KONTRAINDIKASI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI BETA BLOKER PADA PADA PASIEN PASIEN ASMA Martina Herlianawati (07.8!.0"# (07.8!.0"# Terapi β bloker biasa digunakan sebagai antihipertensi. Selain itu β bloker juga digunakan untuk mengobati abnormal heart rhythms (arrhthmias) dan angina. β bloker kadang-kadang juga digunakan untuk mencegah terjadinya serangan jantung (AMI). amun dalam penggunaannya! penggunaannya! β bloker dikontraindikasikan untuk pasien yang mengalami ganggu gangguan an saluran saluran perna" perna"asan asan asma! asma! dimana dimana β bloker bloker dapat dapat mengin menginduk duksi si bronko bronkospa spasma sma!! sehingga dapat memperparah asma.
ASMA De$ini%i& Eti'l'i& )an Pat'ene%i%
Asma terjadi karena meningkatnya respon trakea dan bronki terhadap beberapa rangsang. Meningkatny Meningkatnyaa respon tersebut dapat menyebabkan menyebabkan peradangan peradangan dan penyempita penyempitan n saluran na"as. #eberapa "aktor pencetus pencetus yangdapat yangdapat menimbulkan menimbulkan asma antara lain$ rangsangan rangsangan "isis (perub (perubaha ahan n suhu! suhu! dingin dingin)! )! rangsan rangsangan gan kimia%i kimia%i (asap (asap rokok! rokok! asap kendar kendaraan aan bermot bermotor) or)!! rangsangan "isik (kelelahan)! rangsangan psikis (emosi! stress)! atau rangsangan "armakologi (obat-obat yang membebaskan histamin seperti SAI&s! asetosal! β bloker! dll). Asma juga dapat terjadi karena reaksi alergi. Alergen masuk ke dalam saluran na"as dan merangsang lim"osit sel # mneghasilkan Ig '. Ig ' menempel pada sel mast sehingga terjadi produksi dan pelepasan mediator. Mediator tersebut kemudian menarik sel-sel in"lamasi (eosino"il! neutro"il! baso"il! makro"ag) yang berada di kapiler menuju ke jaringan. al ini meng mengak akib ibat atka kan n terj terjad adin iny ya udem udem pada pada bron bronku kus! s! sekr sekres esii muku mukuss yang ang berl berleb ebih ih!! dan dan bronkokonstriksi. ejala yang umumnya dialami oleh penderita asma antara lain$ susah berna"as! batuk! rasa sesak pada dada! dan na"as mengi. Pentatala*a%anaan Pentatala*a%anaan tera+i
Tujuan terapi asma adalah mengontrol atau mengurangi gejala asma yang terjadi! mencegah atau atau mengur mengurang angii bronko bronkospa spasma sma!! dan mengha menghamba mbatt atau mengur mengurang angii perada peradanga ngan n saluran saluran perna"asan. Sasaran terapinya adalah gejala asma! bronkospasma! peradangan saluran perna"asan. Strategi terapi yang dilakukan dengan terapi "armakologi maupun non "armakologi. *ntuk terapi "armakologi! berdasarkan mekanisme kerjanya obat asma terdiri dari bronkodilator (bronkodilator itu sendiri terdiri dari simpatomimetika! metilsantin! dan antiko antikolin linerg ergik) ik)!! kortik kortikost ostero eroid id dan obat-o obat-obat bat lain lain sepert sepertii ekspek ekspektor toran an dan mukol mukolitik itik!! antihistamin antihistamin!! antileukotr antileukotrien! ien! glukortiko glukortikoid! id! antibiotik! antibiotik! mediator mediator inhibitor inhibitor (sodium (sodium kromolin kromolin dan nedokromil). Sedangkan untuk terapi non "armakologisnya dapat dilakukan dengan edukasi kepada pasien yang berupa penjelasan mengenai "aktor pemicu pemicu timbulnya timbulnya asma dan penandaan penandaan apabila seranga serangan n asma asma terjadi terjadi.. Selain Selain itu pasien pasien dianju dianjurka rkan n melaku melakukan kan olahra olahraga ga teratur teratur!! untuk untuk mengatur na"as.
Lal, -ena+a eta l'*er )i*'ntrain)i*a%i*an ai +a%ien a%-a/
β bloker non selekti" bekerja dengan cara memblok seluruh reseptor β yang terdapat pada otot polos. +eseptor β berdasarkan perbedaan selekti,itas berbagai agonis dan antagonisnya antagonisnya masih dibedakan lagi menjadi subtipe yang disebut β dan β. +eseptor β terdapat di jantung dan sel-sel jukstaglomeruler! sedangkan reseptor β pada bronkus! pembuluh darah! saluran cerna dan saluran kemih-kelamin! selain itu juga terdapat di otot rangka dan hati. Akti,asi reseptor β menim enimb bulka ulkan n peran erangs gsan anga gan n jant jantu ung dan penin eningk gkat atan an sekr sekres esii ren renin dari dari sel sel jukstaglomerular. Sedangkan akti,asi β menimbulkan relaksasi rela ksasi otot polos dan glikogenesis dalam otot rangka dan hati. #erikut respon beberapa organ e"ektor terhadap perangsangan sara" otot polos$ /rgan rgan '"ek '"ekto torr
1antung
+ese +esept ptor or
+esp +espon on 0era 0erang ngsa sang ngan an adre adrene nerg rgik ik
+esp +espon on 0era 0erang ngsa sang ngan an koli koline nerg rgik ik
&enyut jantung 2
&enyut jantung 4
3ontraktilitas 2
3ontraktilitas 4
β
Arteriol$ -3ulit mukosa -/tot rangka
5!
3onstriksi
5!
3onstriksi
β
&ilatasi (dominan)
5!
3onstriksi (dominan)
-injal
0eran sistem kolinergik tidak berarti β
&ilatasi (lemah)
5!
3onstriksi
β
&ilatasi (dominan)
5
3onstriksi
β 5
&ilatasi (dominan) 3onstriksi
β
&ilatasi
-3oroner
-0aru-paru
6ena 0aru-paru -/tot bronkus dan β
+elaksasi
trakea
(bronkodilatasi)
3onstraksi
-3elenjar bronkus 5
Sekresi 2
(bronkospasma)
β
Sekresi 4
Sekresi 22
β
0elepasan mediator in"lamasi 4
7 Sel Mast
&ari tabel tersebut! dapat dilihat bah%a adanya perangsangan adrenergik pada reseptor β dapat menyebabkan denyut jantung meningkat! kontraktilitas otot jantung meningkat! dan dilatasi pada ateriola dan ,ena. Selain itu juga dapat mengakibatkan bronkodilatasi! penurunan sekresi dari kelenjar bronkus dan penurunan pelepasan mediator in"lamasi (sel mast). 0erangsangan adrenergik tersebut terjadi apabila sel e"ektor distimulasi oleh agonis adrenergiknya. Melalui perangsangan8stimulus reseptor beta (khususnya β ) pada bronkus menyebabkan akti,asi adenilsikliklase. 'n9im ini mengubah AT0 (adenosintriphosphat) menjadi cAM0 (cyclic adenosine monophosphat) dengan membebaskan energi yang digunakanuntuk proses-proses dalam sel. Meningkatnya kadar cAM0 dalam sel menghasilkan e"ek bronkodilatasi.
'"ek dari agonis pada reseptor β ini bertentangan dengan e"ek antagonisnya (β bloker). 1ika reseptor β dari sistem adrenergis terhambat oleh antagonisnya maka sistem kolinergis akan mendominasi dan menyebabkan terjadinya bronkokonstriksi.
Stimulasi sara" parasimpatis! menyebabkan pelepasan asetilkolin. Asetilkolin pada reseptor muskarinik dari sara"-sara" kolinergis di otot polos bronki akan mengakti,asi en9im guanisiklase untuk mengubah T0 (guanosine triphosphat) menjadi cM0 (cyclic guanosine monophosphat). :os"odiesterase kemudian memecah cM0 menjadi M0 (guanosine monophosphat). 0eningkatan kadar M0 ini akan mengakibatkan bronkokonstriksi. Oat +ilian antii+erten%i ,nt,* +a%ien a%-a1
&ari beberapa jurnal! dengan tingkat ,aliditas baik! beta bloker sebenarnya tetap boleh digunakan dengan catatan rasio bene"it lebih tinggi daripada risk. Telah ditemukan juga antagonis yang cukup selekti" untuk masing-masing reseptor beta. Misalnya metoprolol menghambat reseptor beta pada dosis lebih rendah daripada yang diperlukan untuk menghambat reseptor beta! dan sebaliknya butoksamin lebih selekti" menghambat reseptor beta. &i antara agonis! salbutamol cukup selekti" untuk reseptor beta! dan dobutamin adalah agonis yang selekti" untuk reseptor beta. amun pilihan lain yang lebih aman yaitu dapat menggunakan obat-obat sbb$ . &iuretik . olongan tia9id (hidroklortia9id) ama dagang $ hidroklotia9ide ; #entuk sediaan $ tablet < mg 3ontraindikasi $ anuria! terapi bersama litium! dekompensasi ginjal. &osis $ <= 7 ==mg8hari '"ek samping $ ketidakseimbangan elektrlit! anoreksia! hipotensi postural! gangguan I . >oops ("urosemide) ama dagang $ :arsi?;! Arsiret;!:urosi?;! >asi?; #entuk sediaan $ tablet &osis $ dosis a%al @= mg pagi hari! pemeliharaan = mg sehari atau @= mg selang sehari. '"ek samping $ hiponatremia! hipokalemia!hipotensi! gangguan I . emat kalsium (Amilorid idroklorida) ama dagang $ Amiloride! 0uritrid; #entuk sediaan $ tablet 3ontraindikasi $ hiperkaemia! gagal ginjal &osis $ dosis a%al = mg sehari! atau < mg kali sehari. Maksimal = mg per hari.
'"ek samping $ gangguan I! mulut kering! ruam kulit! hiponatremia. @. aldosteron antagonis (spironolakton) ama dagang $ Barpiaton;! >etonal; 3ontraindikasi $ hiperalemia! hipernatremia! gangguan ginjal! kehamilan! menyusui &osis $ == 7 == mg. '"ek samping $ gangguan I! mentrulasi tidak teratur! sakit kepala! ruam kulit. . Angiotensin II reseptor bloker (6alsartan) ama dagang $ Apro,el;! #lopress;! &io,an; #entuk sediaan $ kapsul 3ontraindikasi $ gangguan "ungsi hati! sirosis! menyusui &osis $ C= mg sekali sehari '"ek samping $ hipotensi sistemik . Balsium chanel bloker (ni"edipine) ama dagang $ Adalat;! Balcianta;! Bar,as;! :amalat;! :endipin;! :icor;! iprocor;! 0incard;! +amani";! Depalat; 3ontraindikasi $ kehamilan! syok kardiogenik &osis $ dosis a%al = mg! kali sehari dengan atau setelah makan.&osis pemeliharaan < 7 = mg kali sehari. DA2TAR PUSTAKA
Anonim! EE<. Farmakologi dan Terapi edisi 4. hal -@. #agian :armakologi :akultas 3edokteran- *ni,ersitas Indonesia! 1akarta Anonim! ===. Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000! &epartemen 3esehatan +I! 1akarta.
Anonim! http$88%%%.journals.else,ierhealth.com8periodicals8jac8article80IIS=F<=EF= =! #lack! .+ Bushman!.B.!reen! >.A and 1oseph >. ==. The Seventh report of the joint national ommitee on !revention" #ete$tion" %valuation" and treatment of high blood !ressure. http88%%%.jama-amaassn.org8cgi8contene8"ull8CE.E.
Ma*ala B3Bl'*er
BAB I
PENDAHULUAN
. Latar Bela*an
#eta
blocker "
dikenal
juga
sebagai beta-blocking
agent atau beta)antagonist
(antagonis beta)! adalah agen yang menghambat aksi dari reseptor beta-adrenergik! yang memodulasi "ungsi jantung! "ungsi perna"asan! dan pelebaran pembuluh darah. #eta blocker termasuk dalam obat antihipertensi yang bekerja pada sistem kardio,askuler.
#eta-blocker pertama kali dikembangkan untuk pengobatan kondisi jantung tertentu dan hipertensi. 3emudian! beta blocker juga diketahui berguna untuk glaukoma! migrain! dan beberapa gangguan keji%aan seperti kecemasan! tremor sekunder! dan gangguan gerak yang disebabkan oleh beberapa obat yang digunakan dala m pengobatan psikosis.
." T,4,an Pen,li%an
.. Menjelaskan de"inisi b blocker.
.. Menjelaskan "armakokinetik dan "armakodinamik b blocker.
.. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi b blocker.
..@ Menjelaskan dosis! rute dan e"ek samping b blocker.
.5 Man$aat Pen,li%an
..
Memberikan in"ormasi tentang aspek "armakologi dari suatu obat b blocker yang
digunakan untuk antihipertensi.
.. &apat menjadi paduan oleh mahasis%a dalam proses belajar "armakologi dalam kepera%atan khususnya pada penderita hipertensi.
BAB II
TIN6AUAN PUSTAKA
". De$ini%i Beta Bl'*er
/bat-obat #eta #locker! juga dikenal sebagai beta)adrenergi$ blo$king agents! adalah obat-obat yang menghambat norepinephrine dan epinephrine (adrenaline) agar tidak berikatan dengan reseptor-reseptor beta. Ada tiga tipe reseptor beta dan masing-masing mengontrol beberapa "ungsi berdasarkan pada lokasi mereka dalam tubuh.
.
#eta- receptors ditemukan di jantung! otak! mata! neuron adrenergik peri"er! dan ginjal. +eseptor β merupakan reseptor yang bertanggung ja%ab untuk menstimulasi produksi katekolamin yang akan menstimulasi produksi renin. &engan berkurangnya produksi renin! maka $ardia$ output akan berkurang yang disertai dengan turunnya tekanan darah.
.
#eta- receptors ditemukan dalam paru! saluran pencernaan! hati! rahim (uterus)! pembuluh darah! dan otot rangka.
.
#eta- receptors dapat ditemukan pada sel-sel lemak.
#eta blockers terutama menghambat reseptor-reseptor #eta- dan #eta-. &engan menghambat e"ek dari norepinephrine dan epinephrine! beta blockers mengurangi denyut jantungN mengurangi tekanan darah dengan memperlebar pembuluh-pembuluh darahN dan mungkin menyempitkan jalan-jalan udara dengan menstimulasi otot-otot yang mengelilingi jalan-jalan udara untuk berkontraksi.
"." Ti+e Beta Bl'*er
#eta blockers berbeda dalam tipe dari beta receptors yang mereka halangi dan! oleh karenanya! e"ek-e"ek mereka.
.
on-selecti,e beta blockers! contohnya! propranolol (Inderal)! menghalangi #eta- dan #eta- receptors dan! oleh karenanya! mempengaruhi jantung! pembuluh-pembuluh darah! dan jalan-jalan udara.
.
Selecti,e beta blockers! contohnya! metoprolol (>opressor! Toprol D>) terutama menghalangi #eta- receptors dan! oleh karenanya! kebanyakan memengaruhi jantung dan tidak mempengaruhi jalan-jalan udara.
.
#eberapa
beta
blocker!
contohnya!
pindodol
(6isken)
mempunyai
intrinsic
sympathomimetic acti,ity (ISA)! yang berarti mereka meniru e"ek-e"ek dari epinephrine dan norepinephrine dan dapat menyebabkan peningkatan dalam tekanan darah dan denyut jantung. #eta blockers dengan ISA mempunyai e"ek-e"ek yang lebih kecil pada denyut jantung daripada agen-agen yang tidak mempunyai ISA.
@.
>abetalol (ormodyne! Trandate) dan car,edilol (Boreg) menghalangi beta dan alpha- receptors. Menghalangi alpha receptors menambah pada pembuluh darah e"ek yang melebarkan dari labetalol (ormodyne! Trandate) dan car,edilol (Boreg).
".5 A%+e* 2ar-a*')ina-i* Beta Bl'*er
#eta blocker menghambat e"ek obat adrenergik! baik ' dan epi endogen maupun obat adrenergik eksogen. #eta blocker kardioselekti" artinya mempunyai a"initas yang lebih besar terhadap reseptor beta- daripada beta-. 0ropanolol! oksprenolol! alprenolol! asebutolol! metoprolol! pindolol dan labetolol mempunyai e"ek MSA (membrane stabili9ing act,ity) O e"ek anastesik lokal.
P
3ardio,askuler$ mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard
P
Menurunkan tekanan darah
P
Antiaritmia$ mengurangi denyut dan akti,itas "okus ektopik
P
Menghambat e"ek ,asodilatasi! e"ek tremor (melalui reseptor
beta-)
P
'"ek bronkospasme (hati-hati pada asma)
P
Menghambat glikogenolisis di hati
P
Menghambat akti,asi en9im lipase
P
Menghambat sekresi renin O antihipertensi
". A%+e* 2ar-a*'*ineti* Beta Bl'*er
P
#eta bloker larut lemak (propanolol! alprenolol! oksprenolol! labetalol dan metoprolol) diabsorbsi baik (E=Q)
P
#eta bloker larut air (sotolol! nadolol! atenolol) kurang baik absorbsinya
P
3ardioselekti"$ asebutolol! metoprolol! atenolol! bisoprolol
P
on kardioselekti"$ propanolol! timolol! nadolol! pindolol! oksprenolol! alprenolol
P
#eta blocker menghambat secara kompetiti" e"ek obat adrenergic! baik orepine"rin dan 'pine"rin endogen maupun obat adrenergic eksogen! pada adrenoseptor beta. 0otensi hambatan dilihat dari kemampuan obat ini dalam menghambat takikardia yang ditimbulkan oleh isoproterenol atau oleh e?ercise. 3arena hambatan ini bersi"at kompetiti" re,ersible! maka dapat diatasi dengan meningkatkan kadar obat adrenergic. Si"at kardioselekti" artinya mempunyai a"initas yang lebih tinggi terhadap reseptor beta dari pada beta . onselekti" artinya mempunyai a"initas yang sama terhadap kedua reseptor beta dan beta. Tetapi! si"at kardioselekti,itas ini relati" ! artinya pada dosis yang lebih tinggi beta blocker yang kardioselekti" juga memblok reseptor beta . #eta blocker mempunyai akti,itas agonis parsial artinya! jika berinteraksi dengan reseptor beta tanpa adanya obat adrenergik seperti epine"rin atau isoproterenol! menimbulkan e"ek adrenergik yang lemah tetapi jelas! ini disebut juga akti,itas simpatomimetik intrinsik. #eta blocker juga mempunyai akti,itas stabilisasi membran artinya! mempunyai e"ekstabilisasi membrane atau e"ek seperti anestetik lokal atau seperti kuinidin. Ini disebut juga akti,itas anestetik lokal atau akti,itas seperti kuinidin.'"ek terhadap kardio,askuler merupakan e"ek beta blocker yang terpenting! terutama akibat kerjanya pada jantung. #eta blocker mengurangi denyut jantung dan kontraktilitasmiokard. 0emberian jangka pendek mengurangi curah jantungN resistensi peri"er meningkatakibat re"le? simpatis merangsang reseptor al"a pembuluh darah. &engan beta blockernonselekti"! terjadi hambatan reseptor beta pembuluh darah! yang juga meningkatkan resistensi peri"er.
".! In)i*a%i )an K'ntrain)i*a%i Beta Bl'*er
a.
Indikasi
#eta blockers diindikasikan untuk mera%at$
P
irama jantung yang abnormal!
P
tekanan darah tinggi!
P
gagal jantung!
P
angina (nyeri dada)!
P
tremor!
P
pheochromocytoma! dan
P
pencegahan migrain-migrain.
#eta blockers juga mampu mencegah lebih jauh serangan jantung dan kematian setelah serangan jantung. /bat ini juga diindikasikan untuk pengobatan-pengobatan lain termasuk pera%atan hyperthyroidism! akathisia (kegelisahan atau ketidakmampuan untuk duduk dengan tenang)! dan ketakutan. #eberapa beta blockers mengurangi produksi dari aRueous humor dalam mata dan oleh karenanya digunakan untuk mengurangi tekanan dalam mata yang disebabkan oleh glaukoma.
b.
3ontraindikasi
P
0enyakit 0aru /bstrukti"
P
&iabetes Militus (hipoglikemia)
P
0enyakit 6askuler
P
&is"ungsi 1antung
".9 D'%i% )an Se)iaan Beta Bl'*er
a.
&osis
0embagian dosis beta-blockers dilakukan berdasarkan tujuan terapi. 1ika digunakan untuk pengobatan hipertensi maka dosis beta-blockers harus dititrasi menurut tekanan darah yang ingin dicapai. Sementara! jika beta-blockers digunakan dalam jangka panjang seperti pada gagal jantung kronik atau pasca- in"ark miokard! dosis harus dititrasi sesuai dengan dosis yang digunakan dalam uji klinis. 0enghentian terapi beta-blockers setelah pengobatan kronik dapat menimbulkan beberapa gejala seperti hipertensi! aritmia! dan eksaserbasi angina.
b.
Sediaan
.
0ropanolol$ tab = dan @= mg! kapsul lepas lambat G= mg
.
Alprenolol$ tab <= mg
.
/ksprenolol$ tab @= mg! C= mg! tab lepas lambat C= mg
@.
Metoprolol$ tab <= dan == mg! tab lepas lambat == mg
<.
#isoprolol$ tab < mg
G.
Asebutolol$ kap == mg dan tab @== mg
F.
0indolol$ tab < dan = mg
C.
adolol$ tab @= dan C= mg
E.
Atenolol$ tab <= dan == mg
".7 E$e* Sa-+in Beta Bl'*er
#eta blockers mungkin menyebabkan $
P
&iare
P
kejang-kejang perut!
P
mual! dan muntah
P
+uam! penglihatan yang kabur! kejang-kejang otot! dan kelelahan mungkin juga terjadi.
P
Sebagai perluasan dari e"ek-e"ek mereka yang berman"aat! mereka memperlambat denyut jantung! mengurangi tekanan darah! dan mungkin menyebabkan gagal jantung atau penghalangan jantung pada pasien-pasien dengan persoalan-persoalan jantung.
P
#eta blockers harus tidak diberhentikan dengan tiba-tiba karena penghentian tiba-tiba mungkin memperburuk angina (nyeri dada) dan menyebabkan serangan-serangan jantung atau kematian mendadak.
P
'"ek-e"ek sistem syara" pusat dari beta blockers termasuk$
o sakit kepala!
o depresi!
o kebingungan!
o kepeningan!
o mimpi-mimpi buruk! dan
o halusinasi-halusinasi.
P
#eta blockers yang menghalangi #eta- receptors mungkin menyebabkan sesak napas pada penderita-penderita asma (asthmatics).
P
Seperti dengan obat-obat lain yang digunakan untuk mera%at tekanan darah tinggi! dis"ungsi seksual mungkin terjadi.
P
#eta blockers mungkin menyebabkan glukosa darah yang rendah atau tinggi dan menyembunyikan gejala-gejala dari glukosa darah rendah (hypoglycemia) pada pasien-pasien diabetik.
".8 :'nt' Oat Beta Bl'*er
.
Asebutol
Na-a Paten 1 sacral! corbutol!sectra9ide.
Se)iaan 'at 1 tablet! kapsul.
Me*ani%-e *er4a 1 menghambat e"ek isoproterenol! menurunkan akti,itas renin! menurunka
out"lo% simpatetik peri"er.
In)i*a%i 1 hipertensi! angina pectoris! aritmia!"eokromositoma! kardiomiopati obtrukti"
hipertropi! tirotoksitosis.
K'ntrain)i*a%i 1 gagal jantung! syok kardiogenik! asma! diabetes mellitus! bradikardia!
depresi.
E$e* %a-+in 1 mual! kaki tangan dingin! insomnia! mimpi buruk! lesu
Intera*%i 'at 1 memperpanjang keadaan hipoglikemia bila diberi bersama insulin. &iuretic
tia9id meningkatkan kadar trigleserid dan asam urat bila diberi bersaa alkaloid ergot. &epresi nodus A6 dan SA meningkat bila diberikan bersama dengan penghambat kalsium
D'%i% 1 ? == mg8hr (maksimal C== mg8hr).
.
Atenolol
Na-a +aten 1 #etablok! :arnomin! Tenoret! Tenoretic! Tenormin! internolol.
Se)iaan 'at 1 Tablet
Me*ani%-e *er4a 1 pengurahan curah jantung disertai ,asodilatasi peri" er! e"ek pada reseptor
adrenergic di SS0! penghambatan sekresi renin akibat akti,asi adrenoseptor di ginjal.
In)i*a%i 1 hipertensi ringan 7 sedang! aritmia
K'ntrain)i*a%i 1 gangguan konduksi A6! gagal jantung tersembunyi! bradikardia! syok
kardiogenik! anuria! asma! diabetes.
E$e* %a-+in 1 nyeri otot! tangan kaki rasa dingin! lesu! gangguan tidur! kulit kemerahan!
impotensi.
Intera*%i 'at 1 e"ek hipoglikemia diperpanjang bila diberikan bersama insulin. &iuretik
tia9id meningkatkan kadar trigliserid dan asam urat. Iskemia peri"er berat bila diberi bersama alkaloid ergot.
D'%i% 1 ? @= 7 C= mg8hr
.
Metoprolol
Na-a +aten 1 Bardiocel! >opresor! Seloken! Selo9ok
Se)iaan 'at 1 Tablet
Me*ani%-e *er4a 1 pengurangan curah jantung yang diikuti ,asodilatasi peri"er! e"ek pada
reseptor adrenergic di SS0! penghambatan sekresi renin akibat akti,asi adrenoseptor beta di ginjal.
2ar-a*'*ineti* 1 diabsorbsi dengan baik oleh saluran cerna. aktu paruhnya pendek! dan
dapat diberikan beberapa kali sehari.
2ar-a*')ina-i* 1 penghambat adrenergic beta menghambat perangsangan simpatik!
sehingga menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. 0enghambat beta dapat menembus barrier plasenta dan dapat masuk ke ASI.
In)i*a%i 1 hipertensi! miokard in"ard! angina pectoris
K'ntrain)i*a%i 1 bradikardia sinus! blok jantung tingkat II dan III! syok kardiogenik! gagal
jantung tersembunyi
E$e* %a-+in 1 lesu! kaki dan tangan dingin! insomnia! mimpi buruk! diare
Intera*%i 'at 1 reserpine meningkatkan e"ek antihipertensinya
D'%i% 1 <= 7 == mg8kg
@.
0ropranolol
Na-a +aten 1 #lokard! Inderal! 0restoral
Se)iaan 'at 1 Tablet
Me*ani%-e *er4a 1 tidak begitu jelas! diduga karena menurunkan curah jantung!
menghambat pelepasan renin di ginjal! menghambat tonus simpatetik di pusat ,asomotor otak.
2ar-a*'*ineti* 1 diabsorbsi dengan baik oleh saluran cerna. aktu paruhnya pendek! dan
dapat diberikan beberapa kali sehari. Sangat mudah berikatan dengan protein dan akan bersaing dengan obat 7 obat lain yang juga sangat mudah berikatan dengan protein.
2ar-a*')ina-i* 1 penghambat adrenergic beta menghambat perangsangan simpatik!
sehingga menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. 0enghambat beta dapat menembus barrier plasenta dan dapat masuk ke ASI.
In)i*a%i 1 hipertensi! angina pectoris! aritmia jantung! migren! stenosis subaortik hepertro"i!
miokard in"ark! "eokromositoma
K'ntrain)i*a%i 1 syok kardiogenik! asma bronkial! brikadikardia dan blok jantung tingkat II
dan III! gagal jantung kongesti". ati 7 hati pemberian pada penderita biabetes mellitus! %anita haminl dan menyusui.
E$e* %a-+in 1 bradikardia! insomnia! mual! muntah! bronkospasme! agranulositosis!
depresi.
Intera*%i 'at 1 hati 7 hati bila diberikan bersama dengan reserpine karena menambah berat
hipotensi dan kalsium antagonis karena menimbulkan penekanan kontraktilitas miokard. enti jantung dapat terjadi bila diberikan bersama haloperidol. :enitoin! "enobarbital! ri"ampin meningkatkan kebersihan obat ini. Simetidin menurunkan metabolism propranolol. 'tanolol menurukan absorbsinya.
D'%i% 1 dosis a%al ? @= mg8hr! diteruskan dosis pemeliharaan.