BAB 2 ASUHAN ASUH AN KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN 2.1 Pengkaji Pengkajian an Hiperli Hiperlipid pidemia emia adalah adalah keadaa keadaan n mening meningkat katny nyaa kadar kadar lipid lipid darah darah dalm dalm
lipoprotein (kolestrol dan trigliserida). Hal ini berkaitan dengan pemasukan lemak dan karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan dalam tubuh. Keadaan tersebut akan menimbulkan resiko terjadinya antherosclerosis dan hipertensi. Jika kelebihan kolestrol di dalam darah melebihi 5,72 mmol!, lipoprotein berkaasitas rendah (!"!) melebihi #,$% mmol! kelebihan trigliserida melebih melebihii &,7 mmol! mmol! gejala gejala ini bisa bisa disebu disebutt hiperli hiperlipid pidemia emia ('uham ('uhammad mad,, 2). *enyeb *enyebab ab utama utama hiperli hiperlipid pidemi emiaa adalah adalah obesita obesitas, s, asupan asupan alkoho alkoholl yang yang berlebihan,
diabetes
mellitus,
hipotiroidisme,
dan
sindrom
ne+rotik.
Hiperlipidem Hiperlipidemia ia akibat predisposisi predisposisi genetik genetik terhadap terhadap kelainan kelainan metabolisme metabolisme lipid disebut hiperlipidemia primer. alah satu konsekuensi hiperlipidemia yang yang paling paling pentin penting g adalah adalah pening peningkat katan an koleste kolesterol rol serum, serum, yang yang teruta terutama ma mencerminkan mencerminkan kolesterol kolesterol !"!, merupakan merupakan +aktor predisposisi predisposisi terjadinya terjadinya ateroma (*rice, 2$). -iayat kesehatan dari gejala biasanya hiperlipidemia tidak menimbulkan gejala apapun sampai terjadi komplikasi berupa in+ark miokard dan kadang kadang kadang ditemu ditemukan kan adanya adanya /antom /antoma, a, jenis jenis sekunde sekunderr biasany biasanyaa ditemu ditemukan kan sete setela lah h
dike diketa tahu huii
peny penyak akit it
prim primer erny nya, a,
misa misaln lny ya
sind sindro roma ma
ne+r ne+rot otik ik,,
hipotiroidisme dan diabetes yang berat (uyono, &&) 0erdasarkan klasi+ikasi yang ditinjau dari sebabnya hiperlipidemia dibagi menjadi dua jenis 1 &. Hipe Hiperli rlipi pide demi miaa *rim *rimer er Hiperlipidemia primer ialah keadaan peningkatan kadar lemak darah yang tidak ada hubungannya dengan penyakit lain, melainkan heriditer juga ditemukan adanya /antomatosis /antomatosis yang khas. 2. Hipe Hiperli rlipi pide demi miaa eku ekund nder er Hiperlipidemia sekunder ialah hampir % gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak merupakan dislipidemia sekunder oleh karena itu jangan lupa mencari sebab primernya terlebih dahulu, sebelum memutuskan baha itu adalah hiperlipidemia primer, yang yang sering sering menimb menimbulk ulkan an hiperli hiperlipid pidemi emiaa sekund sekunder er adalah adalah obesita obesitas, s, alkoho alkoholism lisme, e, ganggu gangguan an ginjal, ginjal, ganggu gangguan an hati, hati, diabet diabetes es milletu milletuss dan iatrogen. (uyono, &&) 3
4
*ola 3ungsi Kesehatan (4ordon) &. *ola kti6itas 4ejala 1 'alaise (illiams, 2&2) 2. *ola 'akanan8airan 4ejala 1 noreksia, modi+ikasi diet. 9anda 1 *enurunan berat badan (illiams, 2&2) #. *ola *ersepsi Kesehatan 9anda 1 'erokok , alkoholisme. (risman, 2&&) %. *ola :yeriKeamanan 4ejala 1 :yeri abdomen akut yang diaali dengan asupan lemak. (illiams, 2&2) 5. *ola irkulasi 4ejala 1 *enyakit ginjal, atresklerosis. (illiams, 2&2) 2.2 Pemeriksaan Diagnostik *ada pasien hiperlipidemia umumnya menggunakan pemeriksaan uji +raksi kolesterol; lipoprotein densitas rendah (!"!), lipoprotein densitas tinggi (H"!), kolesterol total dan trigliserida. "imana uji +raksi kolesterol digunakan untuk mengisolasi dan mengukur tipe kolesterol serum, lipoprotein densitas rendah (!"!) danlipoprotein densitas tinggi (H"!) sedangkan uji kolesterol total untuk analisis kolesterol serum kuantitati+, digunakan untuk mengukur kadar kolesterol bebas dan ester kolesterol dalam sirkulasi darah; uji ini memberikan kadar dari dua bentuk kolesterol yang kombinasinya tampak dalam tubuh. Kadar kolesterol serum yang tinggi mungkin disertai arteri koronaria (8") (uyono, &&). ebagai contoh panduan terkini < menyatakan baha !"l harus kurang dari &$ mgd! (%,& mmol!) untuk indi6idu dengan kategori resiko terendah, sementara itu untuk pasien beresiko tinggi dengan *JK, diabetes, atau resiko & tahun mengalami *JK sebesar 2, maka kadar !"! harus kurang dari & mgm! (2,$ mmol!), dengan pertimbangan yang diberikan untuk target kurang dari 7 mgd! (&,= mmol!) (>aronson, 2&). 2.3 Diagnosa Keperaatan Ketidakseimbangan nutrisi 1 berhubungan dengan potensial lebih dari
kebutuhan tubuh ( Carpenito, 2013) 2.! "nter#ensi ?nter6ensi 1
5
a. njurkan berat badan ideal dengan mengatur jumlah pemasukan kalori dan olahraga b. njurkan untuk mengurangi kolesterol dan lemak jenuh c. njurkan untuk menggunakan minyak@minyak tidak jenuh d. njurkan pasien untuk mengikuti diet yang diprogramkan e. 0antu pasien dengan mengubah gaya hidup tambahan. +. 'em+asilitasi penurunan berat badan dan lemak tubuh (8arpenito, 2) 2.$ Pemeriksaan %a&oratori'm
1. Kolesterol Total Uji kolesterol total, suatu analisis kolesterol serum kuantitatif, digunakan untuk mengukur kadar kolesterol bebas dan ester kolesterol dalam sirkulasi darah. Uji tersebut memberikan kadar dari dua bentuk kolesterol ang kombinasina tampak dalam tubuh. !adar kolesterol serum ang tinggi mungkin disertai dengan resiko penakit Arteri Koronaria
"C#$) (Koalak, 2&).
a. Tujuan 1. Untuk menilai resiko C#$ 2. Untuk menilai metabolisme lemak 3. Untuk membantu diagnosis sindrom nefrotik, pankreatitis, penakit hati, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme. 4. Untuk menilai efekti%tas terapi obat penurun lemak serum (Koalak, 2&)
b. Persiapan Pasien Sebelum Pemeriksaan 1. &elaskan pada pasien bah'a uji ini digunakan mendeteksi penakit metabolisme lemak. 2. (eritahukan kepada pasien bah'a
uji
untuk
tersebut
membutuhkan sampel darah. &elaskan kapan dan siapa ang akan melakukan pungsi ena. 3. &elaskan kepada pasien bah'a ia mungkin mengalami perasaan sedikit
tidak
naman akibat pungsi dan
turniket. 4. *erintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum
+
alkohol selama 24 jam sebelu uji . (eritahukan kepada pasien bah'a ia boleh meminum air. 5. (eritahukan kepada petugas laboratorium dan dokter mengenai obatobatan ang digunakan pasien ang mungkin mempengaruhi hasil uji. -batobatan tersebut mungkin perlu dibatasi (Koalak, 2&). c. Prosedur dan Perawatan Pasca Uji 1. akukan pungsi ena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung 4ml ang berisi /$#. 2. *asien seharusna duduk selama
5
menitsebelum
pengambilan darah. 3. ingerstik dapat juga digunaka skrining a'al bila menggunakan penganalisis automatis. 4. akukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti. 5. &ika terjadi hematom pada lokasi pungsi berikan kompres hangat. +. *erintahkan kepada pasien bah'a ia dapat melanjutkan kembali diaet dan obatobatan ang terputus sebelum uji (Koalak, 2&).
d. Perhatian : 1. !irimkan sampel ke laboratorium seepatna e. Nilai rujukan !onsentrasi kolesterol total berariasi menurut usia dan jenis kelamin. ilai kolesterol total adalah 1. $e'asa pada lelaki, 205 mg6dl "78, 5,30 mmol6), pada perempuan , 190 mg6dl "78, 4,90 mmol6) 2. #nakanak usia 121: tahun 1;0 mg6dl "78, 4,40 mmol6) (Koalak, 2&)
f. Temuan abnormal !adar
kolesterol
serum
ang
tinggi
"hiperkolesterolemia)mungkin menunjukkan resiko C#$ juga resiko hepatitis, penakit lemak, hambatan duktus koledokus,
sindrom
nefrotik,
pankreatitis dan hipotiroidisme.
ikterus
obstruktif,
;
!adar
kolesterol
serum
ang
rendah
"hipokolesterolemia) umumna disertai dengan malnutrisi, nekrosis sel hati, dan hipertirodisme. !adar kolesterol ang abnormal sering kali membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menari penebab ang pasti (Koalak, 2&).
g. aktor !ang "empengaruhi 1. idak menaati pembatasan sebelum uji 2. idak mengirimkan sampel ke laboratorium seepatna 3. !olesteramin, klo%drat, kolestipol, dekstrotiroksin, haloperidol, neomisin, dan klortetrasiklin "menurunkan kadar kolesterol serum) 4. /pinefrin, klorpoma
kontrasepsi
oral,
dan
trimetadion "meningkatkan kadar kolesterol serum) 5. #ndrogen "mungkin memberikan hasil sng berariasi) "!o'alak, 2010). #.raksinasi $ipoprotein Kolesterol Uji raksinasi lipoprotein kolesterol digunakan untuk mengisolasi dan mengukur tipe kolesterol serum, lipoprotein densitas rendah "$) dan lipoprotein densitas tinggi "=$). !adar =$ berbanding terbalik dengan resiko penakit C#$, semakin tinggi kadar =$, semakin rendah insiden C#$. 7ebalikna, semakin tinggi kadar $, semakin tinggi insiden C#$ (Koalak, 2&). a. Tujuan 1. Untuk menilai resiko C#$ 2. Untuk menilai efekti%tas terapi obat penurun lemak serum. (Koalak, 2&).
b. Persiapan Pasien Sebelum Prosedur 1. &elaskan pada pasien bah'a uji ini digunakan unutk memnentukan resiko C#$ 2. (eritahukan kepada pasien
bah'a
uji
tersebut
membutuhkan sampel darah. &elaskan kapan dan siapa ang akan melakukan pungsi ena.
:
3. &elaskan kepada pasien bah'a ia mungkin mengalami perasaan sedikit turniket. 4. *erintahkan
tidak
kepada
naman akibat pungsi dan
pasien
memepertahankan
diet
normalna selama 2 minggu sebelum uji, berhenti meminum alkohol selama 24 jam sebelum uji dan untuk berpuasa dan menghindari olah raga selama 1214 jam sebelum uji. 5. (eritahukan kepada petugas laboratorium dan dokter mengenai obatobatan ang digunakan pasien ang mungkin mempengaruhi hasil uji. -batobatan tersebut mungkin perlu dibatasi (Koalak, 2&). c. Prosedur %an Perawatan Pasca Uji 1. akukan pungsi ena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung ; ml ang berisi /$#. 2. akukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti. 3. &ika terjadi hematom
pada
lokasi
pungsi,
berikan
kompres hangat. 4. *erintah pasien bah'a ia dapat melanjutkan kembali diet dan obatobatan ang terputus sebelum uji (Koalak, 2&).
d. Perhatian 1. !irimkan sampel ke laboratorium seepatna untuk menghindari distribusi kembali diantara lipoprotein 2. &ika sampel tidak dapat diangkut seepatna, dinginkanlah sampel tapi janganlah membekukanna (Koalak, 2&).
e. Nilai &ujukan 1. ilai lipoprotein ang normal berariasi menurut umur, jenis kelamin, daerah geogra%, dan kelompok etnis 2. *eriksa nilai referensi pada laboratorium. 3. !adar =$ berkisar antara 3;;0mg6dl pada lakilaki dari 40:5mg6dl pada perempuan. !adar $ 130mg6dl pada indiidu tanpa C#$. !adar tinggi borderline adalah >1+0mg6dl.
*asien
dengan
kadar
=$
>+0mg6dl
dianggap mempunai jantung ang sehat. !adar $
9
seharusna
100mg6dl,
dengan
kadar
1+0mg6dl
≤
dianggap tinggi (Koalak, 2&). f. Temuan 'bnormal !adar $ ang tinggi meningkatkan resiko C#$. !adar =$ ang tinggi umumna sehat tapi dapat menujukkan adana hepatiti skronis, serosis biliar kronis tahap a'al, dan konsumsi alkohol (Koalak, 2&). g. aktor !ang "empengaruhi 1. *enakit ang terjadi bersamaan,
khususna
ang
disertai dengan pembedahan, dan imfark miokat 2. *engumpulan sampel dalam tabung ang berisi heparin "mungkin memberikan hasil tinggi semu akibat aktifasi en
atau
meningkatkan
kadar lipoprotein fraksin kolesterol. ;. #dana bilirubin, hemoglobin, salisilat, iodium,
dan
itamin # dan $ mungkin mempengaruhi hasil uji (Koalak, 2&).
(. Trigliserida #nalisis trigliserid serum memberikan analisis kuantitatif dari
trigliseridabentuk
adangan
lemak
utama
ang
membentuk sekitar 95? jaringan lemak. @eskipun bukan merupakan uji diagnostik, uji trigliserida, memungkinkan identi%kasi a'al terhadap adana hiperlipidemia dan resiko penakit arteri koronaria "C#$ ACoronar #rter $iseaseB) (Koalak, 2&).
a. Tujuan 1. Untuk
skrining terhadap adana hiperlipidemi
pankreatitis
atau
10
2. Untuk membantu mengidenti%kasi sindrom nefrotik dan indiidu ang menderita
penakit diabetes melitus
dengan pengendalian gula darah ang buruk. 3. Untuk menentuka resiko C#$. 4. Untuk menghitung kadar kolesterol lipoprotein dengan dentitas
rendah
dengan
menggunakan
persamaan
reide'ald (Koalak, 2&). b. Persiapan Pasien Sebelum Prosedur 1. &elaskan pada pasien bah'a uji ini digunakan mendeteksi penakit metabolisme lemak. 2. (eritahukan kepada pasien bah'a
uji
untuk
tersebut
membutuhkan sampel darah. &elaskan kapan dan siapa ang akan melakukan pungsi ena. 3. &elaskan kepada pasien bah'a ia mungkin mengalami perasaan sedikit
tidak
naman akibat pungsi dan
turniket. 4. *erintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum alkohol selama 24 jam sebelu uji . (eritahukan kepada pasien bah'a ia boleh meminum air. 5. (eritahukan kepada petugas laboratorium dan dokter mengenai obatobatan ang digunakan pasien ang mungkin mempengaruhi hasil uji. -batobatan tersebut mungkin perlu dibatasi (Koalak, 2&). c. Prosedur dan Perawatan Pasca Uji 1. akukan pungsi ena dan kumpulkan sampel darah dalam tabung 4ml ang berisi /$#. 2. akukan penekanan langsung pada lokasi pungsi sampai perdarahan berhenti. 3. &ika terjadi hematom
pada
lokasi
pungsi,
berikan
kompres hangat. 4. *erintah pasien bah'a ia dapat melanjutkan kembali diet dan obatobatan ang terputus sebelum uji (Koalak, 2&).
d. Perhatian 1. !irimkan sampel ke laboratorium seepatna.
11
2. =indarilah oklusi ena ang lama, lepaskan turniket 1 menit setelah digunakan (Koalak, 2&). e. Nilai rujukan !adar trigliserida berariasi menurut usia dan jenis kelamin. erdapat kontroersi mengenai kisaran normal ang paling tepat, tapi kadar trigliserida antar 0,441:0 mg6dl "78,0,44 2,01 mmol6). *ada lelaki de'asa dan 10 190 mg6dl " 78 , 0,112,21 mmol6) pada perempuan de'asa diterima luas sebagai kadar ang normal (Koalak, 2&).
f. Temuan 'bnormal !adar
trigliserida
serum
ang
meningkat
atau
menurun mengarahkan pada dugaan adana abnormalitas klinisD uji tambahan diperlukan untuk diagnosis pasti. *eningkatan kadar trigliserida ang ringan sampai sedang menunjukkan adana obstruksi biliar, diabetes militus, sindrom nefrotik, endokrinopati atau konsumsi alkohol ang berlebihan. !adar ang meningkat tajam tanpa
penebab
ang
pasti
menerminkan
hiperlipoproteinemia dan perluna pemeriksaan fenotipe lipoproteinemia untuk memastikanna. !adar trigliserida ang meurun jarang terjadi dan hana terdapat pada malnutrisi dan abetalipoproteinemia (Koalak, 2&).
g. aktor !ang "empengaruhi: 1. idak menaati pembatasan sebelum uji 2. *enggunaan tabung pengumpul ang dilumasi dengan glikol 3. idak mengirimkan sampel ke laboratorium seepatna 4. #ntilipemia "menurunkan kadar lipid serum) 5. !olestiramin dan kolestipol "menurunkan kadar kolestrol tapi meningkatkan atau tidak mempunai efek pada trigliserida)
12
+. !ortikosteroid
"penggunaan
jangka
panjang),
kontrasepsi oral, esterogen, etil alkohol, furosemid, dan mikona
40:5mg6dl
pada
perempuan.
!adar
$
130mg6dl pada indiidu tanpa C#$. !adar tinggi borderline adalah >1+0mg6dl. *asien dengan kadar =$ >+0mg6dl dianggap mempunai jantung ang sehat. !adar
$
seharusna
100mg6dl,
1+0mg6dl dianggap tinggi. . ilai Eujukan rigliserida !adar trigliserida berariasi menurut
dengan
kadar
≤
usia
dan
jenis
kelamin. erdapat kontroersi mengenai kisaran normal ang paling tepat, tapi kadar trigliserida antar 0,441:0 mg6dl "78,0,44 2,01 mmol6). *ada lelaki de'asa dan 10 190 mg6dl " 78 , 0,112,21 mmol6) pada perempuan de'asa diterima luas sebagai kadar ang normal. (Koalak, 2&).
13
*engobatan &. *enderita hiperkolesterolemia primer yang masih muda, terutama bila .ada keluarganya yang menderita penyakit jantung koroner. 0iasanya penderita@ penderita ini menderita tipe ?? atau tipe ???. 2. *enderita hipertrigliseridemia primer yang masih muda dengan riayat keluarga positi+ untuk penyakit jantung koroner. #. emua hipertrigliseridemia dengan kadar lebih dari &5 mgdl untuk mencegah komplikasi pankreatitis. Karena obat penurun lemak itu tidak bebas e+ek toksiknya maka sebaiknya penggunaannya dibatasi hanya pada yang betul@betul memerlukannya. Jangan diberikan pada pasien berumur di baah $ tahun atau pada kehamilan. *ada umumnya obat tidak perlu diberikan bila kadar kolesterol H"! kurang daripada 2 mg°/o. Aang tidak kalah pentingnya adalah menghilangkan +aktor risiko lain, misalnya merokok, hipertensi dan kegemukan. *enggunaan estrogen harus hati@ hati. 9iaBid akan memperjelek hipertrigliseridemia. *enghambat beta akan menekan kadar kolesterol H"! (uyono, &&).