PENGARUH KONSENTRASI DAN BERAT MOLEKUL LARUTAN TERHADAP LAJU OSMOSIS
Desi Ekarisa Plaituka Biologi Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana
ABSTRAK Dari praktikum yang kami lakukan yaitu pengaruh konsentrasi dan berat molekul larutan terhadap laju osmosis, dan tujuan dari praktikum ini yaitu mengamati pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju osmosis lintas membran semipermiabel, dan mengamati pengaruh berat mokekul terhadap laju osmosis lintas membaran semipermiabel, di sini dejelaskan mengenai Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat. Sewaktu sel-sel ini mengambil air dari lingkungan dengan osmosis, sel tersebutmulai mengembang. Pengembangan Pengembangan ini tidak membuat sel pecah, namun turgiditasnya menjadi meningkat. Turgiditas berarti kaku dan keras. Tekanan di dalam sel bertambah besar, sehingga air tidak dapat memasuki sel lagi. Tekanan hidrostatik berupa turgiditas ini bekerja berlawanan arah dengan osmosis, dan merupakan agen penyetimbang dari proses-proses selular yang dinamis. Dari praktikum ini dapat diamat bahwa kentang yang direndam dalam larutan
C 6 mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air 6 H 12 12O6 mengalami cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).Kentang yang direndam dalam NaCl mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
PENDAHULUAN
Setiap sel eukariotik memiliki sistem membran yang kompleks. Membran tersebut disusun oleh makromolekul utama, yaitu lipida, protein, dan karbohidrat. Membran plasma ( plasmalema plasmalema ) sel tumbuhan merupakan batas luar protoplasma yang berhadapan dengan dinding sel. Beberapa organel seperi mitokondria, kloroplas, retikulum endoplsama, peroksisom, dan lainnya dilindungi juga oleh membran, seperti halnya dengan organel sebelumnya, vakuola juga dibungkus oleh membran yang disebut tonoplas. tonoplas. (Refli, Penuntun Praktikum, 2016).
Membran sel memiliki sejumlah fungsi penting antara lain mengatur pertukaran materi baik antara sel dan lingkungannya maupun antara organel sel. Di dalam sistem membran juga berlangsung berbagai reaksi biokimia yang menunjang aktivitas metabolisme seluler. (Refli, Penuntun Praktikum, 2016). Untuk menunjang fungsinya, membran sel memiliki salah satu sifat fungsional yang semi permiabel ( permeable differensia ). Dengan sifat fungsional tersebut membranmembran sel dapat menseleksi berbagai bahan-bahan yang masuk ke dalam sel. Air sebagai pelarut universal dan komponen terbesar sel dapat melewati membran sel secara pasif dengan mengikuti gradien potensial air. Beberapa larutan dapat melewati membran tersebut dengan kecepatan dan mekanisme yang berbeda-beda. (Refli, Penuntun Praktikum, 2016). Osmosis didefinisikan sebagai pergerakan air dari potensial tinggi menuju ke potensial yang lebih rendah. Pergerakan ini berlangsung secara parsial melalui membran permeabel, yaitu membran sel. Membran sel melewatkan molekul-molekul kecil seperti air, tetapi tidak mengizinkan molekul besar lainnya untuk lewat. Molekul-molekul ini terus berdifusi sehingga mencapai titik keseimbangan, yang dapat diartikan bahwa molekul tersebut terdistribusi secara acak di dalam sel. Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. Osmosis dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah osmosis, jika sel direndam dalam suatu larutan garam maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas kekakuannyanya. Hal ini disebabkan potensial air dalam sel tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis. (Larasati, 2011) Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: 1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel. 2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel. Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil.
Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O 2 ini akan menyebabkan difusi O 2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat di banding dengan proses difusi. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat. Sewaktu sel-sel ini mengambil air dari lingkungan dengan osmosis, sel tersebut mulai mengembang. Pengembangan ini tidak membuat sel pecah, namun turgiditasnya menjadi meningkat. Turgiditas berarti kaku dan keras. Tekanan di dalam sel bertambah besar, sehingga air tidak dapat memasuki sel lagi. Tekanan hidrostatik berupa turgiditas ini bekerja berlawanan arah dengan osmosis, dan merupakan agen penyetimbang dari proses-proses selular yang dinamis. Dalam tanah dan tubuh tumbuhan tingkah laku dan pergerakan air didasarkan atas suatu hubungan energi potensial. Air mempunyai kapasitas untuk melakukan kerja, yaitu akan bergerak dari daerah dengan energi potensial tinggi ke daerah dengan energi potensial rendah. Energi potensial dalam sistem cairan dinyatakan dengan cara membandingkannya dengan energi potensial air murni. Secara kimia, air dalam tumbuhan dan tanah biasanya tidak murni itu disebabkan oleh adanya bahan terlarut dan secara fisik dibatasi oleh berbagai gaya, seperti gaya tarik-menarik yang berlawanan, gravitasi, dan tekanan. Maka dari itu energi potensialnya lebih kecil dari pada energi potensial air murni (Gardner, 1991
Alat & Bahan dan Prosedur Kerja
Alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah 1 buah pisau, 1 penggaris, timbangan dan gelas 2 buah gelas beaker. Dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 1 buah kentang, larutan glukosa 1 M, dan aquades. Adapun tahap-tahap yang kami lakukan dalam melakukan percobaan ini yaitu, kentang yang sudah ada di kupas,dan kentang yang sudah di kupas kemudian di lubangi sedalam 3 mm, kemudian kentang di timbang, kemudian dituang larutan glukosa kedalam gelas kosong, dimasukkan aquades ke dalam lubang kentang, setelah di masukkan air aquades ke dalam kentang , di masukkan kentang kedalam larutan glukosa 1 M, dicatat waktu awal penempatan kentang ke dalam larutan, diamati kentang itu selama 30 menit, dan setelah itu kentang di keluarkan lalu di timbang lagi untuk melihat berat dari kentang setelah di rendam di dalam larutan glukosa 1 M.
Hasil Dan Pembahasan Hasil Dan Pembahasan Laruta n C6H12O6
NaCl
Konsentras i
V. awal
Waktu awal
V. akhir
Waktu akhir
Rata-rata
1,0 M
300 ml
15.30
297 ml
16.00
19,9
5,0 M
300 ml
15.30
300 ml
16.00
20
1,0 M
150 ml
15.31
160 ml
16.01
10,33
5,0 M
400 ml
15.30
400 ml
16.00
26,67
Catatan:
massa awal kentang = 89,47 gr massa akhir kentang =87,56 gr selisih =1,91 gr
Vol. Awal
Vol. akhir
Diskusi dan Kesimpulan
Dari tabel hasil pengamatan diatas dapat dibahas, bahwa benar bahwa, Osmosis didefinisikan sebagai pergerakan air dari potensial tinggi menuju ke potensial yang lebih rendah. Pergerakan ini berlangsung secara parsial melalui membran permeabel, yaitu membran sel. Membran sel melewatkan molekul-molekul kecil seperti air, tetapi tidak mengizinkan molekul besar lainnya untuk lewat. Molekul-molekul ini terus berdifusi sehingga mencapai titik keseimbangan, yang dapat diartikan bahwa molekul tersebut terdistribusi secara acak di dalam sel. Karena dalam percobaan bahwa kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran
sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang. Dimana, Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel, karena Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat. Sewaktu sel-sel ini mengambil air dari lingkungan dengan osmosis, sel tersebut mulai mengembang. Pengembangan ini tidak membuat sel pecah, namun turgiditasnya menjadi meningkat. Turgiditas berarti kaku dan keras. Tekanan di dalam sel bertambah besar, sehingga air tidak dapat memasuki sel lagi. Tekanan hidrostatik berupa turgiditas ini bekerja berlawanan arah dengan osmosis, dan merupakan agen penyetimbang dari proses-proses selular yang dinamis. Kentang yang direndam dalam larutan C6H12O6 mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).Kentang yang direndam dalam NaCl mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
Kesimpulan
Karena konsentrasi larutan yang digunakan yakni 1,0 M maka konsentrasi larutan lebih kecil dari pada konsentrasi zat sehingga menyebabakan berpindahnya zat dari kentang ke luar menuju larutan glukosa
Pengaruh berat molekul yang digunakan yakni saat zat berpindah dari kentang menuju larutan glukosa menyebbkan berat kentang menjadi berkurang
Daftar Pustaka
Gardner, Franklin P., R. Brent Pearce, dan Roger L. Mitchell. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press. Larasati, P. (2017,maret 11). Blogspot.com. Blogspot.com: http://puspa.larasati08.student.ipb. ac.id/2017/03/04/ penetapan-potensial-air-jaringan-tumbuhan/ diakses pada 9 Jun 2017-06-12 Refli. 2016. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi. Kupang : UNDANA .