LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM OVARIUM PRO LAPARATO LAPARATOMI MI
Disusun Untuk Memenuhi Laporan Profesi Departemen Surika! "i Ruan OK RSUD La#an
LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM PRO LAPARATOMI (3 DE/INISI Kista adalah kantong berisi cairan yang berlapis jaringan epitel dan mengandung cairan atau bahan stengah padat. Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. (Bobak, 2004). Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. inding kista tipis berisi cairan serosa dan ber!arna kuning. "engumpulan cairan tersebut terjadi pada indung telur atau ovarium (#ansjoer, 2002). $aparatomi merupakan suatu prosedur tindakan pembedahan dengan melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen.Kata $aparatomi terbentuk dari dua kata %unani, &lapara' dan &tome'.Kata &lapara' berarti bagian lunak dari tubuh yg terletak di antara tulang rusuk dan pinggul.edangkan &tome' berarti pemotongan (jamsudidajat, 200). ,3 KLASI/IKASI "ra!irohardjo
(200*)
menyatakan
bah!a
berdasarkan
tingkat
ruangan
+ollikel diisi
terbentuklah kista
dengan cairan yang banyak,
yang besar,
yang dapat
sehingga
ditemukan
pada
pemeriksaan klinis. Biasanya besarnya tidak melebihi sebuah jeruk. ering
terjadi
pada
pubertas,
climacterium,
dan
sesudah
salpingektomi. 53 Kista $utein Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteum haematoma. "erdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada masa vaskularisasi. Bila perdarahan ini sangat banyak jumlahnya, terjadilah corpus luteum haematoma, yang berdinding tipis dan ber!arna kekuning-kuningan. ecara perlahan-lahan terjadi resorpsi dari unsur-unsur darah, sehingga akhirnya tinggallah cairan yang jernih, atau sedikit bercampur darah. "ada saat yang sama dibentuklah jaringan +ibroblast pada bagian dalam lapisan lutein sehingga pada kista corpus lutein yang tua, sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan perut. 63 tein $evental ovary
yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri senggama. Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. 2) Kista ovarium yang neoplastik atau proli+erati+ a. Kista ovarium simpleks Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. inding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus, dan ber!arna kuning. "ada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala mendadak. iduga bah!a kista ini suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan dalam kista. erapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa
secara
histologik
untuk
mengetahui
apakah
ada
keganasan. b. Kistadenoma 5varii #usinosum 6sal tumor ini belum diketahui dengan pasti. #enurut #eyer, ia mungkin berasal dari suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya
endometrium. Kista ini, yang ditemukan oleh artesson pada tahun >?>, tidak ada hubungannya dengan endometriosis ovarii. e. Kista ermoid ebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektodermal dengan di+erensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea ber!arna putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada
elemen-elemen
entoderm
dan
mesoderm.
entang
histogenesis kista dermoid, teori yang paling banyak dianut ialah bah!a
tumor
berasal
dari
sel
telur
melalui
proses
partenogenesis.idak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. inding
kista
kelihatan
putih, keabu-abuan, dan
agak tipis.
Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. epintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi bila dibelah, biasanya nampak satu kista besar dengan ruangan kecilkecil dalam dindingnya. "ada umumnya terdapat satu daerah pada dinding bagian dalam yang menonjol dan padat.
e. Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina 83 PATO/ISIOLO-I (terlampir) )3 MANI/ESTASI KLINIS ebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. etapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. "emastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. #eski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh 6nda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Berdasarkan (#ansjoer, 2002), gejala-gejala berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium . "erut terasa penuh, berat, kembung 2. ekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil) . Aaid tidak teratur 4. yeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung ba!ah dan paha.
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Kadar hemoglobin harus dipastikan dalam rentang normal sebelum dilakukan operasi untuk memastikan bah!a klien tidak akan mengalami anemia selama dan setelah operasi dilakukan. 2. Bleeding ime dan :oagulation ime Bleeding time (B) menilai kemampuan darah untuk membeku setelah adanya luka atau trauma, dimana trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk bekuan. Coagulation time (:) adalah !aktu yang diperlukan darah untuk membeku atau !aktu yang diperlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan. B dan : harus diperhatikan sebelum dilakukan operasi untuk mengetahui kemampuan tubuh klien dalam pembekuan darah . 8ltrasonogra+i "emeriksaan ini dapat menentukan letak dan batas kista, 4.
merupakan bentuk insisi anatomis dan +isiologis, tidak memotong ligament dan sara+, dan insisi mudah diperluas ke arah atas dan ba!ah. . ransverse upper abdomen incision, yaitu = insisi di bagian atas, misalnya pembedahan colesistotomy dan splenektomy. 4. ransverse lo!er abdomen incision, yaitu= insisi melintang di bagian ba!ah D4cm di atas anterior spinal iliaka, misalnya= pada operasi appendectomy PROSEDUR LAPAROTOMI •
esin+eksi lapangan operasi dengan antiseptik kemudian dipersempit dengan linen steril.
•
risan dapat transversal supra umbilical@in+ra umbilikal incisions.
•
ncisi midline khusus untuk trauma dengan shock hipovolemi dengan mempertimbangkan accessibility dan eEtensibility. ilanjutkan irisan di subkutis sampai tampak +ascia.
•
Kulit dijahit dengan vicryl secara subcuticuler jika operasi nonkontaminasi, tetapi jika kontaminasi dengan mono+ilament non absorbable atau silk secara simple interrupted.
•
8ntuk teknik upper transverse incisions dilakukan irisan 2 jari di superior umbilicus transversal, diperdalam sampai lemak subkutis hingga tampak +ascia= dilakukan irisan pada +ascia.
•
5tot rectus abdominis dan otot obliGus eEternus, internus dan transversus abdominis
dipotong dengan electrocauter yang juga berguna untuk
mengendalikan perdarahan. •
"eritoneum parietale di buka dengan gunting jaringan, kemudian dengan perlindungan tangan operator peritoneum dibuka sepanjang irisan.
•
$igamentum teres hepatis dipotong dan di ligasi dengan silk.
•
Kedua sisi luka operasi dipasang hak dan dilakukan tindakan sesuai
•
"eritoneum parietale di buka dengan gunting jaringan, kemudian dengan perlindungan tangan operator peritoneum dibuka sepanjang irisan.
•
8rachus dipotong dan di ligasi dengan silk.
•
Kedua sisi luka operasi dipasang hak dan dilakukan tindakan sesuai temuan operasi.
•
"enutupan luka operasi dimulai dengan menjahit peritoneum dengan catgut plain secara continous- locking, kemudian jaringan otot abdominis di jahit dengan catgut plain@vicryl secara simple.
•
"enjahitan lemak subcutis dengan catgut plain secara simple intrupted
•
Kulit dijahit dengan vicryl secara subcuticuler jika operasi nonkontaminasi, tetapi jika kontaminasi dengan mono+ilament non absorbable atau silk secara simple interrupted
Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea. ?. "emeriksaan /isik ilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas sistematis. a. Kepala ) Aygiene rambut 2) Keadaan rambut b. #ata ) klera ikterik@tidak 2) Konjungtiva anemis@tidak ) #ata simetris@tidak c. $eher ) pembengkakan kelenjer tyroid 2) ekanan vena jugolaris. d. ada e. "ernapasan ) 7enis pernapasan 2) Bunyi napas ) "enarikan sela iga +. 6bdomen ) yeri tekan pada abdomen. 2) eraba massa pada abdomen. g
ba!ah
secara
b. :oagulation time dan bleeding time c. 8ltrasonogra+i 8ntuk mengetahui letak batas kista. 53 Dianosa kepera#atan Kemungkinan diagnosa yang muncul pada pasien dengan kista ovarium pro laparatomi adalah "H< < yeri akut < 6nsietas < e+isiensi "engetahuan H6 -
Aipotermi Hesiko cedera
"5 -
Hesiko n+eksi Hesiko 7atuh yeri 6kut
DA/TAR PUSTAKA Bobak, $o!dermilk, I 7ensen. 2004. Buku 6jar Kepera!atan #aternitas, alih bahasa #aria 6. 9ijayarini, "eter . 6nugrah (. Buku Ajar Bidan Myles. 7akarta <3: Aeardman. (200). iagnosa Kepera!atan. 7akarta. <3:. Ae+ner, $inda 7. I anny 7.chust. 200*. 6t a 3lance istem Heproduksi *-overvie! $ie!ellyn-7ones, erek. 200. Dasar"dasar obstetri dan ginekologi .
7akarta " Bina "ustaka ar!ono
63 Ren6ana Asuhan Kepera#atan DIA-NOSA N&eri akut
TU1UAN etelah dilakukan tindakan kepera!atan diharapkan pasien dapat mengontrol nyerinya, nyeri berkurang dengan kriteria hasil 6!al mampu
mengenali
arget
+aktor
penyebab nyeri 2. #engenali onset nyeri . #emberikan analgesik (kolaborasi dengan tim kesehatan lain) 4. #elaporkan kontrol nyeri . "asien
melaporkan nyerinya ?. Klien mengetahui
dan +aktor presipitasi 2. #engobservasi penyebab
ketidaknyamanan
klien
secara verbal dan nonverbal . #enyakinkan klien akan pemberian analgesik 4. #enggunakan komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien . #engkaji dampak dari pengalaman nyeri (ggg tidur, ggg hubungan) ?. #engontrol +aktor lingkungan yang menyebabkan klien merasa tidak nyaman (ruangan, temperatur, cahaya) C. nstruksikan pasien untuk melakukan teknik relaksasi
mampu
+rekuensi nyeri Keterangan tidak pernah menunjukan 2 jarang menunjukan kadang-kadang menunjukan 4 sering menunjukan
. #elakukan pengkajian secara komprehensi+ mengenai lokasi, karakteristik, lamanya, +rekuensi, kualitas nyeri
ndikator . "asien
INTERVENSI : %ain Management
seperti bimbingan imajinasi, na+as dalam
konsisten menunjukan
Ke6emasan
etelah
ilakukan
indakan
Kepera!atan
. 7elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
iharapkan kecemasan menurun dengan kriteria hasil
selama prosedur 2. emani pasien untuk memberikan keamanan dan
sebagai berikut ndikator . Klien
mampu
mengidenti+ikasi
mengungkapkan
untuk
mengontol cemas . Jital sign dalam batas normal 4. "ostur tubuh, ekspresi !ajah,
aktivitas
dan tingkat menunjukkan
berkurangnya kecemasan Keterangan keluhan ekstrim 2 keluhan berat
dan
tehnik
mengurangi takut . Berikan in+ormasi
+aktual
mengenai
diagnosis,
tindakan prognosis 4. $ibatkan keluarga untuk mendampingi klien . nstruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik
gejala
cemas 2. #engidenti+ikasi,
bahasa tubuh
arget
dan
mengungkapkan
menunjukkan
6!al
relaksasi ?. engarkan dengan penuh perhatian C. denti+ikasi tingkat kecemasan *. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan >. orong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
keluhan sedang 4 keluhan ringan tak ada keluhan