1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sekolah Tinggi Agama Islam Negri (STAIN) Purwokerto Purwokerto merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi yang berupaya memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan mempersiapkan lulusannya; antara lain sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan yang akan melaksanakan tugas sebagai pendidik dan pengajar khususnya bagi jurusan Tarbiyah. Agar nantinya mahasiswa dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, maka setiap mahasiswa perlu dibekali dengan seperangkat ilmu mampun teori keguruan, disamping ilmu-ilmu penunjang lainnya. Selanjutnya dengan laju perkembangan yang terjadi, profesionalisme menjadi tuntutan yang semakin tidak terelakan bagi seorang pendidik dalam mengemban tugasnya. Melihat fenomena yang demikian membawa STAIN Purwokerto untuk senantiasa berupaya melahirkan lulusannya menjadi insan yang
memiliki
pengetahuan
dan
ketrampilan
yang
handal
dalam
melaksanakan tugasnya, mampu mencondro wacana kehidupan serta memiliki kepekaan dan dapat mencari solusi terhadap problem yang potensial muncul di lembaga pendidikan. Untuk keperluan tersebut, maka setiap mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai latihan dan pengalaman guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya, baik secara teoritik maupun praktik. Salah satu bentuk tempaan tersebut adalah dibekalinya mereka dengan ketrampilan dalam bentuk paket yang bernama program program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). (PPL).
2
B. Pengertian
Program PPL diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu tertentu untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dala m pengajaran dan administrasi persekolahan. C. Tujuan
1. Mendapatkan bekal berupa pengetahuan dasar dan pengalaman yang berharga untuk dijadikan langkah awal ketermpilan dasar dalam mengajar 2. Mendapatkan
keterampilan
dasar
dan
kemudian
mengembangkan
keterampilan tersebut dalam proses belajar mengajar 3. Terlatih dan mampu mengembangkan keterampilan yang berhubungan dengan bimbingan dan penyuluhan sebagai bekal praktekan 4. Mendapatkan bekal praktekan dalam melaksanakan kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) II 5. Siap, terlatih, handal dan profesional sesuai dengan bidangnya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. 6. Mampu mengajar dengan berbagai variasi 7. Terampil dalam memberikan motivasi terhadap siswa D. Status
Praktek Pengalaman Lapangan pada Jurusan Tarbiyah merupakan program yang menjadi bagian integral kurikulum, bersifat intra kurikuler, yang wajib ditempuh setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan program pendidikan. Praktek Pengalaman Lapangan untuk jenjang program sarjana strata satu (S.1) memiliki bobot 5 SKS terbagi dalam PPL I: 2 SKS dan PPL II: 3 SKS, yang dialokasikan dalam waktu dua semester.
3
E. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah RI No. 60 tahun 1999 tentang pendidikan Tinggi. 3. Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. Keputusan Menteri Agama RI No. 347 tahun 1997 tentang Statuta STAIN, jo. Keputusan Binbaga Islam No. E/136/1997 tentang Kurikulum. 4. Keputusan Menteri Agama RI No. 383 tahun 1997 tentang Kurikulum Nasional Program S.1 IAIN yang disempurnakan dan STAIN. 5. Keputusan Ketua STAIN Purwokerto No. A.57 tahun 1998 tentang Kurikulum Program S.1 STAIN Purwokerto. F. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan PPL terdiri atas praktek mengajar dan praktek administrasi persekolahan. 1. PPL I (sem.gasal) dilaksanakan di kampus dalam bentuk latihan mengajar ketrampilan dasar terbatas (Micro Teaching) dan latihan mengajar terintegrasi. 2. PPL II (sem.genap) dilaksanakan di sekolah latihan dalam bentuk latihan mengajar terintegrasi di dalam kelas dan praktek administrasi persekolahan.
4
BAB II PELAKSANAAN LATIHAN
Pelaksanaan PPL I atau micro teaching dimulai pada tanggal 09 Oktober sampai tanggal 17 November 2014. Setiap peserta kelompok PPL I berjumlah 12 orang dengan didampingi seorang DPL (Dewan Pembimbing Lapagan) dan diberi kesempatan untuk melaksanakan praktik mengajar di ruang micro teaching sebanyak empat kali, yaitu dua kali praktik dengan menggunakan lembar observasi, satu kali praktik dengan menggunakan rekaman, dan satu kali praktik terintegrasi. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: A. LATIHAN 1 1. Deskripsi Latihan
Kamis, 09 Oktober 2014
Ruang
: Mikro 2
Ketrampilan: Membimbing
Jam
: 07.30 – 09.45 WIB
Kelompok Diskusi Kecil Diskusi adalah suatu percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Diskusi kelompok kecil adalah suatu percakapan atau pembicaraan yang berlangsung dalam kelompok kecil (berkisar anatara 5 s/d 9 orang). Pembicaraan atau percakapan tersebut menggunakan interaksi secara bebas dan langsung dengan tujuan tertentu yang jelas dan berlangsung
secara
teratur,
sistematis
dan
menghasilkan
suatu
kesimpulan tertentu. Komponen-komponen keterampilan yang harus diperhatikan dalam membimbing kelompok diskusi kesil diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memusatkan perhatian a. Merumuskan tujuan b. Merumuskan masalah
5
c. Menandai hal-hal yang relevan d. Membuat rangkuman bertahap 2. Memperjelas masalah/urutan pendapat a. Memparafrase b. Merangkum ide siswa c. Menggali komentar/tanggapan siswa d. Menguraikan secara detail 3. Menganalisa pandangan/pendapat siswa a. Menandai persetujuan/ketidaksetujuan b. Meneliti alasan 4. Meningkatkan partisipasi siswa a. Menimbulkan pertanyaan b. Menggunakan contoh c. Memancig suasana d. Memberi dukungan 5. Menyebarkan kesempatan partisipasi a. Mencegah pembicaraan yang berlebihan b. Mendorong siswa lain memberi komentar/tanggapan 6. Menutup diskusi a. Merangkum b. Mengemukakan langkah tindak lanjut c. menilai
2. Materi Latihan
Mata pelajaran
: Al-Qur‟an Hadits
Pokok bahasan
: Memahami
hadits
tentang
menjaga
dan
melestarikan lingkungan alam Sub pokok bahasan : Menjelaskan keterkaitan isi kandungan Hadits dalam
perilaku
menjaga
dan
melestarikan
lingkungan alam dalam fenomena kehidupan dan akibatnya
6
Kelas/Semester
: IX/I
Uraian materi pokok : a. Isi kandungan Hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam
Hadits menjaga lingkungan alam (I) Menjaga kebersihan lingkungan alam
, )
(
“Sesungguhnya Allah itu baik, Dia (Allah) mencintai kebaikan, Sesungguhnya Allah itu bersih, Dia (Allah) mencintai kebersihan”. (HR. Bazaar) Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah itu baik dan Allah sangat mencintai kebaikan, dan Allah itu bersih dan menyukai kebersihan. Dan menjaga kebersihan ini merupakan bagian dari cara kita menjaga lingkungan alam kita agar tetap indah. Islam sangat memperhatikan pentingnya menjaga lingkungan alam, sebaliknya kalau mengotori lingkungan berarti merusak alam dan rusaknya alamini karena disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Allah berfirman:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q. S. Ar-Ruum : 41)
7
Jika kita memperhatikan lingkungan hidup sekitar kita dan tampak sumber-sumber alam yang ada, maka akan tampak sekali bahwa antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat. Sebagai contoh: tumbuhan di atas tanah, tumbuhnya sangat tergantung kepada makanan yang tersedia ditempat itu. Makin subur tumbuhan itu, makin jelas bahwa tanah disitu memberikan makanan yang cukup kepada tumbuhan
tersebut.
Tumbuhan
tergantung
pada
tanah
tempat
tumbuhnya. Begitu juga ikan dan hewan-hewan lainnya, ia cepat besar dan berkembang biak karena pengaruh lingkungannya, seperti air, udara, makanan yang tersedia dan sebagainya yang memberikan kesempatan baik bagi hewan-hewan itu untuk hidup.
Hadits menjaga lingkungan alam (II)
Menghidupkan tanah yang mati
)
(
“Barang siapa menghidupkan lahan yang mati, maka lahan mati tersebut menjadi miliknya”. (HR. Ahmad danTurmudzi). Allah menciptakan bumi ini untuk manusia bahkan Allah menjadikan manusia itu sebagai khalifah (pengatur, pemelihara, pemimpin) dimuka bumi ini. Allah berfirman:
…………………
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi........".(QS. Al-Baqarah:30). Bumi dijadikan oleh Allah SWT, untuk manusia, namun bumi ini ada yang hidup dan yang mati. Yang hidup artinya mudah untuk
8
ditanami, sedangkan yang mati ada dua kemungkinan arti bumi yang mati itu: 1) Bumi
tersebut
kering
(tidak
benar)
sehingga
tidak
dapat
menumbuhkan tanaman. 2) Bumi tersebut tidak terawat sehingga tidak memberi manfaat. Bumi atau tanah pada masa Rasulullah SAW, masih sangat cukup luas dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada sehingga banyak tanah yang tidak terawat. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW, menyatakan bahwa orang yang berhak atas tanah tersebut adalah orang yang menghidupkan (memeliharanya). Dengan adanya pernyataan Rasulullah tersebut dapat difahami bahwa tanah yang dianugerahkan Allah SWT, seharusnya dijaga dan dilestarikan demi kelangsungan hidup manusia. b. Contoh perilaku orang yang menjaga dan melestarikan lingkungan alam
Berikut ini adalah contoh perilaku yang mencerminkan seseorang menjaga dan melestarikan lingkungan alam dengan baik, yaitu: 1) Penghijauan hutan atau reboisasi 2) Membuang sampah pada tempatnya 3) Memelihara fasilitas umum dengan baik 4) Menggunakan produk yang ramah lingkungan 5) Hemat dalam pemakaian bahan bakar c. Akibat orang yang tidak menjaga dan melestarikan lingkungan alam
Berikut ini adalah beberapa dampak atau akibat yang disebabkan
karena
manusia
tidak
lingkungan, yaitu: 1) Punahnya spesies 2) Gangguan keseimbangan lingkungan 3) Kesuburan tanah berkurang
menjaga
dan
melestarikan
9
4) Keracunan dan penyakit 5) Terbentuknya lubang ozon
B. LATIHAN II 1. Deskripsi Latihan
Selasa, 14 Oktober 2014
Ruang: Mikro 4
Ketrampilan: Memberi penguatan
Jam
: 07.30 – 09.45 WIB
Penguat adalah segala bentuk respon (baik bersifat verbal maupun non verbal) yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima atas perbuatannyasebagai tindakan motivasi atau koreksi. Penguat mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar mengajar, meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang/meningkatkan motivasi, meningkatkan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktif. Prinsip penggunaan penguat: a. Kehangatan dan keantusiasan Sikap dan gaya guru (termasuk suara, mimic dan gerakan badan) akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalan memberikan penguat. b. Kebermaknaan Penguat hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga mereka mengerti dan yakin bahwa mereka patut diberi penguat. c. Menghindari penggunaan respon yang negatif Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respon negative yang diberikan oleh guru baik berupa komentar, bercanda menghina dan ejekan yang kasar perlu dihindari karena dapat mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya.
10
Komponen keterampilan member penguat: a. Penguatan verbal Penguatan verbal adalah suatu penguat yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan kata-kata atau kalimat tertentu. b. Penguatan dengan mimik atau gerakan Ketika memberikan penguat verbal, umumnya juga disertai dengan penguatan mimic atau gerakan badan. Jangan sampai terjadi secara verbal guru memberikan penguat tetapi perangai mimik dan gerakan badannya justru menunjukkan sebaliknya. c. Penguatan dengan cara mendekati Terhadap siswa menunjukkan perfomasi yang dikehendaki guru dapat memberikan penguat dengan cara mendekati. d. Penguatan dengan sentuhan Ketika guru merasa menyetujui dan mendukung terhadap perilaku tertentu siswa, guru dapat melakukannya dengan cara memberikan sentuhan kepadanya. e. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan Terhadap siswa yang menunjukkan kelebihan tertentu dapat diberi kepercayaan dalam memamerkan atau mengerjakan sesuatu. f. Penguatan dengan simbol atau benda Simbol mempunyai arti penting di mata siswa, dapat berupa bintang, lencana, piagam dan sebagainya. Benda dapat berupa alat tulis, bahkan komentar secara tertulis.
2. Materi Latihan
Mata pelajaran
: Fikih
Pokok bahasan
: Membiasakan perilaku terpuji
Sub pokok bahasan : Menjelaskan adab makan dan minum Kelas/Semester
: VIII/II
Uraian materi pokok : a. Pengertian Adab Makan dan Minum
11
Adab makan dan minum adalah etika atau cara sikap kita terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas makan dan minum, baik itu sikap kita ketika hendak makan dan minum, ketika sedang makan dan minum dan ketika sudah makan dan minum. b. Dalil Naqli tentang Adab Makan dan Minum
)271:
(
Artinya: “Hai orang -orang yang beriman makanlah diantara rizki yang baikbaik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS.al-Baqarah:172). c. Tata Krama Makan dan Minum dalam Berbagai Situasi Tata krama atau adab makan dan minum sesuai dengan ajaran Islam yaitu : 1) Memulai dengan bacaan basmallah dan berdoa 2) Menggunakan tangan kanan 3) Sambil duduk 4) Mengambil hidangan yang terdekat 5) Tidak boleh mencela makanan 6) Mengambil makanan mulai dari pinggir dan dilarang dari tengah 7) Tidak berlebihan 8) Tidak tergesa-gesa disaat makan dan minum 9) Diakhiri dengan bacaan hamdallah dan berdoa d. Fungsi Adab Makan dan Minum dalam Kehidupan Fungsi dari adanya adab makan dan minum dalam kehidupan, diantaranya yaitu: 1) Makan dan minum kita akan bernilai ibadah
2) Menjadikan badan sehat dan kuat 3) Menjadikan orang lain senang terhadap kita 4) Menjadikan kita orang yang bersyukur
12
C. LATIHAN III 1. Deskripsi Latihan
Rabu, 29 Oktober 2014
Ruang: Mikro 2
Ketrampilan: Menjelaskan
Jam: 10.00 – 12.30 WIB
Yang dimaksud keterampilan menjelaskan dalam pengajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan. Komponen-nomponen keterampilan menjelaskan diantaranya yaitu sebagai berikut: a. Merencanakan Penjelasan dari guru perlu direncanakan secara baik, terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan penerima pesan. Berkenaan dengan isi pesan (materi) meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan, dan penggunaan hokum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Sedangkan yang berhubungan dengan penerima pesan (siswa) hendaknya memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan perbedaan atau siswa yang hendak menerima pesan. b. Menyajikan penjelasan Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Kejelasan a) Tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit b) Menghindari kata yang berlebihan c) Menghindari kata yang meragukan
13
2) Penggunaan contoh dan ilustrasi a) Menggunakan contoh-contoh b) Contoh relevan dengan penjelasan c) Contoh sesuai dengan kemampuan 3) Memberikan penekanan a) Menekankan hal-hal yang pokok b) Penekanan dengan suara c) Dengan cara mengulangi d) Dengan gambar/demonstrasi e) Dengan mimik 4) Pengorganisasian a) Susunan logis dan sistematis b) Memberikan ikhtisar hal yang pokok 5) Balikan a) Pengajuan pertanyaan oleh guru b) Kesempatan bertanya siswa c) Kesempatan menjawab siswa
2. Materi Latihan
Mata pelajaran
: Fikih
Pokok bahasan
: Memahami tata cara puasa
Sub pokok bahasan
: Menjelaskan ketentuan puasa
Kelas/Semester
: VIII/I
Uraian materi pokok : a. Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa artinya “menahan diri”. Sedangkan menurut syara adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah dan dengan syarat tertentu. Dalil Puasa: Q.S. Al-Baqarah: 183
14
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” b. Syarat-syarat dan rukun puasa
Syarat wajib: beragama Islam, baligh dan berakal, suci dari haidh dan nifas, serta kuasa atau mampu. Rukun Puasa: Niat dan Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari. c. Amalan sunnah puasa
Amalan sunnah ketika sedang berpuasa: makan sahur, mengakhiri makan sahur ketika mendekati waktu imsak, menyegerakan berbuka ketika sudah masuk waktu maghrib, membaca do‟a berbuka puasa, menjauhi perkataan kotor, dan lain sebagainya d. Amalan makruh ketika berpuasa
Amalan makruh ketika berpuasa: berkumur-kumur, mencicipi makanan, berbekam, cacar, dan suntik. e. Hal yang membatalkan puasa
Hal yang membatalkan puasa: memasukkan sesuatu ke dalam lobang rongga badan dengan sengaja, muntah disengaja, haidh dan nifas, jima‟ di siang hari, gila, mabuk, pingsan, serta murtad.
D. LATIHAN IV 1. Deskripsi Latihan
Senin, 17 November 2014
Ruang: Mikro 1
Ketrampilan: Terintegrasi
Jam: 08.00 – 12.30 WIB
15
PPL yang keempat yaitu terintegrasi dilaksanakan pada hari Senin, 17 November 2014. waktu pelaksanaan maksimal 30 menit untuk setiap peserta. Keterampilan yang digunakan dalam ppl keempat adalah seluruh keterampilan dasar
mengajar yaitu delapan keterampilan-keterampilan
mengajar sebagai berikut : a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. b. Keterampilan menjelaskan. c. Keterampilan mengadakan variasi. d. Keterampilan memberikan penguatan. e. Keterampilan mengelola kelas. f. Keterampilan membimbing kelompok diskusi kecil. g. Keterampilan mengajar perorangan. h. Keterampilan bertanya.
2. Materi Latihan
Mata pelajaran
: Fikih
Pokok bahasan
: Memahami tata cara pelaksanaan qurban
Sub pokok bahasan
: Menjelaskan ketentuan qurban
Kelas/Semester
: IX/I
Uraian materi pokok : a. Pengertian qurban Qurban adalah hewan yang disembelih dengan tujuan ibadah yang dilaksanakan pada Hari Raya Haji dan Hari Tas yrik (11-13 Dzulhijjah). Dalil Qurban: Q.S. Al-Kautsar: 1-2 b. Syarat-syarat hewan Hewan yang sah untuk qurban ad qurbanlah yang tidak cacat, misalnya pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga, putus ekornya, dan telah berumur sebagai berikut:
Domba yang gelah berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi
Kambing yang telah berumur 2 tahun lebih
16
Unta yang telah berumur 5 tahun lebih
Sapi, erbau yang telah berumur 2 tahun lebih
c. Hal-hal yang disunnahkan dalam qurban
Membaca bismillah
Membaca sholawat atas nabi Muhammad SAW
Takbir
Berdoa agar qurban diterima Allah
Binatang yang disembelih hendaknya dihadapkan kiblat
d. Waktu pelaksanaan qurban Mulai dari matahari setinggi tombak pada hari raya idul Adha sampai terbenam matahari tanggal 13 dzulhijah e. Hikmah qurban 1)
Mendekatkan diri kepada Allah
2)
Menghidupkan Sunnah dimana Allah mewahyukan kepada Ibrahim „Alaihissalam untuk menyembelih putranya Ismail, kemudian Allah mengganti dengan hewan sembelihan berupa kambing.
3)
Menebarkan kebahagiaan kepada fakir miskin
4)
Ungkapan rasa syukur kepada Allah Ta‟ala
E. MASUKAN-MASUKAN
Pada pertemuan terakhir antara peserta kelompok PPL I Kelompok 2 dengan DPL hari Senin tanggal 17 November 2014 ada beberapa masukan dari Ibu Sumiarti selaku DPL dan dari teman-teman kelompok PPL. Masukan-masukan tersebut antara lain: 1. Masukan dari DPL
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk seluruh peserta PPL I kelompok 2, antara lain: a. Pakaian. Sikap mental sebagai guru belum begitu tampak, salah satu contonya mengenai pakaian. Peserta PPL 1 harus memperhatikan
17
pakaian yang akan dikenakan pada saat praktek, diusahakan paikaian yang mencerminkan guru. b. Bahasa. Peserta PPL 1 harus mampu menggunakan bahasa mengajar yang baik, karena bahasa mengajar adalah bahasa guru. Sebagai contoh kecil, peserta PPL 1 dalam menyebut siswa adalah “anak -anak atau kalian” dan menyebut dirinya dengan “ibu guru atau bapak guru”. c. Komunikasi. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi yang edukatif antara siswa dengan guru dan lingkungan belajar. Untuk dapat melakukan komunikasi maka penggunaan bahasa harus sangat diperhatikan, guru jangan terlalu sering mengulang-ngulang kata yang sama dan diusahan jangan memakai kata “mungkin” d. Variasi posisi guru. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru harus mampu menguasai kelas dengan baik. Yaitu dengan memperhatikan posisi dan hubungan interaksi dengan siswa. Guru yang hanya berdiri di dekat meja atau bahkan hanya duduk di mejanya berarti belum bisa menguasai kelas dengan baik. Poisi guru seharusnya bervariasi atau berubah-ubah dalam berinteraksi dengan siswa, yaitu di depan, belakang, dan di pojok kelas. Variasi posisi ini bertujuan untuk mampu memperhatikan semua aktivitas siswa di kelas. e. Perencanaan
sebelum praktek . Peserta PPL 1 kelompok 2
diharapkan sebelum praktek di ruangan, sudah berlatih dengan maksimal. Latihan dapat dilakukan oleh peserta di depan cermin dengan waktu yang ditentukan. f.
Rencana Pelaksanaan Pembelajara . Berkaitan dengan RPP, sebelum
praktek terintegrasi dilakukan, seluruh peserta PPL 1 kelompok 2 diharapkan mampu membuat RPP sebagus dan selengkap mungkin dengan jam pelajaran 30 menit. Terciptanya proses pembelajaran yang baik sangat tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu yang telah tertulis di RPP yang dibuat sebelumnya. Selain itu, peserta PPL 1 harus mampu menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi Indkator-indikaror pencapaian hasil belajar yang baik dan sesuai.
18
g. Media pembelajaran . Selain harus mampu membuat RPP dengan baik, peserta PPL 1 juga harus memperhatikan penggunaan media yang akan digunakan dalam proses pemelajaran. Media harus dipersiapkan selengkap dan sebagus mungkin, hal ini dikarenakan media
akan
sangat
membantu
dan
menolong
guru
dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu, siswa akan menjadi lebih aktif dan ada jeda waktu untuk guru istirahat sejenak.
2. Masukan dari Teman-teman Kelompok 2 PPL 1
Selama pelaksanaan praktik latihan PPL 1 ada beberapa masukanmasukan dan kritik dari teman-teman kelompok PPL diantaranya yaitu: a.
Pelaksanaan praktik secara keseluruhan sudah bagus.
b.
Penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan cocok dengan materi.
c.
Guru harus menguasai keterampilan yang dilatihkan
(Latihan I
sampai IV). d.
Guru harus menguasai materi pelajaran.
e.
Selama kegiatan belajar mengajar, guru harus pintar-pintar membagi waktu antara membuka, menjelaskan, menutup pelajaran dan lain-lain.
19
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL 1) adalah kegiatan latihan yang dilakukan oleh peserta secara terbimbing untuk memperoleh dan menerapkan berbagai keterampilan
dasar
mengajar
yang dilaksanakan
di
dalam
laboratorium pengajaran mikro, baik secara terpisah maupun secara terintegrasi. Kegiatan ini lebih mengembangkan pada kesiapan peserta dalam melaksanakan tugas di sekolah sebelum mereka benar-benar menjadi guru di masa yang akan datang. Berdasarkan Praktik yang sudah dilakukan oleh Peserta PPL 1 kelompok 2 sebanyak 4 (empat) kali, secara umum peserta PPL sudah melakukan dengan sangat baik dan maksimal. Menurut kami, latihan Praktik Pengalaman Lapangan 1 ini telah memberi banyak ilmu tentang bagaimana menciptakan
kegiatan
pembelajaran
yang
efektif
dengan
beberapa
keterampilan yang harus dikuasai oleh calon guru sebelum mereka menjadi guru. Keterampilan-keterampilan tersebut yaitu: 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Keterampilan menjelaskan 3. Keterampilan mengadakan variasi 4. Keterampilan memberi penguatan 5. Keterampilan mengelola kelas 6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, dan 7. Keterampilan bertanya Kami merasa apa yang telah kami lakukan dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 1 masih belum sempurna dan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Mudah-mudahan pengalam ini akan
20
membantu kami untuk mempersiapkan diri dengan baik sebagai calon guru yang baik dan berkompeten dimasa yang akan datang.