KANDUNG EMPEDU / VESICA FELLEA ANATOMI DAN FISIOLOGI
Gambar 1 : Kandung Empedu/Vesica Fellea
Kandung empedu adalah sebuah kantung berbentuk seperti buah pir, yang terletak pada permukaan inferior dari hati pada garis yang memisahkan lobus kanan dan kiri, yang disebut dengan fossa kandung empedu. Ukuran kandung empedu pada orang dewasa adalah 7cm hingga 10 cm dengan kapasitas lebih kurang 50mL. Kandung empedu menempel pada hati oleh jaringan ikat longgar , yang mengandung vena dan saluran limfatik yang menghubungkan kandung empedu dengan hati. Kandung empedu dibagi menjadi 3 bagian : corpus, fundus dan collum. Kandung mepedu menampung cairan empedu yang dihasilkan oleh hepar, berkumpul pada duktus hepaticus communis lalu melanjutkan ke ductus cysticus cysticus bermuara pada vesica fellea. Kemudian, cairan empedu akan disalurkan ke duodenum melalui ductus choledocus. Setiap harinya cairan empedu di sekresikan oleh hepar sekita 500-1000cc di mana sekresinya berjalan terus menerus, jumlah yang disekresikan akan meningkat jika mencerna lemak. Komponen lemak. Komponen cairan empedu terdiri dari 97% air, pigmen (bilirubin & biliverdin), garam empedu. Vaskularisasi kandung empedu oleh A.retroduodenalis yang merupakan cabang dari a. gastroduodenalis dan oleh A,V cysticus. c ysticus. Inervasi kandung empedu oleh N.Vagus. Fungsi dari kandung empedu ialah :
1. mengumpulkan, menyimpan, memekatkan dan mengeluarkan cairan empedu bila diperlukan untuk emulsifikasi lemak. 2. Kontraksi dan mengalirkan garam empedu yang merupakan turunan kolesterol dengan stimulasi oleh kolesistokinin ke duodenum sehingga membantu proses pencernaan lemak.
HISTOLOGI
Gambar 2 : HIstologi Kandung Empedu/ Vesica Fellea
Kandung empedu adalah suatu kantung berotot. Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa, muskularis, advetisia atau serosa. Dinding kandung empedu tidak mengandung muskularis mukosa atau submukosa. Mukosa terdiri dari epitel selapis silindris (1) dan jaringan ikat propia (2) dibawahnya yang mengandung jaringan ikat longgar, beberapa jaringan limfoid
difus, dan pembuluh darah, venula dan arteriol (9). Dalam keadaan tidak terengang, dinding kandung empedu memperlihatkan lipatan mukosa (7) temporer yang menghasilkan saat kandung empedu terengang oleh empedu. Lipatan mukosa (7) mirip dengan vili di usus halus; namun, ukuran dan bentuknya berbeda dan susunannya tidak teratur. Kriptus atau divertikulum (crypta mucosae( (3,8) terdapat diantara lapisan mukosa (7) dan sering
membentuk indentasi yang dalam di mukosa. Pada potongan melintang, divertikulum atau
kriptus (3,8) di lamina propia (2) mirip dengan kelenjar tubular. Namun, tidak ada kelenjar di
dalam kandung empedu, kecuali di collum vesicae billiaris. Dibagian eksternal lamina propia (2) yaitu otot kandung empedu dengan berkas serat otot polos (10) tersusun acak yang tidak menunjukan lapisan-lapisan yang jelas dan serat elastik (4) yang tersebar. Di sekeliling berkas serat otot polos (10) terdapat lapisan tebal jaringan ikat (6) padat yang mengandung pembuluh darah besar, arteri dan vena (11) , pembuluh limfe dan saraf (5). Serosa (12) melapisi seluruh permukaan kandung empedu yang menggantung bebas.
Lapisan jaringan ikat, tempat kandung empedu melekat pada permukaan hati disebut adventisia.
PANKREAS ANATOMI DAN FISIOLOGI
Gambar 3 : Pankreas
Pankreas merupakan organ retroperitoneal yang terletak di bagian posterior dari dinding lambung. Letaknya diantara duodenum dan limfa. Panjang nya sekita 20-25 cm dengan berat 65160 gr. Vaskularisasi pankrean oleh A. Pancreaticoduodenalis dan V. Portae Hepatica. Pankreas
terdiri bagian kepala/caput yang terletak di sebelah kanan, diikuti corpus ditengah, dan cauda di sebelah kiri. Fungsi dari pankreas : 1. Menghasilkan enzim dan hormone 2. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hepar 3. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mempercepat aliran glukosa ke dalam sel tubuh. Insulin juga merangsang hepar untuk mengubah glukosa menjadi glokogen dan menyimpannya dalam sel
HISTOLOGI
Gambar 4 :Histologi Pankreas
Jaringan penyusun terdiri dari :
Jaringan eksokrin. Komponen eksokrin membentuk sebagian besar pankreas dan terdiri dari asini serosa dan sel zimogenik yang tersusun rapat dan membentuk banyak lobulus kecil. Jaringan eksokrin merupakan jaringan yang menghasilkan enzim pencernaan ke dalam duodenum.
Jaringan endokrin Jaringan endokrin terdiri dari pulau-pulau Langerhans/Islet of Langerhans yang tersebar di seluruh jaringan pankreas, yang menghasilkan insulin dan glukagon ke dalam darah.
gambar 5 : Insula Pancreatica / Pulau Langerhans
Pulau-pulau Langerhans tersebut terdiri dari beberapa sel yaitu: 1. Sel α (sekitar 20%), menghasilkan hormon glukagon. 2. Sel ß (dengan jumlah paling banyak 70%), menghasilkan hormon insulin. 3. Sel δ (sekitar 5-10%), menghasilkan hormon Somatostatin. 4. Sel F atau PP (paling jarang), menghasilkan polipeptida pankreas
Untuk membedakan sel alfa (A) penghasil glukagok dan sel beta (B) penghasil insulin. Sitoplasma sel alda berwarna merah muda, sedangkan sitoplasma sel beta berwarna biru. Sel alfa terletak lebih perifer di dalam insula dan sel beta lebih ditengah. Sel delta (D) (tidak tampak) terdapat di insula.