ASUHAN KEPERAWATANPADA TN. S (73 th) DENGAN RISIKO KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN OTAK e.c STROKE e.c STROKE NON HEMORAGIC HEMORAGIC (SNH) (SNH) DI RUANG RAJAWALI 3B RSUP. DR. KARIADI, SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas Praktik Stase Keperawatan Medikal Bedah Pembimbing Akademik : Ns. Henni Kusuma, M. Kep., Sp. Kep. M.B Pembimbing Klinik :
leh: Na!" Dwi Puspitaningrum
##$#$%%%$$$' ##$#$%%%$$$'
(aser )*retma
##$#$%%%$$#$
+itri"a rawati
##$#$%%%$$#-
(ur*ngki D*nana
##$#$%%%$$
Sur"* Praset"* Ai
##$#$%%%$$
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI!ERSITAS DIPONEGORO SEMARANG "#$7
0
BAB II TINJAUAN TEORI
A. KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN OTAK $. De%&'&& Ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak adalah keadaan dimana indi!idu mengalami
atau berisik* mengalami suatu penurunan sirkulasi aringan *tak "ang dapat mengganggu kesehatan. 0Nanda, #$%12. ". Et&*+& a. Ater*skler*sis a*rti3 Ather*skler*sis adalah mengerasn"a pembuluh darah serta berkurangn"a kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Mani/estasi klinis ather*skler*sis berma3am4ma3am. Kerusakan dapat teradi melalui mekanisme berikut : 4 5umen arteri men"empit dan mengakibatkan berkurangn"a aliran darah. 4 klusi mendadak pembuluh darah karena teradi thr*mb*sis. 4 Merupakan tempat terbentukn"a thr*mbus, kemudian melepaskan kepingan thr*mbus 0emb*lus2 4 Dinding arteri menadi lemah dan teradi aneurisma kemudian r*bek dan teradi perdarahan. b. 6mb*lisme 6mb*li serebral merupakan pen"umbatan pembuluh darah *tak *leh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumn"a emb*li berasal dari thr*mbus di antung "ang terlepas dan men"umbat sistem arteri serebral. 6mb*li tersebut berlangsung 3epat dan geala timbul kurang dari %$4-$ detik 3. 6nd*karditis *leh bakteri dan n*n bakteri, men"ebabkan terbentukn"a gumpalan4gumpalan pada end*3ardium. d. +ibrilasi atrium Keadaan aritmia men"ebabkan berbagai bentuk peng*s*ngan !entrikel sehingga darah terbentuk gumpalan ke3il dan sewaktu4waktu k*s*ng sama sekali dengan mengeluarkan emb*lus4emb*lus ke3il. e. Hiperk*lester*lemia Meningkatn"a kadar k*lester*l di dalam darah. /. K*agulasi intra!as3ular diseminata 1
Darah bertambah kental , peningkatan !isk*sitas 7hemat*krit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral g. K*agul*pati 0mis: anemia, sel sabit2 h. 8angguan serebr*!askular, pen"akit neur*l*gis, trauma, dll Tindakan : 4 4 4 4 4 4 4
Berhubungan dengan im*bilisasi Berhubungan dengan adan"a aliran in!asi/ Berhubungan dengan tekanan pada tempat7k*nstriksi 0balutan, st*3king2 Berhubungan dengan trauma pembuluh darah Situasi*nal 0Pers*nal, lingkungan2 Berhubungan dengan tekanan dari uterus "ang membesar pada sirkulasi peri/er Berhubungan dengan tekanan dari abd*men "ang membesar pada pel!ik dan
4 4 4 4
sirkulasi peri/er Berhubungan dengan pengumpulan !en*sa "ang tergantung Berhubungan dengan hip*termia Berhubungan dengan e/ek !as*k*nstriksi dari tembakau Berhubungan dengan penurunan !*lume "ang bersirkulasi : dehidrasi
3. F-t Re&- . N'/M0&%&1*e (t&0- 02t 0&0&%&-&) %2 9sia. esik* ketidake/ekti/an per/usi aringan pada *tak meningkat seiring
dengan pertambahan usia, dua kali lipat lebih besar ketika sese*rang berusia ;; tahun. Hal ini dapat dilihat ban"akn"a gangguan pada kardi*!askuler, neur*l*gi dan pen"akit lainn"a. 0Ameri3an Heart #2
Ass*3iati*n, #$%-2.
-2
as. as A/ri3a4 Ameri3a 0berkulit hitam2 memiliki resik* "ang lebih besar mengalami str*ke daripada ras "ang berkulit putih. Hal ini berhubungan dengan tinggin"a insiden hipertensi, *besitas, dan diabetes mellitus pada
ras A/ri3a4 Ameri3a 0=*m*r*di dalam 5ewis, Shar*n 5 et al, #$%%2. >2 iwa"at keluarga. iwa"at keluarga dapat menadi pen3etus terhadap keadian pen"akit kardi*!askuler, metab*lisme, neur*l*gi "ang dapat men"ebabkan risik* ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak, misal pada serangan TA sebelumn"a, atau str*ke sebelumn"a uga meningkatkan risik* teradin"a 2
ketidake/ekti/an per/usi aringan pada *tak. 0Ameri3an Heart Ass*3iati*n, #$%-2 1. M0&%&1*e (02t 0&0&%&-&) %2 Hipertensi. Hipertensi menadi /a3t*r teradin"a gangguan antung "ang menadi pen"ebab mun3uln"a emb*li *tak. Hipertensi sangat berpengaruh pada peredaran darah *tak, karena men"ebabkan teradin"a penebalan dan rem*deling pembuluh darah hingga memperke3il diametern"a. #2 Pen"akit antung. Pen"akit antung meliputi /ibrilasi atrial, in/ark mi*kard, kardi*mi*pati, abn*rmalitas katup antung, dan kelainan antung 3*nginetal uga temasuk kedalam /akt*r resik* str*ke. +ibrilasi atrium adalah /akt*r risik* "ang paling penting di*bati. -2 Dibetes melitus. DM
merupakan
/akt*r
resik*
"ang
penting
terhadap
keadian
ketidake/ekti/an per/usi aringan pada *tak. ndi!idu dengan diabetes mellitus memiliki resik* lima kali lebih besar terserang ketidake/ekti/an per/usi aringan pada *tak dari pada indi!idu "ang tidak menderita diabetes mellitus 0=*m*r*di dalam 5ewis, Shar*n 5 et al , #$%%2.
>2 Peningkatan k*lester*l serum. Hiperlipidemia dide/inisikan sebagai k*ndisi dimana kadar k*lester*l t*tal lebih atau sama dengan #>$ ml7dl. Kadar k*lester*l "ang tinggi merupakan /akt*r resik* teradin"a pen"akit kardi*!askular dan sebr*!askular. ;2 Mer*k*k. Mer*k*k merupakan /akt*r risik* untuk ketidake/ekti/an per/usi aringan pada *tak, karena dapat meningkatkan e/ek terbentukn"a thr*mbus dan pembentukan ater*skler*sis pada pembuluh darah. Mer*k*k meningkatkan hampir dua sampai empat kali lipat resik* ketidake/ekti/an per/usi aringan pada *tak.
3
12 besitas. besitas uga berkaitan dengan hipertensi, kadar gula darah tinggi, dan kadar lipid darah, "ang semuan"a meningkatkan risik* teradin"a ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak
4
4. Pth56 Faktor penyebab : thrombosis, emboli, kualitas pembuluh darah dak baik
"klusi
Penurunan perfusi jarinan serebral
!skemia
hipoksia
*er&us 2,3,4,+
%en#l!atan: (iplopia, ilan separuh lapan pandan, Pandanan kabur Gan##uan
Peninkatan as# laktat
Pendenaran
$etabolisme
%erep! en$r!
*er&us -
anaerob
Peneap : 'dema emboli
Perfusi otak menurun
*er&us ., /,10,12
%k&itas elektrolit teranu
*ekrosis jarinan otak
*er&us 11
(e)sit neuroloi
hilan rasa
eek menelan menurun
disfaia
Kedakefekfan perfu!
emipleia, paralysis
eek batuk
"ar!n#an $tak
menurun
am'atan
am'atan $'!l!ta
K$mun!ka! +er'al
*!k
!ntake dak adekuat
Nutr!! kuran# dar! ke'ut tu'u
Penumpukan sekret
Ber!an "alan nafa tdk efekf
Suzanne C Smeltzer&Brenda G Bare, (2002) Nanda, (2015-2017)
5
. M'&%et& K*&'&- Mani/estasi klinik klien "ang mengalami Ketidak e/ekti/an per/usi aringan ke *tak
menurut 0Bla3k ? Hawk, #$$'2, meliputi: a. Kehilangan M*t*rik. Ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak dapat men"ebabkan menadi pen"akit m*t*r neur*n atas dan mengakibatkan kehilangan k*ntr*l !*lunter terhadap gerakan m*t*rik. Dis/ungsi m*t*r "ang paling umum adalah Hemiparesis 0kelemahan2 dan hemiplegia 0paralisis pada satu sisi tubuh2 sering teradi setelah str*ke, "ang biasan"a disebabkan karena str*ke pada bagian anteri*r atau bagian tengah arteri serebral, sehingga memi3u teradin"a in/ark bagian m*t*rik dari k*rtek /r*ntal. b. Aphasia Klien
mengalami
de/isit
dalam
kemampuan
berk*munikasi,termasuk
berbi3ara, memba3a, menulis dan memahami bahasa lisan. Teradi ika pusat bahasa primer "ang terletak di hemis/er "ang terletak di hemis/er kiri serebelum tidak mendapatkan aliran darah dari arteri serebral tengah karena
. M'&%et& K*&'&- Mani/estasi klinik klien "ang mengalami Ketidak e/ekti/an per/usi aringan ke *tak
menurut 0Bla3k ? Hawk, #$$'2, meliputi: a. Kehilangan M*t*rik. Ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak dapat men"ebabkan menadi pen"akit m*t*r neur*n atas dan mengakibatkan kehilangan k*ntr*l !*lunter terhadap gerakan m*t*rik. Dis/ungsi m*t*r "ang paling umum adalah Hemiparesis 0kelemahan2 dan hemiplegia 0paralisis pada satu sisi tubuh2 sering teradi setelah str*ke, "ang biasan"a disebabkan karena str*ke pada bagian anteri*r atau bagian tengah arteri serebral, sehingga memi3u teradin"a in/ark bagian m*t*rik dari k*rtek /r*ntal. b. Aphasia Klien
mengalami
de/isit
dalam
kemampuan
berk*munikasi,termasuk
berbi3ara, memba3a, menulis dan memahami bahasa lisan. Teradi ika pusat bahasa primer "ang terletak di hemis/er "ang terletak di hemis/er kiri serebelum tidak mendapatkan aliran darah dari arteri serebral tengah karena mengalami Ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak ini terkait erat dengan area werni3k dan br*33a. 3. Disatria, Dimana
klien
mampu
memahami
per3akapan
tetapi
sulit
untuk
mengu3apkann"a, sehingga bi3ara sulit dimengerti. Hal ini disebabkan *leh teradin"a paralisis *t*t "ang bertanggung awab untuk menghasilkan bi3ara. d. Apraksia Ketidakmampuan untuk melakukan tindakan "ang dipelaari sebelumn"a, seperti terlihat ketika klien mengambil sisir dan berusaha untuk men"isir rambutn"a. e. Dis/agia Klien mengalami kesulitan dalam menelan karena sumbatan pada arteri !ertebr*basiler "ang mepengaruhi sara/ "ang mengatur pr*ses menelan, "aitu N @ 0trigeminus2, N @ 0/a3ialis2, N 0gl*ss*/arengeus2 dan N 0hip*gl*sus2.
/. Pada klien str*ke uga mengalami perubahan dalam penglihatan seperti dipl*pia. g. H*rners s"ndr*me Hal ini disebabkan *leh paralisis ner!us simpatis pada mata sehingga b*la mata seperti tenggelam, pt*sis pada kel*pak mata atas, kel*pak mata bawah agak naik keatas, k*ntriksi pupil dan berkurangn"a air mata. h. 9nilateral negle3ted Merupakan ketidak mampuan meresp*n stimulus dari sisi k*ntralateral in/ark serebral, sehingga mereka sering mengabaikan salah satu sisin"a. i.
De/isit sens*ri disebabkan *leh ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak pada bagian sens*rik dari l*bus parietal "ang disuplai *leh arteri serebral bagian anteri*r dan medial.
.
Perubahan perilaku Teradi ika arteri "ang terkena str*ke bagian *tak "ang mengatur perilaku dan em*si mempun"ai p*rsi "ang ber!ariasi, "aitu bagian k*rtek serebral, area temp*ral, limbik, hip*talamus, kelenar pituitari "ang mempengarui k*rteks m*t*rik dan area bahasa.
k. nk*ntinensia baik b*wel ataupun kandung kemih merupakan salah satu bentuk neur*geni3 blader atau ketidakmampuan kandung kemih, "ang kadang teradi setelah str*ke. Sara/ mengirimkan pesan ke *tak tentang pengisian kandung kemih tetapi *tak tidak dapat enginterpretasikan se3ara benar pesan tersebut dan tidak mentransmisikan pesan ke kandung kemih untuk tidak mengeluarkan urin. ni "ang men"ebabkan teradin"a /rekuensi urgensi dan ink*ntinensia. 8. K2*&-& K*mplikasi ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak meliputi 0SmeltCer ? Bare, #$$#2: a. Hip*ksia serebral diminimalkan dengan pemberian *ksigenasi darah adekuat
ke *tak. b. Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, 3urah antung, dan
integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat 0pemberian intar!ena2
1
harus menamin penurunn !isk*sitas darah dan memperbaiki aliran darah serebral. 3. 6mb*lisme serebral dapat teradi setelah in/ark mi*kard atau /ibrilasi atrium
atau dapat berasal dari katup antung pr*stetik . 7. Pee&-' (=*m*r*di, #$%% ? 6dward, #$%2
a. Pemeriksaan +isik Tuuan pemeriksaan /isik adalah untuk mendeteksi pen"ebab ketidake/ekti/an per/usi aringan *tak dan menentukan beratn"a de/isit neur*l*gi "ang dialami. Pemeriksaan /isik harus men3akup pemeriksaaan kepala dan leher untuk men3ari tanda trauma, in/eksi, dan iritasi menings. Pemeriksaan terhadap /akt*r kardi*!askuler pen"ebab str*ke membutuhkan pemeriksaan /undus *kuler 0retin*pati, emb*li, perdarahan2, antung 0ritmik ireguler, bising2, dan !askuler peri/er 0palpasi arteri kar*tis, radial, dan /em*ralis2. Pasien dengan gangguan kesadaran harus dipastikan mampu untuk menaga alan napasn"a sendiri. b. Pemeriksaan Neur*l*gi K*mp*nen penting dalam pemeriksaan neur*l*gi men3akup pemeriksaan status mental dan tingkat kesadaran, pemeriksaan ner!us kranial, /ungsi m*t*rik dan sens*rik, /ungsi serebral, gait, dan re/leks tend*n pr*/unda. Tengk*rak dan tulang belakang pun harus diperiksa dan tanda4tanda meningimus pun harus di3ari. U9t' %
N S%
@
Ner!us tr*klearis
@
Ner!us trigeminus N. /talmikus N. Maksilaris N. Mandibularis
Me1e&-' % 9't9- 0' %9'+& Sens*rik Hidung, sebagai alat pen3iuman Sens*rik B*la mata, untuk penglihatan M*t*rik Penggerak b*la mata dan mengangkat kel*pak mata M*t*rik Mata, memutar mata dan penggerak b*la mata M*t*rik dan sens*rik 4 M*t*rik dan sens*rik Kulit kepala dan kel*pak mata atas Sens*rik ahang atas, palatum dan hidung M*t*rik dan sens*rik ahang bawah dan lidah
@ @
Ner!us abdusen Ner!us /asialis
M*t*rik M*t*rik dan
Ner!us *l/akt*rius Ner!us *ptikus Ner!us *kul*m*t*ris
S&%t S%
Mata, pengg*"ang sisi mata t*t lidah, menggerakkan lidah dan 2
@
Ner!us audit*rius Ner!us !agus
Sens*rik Sens*rik Sens*rik dan m*t*rik
Ner!us !agus
Sens*rik dan m*t*rik
Ner!us ases*rius Ner!us hip*gl*sus
M*t*rik M*t*rik
selaput lendir r*ngga mulut Telinga, rangsangan pendengaran +aring, t*nsil, dan lidah, rangsangan 3itarasa +aring, laring, paru4paru dan es*phagus 5eher, *t*t leher 5idah, 3itarasa, dan *t*t lidah
3. Pemeriksaan 5ab*rat*rium %2 Pemeriksaan darah rutin diperlukan sebagai dasar pembelaaran dan mungkin pula menunukkan /akt*r resik* seperti p*lisitemia, tr*mb*sit*sis, tr*mb*sit*penia, dan leukemia2. Pemeriksaan ini pun dapat menunukkan kemungkinan pen"akit "ang sedang diderita saat ini seperti anemia. #2 Pemeriksaan kimia darah dilakukan untuk mengeliminasi kelainan "ang memiliki gealah seperti hip*glikemia, hip*natremia atau dapat pula menunukka pen"akit "ang diderita pasien saat ini 0diabetes, gangguan ginal2. -2 Pemeriksaan koagulasi dapat menunukkan kemungkinan k*agul*pati pada pasien. Selain itu, pemeriksaan ini uga berguna ika digunakan terapi tr*mb*litik dan antik*agulan. >2 Biomarker antung uga penting karena eratn"a hubungan antara str*ke dengan pen"akit antung k*r*ner. Penelitian lain uga mengindikasikan adan"a hubungan anatara peningkatan enCim antung dengan hasil "ang buruk dari str*ke. d. Pemeriksaan adi*l*gi 1) ET s3an kepala n*n k*ntras M*dalitas ini baik digunakan untuk mengetahui pen"ebab ketidake/ekti/an per/usi aringan ke *tak misaln"a membedakan str*ke hem*ragik dan str*ke n*n hem*ragik se3ara tepat kerena pasien str*ke n*n hem*ragik memerlukan
pemberian
tr*mb*litik
sesegera
mungkin.
Selain
itu,
pemeriksaan ini uga berguna untuk menentukan distribusi anat*mi dari str*ke dan mengeliminasi kemungkinan adan"a kelainan lain "ang gealahn"a mirip dengan str*ke 0hemat*ma, ne*plasma, abses2. 3
2) CT perfusion M*dalitas
ini
merupakan
m*dalitas
baru
"ang
berguna
untuk
mengidenti/ikasi daerah awal teradin"a iskemik. Dengan melanutkan pemeriksaan s3an setelah k*ntras, per/usi dari regi*n *tak dapat diukur. Adan"a hip*atenuasi menunukkan teradin"a iskemik di daerah tersebut 3) CT angiografi 0ETA2 Pemeriksaan ET s3an n*n k*ntras dapat dilanutkan dengan ET angi*gra/i 0ETA2. Pemeriksaan ini dapat mengidenti/ikasi de/ek pengisian arteri serebral "ang menunukkan lesi spesi/ik dari pembuluh darah pen"ebab str*ke. Selain itu, ETA uga dapat memperkirakan umlah per/usi karena daerah "ang mengalami hip*per/usi memberikan gambaran hip*dense. 4) MR angiografi 0MA2 MA uga terbukti dapat mengidenti/ikasi lesi !askuler dan *klusi lebih awal pada str*ke akut. Sa"angn"a, pemerikasaan ini dan pemeriksaan M lainn"a memerlukan bia"a "ang tidak sedikit serta waktu pemeriksaan "ang agak panang. Pr*t*k*l M memiliki ban"ak kegunaan untuk pada str*ke akut. M T% dan T# standar dapat dik*mbinasikan dengan pr*t*k*l lain seperti diffusion-weighted imaging 0D)2 dan perfussion-weighted imaging 0P)2 untuk meningkatkan sensiti!itas agar dapat mendeteksi str*ke n*n hem*ragik akut. 5) 9S8, 6E8, 6K8, Ehest 4a" 9ntuk e!aluasi lebih lanut dapat digunakan 9S8.
4
:. Pe't*-'' ( AHA, "#$3) . Me0&
%2 Terapi Tr*mb*litik Tissue plasminogen activator recom!inant t-"#) "ang diberikan se3ara intra!ena akan mengubah plasmin*gen menadi plasmin "aitu enCim pr*te*litik "ang mampu menghidr*lisa fi!rin, /ibrin*gen dan pr*tein pembekuan lainn"a. #2 Antik*agulan )ar/arin dan heparin sering digunakan pada TA dan str*ke "ang mengan3am. Suatu /akta "ang elas adalah antik*agulan tidak ban"ak artin"a bilamana str*ke telah teradi, baik apakah str*ke itu berupa in/ark lakuner atau in/ark massi/ dengan hemiplegia. Keadaan "ang memerlukan penggunaan heparin adalah tr*mb*sis arteri basilaris, tr*mb*sis arteri kar*tis dan in/ark serebral akibat kardi*emb*li -2 Antiplatelet 0Antiaggregasi Tr*mb*sit2 missal aspirin, Tikl*pidin dan kl*pid*grel >2 Pembedahan 4
Kar*tis 6ndarterekt*mi Pr*sedur ini men3akup pemindahan tr*mbus dari arteri kar*tis interna "ang mengalami sten*sis
4
Angi*plasti dan Sten ntraluminal Pemasangan angi*plasti transluminal pada arteri kar*tis dan !ertebral serta pemasangan sten metal tubuler untuk menaga patensi lumen pada sten*sis arteri serebri masih dalam penelitian
5
1. Ke2e5t' D&+' -e2e5t' 6'+ te-&t 0e'+' -et&0-e%e-t&%' 2e%9& ;&'+' -e t- 0*h (NANDA, "#$8). %2 Hambatan m*bilitas /isik berhubungan dengan kerusakan muskul*skeletal
dan kelemahan angg*ta gerak. #2 Ketidake/ekti/an p*la na/as berhubungan dengan kerusakan neur*l*gis, dis/ungsi neur*muskular -2 De/isit perawatan diri
berhubungan
dengan
kelemahan
dan
ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh. >2 Hambatan k*munikasi !erbal berhubungan dengan hambatan /isik, kerusakan neur*muskuler. ;2 K*nstipasi berhubungan dengan akti/itas /isik tidak adekuat. I'te
dan kelemahan angg*ta gerak. Nursing Out!ome Classi"i!ation (NO>) 4 <*int M*!ement : A3ti!e 4 M*bilit" 5e!el 4 Sel/ 3are : AD5s 4 Trans/er per/*rman3e Setelah dilakukan tindakan keperawatan selamaF.gangguan m*bilitas /isik teratasi dengan kriteria hasil: 4 Klien meningkat dalam akti!itas /isik 4 Mengerti tuuan dari peningkatan m*bilitas 4 Mem!erbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah 4 Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk m*bilisasi 0walker2 Nursing Inter#entions Calssi"i!ation (NI>)
$%ercise therap& ' am!ulation 4 M*nit*ring !ital sign sebelm7sesudah latihan dan lihat resp*n pasien saat latihan 4 K*nsultasikan dengan terapi /isik tentang ren3ana ambulasi sesuai dengan kebutuhan 4 Bantu klien untuk menggunakan t*ngkat saat beralan dan 3egah terhadap 3edera 4 Aarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi +
4 Kai kemampuan pasien dalam m*bilisasi 4 5atih pasien dalam pemenuhan kebutuhan AD5s se3ara mandiri sesuai kemampuan 4 Dampingi dan Bantu pasien saat m*bilisasi dan bantu penuhi kebutuhan AD5s ps. 4 Berikan alat Bantu ika klien memerlukan. 4 Aarkan pasien bagaimana merubah p*sisi dan berikan bantuan ika diperlukan
#2 Ketidake/ekti/an p*la na/as berhubungan dengan kerusakan neur*l*gis, dis/ungsi neur*mus3ular NO>=
4 espirat*r" status : @entilati*n 4 espirat*r" status : Airwa" paten3" 4 @ital sign Status Kriteria hasil: 4 Mendem*nstrasikan batuk e/ekti/ dan suara na/as "ang bersih, tidak ada sian*sis dan d"spneu 0mampu mengeluarkan sputum, mampu berna/as dg mudah, tidakada pursed lips2 4 Menunukkan alan na/as "ang paten 0klien tidak merasa ter3ekik, irama na/as, /rekuensi perna/asan dalam rentang n*rmal, tidak ada suara na/as abn*rmal2 4 Tanda Tanda !ital dalam rentang n*rmal 0tekanan darah, nadi, perna/asan2 NI>=
#irwa& Management 4 P*sisikan pasien untuk memaksimalkan !entilasi 4 Pasang ma"* bila perlu 4 5akukan /isi*terapi dada ika perlu 4 Keluarkan sekret dengan batuk atau su3ti*n 4 Auskultasi suara na/as, 3atat adan"a suara tambahan 4 Berikan br*nk*dilat*r : 4 Berikan pelembab udara Kassa basah NaEl 5embab
.
4 Atur intake untuk 3airan meng*ptimalkan keseimbangan. 4 M*nit*r respirasi dan status # 4 Bersihkan mulut, hidung dan se3ret trakea 4 Pertahankan alan na/as "ang paten 4 bser!asi adan"a tanda tanda hip*!entilasi 4 M*nit*r adan"a ke3emasan pasien terhadap *ksigenasi 4 M*nit*r !ital sign 4 n/*rmasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki p*la na/as. 4 Aarkan bagaimana batuk e/ekti/ 4 M*nit*r p*la na/as -2 De/isit
perawatan
diri
berhubungan
dengan
kelemahan
dan
ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh. NO> =
4 (elf care ' #ctivit& of ail& *iving #*s) Kriteria hasil: 4 Klien terbebas dari bau badan 4 Men"atakan ken"amanan terhadap kemampuan untuk melakukan AD5s 4 Dapat melakukan AD5S dengan bantuan NI> =
(elf Care assistane ' #*s 4 M*nit*r kemempuan klien untuk perawatan diri "ang mandiri. 4 M*nit*r kebutuhan klien untuk alat4alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, t*ileting dan makan. 4 Sediakan bantuan sampai klien mampu se3ara utuh untuk melakukan sel/43are. 4 D*r*ng klien untuk melakukan akti!itas sehari4hari "ang n*rmal sesuai kemampuan "ang dimiliki. 4 D*r*ng untuk melakukan se3ara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukann"a. 4 Aarkan
klien7
memberikan
keluarga
bantuan
untuk
han"a
ika
mend*r*ng pasien
kemandirian, tidak
mampu
untuk untuk
melakukann"a. -
4 Berikan akti!itas rutin sehari4 hari sesuai kemampuan. 4 Pertimbangkan usia klien ika mend*r*ng pelaksanaan akti!itas sehari4 hari. >2
Hambatan k*munikasi !erbal berhubungan dengan hambatan /isik, kerusakan neur*muskuler. NO>
Kriteria Hasil: 4 Pasien dapat berk*munikasi. 4 5isan, tulisan, dan n*n !erbal meningkat. 4 K*munikasi ekspresi/ 0kesulitan berbi3ara2: ekspresi pesan !erbal atau n*n !erbal "ang bermakna. 4 8erakan terk**rdinasi: mampu mengk**rdinasi gerakan dalam menggunakan is"arat. +ursing ,nterventions Calssification 0NE2 Akti!itas keperawatan 4 Kai dan d*kumentasi kemampuan untuk berbi3ara. 4 Beri anuran kepada pasien dan keluarga tentang penggunaan alat bantu bi3ara. 4 K*nsultasi dengan d*kter tentang kebutuhan terapi wi3ara. 4 D*r*ng atau aari pasien untuk berk*munikasi se3ara perlahan 4 Berikan penguatan p*siti/ dengan sering. ;2 K*nstipasi berhubungan dengan akti/itas /isik tidak adekuat. NE: 4 B*wl 6liminati*n 4 Hidrati*n Kriteria hasil: 4 P*la BAB dalam batas n*rmal 4 +eses lunak 4 Eairan dan serat adekuat 4 Akti!itas adekuat 4 Hidrasi adekuat
/
NI> =
Constipation management
- denti/ikasi /akt*r4/akt*r "ang men"ebabkan k*nstipasi - M*nit*r tanda4tanda ruptur b*wel7perit*nitis -
- K*laburasi ika ada tanda dan geala k*nstipasi "ang menetap -
- K*laburasi dengan ahli giCi diet tinggi serat dan 3airan - D*r*ng peningkatan akti!itas "ang *ptimal - Sediakan pri!a3" dan keamanan selama BAB
DAFTAR PUSTAKA Ameri3an Heart Ass*3iati*n, 0AHA2, 0#$%-2. uidelines for the $arl& Management of
"atients with #cute ,schemic (tro.e/ Ameri3an Ass*3iati*n */ neur*l*gi3al suge*ns and E*ngress */ neur*l*gi3al Surge*ns Bla3k, <. and Hawks, <. 0#$$'2. Medical (urgical +ursing' Clinical Management for "ositive 0utcomes th edition. Singap*re: 6lse!ier. Bule3hek, 8. M., But3her, H. K., D*3hterman, <. M. ? )agner, E. M. 0#$%-2. +ursing interventions classification +,C)/ $disi .eenam $disi ahasa ,ndonesia)/ Teremahan *leh Nurannah, . ? *Gsana, D. T. #$%1. (*g"akarta: M*3*media 10
6dward,
;'4%>>2. 9nited States */ Ameri3a: 6lse!ier M*sb"
11