Metabolisme Zat Gizi
Sebagai tambahan dari berbagai fungsinya dalam metabolisme. Hati juga memproduksi cairan empedu, yang memegang peranan penting dalam proses pencernaan bahan pangan (terutama lemak komponen yang larut lemak). Kantung empedu, suatu organ berupa kantung yang menempel pada saluran hati, menyimpan sejumlah cairan empedu yang diproduksi oleh hati, diantara waktu makan. Selama pencernaan, kantung empedu secara cepat mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus kecil melalui saluran empedu. Sekresi pankreas bercampur dengan cairan empedu ini di dalam duodenum.
Kontraksi kantung empedu dan relaksasinya diprakarsai oleh mekanisme hormonal, yaitu hormon kholesistokinin (CCK) yang disekresikan oleh usus karena terdapatnya pangan, terutama daging dan lemak. Garam empedu bereaksi dengan stimulan mengalirnya cairan empedu. Komposisi cairan empedu yang terdapat dalam hati berbeda dengan yang telah berada dalam kantung empedu.
Komponen
Cairan empedu dalam hati Cairan empedu (ketika disekresikan) dlm kantung empedu (% total)
(% total padatan)
(% total)
97.00
-
88.95
Padatan
2.52
-
14.08
Asam empedu
1.93
36.9
9.14
Mucin dan pigmen
0.53
21.3
2.98
Kolesterol
0.06
2.4
0.26
As. Lemak & lemak
0.14
5.6
0.32
Garam anorganik
0.84
33.3
0.65
Sp gravity
1.01
-
1.04
1.0 - 7.3
-
6.9 - 7.7
Air
pH
Asam empedu utama dalam cairan empedu manusia adalah asam kholat dan khenodeoksilat; senyawa ini diproduksi dalam hati dari cholesterol. Di dalam cairan empedu, asam kholat terdapat jauh lebih banyak dibandingkan dengan asam khenodeoksikholat. Dibawah kondisi normal, di dalam tubuh manusia, asam empedu disintesis oleh hati dengan kecepatan yang rendah, sekitar 200-500 mg/hari. Kecepatan ini diatur hanya untuk menggantikan yang hilang setiap harinya ke dalam feses. Asam empedu dapat dianggap sebagai produk akhir katabolisme kolesterol dalam tubuh, senyawa ini bersama dengan kolesterolnya sendiri yang juga terdapat dalam cairan empedu, merupakan jalur eliminasi kolesterol yang penting dari tubuh. Karena jaringan tidak dapat memecah inti steroid, maka ia harus dikonversi menjadi turunan steroid yang dapat dieliminasi, dieli minasi, karena itu pengukuran jumlah keluaran keluaran (output) asam empedu merupak merupakan an cara yang akurat untuk
Dalam tubuh, setelah disimpan dan dikonsentrasikan, asam empedu ditransportasikan ke dalam usus kecil (dalam bentuk cairan empedu) bila distimulir untuk mengalir oleh karena adanya pangan yang dikonsumsi atau oleh karena pengaruh hormon kholesistokinin. Kar Karena ena cairan empedu mengandung sejumlah besar kation alkali (terutama Na dan K) serta pH-nya alkalis, diasumsikan bahwa asam empedu sebenarnya berada dalam bentuk garam, oleh karena itu sering disebut “garam empedu” empedu” (bile salts)
1.
Emulsifikasi Garam empedu mempunyai kemampuan yang tinggi untuk un tuk merendahkan tegangan permukaan air, hal ini memungkinkan untuk mengemulsifikasi lemak dalam usus (membentuk “micelle”) Untuk melarutkan asam-asam lemak serta lipida lain yang tidak t idak larut dalam air. air. Terdapatnya T erdapatnya cairan empedu dalam usus, merupakan pembantu penting untuk melaksanakan pencernaan dan penyerapan lemak serta vitamin-vitamin larut lemak. Apabila pencernaan lemak l emak terganggu, komponen pangan yang lain juga akan sulit untuk dicerna, karena lemak tersebut akan menyelimuti partikelpartikel pangan serta mencegah enzim untuk
Netralisasi Asam Sebagai tambahan dari fungsinya dalam pencernaan, cairan empedu merupakan tempat penyimpanan alkali, yang akan membantu netralisasi “chyme” yang berasal dari lambung. 2.
Ekskresi Cairan empedu juga merupakan wahana untuk ekskresi. Ia akan menghilangkan bermacammacam bahan kimia berbahaya (drugs), toksin, pigmen empedu dan bermacam-macam bahan anorganik berbahaya seperti Cu, Zn dan Hg . 4. Eliminasi Kholesterol Cairan empedu merupakan jalur penting untuk mengeliminasi kolesterol dalam tubuh. 3.