BAB I PENDAHULUAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak sejak konsep konsepsi si dan berakh berakhir ir sampai sampai permul permulaan aan persali persalinan nan.. Masa kehami kehamilan lan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, mengha menghasil silkan kan janin janin yang yang tumbuh tumbuh didalam didalam rahim rahim ibu, ibu, dan selanju selanjutny tnyaa dapat dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan.¹,² Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa risiko dan merupakan beban tersendiri bagi seorang anita. !ebagian ibu hamil akan mengahadapi kegaatan dengan derajat ringan sampai berat yang dapat memberi memberikan kan bahaya bahaya terjadi terjadiny nyaa ketida ketidakny knyaman amanan, an, ketida ketidakpu kpuasan asan,, kesaki kesakitan tan,, kecacatan bahkan kematian bagi ibu dan bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, janin mati, partus tak maju atau partus lama serta in"eksi.² Kista juga penyakit yang ditakuti pada kehamilan, selain kejadiannya cukup banyak dan sering tanpa disadari atau gejala, kista juga dikhaatirkan dapat menganggu kehamikan. #amun, bukan berarti seorang anita hamil tidak dapat mempertahankan janinnya. !elama pertumbuhan kista tersebut tidak menghambat proses kehamilan, maka kehamilan bisa tetap terjadi. ² $ ˒
%ika kista dijumpai pada kehamilan, maka kehamilan dan kista ini saling dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi karena karena kista kista sangat sangat mungki mungkin n terus terus berkem berkemban bang g selam selam kehamilan, dimana hormon & hormon pada masa kehamilan dapat menjadi pemicu bertambah besarnya kista. 'angguan terhadap kehamilan tersebut antara lain dapat menyebabkan abortus dan persalinan prematur, terjadi kelainan letak janian, gangguan terhadap proses persalinan, dan menimbulkan gejala sesak napas karena dorongan pada dia"ragma. (engangkatan kista bergantung dari besarnya kista dan
usia usia keha kehami mila lan. n. %ika %ika ukur ukuran anny nyaa kura kurang ng dari dari ) cm maka maka dapa dapatt dilak dilakuk ukan an pengangkatan kista saat kehamilan sudah memasuki usia *+ & *8 minggu. perasi kista kista yang yang dilak dilakuk ukan an sekit sekitar ar umur umur hamil hamil *+ & *8 ming minggu gu ini ini perl perlu u adan adanya ya perlindungan hormon progesteron. progesteron. -erdasarkan surei yang dilakukan pada periode januari & noember 20*), ibu hamil dengan kista oarium berjumlah / orang.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.
Defenisi Kehamilan
Menurut 1ederasi bstetri 'ynekologi nternasional, kehamilan dide"insikan sebagai "ertilisasi atau penyatuan dari spermato3oa dan oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implamantasi. -ila di hitung dari saat "ertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam aktu 0 minggu atau *0 bulan atau 4 bulan mneurut kalender internasional.¹ Kehamilan adalah rangkaian peristia yang baru terjadi bila oum dibuahi dan pembuahan oum akhirnya berkembang sampai menjadi "etus yang aterm. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan. 5ari de"inisi diatas dapat disimpulkan baha kehamilan adalah peristia yang dimulai dari konsepsi 6pembuahan7 dan berakhir dengan permulaan persalinan.² 2.2.
Fisiologi Kehamilan
!etiap bulan saat oulasi seorang anita melepaskan * atau 2 sel telur dari oarium yang ditangkap oleh "imbriae dan masuk kedalam sel telur. !eaktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam agina dan berjutajuta sperma bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. (embuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian tuba uterina yang menggembung.
5isekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengluarkan ragi untuk mencairkan 3at3at yang melindungi oum. Kemudian pada saat tempat yang paling mudah dimasuki masuklah satu sel sperma untuk kemudian bersatu dengan sel telur. (eristia ini disebut pembuhaan 6konsepsi9"ertilisasi7. um yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim. um yang telah dibuahi tadi kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim. (eristia tersebut disebut nidasi 6implantasi7. 5ari pembuhan sampai nidasi diperlukan aktu kirakira +: hari. ;ntuk menyuplai darah dan 3at3at makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan plasenta. %adi dapat dikatakan baha untuk setiap kehamilan harus ada oum, spermato3oa, pembuahan 6konsepsi7, nidasi, dan plasentasi.², ⁴ 2.2.1.Pem!ahaan "Konse#si$
(embuhaan adalah suatu peristia penyatuan sel sperma dengan sel telur dituba uterina.
3igot==
6menurunkan
bayi
perempuan7
atau
3igot=>
6menurunkan bayi lakilaki7. !el lakilaki maupun perempuan mempunyai + kromosom. 22 pasang kromosom biasa dan sepasang kromosom seks. 5alam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan 3igot yang terjadi selama / hari sampai stadium morula.
#idasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. -lastula diselubungi oleh suatu simpai disebut tro"oblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. %aringan endometrium tersebut banyak mengandung selsel desidua, yaitu selsel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dibancurkan oleh tro"oblas. %ika nidasi telah terjadi, dimulailah di"erensiasi selsel blastula. !elsel lebih kecil yang terletak dekat ruang eksoselom membentuk entoderm dan kantong kuning telur, sedangkan selsel lebih besar menjadi ektoderm danmembentuk ruang manion 6kaitas amniotika7. 5engan demikian terbentuklah suatu lempeng embrional 6embryonal plate7 daintara amnion dan yolk salk 6sakus itelinus kantong kuning telur7. !elsel tro"oblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah 6embrio7 akan melapisi bagian dalam tro"oblas. 5engan demikian terbentuklah chorionic membrane yang kelak menjadi korion. 5alam perangkat nidasi tro"oblas dihasilakn hormon human chorionic gonadotropin 6'7.²
⁴
˒
2.2.'.Em(iogenesis
(ertumbuhan mudigah 6embrio7 bermula dari lempeng embrional yang selanjutnya berdi"erensiasi menjadi tiga unsur lapisan sel, yaitu@ selsel ektodermal, sel mesodermal, dan sel entodermal. Auang amnion akan tumbuh bertumbuh pesat menjadi eksoselom sehingga dinding ruang amnion dan mudigah menjadi padat, disebut body stalk , yang merupakan jembatan antara mudigah dan tro"oblas. Body stalk kelak menjadi tali pusat. (ada tali pusat ini terdapat@ *. Jelly Wharton @ jaringan lembek yang ber"ungsi untuk melindungi pembuluh darah. 2. 2 arteri umbilicalis dan * ena umbilicalis. (eristia !permatogenesis ogenesis Konsepsi (embelahan #idasi
Bempat Bestis arium Buba Buba Dndometrium
Bro"oblas 5esidua Dmbriogenesis rganogenesis
Lempeng embrional Mudigah 6embrio7
Dndometrium
%anin
Aongga rahim Aongga rahim
(lasenta Bali pusat -ayi 6neonatus7
(ersalinan
%alan lahir
Babel *. (erkembangan !ejak (embuahan !ampai -ayi
2.'. Lama Kehamilan
;sia haid atau usia gestasi diperkirakan dengan menghitung hari pertama haid terakhir, yaitu suatu aktu yang mendahului konsepsi atau sekitar 2 minggu sebelum oulasi dan "ertilisasi dan hampir / minggu sebelum implantasi oum yang sudah dibuahi. Berdapat selang aktu sekitar 280 hari 60 minggu7 antara hari pertama periode haid terakhir dan lahirnya janin.² 2.'.
Diagnosis Kehamilan
2.'.1.Tan%a Dan )e*ala Kehamilan
*. Bandatanda presumti" Emenore Mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan 6BB(7, yang dihitung dengan menggunakan rumus Naegelle @
TTP + "ha(i ,-$ %an "!lan '$ %an "&ah!n ,1$ Mual dan muntah -iasanya terjadi pada bulanbulan pertama kehamilan hingga akhir triulan
pertama. !ering terjadi pada pagi hari. Epabila timbul mual dan muntah berlebihan karena kehamilan disebut hiperemesis graidarum.
Mengidam 6ingin makan sesuatu7
(ingsan %ika berada pada tempattempat ramai yang sesak dan padat seorang anita
yang sedang hamil dapat pingsan. Enoreksia 1atigue (ayudara membesar, tegang dan sedikit nyeri 5isebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus
dan aleoli payudara !ering miksi Konstipasi Karena tonus otototot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
2. Banda & tanda kemungkinan hamil (erut membesar ;terus membesar Banda Hegar @ ditemukannya seriks dan isthmus uteri yang lunak pada pemeriksaan bimanual saat usia kehamilan + minggu Banda Chadwick @ perubahan arna menjadi kebiruan yang terlihat di porsio, agina, dan labia. Banda tersebut timbul akibat pelebaran ena karena peningkatan kadar estrogen Banda Piskacek @ pembesaran dan pelunakan rahim ke salah satu sisi rahim
yang berdekatan dengan tuba uterina. -iasanya tanda ini ditemukan pada usia kehamilan :8 minggu Kontraksikontraksi kecil uterus jika dirangsang Aeaksi kehamilan positi" /. Banda pasti kehamilan 'erakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagianbagian janin 5enyut jantung janin@ o 5idengar dengan stetoskop & monoaural Laennec o 5icatat dan didengar dengan alat Doppler o 5icatat dengan "otoelektrogram. 5ilihat pada ultrasonogra"i o Berlihat tulangtulang janin dalam "oto rontgen² 2.'.2. Peme(i/saan Fisi/ "S&a&!s Os&e&(i/!s$ *. nspeksi Fajah (ada inspeksi ajah tentukan ada tidaknya kloasma graidarum, edema
ajah, pucat, serta keadaan lidah dan gigi Leher
Bentukan ada tidaknya bendunga dileher 6misalnya pada penyakit jantung7, pembesaran kelenjar tiroid, atau pembesaran kelenjar lim"a7 5ada Meliputi bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan areola, keadaan puting susu, serta ada tidaknya kolostrum (erut (ada inspeksi perut tentukan apakah perut membesar kedepan atau kesamping 6pada ascites membesar kesamping7, keadaan pusat, pigmentasi dilinea alba, penampakan gerakan anak atau kontraksi rahim, adanya striae
graidarum atau bekas luka. Gula (ada inspeksi ula tentukan keadaan perineum, adanya arises, tanda
Chadwick, kondilomata atau "luor. Dkstremitas baah Eda tidaknya arises, edema, luka, atau sikatriks pada lipat paha.$ 2. (alpasi Bujuan dari pemeriksaan palpasi adalah untuk menentukan besar rahim
sehingga dapat ditentukan tuanya kehamilan dan letak janin. (alpasi menurut Leopold terdiri atas bagian@ Leopold ;ntuk menentukan usia kehamilan dan bagianbagian yang terdapat pada "undus. Leopold ;ntuk menentukan letak punggung janin dan bagianbagian kecil Leopold ;ntuk menentukan bagian terbaah janin dan menentukan apakah bagian terbaah tersebut sudah masuk ke pintu atas panggul atau masih dapat
digerakkan. Leopold G ;ntuk menentukan bagian terbaah janin dan seberapa jauh sudah masuk pintu atas panggul. ² $ ˒
/. Euskultasi ;ntuk menilai bunyi jantung janin, bising tali pusat, bising rahim, bunyi aorta dan bising usus. . (emeriksaan dalam aginal tauche !ectal tauche 'una pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui halhal berikut@
a. -agian terbaah janin b. %ika bagian terbaah adalah kepala, dapat ditentukan posisi ;;K, ;;-, dagu, hidung, orbita, mulut dan sebagainya c. %ika letak sungsang dapat teraba anus, sakrum dan tuber ischiadicum d. (embukaa seriks, turunnya bagian terbaah janin, dan sebagainya e. (elimetri klinik@ (emeriksaan dalam memakai jari telunjuk dan jari tengah dengan mencoba meraba promontorium. %ika promontorium teraba, batasnya ditandai dengan telunjuk tangan kiri lalu telunjuk dikeluarkan dan diukur.
antigen.
(erlu
diperhatikan, pemeriksaan
urine
untuk
mendeteksi
kehamilan sebaiknya dilakukan pada saat buang air kecil pertama kali sesudah bangun tidur pagi. Karena pada saat itu kadar ' tinggi sehingga memberikan hasil yang lebih akurat.² 2.'.0. Peme(i/saan Ron&gen
(emeriksaan rontgen dipakai sebagai penunjang diagnostik jika terdat keraguraguan pada pemeriksaan obstetrik. ;ntuk diagnosis kehamilan positi", pemeriksaan boleh dilakukan pada kehamilan ) bulan dan akan tampak tulang tulang janin. (emeriksaan rontgen dapat pula memberikan in"ormsi tentang keadaan janin dalam kandungan, yaitu letak dan posisi janin dan tandatanda kematian janin dalam kandungan. 2.'.. Peme(i/saan Lao(a&o(i!m
bu hamil hendaknya diperiksa urine dan darah sekurangkurangnya 2 kali selama kehamilan pada permulaan dan akhir kehamilan.
2.'.. Ul&(asonog(afi 5ibandingkan dengan pemeriksaan rontgen, ;!' tidak berbahaya untuk
janin karena memakai prinsip sonar 6bunyi7. %adi boleh dipergunakan pada kehamilan muda. 5apat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung janin.² 2.0. As!han An&ena&al
Esuhan antenatal adalah upaya preenti" program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Bujuan asuhan antenatal terhadap ibu@
;ntuk mengurangi penyulitpenyulit masa antepartum ;ntuk mempertahankan kesehatan jasmani maupun rohani ibu Egar persalinan dapat berlangsung dengan aman Egar ibu sesehat mungkin pasca salin Egar ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin.
Bujuan terhadap janin@ Mengurangi prematuritas, kelahiran mati, kematian neonatal %anin dalam keadaan kesehatan yng optimal. -ila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadal kunjungan harus lebih ketat. #amun bila kehamilan normal jadal asuhan cukup empat kali. (emeriksaan antenatal yang lengkap adalah K*, K2, K/, dan K.
perubahan anatomi dan "isiologi kehamilan. -ila diperlukan dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metode yang tersedi a.¹ 2.. Diagnosis Ban%ing /ehamilan *.
mual, muntah, air susu keluar, bahkan anita tersebut merasakan gerakan janin . #amun, pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negati" 2. Mioma uteri (erut dan rahim membesar, tetapi pada perabaan , rahim terasa padat, kadang berbenjol benjol. Banda kehamilan negatie dan tidak dijumpai tandatanda kehamilan lainnya. /. Kista oarium (erut membesar , bahkan makin bertambah besar, tetapi pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Aeaksi kehamilan negatie, tandatanda kehamilan lain negati" . Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin. (ada pemasangan kateter , banyak keluar urin ).
tempat "olikel, menghasilkan dan mensekresi estrogen dan progesteron yang mempunyai panjang sekitar 2,)) cm, lebar *,)/ cm dan tebal 0.+*,) cm, terletak di kiri dan kanan, dekat pada dinding pelis di "ossa oarika. ⁵ ⁶ arium berhubungan dengan uterus dengan ligamentum oarii proprium. ˒
(embuluh darah ke oarium melalui ligamentum oarii 6ligamentum in"undibulopelikum7. arium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum, sebagian besar oarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. -agian oarium kecil berada dalam ligamentum latum dengan oarium dinamakan mesoarium.
-agian oarium yang berada di dalam kaum peritonei dilapisi oleh epitel kubiksilindrik, disebut epithelium germinatium. 5ibaah epitel ini terdapat tunika albuginea dan dibaahnya lagi baru ditemukan lapisan tempat "olikel "olikel primordial. (ada anita diperkirakan terdapat banyak "olikel. Biap bulan satu "olikel, kadangkadang dua "olikel, berkembang menjadi "olikel de 'raa". 1olikel"olikel ini merupakan bagian oarium yang terpenting, dan dapat ditemukan di korteks oarii dalam letak yang beraneka ragam, dan pula dalam tingkattingkat perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu lapisan selsel saja sampai "olikel de 'raa" yang matang. 1olikel yang matang ini terisi dengan likuor "ollikuli yang mengandung estrogen, dan siap untuk beroulasi. arium merupakan sumber hormonal anita yang paling utama, sehingga mempunyai dampak keanitaan dalam pengatur proses menstruasi. (ada aktu dilahirkan bayi mempunyai sekurangkurangnya :)0.000 oogonium. %umlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi "olikel"olikel. (ada umur +*) tahun ditemukan /4.000, pada *+2) tahun *)4.000, antara umur 2+/) tahun menurun sampai )4.000, dan antara //) tahun hanya /.000. (ada masa menopause semua "olikel sudah menghilang.¹
⁶
˒
'ambar *. rgan reproduksi anita
!truktur umum pada oarium dapat dibedakan menjadi @ a. Korteks
Ketebalannya sesuai dengan usa dan menjadi semakin tipis dengan bertambahnya usia. 5alam lapisan inilah oarium dan "olikel de 'raa". -agian yang paling luar dari korteks yang kusam dan keputihputihan dikenal sebagai tunika albuginea, dimana permukaannya terdapat lapisan tunggal epitel muboid yaitu epitel germinal dari aldeyer b. Medulla Berdiri atas jaringan penyambung longgar yang berkesinambungan dengan yang dari mesoarium. Berdapat sejumlah besar arteri dan ena dalam medulla dan sejumlah kecil serat otot polos yang berkesinambungan, serat otot ber"ungsi dalam pergerakan oarium.
'ambar 2. arium
arium disuplai oleh sara" simpatis dan sara" parasimpatis. !ara" simpatis berasal dari oarica yang menyertai pembuluh oarica, beberapa berasal dari pleksus yang mengelilingi cabang oarica dari arteri uterina.⁷ 2.-. Kis&a O3a(i!m 2.-.1. Definisi Kista merupakam penyakit yang super halus, rumit dan unik, sebab
keberadaannya mirip dengan kehamilan, dimana semua anita mempunyai resiko akan hadirnya penyakit ini. Kista oarium merupakan perbesaran sederhana oarium normal, "olikel de 'raa" atau korpus luteum atau kista oarium dapat timbul akibat pertumbuhan epithelium oarium. ⁸
Kista oarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di oarium. 5alam kehamilan, tumor oarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Bumor oarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalanghalangi kepala ke dalam panggul.²
'ambar /. Kista oarium
Kistoma oari adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasannya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. 5inding kista tipis berisi cairan serosa dan berarna kuning. (engumulan cairan tersebut terjadi pada indung telur atau oarium.⁹ 5isimpulkan baha kista oarium adalah kantong abnormal yang berisi cairan atau neoplasma yang timbul di oarium yang bersi"at jinak juga dapat menyebabkan keganasan. 2.-.2. E&iologi %an 4enis
Dtiologi dari kista oarium sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti akan tetapi dilihat menurut klasi"ikasinya yaitu tumor oarium nonneoplastik dan tumor oarium neoplastik jinak maka penyebab kista oarium adalah sebagai berikut @ *. Bumor #onneoplastik Bumor #onneoplastik jinak disebabkan karena ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen. a. Bumor akibat radang
Bermasuk disini abses oarial, abses tubooarial dan kista oarial. b. Bumor lain *7 Kista 1olikel Kista ini berasal dari "olikel de 'raa" yang tidak sampai beroulasi, namun tumbuh terus menjadi kista "olikel dari beberapa "olikel primer yang setelah bertumbuh dibaah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang la3im melainkan menjadi membesar menjadi kista. 27 Kista Korpus Luteum Kista ini terjadi akibat perdarahan yang sering terjadi di dalam korpus luteum, berisi cairan yang berarna merah coklat karena darah tua. /7 Kista Lutein Kista ini biasanya bilateral dan menjadi membesar sebesar kepalan tinju. Bumbuhnya kista ini adalah akibat dari pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan. 7 Kista nklusi 'erminal Kista ini terjadi karena inaginasi dan isolasi bagian & bagian kecil dari epitel germinatium pada permukaan oarium. )7 Kista Dndometrium -elum diketahui penyebabnya dan tidak ada hubungannya dengan endometroid. +7 Kista !teinLaenthal Kista ini dikenal sebagai sindrom !teinLaenthal dan kiranya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal. 2. Bumor #eoplastik %inak Bumor neoplastik jinak terdiri dari @ a. Bumor Kistik *7 Kistoma arii !impleks Kistoma oarii simpleks diduga kista ini adalah suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan dalam kista. 27 Kistadenoma arii Musinosum Esal kista ini belum pasti, menurut Mayer, mungkin kista ini berasal dari suatu teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen lainnya. /7 Kistadenoma arii !erosum
(ada umumnya kista ini berasal dari epitel permukaan oarium 6germinal epithelium7. 7 Kista Dndometrioid Kista ini tidak ada hubungannya dengan endometriois oarii. )7 Kista 5ermoid Kista dermoid suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur struktur ektodermal dengan di"erensial sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea berarna putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemenelemen endoderm dan mesoderm. -ahan yang terdapat dalam rongga kista ini ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak berscampur dengan rambut ²
⁹
˒
(enyebab dari kista belum diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan oleh beberapa "aktor pendukung, yaitu@ *. Ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen 2. (ertumbuhan "olikel yang tidak terkontrol /. 5egenerasi oarium . 'aya hidup tidak sehat yakni dengan@ a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak, kurang serat dan makanan berpengaet b. (enggunaan 3at tambahan pada makanan c. Kurang berolahraga d. Merokok dan mengkomsumsi alkohol e. Berpapar dengan polusi dan agen in"eksisus ". !ering stress ). 1aktor genetik 5alam tubuh kita terdapat gengen yang berpotensi memicu kanker yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu misalnya karena makan makanan yang bersi"at karsinogen, polusi atau terpapar 3at kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen yaitu gen pemicu kanker.¹ ⁰ 2.-.'. Pa&ofisiologi -anyak tumor tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor oarium
yang kecil. !ebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktiitas endokrin dan komplikasi tumortumor tersebut. *. Ekibat pertumbuhan
Edanya tumor di dalam perut bagian baah bisa menyebabkan pembejolan perut. Bekanan terhadap alatalat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor atau posisinya dalam perut. Epabila tumor mendesak kandung kemih dan dapat menimbulkan gangguan miksi, sedang suatu kista yang lebih besar tertapi terletak bebas di rongga perut kadang & kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam perut serta dapat juga mengakibatkan obstipasi, edema pada tungkai. 2. Ekibat aktiitas hormonal (ada umumnya tumor oarian tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon. /. Ekibat komplikasi a. (erdaraham ke dalam kista -iasanya terjadi sedikit & sedikit sehingga berangsur & angsur menyebabkan pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala gejala klini yang minimal. Ekan tetapi kalau perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akana menimbulkan nyeri di perut. b. (utaran tangkai Berjadi pada tumor bertangkai dengan diameter )cm atau lebih. Edanya putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum in"undibulopelikum terhadap peritoneum parietale dan ini menimbulkan rasa sakit. c. n"eksi pada tumor Berjadi jika di dekat tumor ada sumber kuman patogen. Kista dermoid cenderung mengalami peradangan disusul pernanahan. d. Aobek dinding kista Berjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebuh sering pada saat perserubuhan. %ika, robekan kista disertai hemorrargi yang timbul secara akut, maka perdarahan bebas berlangsung ke uterus ke dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda & tanda abdomen akut. e. (erubahan Keganasan !etelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang seksama terhadap kemungkinan perubahan keganasan. Edanya
ascites dalam hal ini mencurigakan, adanya anak sebar 6metastasis7 memperkuat diagnosa keganasan.² $ Kista dermoid adalah tumor yang diduga berasal dari bagian oum yang ˒
normalnya menghilang saat maturasi. Esalnya tidak teridenti"ikasi dan terdiri atas selsel embrional yang tidak berdi"erensiasi. Kista ini tumbuh dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental, berarna kuning, yang timbul dari lapisan kulit. Aambut,gigi, tulang dan banyak jaringan lainnya ditemukan dalam keadaan rudimenter pada kista ini. Kista dermoid hanya merupakan satu tipe lesi yang dapat terjadi. -anyak tipe lainnya dapat terjadi dan pengobatannya tergantung pada tipenya. ⁸ 2.-.0. )e*ala Kehamilan %engan Kis&a O3a(i!m Kebanyakan kista oarium tidak menunjukkan gejala dan tanda. !ebagian
besar gejala dan tanda yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan, aktiitas hormonal atau komplikasi tumor tersebut. 'ejala dan tanda tersebut berupa benjolan di perut, mungkin ada keluhan rasa berat. 'angguan atau kesulitan de"ekasi karena desakan, udem tungkai karena tekanan pada pembuluh balik atau lim"a dan rasa sesak karena desakan dia"ragma ke kranial. -ila kista tersebut menghasilkan hormon, kadang ada gangguan hormonal berupa gangguan haid. Mungkin timbul komplikasi berupa ascites, atau gejala sindrom perut akut, akibatnya putaran taungkai tumor atau gangguan peredaran darah karena penyebab lain.¹¹ Kista oarium sering dijumpai selama masa kehamilan, dan telah dilaporkan insiden terjadinya dan "aktor & "aktor yang mempengaruhinya. 5ilaporkan oleh "he Cali#ornia Cancer !egistry setidaknya *@ *00 hingga * @ 2000 kasus kista oarium pada kehamilan. %enis kista oarium yang "rekuensinya sering dijumpai selama masa kehamilan adalah kista yang ganas dan yang potentsial rendah menjadi ganas seperti korpus luteum, endometriomas, cystadenomas jinak, kista teratoma dan kista dan tersering dijumpai pada anita hamil dengan usia muda. !ebuah studi kasus di (arkland
Kebanyakan massa oarium bersi"at asimtomatik selama masa kehamilan. -eberapa dapat menimbulkan tekanan atau nyeri kronis dan nyeri akut abdomen yang berhubungan dengan torsi, ruptur dan perdarahan. Kehilangan darah yang signi"ikan juga cukup dapat mengakibatkan keadaan hipoolemia. (ada umumnya kista terjadi pada trimester kedua kehamilan. 5an biasanya ukurannya kurang dari + cm dan bertahan selama masa kehamilan dan dapat sembuh dan hilang secara alami sebelum atau setelah janin lahir. #amun apabila ukuran kista lebih dari *2 cm, harus segera di tatalaksana untuk mencegah komplikasi. ;ntuk kista yang berukuran ) & *0 cm, tatalaksananya masih kontroersial dan resiko untuk timbulnya komplikasi dapat timbul dari rupturnya kista. ⁷ Ketika sebuah kista oarium menimbulkan gejala nyeri pada abdomen atau pelis, nyeri tersebut dapat disebabkan dari @ a. Auptur daripada kista b. (ertumbuhan janin dan penarikan c. (erdarahan kista d. Borsi atau terpelintirnya kista Epabila kista telah mencapai ukuran yang besar, gejala & gejala lain dapat timbul sebagai akibat daripada tekanan atau distorsi dari struktur anatomi sekitarnya. 'ejala & gejala ini termasuk rasa penuh di abdomen atau perut kembung, gangguan pencernaan, masalah perkemihan, merasa ingin tibatiba de"ekasi atau masalah pada gerakan usus atau nyeri pada aktiitas seksual.¹² -eberapa keaadaan pada kehamilan dengan kista oarium yang dapat muncul termasuk hiperstimulasi oarium, sindrom hiperstimulasi oarium, hyperreactioluteinalis, kista tecalutein dan kehamilan luteoma.
abdomen, namun demikian oarium normal juga dapat terpalpasi selama pemeriksaan pelic. (ada umumnya karakteristik kista oarium yang "isiologis mungkin dapat terpalpasi dan akan nyeri saat dipalpasi. !eriks dan uterus akan terdorong ke sisi kontralateralnya. (erdarahan akibat rupturnya kista oarium dapat menimbulkan takikardi dan hipotensi. (ada monitoring tekanan darah akan tampak tanda hipotensi ortostatik.
-eberapa komplikasi lainnya daripada kista oarium dapat berupa torsi oarium, yang dapat menimbulkan hiperpireksia. %ika perdarahan dan tanda in"eksi peritoneum muncul sebagai gejala dapat berupa nyeri tekan lepas yang menyebar dan berbatas dan perut yang distensi. 5an untuk kista oarium yang dicurigai ganas akan menunjukkan gejala berupa kakeksia dan penurunan berat badan, lim"adenopati di kelenjar getah bening di leher, pernapasan pendek dan gambaran dari e""usi pleura. $ltrasonography 6;!'7 dan pemeriksaan pencitraan lainnya biasanya dapat menunjukkan sebuah massa dan membantu mengidenti"ikasi apakah sebuah massa jinak atau ganas. #amun pada prakteknya, kista oarium secara tidak disengaja diketahui pada kehamilan pada pemeriksaan rutin ;!' prenatal. Belah ada perkembangan yang signi"ikan dalam kemajuan teknologi ultrasound, yang dapat mengkarakteristikan kista oarium. Bromley dan Benacera## melakukan ealuasi pada karakteristik ultrasound pada */* lesi pada *2) pasien, **I dari massa tersebut dicurigai sebagai suatu keganasan pada oarium. 5apat disimpulkan baha ultrasonography dapat digunakan untuk menunjukkan kista oarium pada kehamilan dan tindakan operati" antepartum dapat dihindari pada beberapa kasus. !ensitiitas dari ultrasound dengan resolusi tinggi terhadap kista oarium adalah sebesar 4+,8I, dengan spesi"itasnya sebesara ::I. Kebanyakan kista oarium didiagnosa selama masa kehamilan 'ambaran radiologis dari kista oarium yang terpuntir dapat beragam, tetapi umumnya akan tampak pelebaran daripada oarium. Ddema oarium yang masi" akan tampak disertai dengan torsi, darinase daripada pembuluh lim"atik dan aliran ena ke oarium akibat puntiran kista akan mengakibatkan pelebaran dari oarium. (enggunaan !onogra"i menggunakan pearnaan 5oppler juga dapat menunjukkan hasil yang dapat membantu mengidenti"ikasi suatu kista oarium, berupa tidak tampaknya gambaran aliran darah intraparenkim oarium yang mengindikasikan sudah terjadinya torsi oarium, penurunan gambaran ailiran darah menunjukkan gambaran torsi yang inkomplit. Borsi dapat hilang timbul dan berulang, dengan distorsi spontan. 5an pada pemeriksaan ultrasonography dapat menunjukkan aliran arteri dan ena yang
menuju oarium. 'ambaran pembuluh darah arteri dan ena yang terpuntir atau whirpool sign dapat tampak selama gejala torsi yang akti". Kista oarium yang ruptur akan menunjukkan beberapa penampakan tergantung pada lokasi ruptur dan apakah terjadi perdarahan kista atau tidak,misalnya@ a. 5inding oarium yang tipis Epabila terdapat perdarahan, clot darah akan mengadhesi dinding kista, namun tidak dijumpai darah pada "oto 5oppler. b. 'ambaran perdarahan pada dinding kista c% (ada kaum 5ouglas, kaum Morrison pada kuadran kiri atas akan tampak gambaran low&le'el echo hemoperitoneum.¹ ⁴ ;ltrasonograpy Bransaginal dapat meningkatkan ketajaman diagnosis karena mampu menjabarkan mor"ologi kista oarium dengan baik. Mor"ologi kista oarium yang diperiksa terdiri atas tiga kategori, yaitu olume tumor, struktur dinding kista, dan struktur septum kista. (emakaian ;!' transaginal dapat membedakan tumor oarium jinak dan tumor oarium ganas. Modalitas ini didasarkan kepada analisis gelombang suara 5oppler 6resistance indeJ atau A, pulsaty indeJ atau (, dan elocity7 dari pembuluh & pembuluh darah pada tumor yang menunjukkan peningkatan arus darah diastolik dan perbedaan kecepatan arus darah diastolik dan sistolik. Keganasan dicurigai jika A 0,. Computed "omography (canning )C"&(can* pada pemeriksaan massa pda oarium juga sangat berman"aat. 5engan ?B!can dapat diketahui ukuran masa primer, adanya metastasis ke hepar dan kelenjar getah bening, ascites dan penyebaran ke dinding perut. Ekan tetapi, ?B!can kurang dianjurkan pada anita hamil karena resiko radiasi dan resiko alergi terhadap 3at kontras. +agnetic !esonance maging 6MA7 jika dibandingkan dengan ?B!can tidak lebih baik dalam hal diagnostik, menggambarkan penjalaran penyakit dan menentukan lokasi kista di abdomen atau pelis. ?B!can lebih dianjurkan dalam ealuasi massa di oarium. (emeriksaan tumor markers seperti pemeriksaan ?E*2), ?E :2 atau BE' :2, M?!1, G=*, L(E, (roteasin, steopontin, nhibin, dan Kalikrein juga dapat membantu dalam menegakkan diagnostik. #amun demikian, pemeriksaan
tumor marker !erum ?E*2) tidak direkomendasikan selama masa kehamilan, disebabkan kadar dari serum ini dapat ber"luktuasi selama masa kehamilan, terutama pada trimester pertama.¹⁵ 2.-.. Kega5a&%a(!(a&an Kehamilan Dengan Kis&a O3a(i!m Fanita hamil dengan kista oarium biasanya menunjukkan gejala yang asimtomatik, dengan penampakan kista oarium dijumpai secara tidak sengaja pada pemeriksaan ultrasonography pada pemeriksaan rutin janin dan pemeriksaan pelic. -eberapa kista oarium dapat juga disertai gejalagejala, beberapa ada yang parah, namun kista oarium yang ganas umumnya tidak menyebabkan gejalagejala hingga mencapai stadium lanjut. #yeri dan rasa tidak nyaman dapat dialami pada bagian baah abdomen. Borsi 6terpuntir7 atau ruptur dapat mengakibatkan nyeri yang lebih parah. Aupturnya kista oarium dikarakteristikkan sebagai nyeri yang tibatiba, unilateral, nyeri pelis yang tajam.
Kom#li/asi Kehamilan Dengan Kis&a O3a(i!m
(ada trimester pertama kehamilan, kista oarium biasanya bersi"at "ungsional tanpa komplikasi. !etelah *+ minggu kehamilan, "rekuensi dari kista oarium dilaporkan sebanyak 0.) & /,0I.
ukurannya @ ) cm 6)0I7, )*0 cm 62)I7, *0 cm 62)I7. !ebanyak 4I kista
oarium yang berukuran )cm dapat sembuh tanpa interensi. Bindakan operati" abdomen selama kehamilan dapat menimbulkan komplikasi, termasuk keguguran spontan, ketuban pecah dini, persalinan preterm. (emeriksaan ;!' telah sanggat membantu dalam memberikan jaminan terhadap interensi tindakan operati" pada kehamilan dengan kista oarium. nterensi operati" dianjurkan pada kondisi seperti @ 5icurigai sebagai suatu keganasan Berdapat gejala dari komplikasi akut yang berkembang Berdapat kista )cm yang menetap pada usia kehamilan *+*8 minggu atau menunjukkan /0)0 I peningkatan ukuran selama masa kehamilan. Keuntungan dari tindakan operati" harus dipertimbangkan untuk kemungkinan timbulnya komplikasi terhadap kehamilan. #amun pada prakteknya, beberapa kista oarium dijumpai secara tidak sengaja pada operasi sectio caesaria. ;ntuk mengeliminasi kemungkinan tindakan operasi masa yang akan datang dan untuk menghindari keterlambatan diagnosa dari suatu keganasan pada oarium masa kista oarium di insisi pada seluruh anita yang melakukan persalinan dengan sectio caesaria. (ada beberapa kasus, anita hamil dengan gejala akut yang diakibatkan dari torsi atau ruptur kista oarium. Bindakan operati" darurat diperlukan untuk menangani komplikasi dan kemungkinan terjadinya kematian j anin. Bindakan operati" secara umum tidak dianjurkan pada trimester pertama karena kemiripan yang tinggi dari kista korpus luteum, dan kemiripan dari keganasan dan kemungkinan dari kematian janin atau teratogenisitas. !elama aal sampai pertengahan trimester kedua, tindakan operati" elekti" untuk penanganan kista oarium dapat mengurangi indikasi dilakukan manipulasi uterus dan dapat mengurangi resiko komplikasi terhadap kehamilan. Bindakan operati" terhadap kista oarium selama kehamilan selain dapat meningkatkan resiko kematian janin juga dapat meningkatkan resiko ;'A 6intrauterine growth restriction% 5ata menyebutkan baha laparascopy selama kehamilan pada trimester pertama dan kedua lebih aman daripada pilihan laparatomy. Laparoscopy lebih dianjurkan karena dapat mengurangi resiko manipulati" dari kehamilan intra
uterine selama operasi kista oarium. Falaupun lebih sulit untuk menjangkau dan mengangkat kista oarium secara laparoscopy.¹⁷ Laparoscopic cystectomy pada kehamilan pertama sekali dilaporkan pada tahun *44* oleh #e3hat et.al. dan kasus kedua pada tahun *44 oleh
BAB III ANALISA KASUS
Kista oarium sering dijumpai selama masa kehamilan, dan telah dilaporkan insiden terjadinya dan "aktor & "aktor yang mempengaruhinya. 5ilaporkan oleh "he Cali#ornia Cancer !egistry setidaknya *@ *00 hingga * @ 2000 kasus kista oarium pada kehamilan. Kebanyakan massa oarium bersi"at asimtomatik selama masa kehamilan. -eberapa dapat menimbulkan tekanan atau nyeri kronis dan nyeri akut abdomen yang berhubungan dengan torsi, ruptur dan perdarahan. (ada umumnya kista terjadi pada trimester kedua kehamilan.
Fanita hamil dengan kista oarium biasanya menunjukkan gejala yang asimtomatik, dengan penampakan kista oarium dijumpai secara tidak sengaja pada pemeriksaan ultrasonography pada pemeriksaan rutin janin dan pemeriksaan pelic. $ltrasonography 6;!'7 dan pemeriksaan pencitraan lainnya biasanya dapat menunjukkan sebuah massa dan membantu mengidenti"ikasi apakah sebuah massa jinak atau ganas. #amun pada prakteknya, kista oarium secara tidak disengaja diketahui pada kehamilan pada pemeriksaan rutin ;!' prenatal. -eberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan dengan kista oarium@ *. Borsi arium Borsi oarium merupakan komplikasi paling ditakuti dari kehamilan dengan kista oarium. Berutama torsi oarium yang disertai dengan terpuntirnya oarium dapat menimbulkan mani"estasi klinis berupa -etal tachicardy yang disebabkan oleh iritasi yang terjadi pada peritoneum. 2. Malpresentasi %anin
#amun pada prakteknya, beberapa kista oarium dijumpai secara tidak sengaja pada operasi sectio caesaria. ;ntuk mengeliminasi kemungkinan tindakan operasi masa yang akan datang dan untuk menghindari keterlambatan diagnosa dari suatu keganasan pada oarium masa kista oarium di insisi pada seluruh anita yang melakukan persalinan dengan sectio caesaria. (ada kasus ini, #y. #, 2) tahun, '2(*E0, -atak, slam, !ME, AB i9d Bn. /* thn, -atak, slam, 5/, irasasta datang ke A!;5 5r.(irngadi Medan dengan K5A 6/:/87 minggu dengan keluhan utama denyut jantung janin melambat, dan tidak dijumpai tanda & tanda inpartu. (ada pemeriksaan "isik status obstetrikus pada pasien ini dijumpai abdomen membesar asimetris, dijumpai tinggi "undus uteri / jari dibaah proc. =ypoideus 6/) cm7, dimana bagian yang teregang ada di sebelah kiri dan bagian terbaah adalah kepala, dijumpai gerakan janin, denyut jantung janin :0 J9menit dan irreguler, tidak dijumpai kontraksi, dengan estimasi berat badan janin /2)0 gram. 5ilakukan pemeriksaan ;!' BE! pada pasien ini dengan hasil janin tunggal, letak kepala,anak hidup, dijumpai #etal mo'ement , dijumpai -etal heart rate, plasenta #undal , biparietal diameter 4*, mm, abdomen ca'ity /*,: mm, #emur length :2,+ mm, estimated #etal weight 2840 gram, air ketuban cukup. Kesan kehamilan dalam rahim 6/:/87 minggu dengan presentasi kepala dan anak hidup. Kesimpulan tidak dijumpai tanda, gejala terpuntirnya kista dan tidak dijumpai gambaran kista oarium pada ;!' BE!. (ada pasien yang di diagnosa dengan (econdary .ra'ida 0 ntra $terine Pregnancy )12&13* Week 0 Head Presentation 0 Li'e -etus 0 -etal Bradycardi ini dilakukan !ectio ?aesaria ?B, atas adice dari superisor dr. Dlida A. !idabutar, !p.'6K7, dan lahir bayi perempuan , -- /0)0 gr, (- + cm, E! )9+, anus 67, plasenta dilahirkan dengan secara perengangan tali pusat terkendali, kesan lengkap, pada saat dilakukan ealuasi pada oarium kanan ditemukan /is&a seesa( /e#alan &in*! o(ang %e5asa "78m$. Kemudian diputuskan untuk
dilakukan salpingooforektomi dextra.
BAB I9 KESI:PULAN