LAPORAN KASUS SEORANG PENDERITA PENYAKIT PENYAKIT HIPERTIROID DAN IDIOPA IDI OPATIK TIK TROMBOSITOPENIA PURPURA
Rebeka Costantina Weriiti! S"Ke
r" So#ia E$is%abet R&'bino! S("PD
KASUS
Seorang wanita Nn. YA, usia 19 tahun, suku Ujung Pandang, mahasiswa, tinggal di Jl. Sumatra Dok I, datang datang ke Poli Pen!akit Dalam "SUD Ja!a#ura J a!a#ura tanggal 1$ Agustus %&1'. (eluhan utama !ang dirasakan #asien adalah terda#at )enjolan #ada leher.
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan utama terda#at )enjolan #ada leher !ang dirasakan dirasakan sejak *1 tahun tahun S+"S, S+"S, awaln! awaln!aa se)esa se)esarr )iji )iji keleren kelereng, g, lunak, lunak, tidak tidak n!eri, n!eri, ikut ikut )erger )ergerak ak saat menelan. ama kelamaan )enjolan terse)ut semakin mem)esar sam#ai se)esar )ola #ing #ong. Selain itu #asien juga merasa -e#at -a#ek jika )erjalan -uku# lama sehingga harus )erhenti untuk )eristirahat. +erasa sesak saat #asien )erlari. (eringat )ertam)ah )an!ak saat udara #anas )ahkan saat tidak melakukan aktiitas. Saat )enjolan di leher mulai mem)esar, #asien merasakan tangan dan kaki #asien sering gemetar. Sekitar tiga )ulan !ang lalu jantung #asien mulai )erde)ar ken-ang setia# saat terutama jika sedang memikirkan )an!ak #ikiran. Selain itu sejak #asien kelas umur 1' tahun saat sikat gigi gusi #asien sering )erdarah, jika ter)entur akan tim)ul le)am )erwarna )iru !ang )aru menghilang setelah %/$ hari Demam tidak ada, #using tidak ada, )atuk tidak ada, n!eri dada tidak ada, mual muntah tidak ada, n!eri #erut tidak ada, )uang air ke-il dan )uang air )esar normal tidak ada lendir, tidak ada darah. (eluhan ini )aru #ertama kali dirasakan #asien. 0idak ada keluarga #asien !ang mengalami keluhan se#erti #asien. "iwa!at D+ tidak ada, riwa!at hi#ertensi tidak ada, riwa!a riwa!att malaria malaria ada. ada. Pasien Pasien suka suka makan makan teta#i teta#i )erat )erat )adan )adan tidak tidak )ertam) )ertam)ah. ah. "iwa!a "iwa!att merokok tidak ada. "iwa!at mengonsumsi alkohol tidak ada.
PEMERIKSAAN )ISIK Laporan Kasus
1
(eadaan #asien saat masuk "S dari Poli Pen!akit Dalam, #asien tam#ak sakit sedang, kesadaran -om#os mentis, tekanan darah 1%&2& mm3g, nadi 1'&4menit, #erna#asan %'4menit, tem#eratur aksila $5,$67. Pada #emeriksaan isik ke#ala -onjungti8a tidak anemis, sklera tidak ikterik, oral kadidiasis tidak ada, tidak tam#ak adan!a sianosis dan dis#neu. Pada #emeriksaan leher tidak dida#atkan #em)esaran kelenjar getah )ening. Ditemukan #em)esaran kelenjar tiroid ukuran '-m 4 1-m 4 -m, konsistensi lunak, #ermukaan li-in, )atas tegas, tidak n!eri, ikut gerak menelan. Pada #emeriksaan dada tam#ak simetris, ikut gerak na#as, tidak ada jejas, tidak ada )enjolan, tidak ada s#ider ne8i. Pada #emeriksaan #aru #al#asi dida#atkan 8okal remitus de4tra sama dengan sinistra, #erkusi sonor, #ada auskultasi dida#atkan suara naas 8esikuler, tidak ada rhonki dan whee:ing. Pada #emeriksaan jantung dida#atkan tam#ak iktus -ordis, #ada #al#asi dida#atkan thrill, #erkusi jantung #ekak, #ada auskultasi dida#atkan )un!i jantung ;J 1 dan ;J % tunggal, murmur tidak ada, galo# tidak ada. Pada #emeriksaan a)domen tam#ak -em)ung, tidak ada kolateral, tidak ada asites, )ising usus normal, su#el, n!eri tekan tidak ada, he#ar dan lien tidak tera)a mem)esar, #erkusi tim#ani..
HASIL LABORATURIUM
3ari #ertama +"S di "SUD Ja!a#ura =1$ &2 %&1'> ?ula Darah Sewaktu @ 15$ mgd, ureum @ %1 mgd, serum kreatinin @ &, mgd, S?B0 @ $1 IU, S?P0 @ '& IU, kolesterol @ 1&5 mgd, 3D @ &, D @ $, 0rigliserida @ 1&$, C0 $ @ $2,5, C0 ' @ 1&&,&, CS3 @ &,&&. 3asil US? @ Struma nodusum de4tra. Diagnosa @ 3i#ertiroid. 0era#i saat masuk @ ICD " @ D 1@1 %' jam, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, Dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam.
PER*ALANAN PENYAKIT
Pada hari #ertama #erawatan =1'&2%&1'>, #asien masuk dengan keadaan tam#ak sakit sedang, dada )erde)ar E de)ar, tremor dan -e#at )erkeringat. +akan minum )aik, ;A;;A( )aik. 0D 1%&& mm3g, nadi 1$%4menit tidak teratur, res#irasi %24menit, tem#eratur aksila $,%67. ;erat )adan '& kg, tinggi )adan 11 -m. Laporan Kasus
2
Diagnosa @ 3i#ertiroid. Pasien diren-anakan -ek darah lengka#, urin lengka#. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, , Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam. Pada hari #erawatan kedua =1&2%&1'>, dada masih terasa )erde)ar E de)ar, tremor. 0D 1%&& mm3g, nadi 11&4menit tidak teratur, res#irasi %'4menit, tem#eratur aksila $5,67. Dida#atkan iktus -ordis dan thrill. 3asil la)oraturium @ 3aemoglo)in 1%, gd, leukosit , trom)osit 1.&&&mm $, hematokrit $, . 3asil urin leukosit esterase F$, ;lood F%, leukosit F%, eritrosit F1, e#itel F1, )akteri F1, lekosit mengelom#ok. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Ineksi Saluran (emih. Pasien diren-anakan oto thoraks, -ek darah lengka# ulang. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, -ei4ime % 4 1&& mg ta) =#o> =selama hari. 31>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam. Pada hari #erawatan ketiga =15&2%&1'>, dada )erde)ar sudah )erkurang. 0D 11&& mm3g, nadi 1&24menit tidak teratur, res#irasi %'4menit, tem#eratur aksila $5,67. Dida#atkan iktus -ordis dan thrill. 3asil la)oraturium @ 3aemoglo)in 11, gd, leukosit 1&.1&&u, trom)osit 1&.&&&mm $, hematokrit $$,5 . Diagnosa @ 3i#ertiroid F Ineksi Saluran (emih F Sus#. Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, , Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =31>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, -ei4ime % 4 1&& mg ta) =#o> =selama hari. 3%>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, ;ed rest. Pada hari #erawatan keem#at =1&2%&1'>, dada )erde)ar sudah )erkurang. 0D 11&& mm3g, nadi 1&24menit tidak teratur, res#irasi %'4menit, tem#eratur aksila $5,167. Dida#atkan iktus -ordis dan thrill. Pasien diren-anakan untuk 3a#usan Darah 0e#i =3D0>. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Sus#. Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura F Ineksi Saluran (emih. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =3%>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, -ei4ime % 4 1&& mg ta) =#o> =selama hari. 3$>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, )ed rest.
Laporan Kasus
3
Pada hari #erawatan kelima =12%&1'>, dada )erde)ar sudah )erkurang. 0D 1%&& mm3g, nadi 1&'4menit tidak teratur, res#irasi %'4menit, tem#eratur aksila $5,67. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Sus#. Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura F Ineksi Saluran (emih. Pasien diren-anakan untuk #eriksa 3D0. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =3$>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, -ei4ime % 4 1&& mg ta) =#o> =selama hari. 3'>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, ;ed rest. Pada hari #erawatan keenam =19&2%&1'>, dada )erde)ar sudah )erkurang. 0D 1%&& mm3g, nadi 924menit, res#irasi %'4menit, tem#eratur aksila $5,'67. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Sus#. Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura F Ineksi Saluran (emih. Pasien diren-anakan untuk #eriksa 3a#usan Darah 0e#i =3D0>. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =3'>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, -ei4ime % 4 1&& mg ta) =#o> =selama hari. 3>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, ;ed "est. Pada hari #erawatan ketujuh =%&&2%&1'>, dada )erde)ar sudah )erkurang. 0D 1%&& mm3g, nadi 954menit tidak teratur, res#irasi %&4menit, tem#eratur aksila $5,'67. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Sus#. Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura F Ineksi Saluran (emih. Pasien diren-anakan untuk #eriksa darah lengka#, 3a#usan Darah 0e#i =3D0>. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =3>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, ;ed rest. Pada hari #erawatan ketujuh =%1&2%&1'>. 0D 1%&& mm3g, nadi 9'4menit, res#irasi %&4menit, tem#eratur aksila $5,67. 3asil la)oraturium @ 3aemoglo)in @ 1%, gd, 3ematokrit @ $,, 0rom)osit @ 55.&&&u, eukosit @ %&.&&&u. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Sus#. Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura F Ineksi Saluran (emih. Pasien diren-anakan untuk #eriksa 3D0. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =35>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, ;ed rest. Pada hari #erawatan kedela#an =%%&2%&1'>, dada )erde)ar sudah )erkurang. 0D 1%&& mm3g, nadi 9'4menit tidak teratur, res#irasi %&4menit, tem#eratur aksila $5,67. Diagnosa @ 3i#ertiroid F Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura F Ineksi Saluran (emih. Laporan Kasus
4
3asil 3D0 @ 0rom)osit giant sel =F>, #en!e)aran merata, leukositosis dengan leukosit tanda E tanda ineksi. 0era#i @ +aintenan-e -airan ICD " &&-- 2 jam, Inj. +etil#rednisolon % 4 1% 8ial =i8> =3>, Pro#iltiourasil $ 4 %&& mg ta) =#o>, Pro#anolol $ 4 %& mg ta) =#o>, Dia:e#am 1 4 % mg ta) =#o>, dri#s Neuro)ion 1 am#ul %' jam, ;ed rest. Pasien di#er)olehkan #ulang. (ontrol ke Poli Pen!akit Dalam =%&2%&1'>. Di)erikan o)at #ulang +etil#rednisolon ta). 15mg $ 4 1 ta) =#o>, Pro#iltiourasil ta). 1&&mg $ 4 % ta) =#o>, Pro#anolol ta) %& mg $ 4 1 ta) =#o>, Dia:e#am ta). % mg 1 4 1 ta) =#o>, 7a7B $ ta) 1 4 1 ta) =#o>.
PEMBAHASAN
3i#ertiroid adalah keadaan dimana kadar hormon tiroid !ang di#roduksi meningkat dan ditandai dengan temuan klinis, isiologik, )iokimiawi !ang dihasilkan aki)at adan!a #eru)ahan atau kenaikan hormon tiroid didalam sirkulasi darah oleh kelenjar tiroid dengan tiga maniestasi utama !aitu hi#ertiroidisme dengan struma dius, otalmo#ati dan dermo#ati. (etiga maniestasi klinik utama ini tidak harus tam#ak se-ara )ersamaan. 3i#ertiroid meru#akan suatu kelainan !ang relati umum terjadi #ada semua umur. 3ormon tiroid )er#eran dalam )er)agai #roses didalam tu)uh, antara lain dalam meta)olisme, energi, dan #ertum)uhan. ?ejala klinis hi#ertiroid tergantung #ada umur #enderita, dimana #ada umur muda gejala ner8ositas !ang le)ih menonjol, sedangkan #ada umur tua gejala kardio8askuler !ang le)ih menonjol. Ada atau tidakn!a kelainan organ E organ lain se)elumn!a, antara lain, tremor halus, ner8ous, mudah tersinggung, Von Muller’s Paradox =makan )an!ak teta#i )adan )ertam)ah kurus>, tidak tahan udara #anas, kulit )an!ak )erkeringat dan hangat, #al#itasi =)erde)ar E de)ar>, ram)ut jarang, halus dan mudah rontok, lekas lelah =terutama #ada otot E otot #aha>. ?ejala #ada mata !ang dida#atkan antara lain Mobius sign, sukar mengadakan kon8ergensiG Von Grave’s sign, sklera antara lim)us dan kelo#ak mata )agian atas terlihatG Jofferey’s sign, dahi tidak da#at )erkerutG Lid lag , #al#e)ra su#erior tertinggal waktu melirik ke )awahG dan eksotalmus. Pemeriksaan a)oraturium !ang da#at dilakukan !aitu #emeriksaan 0 $ dan 0' serum !ang meningkat, C0' meningkat, 0S3 menurun. I 1$1 u#take !ang meningkat H 5& %' jam. 0iroid s-anning. Coto toraks dada dan leher untuk men-ari adan!a struma a)errant. Dari #emeriksaan la)oraturium terse)ut C0' dan 0S3 !ang ter#enting untuk mendiagnosis hi#ertiroid. Untuk mendiagnosis #asien dengan 3i#ertiroid da#at menggunakan Indeks a!ne @ Laporan Kasus
5
Sim#tom -
-
-
-
-
-
-
-
-
Dis(ne& +e##ort Pa$(itasi Ce(at $e$a, Suka #anas S&ka in-in Serin- berkerin-at Ner.o&s Tan-an basa, Na#s& 'akan 'enin-kat Nasu makan menurun ;erat )adan naik Berat baan t&r&n Ci)rilasi Atrium
S-ore /0 /1 /1 / /2 /3 /1 /0 /3 /$ /$ /3 F'
Signs Tiroi teraba - ;ruit diatas sistole -
-
-
-
S-ore F / /3 /$ F% /% F% F% /0 /9 /% /$ /3
Pasien pada laporan kasus ini didiagnosis Hipertiroid karena mempunyai gejala – gejala yang sama sesuai dengan teori diatas !itemukan pembengkakkan kelenjar tiroid" pasien juga mempunyai manifestasi klinis yaitu sesak pada saat aktifitas" palpitasi" #epat lela$" suka dingin" sering berkeringat" nervous" tangan basa$" nafsu makan meningkat" berat badan turun" yang di$itung menggunakan %ndeks &ayne dengan nilai '' (Hipertiroid )*+, se$ingga dapat dimasukkan dalam kriteria Hipertiroid Pada pemeriksaan laboraturium ditemukan f- ' dan f- . meningkat (f- ' / '0"12 (3ilai rujukan '"4+ – 2"0+,5 f- . / 4++"+ (3ilai rujukan 4*"++ – **"++, sedangkan -6H menurun -6H / +"++1 (3ilai rujukan +"*1+ – ."*+, Pengo)atan ter)agi menjadi tiga !aitu, konser8ati dengan o)at E o)atan, #em)edahan su)total tiroidektomi dan radioakti. 0era#i !ang utama ditujukan untuk mem)atasi jumlah hormon tiroid !ang di#roduksi oleh kelenjar, a)lasi jaringan tiroid sehingga mem)atasi #roduksi hormon, hal ini da#at dilakukan dengan -ara #em)edahan atau radiasi. B)at E o)atan !ang menekan #roduksi hormon tiroid antara lain @ a. Pro#h!lthioura-il =P0U> Dosis !ang di)erikan %&& E 5&& mghari, 1&& E 1&mg 5/2 jam. Pro#iltiourasil meru#akan golongan tionamid !ang )ekerja mengham)at kon8ersi #erier 0 ' ke 0$ sehingga mem)awa #er)aikan sim#tomatik le)ih -e#at. Setelah eutiroidisme di-a#ai, dosis da#at diturunkan sam#ai jumlah terke-il !ang da#at mengontrol hi#ertiroid. P0U juga da#at di)erikan #ada i)u hamil kehamilan trimester #ertama. Sediaan P0U ta)let & mg dan 1&& mg. P0U masih meru#akan o)at #ilihan utama #ada #asien dengan krisis tiroid. <ek sam#ing #em)erian P0U antara lain demam, mual muntah, nasu makan )erkurang, Laporan Kasus
6
kulit merah, gatal, dan n!eri sendi. <ek sam#ing !ang )erat antara lain )ersiat he#atoksik dan leuko#enia. ). +ethima:ole Dosis methima:ole !ang di)erikan 1& E %& mg #er 2 E 1% jam. +ethima:ole )ekerja mengham)at sintesis hormon tiroid. <ek sam#ing antara lain sakit ke#ala, 8ertigo, mual muntah, konsti#asi, n!eri lam)ung. (ontra indikasi !aitu #ada #asien dengan hi#ersensiti8itas terhada# methima:ole dan i)u hamil. Sediaan methima:ole ta)let mg, 1& mg, %& mg. B)at E o)at !ang menekan #engaruh KS!m#atheti- o8er stimulationL, a. ;eta )lo-ker E #ro#anolol Dosis !ang di)erikan %& E '& mg #er 2 jam. Pro#anolol meru#akan golongan )eta )loker adrenergik non selekti !ang )ekerja mengham)at res#on terhada# stimulasi ala )loker dan )eta )loker adrenergik !ang akan menghasilkan #enurunan den!ut jantung, #ro#anolol digunakan untuk mengurangi gejala hi#ertiroid se#erti #al#itasi, takikardi, tremor. Pro#anolol digunakan se)agai tera#i tam)ahan dengan o)at antitiroid. <ek sam#ing #ro#anolol antara lain #ruritus, urtikaria, insomnia, 8ertigo, mual muntah, diare, anoreksia, )radikardi, #enurunan sirkulasi #erier, aringitis, )ronkos#asme. (ontra indikasi dari #ro#anolol adalah #asien hi#ersensiti terhada# #ro#anolol, s!ok kardiogenik, )radikardi, #asien dengan asma atau PPB(, #ada kehamilan trimester dua dan tiga. ). Sedati8a minor tranMuali:er =Dia:e#am> Dosis !ang di)erikan % E mg satu kali sehari. Dia:e#am meru#akan o)at golongan )en:odia:e#in long/a-ting !ang )ekerja se)agai antikon8ulsan, sedati, relaksan otot, dan anti an4ietas. Sediaan ta)let % mg, mg. <ek sam#ing dia:e#am antara lain mengantuk, eru#si #ada kulit, mual muntah. (ontra indikasi #ada #asien !ang hi#ersensitiitas terhada# dia:e#am, wanita hamil, )a!i di)awah 5 )ulan. Indikasi #em)edahan !aitu rela#s, struma !ang )esar, tidak da#at dio)ati se-ara konser8ati, <8aluasi #engo)atan koser8ati sukar, kosmetik. Sedangkan tera#i radioakti memakai Iodium1$1 !ang diindikasikan untuk #asien E #asien umur tua, menolak #em)edahan, karena kondisin!a tidak da#at di)edah. Pasien ini diberikan terapi Propiltiourasil tab 4++mg 'x* tab (po," Propanolol tab *+ mg 'x4 tab (po," !ia7epam tab * mg 4 x 4 tab (po,
(risis 0iroid adalah kegawatdaruratan !ang terjadi jika gejala E gejala hi#ertiroid mendadak meningkat dengan he)at. Da#at terjadi #ada #enderita !ang tak terkontrol dengan )aik dan ada aktor E aktor #en-etusn!a se#erti ineksi dan trauma =is ik#sikis>. (risis tiroid
Laporan Kasus
7
da#at dinilai dengan menggunakan 8ur#$9&artofsky96#ore" !ang meli#uti #engukuran suhu )adan, eek sistem sara #usat, gejala #ada he#atogastrointenstinal, disungsi kardio8askular dan anamnesa #ada #asien. ?ejala antara lain @
− − − − − − −
Ce)ris tinggi =hi#er#ireksia> +untah E muntah, sakit #erut 0akikardia, aritmia, atrial i)rilasi, hingga 8entrikel i)rilasi ;endungan #aru dan dekom#ensasi kordis 3i#otensi, dehidrasi, s!ok Delirium (oma
B&r:,;Warto#sk< S:ore Para'eter S&,& $,% E $,67 $,2 E $2,% $2,$ E $2,2 $2,9 E $9,' $9, E $9,9 H'& Sara# P&sat 0idak ada "ingan =agitasi> Sedang =delirium, #sikosis, letargi> ;erat =kejang, koma> He(ato-astrointestina$ 0idak ada "ingan Sedang =diare, mual/muntah, n!eri #erut> ;erat =jaundi-e> Kario.ask&$ar 0akikardia =nadimenit> 9& E 1&9 11& E 119 1%& E 1$9 H1'& Congestive Heart Faillure "ingan Sedang ;erat
Laporan Kasus
S:ore
1& 1 %& % $& & 1& %& $&
& 1& %&
1& 1 % 1& 1
8
Atria$ )ibri$asi 0idak ada Ada S-ore @
& 1& ' @ (risis 0iroid %& E '' @ Im#ending (risis 0iroid O %& @ ;ukan (risis 0iroid
Pengo)atan !ang di)erikan harus segera tan#a menunggu hasil la)oratorium,
− Pem)erian -airan dan kalori − +enekan hormon tiroid dengan P0U %&& E 5&& mg' jam atau +ethima:ole %& mgjam, − +enekan #engaruh Ks!m#atheti- o8er stimulationL dengan /)lo-ker =#ro#anolol> I % − − − −
mg dan #er oral 1& E '&mg5/2 jam, Ce)ris diturunkan =anti#iretik dan kom#res dingin> 3idrokortison 1&&/$&& mghari ;ila ada kelemahan jantung dan )endungan #aru, di)erikan digitalis dan diuretika 3ilangkan aktor Eaktor #en-etus
;iasan!a )ila #engo)atan )erhasil, dalam waktu 1 E % hari sudah terjadi #er)aikan dan sem)uh #ada hari ke E . Pada pasien ini ditemukan gejala klinis yaitu takikardia5 denyut nadi 4.+x:menit pada saat masuk ruangan" kemudian pada saat pera;atan denyut nadi menurun sampai <.x:menit" dan di$itung berdasarkan kriteria 8ur#$9&artofsky 6#ore (=," se$ingga dapat disimpulkan pasien tidak mengalami >risis -iroid
Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura =I0P> adalah #en!akit #ur#ura trom)osito#enik !ang #en!e)a)n!a tidak diketahui. Ditandai dengan trom)osito#enia aki)at destruksi trom)osit !ang meingkat !ang kemudian diketahui dise)a)kan oleh karena #roses immunologi. Dalam keadaan normal umur trom)osit sekitar 1& hari, #ada I0P umur trom)osit memendek menjadi sekitar %/$ hari atau )ahkan han!a )e)era#a menit saja. +emendekn!a umur trom)osit ini dise)a)kan destruksi !ang meningkat di lim#a oleh karena #roses imunologi dan umur trom)osit )erhu)ungan dengan kadar anti)odi #latelet. ;ila kadar tinggi maka umur trom)osit makin memendek. Proses imunologi #ada I0P diawali denga adan!a #atelet asso-iated antigen, )ila #latelet ini )erada didalam lim#a dan sumsum tulang, !ang mana akhirn!a merangsang #em)entukkan autoanti)odi didalam lim#a, sumsum tulang dan jaringan limoid !ang lain. Adan!a ikatan antara trom)osit dan K#latelet asso-iated antigenL inilah !ang men!e)a)kan destruksi trom)osit. Destruksi trom)osit terutama terjadi di lim#a dan terjadi se-ara -e#at.
Laporan Kasus
9
?ejala klinis )iasan!a #erlahan dengan riwa!at mudah )erdarah dengan trauma mau#un tan#a trauma. ;entuk #erdarahan #ada umumn!a adalah #ur#ura #ada mukosa atau kulit. 0em#at tem#at !ang sering menim)ulkan #erdarahan mukosa antara lain di hidung, gusi, saluran makanan dan traktus urogenital. Dat dijum#ai #erdarahan di retina dan konjungti8ita teta#i sangat jarang dijum#ai, sedangkan #erdarahan sendi ham#ir tidak #ernah dijum#ai. Perdarahan s#ontan )aru akan terjadi )ila trom)osit&&&&mm $. Perdarahan intrakranial meru#akan kondisi !ang atal. "isiko terjadi #erdarahan intrakranial sangat )esar #ada #enderita dengan trom)osit1&&&&mm$. Pemeriksaan isik )iasan!a dida#at keadaan umum )aik, tidak dida#atkan demam, #em)esaran hati mau#un lim#a. ?ejala klinis !ang )er8ariasi tergantung jumlah trom)osit serta kadar anti)odi #latelet. Anemia )aru dida#atkan #ada #enderita dengan #erdarahan !ang sangat )an!ak. Diagnosa I0P ditegakkan dengan men!ingkirkan aktor/aktor sekunder !ang da#at menim)ulkan trom)osito#enia misaln!a S<, o)at E o)atan, trom)osito#enia #ost tranusi, leukemia. Ada#un kriteria diagnosa adalah @ − Perdarahan atau #ur#ura #ada le)ih dari satu lokasi − 0idak ada #em)esaran lim#a − 0erda#at trom)osito#enia di)awah 1&.&&&mm$ #ada #emeriksaan darah te#i − Pada #emeriksaan as#irasi sumsum tulang jumlah megakariosit normal atau meningkat,
− −
eritro#oesis dan leko#oesis normal. +ungkin ditemukan anti#atelet anti)odi #ositi 0idak ada #en!akit lain !ang men!e)a)kan trom)ostio#enia misaln!a o)at E o)atan, se#sis, DI7, S<, leukemia dan #ost tranusi. Pada #emeriksaan darah lengka# dida#atkan jumlah trom)osit !ang menurun serta
dijum#ai )entuk tro)osit dengan ukuran !ang )esar. Da#at dijum#ai anemia aki)at sekunder karena #erdarahan. Pemeriksaan aal hemostasis dida#atan retraksi )ekuan da#at normal atau terganggu, waktu #erdarahan memanjang serta #emeriksaan rum#le ledge )iasan!a #ositi. Pada #emeriksaan as#iras sumsum tulang )elakang kadang dida#atkan jumlah megakariosit !ang meingkat. Pada pasien ini ditemukan beberaapa kriteria diagnosa %diopatik -rombositopenia Purpura antara lain perdara$an atau purpura pada lebi$ dari satu lokasi" tidak ada pembesaran limpa" terdapat trombositopenia diba;a$ 4=++++:mm' pada pemeriksaan dara$" Pada pemeriksaan aspirasi sumsum tulang jumla$ megakariosit normal atau meningkat" eritropoesis dan lekopoesis normal 6e$ingga pasien ini dapat didiagnosa dengan %diopatik -romositopenia Purpura Laporan Kasus 10
Pada dasarn!a #engo)atan I0P adalah untuk menurunkan kadar PA ig?. 0era#i utama adalah dengan steroid. Peranan steroid adalah untuk menekan aktiitas agosit makroag di lim#a, menekan sintesis auto)odi, meningkatkan eektiisan sintesis trom)osit serta mem#er)aiki resistensi 8askular. Steroid !ang digunakan adalah #rednisolon dan dosisn!a 1 mgkg;;. Pada kasus !ang le)ih )erat di#erlukan dosis !ang le)ih tinggi. ;ila di#erlukan steroid #arenteral dianjurkan memakai metil #rednisolon 1 grhari selama $ hari. <8aluasi #em)erian steroid )iasan!a dilakukan setelah #engo)atan % E ' minggu. ;ila res#onsi maka dosis diturunkan #elan E #elan sam#ai kadar trom)osit sta)il atau di#ertahankan sekitar &&&&mm$. "es#on steroid di)agi menjadi @
-
"es#on lengka# @ terda#at #er)aikan klinis dan kenaikan trom)osit men-a#ai 1&&.&&&mm$ atau le)ih serta tidak terjadi trom)osito#enia )erulang )ila dosis steroid
-
diturunkan. "es#on #arsial @ ada #er)aikan klinis dan #eningkatan trom)osit men-a#ai &&&&mm$ teta#i kurang dari 1&&.&&&mm$ serta memerlukan tera#i steroid dosis rendah untuk
-
men-egah #erdarahan dalam jangka waktu H 5 )ulan. "es#on minimal @ ada #er)aikan klinis teta#i #eningkatan trom)osit tidak da#at men-a#ai &.&&&mm$ atau masih ada #erdarahan teta#i ada kenaikan trom)osit da#at men-a#ai diatas &.&&&mm$ dan memerlukan tera#i steroid dosis rendah dengan jangka waktu H5
)ulan. - 0idak res#on @ tidak ada #er)aikan klinis dan kenaikan trom)osit tidak )isa men-a#ai &.&&&mm$ setelah tera#i steroid dosis maksimal. ;ila tera#i steroid diangga# gagal maka dianjurkan dilakukan s#lenektomi !ang memiliki angka ke)erhasilan 5/&. S#lenektomi )ertujuan untuk men-egah terjadin!a destruksi trom)osit !ang telah terli#uti dengan anti)odi serta menurunkan sintesa anti)odi #latelet. Pada pasien ini diberikan terapi Metil Prednisolon * x 2*"= mg vial selama 2 $ari" dan dilanjutkan dengan Metil Prednisolone tablet 42 mg ' x 4 tab selama . minggu
RESUME
Pasien #erem#uan, usia 19 tahun datang dengan keluhan )enjolan #ada leher sejak 1 tahun S+"S. ;enjolan terse)ut awaln!a se)esar )iji kelereng semakin mem)esar sam#ai se)esar )ola #ing #ong, konsistensi lunak, tidak n!eri, ikut )ergerak saat menelan. Nilai Indeks a!ne $$. Pada #emeriksaan isik dida#atkan 0D 1%&2& mm3g, Nadi @ 1'& 4m, "" @ %'4m. Pada #emeriksaan isik dida#atkan #em)esaran kelenjar tiroid ukuran '-m 4 1-m 4 -m, konsistensi lunak, #ermukaan li-in, )atas tegas, tidak n!eri, ikut gerak telan, thrill =F>, Laporan Kasus 11
ditunjang dengan #emeriksaan la)oraturium 0 $ dan 0' meningkat, 0S3 menurun, trom)osit 1&&&, hasil US? ditemukan adan!a struma. (esim#ulan 3i#ertiroid F Idio#atik 0rom)osito#enia Pur#ura. Pasien dirawat selama 2 hari di "uang Pen!akit Dalam anita dan di#ulangkan #ada tanggal %%&2%&1'. Setelah itu #asien di)erikan surat kontrol ke Poli Pen!akit Dalam.
Laporan Kasus 12
DA)TAR PUSTAKA
1. Issel)a-her (J, et al. %&1$. Harrison Prinsip – Prinsip %lmu Penyakit !alam. olume
diakses
dari
htt#@www.th!roid.orgwhat/is/h!#erth!roidism,
%9
Se#tem)er %&1' jam %%.'. 5. Hypert$yroidism and At$er ?auses of -$yrotoxi#osis/ Management Guidelines of t$e @meri#an -$yroid @sso#iation and @meri#an @sso#iation of ?lini#al Bndo#rinologists Diakses
dari
htt#@www.th!roid.orgw#-ontentu#loads#u)li-ationsguidelinesth!.%&1&.&'1.#d Se#tem)er %&1' jam %%.'1. . Management Hypert$yroid
and
Hypotyroid .
Diakses
%9 dari
htt#@#enelitian.unair.a-.idartikelQdosenQ+anagement%&3!#erth!roid%&and %&3!#oth!roidQ$'1Q11& , 1& Bkto)er %&1' jam %$.$. 2. Hypert$yroidism" -$yroid 6torm" and Graves !isease 9 +eds-a#e diakses dari htt#@emedi-ine.meds-a#e.-omarti-le51$&, 1& Bkto)er %&1' jam %%.&9 9. %diopat$i# -$rombo#ytopeni# Purpura E +eds-a#e diakses htt#@emedi-ine.meds-a#e.-omarti-le%&%12, % Bkto)er %&1' jam %1.& 1&. +I+S diakses dari www.mims.-om, % Bkto)er %&1' jam %&.1&
Laporan Kasus 13
dari