Laporan Kasus Hypertiroidisme
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. Y
Tanggal Lahir
: 03 Mei 1972
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: jl. GN Guntur 14 No. 85 RT 007/009 Perumnas Cirebon
No. MR
: 2000901388
ANAMNESIS Keluhan Utama
Jantung berdebar sejak ± 6 bulan sebelum masuk rumah sakit.. Keluhan tambahan
Pasien merasa lemas, mual dan muntah Riwayat penyakit sekarang
Pasien seorang perempuan, berusia 45 tahun datang ke IGD RS Pelabuhan Cirebon dengan keluhan jantung berdebar yang dialami sejak ± 6 bulan sebelum masuk rumah sakit yang dirasakan terus menerus sepanjang hari. Keluhan tersebut tidak disertai dengan nyeri dada, namun pasien mengeluh tangan sering gemetaran, mudah berkeringat, sulit tidur dan lebih mudah marah. Selain itu, pasien juga mengeluh adanya lemas, mual dan muntah. Lemas dirasakan sepanjang hari, terutama setelah melakukan pekerjaan. Pasien juga mengeluh ada benjolan di leher yang semakin membesar. Disamping itu, nafsu makan pasien meningkat, tetapi berat badannya dirasakan terus menurun, setiap habis makan pasien mengeluh langsung BAB dan
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 1
Laporan Kasus Hypertiroidisme
encer. 1 bulan yang lalu pasien sempat berobat di poli THT RS Sumber Kasih Cirebon dan melakukan pemeriksaan USG tiroid dan rontgen cervical spine. Riwayat penyakit dahulu
pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol dan riwayat riwayat berobat jantung. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama. III.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Tampak sakit sedang Keadaan
: Compos Mentis
Status Gizi
: Gizi Kurang
Tanda vital : o
Tekanan Darah
: 130/70 mmHg
o
Suhu
: 37 C
o
Respirasi
: 24 x/ menit
Nadi
: 100 x/ menit
o
KEPALA
Bentuk
: Bulat, simetris
Rambut
: Hitam, tebal, mudah dicabut
Mata
: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), eksoftalmus (+)
Hidung
:Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping
hidung (-), sekret (-)
Mulut
: Bibir tidak kering ,gusi tidak berdarah, lidah tidak kotor,
tonsil T1-T1 tenang, faring tidak hiperemis.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 2
Laporan Kasus Hypertiroidisme
LEHER
KGB
: Membesar
Tiroid
: Tampak benjolan bilateral, simetris kiri dan kanan,
permukaan rata, nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, ukuran sekitar 5 cm. THORAKS
Inspeksi
:
Bentuk
simetris, retraksi
intercostal (-),
retraksi
suprasternal (-), retraksi substernal (-) PARU
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: fremitus taktil kanan dan kiri simetris
Perkusi
: Sonor di seluruh lapang paru kiri dan kanan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
JANTUNG
Inspeksi
: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra
Perkusi
: Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-)
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra
Batas jantung kiri sela iga IV garis midclavicula sinistra
ABDOMEN
Inspeksi
: cembung, simetris
Palpasi
: Soepel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi
: Timpani
Auskultasi : Bising usus (+).
EKSTREMITAS
Ekstremitas : akral hangat, tremor (+), Edema tungkai bawah (+),
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 3
Laporan Kasus Hypertiroidisme
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM
1. Darah Rutin (Tanggal, 7 Agustus 2017)
Hb : 92 g/dL ( 12 - 16 )
Ht : 28,0 % ( 37 - 43 )
Lc : 4.800/mm3 (4.000 - 10.000)
Tc: 228.000 (150.000 - 450.000)
2. Hormon (tanggal, 09 Agustus 2017 a. T3
: 238 (58-156 ng/dl)
b. TSHs : < 0,0025 (0,35-4,94 mIU/L)
EKG (Tanggal 7 Agustus 2017)
Hasil : Takikardi
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 4
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Rontgen cervical spine (Tanggal, 11 juli 2017)
Hasil : Isthmus : -
scanning tiroid lobus dextra : Ukuran membesar (2,04x 2,29x3,83), tekstur parenkim inhomogen, solid. Tidak tampak massa. Pada colour Doppler tampak peningkatan vaskularisasi.
-
Scanning tiroid lobus sinistra : Ukuran membesar (2,21x3,05x4,05), tekstur parenkim inhomogen, solid. Tidak tampak massa. Pada colour Doppler tampak peningkatan vaskularisasi.
USG Tiroid (Tanggal, 11 Juli 2017)
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 5
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Hasil : -
Tampak bayangan hipoekhoik berbatas tegas, hillus (+) di coli kanan ukuran ± 1,60 cm dan coli kiri ukuran ± o,88 cm.
Kesan : -
Kedua lobus tiroid membesar dengan tekstur parenkim inhomogen, solid dan vaskularisasi meningkat dapat merupakan DD : 1. Goiter 2. Thyroiditis
-
V.
Diagnose Kerja -
VI.
VII.
Pembesaran KGB daerah coli bilateral.
Hyperthyroid
Diagnose Banding -
Goiter
-
Tumor coli
PENATALAKSANAAN
1. Tatalaksana di IGD o
IVFD RL 20 tpm
o
Inj. Furosemide 2x1 amp
o
Inj. Ondasentron 2x1 amp
o
Inj. Ranitidin 2x1 amp
o
Propranolol 4x10 mg
2. Tatalaksana lanjutan : a. Tanggal, 8 Agustus 2017
IVFD RL 20 tpm
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 6
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Inj. Ranitidin 2x1 amp
Digoxin 2x1 tab
Diazepam 2 mg 3x1
Vastigo 2x1
Sohobion 2x1
PTU 4x1 tab
b. Tanggal, 9 Agustus 2017
Terapi lanjut
c. Tanggal, 10 Agustus 2017
Pasien boleh pulang dengan kontrol minggu depan di poli penyakit dalam.
VIII. PROGNOSIS
a. Ad vitam
: ad bonam
b. Ad sanationam
: dubia ad bonam
c. Ad fungsionam
: dubia ad bonam.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 7
Laporan Kasus Hypertiroidisme
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis1. Hipertiroid adalah gangguan yang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Hal ini kadang-kadang disebut tirotoksikosis, istilah untuk hormon tiroid terlalu banyak dalam darah. Sekitar 1 persen dari penduduk AS memiliki hyperthyroidism. Perempuan lebih mungkin mengembangkan hipertiroidisme daripada pria2. Di Amerika Serikat, penyakit Graves adalah bentuk paling umum dari hipertiroid. Sekitar 60-80% kasus tirotoksikosis akibat penyakit Graves. Kejadian tahunan penyakit Graves ditemukan menjadi 0,5 kasus per 1000 orang selama periode 20-tahun, dengan terjadinya puncak pada orang berusia 20-40 tahun. Gondok multinodular (15-20% dari tirotoksikosis) lebih banyak terjadi di daerah defisiensi yodium. Kebanyakan orang di Amerika Serikat menerima yodium cukup, dan kejadian gondok multinodular kurang dari kejadian di wilayah dunia dengan defisiensi yodium. Adenoma toksik merupakan penyebab 3-5% kasus tirotoksikosis3. Prevalensi hipertiroid berdasarkan umur dengan angka kejadian lebih kurang 10 per 100.000 wanita dibawah umur 40 tahun dan 19 per 100.000 wanita yang berusia di atas 60 tahun. Prevalensi kasus hipertiroid di Amerika terdapat pada wanita sebesar (1 ,9%) dan pria (0,9%). Di Eropa ditemukan bahwa prevalensi hipertiroid adalah berkisar (1-2%). Di negara lnggris kasus hipertiroid terdapat pada 0.8 per 100 0 wanita pertahun4. Istilah hipertiroidisme sering disamakan dengan tirotoksikosis, meskipun secara prinsip berbeda. Dengan hipertiroidisme dimaksudkan hiperfungsi kelenjar tiroid dan sekresi berlebihan dari hormone tiroid dalam sirkulasi. Pada tirotoksikosis dapat disebabkan oleh etiologi yang
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 8
Laporan Kasus Hypertiroidisme
amat berbeda, bukan hanya yang berasal dari kelenjar tiroid. Adapun hipertiroidisme subklinis, secara definisi diartikan kasus dengan kadar hormone normal tetapi TSH rendah. Di kawasan Asia dikatakan prevalensi lebih tinggi dibanding yang non Asia (12% versus 2.5%)5.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 9
Laporan Kasus Hypertiroidisme
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Sedangkan hipertiroid adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. Jadi hipertiroid dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormone tiroid yang berlebihan6.
B. ETIOLOGI
Lebih dari 90% hipertiroid adalah akibat penyakit Graves dan nodul tiroid toksik 6. Tabel 1. Penyebab hipertiroidisme Tipe
Biasa
Penyakit
Penyakit Graves Nodul tiroid toksis: multinodular dan mononodular toksis Tiroiditis: de Quervain’s dan silent
Tidak
Hipertiroidisme neonatal
biasa
Hipertiroidisme faktisius Sekresi TSH yang tidak tepat oleh hipofisis: tumor, nontumor (sindrom resistensi hormone tiroid) Yodium eksogen
Jarang Metastase kanker tiroid Koriokarsinoma dan mola hidatidosa Struma ovarii Karsinoma testicular embrional Pilyostotic fibrous dysplasia (Sindrom Mc-Cune-Albright)
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 10
Laporan Kasus Hypertiroidisme
C. ANATOMI
Glandula thyroidea berasal dari ductus thyroglossus, dimana dalam perkembangannya akan menghilang dan sisanya pada bagian atas sebagai foramen caecum linguae sedang bagian bawah adalah glandula thyroidea. Kelenjar ini adalah satu-satunya kelenjar yang paling dini tumbuh7. Kelenjar ini terletak di leher depan, berbentuk seperti huruh H, bagian vertikal merupakan lobi sedang bagian horizontal merupakan isthmus glandula thyroidea. Berada setinggi VC5-VT1, menutupi bagian atas trakea, sedang masing-masing lobus meluas dari pertengahan cartilago thyroidea sampai cartilago trachealis 4 atau 5, isthmus membentang dari cartilago trachealis 2-3. Pada wanita kelenjar ini lebih besar dan semakin membesar pada kehamilan serta menstruasi. Kadang kala dijumpai lobus ketiga pada linea mediana dari isthmus ke cranial, disebut lobus pyramidalis. Kadangkala dijumpai lobus jaringan fibrous atau fibromusculer (m.levator glandula) yang berupa pita yang membentang dari corpus ossis hyoidei sampai istmus atau lobus pyramidalis. Kadang-kadang di sekitar lobus atau di atas isthmus dijumpai masa kecil terpisah dari jaringan thyroid, disebut glandula thyroidea accesoria. Kelenjar ini dibungkus oleh capsula propria (true capsula) dan capsula spuria (false capsula). Kelenjar thyroidea tersusun atas dua macam sel sekretorik, yaitu7: a.
Sel Folikel Sel ini mensekresi tri-iodothyronin dan tetra-iodothyronin (thyroxin) yang memacu BMR dan pertumbuhan somatik maupun psikis individu.
b.
Sel Parafolikuler (Sel C) Terletak di antara folikel-folikel thyroid, mensekresi thyrocalcitonin yang membantu deposisi garam-garam calcium pada tulang dan jaringan-jaringan lain serta
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 11
Laporan Kasus Hypertiroidisme
cenderung menimbulkan hipokalsemia. Efek ini berlawanan dengan efek dari glandula parathyroidea. Neurovaskuler dari kelenjar thyroidea terdiri dari : a.
Arteriae
A.thyroidea superior, cabang pertama a.carotis eksterna.
A.thyroidea inferior, cabang truncus thyrocervicalis
Kadang-kadang dijumpai a.thyroidea ima cabang a.anonyma/arcus aortae dan aa.thyroidea accesoria cabang r.trachealis/r.oesophagealis.
b.
Venae
V.thyroidea superior, berakhir pada v.facialis/v.jugularis intern
V.thyroidea media, berakhir pada v.jugularis interna
V.thyroidea inferior, berakhir pada`v.brachiocephalica sinistra
V.thyroidea quartana (Kocher) keluar di antara v.thyroidea media dan inferior untuk berakhir pada v.jugularis interna.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 12
Laporan Kasus Hypertiroidisme
c. Nervi
Postganglioner symphatis dari ganglion cervicale medius, dan sebagian dari ganglion cervicale superius dan inferius. Innervasi bersifat vasosecresi.
Preganglioner parasymphatis, berjalan dalam n.laryngeus externus dan n.laryngeus reccurens. Innervasi bersifat secremotorik.
d. Lymphe Lymphe dicurahkan ke lnn.coli profunda (grup anterosuperior`dan posteroinferior) dan sebagian ke lnn.pretrachealis.
D. FISIOLOGI
Thyroid-stimulating hormone (TSH), hormon tropik tiroid dari hipofisis anteroir, adalah regulator fisiologis terpenting bagi sekresi hormon tiroid. Hampir semua langkah dalam pembentukan dan pengeluaran hormon tiroid dirangsang oleh TSH8.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 13
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Selain
meningkatkan
sekresi
hormon
tiroid,
TSH
bertanggung
jawab
untuk
mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid. Tanpa adanya TSH, tiroid mengalami atrofi (ukurannya mengecil) dan sekresi hormonnya berkurang. Sebaliknya, kelenjar ini mengalami hipertrofi (peningkatan ukuran setiap sel folikel) dan hiperplasia (peningkatan jumlah sel folikel) sebagai respon terhadap stimulasi TSH yang yang berlebihan.
Hormon tiroid, dengan mekanisme umpan- balik balik negatif, “mematikan” sekresi TSH, sementara
thyrotropin-releasing
hormone
(TRH)
dari
hipothalamus
secara
tropik
“menghidupkan” sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Pada sumbu hipothalamus-hipofisishipothalamus-hipofisistiroid, inhibisi terutama berlangsung di tingkat hipofisis anterior. Seperti lengkung umpan-balik negatif lainnya, lengkung antara hormon tiroid dan TSH cenderung mempertahankan stabilitas keluaran (sekresi) hormon tiroid8.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 14
Laporan Kasus Hypertiroidisme
E. PATOGENESIS
Kelebihan hormon tiroid akan menyebabkan kondisi hipermetabolik yang disertai peningkatan aktivitas simpatis, sehingga menyebabkan9: a. peningkatan cardiac output b. Peningkatan konsumsi oksigen c. Peningkatan aliran darah tepi d. Peningkatan suhu tubuh. Kelebihan tiroid juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein: a. Pemecahan protein melebihi sintesis b. Penurunan toleransi glukosa c. Peningkatan pemecahan trigliserida (Kekurangan lipid)Defisiensi nutrisi dan kalori d. Bila hipertiroid terjadi sebelum dewasakelambatan pertumbuhan seksual e. Jika terjadi setelah pubertas: menstruasi tidak teratur, infertility, infertility, penurunan libido.
F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari hipertiroid diantaranya10 : a. Penderita sering secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel),
iritab iri tab el dan da n terus merasa merasa khawati khawatirr dan klien klien tidak dapat dapat duduk diam. diam. b. Denyut nadi yang abnormal yang ditemukan pada saat istirahat dan beraktivitas;
yang
diakibatkan
peningkatan
dari
serum
T3
dan
T4
yang
merangsang epinefrin dan mengakibatkan kinerja jantung meningkat hingga mengakibatkan HR meningkat. Peningkatan denyut nadi berkisar secara konstan antara 90 dan 160 kali per menit, tekanan darah sistolik akan meningkat. c. T i d a k t a h a n p a n a s d a n b e r k e r i n g a t b a n y a k d i a k i b a t k a n k a r e n a
p e n i n g k a t a n metabolisme tubuh yang meningkat maka akan menghasilkan
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 15
Laporan Kasus Hypertiroidisme
panas yang tinggi dari dala da lam m tubu tu bu h sehi se hing ng ga ap abil ab ilaa terk te rk ena en a mata ma taha ha ri lebih, klien tidak akan tahan akan panas. d. Kulit penderita akan sering kemerahan (flusing) dengan warna ikan salmon yang
khas dan cenderung terasa hangat, lunak dan basah. e. Adanya Tremor
Eksoftalmus yang diakibatkan dari penyakit graves, di mana penyakit ini f. Eksoftalmus otot-otot yang menggerakkan mata tidak mampu berfungsi sebagaimana mesti, sehingga sulit atau tidak mung kin meng gera kkan mata seca ra norma l at au su li t me ng ko or di ni r gera geraka kan n mata mata aki akiba batny tnyaa terj terjad adii panda pandang ngan an gand ganda, a, kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna sehingga menghasilkan ekspresi wajah seperti wajah terkejut. g. Peningkatan selera makan namun mengalami penurunan berat badan yang
prog pr ogre resi siff dan mudah lelah. h. Perubahan defekasi dengan konstipasi dan diare. i.
Pada usia lanjut maka akan mempengaruhi kesehatan jantung.
G. KOMPLIKASI
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi6. Hipertiroid yang menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi atrium dan kelainan ventrikel akan sulit terkontrol. Pada orang Asia dapat terjadi episode paralisis yang diinduksi oleh kegiatan fisik atau masukan karbohidrat dan adanya hipokalemia dapat terjadi sebagai komplikasi. Hiperkalsemia dan nefrokalsinosis dapat terjadi. Pria dengan
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 16
Laporan Kasus Hypertiroidisme
hipertiroid dapat mengalami penurunan libido, impotensi, berkurangnya jumlah sperma, dan ginekomastia6.
H. DIAGNOSIS
Sebagian besar pasien memberikan gejala klinis yang jelas, tetapi pemeriksaan laboratorium tetap perlu untuk menguatkan diagnosis. Pada kasus-kasus subklinis dan pasien usia lanjut perlu pemeriksaan laboratorium yang cermat untuk membantu menetapkan diagnosis hipertiroidisme. Diagnosis pada wanita hamil agak sulit karena perubahan fisiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta manifestasi hipermetabolik, sama seperti tirotoksikosis. Menurut Bayer MF, pada pasien hipertiroidisme akan didapatkan Thyroid Stimulating Hormon Sensitive (TSHs) tak terukur atau jelas subnormal dan Free T4 (FT4) meningkat10. Bila tak dapat menentukan TSHs, dapat dengan indeks WAYNE/NEW CASTLE + BMR dan NTN13. Indeks Wayne No
Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau Bertambah Berat
Nilai
1
Sesak saat kerja
+1
2
Berdebar
+2
3
Kelelahan
+2
4
Suka udara panas
-5
5
Suka udara dingin
+5
6
Keringat berlebihan
+3
7
Gugup
+2
8
Nafsu makan naik
+3
9
Nafsu makan turun
-3
10
Berat badan naik
-3
11
Berat badan turun
+3
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 17
Laporan Kasus Hypertiroidisme
No
Tanda
Ada
Tidak Ada
1
Tyroid teraba
+3
-3
2
Bising tyroid
+2
-2
3
Exoptalmus
+2
-
4
Kelopak mata tertinggal gerak bola mata
+1
-
5
Hiperkinetik
+4
-2
6
Tremor jari
+1
-
7
Tangan panas
+2
-2
8
Tangan basah
+1
-1
9
Fibrilasi atrial
+4
-
Nadi teratur
-
-3
< 80x per menit
-
-
80 – 80 – 90x 90x per menit
+3
-
10
> 90x per menit
Hipertiroid jika indeks > 20 NEW CASTLE INDEX
Item
Grade
Score
15-24
0
25-34
+4
35-44
+8
45-54
+12
>55
+16
Psychological
Present
-5
precipitant
Absent
0
Frequent cheking
Present
-3
Absent
0
Age of onset (year)
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 18
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Severe anticipatory
Present
-3
anxiety
absent
0
Increased appetite
Present
+5
absent
0
Present
+3
Absent
0
Present
+18
Absent
0
Present
+9
Absent
0
Present
+2
Absent
0
Present
+4
Absent
0
Present
+7
Absent
0
> 90/min
+16
80-90 > min
+8
< 80/min
0
Goiter
Thyroid bruit
Exophthalmos
Lid retraction
Hyperkinesis
Fine finger tremor
Pulse rate
Hipertiroid +40 - +80
I. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormone tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal). a. Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi :
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 19
Laporan Kasus Hypertiroidisme
1) Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap,pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis. 2) Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif. 3) Persiapan tiroidektomi 4) Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia. 5) Pasien dengan krisis tiroid. Obat diberi dalam dosis besar pada permulaan sampai eutiroidisme lalu diberikan dosis rendah untuk mempertahankan eutiroidisme. Table 2. Obat antitiroid yang sering digunakan Obat
Dosis awal (mg/hari)
Pemeliharaan (mg/hari)
Karbimazol
30-60
5-20
Metilmazol
30-60
5-20
Propiltiourasil
300-600
50-200
Ketiga obat ini mempunyai kerja imunosupresif dan dapat menurunkan konsentrasi thyroid stimulating antibody (TSAb) yang bekerja pada sel tiroid. Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18-24 bulan. Pemakaian obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping berupa hipersensitivitas dan agranulositosis. a granulositosis. Apabila timbul hipersensitivitas maka obat diganti, tetapi bila timbul agranulositosis maka obat dihentikan6. Efek berbagai obat yang digunakan dalam pengelolahan tirotoksikosis. Kelompok Obat
Efeknya
Indikasi
Obat Anti Tiroid
Menghambat
Pengobatan lini
Propiltiourasil (PTU)
sintesis hormone
pertama pada
Metilmazol (MMI)
tiroid dan berefek
Graves. Obat
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 20
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Karbimazol (CMZ MMI)
imunosupresif
jangka pendek
Antagonis adrenergic-β adrenergic-β
(PTU juga
prabedah/pra-RAI
menghambat konversi T4 T3 B-adrenergic-antagonis
Mengurangi
Obat tambahan
Propanolol
dampak hormone
kadang sebagai
Metoprolol
tiroid pada
obat tunggal pada
Atenolol
jaringan
tiroiditis
Bahan mengandung Iodine
Menghambat
Persiapan
Kalium iodida
keluarnya T4 dan
tiroidektomi. Pada
Solusi Lugol
T3.
krisis tiroid bukan
Natrium Ipodat
Menghambat T4
untuk penggunaan
Asam Iopanoat
dan T3 serta
rutin.
Nadolo
produksi T3 ekstratiroidal Obat lainnya
Menghambat
Bukan indikasi
Kalium perklorat
transport yodium,
rutin pada subakut
Litium karbonat
sintesis dan
tiroiditis berat, dan
Glukokortikoids
keluarnya
krisis tiroid.
hormone. Memperbaiki efek hormone di jaringan dan sifat imunologis
Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200mg/hari atau lebih lagi.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 21
Laporan Kasus Hypertiroidisme
b. Pengobatan dengan yodium radioaktif Indikasi pengobatan dengan yodium radioaktif diberikan pada: 1) Pasien umur 35 tahun atau lebih. 2) Hipertiroidisme yang kambuh sesudah dioperasi. 3) Gagal mancapai remisi sesudah pemberian obat a ntitiroid. 4) Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat anti tiroid. 5) Adenoma toksis, goiter multinodular toksik. Digunakan Y131 dengan dosis 5-12mCi peroral. Dosis ini dap at mengendalikan tirotoksikosis dalam3 bulan, namun 1/3 pasien menjadi hipotiroidisme, eksaserbasi hipertiroidisme, dan tiroiditis. c. Operasi Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme. Indikasi operasi adalah: 1) Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar. 2) Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid. 3) Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif. 4) Adenoma toksik atau struma multinodular toksik. 5) Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 22
Laporan Kasus Hypertiroidisme
KESIMPULAN
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis. Lebih dari 90% hipertiroid adalah akibat penyakit Graves dan nodul tiroid toksik. Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi. Hipertiroid yang menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi atrium dan kelainan ventrikel akan sulit terkontrol. Pria dengan hipertiroid dapat mengalami penurunan libido, impotensi, berkurangnya jumlah sperma, dan ginekomastia. Diagnosis pada wanita hamil agak sulit karena perubahan fisiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta manifestasi hipermetabolik, sama seperti tirotoksikosis.
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 23
Laporan Kasus Hypertiroidisme
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://drkney.com/pdfs/hyperT4_0411.pdf
2.
http://www.endocrineclinic.com/Resources/Hyperthyroidism.pdf
3.
http://medpeds.med.ucla.edu/MPOC/11-12/3-12-12,%20Hyperthyroidism%20%20Ly/AFP%20Hyperthyroidism.pdf
4.
https://www.aace.com/files/hypo-hyper.pdf
5.
http://www.touchbriefings.com/pdf/2781/Ajjan.pdf
6.
http://www.ugr.es/~jagil/pinto_tiroides.pdf
7.
https://www.aace.com/files/hypo-hyper.pdf
8.
http://library.usu.ac.id/download/fk/anatomi-mega.pdf
9.
http://classvideos.net/anatomy/pdf/endocrine_system-pdf.pdf
10. http://physiology.med.umn.edu/courses/phsl3061/Anderson/3061_ENDO3_thyroid. pdf 11. http://www.blogsua.com/pdf/18EndocrineGlands.pdf 12. http://osp.mans.edu.eg/tmahdy/handy_resources/Dental/Thyroid_pre.pdf
RS PELABUHAN CIREBON DOKTER INTERNSIP 24