SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Hiperlipidemia
Hari / Tanggal
:Jumaat, 28 Desember 2018
Tempat
:Ruang Hemodialisa RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran
:Pasien dan keluarga Ruang Hemodialisa RSU Dr. Saiful Anwar Malang :30 menit
Waktu
A. LATAR BELAKANG Masalah kesehatan yang meningkat secara cepat di beberapa negara berkembang berkembang adalah penyakit tidak menular (non communicable disease). disease). Penanganan penyakit tidak menular beda halnya dengan penyakit menular yang sudah diketahui dengan pasti penyebabnya. Faktor-faktor resiko yang saling bersinergis menyebabkan menyebabkan potensi dari penyakit tidak menular ini semakin meningkat. Salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tertinggi adalah penyakit jantung koroner (PJK). Penyakit kardiovaskuler merupakan merupakan penyebab kematian nomor satu, baik di dunia maupun di Indonesia. WHO juga memprediksi bahwa angka kematian akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK) akan mencapai 25 juta orang pada tahun 2030 dan masih menyandang predikat penyebab kematian kematian nomor 1 di dunia. Angka kematian akibat PJK pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab utama dari penyakit jantung koroner ini adalah karena adanya sumbatan yang mencegah aliran darah menuju jantung, dimana sumbatan ini terbentuk akibat dari timbunan lemak ( fatty fatty deposit ) pada dinding bagian dalam pembuluh darah yang mensuplai jantung. Akibatnya menyebabkan terjadinya penyempitan penyempitan dan menurunnya fleksibilitas pembuluh darah, hingga berakibat pada arteriosklerosis. arteriosklerosis. Penyakit jantung koroner diakibatkan dari beberapa faktor, salah satunya bisa dari kadar kolesterol terlalu terlalu tinggi. Kolesterol serupa dengan lemak lemak darah. Lemak bercampur pada darah yang fungsinya untuk menghasilkan energi, tetapi lemak darah yang banyak akibat kadar kolesterol tidak dikontrol dengan baik bisa membuat membuat kondisi kesehatan kesehatan jantung akan terganggu. Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol dan atau trigliserida dalam darah meningkat di atas batas normal, hal ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit arteri koroner dan dapat berkembang menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah. Pencengahan Pencengahan penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit jantung koroner dapat dimulai dengan mencegah timbulnya hiperlipidemia, yang mana
merupakan faktor yang cukup besar dari terjadinya penyempitan pembuluh darah dan berujung mengganggu kerja dari jantung dan pembuluh darah. Selain pencegahan, pencegahan, untuk pasien hiperlipidemia perlu dilakukan upaya pengobatan secara farmakologis untuk membantu pasien dan mencegah terjadinya penyakit berat yang dapat dapat terjadi akibat akibat kadar kolesterol kolesterol yang tinggi.
B. TUJUAN UMUM Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu mengerti dan memahami tentang hiperlipidemia bagi upaya penyembuhan penyakit. C. TUJUAN KHUSUS setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran mampu: 1. Menjelaskan tentang difinisi hiperlipidemia 2. Menjelasakan tanda dan gejla hiperlipdemia 3. Menjelasakan terapi farmakologi dan non farmakologi D. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Materi ( terlampir)
a. b. c. d.
Pengertian hiperlipidemia Macam-macam hiperlipidemia Tanda dan gejala hiperlipidemia Penatalaksanaa hiperlipidemia
2. Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Diskusi 3. Media dan alat Laptop, LCD, Leaflet 4. Waktu dan tempat Hari / Tanggal : Jum’at, Jum’at, 29 Desember 2018 Jam : 08.30-09.00 WIB Tempat : Ruang Hemodialisa
5. Pengorganisasian Moderator :
Presenter : Observer : Fasilitator :
6. Setting Tempat Moderator
Audien
Penyuluh
Fasilitator
Observer
E. KEGIATAN PENYULUHAN NO Kegiatan Penyuluhan
I.
Waktu
5 menit
Pembukaan
II
Kegiatan
Moderator memberikan salam Moderator memperkenalkan anggota penyuluh Moderator menjelaskan tentang topik penyuluh
Menjawab salam Mendengar dan
Memperhatikan
Mendengar memperhatikan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan memperhatikan
dan
Moderator menjelaskan penyuluhan
Pelaksanaan
Menggali pengetahuan tentang hiperlipidemia
Memberikan reinforcement dan meluruskan konsep hiperlipidemia
20 menit dan
Menjelaskan tentang macam-macam hiperlipdemia
Menjelaskan tanda dan gejala hiperlipidemia
Menjelaskan komplikasi hiperlipidemia
III
Menjelaskan tentang pengertian hiperlipidemia
Mendengarkan memperhatikan Mendengarkan memperhatiakan Mendengarkan memperhatikan Mendengarkan memperhatikan Mendengar memperhatikan
dan dan dan dan dan
Menjelaskan tentang penatalaksanaan atau pengobatan hiperlipdemia
Penutupan
Presenter menyimpulkan materi
Presenter mengadakan evaluasi tentang pengertian, macammacam, tanda dan gejala, pentalaksanaan hiperlipidemia
Bersama presenter 10 menyimpulkan materi menit Menjawab
Mendengar dan memperhatikan Menjawab salam
Moderator menyimpulkan hasil diskusi
Moderator memberikan salam
F. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur Kelompok penyuluh dan audiens pada posisi yang sudah direncanakan 80 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan Materi penyuluhan sesuai dengan SAP
2. Evaluasi Proses Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan Audiens dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai Audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil Minimal 80% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian hiperlipidemia Minimal 80 % yang mengikuti penyuluhan dapat mengetahui macam-macam hiperlipidemia Minimal 90 % yang mengikuti penyuluhan dapat mengetahui tanda dan gejala hiperlipidemia Minimal 80%yang mengikuti penyuluhan dapat mengetahui tentang komplikasi hiperlipidemia Minimal 85 % yang mengikuti penyuluhan dapat mengetahui penatalaksanaan hiperlipidemia
Lampiran MATERI HIPERLIPIDEMIA Definisi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar normalnya. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005). Lemak (disebut juga lipid ) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah : 1. Kilomikron Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan membawa trigliserida yang berasal dari makanan
2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins) Hati
mensekresikan VLDL
yang berfungsi sebagai sarana
untuk
mengekspor trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh lipase lipoprotein menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan didalam jaringan seperti di otot jantung dan otot rangka. Peningkatan VLDL dalam plasma dapat disebabkan karena peningkatan sekresi precursor VLDL dan juga penurunan katabolisme LDL.
3. LDL ( Low Density Lipoproteins) Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam sebagian besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai oleh reseptor berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane sel. Hati memainkan peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti sel lainnya, hepatosit mampu mengeliminasi kolesterol dari tubuh melalui sekresi kolesterol dalam empedu dan mengkonversikan kolesterol menjadi asam empedu yang juga disekresikan dalam empedu.
4. HDL ( High Density Lipoproteins) Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid dari permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang melindungi homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung ke hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-BI) yang tidak melakukan endositosis terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung) Kadar lipid plasma normal,batas dan tinggi.
Kadar kolesterol Total
Kategori Kolesterol Total
kurang dari 200 mg/dL
Bagus
200-239 mg/dL
Ambang batas atas
240 mg/dL dan lebih
Tinggi
Kadar LDL
Kategori LDL
Kurang dari 100 mg/Dl
Optimal
100-129 mg/dL
Di atas optimal
130-159 mg/dL
Ambang batas atas
160-189 mg/dL
Tinggi
190 mg/dL dan lebih
Sangat tinggi
Kadar HDL
Kategori HDL
Kadar Trigliserida Kurang dari 40 mg/Dl
Kategori Trigliserida Rendah
Kurang dari 150 mg/dL 60 mg/dL dan lebih
Normal Tinggi
150-199 mg/Dl
Ambang batas atas
200-499 mg/Dl
Tinggi
500 mg/dL dan lebih
Sangat tinggi
Sumber : diadaptasi dari National Institutes of Health, Detection, Evaluation dan Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adults Treatment Panel III)
A. ETIOLOGI
Hiperlipidemia biasanya disebabkan oleh : 1. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia 2. Obesitas 3. Diet kaya lemak 4. Kurang melakukan olahraga 5. Penggunaan alcohol 6. Merokok 7. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik 8. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total di bawah 260mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah (Balai Informasi Tekhnologi Lipid, 2009).
1. Klasifikasi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia herediter ( hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia herediter mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang lemak (Balai Informasi Tekhnologi Lipi, 2009). Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda : 1.
Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial , merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning pink ( xantoma eruptif ). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun lemak tak jenuh ganda). 2.
Hiperlipoproteinemia tipe II Disebut juga hiperkolesterolemia familial , merupakan suatu penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan obat penurun lemak.
3.
Hiperlipoproteinemia tipe III Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 1015 tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya
diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar l emak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis. 4.
Hiperlipoproteinemia tipe IV Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.
5.
Hiperlipoproteinemia tipe V Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya. Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat : - Penyalahgunaan alkohol - Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik - Gagal ginjal - Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu. Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal. Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak.
Klasifikasi Hiperproteinuremia menurut Fredrickson-Levy-Less Tipe
Evaluasi Lipoprotein
I
Kilomikron
IIa
LDL
IIb
LDL + VLDL
III
IDL (LD1)
IV
VLDL
V
VLDL + kilomikron
LDL
= low density protein
VLDL
= very low density protein
IDL
= intermediate-density protein
Tipe I Tipe I, sangat jarang, dikarakteristik dengan tingginya kilomikron dan trigliserida di dalam darah. Tipe ini merupakan penyakit genetik karena kekurangan enzim lipoprotein lipase atau apo C-II yang merupakan kofaktor untuk aktivitas enzim LPL, sehingga menyebabkan ketidakmampuan pembersihan kilomikron dan VLDL trigliserida dari darah secara efektif.
Tipe II Tipe ini ditandai dengan peningkatan LDL yang dapat merupakan kondisi awal (primer) ataupun kelanjutan (sekunder) dari kondisi hiperlipidemia lainnya. Hiperlipoprotein primer disebabkan oleh beberapa kondisi genetik, sedangkan hiperlipoprotein sekunder dapat disebabkan oleh endokrinopati (hipotiroid, hipopituitari, diabetes melitus) dan biasanya dapat pulih dengan terapi hormon. Tipe II terdiri atas 2 tipe yaitu hiperlipidemia tipe IIa dan IIb : a.
Tipe IIa, ditandai dengan tingginya kadar LDL di dalam darah tapi kadar VLDLnya normal. Tipe ini dapat disebabkan beberapa kondisi genetik yaitu hiperkolesterol familial,defectiv e apolipoprotein B familial, hiperkolesterolemia poligenik.
b.
Tipe IIb, ditandai dengan tingginya kadar LDL dan VLDL, kolesteroldan trigliserida dalam darah. Tipe ini disebut kombinasi hiperlipidemia familial. Penyakit ini disebabkan karena meningkatnya produksi hepatik Apo B (merupakan protein utama pada LDL dan VLDL). Xanthoma pada tipe ini jarang terjadi, tetapi tipe ini ditandai dengan predisposisi CAD (Coronary ArteryDisease) prematur.
Tipe III Karakteristiknya yaitu meningkatnya kadar IDL dan VLDL remnant. Tipe ini terkait dengan abnormalitas pada Apo E (merupakan petanda pengenalan oleh reseptor -reseptor sel hati untuk menghilangkan kilomikron remnant) dan ketidaksempurnaan konversi VLDL dalam plasma dan terjadi peningkatan kadar IDL. Kondisi ini dapat pula terjadi pada hipotiroidisme. Gangguan ini terjadi lebih awal pada pria dibandingkan pada wanita. Abnormalitas pada toleransi glukosa dan hiperurikemia dapat terjadi.
Tipe IV Karakteristiknya yaitu peningkatan kadar trigliserida plasma yang terkandung di dalam VLDL dan kemungkinan akan berkembang menjadi aterosklerosis. Kondisi berhubungan dengan abnormalitas toleransi glukosa ( resisten insulin) dan obesitas. Kadar kolesterol total normal atau meningkat sedangkan kadar HDL rendah.
Tipe V Karakteristiknya terjadi peningkatan kadar VLDL dan kilomikron sehingga dapat disebut sebagai hipertrigliseridemia. Kadar lipoproteinlipase umumnya normal. Tipe ini merupakan gangguan yang jarang terjadi. Penyebabnya terkadang dipengaruhi faktor keluarga, terkait dengan ketidaksempurnaan pembersihan trigliserida eksogen maupun endogen yang tidak sempurna dapat dan ancaman resiko pancreatitis seumur hidup. Pada beberapa pasien dapat diakibatkan alkohol dan diabetes.
Hiperlipidemia Sekunder Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidemia : 1.
Diabetus melitus Penderita NIDDM umumnya akan menyebabkan terjadinya hipertrigliseridemia. Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa akan dimetabolisme menjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama dalam biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan produksi
VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh hati dan adanya pengurangan proses lipolisis pada lipoprotein yang kaya trigliserida. 2.
Hipotiroidisme Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah peningkatan kadar kolesterol-LDL yang diakibatkan oleh penekanan metabolik pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL akan meningkat antara 180-250 mg/dL. Di samping itu, bila penderita ini menjadi gemuk kaqrena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan menyebabakan peningkatan kadar trigliserida juga.
3.
Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan oleh adanya hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk memproduksi lipoprotein berlebih.
4.
Gangguan hati Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik dapat menyebabakan hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar fosfolipid plasma yang berhubungan dengan abnormalitas lipoprotein, kerusakan hati yang parah dapat menyebabakan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut juga dapat menyebabkan kenaikan kadar VLDL dan kerusakan formasi LCAT.
5.
Obesitas Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer akan meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati untuk menungkatkan produksi VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.
Penyebab Hiperlipidemia Sekunder (ATP III, 2002) Penyebab Penyakit Hiperkolesterolemia
Obat-obatan
Hipotiroidisme, penyakit Progestin, diuretik tiazid, hati obstruktif, sindrom
glukokortikoid, β-bloker,
nefrotik, anorexia isotretionin, inhibitor protease,siklosforin,
nervosa, intermiten
mirtazapin, sirolimus
porphyria akut Hipertrigliseridemia
Obesitas, diabetes melitus, lipodystrophy, sepsis, kehamilan, hepatitis akut, lupus erythematosis
Alkohol, estrogen, isotretionin, β-bloker, glukokortikoid, resin asam empedu, tiazid,
sistemik. Monoklonal
asparaginase, interperon,
gammathophy: multiple
antijamur golongan Azol,
myeloma, lymphoma
mirtazopin, steroid anabolik, sirolimus, bexaroten
HDL rendah
Obesitas, malnutrisi
Non-ISA β-bloker, steroid anabolik, probukol, isotretionin, progestin
B. MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri dada 2. Sakit kaki dan tangan 3. Sulit bernapas 4. Tubuh terasa lelah 5. Nyeri leher dan punggung 6. Sakit kepala 7. Kehilangan keseimbangan 8. Wajah merah 9. Mual dan muntah 10. Emosi tidak stabil 11. Sering kesemutan
C. KOMPLIKASI
Menurut
Herliana
dan
Sitanggang
(2009),
komplikasi
akibat
hiperkolesterol antara lain; 1. Hipertensi (tekanan darah tinggi) Hipertensi biasa disebut darah tinggi. Faktor risiko penyakit ini terjadi karena kolesterol menempel pada pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Gejala-gejala penderita penyakit hipertensi sangat umum pusing, leher terasa kaku dan tidak semua orang bisa merasakan gejala tersebut (Hardjono, 2009). 2. Diabetes
Pembuluh darah yang menyempit dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. 3. Jantung Koroner Penyakit
jantung
koroner
adalah
penyakit
yang
mematikan.
Penyakit ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang menyediakan darah dan oksigen ke jantung. Darah yang mengandung oksigen sulit mengalir melalui pembuluh darah arteri yang menyempit sehingga beberapa bagian dari jantung tidak cukup pasokan oksigen. Bagian otot jantung ini sangat lemah hingga tidak bisa menjalankan fungsinya. Sebagian otot jantung yang lain bekerja lebih keras untuk menjalankan
fungsinya
sehingga
melelahkan
jantung.
Terjadi jantung koroner bila arteri tersumbat, tersumbatnya koroner mengakibatkan darah terhenti dan pada akhirnya berakibat jantung rusak. Karena jantung rusak maka sebagian otot-otot jantung tidak dapat bekerja dengan sempurna sehingga jantung hanya dapat memompa darah dalam jumlah kecil ke bagian tubuh lainnya (Hardjono, 2009). 4. Stroke Hiperkolesterol
menyebabkan
dan
memperburuk
aterosklerosis.
Akibatnya, terjadi penebalan dan kerusakan dinding pembuluh darah secara berangsur-angsur. Sehingga makanan yang banyak mengandung kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan munculnya penyakit stroke (Herliana dan Sitanggang, 2009).
5. Katarak atau kebutaan. Akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah mata. 6. Gagal ginjal. Terjadi penyempitan pembuluh darah di ginjal akibat penumpukan kolesterol sehingga kerja ginjal menjadi lebih keras. Karena itu, penderita harus cuci darah seumur hidup.
D. PENATALAKSANAAN
1. Makanan yang dianjurkan untuk hiperlipidemia a. Buah dan sayuran : brokoli, apel, pir, ubi. b. Ikan air tawar c. Kentang d. Roti e. Jamur f.
Tahu
g. Putih telur ayam 2. Makanan yang tidak dianjurkan untuk hiperlipidemia a. Cumi b. Jeroam c. Kuning telur ayam d. Telur puyuh e. Santan 3. Obat Tradisional a. Daun salam Bahan : daun salam segar 15 – 20 lembar Cara pemakaian : Cuci dan rebus daun salam dengan 600cc air hingga tersisa 200cc. Saring dan minum airnya. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan malam. b. Buah mengkudu Bahan : buah mengkudu matang 3 buah Cara pemakaian : Cuci bersih mengkudu, potong-potong. Jus, lalu minum airnya sekalligus. Lakukan 2 kali sehari. c. Bawang putih
Bahan : bawang putih segar 2-3 siung Cara pemakaian : kupas dan haluskan bawang putih. Seduh dengan 150cc air hangat dan aduk, lalu minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari. d. Belimbing Manis Bahan : buah belimbing manis yang sudah masak 2 buah Cara pemakaian : buah belimbing dimakan setelah makan pagi dan makan malam, masing-masing 1 buah. e. Teh hijau Bahan : daun teh hijau kering secukupnya Cara pemakaian : daun teh diseduh dengan air panas. Selagi hangat, dimunum sebagai air teh. f.
Daun Asam Bahan : daun asam segar 12 gram Cara pemakaian : daun asam dicuci bersih, lalu didihkan dalam 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, air disaring dan diminum sekaligus. Lakukan hal ini 2 kali sehari.
4. PENCEGAHAN
Menurut Hardjono (2009), untuk usaha pencegahan dan pengendalian kolesterol dan trigliserida tinggi diperlukan perbaikan gaya hidup dengan menerapkan pola hidup sehat, diantaranya yaitu :
1. Mengontrol berat badan : pengurangan berat badan mampu membantu menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
2. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar HDL. 3. Mengatur pola makan: Membatasi makanan berlemak dan kolesterol tinggi, serta membiasakan banyak buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin C dan serat larut dapat membantu membuang kolesterol. Banyak makan ikan laut yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk akan membantu menurunkan kolesterol.
4. Mengubah kebiasaan : meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol dan perilaku tidak sehat lainnya.
5. Memeriksakan kesehatan secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA
Kumalasari, N.D. 2005. Pengaruh Berbagai Dosis Filtrat Daun Putri Malu (Mimosa pudica) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus (Rattus norvegicus). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA FKIP U MM. Wijayakusuma, Hembing. (2008). Ramuan Herbal Penurun Kolesterol . Jakarta : Pustaka Bunda
ISO Indonesia. 2013. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol 48. PT ISFI Penerbitan, Jakarta. Dipiro, J.T., dkk. 2009. Pharmacotherapy Casebook . USA: The Mc. Graw Hill Company.