LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK KECIL BLOK 11 NON INFEKSI KEDOKTERAN GIGI MODUL 4 TUMOR RONGGA MULUT
KELOMPOK 2 Khemal Ilham Rinald
1!1""1#1"2
De$i Sa%&ina
1!1""1#1"#
'(mia)i
1!1""1#"*+
Dini Sl$ana
1!1""1#1"+
Shalah(ddin Al Amin
1!1""1#11!
Madhe%i,a Pa(li)a
1!1""1#"**
Ra Rai,a De-%ina C.mma,
1!1""1#111
S(ha,)ian)i Sha&i%a U)ami
1!1""1#1""
F%edi(/ana Dha%ma,/a%a
1!1""1#114
TUTOR d%0 Sl$ia A0(,)in PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIERSITAS UNIERS ITAS MULA3 M ULA3ARMAN ARMAN SAMARINDA
TAHUN 2"1# KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat rahmat dan hidayah-Nya hidayah-Nya lah laporan hasil diskusi kelompok kecil ini dapat diselesaikan diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil !""# kami. "ami "ami menguc mengucapka apkan n terim terimaa kasih kasih kepada kepada semua semua pihak pihak yang yang telah telah membant membantu u hingga terselesaikannya laporan ini. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada $ %. drg. &yl'ia (gustin selaku tutor kelompok ) yang telah membimbing kami dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil !""# dalam skenario modul % blok %* ini. ). Teman-te Teman-teman man kelompok kelompok ) yang telah mencurahkan mencurahkan pikiran dan tenaganya tenaganya sehingga diskusi kelompok kecil !""# % dan ) dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil !""# kelompok ) . +. Temaneman-tem teman an mahasi mahasiswa swa ,akult ,akultas as "edokte "edokteran ran ni'er ni'ersit sitas as Mulawa Mulawarma rman n khususnya program studi kedokteran gigi angkatan )*%+ segala /asilitas yang telah kami gunakan untuk menambah pengetahuan tentang modul kami ini serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. "ami sengaja menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah dengan sistem P0L. !an tentunya kami selaku penyusun juga mengharapkan agar laporan ini dapat berguna baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca di kemudian hari. Laporan ini sangat jauh dari sempurna. 1leh karena itu saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil !""# ini. &amarinda Maret )*%2 3ormat kami
Tim penyusun
DAFTAR ISI
"ata Pengantar ...................................................... ............................................................................................................. ....................................................... ) !a/tar 4si ................................................. ....................................................... ..................................................................... .............. + 0(0 4 $ Pendahuluan %.% Latar 0elakang ................................................ ....................................................... 5 %.) Tujuan ................................................ ........................................................ .................................................................... ............ 5 %.+ Man/aat ...................................................... .............................................................................................................. ............................................................ .... 2 0(0 44 $ Pembahasan ).% &tep % $ 4denti/ikasi 4stilah (sing ...........................................................................6 ).) &tep ) $ 4denti/ikasi Masalah ..................................................................................6 ).+ &tep + $ 7urah Pendapat .........................................................................................8 ).5 &tep 5 $ Peta "onsep ..............................................................................................9 ).2 &tep 2 $ Learning 1bjecti'e ...................................................................................9 ).6 &tep 6 $ 0elajar Mandiri..........................................................................................%* ).8 &tep 8 $ &intesis.......................................................................................................%* 0(0 444 $ Penutup +.% "esimpulan ............................................................................................................)8 +.) &aran.......................................................................................................................)8 !a/tar Pustaka...............................................................................................................):
BAB I PENDAHULUAN 11 La)a% Belaan0
Neoplasia secara hara/iah berarti ;pertumbuhan baru<. !apat diartikan pula bahwa neoplasia adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal. Neoplasia dan tumor sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan dapat karena oedema perdarahan radang dan neoplasia. (da dua tipe neoplasia yaitu neoplasia jinak benign neoplasm# dan neoplasia ganas malignant neoplasm#. Perlu diperhatikan perbedaan antara keduanya bahwa neoplasia jinak merupakan pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses pembelahan sel yang masih terkontrol dan penyebarannya terlokalisir. &ebaliknya pada neoplasia ganas pembelahan sel sudah tidak terkontrol dan penyebarannya meluas. Pada neoplasia ganas sel tidak akan berhenti membelah selama masih mendapat suplai makanan. Proses terjadinya neoplasma tidak dapat lepas dari siklus sel karena sistem kontrol pembelahan sel terdapat pada siklus sel. =angguan pada siklus sel dapat mengganggu proses pembelahan sel sehingga dapat menyebabkan neoplasma. "erusakan sel pada bagian kecilnya misalnya gen dapat menyebabkan neoplasma ganas. Tetapi jika belum mengalami kerusakan pada gen digolongkan pada neoplasma jinak sel hanya mengalami gangguan pada /aktor-/aktor pertumbuhan growth factors# sehingga /ungsi gen masih berjalan baik dan kontrol pembelahan sel masih ada. Tumor>neoplasma jinak di rongga mulut dapat berasal dari sel odontogen atau non odontogen. Tumor-tumor odontogen sama seperti pembentukan gigi normal merupakan interaksi antara epitel odontogen dan jaringan ektomesenkim odontogen. !engan demikian proses pembentukan gigi sangat berpengaruh dalam tumor ini. &edangkan tumor non odontogen rongga mulut dapat berasal dari epitel mulut ne'us>pigmen jaringan ikat mulut dan kelenjar ludah.
BAB II PEMBAHASAN SKENARIO
&eorang pasien wanita +5 tahun# datang ke klinik 0edah Mulut dengan keluhan bengkak pada palatum rahang atas kanan depan yang awalnya kecil kemudian lama kelamaan membesar tetapi tidak nyeri. Pembengkakan di rongga mulut tersebut menyebabkan gigi geligi disekitarnya menjadi terdesak. !okter menyarankan dilakukan /oto ekstra oral proyeksi panoramic oklusal /oto dan Pemeriksaan 3istopatologi (natomi 3P(# sebelum penanganan selanjutnya. !iagnosa sementara $ pasien menderita tumor jinak non odontogen.
21 STEP 1 5IDENTIFIKASI ISTILAH ASING6
%. 0engkak $ sebuah benjolan>massa jaringan abnormal. Pembesaran pada tubuh yang merupakan tanda in/lamasi. ). 3P( $ pemeriksaan terhadap perubahan abnormal pada tingkat jaringan untuk memeriksa penyakit berdasarkan pada perubahan reaksi jaringan. +. Tumor jinak non odontogen$ jenis tumor jinak yang dapat berasal dari epitel mulut jaringan ikat mulut dan ne'us. 5. Panoramic $ jenis /oto rontgen yang dapat melihat keseluruhan gigi geligi ma?illa mandibula dan spasium sekitarnya. 2. Palatum $ atap rongga mulut yang memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung dan terbagi atas palatum molle dan palatum durum. 6. 1klusal /oto $ /oto rontgen ekstra oral memperlihatkan hubungan segmen yang luas pada rahang atas dan rahang bawah pada oklusal. 22
STEP 2 5IDENTIFIKASI MASALAH6
&esuai teks yang disajikan pada skenario kami dapat mengidenti/ikasikan beberapa masalah yang timbul dalam kasus tersebut sebagai berikut. %. (pa etiologi dari tumor jinak rongga mulut @ ). a. (pa saja macam A macam tumor jinak non odontogen @ b. 0agaimana gambaran klinis dari tumor jinak non odontogen @ c. 0agaimana gambaran radiogra/i dari tumor jinak non odontogen @ d. =ambaran apa saja yang didapat dari pemeriksaan 3P( pada pemeriksaan tumor jinak non odontogen @
+. 5. 2. 6. 8. :. 9. %*. %%. %). %+. 2!
(pa saja tumor jinak odontogen @ (pa perbedaan tumor jinak odontogen dan non odontogen @ !iantara tumor jinak odontogen dan non odontogen mana yang lebih berbahaya @ (pa saja tahapan pemeriksaan 3P( @ Baringan apa dan dimana yang perlu di ambil untuk pemeriksaan 3P( @ 0agaimana patogenesis tumor jinak non odontogen @ Mengapa pasien terrsebut tidak mengalami nyeri padahal terjadi pembengkakan @ Mengapa tumor rongga mulut menyebabkan gigi sekitar terdesak @ (pakah gigi yang terdesak perlu dicabut @ (pa tujuan dilakukan /oto oklusal @ 0agaimana pdnatalaksanaan tumor jinak rongga mulut @ STEP ! 5CURAH PENDAPAT6
%. a. 4nternal $ berhubungan dengan herediter dan gangguan pertumbuhan b. Eksternal $ trauma kronis iritasi trauma kronis pemacu tumor kimia imun mikroorganisme tembakau dan alcohol radiasi# de/isiensi nutrisi. ). ( a. Yang berasal dari epitel rongga mulut $ Papiloma sCuamosa Deruka 'ulgaris anak dan dewasa. "eratoakantoma
$ karena 3PD $ karena 3PD disebut juga kutil dan menyrang pada
b. Yang berasal dari ne'us $ - Ne'us pigmentasi c. Yang berasal dari jaringan ika mulut $ - ,ibrous $ ,ibroma - Baringan pembuluh sara/ $ Neuro/ibroma Neurilema Tumor sel granular Neuroma traumatic - Baringan adipose $ Lipoma d. Tumor jinak yang lain $ -
1steoblastoma 1steoid oestroma ,ibrous dysplasia 7ondroma 1steoma =iant sel tumor 7entral giant sel granuloma 4diopatic histiositosis 3emangioma o//bone Tori eksostoses
-
7oronoid hyperplasia 0. a. Papiloma &Cuamosa
=ambaran klinis $ Pertumbuhan tunggal sempit struktur bertangkai menghubungkan ke mukosa rongga mulut dibawahnya perekatan yang sempit adalah bentuk khusus dari lesi terjadi pada palatum mukosa bukal dan labial diameter kurang dari ) cm dan tidak sakit. =ambaran mikroskopis $ proli/erasi sel A sel epitel sCuamous sehingga menghasilkan lipatan epitelium. b. Deruka 'ulgaris =ambaran "linis $ berbentuk nodular diameter kurang dari % cm dan sangat mirip papilloma mulut. c. "eratoakantoma =ambaran "linis $ menyerupai kanker kulit lesi tunggal terjadi di atas kulit pertengahan wajah trmasuk pipi dan hidung seperti pusar bagian tengah cekung dan tepi menonjol# d. Ne'us Pigmentasi =ambaran "linis $ terdapat ) macam ne'us intradermal dan ne'us penghubung. Ne'us intradermal terdapat lesi lunak menonjol warna merah jambu coklat terang sampai gelap bentuk kubah permukaan halus diameter kurang dari % cm lesi pada kulit tumbuh rambut. Pada ne'us penghubung terdapat pigmentasi yang merata permukaan halus dan berwarna coklat. e. ,ibroma =ambaran "linis $ lesi kenyal dan dapat digerakkan dan terjadi pada seluruh permukaan ronggga mulut dan tidak sakit. /. Neuro/ibroma =ambaran "linis $ campran sel schwan neoplastic dan akson tersebar lunak ketika dipalpasi 'ariasi warna pucat sampai kekuningan 'ariasi bentuk bertangkai nodular terlokalisir bersegmen dan linier#. g. Neurilemoma =ambaran klinis $ mengandung sel scwan tanpa akson lesi tidak berkapsul palpasi kenyyal warna kuning sapai putih dan diameter kurang dari ) cm.
h. Pleomorphic adenoma =ambaran klinis $ tumbuh lambat tidak sakit dapat digerakan konsistensi kenyal permukaan halus dan mendesak jaringan sekitar.
i. FarthinGs tumor =ambaran "lnis pada usia 2* tahun.
$ paling umum pada kelenjar ludah parotis paling sering
+. a. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkim odontogen $ -
(meloblastoma 7alc/iying ephitelial odontogenic tumor &Cuamous odontogenic tumor 7lear cell odontogenic tumor
b. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen dan melibatkan ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa pembentukan jaringan keras gigi $ -
(meloblastic /ibroma (meloblastic /ibroodontoma Tumor-tumor odontoameloblastoma (denomatoid odontogenic tumor 7omple? odontoma 7ompound odontoma
c. Tumor yang berasal dari ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa melibatkan epitel odontogen $ -
1dontogenic /ibroma My?oma 7ementoblastoma
5. a. 1dontogen $ 0erasal dari jaringan ikat odontogen mesenkim dan epitel gigi#. b. Non 1dontogen $ 0erasal dari epitel mulut jaringan ikat mulut dan ne'us. 2. &ama- sama berbahaya. 6. a. ,iksasi $ bertujuan agar jaringa diusahakan mati sehingga tidak terjadi perubahan pasca mati sehingga struktur jaringan sampel dapat dipertahankan seperti saat sampel masih hidup.
b. Preparasi organ > jaringan target dari sampel $ seluruh organ target dalam pemeriksaan dimasukan dalam embedding cassete. c. !ehidrasi $ proses menarik air dari jaringan dengan bahan kimia tertentu. d. Earing $ bertujuan untuk menghilangkan bahan kimia dehidrasi sehinggga contoh sampel menjadi transparan. e. 4n/iltrasi $ untuk menyusupkan para//in ke dalam jaringan sampel sehinggga sampel tidak rusak waktu pemotongan. /. Teknik Embedding $ sampel yang sudah diiris di masukkan ke cassete embedding yang sudah diberi label. g. Pemotongan $ dengan mikrotom h. Pewarnaan dan sediaan preparat $ dengan teknik pewarnaan ganda haemtoksilin dengan eosin. i. Pengamatan $ dengan metode komparasi di bawah mikroskop cahaya pada pembesaran %**-%***?. 8. :. 9. %*. %%. %). %+.
Papsmear steam material operasi dan biopsy. &ama seperti pathogenesis neoplasma. "arena di//erensiasi sel jinak dan normal sama sehingga belum terasa sakit. "arena terjadi pembesaran. Tidak. 3anya dihilangkan tumornya saja untuk menghindari metastase. ntuk melihat luasnya tumor. Pembedahan pengangkatan jaringan tumor.
24 STEP 4 5KERANGKA KONSEP6
TUMOR RONGGA MULUT JINAK
ODONTOG
GANAS
NONODONTOG
KLASIFIK KLINI
GAMBAR
MIKROSKO RADIOGR
ETIOLO
PATOGENE
DIAGNO
PROGNO
TERAPI
1# %. ). +. 17
STEP # 5LEARNING OB'ECTIE6 "lasi/ikasi Tumor Hongga Mulut Macam- Macam Tumor Binak Macam A Macam Tumor =anas STEP 7 5BELA'AR MANDIRI6
Pada step ini kami melakukan pembelajaran mandiri secara indi'idu dan kelompok serta mencari jawaban learning objecti'e dari berbagai re/erensi. 1+
STEP + 5SINTESIS6
(.
"lasi/ikasi Tumor Hongga Mulut
(sal &el>Baringan Tumor (. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkim odontogen
Nama Tumor %. (meloblastoma ). 7alci/ying ephitelial odontogenic tumor +. &Cuamous odontogenic tumor
0. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen dan melibatkan ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa pembentukan jaringan keras gigi
5.
7lear cell odontogenic tumor
%. ). +. 5. 2. 6.
(meloblasyic /ibroma (meloblastic /ibro-odontoma Tumor-tumor odontoameloblastoma (denomatoid odontogenic tumor 7omple? odontoma 7oumpound odontoma
7. Tumor yang berasal dari ektomesenkim %. odontogen dengan atau tanpa melibatkan ). odontogen +.
1dontogenic /ibroma My?oma 7ementoblastoma
"lasi/ikasi Neuoplasma =anas Yang 0erasal dari Epitel (sal sel>Baringan "anker &el skuamous &el "elenjar &el pembentuk gigi
Nama "anker &Cuamous 7ell 7arcinoma (denocarcinoma Malignant ameloblastoma
"lasi/ikasi Neoplasma =anas yang 0erasal dari jaringan 4kat Mesenkim (sal &el>Baringan kanker ,ibroblast &el sara/ &el lemak &el tulang &el tulang rawan &el endotel &el pigmen &el darah dan sumsum tulang &el getah bening
0.
Nama "anker ,ibrosarcoma Neurosarcoma Liposarcoma 1steogenoic &arcoma 7hondro &arcoma (ngiosarcoma Malignant melanoma Leukemia Myeloma Lympoma
Macam A macam Tumor Binak Hongga Mulut
TUMOR 'INAK ODONTOGEN
i.
Tumor yang berasal ektomesenkim odontogen
dari
jaringan
epitel
odontogen
tanpa
melibatkan
-
Amel.-la,).ma
(meloblastoma adalah tumor odontogen yang berasal dari epitel enamel organ ameloblast# yang merupakan sel pembentuk gigi yang merupakan tumor secara klinis paling umum dijumpai. Tumor ini tumbuh lambat local in'asi'e dan sebagian besar bersi/at jinak. &ecara klinikogra/i ameloblastoma dibedakan atas + tipe yaituI a.
&olid atau multikistik pre'alensi tipe ini sekitar :6J dari seluruh kasus
b.
nikistik pre'alensinya sekitar %+J dari seluruh kasus
c.
Peri/eral di luar tulang# pre'alensinya sekitar %J dari seluruh kasus
a.
(meloblastoma solid atau mustilistik
=ambaran klinis •
!itemukan pada usia lanjut
•
Barang pada usia di bawah %* tahun atau pada kelompok umur antara %*-%9 tahun
•
&ebagian besar didapatkan pada usia decade ketiga sampai tujuh
•
!apat terjadi pada laki-laki dan perempuan
•
,rekuaensinya terlihat tinggi pada penderita kulit hitam. Tetapi beberapa penelitu
lainnya tidak terdapat perbedaan rasial •
Perkembangan tumor lambat dan asimtomatik
•
Perkembangan tumor menyebabkan ekspansi rahan tetapi tidak sakit dan disertai
parastesia •
:2J terjadi di mandibula terutama padadaerah ramus asend ens region molar#
•
%2J terjadi di maksila region posterior
=ambaran radiogra/is multikistik •
=ambarn radiogra/i sangat khas pada lesi-lesi yang radiolusen multistik yang
apabila berkembang menjadi lokus yang besar digambarkan seperti sbuih sabun Soap Bubble# dan apabila lokus-lokusnya masih kecil digambarkan seperti honey combed •
0ukal dan lingual korteks terekspansi
•
Hesobrsi akar-akar gigi sering terjadi
•
!alam beberapa kasusuberhubungan dengan tidak erupsinya gigi molar ketiga
=ambaran radiogra/is ameloblastoma solid •
=ambaran radiogra/i ameloblastoma solid menunjukan adanya radiolusen yang
unilokuler dan menyerupai tipe kistik •
Tepi lesi radiolusen dengan bentuk scallop tidak teratur
=ambaran miskroskopis ameloblastoma solid (meloblastoma solid atau ameloblastoma intraosseus mulstistikmsecara histolohis dapat menunjukan beberapa tipe yang paling umum adalah tipe /orikular dan tipe /le?i/orm. Tipe yang lain dapat juga ditemukan tetapi jarang missal tipae akantomatos adenomatos granular desmoplastik dan sel basal atau tipe /olikular dengan degenerasi kistik. •
Tipe ,olikular
Mengandung pulau-pulau epitel menyerupai epitel organel enamel di dalam stroma jaringan ikat /ibrous yang matag. &arang-sarang epitel tersebut mengandung sebuah inti yang tersusun longgar menyerupai stellae reticulum organel. •
Tipe ple?i/orm
Mengandung lapisan atau epitel odontogen yang sangat panjang. Lapisan epitel terdiri dari sel-sel kolumnar atau kuboid yang tersusun sangat longgar. Tipe ini di dukung jaringan stroma yang sangat longar. Tipe ini didukung jaringan stroma yang sangat longgar dan mengandung pembuluh darah. •
Tipe akantotik
(danya metaplasia sel skuamosa yang snagat luas. &eringkali adanya pembentukan keratin yang terjadi di bagian tengah dari pulau-pulau epitel. •
Tipe granular sel
Menunukan perubahan bentuk dari sekelompok sel epitel menjadi sel granular. Padas selsel ini mempunyai sitoplasma yang berlimpah mengandung granular-granular eosino/ilik. Tipe ini dapat terjadi pada usia muda dan secara klinis sangat agresi/ •
Tipe desmoplastik
Tipe ini mempunyai pulau-pulau kecil dan mengandung stroma kolagen yang padat. &ering terjadi pada ameloblastoma yang terjadi pada bagian anterior rahang atas. •
Tipe basaloid
Tipe ini jarang terjadi mengandung sel-sel yang mneyerupai sel basal. Tidak ada stellate reticulum pada bagian tengah dari sarang-sarang sel tersebut. &el-sel epitel di bagian tepi cenderung berebentuk kuboid. •
Tipe adenomatous
Tipe ini menunjukan sel-sel tumor yang membentuk bentukan seperti duktus kelenjar di dalam masa tumor. Perawatan dan Prognosis Pasien-Pasien yang menderita ameloblastoma solid kon'ensional atau intraosseous multistik dapat mempunyai perawatan yang ber'ariasi yaitu mulai enukleasi simple dan kuretase hingga reseksi en bloc. Metode yang optimal masi kontro'ersi pada setiap orang selama bertahun-tahun (meloblastoma kon'esional bagian tepinya cenderung telah terin/iltrasi di antara trabekula tulang cancellous yang masih uth walaupun secara radiogra/i belum menunjukan adanya resorbsi tulang dan dapat mematikan penderita melalui perluasanya ke jaringan 'ital lainnya. saha menyingkirkan lesi melalui kuretas meningalkn pulau pulau kecil di dalam tulang yang mana 22-9*J dapat menimbulkan kekambuhan di kemudian hari. &eringkali menimbulkan kekambuhan setelah beberapa tahun dari mulai adanya gejala klinis tetapi bila stelah 2 tahun tidak menimbulkan kekambuhan dapat diindikasi-kan sembuh. Heseksi marjin dan en block sudah digunakan secara luas tetapi dilaporkan kekambuhan juga masih terjadi yaitu meningkat %2J. 0anyak ahli bedah menyarankan reseksi marjin paling sedikit %cm dari tepi tumor yang di tunjuk an secara radiogra/i. Perawatan radiasi jarang dilakukan kasus-kasus ameloblastoma walaupun beberapa penilitian menunjukan lesi bersi/at radiosensiti'e.
b.
(meloblastoma unikistik
4nsiden ameloblastoma ini sekitar %*-%2J dari seluruh kasus ameloblastoma intra ossous. (meloblastoma jenis ini masih sering diperdebatkan apakah merupakan suatu neoplasma yang merupakan neoplasma hasil trans/ormasi neoplastik atau non neoplastik epitel kista tetapi kedua mekanisme ini kemungkinan dapr terjadi.
=ambaran klinis •
mum terjadi pada penderita usia muda
•
2*J dari seluruh kasus ini di temukan di akhir decade kedua dengan rata-rata usia
)+ tahun •
9*J tumor ini dapar terjadi di mandibula khususnya region posterior
•
Lesi tumbuh asimomatik. Pada lesi-lesi yang besar menimbulkan pembengkakan
pada rahang dan tidak ngilu. =ambaran radiogra/is Hadiolusen yang berbatas jelas mengelilingi mahkota gigi molar tiga yang tidak erupsi biasanya diagnosis banding kista primordial kista radikular atau kista residual. =ambaran mikroskopis (da + 'ariasi dari ameloblastom unilistik yaitu$ %.
Luminal (meloblastoma
).
4ntra Luminal (meloblastoma
+.
Mural (meloblastoma
Perawatan dan Prognosis Lesi ini biasanya dirawat seperti kista yaitu perawatan enukleasi tetapi %*-)*J kasus setelah enukleasi dan kuretase terjadi kekambuhan. c.
Periperal Ekstraosseous# (meloblastoma
4nsiden ameloblastoma peripheral yang ditemukan sekitar %J dari seluruh kasus ameloblastoma Tumor ini kemungkinan muncul dari sisa-sisa epitel odontogen dibawah mukosa rongga mulut atau dari sel epitel basal. =ambaran klinis •
0iasa muncul dengan keluhan sangat sakit bertangkai ulserasi atau muncul
berupa lesi-lesi mukosa al'eolar atau berupa gingi'al peduculated •
!idiagnosi banding dengan /ibroma
•
!iameter lesi lebih kecil dari %2 cm
•
!itemukan pada pasien usia lanjut tetapi yang paling sering adalah pada usia
paruh baya •
&ering ditemukan pada gingi'al posterior atau mukosa al'eolar kadangkala lebih
sering terjadi pada mandibula. =ambaran radiogra/is Permukaan tulang al'eolaris sedikit mengalami erosi tetapi keterlibatan tulang secara jelas tidak begitu terlihat. =ambaran mikroskopis (meloblastoma peri/er menunjukan gambaran pulau-pulau epitel di dalam lamina propia dibawah permukssn epitel. Proli/erasi epitel mungkin menunjukan gambaran seperti ameloblastoma intra osseous yang tipe ple?i/orm atu /olikular. Perawatan dan Prognosis 0erbeda dengan ameloblastoma intra osseous ameloblastoma peri/er menunjukan gambaran klisnis yang tidak berbahaya dan biasanya di rawat dengan eksisi local. Meskipun begitu kekambuhan local dapat terjadi yaitu sekitar )2J dari seluruh kasus. Perubahan menjadi ganas jarang terjadi.
-
T(m.% .d.n).0en e8i)el -e%al,i&ia,i 58in-.%0 )(m.%6
Pinborg tumor adalah lesi jarang pre'alensinya lebih kecil dari %J dari seluruh tumor-tumor odontogen. Meskipun tumor ini jelas bersal dari odontogen tetapi mor/ologinya mirip dengan sel-sel pada statum intermediet pada organ enamel. =ambaran klinis
mumnya dijumpai pada penderita +*-2* tahun.
Tidak ada predileksi jenis kelamin
82J dari seluruh kausu dijumpai di mandibula regio posterior
Hasa sakit ringan dan pembengkakan tumbuh labat
=ambaran radiogra/is
Lesi bisa dijumpai unilokuler tetapi monolokuler lebih sering dengan tepi skalop
(danya struktur berkalsi/ikasi dengan ukuran dan kepadatan yang ber'ariasi
&ering berhubungan dengan adanya gigi impaksi molar ketiga bawah
=ambaran mikroskopis Tumor odontogen epitel berkalsi/ikasi mempunyai gambaran pulau-pulau tersendiri beruntai dan lapisan sel epitel polihedral di dalam stroma /ibrous yang eosino/ilik. !iluar sel terdapat struktur berhialin. &truktur berkalsi/ikasi berkembang di dalam masa tumor berbentuk cincin-cincin kosentrik lisegagng ring calsifikation# yang dapat bergabung dan membentuk massa yang besar dan kompleks. Perawatan dan Prognosis Heseksi lokal dapat dilakukan denga rata-rata kekambuhan sekitar %2J yang hanya dirawat dengan kuretase mempunyai /rekuensi kekambuhan lebih tingi. Tetapi secara umum menunjukan prognosis baik walupun ada kasus yang menunjukan metastasis ke kelenjar getah bening.
-
T(m.% Od.n).0en ,(am.,
Tumor ini jarang dijumpai pertama kali ditemukan pada %982. Tumor berasal dari trans/ormasi neoplastik dari sisa-sisa mallaseK. "elihatan tumor ini berasal dari ligamen periodontal dan berhubungan dengan permukaan lateral akar gigi dan gigi tidak erupsi. =ambaran klinis
!itemukan pada penderita usia %%-28 tahun dengan rata-rata usia +8 tahun
Melibatkan prosessus al'eolar mandibula dan maksila
Tidak ada predileksi sisi dan jenis kelamin
Hasa sakit yang ringan karena pembengkakakn gingi'a
=igi-gigi goyang
=ambaran radiogra/is
=ambaran radiogra/i tidak menunjukan suatu gambaran yang spesi/ik.
&ecara radiogra/i menunjukan adanya gambaran kerysakan tulang yang berbentuk
triangular di sebelah lateral akar gigi
"adangkala menujukan adanya kerusakan tulang berbentuk 'ertikal
Tepi lesi menujukan gambaran skeloris
!iameter lebih besar dari %2 cm
Perawatan dan prognosis Tindakan lokasi eksisi dan kuretase cukup e/ekti/ pada tumor ini dan tidak menunjukan kekambuhan setelah lokal eksisi. (pabila lesi ini terjadi di maksila menunjukan agresi/ bila dibandingkan yang erjadi mandibula. 3al ini mungkin berhubangan dengan struktur tulang maksila yang poreus dan spongi. T(m.% Od.n).0en Sel Be%,ih9Clea% Cell Od.n).0eni: T(m.% Tumor ini jarang terjadi pada rahang. Tumor ini berasal dari odontogen namun histogenesisnya masih belum jelas. Pemeriksaan histokimia dan ultra struktur pada tumor ini menunjukkan sel-sel bersih yang mirip pada ameloblas yang kaya dengan glikogen. Gambaran Klinis 3anya sejumlah kecil kasus-kasus yang pernah dilaporkan sehingga hanya sedikit in/ormasi klinis yang dapat diketahui yang berhubungan dengan tumor ini yaituI %# sebagian besar kasus yang didiagnosis melibatkan penderita di atas usia 2* tahun )# dapat melibatkan mandibula dan maksila +# beberapa penderita mengeluh rasa sakit dan pembesaran rahang dan sebagian lainnya relati/ tidak mempunyai keluhan atau simptom. Gambaran Radiografis &ecara radiologi lesi radiolusen unilokuler atau muktilokuler dengan tepi dari radiolusen tersebut tidak mempunyai batas yang jelas atau tidak teratur. Gambaran Mikroskopis =ambaran histopatologi anatomis dari tumor ini cenderung menunjukkan adanya sarangsarang sel epitel dengan sitoplasma eosinopilik yang jelas. &arang-sarang tersebut dipisahkan oleh lapisan tipis jaringan ikat berhialin. &el-sel peri/er menunjukkan susunan pallisade. Pada beberapa kasus juga ada yang menunjukkan pola yang mengandung pulau-pulau kecil dengan sel-sel epitel basaloid yang hiperkromatik di dalam stroma jaringan ikat. Perawatan dan Prognosis Tumor yang sangat besar secara klinis menunjukkan si/at yang agresi/ dengan in'asi yang langsung ke struktur sekitar dan cenderung kambuh. &ebagian besar penderita dirawat secara bedah radikal. Metastasis ke sistem lim/atik dan paru-paru mungkin dapat terjadi. Tumor ini seharusnya dipertimbangkan sebagai tumor yang berpotensi menjadi ganas.
ii. -
Tumor Yang 0erasal !ari Baringan Epitel dan Melibatkan Ektomesenkim Amel.-la,)i: Fi-%.ma
Merupakan tumor campuran jaringan epitel dan jaringan mesenkim. Tumor ini tidak umum dan data yang ada sulit die'aluasi sebab beberapa lesi didiagnosis sebagai /ibroma ameloblastik yang kemungkinan hanya tahap awal dari perkembangan odontoma. Gambaran Klinis ,ibroma ameloblastik cenderung terjadi pada penderita muda dekade kedua tetapi kadang-kadang pada penderita usia setengah bayaI dapat melibatkan laki-laki sedikit lebih umum dibandingan dengan perempuanI lesi yang kecil asimptomatik sedangkan pada lesi yang besar menyebabkan pembesaran rahangI sisi posterior mandibula merupakan lokasi yang paling umum yaitu sekitar 8*J dari seluruh kasus terjadi pada sisi tersebut. Gambaran Radiografis Lesi secara radiogra/i menunjukkan gambaran radiolusen unilokuler atau multilokuler dengan tepi yang jelas dan mungkin menunjukkan sklerotikI sekitar 2*J berhubungan dengan gigi yang tidak erupsiI pada lesi yang besar dapat melibatkan ramus asenden mandibula. Gambaran Mikroskopis =ambaran /ibroma ameloblastik menunjukkan masa jaringan lunak yang keras dengan permukaan luar yang halus. "apsul mungkin ada atau mungkin juga tidak ada. &ecara mikroskopik mengandung jaringan mesenkim yang sangat banyak mirip dengan dental papil yang primiti/ yang bercampur dengan epitel odontogen. &el epitel berbentuk panjang dan kecil dengan susunan yang beranastomose satu dengan yang lainnya tetapi hanya mengandung sekitar dua sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar. Perawatan dan Prognosis Perawatan lesi ini biasanya dengan eksis lokal atau kuretase. &ekitar )*J kasus menunjukkan kekambuhan setelah dilakukan perawatan konser'ati/ dan beberapa ahli bedah merekomendasikan untuk dilakukan eksisi yang lebih luas. &ekitar 2*J kasus tidak ada perkembangan menjadi ganas. Amel.-la,)i: Fi-%.;Od.n).ma Tumor ini dide/inisikan sebagai sebuah tumor yang gambaran umumnya adalah suatu /ibroma ameloblastik tetapi juga mengandung enamel dan dentin. 0eberapa peneliti percaya bahwa ameloblastic /ibro-odontoma hanya suatu tahap dalam perkembangan suatu odontoma. !alam beberapa kasus tumor dapat tumbuh progresi/ menyebabkan perubahan bentuk dan kehancuran tulang. Gambaran Klinis Tumor ini biasanya ditemukan pada anak-anak dengan rata-rata usia %* tahunI dapat melibatkan kedua rahangI tidak ada predileksi jenis kelaminI lesi umumnya asimptomatik. Gambaran Radiografis &ecara radiogra/i tumor menunjukkan radiolusen unilokuler mempunyai batas yang jelas dan jarang radiolusen multilokuler. Lesi mengandung sejumlah bahan berkalsi/ikasi dengan radiodensiti dari struktur gigi. 0ahan kalsi/ikasi di dalam lesi menunjukkan gambaran multipel radiopak yang kecil atau massa yang bergabung menjadi keras.
Gambaran Mikroskopis &ecara mikroskopis menunjukkan gambaran yang identik dengan /ibroma ameloblastik dan mempunyai lapisan jaringan narrow cord# yang sempit serta pulau-pulau epitel kecil dari epitel odontogen dalam jaringan ikat primiti/ longgar mirip dental papilla. Perawatan dan Prognosis Tumor ini dirawat dengan kuretase konser'ati/ dan biasanya lesi mudah dipisahkan dari tulang. Prognosis tumor ini baik dan jarang menunjukkan kekambuhan. -
Aden.ma).id Od.n).0eni )(m.%
Menurut F31 (1T dide/inisikan sebagai tumor dari odontogenic epithelium dengan struktur menyerupai duktus disertai berbagai tingkat perubahan jaringan ikat sekitarnya. Munculnya tumor adenomatoid dapat menyebabkan ekspansi dari tulang yang mengelilinginya serta kesalahan letak gigi proses perkembangan tumor yang cenderung lambat dan tanpa rasa sakit membuat penderita dapat mentoleransi pembengkakan selama bertahun-tahun hingga menghasilkan perubahan bentuk wajah yang dapat mengganggu penampilan.Tumor ini biasanya berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi sebagian besar merupakan gigi kaninus atau insisi/ ke dua. Etiopatogenesis Tumor adenomatoid odontogenik berasal dari epitel enamel organ.(1T biasanya padat tapi kadang-kadang /ibrosis. "arena neoplastik danlesi hamartomatous dapat terjadi pada setiap tahap odontogenesis tumorodontogenik dengan gabungan /itur epitel dan mesenchymal komponen mungkin timbul dalam kista odontogenik. Pembentukan (1T terjadi sebelum perubahan cystic maka (1T akan mengisi ruang /olikel dan hadir sebagai tumor padat. "adang-kadang (1T mengembangkan sebagai pertumbuhan mural dikista dentigerous. Terjadi dalam area rahang dan sering ditemukan di dekat dengan gigi yang dalam proses erupsi memiliki /itur sitologi yang mirip dengan berbagai komponen enamel organ lamina gigi dan sisa-sisanya. (1T menjadi hamartoma menunjukkan ukuran yang terbatas pada sebagian besar kasus dan kurang kambuh. (1T yang telah terdeteksi dan diobati selama bertahun-tahun mengakibatkan asimetri wajah dan distorsi. &ecara histologis jaringan lesi menunjukkan lebih besar dari penataan normal odontogenic daripada yang diharapkan pada anomaly perkembangan.
Gambaran Klinis a. Ekstraoral
Terdapat pembengkakan pada ma?ila sampai ke hidung di bawah batas in/raorbital
(simetri wajah.
0entuk ireguler dan ukuran kira-kira )?+ cm memanjang superior sampai batas in/raorbital lateral ke tulang Kigomatikus dan in/erior ke nasolabial /old.
palpasi pembengkakan memiliki konsistensi padat kenyal dan tidak bisa digerakkan.
b.
Permukaan halus dan batas jelas 4ntra 1ral
Pembengkakan tampak pada 'erstibulum bukal
Pembengkakan kecil yang halus dengan tepi yang jelas pada wilayah rahang
Pembengkakan berbentuk o'al dengan ukuran kira-kira )?%2 cm
!isertai dengan kondisi gigi caninus kanan atas yang impaksi
Nyeri ringan bila ditekan
Radiografi
Terdapat gambaran radiolusen dengan /okus radiopak berlokasi superior dekat dengan margin bawah dari orbit berhubungan dengan gigi impaksi memanjang melebihi 7EB
Menyebabkan resorpsi akar
iagnosis banding %. kista dentigerous ). Pengapuran kista odontogenik +. Pengapuran tumor odontogenik 5. ni ameloblastoma kistik 2. "ista kerato odontogenik Prognosis Prognosis baik tingkat kambuhnya tumor adenomatoit sangat rendah *)J#. Penatalaksanaan Tumor odontogenik adenomatoid dilakukan setelah ,N(7 atau ,ine needle aspiration cytologi yang dilakukan dengan pasien dibawah anastesi general. Perlu untuk melaksanakan operasi agresi/dan luas. (1T jinak lesi dikemas dan enukleasi bedah konser'ati/atau kuretase adalah pengobatan pilihan. !i agnosis histologis akurat adalah wajib untuk menghindari operasi mutilasi yang tidak perlu.
Enukleasi lesi dilakukan dengan anastesi lokal untuk benar-benar membasmi lesi kistik dengan terlibat berdampak kaninus kiri atas. Enukleasi bedah konser'ati/ adalah modalitas pengobatan pilihan. ntuk cacat intrabony periodontal disebabkan oleh (1T dipandu regenerasi jaringan dengan teknik membrane yang disarankan setelah penghapusan lengkap tumor. Enukleasi kista dilakukan dengan anestesi lokal bersama dengan penghapusancaninus yang terimpaksi supernumerary dan gigi premolar pertama. 4sinya berupa cairan kekuningan coklat. &etelah 5 minggu perawatan saluran akar dilakukan pada premolar kedua kiri dan molar pertama. &ebuah prostesis tetap diberikan dan tidak kambuh diamati selama 6 bulan ke depan. !i bawah anastesi endotrakeal pada bibir di lakukan mukoperiosteal /lap membentang dari kanan ke kiri daerah premolar diperbesar. Pada bukal plate dibagian anterior mandibula terlihat menjadi sangat tipis dan dibeberapa daerah telah terkikis. Massa tumor ditemukan menempati daerah seluruh dagu /ig 5# dan enukleat bersama dengan tidak tumbuhnya kaninus kiri bawah /ig 2# lingual plate ditemukan per/orasi menjadi satu.Tidak ada gigi anterior yang melekat pada tumor dan oleh karena itu di biarkan tetap pada posisi klinis semula hingga paska oprasi.&pecimen termasuk gigi kaninus diteliti secara histology.3asil cacat tulang dibiarkan agar diisi dengan darah pasien sendiri. Hed'ac dibersihkan sebelum bukal /lap dijahit kembali ke posisi semula. Pemulihan paska oprasi lancer dan penyembuhan dari operasi kembali normal.
-
Od.n).ma
Merupakan jenis yang paling umum dari tumor-tumor odontogenik. Tumor ini dipertimbangkan sebagai anomaly perkembangan hamartomas# agak jarng disebut sebagai neoplasama. Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proli/erasi epitel odontogen dan jaringan mesenkim kemudian pada perkembangna selanjutnya diikuti pembentukan enamel dentin dan 'ariasi dari pulpa dan sementum. 1dontoma memiliki dua tipe yaitu compound dan comple?.7ompound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak. &edangkan comple? odontoma mengandung massa yang besar dari enamel dan dentin dan tidak menyerupai gigi . =ambaran "linis $
(simtomatik Lebih banyak di maksila
=ambaran Hadiogra/i
7ompound odontoma menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan
ukuran dan bentuk 'ariati/ dikelilingi daerah radiolusen yang tipis.
7omple? odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang
dikelilingi garis radiolusen tipis 3P(
7omple? 1dontoma menunjukkan sebuah massa gigi tidak berbentuk amor/#
yang merupakan bentukan material gigi. 7ompound 1dontoma yang terdiri dari struktur sementum %# dentin )# dan struktur seperti pulpa +#
7ompound odontoma mengandung struktur yang multiple menyerupai gigi berakar satu di dalam matriks jaringan longgar. Baringan pulpa mungkin terlihat di korona atau akar dari struktur yang menyerupai gigi tersebut. 7omple? odontoma mengandung tubular dentin yang matang. Pada celah dari masa lesi dapat dijumpai sejumlah matriks enamel atau enamel yang belum matang. Pulau pulau kecil dari sel ghost epitel pewarnaan eosinopilik dapat dijumpai pada sekitar )*J kasus comple? odontoma. "adankala kista dentigerous mungkin m uncul pada epithelial lining dari comple? odontoma. iii.
Tumor yang 0erasal dari Ektomesenkim 1dontogen dengan atau Tanpa Melibatkan Epitel 1dontogen (. ,ibroma 1dontogen •
•
=ambaran "linis $ Melibatkan usia 9 A :* tahun rata-rata 5* tahun# Lesi kecil asymptom Lesi besar ekspansi rahang gigi goyang 6*J terjadi di maksilla regio Premolar A Molar pertama# =ambaran Hadiogra/i $ Lesi kecil terdapat radioliusen unilokuler dengan batas jelas sering
berhubungan dengan apikal gigi yang erupsi Lesi besar radiolusen multilokuler dan sering terjadi resorbsi akar gigi
•
3P( ,ibroma odontogen terbagi menjadi ) yakni $ &ederhana $ mengandung /ibroblas-/ibroblas stellate yang sering kali tersusun
dalm sebuah pola yang bergelung degan /ibril-/ibril kolagen yang jelas.
"ompleks $ pola lebih kompleks yang mengandung jaringan ikat /ibrous seluler
yang jelas dengan serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam jalinan budel 0. 1dontogenic mysoma > myo/ibroma •
=ambaran "linis$ Barang dijumpai merupakan neoplasia yang pertumbuhannya lambat Terlokalisir tapi mempunyai si/at in'asi/ dan agresi/ 0erasal dari jaringan ikat dental papilla mumnya pada /aktor predileksi usia melibatkan kedua rahang pada mandibula
bisa korpus maupun ramus (symptomatis menyebabkan gigi goyang ekspansi menipis. •
=ambaran Hadiogra/i $
Lesi tampak radiolusen yang dipisahkan oleh gambaran tulang trabekular. 0atas lesi dengan tulang tidak berbatas jelas. •
3P($
Lesi menunjukkan adanya jaringan proli/erasi my?oid dan di beberapa tempat tampak jaringan /ibrosa. &ecara radiogra/is tak berbatas jelas tetapi pada gambran histologis masih tampak kapsul /ibrous. Daskularisasi sedikit hampir tidak ada. 7. 7ementoblastoma •
•
=ambaran "linis (symptom Lesi besar ekspansi tulang pembengkakkan rahang =ambaran Hadiogra/i $ Masa radiopaCue yang melekat di apeks gigi batas lesi dengan jaringan sekitar
hanya dipisahkan oleh suatu gambar radiolusen yang tipis 3P( • Terlihat pembentukan lesi pada apek gigi %# pulpa pada apek gigi penyebab masa dari lesi yang merupakan proli/erasi dari sel A sel cementoblast selullar# dan mengandung sum-sum tulang )# dengan dipisahkan oleh suatu kapsul jaringan ikat dari tepi tulang normal +#. =ambaran mikroskopik • 7ementoblastoma terlihat pembentukan lesi pada apek gigi. %# pulpapada apek gigi penyebab masa dari lesi merupakan proli/erasi dari sel-sel cementoblast sellular# dan mengandung sum-sum tulang )# dengan dipisahkan oleh suatu kapsul jaringan ikat dari tepi tulang normal +#.Lesi merupakan jaringan kalsi/iksai yang mirip tulang seluler lesi melekat ke apeks gigi penyebab. 0atas lesi dengan tulang sekitrnya dipisahkan oleh kapsul /ibrous.
TUMOR 'INAK NON ODONTOGEN T(m.%
(. Papiloma &Cuamos Etiologi $ 4n/eksi 'irus papiloma manusia 3PD# =ambaran "linis $ Lokasi bisa di palatum lidah mukosa bukal labial dan gingi'a paling sering terjadi pada palatum mole. Papiloma dapat berwarna putih atau merah jambu lunak /leksibel pada palpasi diameter )cm dan asymptomatis. 3P( (danya proli/erasi sel epitel skuamos yg tumbuh e?opytic membentuk papillary projection dengan didukung /ibrous stroma yang tipis>sedikit dan terdapat 'askularisasi pada stroma perawatan dan prognosis Perawatan terhadap papiloma terdiri dari eksisi lokal dengan mengikutseertakan dasar lesi atau tangkai penghubung. Eksisi yang yang meninggalkan sebagian dari tangkai akan memungkinkan terjadinya kekambuhan. !iagnosa klinis pasti tergantung pada pemerikasaan mikroskopis dari jaringan yang dieksisi. Papiloma rongga mulut tidak berpotensi berubah menjadi ganas kanker# 0. Deruka Dulgaris Etiologi Lesi ini adalah neoplasia epitel jinak yang dihasilkan oleh in/eksi dengan tipe A tipe tertentu dari 3PD 3uman Papiloma Dirus# =ambaran "linis Predileksi terjadinya pada anak A anak dan orang dewasa. Deruka 'ulgaris ini dikenal secara luas sebagai kutil 3P( =ambaran histologi dari Deruka 'ulgaris ini sama dengan papiloma dengan rete peg processus membentuk jari serta tertutup keratinisasi yang tebal hiperkeratinisasi#. Perawatan dan Prognosis
Perawatan terhadap lesi terdiri dari eksisi lokal dengan mengikutsertakan dasar lesi atau tangkai penghubung. Eksisi yang meninggalkan sebagian dari tangkai akan memungkinkan terjadinya kekambuhan. Prognosis pada umumnya baik. 7. "eratoakantoma "eratoakantoma adalah suatu kekhususan dan merupakan neoplasia jinak yang tidak umum berasal dari epitel sCuamous berlapis. Meskipun relati'e jarang tetapi penting dipelajari pada penyakit mulut didasarkan atas klinisnya lesi ini menyerupai kanker kulit predileksi kejadiannya pada kulit yang terkena sinar matahari umumnya pada wajah dan bibir dan mikroskopiknya menyerupai karsinoma epidermoid. Penyebab spesi/ik keratoakantoma tidak diketahui bagaimanapun predileksi untuk terjadi pada kulit yang terkena matahari diduga kuat hubungannya dengan aktinik radiasi sinar ultra 'iolet# yang merusak jaringan. Lesi ini umumnya tunggal terjadi di atas kulit pertengahan wajah termasuk pipi dan hidung walaupun kadangkala juga melibatkan telinga.
3al ini patut diperhatikan bahwa :J dari keratoakantoma terjadi pada daerah bibir yang terkena matahari. Lesi-lesi pada kulit sering sekali menimbulkan rasa agak sakit. =ambaran "linis =ambaran klinis keratoakantoma mempunyai bentuk khusus yaitu berbentuk pusar artinya mempunyai cekungan pada tengahnya dan tepinya menonjol. Tepi ini berbatas sangat jelas. 0agian tengah lesi ini agak menyerupai cangkir kemungkinan berisi permukaan kasar keras putih dengan diwarnai keratin. !alam banyak hal gambaran ini mirip dengan kanker kulit. 0agaimanapun keratoakantoma spesi/ik yang mana biasanya tumbuh dengan ukuran terbesarnya diameter antara % dan ) cm# dalam waktu 6 bulan. "eratoakantoma pada pemeriksaan palpasi kenyal walaupun lesi seringkali mempunyai sumbat keratin ditengah keratoakantoma bebas dari ulserasi sehingga secara klinis seperti meneteskan air dan pembentukan kerak dan keropeng. =ambaran Mikroskopis "eratoakantoma menunjukkan proli/erasi dan di/erensiasi sel epitel skuamous tumbuh e?ophytic membentuk kubah>'ulkano dengan keratinisasi membnetuk core pusar# di
tengah epithelium in/iltrasi sel-sel lim/osit yang padat di lamina propria dan terdapat mikroorganisme pada permukaan yang hiperkeratin. Lesi mirip gambaran histologis karsinoma epidermoid tetapi dapat dibedakan dari karsinoma epidermoid proli/erasi selsel tumor menunjukkan adanya di/erensiasi dan atipikal sel tidak terlihat. Lesi ini tumbuh eksopitik dengan hiperparakeratinisasi keratinisasi core# dan dijumpai adanya mikroorganisme pada permukaan. !i lamina propria terdapat in/iltrasi sel-sel lim/osit yang padat. perawatan dan prognosis 3al yang harus diketahui bahwa keratoakantoma dan kanker kulit mempunyai /aktor penyebab yang sama radiasi cahaya matahari# dan terjadi populasi yang hampir sama. Tentunya diindikasikan pemantauan yang teliti terhadap penderita. "eratoakantoma tidak mungkin kambuh jika dieksisi dengan sempurna dan beberapa kasus telah dilaporkan sembuh spontan setelah eksisi sebagian T(m.%
(. 1
Baringan Pembuluh &ara/ Ne(%.&i-%.ma
Gambaran klinis Neuro/ibroma adalah suatu neoplasia jinak yang relati/ tidak umum. &ecara histologis mengandung campuran dari sel-sel schwan neoplastik dan akson-akson yang tersebar. Neoplasia ini berkembang dari berkas sara/ dan batang sara/ yang besar menghasilkan pembesaran tumor. Neuro/ibroma lebih lunak pada pemeriksaan palpasi dibandingkan mukosa normal sekitarnya dan sering digambarkan sebagai suatu konsistensi kistik atau menyerupai tekstur jaringan adiposa. Neuro/ibroma dapat menunjukkan 'ariasi warna antara warna pucat hingga agak kekuningan dengan dilindungi warna yang ber'ariasi cokelat. "uliat atau mukosa di atasnya kelihatan normal. Neuro/ibroma kulit dapat mempunyai 'ariasi bentuk antara lain tumor-tumor bertangkai nodular terlokalisir bersegmen linier ekspansi batang sara/ lobular. Bika lesi besar maka akan menimbulkan de/ormasi mempunyai masa tumor. Perawatan dan prognosis Penyingkiran neuro/ibroma mempunyai sedikit masalah bagi pasien-pasien dalam keadaan yang seperti di atas. Eksisi untuk memperkuat diagnosis dan khususnya untuk melihat hasil suatu perawatan. Prognosis keseluruhan pada pasien neuro/ibroma kurang baik. Pasien-pasien dengan kelainan ini dapat menderita tumor yang terus tumbuh dan
berkembang sepanjang hidup mereka. !alam beberapa kasus dampaknya dapat merusak estetik dan /ungsional. Buga berpotensi untuk berkembang menjadi sarcoma neurogenik. Neoplasia ini bisa berkembang dalam neuro/ibroma awal dan laKimnya menimbulkan tumor-tumor besar dan melibatkan banyak regio. &eperti neoplasia ganas lesi ini sangat agresi/ dan memungkinkan bermetastasis dan menyebabkan prognosis buruk. 2
Ne(%ilem.ma9S:h/ann.ma
Gambaran klinis Neurilemoma &chwannoma# adalah neoplasia jinak jaringan sara/ peri/er yang relati'e tidak umum perbedaan dengan neuro/ibroma adalah pada lesi ini mengandung suatu proli/erasi dari sel-sel schwan tanpa akson. "arakteristik lesi adalah lesi tidak berkapsul palpasi kenyal dan warnanya antara kekuningan hingga putih. Perawatan dan prognosis Neurilemoma menunjukkan sedikit tendensi degenerasi ganas dan perawatannya adalah eksisi lokal. !
T(m.% Sel G%an(la%
Gambaran klinis Tumor sel granular adalah tumor rongga mulut jinak yang relati/ umum yang mempunyai suatu pola gambaran klinis yang khusus. Lesi ini biasanya tumbuh lambat diameternya jarang melebihi %-)cm dan biasanya soliter. Bika lokasinya super/icial tumor menunjukkan warna kekuningan yang khas sebaliknya lesi-lesi yang lokasinya lebih dalam tidak menunjukkan perubahan warna. (pabila tumor berlokasi pada lidah mukosa lingual di atasnya mungkin normal tetapi seringkali ada perubahan pada papilla lingual walaupun tidak begitu jelas termasuk penurunan jumlah papilla dan lidah menjadi rata. "ekhasan tumor ini adalah lesi yang sangat kenyal pada pemeriksaan palpasi dan tidak ada keluhan. Gambaran mikroskopis Tumor sel granular menunjukkan suatu proli/erasi sel-sel schwan yang menunjukkan suatu sitoplasma bergranul. &elain sel-sel granular tumor ini seringkali dihubungkan dengan suatu proli/erasi hiperplastik pada epitel mukosa di atasnya. Perawatan dan prognosis Perawatan untuk tumor sel granular terdiri dari eksisi konser'ati/. Falaupun eksisi tidak sempurna regresi spontan telah pernah dilaporkan. "ekambuhan setelah perawatan tidak umum terjadi.
4
Ne(%.ma T%a(ma)i
Gambaran klinis Neuroma traumatic muncul sebagai suatu pertumbuhan yang berlebihan bersi/at bukan neoplasma dari akson dan merupakan jaringan parut /ibrous. Lesi ini muncul sebagai akibat terputusnya sara/ peri/er kemudian terbentuk jaringan parut jaringan parut ini mengganggu pertumbuhan akson reparati/. Masa yang dihasilkan berupa jaringan /ibros dan akson-akson menghasilkan sebuah nodul klinis yang biasanya berbatas jelas kenyal dan seringkali menimbulkan rasa sakit bila dipalpasi. Neuroma traumatic sering terjadi pada sisi yang mudah mengalami trauma /isik seperti bibir lidah dan mukosa bukal. Perawatan dan prognosis Perawatan terhadap lesi ini adalah eksisi konser'ati/ dan kekambuhan setelah perawatan jarang terjadi. 0. 1
Baringan (diposa Li8.ma
Gambaran klinis Lipoma adalah neoplasia jinak yang berasal dari jaringan adiposa. Lipoma paling sering ditemukan pada orang dewasa dan biasanya terjadi berupa tumor tunggal terkadang dijumpai sebagai lesi jamak. Lipoma rongga mulut biasanya tunggal berbatas jelas dan lunak bila dipalpasi. Gambaran mikroskopis Lipoma secara histopatologi anatomi menunjukkan suatu proli/erasi sel-sel adiposa dalam suatu connecti!e fibrous tissue" dengan inti yang terletak di peri/er dan tidak menunjukkan adanya stroma tetapi pembuluh darah bisa ditemukan di antara proli/erasi sel-sel adiposa tersebut. Perawatan dan prognosis Perawatan lipoma terdiri dari eksisi konser'ati/ dan jarang terjadi kekambuhan setelah eksisi sempurna. 7. Baringan 4kat ,ibrous %. ,ibroma ,ibroma merupakan suatu neoplasia jinak yang berasal dari jaringan ikat /ibrous.
&ebenarnya nama yang lebih tepat untuk gangguan ini adalah hyperplasia /ibros. "arena /ibroma merupakan istilah yang umum digunakan yang berkaitan dengan lesi jaringan lunak yang sering dijumpai pada mukosa mulut- secara garis besar tidak dipikirkan sebagai suatu neoplasis tapi cukup jaringan /ibros hiperplastik. =ambaran "linis Menunjukan suatu benjolan yang kenyal dan dapat digerakan. Terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut terutama pada daerah yang sering mengalami trauma atau injuri seperti tergigit atau karena gesekan plat protesa dari gigi palsu Tidak menimbulkan rasa sakit 3P( Menunjukan suatu proli/erasi dari sel A sel /ibrous yang mature dan padat dengan pembentukan pembuluh darah yang kurang dan lesi dibatasi oleh kapsul /ibrous. Perawatan dan prognosis Terapi yang tepat untuk lesi /ibroma adalah eksisi dan secara klinis menunjukkan prognosis yang baik karena tidak menunjukkan suatu kekambuhan. T(m.% 'ina N.n Od.n).0en an0 Be%a,al da%i Ne$(, 9 Pi0men
(. Ne'us Pigmentasi =ambaran "linis !ua dari ne'us yang paling umum tedadi di kulit dan mukosa mulut yaitu ne'us intradermal jika di dalam mulut lebih spesi/ik sebagai intramucosal ne'us# dan ne'us penghubung junctional ne'us#. Ne'us intramukosal pada palatum berwarna biru kehitaman dengan permukaan yang rata 3P( Melanosis pada mukosa membran terlihat adanya peningkatan jumlah sel-sel melanin pada basaloid layer. perawatan dan prognosis Penatalaksaan yang layak pada lesi pigmentasi mulut yang diduga ne'us jinak terdiri dari eksisi konser'ati/ lokal. (da bebrapa pertimbangan mengapa lesi-lesi ne'us pigmentasi di mulut diperlukan perawatan eksisi yaitu ne'us di mulut adalah sebagai berikut. Pertama nei mulut mulut sejauh inijarang dibandingkan di kulit sulit untuk mengatakn ne'i mulut
adalah suatu hal yang normal sehingga diindikasikan pemeriksaan mikroskopisnya untuk mendapatkan diagnosis pasti. !asar pertimbangan yang kedua adalah adanya sejumlah lesi-lesi mulut dan kulit kenyataannya ada yang menunjukkan melanoma ganas. Lesi pigmentasi jinak ronggan mulut adalah umum dibandingkan melanoma mulut tetapi perbandingan antara lesi jinak dan ganas didalam rongga mulut belum jelas. "emampuan lesi ini untuk berubah menjadi ganas tidak pernah diketahui dengan jelas. Falaupun demikian para ahli menyetujui bahwa ne'us pigmentasi meski jarang ne'us dapat berubah menjadi ganas. Persentase jumnlah kejadiannya sangat kecil untuk seluruh melanoma mulut. T(m.%
Ple.m.%8hi: Aden.ma
Gambaran klinis Pleomorphic adenoma>mi?ed tumor merupakan tumor jinak yang berasal dari kelenjar ludah yang dapat tumbuh dari kelenjar ludah minor maupun mayor. Tumor ini tumbuh lambat tidak menimbulkan rasa sakit dapat digerakkan dan konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus. Tumor dapat membesar mendesak jaringan sekitarnya. Gambaran mikroskopis &ecara mikroskopik pleomorphic adenoma menunjukkan campuran proli/erasi jaringan epitel dalam daerah jaringan my?oid mucoid atau chondroid. 7ampuran sel-sel epitel dengan beberapa matriks mesenkim inilah yang disebut tumor campur mi?ed tumor#. Perawatan dan prognosis Perawatan tumor adalah dengan pembedahan dengan mengupayakan seluruh jaringan tumor terangkat. Bika pengambilan jaringan tumor tidak hati-hati dan meninggalkan sel tumor di dalam jaringan mesenkim glandula maka dapat terjadi kekambuhan. Bika tumor ini tumbuh di dalam jaringan parotis kadangkala ner'us /asialis diikutsertakan diambil bersama jaringan tumor. Prognosis setelah perawatan baik karena umumnya jika terjadi kekambuhan lokal tidak menunjukkan tanda-tanda keganasan. 2
3a%)in>, T(m.%
Gambaran klinis FhartinGs tumor adalah tumor jinak kelenjar ludah yang paling umum dijumpai diantara tumor-tumor monomor/ik lainnya dan paling umum terjadi pada kelenjar ludah parotis. Tumor ini jinak tetapi dapat terjadi bilateral sekitar %2J dari total kasus atau berupa multi/okus di dalam kelenjar yang sama. Tumor ini lebih sering melibatkan laki-laki
dibandingkan wanita. Lesi umunya terjadi setelah usia +* tahun dan palinh sering adalah usian diatas 2* tahun. Gambaran mikroskopis Tumor ini berbentuk glandula yang dipisahkan celah-celah yang cenderung membentuk kistik dan membentuk proyeksi papilla-papilla yang tertanam di dalam jaringan lim/oid yang padat. Hongga kistik dilapisi oleh sel epitel yang eosinopilik onkosit# ) lapis bilayer#. Perawatan dan prognosis Perawatan lesi ini adalah pembedahan dengan seluruh jaringan tumor dengan mengupayakan kapsul terangkat utuh tanpa meninggalkan sel tumor tersisa di dalam jaringan kelenjar ludah parotis. Pengangkatan sempurna dapat mencegah kekambuhan. Prognosis setelag perawatan adalah baik. 7.
Macam-macam Tumor =anas Hongga Mulut
T(m.% 0ana, %.n00a m(l() an0 -e%a,al da%i e8i)el m(.,a 1
Ka%,in.ma Sel S(am.,a
Gambaran klinis &Cuamos 7ell 7arcinoma merupakan kanker yang sering terjadi pada rongga mulut biasanya secara klinis terlihat sebagai plak keratosis ulserasi tepi lesi yang indurasi dan kemerahan dimana sCuamos cell carcinoma dapat terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut. Gambaran mikroskopis &Cuamos 7ell 7arcinoma secara histologis menunjukkan proli/erasi sel-sel epitel skuamos. Terlihat sel-sel yang atipia disertai perubahan bentuk rete peg processus pembentukan keratin yang abnormal pertambahan proli/erasi basaliod sel susunan sel menjadi tidak teratur dan membentuk tumor nest anak tumor# yang berin/iltrasi ke jaringan sekitarnya. F31 mengklasi/ikasikan &Cuamos 7ell 7arcinoma secara histologist menjadi$ Fell di//erentiated =rade 4#$ yaitu proli/erasi sel-sel tumor dimana sel-sel basaloid tersebut masih berdi/erensiasi dengan baik membentuk keratin. Moderate di//erentiated =rade 44#$ yaitu proli/erasi sel-sel tumor dimana sebagian sel-sel basaloid tersebut masih menunjukkan di/erensiasi membentuk keratin. Poorly di//erentiated =rade 444#$ yaitu proli/erasi sel-sel tumor dimana seluruh sel-sel basaloid tidak berdi/erensiasi membentuk keratin sehingga sel sulit dikenali lagi.
Perawatan dan prognosis Perawatan umunya melibatkan eksisi electrosurgery radiasi atau kemoterapi jika tumor telah bermani/estasi luas. Bika dilakukan eksisi dengan sempurna menunjukkan prognosis yang baik. •
"arsinoma sel basal Basal #ell #arsinoma$B## #
=ambaran "linisI "arsinoma sel basal umumnya terjadi pada kulit terpapar akibat sinar matahari yang berlebihan. &ecara klinis biasanya lesi terlihat menonjol dengan bagian tengah lesi mengalami ulserasi. =ambaran Mikroskopis &ecara histapatologi tumor berkembang dari poli/erasi sel-sel basal epitel atau dermis membentuk basophilic atypical basaloid sel yang melekat ke epidermis atau protrusi ke permukaan. Perawata dan prognosis Perawatan umumnya melibatkan eksisi dengan berbagai 'ariasi atau radiasi dan kemoterapi. •
"arsinoma mukoepidermoid Muciepidermoid carsinoma#
=ambaran "linis mumnya melibatkan kelenjar ludah mayor yaitu kelenjar ludah parotis. Tumor ini sering terjadi pada orang dewasa dan penderita wanita mempunyai resiko lebih tinggi daripada laki-laki. =ambaran mikroskopis =ambaran ini menunjukkan campuran sel skuamos sel kelenjar penghasil mucus dan sel epitel tipe intermediate. Perawatan dan prognosis Perawatan adalah eksisi seluruh jaringan tumor. Prognosis baik tetapi dapat bermetastasis. •
"arsinoma adenoid kistik %denoid cystic carsinoma#
=ambaran klinis
Merupakan tumor ganas yang berasal dari kelenjar ludah yang tumbuhnya lambat cenderung lokal in'asi/ dan kambuh setelah operasi. Tumor ini tidak hanya timbul pada kelenjar ludah atau rongga mulut tetapi dapat pula timbul pada kelenjar lakrimalis bagian dari bawah jalur perna/asan rongga hidung dan sinus paranasalis.
=ambaran mikroskopis &ecara histopatologis anatomis adenoid cystic carcinoma mempunyai gambaran>pola yang ber'ariasi. Perawatan dan prognosis Tumor ganas ini sulit diterapi secara sempurna. •
"arsinoma sel asinar %cinic cell carsinoma#
=ambaran klinis Merupakan suatu tumor ganas kelenjar ludah parotis yang jarang terjadi. Tumor ini berkapsul merupakan suatu poli/erasi sel yang membentuk massa bulat dengan diameter kurang dari +cm. =ambaran mikroskopis Tumor berisi sel asinar yang seragam dengan nucleus kecil berada di sentral dengan sitoplasma yang baso/ilik dan padat mirip sel sekretorius dari kelenjar ludah normal. Perawatan dan prognosis Perawatan yang tepat adalah eksisi seluruh jaringan tumor.
BAB III PENUTUP
Ke,im8(lan
Tumor di rongga mulut meupkan pertumbuhan dari berbagai jaringan didalam dan sekitar mulut termasuk tulang otot dan syara/. Pertumbuhan ini dapat bersi/at jinak benigna#