BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi ITP merupakan singkatan singkatan dari Idiopatik Idiopatik Trombo Trombositope sitopenia nia Purpura. Purpura. Idiopa Idiopatik tik artiny artinyaa penyeb penyebabn abnya ya tidak tidak diketa diketahui hui.. Tromb Trombosi ositop topeni eniaa artiny artinyaa berkurangnya jumlah trombosit dalam darah atau darah tidak mempunyai platelet yang cukup. Purpura artinya perdarahan kecil yang ada ada di dalam kulit, membrane mukosa atau permukaan serosa (Dorland, 199!. ITP adalah suatu penyakit perdarahan yang didapat sebagai akibat dari penghancuran trombosit yang berlebihan ("uraatmaja, #$$$!. #$$$!. ITP adalah suatu keadaan keadaan perdarahan perdarahan yang disi%atkan disi%atkan oleh timbulnya timbulnya petekia atau ekimosis di kulit kulit ataupun pada selaput lendir dan adakalanya terjadi pada berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yang tidak diketahui (&' I, 19)!. Trombositopenia
adalah
suatu
kekurangan
trombosit,
yang
merupakan bagian dari pembekuan darah. ITP adalah jenis trombositopenia berat yang dapat mengancam kehidupan dengan jumlah trombosit * 1$.$$$ mm+ yang yang ditand ditandai ai dengan dengan mudahny mudahnyaa timbul timbul memar memar serta serta perdar perdaraha ahan n subkutaneus yang multiple. iasanya penderita menampakkan bercak-bercak kecil kecil bera berarn rnan an ungu ungu.. 'aren 'arenaa juml jumlah ah tromb trombos osit it sanga sangatt rend rendah ah,, maka maka pembentukan bekuan tidak memadai dan konstriksi pembuluh yang terlukan tidak adekuat. ITP adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie/ekimosis di kulit maupun maupun selaput selaput lendir lendir dan berbag berbagai ai jaringa jaringan n dengan dengan penuru penurunan nan jumlah jumlah trombos trombosit it karena karena sebab sebab yang yang tidak tidak diketah diketahui. ui. Purpur Purpuraa Trom Trombos bosito itopen penia ia Idio Idiopa pati tika ka adal adalah ah suat suatu u kela kelain inan an yang ang dida didapa pat, t, yang ang dita ditand ndai ai oleh oleh trombositopenia, purpura, dan etiologi yang tidak jelas. ITP adalah singkatan dari Idiopathic Thrombocytopenic Purpura. Idiopathic berarti tidak diketahui penyebabnya. Thrombocytopenic berarti darah yang tidak cukup memiliki keping keping darah (trombosit!. (trombosit!. Purpura Purpura berarti seseorang memiliki memiliki lukamemar lukamemar
yang yang banyak banyak (berle (berlebih bihan! an!.. Istilah Istilah ITP ini juga juga merupa merupakan kan singka singkatan tan dari dari Immune Thrombocytopenic Purpura. (&amily Doctor, #$$0!. ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat ppenurunan jumlah trombos trombosit it yang yang bersirk bersirkula ulasi si dalam dalam keadaa keadaan n sum-su sum-sum m normal. normal. ITP adalah adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit / selaput lendir lendir dan berbag berbagai ai jaring jaringan an dengan dengan penuru penurunan nan jumlah jumlah trombo trombosit sit karena karena sebab yang tidak diketahui. (ITP pada anak tersering terjadi pada umur # tahun!, lebih sering terjadi pada anita. (Kapita selekta kedokteran jilid 2). ITP adalah adalah salah salah satu ganggu gangguan an perdar perdaraha ahan n didapat didapat yang yang paling paling umum umum terjadi.(Perawatan terjadi.(Perawatan Pediatri Edisi 3). ITP 3). ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat terdapat penurunan penurunan jumlah trombosit trombosit yang bersirkulasi bersirkulasi dalam keadaan keadaan sumsum normal. Idiopatik Idiopatik trombositop trombositopenia enia purpura purpura (ITP! merupakan suatu kelainan kelainan yang berupa berupa gangguan gangguan autoimun autoimun yang mengakibatkan mengakibatkan trombositop trombositopenia enia oleh kare karena na
adan adany ya
peng enghan hancura curan n
tro trombos mbosit it
seca secara ra
dini ini
dala dalam m
sist sistem em
retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya berasal dari Immunoglobulin 2. Adanya trombositopenia pada ITP ini akan megakibatkan gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan dengan sistem sistem 3askul 3askular ar %aktor %aktor koagul koagulasi asi darah darah terliba terlibatt secara secara bersam bersamaan aan dalam mempertahankan hemostasis normal.
. Etiologi Penyeba Penyebab b dari dari ITP tidak diketa diketahui hui secara secara pasti, pasti, mekani mekanisme sme yang yang terja terjadi di mela melalu luii pemb pemben entu tuka kan n antib antibod odii yang yang meny menyera erang ng sel sel trom trombo bosi sit, t, sehingga sel trombosit mati.(Imran, #$$!. Penyakit ini diduga melibatkan reaksi reaksi autoim autoimun, un, dimana dimana tubuh tubuh mengha menghasilk silkan an antibo antibodi di yang yang menyeran menyerang g trombositnya sendiri. Dalam kondisi normal, antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri atau 3irus yang masuk kedalam tubuh. Tetapi untuk penderita ITP, ITP, antibodinya antibodinya bahkan bahkan menyerang menyerang sel-sel keping keping darah tubuhnya sendiri. (&amily Doctor, #$$0!. #$$0!. 4eskipun pembentukan pembentukan trombosit sumsum tulang meningkat, persediaan trombosit yang ada tetap tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh. Pada sebagian besar kasus, diduga baha ITP disebabkan oleh sistem imun tubuh. "ecara normal sistem imun membuat antibodi untuk melaan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada ITP, sistem imun melaan platelet dalam tubuh sendiri. Alasan sistem imun menyerang platelet dalam tubuh masih belum diketahui. (ana in%ormation center,#$$!. ITP kemungkinan juga disebabkan oleh hipersplenisme, in%eksi 3irus, intoksikasi makanan atau obat atau bahan kimia, pengaruh %isis (radiasi, panas!, kekurangan %actor pematangan (misalnya malnutrisi!, koagulasi intra3ascular diseminata ('ID!, autoimun.
erdasarkan
etiologi,
ITP
dibagi
menjadi
#
yaitu
primer (idiopatik! dan sekunder. erdasarkan penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 0 bulan (umumnya terjadi pada anak-anak! dan kronik bila lebih dari 0 bulan (umunnya terjadi pada orang deasa!. (ana in%ormation center, #$$! "elain itu, ITP juga terjadi pada pengidap 5I6. "edangkan obat-obatan seperti heparin, minuman keras, 7uinidine, sul%onamides juga boleh menyebabkan 8ombositopenia. iasanya tanda-tanda penyakit dan %aktor-%aktor yang berkatan dengan penyakit ini adalah seperti yang berikut purpura, pendarahan haid darah yang banyak dan tempo lama, pendarahan dalam lubang hidung, pendarahan rahang gigi, immunisasi 3irus yang terkini, penyakit 3irus yang terkini dan calar atau lebam. ITP penyebab pasti belum diketahui (idiopatik! tetapi kemungkinan akibat dari
5ipersplenisme, In%eksi 3irus, Intoksikasi makanan/obat (asetosal para amino salisilat (PA"!. &enil buta:on, diamokkina, sedormid!. ahan kimia, Pengaruh %isi (radiasi, panas!, 'ekurangan %actor pematangan (malnutrisi!, 'oagulasi intra 3ascular diseminata ;'ID, Autoimnue.
;. Jenis ITP a. Akut
Aalnya dijumpai trombositopenia pada anak.
(remisi spontan!. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya. #.=.# 'ronik Trombositopenia berlangsung lebih dari 0 bulan setelah diagnosis. Aitan tersembunyi dan berbahaya.
#.=.+ 'ambuhan 4ula-mula terjadi trombositopenia. 8elaps berulang.
2.5
Epidemologi
Ada dua tipe ITP berdasarkan kalangan penderita. Tipe pertama umumnya menyerang kalangan anak-anak, sedangkan tipe lainnya menyerang orang deasa. Anak-anak berusia # hingga = tahun yang umumnya menderita penyakit ini. "edangkan ITP untuk orang deasa, sebagian besar dialami oleh anita muda, tapi dapat pula terjadi pada siapa saja. ITP bukanlah penyakit keturunan. (&amily Doctor, #$$0!. ITP juga dapat dibagi menjadi dua, yakni akut ITP dan kronik ITP. atasan yang dipakai adalah aktu jika dibaah 0 bulan disebut akut ITP dan diatas 0 bulan disebut kronik ITP. Akut ITP sering terjadi pada anak-anak sedangkan kronik ITP sering terjadi pada deasa. (Imran, #$$!
Tabel Perbedaan ITP a!t dengan ITP roni
(akta, #$$0> 4ehta, et. al, #$$0!
Aal penyakit 8asio ?P Trombosit ?ama penyakit Perdarahan
ITP akut #-0 tahun 11 *#$.$$$/m? #-0 minggu erulang
ITP kronik #$-=$ tahun 1#-+ +$.$$$-1$$.$$$/m? eberapa tahun eberapa hari/minggu
2." Patologi dan Patofisiologi 2.".# Patologi 1.
ITP akut
ℑ
Proses alergi terhadap trombosit, megakariosit dan terhadap pembuluh darah.
ℑ
Didapat antiplatelet aglutinin da atau lysin, akan tetapi sukar memperlihatkan aglutininl/lysin tersebut.
2.
ITP menahun Pengaruh hormonal memegang peranan pada tahap ini terutama terhadap terjadinya purpura dan trombositopenia sebelum menstruasi
2.".2 Patofisiologi
Diatas telah di singgung baha trombosit dapat dihancurkan oleh pembentukan antibodi yang diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan pada kinidin dan senyaa emas! atau oleh autoantibodi (antibodi yang bekerja melaan jaringnnya sendiri!. Antibodi tersebut menyerang trombosit sehingga lama hidup trombosit diperpendek. "eperti kita ketahui baha gangguan gangguan autoimun yang bergantung pada antibodi manusia, palling sering menyerang unsur-unsur darah, terutama trombosit dan sel darah merah. 5al ini terkait dengan penyakit ITP, yang memiliki molekul-molekul Ig2 reakti% dalam sirkulasi dengan trombosit hospes. 4eskipun terikat pada permuakaan trombosit, antibodi ini tidak menyebabkan lokalisasi protein komplemen atau lisis trombosit dalam sirkulasi bebas. @amun, trombosit yang mengandung molekul-molekul Ig2 lebih mudah dihilangkan dan dihancurkan oleh makro%ag yang membaa reseptor membran untuk Ig2 dalam limpa dan hati. 4ani%estasi utama dari
ITP dengan trombosit kurang dari +$.$$$/mm+ adalah tumbuhnya petechiae. Petechiae ini dapat muncul karena adanya antibodi Ig2 yang ditemukan pada membran trombosit yang akan mengakibatkan gangguan agregasi trombosit dan meningkatkan pembuangan serta penghancuran trombosit oleh sistem makro%ag. Agregaasi trombosit yang terganggu ini akan menyebabkan penyumbatan kapiler-kapiler darah yang kecil. Pada proses ini dinding kapiler dirusak sehingga timbul perdarahan dalam jaringan . ukti yang mendukung mekanisme trombositopenia ini disimpulkan berdasarkan pemeriksaan pada penderita ITP dan orang-orang percobaan yang menunjukkan kekurangan trombosit berat tetapi singkat, setelah menerima serum ITP. Trombositopenia sementara, yang ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan ITP, juga sesuai dengan kerusakan yang disebabkan oleh Ig2, karena masuknya antibodi melalui plasenta. ITP dapat juga timbul setelah in%eksi, khususnya pada masa kanak-kanak, tetapi sering timbul tanpa peristia pendahuluan dan biasanya mereda setelah beberapa hari atau beberapa minggu.
2.$ %anifestasi Klini
1. ITP akut ∝ ∝
5anya 10 yang betul-betul idiopatik. Perdarahan dapat didahului oleh in%eksi, pemberian obat-obatan atau menarche.
∝
Pada permulaan perdarahan sangat hebat selain terjadi trombositopenia rusaknya megakariosit, juga terjadi perubahan pembuluh darah.
∝
"ering terjadi perdarahan 2IT, tuba %alopi dan peritoneum.
∝
'elenjar lymphe, lien dan hepar jarang membesar #. ITP menahun
∂
iasanya pada deasa, terjadi beberapabulan sampai beberapa tahun, kadang menetap.
∂
Permulaan tidak dapat ditentukan, ada riayat perdarahan menahun, menstruasi yang lama.
∂
Perdarahan relati% lebih ringan.
∂
∂
iasanya tanpa anemi, lekopeni dan splenomegali.
∂
Penghancuran trombosit lebih dari normal.
∂
"ering terjadi relaps dan remisi yang berulang-ulang +. ITP recurrent
B
Diantaranya
episode
perdarahan,
trombosit
normal
dan
tak
ada
purpura/petechiae dan masa hidup trombosit norma. B
5asil pengobatan dengn kortikosteroid baik.
B
'adang tanpa pengobatan, dapat sembuh sendiri.
B
8emisi berkisar bebrapa minggu sam pai 0 bulan =. ITP siklik 4enstruasi hebat pada anita. "ecara umum, gambaran klinis ITP adalah
o
Adanya petechiae, echymose atau perdarahan .
o
Trombositopenia.
o
4egakariosit dalam sumsum tulang normal / bertambah dengan mor%ologi abnormal.
o
"plenomegali atau tidak
2.& Pemerisaan Pen!n'ang
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah
1. Pada pemeriksaan darah lengkap. Pada pemeriksaan ini ditemukan baha •
5b sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila anemi berat hypochrome mycrosyter.
•
?ekosit meninggi pada %ase perdarahan dengan dominasi P4@.
•
Pada %ase perdarahan, jumlah trombosit rendah dan bentuknya abnormal.
•
?ymphositosis dan eosino%ilia terutama pada anak
#. Pemeriksaan darah tepi. 5ematokrit normal atau sedikit berkurang +. Aspirasi sumsum tulang
2.(
a.
Penatalasaan Klinis
ITP Akut
8ingan obser3asi tanpa pengobatan C sembuh spontan. ila setelah # minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, maka
berikan kortikosteroid. ila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan immunoglobulin
per I6. ila keadaan gaat, maka berikan trans%use suspensi trombosit.
b. ITP 4enahun •
'ortikosteroid diberikan selama ) bulan. 4isal prednisone # ) mg/kg/hari peroral. ila tidak berespon terhadap kortikosteroid berikan immunoglobulin (I6!.
•
Imunosupressan 0 merkaptopurin #,) ) mg/kg/hari peroral.
o
A:atioprin # = mg/kg/hari per oral.
o
"iklo%os%amid # mg/kg/hari per oral.
• o
"plenektomi. Indikasi
8esisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresi% selama # +
bulan. 8emisi spontan tidak terjadi dalam aktu 0 bulan pemberian kortikosteroid
saja dengan gambaran klinis sedang sampai berat. Penderita yang menunjukkan respon terhadap kortikosteroid namun perlu
dosis tinggi untuk mempertahankan klinis yang baik tanpa perdarahan. o
'ontra indikasi
Anak usia sebelum # tahun %ungsi limpa terhadap in%eksi belum dapat
diambil alih oleh alat tubuh yang lain (hati, kelenjar getah bening dan thymus!
2.#) Kompliasi
'omplikasi yang mungkin terjadi, antara lain 5emorrhages Penurunan kesadaran "plenomegali
2.## Prognosis ∂
Pada umumnya baik. Pada anak kadang terjadi remisi lengkap tanpa pengobatan.
∂
9$ penderita ITP mengalami remisi setelah mendapat pengobatan selama + minggu-+ bulan dan tidak timbul lagi gejala.
∂
1$ jadi ITP menahun dan * 1 meninggal.
∂
Pada deasa sering relaps dalam aktu =-1) tahun.
∂
Prognosa lebih buruk pada anita hamil dan bila ada komplikasi, terutama perdarahan otak yang dapat menyebabkan kematian.
BAB * ASU+AN KEPE,A-ATAN *.#
As!an Kepera/atan
Proses keperaatan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan keperaatan yang mempunyai empat tahapan yaitu pengkajian, perencanaan, palaksanaan dan e3aluasi. Proses keperaatan ini merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistimatik dalam memberikan pelayanan keperaatan serta dapat menghasilkan rencana keperaatan yang menerangkan kebutuhan setiap klien seperti yang
tersebut diatas yaitu melalui empat tahapan keperaatan.
(Proses keperaatan 9 E 1#! 1! Pengkajian a.
Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di baah #$.$$$.
b. Tanda-tanda perdarahan. a!
Petekie terjadi spontan.
b!
Fkimosis terjadi pada daerah trauma minor.
c!
Perdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran perna%asan.
d!
4enoragie.
e!
5ematuria.
%!
Perdarahan gastrointestinal.
c.
Perdarahan berlebih setelah prosedur bedah.
d. Akti3itas / istirahat. a! 2ejala 'eletihan, kelemahan, malaise umum. Toleransi terhadap latihan rendah. b! Tanda Takikardia / takipnea, dispnea pada berakti3itas / istirahat. 'elemahan otot dan penurunan kekuatan. e.
"irkulasi.
a!
2ejala 8iayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan 2I kronis, menstruasi berat. Palpitasi (takikardia kompensasi!.
b! %. a!
Tanda TD peningkatan sistolik dengan diastolic stabil. Integritas ego. 2ejala 'eyakinan agama / budaya mempengaruhi pilihan pengobatan penolakan trans%use darah.
b! Tanda Depresi. g. Fliminasi. a! 2ejala 5ematemesis, %eses dengan darah segar, melena, diare, konstipasi. b! Tanda Distensi abdomen. h. 4akanan / cairan. a! 2ejala Penurunan masukan diet. 4ual dan muntah. b! Tanda Turgor kulit buruk, tampak kusut, hilang elastisitas. i.
@eurosensori.
a! 2ejala "akit kepala, pusing. 'elemahan, penurunan penglihatan. b! Tanda Fpistaksis. c! 4ental Tak mampu berespons (lambat dan dangkal!. j.
@yeri / kenyamanan.
a! 2ejala @yeri abdomen, sakit kepala. b! Tanda Takipnea, dispnea. k. Perna%asan. a! 2ejala @a%as pendek pada istirahat dan akti3itas. b! Tanda Takipnea, dispnea. l.
'eamanan
a! 2ejala Penyembuhan luka buruk sering in%eksi, trans%use darah sebelumnya. b! Tanda Petekie, ekimosis.
Analisa data Data yang sudah terkumpul dikelompokkan dan dianalisis untuk menentukan masalah klien. ntuk mengelompokkan data ini dilihat dari jenis data yang meliputi data subyek dan dan data obyek. Data subyek adalah data yang diambil dari ungkapan klien atau keluarga klien sedangkan data obyek adalah data yang didapat dari suatu pengamatan atau pendapat yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperaatan. Data tersebut juga bisa diperoleh dari keadaan klien yang tidak sesuai dengan standart kriteria yang sudah ada. ntuk peraat harus jeli dan memahami tentang standart keperaatan sebagai bahan perbandingan apakah keadaan kesehatan klien sesuai tidak dengan standart yang sudah ada. (?ismidar, 199$!. Diagnosa keperaatan Diagnosa keperaatan merupakan suatu pernyataan yang jelas tentang masalah kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakan keperaatan. Diagnosa keperaatan ditetapkan berdasarkan analisa dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian data. Demam menggambarkan tentang masalah kesehatan yang nyata atau potensial dan pemecahannya membutuhkan tindakan keperaatan sebagai masalah klien yang dapat ditanggulangi. (?ismidar, 199$!. Dari analisa data yang diperoleh maka diagnosa keperaatan yang muncul pada kasus demam ti%oid dengan masalah peningkatan suhu tubuh adalah sebagai berikut 1. 'ekurangan 3olume cairan b.d perdarahan #.
Perubahan per%usi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel.
+. Intoleransi akti3itas berhubungan dengan kelemahan.
#! Perencanaan Pada tahap perencanaan ini meliputi penentuan prioritas diagnosa keperaatan, menetapkan tujuan dan kriteria hasil, merumuskan rencana tindakan dan mengemukakan rasional dari rencana tindakan.
"etelah itu
dilakukan pendokumentasian diagnosa aktual atau potensial, kriteria hasil dan rencana tindakan. (?ismidar, 199$ +=E==!. 8encana keperaatan yang digunakan untuk memberikan asuhan keperaatan klien pada dasarnya sesuai dengan masalah yang ditemukan pada klien dengan demam ti%oid dan hal ini sesuai dengan diagnosa keperaatan yang telah ada.
Perencanaan berisi suatu tujuan pelayanan
keperaatan dan rencana tindakan yang akan digunakan itu untuk mencapai tujuan, kriteria hasil dan rasionalisai berdasarkan susunan diagnosa keperaatan diatas, maka perencanaan yang dibuat sebagai berikut N o
1
Diagnosa Kepera/at an 'ekurangan
Tujuan
'riteria
erikan nutrisi
3olume
4enghentik
hasil
yang adekuat
cairan
an
Perdarahan
secara kualitas
elektrolit b.d
perdarahan
dapat
maupun
perdarahan
4emenuhi
teratasi
kuantitas.
kebutuhan
;airan
Rasional
;airan
pasien
mencukupi
dapat
kebutuhan kalori
diatasi
setiap hari.
T!'!an
Kriteria +asil
Inter0ensi1rasion al
erikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. Rasional porsi
lebih kecil dapat meningkatkan masukan yang sesuai dengan kalori. Pantau pemasukan makanan dan timbang berat badan setiap hari. Rasional anoreksia dan kelemahan dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan malnutrisi yang serius. ?akukan konsultasi dengan ahli diet. Rasional sangat berman%aat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. ?ibatkan keluarga pasien dalam perencanaan
makan sesuai dengan indikasi. Rasional meningkatkan rasa keterlibatannya, memberikan in%ormasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi #
Perubahan
Tekanan
4enunjukk
pasien. Aasi TT6, kaji
per%usi
darah
an
pengisian kapiler.
jaringan
normal.
perbaikan
Rasional
berhubunga
Pangisian
per%usi
memberikan
n dengan
kapiler baik.
yang
in%ormasi tentang
penurunan
dibuktikan
derajat/
kosentrasi
dengan
keadekuatan
5b dan
TT6 stabil.
per%usi jaringan
darah>suplai
dan membantu
oksigen
menentukan
berkurang.
kebutuhan inter3ensi. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi. Rasional meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan
oksigenasi untuk kebutuhan seluler. 'aji untuk respon 3erbal melambat, mudah terangasang. Rasional dapat mengindikasikan gangguan %ungsi serebral karena hipoksia. Aasi upaya parna%asan, auskultasi bunyi na%as. Rasional dispne karena regangan jantung lama / peningkatan kompensasi curah +
Intoleransi
4eningkatk
4enunjukk
jantung. 'aji kemampuan
akti3itas
an
an
pasien untuk
berhubunga
partisipasi
peningkatan
melakukan
n dengan
dalam
toleransi
akti3itas normal,
kelemahan.
akti3itas.
akti3itas.
catat laporan kelemahan, keletihan. Rasional mempengaruhi pilihan inter3ensi.
Aasi TD, nadi, perna%asan. Rasional mani%estasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk emmbaa jumlah oksigen ke jaringan. erikan lingkungan tenang. Rasional meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh. bah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. Rasional hipotensi postural / hipoksin serebral menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan
resiko cedera. +! Pelaksanaan Pelaksanaan sesuai dengan ITP dengan inter3ensi yang sudah ditetapkan (sesuai dengan literature!. Pelaksanaan adalah inisiati% dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesi%ik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan kepada peraat untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun tujuan dari
pelaksanaan adalah membantu klien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan meliputi peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dari %asilitas yang dimiliki. Perencanaan tindakan keperaatan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisiasi dalam pelaksanaan tindakan keperaatan. "elama peraatan atau pelaksanaan peraat terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan peraatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien. dan meprioritaskannya. "emua tindakan keperaatan dicatat ke dalam %ormat yang telah ditetapkan institusi. +. F3aluasi F3aluasi merupakan langkah terakhir proses kepereatan untuk melengkapi proses keperaatan, rencana tindakan dan pelaksanaan telah berhasil
dicapai,
melalui
e3aluasi
memonitor kealpaan yang terjadi
memungkinkan selama tahap
peraatan pengkajian,
untuk analisa
perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Penilaian sesuai dengan criteria standart yang telah ditetapkan dengan perencanaan. 4eskipun tahap e3aluasi diletakkan pada akhir proses keperaatan , tetapi e3aluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperaatan.
Diagnosa juga perlu die3aluasi untuk menentukan apakah
realistik dapat dicapai dan e%ekti%.
BAB PENUTUP
.# Kesimp!lan
Trombositopenia menggambarkan indi3idu yag mengalami ataupada resiko tinggi untuk mengalami insu%isiensi trombosit sirkulasi. Penurunan ini dapat disebabkan oleh produksi trombosit yang menurun,distribusi trombosit yang berubah, pengrusakan trombosit, atau dilusi3askuler. 2ejala dan tanda pada pasien yang menderita penyakit ITP adalah 5idung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi Ada darahpada urin dan %eses eberapa macam pendarahan yang sukar dihentikandapat menjadi tanda ITP. Termasuk menstruasi yang berkepanjangan padaanita. Pendarahan pada otak jarang terjadi, dan gejala pendarahan padaotak dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit.
karena
sebab
yang
tidak
diketahui.kemungkinan
akibat
dari5ipersplenisme, In%eksi 3irus dan Intoksikasi makanan / obat (asetosal para amino salisilat (PA"!. &enil buta:on, diamokkina, sedormid!.
.2 Saran .2.# Bagi Tenaga Keseatan
ntuk tenaga kesehatan terutama peraat diharapkan bisa mengerti dan memahami tentang pengertian, penyebab, pencegahan dan pegobatan dari ITP agar saat menerapkan pada pasien tidak terjadi suatu kesalahan yang menyebabkan pasien tambah parah atau bahkan bisa mengalami kematian karena kesalahan dalam melakukan asuhan keperaatan. .2.2 Bagi Pasien dan Kel!arga
agi pasien diharapkan mengerti tentang penyebab, pengobatan dan pencegahan dari ITP, agar pada saat terjadi ITP dapat melakukan pencegah dini sebelum dilakukan asuhan keperaatan.
DA3TA, PUSTAKA
"ta% Pengajar &'I. 19). Ilmu Kesehatan Anak. &'I
#9.