19' menit 1' !etik . ,terilisasi "ang efektif !an !ilakukan !alam percobaan ini a!alah sterilisasi !engan uap bertekanan menggunakan autocla7e !engan suhu 11&J/ selama 19' menit 1' !etik . Aa!i harus !iusahakan agar pembuatan larutan injeksi !an infus harus !ikon!isikan bebas pirogen !an harus !ipastikan pula baha kon!isi ini !apat !ipertahankan sampai saat pemakaiann"a. Pemilihan a!ah pa!a formula ini menggunakan 7ial% karena !apat !igunakan untuk berulang kali !an tutup terbuat !ari karet "ang bersifat elastis !an !apat !itutup kembali.
+lukosa ti!ak stabil pa!a pemanasan suhu tinggi !alam aktu "ang lama karena terja!i penurunan p$ !an karamelisasi sehingga sterilisasi ti!ak !ilakukan pa!a suhu "ang tinggi !an !alam aktu "ang lama. $al lain "ang juga perlu !iperhatikan a!alah hasil !egra!asi pa!a pemanasan glukosa "aitu &-hi!roksi metil furfural # &-$MF ) harus ti!ak melebihi batas tertentu seperti "ang tertera !alam Farmakope In!onesia karena bersifat alergenik. Beberapa hal "ang perlu !iperhatikan untuk membatasi pro!uksi &-hi!roksi metil furfural a!alah suhu karena semakin tinggi suhu maka semakin ban"ak pro!uksi &-$MF% p$ karena semakin tinggi p$ maka semakin mu!ah terbentuk &-$MF% serta konsentrasi glukosa karena
semakin
mu!ah. Ber!asarkan FI
besar
konsentrasi
maka
pembentukan
&-$MF
semakin
I> sejumlah 7olume "ang !iukur seksama setara !engan 1%2 g
glucose "ang !iencerkan !engan air hingga (&2 ml. Ukur serapan pa!a panjang gelombang maksimum lebih kurang (5 nm menggunakan air sebagai blanko 6 serapan ti!ak lebih !ari 2%(&.
•
Infus sebagai se!iaan parenteral harus memenuhi pers"aratan antara lain steril% !an bebas !ari partikel asing% bebas pirogen% stabil% tonisitas% jernih% se!apat mungkin
•
isohi!ris,!an mempun"ai p$ "ang sesuai. 0arutan "ang isotonis a!alah larutan "ang memiliki tekanan osmose sama !engan tubuh% !an kea!aan isotonis inilah "ang !iharapkan% karena !alam kea!aan ini% larutan
•
"ang !iinjeksikan ti!ak akan menimbulkan rasa sakit Untuk menghilangkan pirogen% !igunakan meto!e sterilisasi filtrasi !imana !ilakukan 9 kali pen"aringan. 8ua kali pen"aringan !ilakukan menggunakan kertas saring rangkap !ua !an satu kali pen"aringan !engan membrane filter 2%5& m.
•
+lukosa ti!ak stabil pa!a pemanasan suhu tinggi !alam aktu "ang lama karena terja!i penurunan p$ !an karamelisasi% hasil !egra!asi pa!a pemanasan glukosa "aitu &-hi!roksi metil furfural # &-$MF ).
8epartemen *esehatan ;epublik In!onesia% 133&. Farmakope Indonesia. E!isi I>. Aakarta6 8irektorat Aen!eral Pengaasan Obat !an Makanan. 00 test !an ;abbit test merupakan suatu uji "ang !ilakukan !engan tujuan untuk mengetahui a!a ti!akn"a kan!ungan pirogen !alam suatu se!iaan% khususn"a se!iaan steril. 1 00 Test Uji 00 #0imulus meboc"te 0"sate)a!alahuji in 7itro "ang !igunakan untuk men!eteksi atau mengukur kebera!aan !an konsentrasi bakteri en!otoksin !alam pro!uk obat !an biologi !engan menggunakan 0imulus meboc"te 0"sate "ang !iperoleh !ari ekstrak air ameboc"tes kepiting tapal ku!a #0imulus Pol"phemus atau Tach"pleus tri!entatus) sebai reagen 00 #U,P 9( - :F ('% (223). En!otoksin merupakan jenis pirogen% tetapi ti!ak semua sen"aa pirogen merupakan en!otoksin. ,e!angkan uji 00 merupakan meto!e spesifik untuk bakteri en!otoksingram negatif% han"a untuk pirogen "ang signifikan pa!a keban"akan pabrik farmasetikal !an peralatan me!is. Prose!ur ini lebih akurat !an praktis !iban!ing menggunakan meto!e kelinci.!a !ua meto!e pa!a tes ini "aitu meto!e gel-clot "ang !i!asarkan pa!a pembentukan gel !an meto!e fotometri.!a pula meto!e turbi!imetri "ang !i!asarkan pa!a kekeruhan "ang terja!i setelah pembelahan substrat en!ogen !an meto!e kromogenik "ang !i!asarkan pa!a timbuln"a arna setelah pembelahan kompleks kromogen-pepti!a sintetis. $asil akhir !i!asarkan pa!a teknik gel-clot% kecuali !in"atakan lain !alam monografi #U,P 9( - :F ('% (223). *arena reagen 00 telah !iformulasi untuk !igunakan !alam meto!e turbi!imetri atau kolorimetri% maka meto!e tersebut !apat !igunakan untuk memenuhi pers"aratan. 8ibutuhkan kur7a regresi stan!art untuk menentukan kan!ungan en!otoksin !engan cara mengintrapolasi kur7a. Prose!ur "ang !ilakukan mencakup inkubasi !engan aktu "ang sesuai untuk bereaksin"a en!otoksin !an larutan kontrol !engan reagen 00 !an absorbansi !ibaca !engan teknik spektrofotometri pa!a panjang gelombang tertentu. Titik akhir !ari meto!e turbi!imetri a!alah setelah proses inkubasi. ,e!angkan titik akhir meto!e kolorimetri a!alah setelah penambahan enKim pa!a saat proses reaksi hingga proses terminasi. Pa!a meto!e turbi!imetri !an kolorimetri kinetic% absorbansi !iukur
selama proses reaksi !an lajun"a !itentukan ber!asarkan hasil pembacaan #U,P 9( - :F ('% (223).
a
Meto!e gel-clot Meto!e ini !igunakan untuk men!eteksi atau mengukur en!otoksin ber!asarkan pembekuan reagen 00 !engan en!otoksin.*onsentrasi en!otoksin "ang !iperlukan untuk menggumpalkan lisat !alam kon!isi stan!ar menunjukkan sensitifitas reagen 00 #U,P 9( - :F ('% (223). 00 test !i!asarkan pa!a obser7asi pembentukan gel beku seaktu en!otoksin bersentuhan !engan protein pembeku !ari amoeboc"tes 0imulus "ang bersikulasi. Perangkat uji ini ter!iri !ari kalsium% enKim propembekuan #proclotting) !an sen"aa propenggumpalanprokoagulan #procoagulan) #Blecho7a% (221). EnKim proclotting akan terakti7asi oleh en!otoksin !an kalsium untuk membentuk enKim pembeku #clotting enK"me) "ang akan memotong prokoagulan menja!i subunit polipepti!a #koagulogen). ,ubunit-subunit tersebut akan bergabung membentuk ikatan !isulfi!a membentuk gel beku. Aika !iperlukan% bisa !ilakukan meto!e spektrofotometri untuk mengukur jumlah protein "ang tergumpalkan pa!a lisat tersebut "ang mana bisa ter!eteksi hingga 12pgml lipopolisakari!a #Blecho7a% (221). En!otoksin bakteri gram negatif mengkatalisis akti7asi proenKim pa!a lisat 0.0aju akti7asi aal !itentukan oleh konsentrasi en!otoksin.EnKim coagolase menghi!rolisis ikatan spesifik pa!a suatu protein penggumpal #coagulogen) "ang juga
ter!apat
pa!a
lisat
0
menghasilkan
koagulin
untuk
pembekuan
protein.En!apan !an gel "ang terbentuk !apat terja!i setelah mencampurkan en!otoksin bakteri !engan lisat 0% namun han"a pembentukan gel "ang !ianggap sebagai titik akhir #Blecho7a% (221). b
Meto!e Fotometri Meto!e turbi!imetri mengukur peningkatan turbi!itas.Ber!asarkan prinsip uji% meto!e
ini
!iklasifikasikan
ke!alam
en!point-turbi!imetri
atau
kinetic-
turbi!imetri.En!point-turbi!imetri !i!asarkan pa!a hubungan kuantitatif antara konsentrasi en!otoksin !an turbi!itas #absorbansi atau transmisi) !ari reaksi campuran pa!a akhir inkubasi.*inetic-turbi!imetri merupakan meto!e "ang !igunakan untuk mengukur aktu onset "ang !ibutuhkan untuk mencapai absorbansi !ari campuran reaksi atau laju turbi!itas.
Meto!e kromogenik !igunakan untuk mengukur pelepasan kromofor !ari pepti!e kromogenik pa!a reaksi en!otoksin !engan reagen 00.Ber!asarkan prinsipn"a% meto!e ini !iklasifikasikan ke!alam en!point-kromogenik atau kinetickromogenik.En!point-kromogenik ber!asarkan pa!a hubungan kuantitatif antara konsentrasi en!otoksin !an pelepasan kromofor pa!a akhir inkubasi.*inetickromogenik !igunakan untuk mengukur aktu onset "ang !ibutuhkan untuk mencapai absorbansi !ari campuran reaksi atau laju timbuln"a arna. Proses inkubasi pa!a semua meto!e fotometri !ilakukan pa!a suhu 9'L1H/ (
#U,P 9( - :F ('% (223). ;abbit Test Uji pirogen !imaksu!kan untuk membatasi resiko reaksi !emam pa!a tingkat "ang !apat !iterima oleh pasien pa!a pemberian se!iaan injeksi. Pengujian meliputi pengukran kenaikan suhu kelinci setelah pen"untikan larutan uji secara i.7 !an !itunjukkan untuk se!iaan "ang perlu pen"iapan pen!ahuluan atau cara pemberiann"a perlu kon!isi khusus ikuti petunjuk tambahan "ang tertera pa!a masing-masing monografi #8epartemen *esehatan% 133&). Uji pirogen menggunakan kelinci sehat "ang telah !ijaga !alam kea!aan lingkungan !an makanan "ang tepat sebelum !ilakukan uji. Temperatur normal atau temperatur kontrol !iukur untuk tiap hean "ang akan !igunakan#Mus!alifah% (215).+unakan alat pengukur suhu "ang teliti seperti termometer klinik atau termistor atau alat sejenis "ang telah !ikalibrasi. Tempatkan satu ekor kelinci !alam kan!ang !alam ruang !engan suhu "ang seragam antara (2-(9H/% !engan perbe!aan suhu kurang lebih 9H/ !ari suhu "ang telah !itetapkan #8epartemen *esehatan% 133&). Temperatur ini !igunakan sebagai !asar penentuan setiap kenaikan temperatur "ang !itimbulkan akibat !ari pen"untikan larutan "ang akan !iuji#Mus!alifah% (215). !apun prose!ur "ang !ilakukan a!alah sebagai berikut. 0akukan pengujian !alam ruang terpisah "ang khusus untuk uji pirogen !an !engan kon!isi lingkungan "ang sama !engan ruang pemeliharaan% bebas !ari keributan "ang men"ebabkan kegelisahan. *elinci ti!ak !iberi makan selama aktu pengujian. Minum !ibolehkan pa!a tiap saat% tetapi !ibatasi pa!a saat pengujian. pabila pengujian menggunakan termistor% masukkan kelinci ke!alam kotak pen"ekap se!emikian rupa sehingga kelinci tertahan !engan letak leher "ang longgar sehingga !apat !u!uk !engan bebas. Ti!ak lebih !ari 92 menit sebelum pen"untikan larutan uji% tentukan suhu aalN masing-masing kelinci "ang merupakan !asar untuk menentukan kenaikan suhu. Be!a
suhu tiap kelinci !alam satu kelompok ti!ak boleh lebih 1o !an suhu aal setiap kelinci ti!ak boleh lebih !ari 93%o *ecuali !in"atakan lain pa!a masing-masing monografi% suntikkan 12 mlkg bb% melalui 7ena tepi telinga 9 ekor kelinci !an pen"untikan !ilakukan aktu 12 menit. 0arutan uji berupa se!iaan "ang bila perlu "ang !ikonstitusi seperti "ang tertera pa!a masing-masing monografi !an !isuntikkan !engan !osis seperti "ang tertera. Untuk uji pirogen alat atau perangkat injeksi% gunakan sebagai larutan uji hasil cucian atau bilsan !ari permukaan alat "ang berhubungan langsung !engan se!iaan parenteral% tempat pen"untikan atau jaringan tubuh pasien. ,emua larutan harus bebas !ari kontaminasi. $angatkan larutan pa!a suhu 9'o C (o sebelum pen"untikan. ;ekam suhu berturut-turut antara jam ke-1 !an jam ke-9 setelah pen"untikan !engan selang aktu. Interpretasi hasil ,etiap penurunan suhu !engan nol. ,e!iaan memenuhi s"arat apabila tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan suhu 2%&o atau lebih. Aika a!a kelinci "ang menunjukkan kenaikan suhu 2%&o atau lebih. 0anjutkan pengujian !engan menggunakan lima ekor kelinci. Aika ti!ak lebih !ari tiga ekor !ari ekor kelinci masing-masing menunjukkan kenaikan suhu 2%&o atau lebih !an jumlah kenaikan suhu maksimal ekor kelinci ti!ak lebih !ari 9%9o se!iaan !in"atakan memenuhi s"arat bebas pirogen #8epartemen *esehatan% 133&).
Pirogen jauh lebih baik !icegah pembentukann"a !aripa!a penghancurann"a. :amun% pirogen !apat !ihilangkan !engan beberapa cara. ,alah satun"a a!alah !engan a!sorbsi pa!a pen"aring asbestos aktif atau pa!a arang aktif. *e!ua meto!e ini !igunakan% khususn"a bila !iperkirakan baha bahan kimia terkontaminasi !engan pirogen. Meto!e pen"aring asbes aktif ter!iri !ari se!iaan larutan "ang !ileatkan melalui pen"aring asbes kompresi !ari serum seitK no 9. Pirogen !iabsorbsi pa!a permukaan !ari asbes !an !ihilangkan !ari larutan. rang aktif juga !apat menghilangkan pirogen !ari larutan !engan absorbsi. rang aktif atau karbon aktif merupakan bahan kimia "ang saat ini ban"ak !igunakan !alam in!ustri "ang menggunakan proses absorbsi
!an purifikasi. *arbon aktif ber!asarkan pa!a pola
strukturn"a a!alah suatu bahan "ang berupa karbon amorf "ang sebagian besar ter!iri !ari karbon bebas serta memiliki permukaan !alam% sehingga memiliki !a"a serap "ang tinggi.
0arutan !ikocok !engan 2%1 4 arang aktif serbuk halus selama &-12 menit. rang !ibiarkan mengen!ap !an cairan supernatan !i!ekantasiatau arang !apat !ihilangkan !engan pen"aringan kertas saring "ang keras karena serbuk halus arang sulit !ihilangkan !engan kertas saring. rang "ang tergranulasi ti!ak efektif menghilangkan pirogen. rang umumn"a mempun"ai !a"a a!sorbsi "ang ren!ah !an !a"a a!sorbsi itu !apat !iperbesar !engan cara mengaktifkan arang menggunakan uap atau bahan kimia. kti7asi karbon bertujuan untuk memperbesar luas permukaan arang !engan membuka pori-pori "ang tertutup tar% hi!rokarbon% !an Kat-Kat organic lainn"a% sehingga memperbesar kapasitas a!sorbsi.rang aktif !apat !igunakan sebagai a!sorben untuk memucatkan min"ak% !apat juga men"erap suspensi koloi!. Pengaktifan arang !apat !ilakukan secara fisika maupun secara kimia. Pengaktifan secara fisika !ilakukan !engan cara memanaskan bahan baku pa!a suhu "ang cukup tinggi #=22-322H/) pa!a kon!isi miskin u!ara #oksigen)% kemu!ian pa!a suhu tinggi tersebut !ialirkan me!ia pengaktif seperti uap air !an /O(. ,e!angkan pengaktifan secara kimia% bahan baku sebelum !ipanaskan% !icampur terlebih !ahulu !engan bahan kimia tertentu seperti *O$% :aO$% *(/O9 !an lain sebagain"a. Biasan"a pengaktifan secara kimia ti!akmembutuhkan suhu tinggi seperti pengaktifan secara fisika% namun !iperlukan tahap pencucian setelah !iaktifkan untuk membuang sisa-sisa bahan kimia "ang !ipakai. ,elain !engan karbon aktif% pirogen juga !apat !ihilangkan !engan cara !estilasi.$al ini !i!asarkan pa!a salah satu sifat pirogen "aitu ti!ak menguap. Oleh karena itu !engan !ilakukan pemanasan se!iaan pa!a suhu tertentu% !iharapkan pirogen akan tertinggal !i!asar labu !an akan terpisah !ari se!iaan. ,ehingga !iperoleh se!iaan "ang bebas pirogen. a!ah se!iaan parenteral termasuk tutupn"a harus ti!ak berinteraksi !engan se!iaan% baik secara fisik maupun kimia sehingga akan mengubah kekuatan !an efektifitasn"a. Bila a!ah terbuat !ari gelas% maka gelas harus jernih !an ti!ak berarna atau berarna kekuningan untuk memungkinkan pemeriksaan isin"a.Aenis gelas "ang sesuai !an !ipilih tiap se!iaan parenteral biasan"a !in"atakan !alam masing-masing monograf. ,e!iaan infus */l !ibuat !alam larutan hipertonis% $al ini !ikarenakan apabila larutan hipotonik mengalami kontak !engan sel maka cairan akan masuk ke!alam sel karena perbe!aan tekanan larutan. Pa!a sisi lain membran plasma sel merupakan unit "ang tertutup sehingga pemasukan air !alam jumlah "ang ban"ak ke!alam sel akan menghasilkan pembengkakan !an selanjutn"a !apat menimbulkan rasa sakit. ,ebagai tambahan% hal ini sangat mungkin menghasilkan atau men"ebabkan terja!in"a pemisahan sel #hemolisis) "ang
men"ebabkan kerusakan permanen. Aika larutan hipertonik "ang !igunakan% cairan akan tertarik !ari sel !an sel akan menja!i berkerut atau keriput !an ti!ak berfungsi secara normal. *etika menimbulkan rasa n"eri% kerusakann"a ti!ak permanen. ,el akan kembali normal !engan segera setelah larutan hipertonis masuk ke!alam cairan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA Blecho7a% ;.% !an 8. Pi7o!o7a. (221. Limulus Amoebocyte Lysate (LAL) Test – An Alternative Methode for etection of !acterial "ndoto#ins$cta >et. Brno. /Kesh ;epublic6 8epartment of Pharmacolog" an! To@icolog"% Facult" of Pharmac". #'2) 6 (31-(3=. 8epartemen *esehatan ;I. 133&. Farmakope Indonesia "disi I% . Aakarta 6 8epartemen *esehatan ;I.
Mus!alifah%
!kk.
(215.
Makalah
&elompok
Farmasetika
'ediaan
'teril
irogen*$Makassar 6 Fakultas Farmasi Uni7ersitas Islam :egeri lau!!in Makassar. U,P 9( :F ('. (223. +nited 'tates harmacopeia and The ,ational Formulatory. ;ock7ille #M8)6 The Unite! ,tates Pharmacopeial /on7ention.