LAPORAN KASUS LENGKAP ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN “BATU URETER” DI RUANG OK SENTRAL / IBS RSUD ULIN BANJARMASIN
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: RI RIFENIE
NIM
: PO.62.20.1.12.0!
KELA KELAS S : REGU REGULE LER R "# "#$B
POLITEKNI POLITE KNIK K KESEHATAN KESEHATAN KEMENTERIA KEMEN TERIAN N KESEH KESEHAT ATAN AN PALANGKA PALANGKA RAYA RAYA JURUSAN KEPERAWATAN T/A 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laparascopy’’ ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang membantu memberikan semangat dan dorongan demi ter!ujudnya karya ini" yaitu “Laporan #asus Lengkap #epera!atan Medikal $edah %& '#M$ %&() ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ns *ad +atak" ,#ep yang telah membantu saya" sehingga saya merasa lebih ringan dan lebih mudah menulis Laporan #asus ini tas bimbingan yang telah diberikan" saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang juga membantu saya dalam penyelesaian Laporan #asus ini
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bah!a makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan .ntuk itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan dan melengkapi penulisan Laporan #asus ini Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat berman/aat bagi para pembaca dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi bahan in/ormasi
Palangkaraya" No0ember 1234
Penulis
BAB I LAPARASCOPY
+E5%N%,% Laparaskopi adalah jenis prosedur pembedahan di mana sayatan kecil dibuat" biasanya di pusar" lalu suatu tabung penglihat 'laparoskop( dimasukkan melaluinya Laroskop adalah instrumen ramping yang pada dasarnya merupakan sebuah teleskop mini dengan sistem serat optik yang dapat menerangi bagian-bagian di dalam perut Tabung penglihat ini memiliki kamera kecil sebagai mata 6al ini memungkinkan dokter untuk memeriksa organ-organ perut dan panggul pada layar monitor yang terhubung dengan tabung ,ayatan kecil lainnya dapat dibuat untuk memasukkan instrumen untuk melakukan prosedur Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat berdiameter 7 hingga 31 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut .ntuk melihat organ di dalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas +okter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya Laparoskopi dapat dilakukan untuk mendiagnosis kondisi atau untuk melakukan beberapa jenis operasi Prosedur ini kurang in0asi/ daripada operasi perut biasa terbuka 'laparotomi( '#amus #esehatan( $ T.8.N 9
Mendiagnosis adanya kelainan 'laparoskopi diagnostik( :
+iagnosis; untuk melihat adanya kelainan pada kasus in/ertilitas ' susah punya anak(
9
Tindakan operasi tertentu ' laparoskopi operati/( masalah yang dapat ditangani dengan teknik ini misalnya ; mioma uteri tumor o0arium
nyeri haid Endometriosis denomiosis %n/ertilitas sterilisasi tuba memperbaiki perlengketan saluran tuba melepaskan perlengketan organ genitalia kehamilan di luar kandungan pengangkatan rahim
< %N+%#,% +N #=NT> %N+%#,% +engan telah berkembangnya ino0asi instrumentasi dan tekhnik operasi seperti yang telah di utarakan diatas"maka indikasi untuk melakukan operasi dengan teknik laparoskopi menjadi lebih luastindakan operasi diagnostik dengan hasil diagnosis yang jelas" dan yang telah didiskusikan dengan pasien sebelumnya" dapat dilanjutkan dengan tindakan operati/ tertentu
INDIKASI
Indikasi Diagnostik +iagnosis di/erensiasi patologi genetalia interna %n/ertilitas primer dan atau sekunder ,econd look operation"apabila diperlukan tindakan berdasarkan operasi
sebelumnya Mencari dan mengangkat translokasi #+>
Pemantauan pada saat dilakukan tindakan histeroskopi
Indikasi terapi
#istektomi "miomektomidan histerektomi 6emostasis perdarahan pada per/orasi uterus akibat tindakan sebelumnya
Indikasi operatif terhadap adneksa
5imbrioplasti "salpingostomi"salpingolisis #oagulasi lesi endometriosis spirasi cairan dari suatu konglomerasi untuk diagnostik yang terapeutik ,alpingektomi pada kehamilan ektopik #ontrasepsi mantap 'oklusi tuba( >ekontruksi tuba atau reanastromosis tuba pascatubectomi
Indikasi operatif terhadap ovarium
Pungsi /olikel matang pada program /ertilisasi in-0itro
$iopsi o0arium pada keadaan tertentu' kelainan kromosom atau ba!aan "
curiga keganasan( #istektomi antara lain ada kista coklat' endometrioma(" kista dermoid" dan kista o0arium lain =0ariolisis" pada perlekatan perio0arium Indikasi operatif terhadap organ dalam rongga pelvis Lisis perlekatan oleh omentum dan usus KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi absolut #ondisi pasien yang tidak memungkinkan dilakukannya anestesi +iatese hemoragik sehingga mengganggu /unsi pembekuan darah Peritonitis akut terutama yang mengenai abdomen bagian atas " disertai dengan
distensi dinding perut "sebab kelainan ini merupakan kontraindikasi untuk melakukan pneumoperitonium Kontraindikasi relatif Tumor abdomen yang sangat besar"sehingga sulit untuk memasukkan trokar kedalam rongga pel0is oleh karena trokar dapat melukai tumor tersebut 6ernia abdominalis" dika!atirkan dapat melukai usus pada saat memasukkan trokar ke dalam rongga pel0is" atau memperberat hernia pada saat dilakukan pneumoperitoniumkini kekha!atiran ini dapat di hilangkan dengan modi/ikasi alat pneumoperitonium otomatic #elainan atau insu/isiensi paru paru" jantung"hepar"atau kelainan pembuluh darah 0ena porta"goiter atau kelainan metabolisme lain yang sulit menyerap gas <=1
+ PENTL#,N? 8EN%,-8EN%, T%N+#N 1. Laparo!op" #"$%r%!$o&" 8enis Histerektomi yang dilakukan oleh tabung optik standar ramping yang juga
dikenal sebagai laparoscopes disebut histerektomi laparoskopi 8enis pengobatan histerektomi terdiri dari sedikit !aktu untuk pemulihan dan durasi dari Operasi daripada jenis lain dari operasi yang dilakukan 6al ini juga umumnya disukai oleh sebagian besar perempuan sebagai jenis pengobatan karena tidak berakhir memberi nda banyak bekas luka seperti metode operasi lain Melalui mana prosedur laparoskopi histerektomi dilakukan@ +asar dari histerektomi laparoskopi mulai dengan sebuah celah kecil di ba!ah pusar ditarik !anita +alam irisan ini" alat laparoskopi dikirim masuk Para dokter yang melakukan operasi kemudian melihat melalui daerah Panggul !anita itu
dan memeriksanya dengan penuh perhatian dengan instrumen ,elama pemeriksaan ini dokter membuat keputusan di mana untuk melakukan pemotongan
lebih
tepatnya
dengan
instrumen
ramping
Menggunakan
histerektomi laparoskopi sebagai panduan operasi" bedah menghapus ini rahim dari bagian dalam tubuh !anita rahim kemudian dibedah menjadi dua bagian $agian-bagian yang membedah mengukur ukuran yang sesuai untuk menghapus mereka dari perut" itu karena /akta bah!a sangat sedikit jahitan yang diperlukan dalam rangka untuk menutup sayatan dibuat dalam operasi ini
2. M"o&%!$o&" 8ika miom tersebut bertangkai maka tangkai tersebut dengan mudah dapat di
insisi .ntuk jenis intramural" resiko perdarahan sangat besar" kadang diperlukan injeksi 0asopressin untuk mempertahankan hemostasis 8ejak bekas miomektomi harus dijahit" ini sesuatu yang mutlak
LP>=,<=PY
$$ %% T%N8.N #,.,
%
PEN*#8%N P>E =PE>,% ? P>E ME+%#,% 3 ,erah terima pasien Pasien diterima oleh ruang =# A #esadaran
>i!ayat penyakit ? tindakan #lien mengatakan penyakitnya baru diketahui sejak 3 bulan yang lalu #lien sebelumnya belum pernah dioperasi
1 %dentitas pasien Nama .mur lamat +iagnosa medik Tindakan =perasi
; Tn ; CA Tahun ; #M D $anjarmasin ; $atu .reter ; .reterlitotomy
C Pemeriksaan 5isik ? Psikologi TT& ; Tekanan +arah ; 3C2?A2 mm6g >eaksi /isik ; Tekanan +arah 3C2?A2 mm6g >eaksi psikologi ; #lien mengatakan cemas dan klien tampak gelisah
•
•
Persiapan operasi %n/ormed? ijin nestesi Puasa Pemeriksaan penunjang Lab >adiologi E#*
$ %NT> =PE>,% 3 #elengkapan Tim =perasi $edah ; =perator 3 orang sisten 3 orang
+arah
nestesi ; dr nestesi 3 orang 8enis nestesi ; *eneral nestesi 1 Tanda daerah operasi
+etra proimal
C #elengkapan nestesi
; %& Line ; in/us >L
4 >i!ayat sma ? lergi #lien mengatakan tidak ada mengalami ri!ayat asma?alergi 7 Posisi operasi Miring ke arah kiri B >encana dilakukan tindakan .reterlitotomy D =bser0asi tindakan operasi #lien diberi anestesi melalui %& $olus Lokasi insisi dibersihkan dan di desin/eksi #lien di insisi pada daerah punggung kanan sampai dengan sekeliling ureter dan perut +ikeluarkan batu ureter Luka dijahit Luka di dressing F =bser0asi Tindakan nestesi #lien mendapatkan general nestesi" obat diberikan melalui %& $olus A Pemeriksaan #elengkapn #, ,ebelum 'C2( ,esudah 'C2( 8>.M ,ebelum 'C( ,esudah 'C( %N,T>.MEN ,ebelum 'lengkap( ,esudag 'Lengkap( 32 Pemeriksaan
da
Tidak ada
< P=,T =PE>,% ?P,< =PE>,% 3 ir Gay Tidak ada penumpukan sekret 1 $reathing #lien menggunakan masker oksigen C > • Tanda-tanda &ital ; • Tekanan +arah ; 322?D2 mm6g Nadi ; FB?menit >espirasi ; 3B?menit ,uhu ; CB o < #esadaran ; espon terhadap suaran 'suruh buka mata( & '7( ; $erorientasi baik M 'B( ; %kut perintah ,core ; 34 •
,aran - .ntuk Pera!at $antu klien dalam pemenuhan kebutuhan" kolaborasi pemberian
-
-
analgesik Lakukan pera!atan luka sesuai anjuran dokter .ntuk pasien njurkan untuk beristirahat di tempat tidur untuk sementara !aktu .ntuk keluarga $eri moti0asi untuk klien dan dukung program terapi yang dijalani klien !asi klien
%%
NL%, +T P>E =PE>,% +T 3 +, ; #lien
ET%=L=*% M,L6 =bstruksi salurah Nyeri kut
mengatakan sakit
pada daerah
punggung kanan sampai perut += ; - ,kala nyeri C
kemih ginjal oleh $atu .reter
-#lien tampak meringis dan lemah 1 +, ; -#lien
nsietas mengeluh
gelisah
tentang
penyakitnya
Tindakan Pemebedahan
- klien mengeluh cemas += ; #lien tampak bingung dan cemas
$ %NT> =PE>,% +T +, ; += ; Posisi kepala klien ekstensi dan perna/asan
ET%=L=*% M,L6 $ersiahan jalan Peningkatan na/as tidak e/ekti/ produksi sekret
dibantu alat
< P=,T =PE>,% +T +, ; += ; Posisi klien miring ke kiri" klien
ET%=L=*% #eterbatasan /isik
M,L6 >isiko
diangkat oleh 4 orang petugas di =# dan di %%%
angkat bersamaan dan diberi penyangga >EN<N ,.6N #EPE>GTN P>E =PE>,% N= 3
+%*N=, Nyeri akut bd obstruksi
T.8.N %NTE>&EN,% ,etelah dilakukan tindakan 3 kaji tingkat nyeri klien 1 obser0asi tanda-tanda saluran kepera!atan diharapkan 0ital
kemih ginjal oleh nyeri batu ureter
berkurang?hilang C ajarkan tehnik relaksasi
dengan kriteria hasil ;-TT&
yaitu tarik na/as dalam bila
dalam batas normal -skala nyeri berkurang -ekspresi !ajah klien tenang
nyeri terasa 4 atur posisi
atau tidak meringis
senyaman mungkin 7 kolaborasi dengan tim medis
1
nsietas tindakan pembedahan
bd
klien
dalam pemberian
obat analgesik ,etelah dilakukan tindakan 3 kaji tingkat kecemasan kepera!atan
diharapkan klien 1 jelaskan prosedur dan klien mampu pengobatan pada klien mendemonstrasikan koping C beri dorongan spiritual yang positi/ dan pada klien mengungkapkan penurunan kecemasan dengan kriteria hasil ; -menunjukkan relaks ansietas
ditingkat
dapat ditangani -menyatakan
dan yang
kesadaran
perasaan ansietas dan cara sehat menerimanya
$ %NT> =PE>,% N = 3
+%*N=,
T.8.N
$ersihan jalan ,etelah na/as
%NTE>&EN,%
dilakukan 3atur
posisi
kepala
klien
tidak tindakan kepera!atan ekstensi
e/ekti/
bd diharapkan
tidak 1 membantu perna/asan klien
peningkatan
terjadi
produksi sekret
sekret dengan kriteria hasil
penumpukan dengan bantuan
;
klien
C lakukan suction 'jika perlu(
tidak
mengalami
sesak
na/as
< P=,T =PE>,% N= 3
+%*N=, Nyeri bd luka
T.8.N ,etelah dilakukan tindakan
bekas insisi
kepera!atan
diharapkan
nyeri
berkurang
atau
hilang
dengan
kriteria
hasil ; -nyeri
berkurang
'skala
%NTE>&EN,% 3 kaji tingkat skala nyeri 1 jelaskan sebab-sebab timbul nyeri C anjurkan klien melakukan rileksasi na/as dalam 4 kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian abat
nyeri 2( analgesik -klien tidak meringis dan 1
klien tampak tenang ,etelah dilakukan tindakan
3anjurkan
klien
bd
kepera!atan
diharapkan
istirahat
tempat
keterbatasan
klien
mengalami
dalam beberapa !aktu
/isik
cedera
>isiko
cedera
tidak
dengan
di
untuk tidur
kriteria 1 ajurkan klien melakukan
hasil ; tidak terdapat tanda-
akti0itas
tanda terjadinya cedera
tidur
hanya
ditempat
%&
%MPLEMENT,% +N E&L.,% P>E =PE>,% N= +H +H %
%MPLEMENT,%
E&L.,%
3Mengkaji nyeri ; lokasi"timbul nyeri , ; #lien mengeluh nyeri = ; #lien tampak nyeri sedang 'C dan skala nyeri C dari 7( 1 mengobser0asi tanda-tanda 0ital ; Masalah belum teratasi #esadaran compos mentis" T+ ; 322?A2 P ; Lanjutkan inter0ensi mm6g" N ; DB?menit" >> ; 3F?menit" , ; CB= < CMengajarkan tehnik relaksasi na/as dalam untuk mengurangi nyeri
+H 1
4 Membantu mengurangi rasa nyeri 3Mengkaji tingkat kecemasan klien 1 menjelaskan prosedur dan pengobatan pada klien C memberikan dorongan spiritual pada klien
, ; #lien mengatakan rasa takut dan cemas berkurang = ; #lien tampak relaks dan klien sambil berdoa ; Masalah teratasi P ; 6entikan inter0ensi
$ %NT> =PE>,% N= +H +H %
%MPLEMENT,% 3Mengatur posisi kepala klien ekstensi 1 membantu perna/asan klien dengan bantuan
E&L.,% ,;= ; Posisi kepala klien ekstensi dan perna/asan klien dibantu alat ; Masalah teratasi sebagian P ; Lanjutkan inter0ensi
< P=,T =PE>,% N= +H +H %
%MPLEMENT,% 3Mengkaji tingkat skala nyeri 1 menjelaskan sebab-sebab nyeri C mengajarkan
klien
E&L.,% ,;timbul = ; #lien tampak nyeri sedang 'C
melakukan
rileksasi na/as dalam +H 1
3Mengajurkan klien istirahat di tempat tidur beberapa !aktu 1 menganjurkan klien
melakukan
akti0itasnya hanya di tempat tidur
dari 7( ; Masalah belum teratasip P ; Lanjutkan inter0ensi ,;= ; #lien terbaring ditempat tidur ; Masalah teratasi sebagian P ; Lanjutkan inter0ensi
DA'TAR PUSTAKA
$uku jar %LM. PENY#%T +LM3AAB $L% PENE>$%T 5#.% 8#>T Nealon""Thomas 5 3AA4 #ET>MP%LN P=#=# %LM. $E+6 E+4E*< 8akarta ,urgery ; pretest ,el/ ssessment and >e0ie!"Tenth Edition %nternational edition 1224