KISTA OVARIUM
A.
PENDAHULUA N
Ovarium mempunyai f ungsi ungsi yang sangat k rusial rusial pada reproduk reproduk si si dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabk menyebabk an an terhambatnya pertumbuhan, per k kembangan e mbangan dan k ematangan ematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah k ista ista ovarium, sindrom ovarium polik polik istik istik , dan k ank ank er er ovarium. Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa abnormal berupa k antung antung ( pock poc k et, pouch) et, pouch) yang
tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. K ista ista ada yang berisi yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan atau bahan-bahan lain. Sedangk edangk an an kista ovarium adalah suatu k antung antung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). K ista ista ovarium biasanya tidak tidak bersif bersif at at k ank ank er, er, namun walaupun k ista ista tersebut k ecil ecil diperluk diperluk an an perhatian lebih lanjut untuk untuk memastik memastik an an k ista ista tersebut tidak tidak berupa k ank an k er. er. Berdasar k kan a n tingk tingk at at k eganasannya, eganasannya, k ista ista dibedak dibeda k an an
menjadi
dua
macam,
yaitu k ista ista
non-neoplastik non-neoplastik dan dan k ista ista
neoplastik neoplastik .
Kista ovarium non neoplastik -
k ista ista f olik olik el el
-
k ista ista k orpus orpus lutein
-
k ista ista tek tek a lutein
-
k ista ista ink ink lusi lusi germinal
-
k ista ista endometrium
Neoplasti jinak kistik :
-
k istoma istoma ovari simplek simplek s
-
k istadenoma istadenoma ovarii serosum
-
k istadenoma istadenoma ovarii musinosum
-
k ista ista endometroid
-
k ista ista dermoid
1
solid : Neoplasti jinak solid
B.
-
Fibroma
-
Leimioma
-
Fibroadenoma
-
Papiloma
-
Angioma
-
imf angioma angioma Limf
-
Tumor Brenner
-
Tumor sisa umor sisa
adrenal
INSIDEN PENYAKIT KISTA OVARIUM Pada
sebagian besar k ank an k er er ovarium berbentuk berbentuk tumor k istik istik (k ista ista ovarium)
dan sebagian k ecil ecil berbentuk berbentuk tumor tumor padat. padat. K ank ank er er ovarium merupak merupa k an an penyebab k ematian ematian terbanyak terbanyak dari semua k ank an k er er ginek ginek ologi. ologi.
Angk ngk a
k ematian ematian yang tinggi
ini disebabk disebab k an an k arena arena penyak penya k it it ini awalnya bersif bersi f at at asimptomatik asimptomatik dan baru menimbulk menimbulk an an k eluhan eluhan apabila sudah berada dalam stadium ak hir. hir. K ista ista dermoid yang merupak merupa k an an bagian dari k ista ista ovarium 80 % didapati pada penderita yang berusia antara 20-30 -30 tahun. Pada
wanita usia muda ( biasanya k urang urang dari 40 tahun) resik resik o tumor menjadi
ganas ber k kurang, u rang, oleh k arena arena itu k ista ista dapat dik dik ontrol ontrol dengan USG pelvic.
Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risik risi k o terjadinya k arsinoma arsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopaus e. Pada
usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata beruk beruk uran uran 6 cm dan teratoma
bilateral k ira-k ira-k ira ira 10 %. S ebagian besar wanita dengan teratoma matur bersi matur bersif f at at asimptomatik asimptomatik . Pada k ista ista dermoid yang simptomatik simptomatik ,sebagian ,sebagian besar timbul nyeri perut dan perasan dan perasan yang tidak tida k menyenang menyenangk k an. an.
C.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
KISTA OVARIUM
K eganasan eganasan ovarium merupak merupak an an 6 k asus asus k ank ank er er terbanyak terbanyak dan merupak merupa k an an penyebab k ematian ematian oleh k arena arena k eganasan eganasan ginek ginek ologi. ologi.
Terdapat
variasi yang luas
insidensi k eganasan eganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Sk andinavia andinavia (14,5(14,5-1 15,3 per 5,3 per 100 100..000 populasi). 000 populasi).
2
Di
Amerik a
insidensi k eganasan ovarium semua ras adalah 12,5 k asus per
100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar k ista adalah k ista f ungsional dan jinak . Di 22.000
Amerik a
, k arsinoma ovarium didiagnosa pada k ira-k ira
wanita, k ematian sebanyak 16.000 orang.
D. ETIOLOGI PENYAKIT
Penyebab
KISTA OVARIUM
terjadinya k ista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentuk an
hormon pada hipotalamus, hipof ise, atau indung telur itu sendiri. K ista indung telur timbul dari f olik el yang tidak ber f ungsi selama sik lus menstruasi. K ista f olik uler secara tipik al k ecil dan timbul dari f olik el yang tidak sampai saat menopause, sek resinya ak an terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap hipersek resi f olik el stimulation hor mon (FSH) dan lut ei nizing hor mon (LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (f olik el normal beruk uran maximum
2,5
cm); berasal dari f olik el ovarium yang gagal
mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik . K ista g ranulosa lut ein yang terjadi di dalam k orpus luteum indung telur yang f ungsional dan membesar buk an k arena tumor, disebabk an oleh penimbunan darah yang berlebihan saat f ase pendarahan dari sik lus menstruasi. K ista theka-lut ei n biasanya bersif at bilateral dan berisi cairan bening, ber warna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung telur, serta terapi hormon.
E.
FAKTOR R ESIKO TERJADINYA KISTA OVARIUM -
R iwayat
-
Sik lus menstruasi yang tidak teratur
-
Meningk atnya
-
k ista ovarium sebelumnya
Menstruasi Tingk at
distribusi lemak tubuh bagian atas
dini (usia 11 tahun atau lebih muda)
k esuburan
-
Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
-
Terapi
tamosif en pada k ank er mamma
3
F. ANATOMI OVARIUM Wanita pada
umumnya memilik i dua indung telur k anan dan k iri, yang dengan
mesovarium menggantung di bagian belak ang ligamentum latum, k iri dan k anan. Ovarium adalah k urang lebih sebesar ibu jari tangan dengan uk uran panjang k irak ira 4 cm, lebar dan tebal k ira-k ira 1,5 cm.
Pinggir
atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat
ditemuk annya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.
Pinggir bawahnya
bebas.
P ermuk aan
belak angnya pinggir k eatas dan
belak ang , sedangk an permuk aan depannya k e bawah dan depan.U jung yang dek at dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dek at pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa f imbria dari inf undibulum. U jung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan li g amentu m ovarii propriumtempat ditemuk annya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di li g amentum rotundum. Embriologik k edua ligamentum berasal dari gubernak ulum.
4
Struktur ovarium terdiri atas:
1) k ortek s disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk k ubik dan di dalam terdiri dari stroma serta f olik el-f olik el primordial ; 2)
medulla di sebelah dalam k ortek s tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah, , serabut-serabut saraf dan sedik it otot polos.
Diper ki rak an pada wanita terdapat k ira-k ira 100.000 f olik el primer.
Tiap
bulan satu f olik el ak an k eluar, k adang-k adang dua f olik el, yang dalam per k embangannya ak an menjadi f olik el d e Gra ff .
Folik el-f olik el
ini merupak an
badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di k ortek s ovarii dalam letak yang beranek a ragam dan pula dalam tingk at-tingk at per k embangan dari satu sel telur dik elilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi f olik el de Graff yang matang terisi dengan likuor f olikulli, mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi. Folik el d e Gra ff yang matang terdiri atas : 1) ovum, yak ni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai nuk leus dengan anyaman k romatin yang jelas sek ali dan satu nuk leolus pula;
5
2)
stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yak ni sel-sel bulat k ecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada per k embangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor f ollikuli;
3) tek a interna, suatu lapisan yang melingk ari stratum granulosum dengan sel-sel yang lebih k ecildaripada sel granulosa; 4) tek a ek sterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak . Pada
ovulasi, f olik el yang yang matang dan yang mendek ati permuk aan
ovarium pecah dan melepask an ovum k e rongga perut. Sel-sel granulosa yang melek at pada ovum dan yang membentuk k orona radiata bersama-sama ovum ik ut dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi. Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berprolif erasi dan masuk k e ruangan bek as tempat ovum dan lik uor f ollik uli. Demik ian pula jaringan ik at dan pembuluh-pembuluh darah k ecil yang ada di situ. Biasanya timbul perdarahan sedik it, yang menyebabk an bek as f olik el diberi nama k orpus rubrum. Umur k orpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya timbul pigmen k uning, dan k orpus rubrum menjadi k orpus luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung lutein dengan banyak k apiler dan jaringan ik at diantaranya. Di tengah-tengah masih terdapat bek as perdarahan. Jik a tidak ada pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrof ik , sedangk an jaringan ik atnya bertambah. K orpus luteum lambat laun menjadi k orpus albik ans. Jik a pembuahan terjadi , k orpus luteum tetap ada, malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada k ehamilan 4 bulan.
G. JENIS-JENIS KISTA OVARIUM
1. Kista fungsional
K ista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat f ungsi normal haid. K ista normal ini ak an mengecil dan menghilang dengan sendirinya
6
dalam k urun
2-3
sik lus haid.
T erdapat 2
macam k ista f ungsional: k ista
f olik ular dan k ista k orpus luteum.
-
Kista folikular Folik el
sebagai penyimpan sel telur ak an mengeluar ka n sel telur pada saat
ovulasi bilamana ada rangsangan
LH
(Luteinizing Hormone).
Pengeluaran
hormon ini diatur oleh k elenjar hipof isis di otak . Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur ak an dilepask an dan mulai perjalannya k e saluran telur (tuba f alloppi) untuk dibuahi. K ista f olik uler terbentuk jik a lonjak an
LH
tidak
terjadi dan reak si rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga f olik el tidak pecah atau melepask an sel telur, dan bahk an f olik el tumbuh terus hingga menjadi sebuah k ista. K ista f olik uler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulk an nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 sik lus haid. K ista ini berasal dari f olik el de Graff yang tidak sampai berevolusi, namun tumbuh terus menjadi k ista f olik el ataudari beberapa f olik el primer. Yang setelah tumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim,
melaink an membesar menjadi k ista. Bisa didapati satu
ataubeberapa k ista, melaink an membesar biasanya dengan diameter 1-1½ cm. K ista yang berdiri sendiri bisa menjadi besar seperti jeruk nipis. Bagian dalam dinding k ista yang tipis terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, ak an tetapik arena tek anan di dalam k ista, terjadilah atrof i pada lapisan ini. Cairan dalam k ista jernih dan sering k ali mengandung estrogen. Oleh sebab itu, k ista k adang-k adang dapat menyebabk an gangguan haid. K ista f olik el lambat laun ak an mengcil dan dapat menghilang spontan, atau bisa terjadi ruptur dan k ista menghilang pula. Umumnya, jik a diameter tumor tidak lebih dari 5 cm dapat ditunggu dahulu k arena k ista f olik el dalam 2 bulan ak an hilang sendiri.
-
Kista korpus luteum
Bilamana lonjak an dimulai.
Folik el
LH
terjadi dan sel telur dilepask an, rantai peristiwa lain
k emudian bereak si terhadap
LH
dengan menghasilk an
hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan.
Perubahan
dalam f olik el ini disebut k orpus luteum.
T etapi,
7
k adangk ala setelah sel telur dilepask an, lubang k eluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabk an k orpus luteum membesar dan menjadi k ista.
Mesk i
k ista ini biasanya hilang dengan sendiri
dalam beberapa minggu, tetapi k ista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabk an nyeri panggul atau perut. Jik a k ista ini berisi darah, k ista dapat pecah dan menyebabk an perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba. Dalam k eadaan normal k orpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi k orpus albik ans. K adang-k adang k orpus luteum mempertahank an diri (k orpus luteum persisten), perdarahan yang sering terjadi di dalamnya menyebabk an terjadinya k ista, berisi cairan yang ber warna merah cok lat k arena darah tua. Frek uensi
k ista k orpus luteum lebih jarang daripada k ista f olik el, dan yang
pertama bisa menjadi lebih besar daripada yang k edua. Pada
pembelahan ovarium k ista k orpus luteum memberi gambaran yang
k has. Dinding k ista terdiri atas lapisan ber warna k uning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel tek a. K ista k orpus luteum dapat menimbulk an gangguan haid, berupa amenorea diik uti oleh perdarahan yang tidak teratur. menyebabk an
rasa
berat
Adanya
diperut bagian bawah.
berulangdalam k ista dapat menyebabk an ruptur.
R asa
k ista dapat pula Perdarahan
yang
nyeri di dalam perut
yang mendadak dengan adanya amenorea sering menimbulk an k esulitan mendiagnosis dif erensial dengan k ehamilan ek topik terganggu. Jik a dilak u k an operasi, gambaran yang k has k ista k orpus luteum memudahk an pembuatan diagnosis. Penanganannya
yaitu menunggu sampai k ista hilang sendiri. Dalam hal
dilak uk an operasi atas dugaan k ehamilan ek topik terganggu, k ista k orpus luteum diangk at tanpa mengorbank an ovarium.
2.
Kista teka lutein Pada
mola hidatidosa, k oriok arsinoma, dan k adang-k adang tanpa adanya
k elainan tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi k istik .
8
K ista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Pada pemerik saan mik rosk opik terliat luteinisasi sel-sel tek a. Sel-sel granulosa dapat pula menunjukk an luteinisasi, ak an tetapi sering k ali sel-sel menghilang k arena atresia.
T umbuhnya
k ista ini ak ibat pengaruh hormon k oriogonadotropin yang
berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau k oriok arsinoma, ovarium mengecil spontan
3.
Kista inklusi germinal
K ista ini terjadi k arena invaginasi dan isolasi bagian-bagian k ecil dari epitel germinativum pada permuk aan ovarium.
Tumor
ini lebih banyak
terdapat pada wanita usia lanjut, dan biasanya jarang melebihi diameter 1 cm. K ista ini biasanya secara k ebetulan ditemuk an pada pemerik saan histologik ovarium yang diangk at wak tu operasi. K ista terletak di bawah permuk aan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel k ubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serus.
4.
Kista Stein-Leventhal Pada
tahun 1955 Stein dan
Leventhal
meminta perhatian terhadap
segolongan wanita muda dengan gejala-gejala inf ertilitas, amenorea atau oligomenorea sek unde, k adang-k adang agak gemuk , sering k ali(dalam k urang lebih 50%)tampak pucat, membesar
2
sampai 3 k ali, polik istik , dan
permuk aannya licin. K apsul ovarium menebal. K elainan ini ter k enal dengan nama sindrom Stein-Leventhal dan k iranya disebabk an oleh adanya gangguan k eseimbangan hormonal. Umumnya pada penderita terdapat gangguan ovulasi, oleh k arena endometrium hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasia endometrii sering ditemuk an. Diagnosis dibuat atas dasar gejala k linis, laparosk opi dapat membantu pembuatan diagnosis. Sebagai diagnosis dif erensialperlu dipik ir ka n tumor ovarium yang mengeluar ka n androgen, tetapi tumor yang ak hir ini umumnya terdapat pada satu ovarium, dan menyebabk an perubahan suara dan pembesaran k litoris.
Pada
sindrom Stein-Leventhal tidak ada tanda-tanda
def eminisasi, dan f ungsi glandula suprarenalis normal.
9
dulu banyak dilak uk an wedge resection, tetapi sek arang untuk
T erapi:
sebagian besar diganti pengobatan dengan k lomif en yang bertujuan menyebabk an ovulasi. wedge resection perlu dipertimbangk an, apabila terapi dengan k lomif en tidak berhasil menyebabk an ovulasi, atau menimbulk an ef ek samping.
5.
Kista dermoid
K ista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, k uk u, k ulit, gigi dan lainnya. K ista ini dapat terjadi sejak masih k ecil, bahk an mungk in sudah dibawa dalam k andungan ibunya. K ista ini biasanya k ecil dan tidak menimbulk an gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulk an nyeri. Sebenarnya k ista dermoid ialah satu teratoma k istik yang jinak di amana struk tur-struk tur ek todermal dengan dif erensiasi sempurna, seperti epitel k ulit, rambut.gigi, dan produk glandula sebasea ber warna putih k uning menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. T entang
histeogenesis k ista dermoid, teori yang paling banyak di anut
ialah bahwa tumor berasal dari sel telur melalui proses partogenesis.
Angka Kejadian Tumor
ini merupak an 10% dari seluruh neoplasma ovarium yang k istik ,
dan paling sering ditemuk an pada wanita yang masih muda. Ditak sir 25% dari semua k ista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduk si walaupun k ista dermoid dapat ditemuk an pula pada anak k ecil.
T umor
ini
dapat mencapai uk uran yang sangat besar, sehingga beratnya mencapai beberapa k ilogram. Frek uensi
k ista dermoid di beberapa rumah sak it di Indonesia ialah
sebagai Sapardan mencatat angk a 16,9%; D jaswadi 15,1%; Hariadi dan Gunawan masing-masing 11,1% dan 13,5% di antara penderita dengan tumor ovarium. Sebelum perang dunia k e II, Erland dan Vos (1935) melapor ka n f rek uensi k ista dermoid sebesar 3,8% dari 451 tumor ovarium yang diperik sa
10
di Nederland-Indisch K ank er Institut di Bandung, di antaranya satu k asus pada anak umur 13 tahun.
Gambaran Klinik Tidak ada
ciri-ciri yang k has pada k ista dermoid. Dinding k ista k elihatan
putih, k eabu-abuan, dan agak tipis. K onsistensi tumor sebagian k istik k enyal, di bagian lain padat. Sepintas lalu k elihatan seperti k ista berongga satu, ak an tetapi bila dibelah, biasanya nampak satu k ista besar dengan ruangan k ecilk ecil dalam dindingnya.
Pada
umumnya terdapat satu daerah pada dinding
bagian dalam yang menonjol dan padat. Tumor
yang mengandung elemen-elemen ek todermal, mesodermal, dan
entodermal.
Mak a
dapat ditemuk an k ulit, rambut, k elenjar sebasea, gigi
(ek todermal), tulang rawan, serat otot jaringan ik at (mesodermal), dan muk osa trak tus gastrointestinal, epitel saluran pernapasan,
dan jaringan tiorid
(entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga k ista ialah produk dari k elenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak , bercampur dengan rambut.
R ambut
ini terdapat beberapa saat saja, tetapi dapat pula merupak an
gelondongan seperti k onde. Pada
k ista dermoid dapat terjadi torsi tangk ai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah.
Ada
k emungk inan pula terjadinya sobek an
dinding k ista dngan ak ibat pengeluaran isi k ista dalam rongga peritoneum. Perubahan
k eganasan agak jarang, k ira-k ira dalam 1,5% dari semua k ista
dermoid, dan biasanya pada wanita lewat menopause. Yang tersering adalah k arsinoma epidermoid yang tumbuh dari salah satuelemen ek todermal.
Ada
k emungk inan pula bahwa satu elemen tumbuh lebih cepat dan menyebabk an terjadinya tumor yang k has. Struma Tumor
T ermasuk di
sini:
ovarium ini terdiri terutama atas jaringan tiroid, k adang-k adang dapat
menyebabk an hipertiroid.
Antara
1960 dan 1964 di
R S
Dr. Soetomo
Surabaya pernah ditemuk an 5 k asus struma ovarium, semuanya tak ber f ungsi dan tidak ganas. K istadenoma
ovarii musinosum dan k istadenoma ovarii serosum
11
K ista-k ista dapat dianggap sebagai adenoma yang berasal dari satu elemen dari ephitelium germinativum. K oriok arsinoma Tumor ganas
ini jarang ditemuk an dan untuk diagnosis harus dibuk tik an
adanya hormone k oriogonadotropin. K ista dermoid adalah satu teratoma k istik . Umumnya teratoma solid ialah suatu tumor ganas, ak an tetapi biarpun jarang, dapat juga ditemuk an teratoma solidium yang jinak .
T etapi
pada k ista dermoid terdiri atas
pengangk atan, biasanya dengan seluruh ovarium
6.
Kista endometriosis
K ista yang terbentuk dari jaringan endometriosis ( jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan ber k embang menjadi k ista. K ista ini sering disebut juga sebagai k ista cok lat endometriosis k arena berisi darah cok lat-k emerahan. K ista ini berhubungan dengan penyak it endometriosis yang menimbulk an nyeri haid dan nyeri sanggama. Patologi : y
Gambaran mik rosk opik dari endometriosis sangat variabel. sering terdapat ialah pada ovarium.
Pada
Lok asi
yang
ovarium tampak k ista-k ista bru
k ecil sampai k ista besar berisi darah tua menyerupai cok lat. y
Darah tua dapat k eluar sedik it-sedik it k arena luk a pada dinding k ista dan dapat menyebabk an perlek atan antara permuk aan ovarium dengan uterus, sigmoid, dan dinding pelvis.
y
K ista cok lat k adang-k adang dapat mengalir dalam jumlah banyak k edalam rongga peritoneum k arena robek an dinding k ista dan menyebabk an acut e abdomen.
y
Pada permuk aan
sigmoid atau rek tum seringk ali ditemuk an benjolan yang
ber warna k ebiru-biruan, sebagai ak ibat dari timbulnya perdarahan pada wak tu haid dari jaringan endometriosis, mudah sek ali timbul perlek atan antara alat-alat disek itar k avum douglasi
12
7.
Kistadenoma
K ista yang ber k embang dari sel-sel pada lapisan luar permuk aan ovarium, biasanya bersif at jinak . K istadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulk an nyeri.
a. K istadenoma ovarii musinosum Asal
tumor ini belum dik etahui dengan pasti.
Menurut Meyer,
ia
mungk in berasal dari suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahk an elemen lain.
Ada penulis
yang berpendapat berasal
dari epitel germinativum, sedang penulis lain menduga tumor punya asal yang sama dengan tumor Brenner.
Gambaran Klinik
Berbentuk multilok uler. K ira-k ira 10% dapat mencapai uk uran yang sangat besar, lebih-lebih pada penderita yang datang dari pedesaan. Pada tumor yang besar tidak dapat lagi ditemuk an jaringan ovarium yang normal.
Tumor
ini biasanya unilateral, tetapi dapat juga ditemuk an yang
bilateral. K ista menerima darahnya melalui suatu tangk ai, k adang-k adang dapat terjadi torsi yang dapat mencgak ibatk an gangguan sir ku lasi. Gangguan ini dapat menyebabk an perdarahan dalam k ista dan perubahan degeneratif , yamng memudahk an timbulnya perlek atan k ista dengan omentum, usususus dan peritoneum parietale. Dinding k ista agak tebal dan ber warna putih k e abu-abuan, yang terak hir ini k hususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam k ista. Pada pembuk aan terdapat cairan lendir yang k has, k ental seperti gelatinmelek at, dan ber warna k uning sampai cok lattergantung dari pecampuannya dengan darah. Pada pemerik saan
mik rosk opik tampak dinding k ista dilapisi oleh epitel
torak tinggi dengan inti pada dasar sel, terdapat diantaranya sel-sel yang membundar k arena terisi lendir (goblet cells).
13
b. K istadenoma ovarii serosum Sebagian besar pada umunya k ista ini berasal dari epitel permuk aan ovarium.(germinal ephitelium).
Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal ak an membentuk beberapa k ista k ecil yang disebut
Folik el
de Graff .
Pada
pertengahan sik lus, f olik el dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm ak an melepask an oosit mature. Folik el yang rupture ak an menjadi k orpus luteum, yang pada saat matang memilik i struk tur 1,5 ± 2 cm dengan k ista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi f ertilisasi pada oosit, k orpus luteum ak an mengalami f ibrosis dan pengerutan secara progresif . Namun bila terjadi f ertilisasi, k orpus luteum mula-mula ak an membesar k emudian secara gradual ak an mengecil selama k ehamilan. K ista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut k ista f ungsional dan selalu jinak . K ista dapat berupa f olik ular dan luteal yang k adang-k adang disebut k ista theca-lutein. K ista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. K ista f ungsional multiple dapat terbentuk
k arena
gonadotropin
stimulasi
gonadotropin
yang berlebih.
Pada
atau
neoplasia
sensitivitas
terhadap
tropoblastik gestasional
(hydatidif orm mole dan choriocarcinoma) dan k adang-k adang pada k ehamilan multiple
dengan
hiperreak tif lutein.
diabetes, Pasien
HCg
menyebabk an
k ondisi
yang
disebut
dalam terapi inf ertilitas, induk si ovulasi dengan
menggunak an gonadotropin (FSH dan LH) atau ter ka dang clomiphene citrate, dapat menyebabk an sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. K ista neoplasia dapat tumbuh dari prolif erasi sel yang berlebih dan tidak ter ko ntrol dalam ovarium serta dapat bersif at ganas atau jinak . Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, k eganasan paling sering berasal dari epitel permuk aan (mesotelium) dan sebagian besar lesi k istik parsial. Jenis k ista jinak yang serupa dengan k eganasan ini adalah k istadenoma serosa dan mucinous.
Tumor
ovari ganas
yang lain dapat terdiri dari area k istik , termasuk jenis ini adalah tumor sel
14
granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. T eratoma
berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan
germinal embrional; ek todermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah k ista berisi darah dari endometrium ek topik .
Pada
sindroma ovari pilok istik , ovarium biasanya terdiri f olik el-f olik el dengan multipel k istik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.
H. GEJALA DAN TANDA
Sebagian besar k ista ovarium tidak menimbulk an gejala, atau hanya sedik it nyeri yang tidak berbahaya. T etapi adapula k ista yang ber ke mbang menjadi besar dan menimpulk an nyeri yang tajam.
P emastian
penyak it tidak bisa dilihat dari
gejala-gejala saja k arena mungk in gejalanya mirip dengan k eadaan lain seperti endrometriosis, radang panggul, k ehamilan ek topik (di luar rahim) atau k ank er ovarium. Mesk i
ditubuh
demik ian, penting untuk memperhatik an setiap gejala atau perubahan
Anda
untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berik ut
mungk in muncul bila Anda mempunyai k ista ovarium: terasa penuh, berat, k embung
y
Perut
y
T ek anan pada
y
Haid tidak teratur
y
dubur dan k andung k emih (sulit buang air k ecil)
Nyeri panggul yang menetap atau k ambuhan yang dapat menyebar k e punggung bawah dan paha.
y
Nyeri sanggama
y
Mual,
ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
I.
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
1. Ultrasonograf i (USG) Tindak an
ini tidak menyak itk an, alat peraba (tran sducer ) digunak an
untuk mengirim dan menerima gelombang suara f rek uensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilk an gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dok ter untuk memastik an k eberadaan k ista, membantu
15
mengenali lok asinya dan menentuk an apak ah isi k ista cairan atau padat. K ista berisi cairan cenderung lebih jinak , k ista berisi material padat memerluk an pemerik saan lebih lanjut.
2.
Laparosk opi
Dengan laparosk opi (alat teropong ringan dan tipis dimasukk an melalui pembedahan k ecil di bawah pusar) dok ter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari k ista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
3.
Foto R ontgen Pemerik saan
ini berguna untuk menentuk an adanya hidrotorak s.
Selanjutnya, pada k ista dermoid k adang-k adang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
Penggunaaan
f oto rontgen pada pielogram intravena dan
pemasuk an bubur barium dalam k olon.
4.
Parasentesis Pungsi
pada asites berguna untuk menemuk an sebab asites.
Perlu
diingat bahwa tindak an tersebut dapat mencemar ka n k avum peritoneum dengan isi k ista bila dinding k ista tertusuk .
5.
Tumor mar k er (CA
125)
CA 125 dihasilk an oleh banyak sel, terutama oleh sel-sel k ank er ovarium.
Penelitian
menunjukk an bahwa pada wanita penderita k ank er
ovarium, terdapat peningk atan CA 125.
Pada
wanita penderita k ank er
ovarium yang dik emoterapi, penurunan CA1 25 setelah pengobatan mengindik asik an k ank er tersebut respon terhadap pengobatan. Sebalik nya, adanya peningk atan CA 125 setelah pengobatan mengindik asik an k ank er tersebut tidak respon terhadap pengobatan atau sel-sel k ank er masih tetap ada di dalam tubuh. Dok ter dapat menggunak an level CA 125 untuk memonitor rek urensi dari k ank er ovarium.
16
Tidak
semua wanita dengan peningk atan level CA 125 menderita
k ank er ovarium. CA 125 juga dapat meningk at pada k ank er uterus, servik s, hati, k olon, payudara, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Pada
penyak it non-k ank er, level CA 125 juga dapt meningk at seperti pada endometriosis, PID, peritonitis, pancreatitis, penyak it liver, dan inf lamasi pleura. CA 125 dapat meningk at pada menstruasi dan k ehamilan. Nilai normal CA 125 adalah < 35 U/ml.
6.
Patologi Anatomi Melihat
secara mak rosk opik maupun mik rosk opik bentuk dari sel- sel
patologis pada ovarium.
J.
K.
DIAGNOSIS BANDING y
A bses
abdomen
y
K ehamilan ek topik
y
K ank er ovarium
y
Diverticular disease
y
Hydronephrosis
y
Hydrosalpinx
y
Paraovarian
y
Pedunculated
y
Pelvic
k idney
y
Pelvic
lymphocele
y
Peritoneal
y
Tubo-ovarian
cyst leiomyoma
cyst abscess
PENATALAKSA NAAN
Pengobatan
yang dilak uk an bergantung pada umur, jenis dan uk uran k ista dan
gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungk in disarank an:
17
1. Konservatif Jik a wanita usia reproduk si yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukk an k ista berisi cairan, dok ter tidak memberik an pengobatan apapun dan menyarank an untuk pemerik saan USG ulangan secara periodik (selang
2-3
sik lus haid) untuk melihat
apak ah uk uran k ista membesar. P endek atan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jik a k ista berisi cairan dan diameternya k urang dari 5 cm.
2.
Pil
kontrasepsi
Jik a terdapat k ista f ungsional, pil k ontrasepsi yang digunak an untuk mengecilk an uk uran k ista.
P emak aian
pil k ontrasepsi juga mengurangi
peluang pertumbuhan k ista.
3.
Pembedahan
Jik a k ista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 sik lus haid, atau k ista yang berbentuk iregular, menyebabk an nyeri atau gejala-gejala berat, mak a k ista dapat dihilangk an dengan pembedahan. Jik a k ista tersebut buk an k ank er, dapat dilak uk an tindak an miomek tomi untuk menghilangk an k ista dengan ovarium masih pada tempatnya. Jik a k ista tersebut merupak an k ank er, dok ter ak an menyarank an tindak an histerek tomi untuk pengangk atan ovarium.
PENATALAKSA N AA N
`
KISTA OVAR IUM DENGA N KEHAMILA N
Bila k ehamilan muda ditemuk an k ista jinak yang k ecil pengangk atan diundur (k arena corpus luteum yang terletak pada k ista terangk at sehingga menyebabk an k eguguran)
`
Operasi diundur sampai setelah trimester 1 setelah produk si progesteron diambil alih oleh plasenta
`
Untuk mengurangi terjadinya k eguguran :
18
berik an progesteron 3 hari pre op+ k emudian 3x10 mg/ per oral selama
2 7
hari post op
25
mg/hari IM
hari, k emudian dosis dik urangi
sedik it- sedik it `
Bila ada k eluhan ak ut, dan k eganasan operasi tidak ditunda
`
Pertimbangan
perlu
pengangk atan k ista ovarium pada k ehamilan tua melihat
diangk at
atau
tidak nya,
besarnya,
posisinya,
cepat/tidak
ber k embangnya, dan tuanya k ehamilan. `
Bila uk urannya sedang dan letak nya diatas operasi ditunda sampai setelah partus.
L. KOMPLIKASI -
T orsion
-
R uptur
-
Perdarahan
-
K eganasan
M. PROGNOSIS
Kelangsungan Hidup Prognosis
untuk baik jinak baik . Namun untuk k ista yang dapat ber k embang
untuk menjadi k ank er ovarium angk a k elangsungan hidup 5 tahun (³5 Y ears survival rat e´) penderita k ank er ovarium stadium lanjut hanya k ira-k ira
20-
30%, sedangk an sebagian besar penderita 60-70% ditemuk an dalm k eadaan stadium lanjut. Walaupun
penanganan dan pengobatan k ank er ovarium telah dilak u k an
dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sek arang ini belum sangat menggembirak an termasuk pengobatan yang dilak uk an di pusat k ank er ter ke muk a di dunia sek alipun.
Kelangsungan Organ
Umumnya k ista ovarium pada wanita usia subur ak an menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan.
Mesk ipun
ada diantaranya yang pecah
19
namun tidak ak an menimbulk an gejala yang berarti.K ista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerluk an penanganan medis. K ista biasanya ditemuk an secara tidak sengaja saat dok ter melak u k an pemerik saan USG.
Mesk ipun
demik ian, pengawasan tetap harus dilak uk an
terhadap per ke mbangan k ista sampai dengan beberapa sik lus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermak na mak a k ista dapat diabaik an k arena ak an mengecil sendiri.
20