Jurnal Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Oleh NATALINA J1C108027 Asisten ALMIRA ULIMAZ
PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU APRIL, 2010
ETIOLASI Natalina PS Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km 35,8 Banjarbaru E-mail:
[email protected] (085654059128) ABSTRAK
Etiolasi adalah keadaan dimana suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. kekuning-kuningan. Pada Pada praktiku praktikum m ini bertujua bertujuan n untuk untuk mengetahu mengetahuii pengaruh pengaruh intensi intensitas tas cahaya cahaya terhadap terhadap pertumb pertumbuhan uhan kecambah kecambah.. Benih Benih yang digunakan digunakan pada praktikum praktikum ini adalah biji jagung dan biji kacang tanah. Dipilih benih yang tenggelam selama direndam dalam air masing-masing sebanyak 30 biji. Disiram top soil dalam pot sedikit demi sedikit sampai basah merata dan ditunggu sampai air tidak menetes lagi dari lubang pada bagian bawah pot, dibenamkan setengah bagian benih pada media masing-masing 5 benih setiap pot, meletakkan dua pot pada tempat gelap (dalam ruangan) atau tanpa cahaya (perlakuan A), 2 pot dalam ruangan (perlakuan B) dan 2 pot diluar ruangan (perlakuan C). Pengamatan dilakuan selama selama 7 hari. hari. Intensit Intensitas as cahaya cahaya dan hormon hormon auksin auksin mempengar mempengaruhi uhi etiolasi. etiolasi. Ben Benih ih kaca kacang ng tana tanah h tida tidakk tumb tumbuh uh,, hany hanya a beni benih h jagu jagung ng yang yang me meng ngal alam amii perkeca perkecambaha mbahan. n. Di tempat tempat gelap gelap (perlaku (perlakuan an A) tanaman tanaman mempunyai mempunyai batang batang yang panjang, daun tidak berkembang, dan berwarna kuning pucat. Sedangkan di dalam ruangan dan luar ruangan menunjukkan kondisi tanaman normal, dengan batang batang relati relatiff pende pendek, k, daun daun lebar lebar dan berwa berwarna rna hijau. hijau. Pada Pada tempa tempatt gelap gelap tumbuhan mengalami etiolasi. Kata kunci : batang, benih, cahaya, etiolasi. PENDAHULUAN Pertumbuhan Pertumbuhan dan perkembang perkembangan an suatu suatu tanaman tanaman merupakan merupakan proses proses yang penting penting dalam kehidupan kehidupan dan perkembang perkembangbiakan biakan suatu spesies. spesies. Pertumbuh Pertumbuhan an berarti penambahan ukuran. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup, bergantung pada kondisi meristem, hasil fotosintesa, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Diantara faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah cahaya. cahaya. Ketika kecambah mencapai mencapai cahaya, cahaya, perpanjanga perpanjangan n ruas melambat, daun melebar, klorofil terbentuk, akar tumbuh cepat dan cantelan hipokotil menjadi lurus lurus atau atau kolept koleptil il ditemb ditembus us oleh oleh daun. daun. Seluru Seluruh h sifat sifat kecamb kecambah ah yang yang sedang sedang berkembang menjadi berubah. Fitokrom mengatur berbagai sifat karena cahaya merah memang efektif dan efeknya dibalikkan oleh cahaya merah jauh (Salisbury & Ross, 1997). Cahaya Cahaya memili memiliki ki sifat sifat gelomb gelombang ang dan sifat sifat partik partikel. el. Cahaya Cahaya mencak mencakup up bagian dari energi matahari dengan panjnag gelombang antara 390 nm sampai 760 nm dan tergolong cahaya tampak. Sifat cahaya sebagai partikel bisa diekspresikan deng dengan an pern pernya yata taan an bahw bahwaa caha cahaya ya mene menerp rpaa seba sebaga gaii foto foton n atau atau kuan kuanta ta yang yang
merupa merupakan kan suatu suatu paket paket diskri diskritt dari dari energi energi,, dimana dimana masing masing-mas -masing ing dikaitk dikaitkan an dengan panjang gelombang tertentu. Biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap, biji-bijian itu memerlukan rangsangan cahaya, karen karenaa itu, itu, keli keliha hata tann nnya ya perk perkec ecam amba baha han n yang yang dike dikend ndali alika kan n oleh oleh caha cahaya ya merupa merupakan kan suatu suatu adapta adaptasi si tanama tanaman n yang yang tidak tidak toleran toleran terhad terhadap ap penaun penaungan gan (Lakitan, 1993). Kekurangan cahaya memperlambat pembentukan klorofil dan mendorong pertumbuhan ramping dengan ruas yang panjang, kemudian menyebabkan daun berwarna hijau pucat, pertumbuhan seperti kumparan, dan gugurnya daun bunga secara prematur. Keadaan Keadaan tersebut tersebut dikenal dikenal dengan dengan etiolasi. etiolasi. Tumbuhan Tumbuhan teretiolasi didapatkan di lapangan hanya apabila tumbuhan tersebut ditanam dengan jarak yang yang terla terlalu lu deka dekatt atau atau apab apabil ilaa dita ditana nam m di bawah bawah poho pohon n atau atau bend bendaa lain lain.. Kelebi Kelebihan han cahaya cahaya agak agak jarang jarang terjad terjadii di alam dan jarang jarang merusa merusak k tumbuh tumbuhan. an. Banyak kerusakan yang berhubungan dengan cahaya mungkin akibat suhu tinggi yang menyertai intensitas cahaya tinggi (Yunasfi, 2002). Kecambah benih memiliki dua kriteria, yaitu: a. Keca Kecamb mbah ah norma normal, l, memi memilik likii perkem perkemba bang ngan an sistem sistem pera peraka kara ran n yang yang bai baik k teru teruta tama ma akar akar prim primer er dan dan akar akar semi semina nall pali paling ng sedi sediki kitt dua, dua, perkembangan hipokotil baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan, pertumbuhan plumula sempurna dengaan daun hijau tumbuh baik, epikotil tumbuh sempurna dengan kuncup normal, dan memiliki 1 kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan 2 bagi dikotil. b. b. Keca Kecamb mbah ah abno abnorm rmal al,, meru merup pakan akan keca kecamb mbah ah yag rusa rusak k tan tanpa kotiledon, embrionya pecah, dan akar primer pendek, bentuk kecambah caca cacat, t, perk perkem emba bang ngan an bagi bagian an-b -bag agia ian n pent pentin ing g lema lemah h dan dan kura kurang ng seimbang, plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, kecambah kerdil, kecambah tidak membentuk klorofil, dan lunak (Anonim, 2008). Naungan daun, serta cahaya yang dipantulkan dari tumbuhan sekitarnya, sangat berpengaruh pada pemanjangan batang dan pertumbuhan kuncup samping pada berbagai tumbuhan tanpa etiolasi, terdapat kemiripan dengan etiolasi. Hal ini terlih terlihat at paling paling baik baik dengan dengan member memberika ikan n sejuml sejumlah ah tertent tertentu u cahaya cahaya yang yang aktif aktif dalam fotosintesis pada tumbuhan pembanding, dan menambahnya dengan cahaya merah merah jauh jauh pada pada tumbuh tumbuhan an perlak perlakuan uan.. Laju Laju pertum pertumbuh buhan an spesie spesiess yang yang lazim lazim tumbuh pada daerah terbuka kadang kala meningkat sampai sebanyak 40% akibat adanya radiasi (Salisbury & Ross, 1997). Pada peristiwa peristiwa perkecambah perkecambahan an batang batang tanaman tanaman mengalami mengalami pemanjangan pemanjangan secara cepat, mendorong tanaman tumbuh walaupun dalam kondisi yang gelap. Beberapa Beberapa kecambah kecambah yang ditumbuhkan ditumbuhkan dalam kondisi kondisi gelap memiliki batang yang panjang dengan daun yang kecil dan tidak berwarna karena plastidanya tidak berfungsi tanpa bantuan cahaya. Hal ini terjadi karena kemampuan benih untuk mendapat mendapat cahaya berkurang berkurang dan suplai suplai atau cadangan energi yang dimiliki dimiliki biji habis (Raven, 1976).
BAHAN DAN METODE Praktikum dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal tanggal 14 Waktu dan Tempat Praktikum . Praktikum April April 2010 2010,, bert bertem empa patt di Labo Labora rato tori rium um Dasa Dasarr Ruan Ruang g Biol Biolog ogii 1, Faku Fakult ltas as Matema Matematik tikaa dan Ilmu Ilmu Penget Pengetahu ahuan an Alam Alam Univer Universit sitas as Lambun Lambung g Mangku Mangkurat rat Banjarbaru. Alat dan Bahan. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Benih Jagung dan kacang kedelai kurang lebih sebanyak 60 biji direndam dengan dengan air dingin dingin selama selama 24 jam dan ditiri ditiriska skan, n, cup bekas air mineral mineral (pot) sebanyak 6 buah yang diberi lubang di bagian bawahnya sebanyak 3 buah dan diisi dengan top soil (media), serta air untuk menyiram. Prosedur Kerja. Dipilih benih yang tenggelam selama direndam dalam air masing-masing sebanyak 30 biji. Disiram top soil dalam pot sedikit demi sedikit sampai basah merata dan menunggu sampai air tidak menetes lagi dari lubang pada bagian bawah pot, dibenamkan setengah bagian benih pada media masingmasing 5 benih setiap pot, diletakkan dua pot pada tempat gelap (dalam ruangan) atau tanpa cahaya (perlakuan A), 2 pot dalam ruangan (perlakuan B) dan 2 pot di luar ruangan (perlakuan C). HASIL Tabel 1. Perlakuan dalam gelap hari kacang 1 2 3 4 5 1 2 3 4 -
x -
1 0,25 1 ,2
2 1,5 5 11,1
jagung 3 4 2,1 1,5 5 2,2 13 5
5
-
-
-
-
-
-
2 ,6
17,5
19,2
5,5
6 7
-
-
-
-
-
-
8 25,4
22 28
21 22,8
jumlah -
-
-
-
-
-
85,1
83,1
ratarata
-
-
-
-
-
37,4 5 9,36
14,1 8
13,8 5
20 22, 4 56, 6 9,4 3
-
Tabel 2. Perlakuan dalam ruangan hari kacang 1 2 3 4 5 1 2 0,3 3 4 5 -
x -
1 0,5
2 0 ,5 1 ,6 5 ,6 11,
jagung 3 4 1 1 0,5 6 ,8 1 11, 1
5 1,9 5,2 10, 5 16, 8 5 12
x 1.75 3,53 8,16
51, 4 8,5 6
63,08
5 1,7 3 9,7 15,9
12,32 15,2 22,12
10,51
x 1,06 1,52 5,77 8,04
6
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
2 tumbuh 12 akar 7 20
jumlah 0,3
-
-
-
-
-
7 ,5
ratarata
-
-
-
-
-
3,75
0,3
Tabel 3. Perlakuan luar ruangan hari kacang 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 -
x -
jumlah -
-
-
-
-
-
ratarata
-
-
-
-
-
-
1 1,6 2,5 6,3 8,9 13 16, 2 48, 5 8,0 8
50, 9 8,4 8
2 0,7 0,9 0,5 2,3 6 7 17, 4 2,9
6 12 24, 7 57, 1 9,5 1
1
7,5
8,12
1
24,8
15,5
4,5
62,6
40,55
0,9
10,4 3
6,75
5 0,9 1 2,8 3,3 6 9,8
x 1,08 1,68 4,12 5,86 9,2 12,16
23, 8 3,9 6
34,08
jagung 3 4 1,7 0,5 3 1 6,4 4,6 8,3 6,5 11 10 13, 14, 2 2 43, 36, 6 8 7,2 6,1 6 3
5,68
PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya cahaya terhadap terhadap pertumbuhan pertumbuhan kecambah, sehingga sehingga dilakukan dilakukan perlakuan perlakuan yang berbeda pada beberapa biji benih. Kali ini digunakan biji kacang dan biji jagung, hal ini dikarenakan dikarenakan biji-bijian biji-bijian biasanya biasanya memiliki cadangan cadangan makanan yang cukup besar sehingga tunas kecambah dapat tumbuh beberapa waktu sebelum benih ters terseb ebut ut meng mengal alam amii keku kekura rang ngan an maka makana nan n karen karenaa tida tidak k ada ada caha cahaya ya untu untuk k fotosintesis. Etiola Etiolasi si adalah adalah keadaa keadaan n dimana dimana suatu suatu tanama tanaman n kekura kekuranga ngan n cahaya cahaya matahari, matahari, maka tanaman tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuningkekuningkuning kuningan. an. Faktor Faktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi etiola etiolasi si adalah adalah intens intensita itass cahaya cahaya dan hormon hormon auksin auksin.. Hormo Hormon n auksin auksin merupa merupakan kan senyaw senyawaa asam asam indol indol asetat asetat (IAA) (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung ( ujung akar dan batang) yang membantu merang merangsan sang g perpan perpanjan jangan gan sel batang batang dan merang merangsan sang g pertum pertumbuh buhan an sel akar, akar, diferensiasi, percabangan, dominansi tunas apikal, perkembangan bakal buah. Intensitas Intensitas cahaya cahaya sangat sangat mempengaru mempengaruhi hi pertumbuh pertumbuhan an pada tanaman, jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pert pertum umbu buha han, n, keku kekuran ranga gan n caha cahaya ya saat saat perk perkeca ecamb mbah ahan an berl berlan angs gsun ung g akan akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat. Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. Pada praktikum ini diberikan 3 perlakuan berbeda pada biji yaitu tempat gelap tanpa cahaya matahari (perlakuan A), di dalam ruangan (perlakuan B) dan di luar ruangan ruangan (perlakuan C). Berdasarkan Berdasarkan hasil pengamatan, pengamatan, pada perlakuan perlakuan A yaitu di tempat gelap kondisi tanaman mempunyai batang yang panjang, daun tidak berkembang, dan batang berwarna kuning pucat. Pada perlakuan B yaitu di tempat tempat terang terang dalam dalam ruang ruangan an menunj menunjukk ukkan an kondis kondisii tanama tanaman n normal normal,, batang batang panjang dengan daun lebar berwarna hijau. Sedangkan pada perlakuan C yaitu di tempat terang menunjukkan kondisi tanaman normal, dengan batang lebih pendek dibandingkan dengan tanaman pada perlakuan B, daun lebih berkembang, dan berwarna hijau tua. Pertumbuhan yang normal dan baik terdapat di luar ruangan yang memiliki intensitas cahaya yang lebih banyak. Perlakuan Perlakuan di tempat tempat gelap, gelap, batang tanaman berwarna kuning pucat dengan daun yang tidak berkembang, berkembang, dan batang batang yang mengalami mengalami perpanjangan perpanjangan dengan cepat, sehingga tanaman di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan tanaman di dalam dalam ruanga ruangan n maupun maupun di luar luar ruanga ruangan. n. Keadaa Keadaan n tanama tanaman n yang yang terjadi terjadi pada pada tempat tempat gelap mengalami mengalami etiolasi, etiolasi, hal ini dikarenakan dikarenakan hormon hormon auksin auksin yang ada di tanaman tanaman berkerja berkerja secara maksimal maksimal sebab tidak adanya cahaya matahari matahari yang menghambat menghambat,, sehingga sehingga batang batang akan tumbuh tumbuh lurus terus-menerus terus-menerus dan meninggi, meninggi, tetapi berwarna pucat dan ukuran daun kecil karena tidak adanya cahaya yang membentuk pertumbuhan klorofil. Pada perlakukan perlakukan di dalam ruangan batang tanaman terlihat tegak, daun berwarna hijau dan berkembang, hal ini karena ruangan tersebut masih dapat ditembus oleh cahaya matahari sehingga terbentuk pertumbuhan klorofil untuk berfotosintesis dan menambah nutrisi untuk kehidupan kecambah. Pada perlakuan di luar luar ruanga ruangan n batang batang terlih terlihat at tegak tegak dan kokoh, kokoh, daun daun berkem berkemban bang g baik baik dan berwarna hijau tua, hal ini karena intensitas cahaya yang didapat lebih banyak sehingga sehingga daun mengandun mengandung g klorofil klorofil lebih banyak. Batang yang lebih pendek ini terjadi karena hormon auksin yang terdapat di tanaman dihambat oleh cahaya matahari, sehingga pertumbuhan batang lebih lambat dan relatif pendek. Berdasarkan hasil yang diperoleh benih yang cepat berkecambah adalah ben benih ih jagun jagung. g. Hal Hal ini ini karen karenaa jagun jagung g memp mempun unya yaii kuli kulitt biji biji yang yang lebi lebih h tipi tipiss diband dibanding ingkan kan benih benih kacang kacang tanah. tanah. Sedang Sedangkan kan biji biji kacang kacang tidak tidak mengal mengalami ami perkecambahan, walaupun ada beberapa yang tumbuh lalu mati. Hal ini mungkin dikarenakan infeksi pada biji kacang, beberapa biji kacang terlihat dikelilingi oleh semut yang memakan sedikit demi sedikit biji tersebut, hal ini karena biji kacang mengandung pati yang banyak sehingga mengundang datangnya semut. KESIMPULAN Kesi Kesimp mpul ulan an yang yang dipe dipero role leh h berd berdas asar arka kan n hasi hasill peng pengam amat atan an adal adalah ah inten intensi sita tass caha cahaya ya memp mempen enga garu ruhi hi pert pertum umbu buha han n kecam kecamba bah, h, horm hormon on auks auksin in
berperan berperan dalam mempengaruhi mempengaruhi etiolasi. Di tempat gelap, tanaman tanaman mengalami mengalami etiola etiolasi si yang yang mempun mempunyai yai batang batang yang yang panjan panjang, g, daun daun tidak tidak berkem berkemban bang, g, dan ber berwa warn rnaa kuni kuning ng puca pucat. t. Di dala dalam m ruan ruanga gan n dan dan luar luar ruan ruanga gan n tana tanama man n menunjukkan kondisi tanaman normal dengan batang panjang dengan daun lebar berwarna hijau, tetapi di luar ruangan batang lebih pendek dan daun berwarna hijau tua.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Perkecambahan Benih/Biji. http://www. elisa.ugm.ac.id/files/ elisa.ugm.ac.id/files/PerkecambahanBenih-Biji.htm PerkecambahanBenih-Biji.htm Diakses tanggal 25 April 2010 Lakitan, B. 2001. Dasar-dasar Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan . PT. Raja Grafinda Persada. Jakarta. Raven, et al. 1976. Biology of Plants . Worth. New York. Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 . Penerbit ITB, Bandung. Yunasfi. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit dan Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur . Fakultas Kehutanan Universitas. Sumatera Utara.