BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Praktikum Evalusi
Hasil
cair sedikit sedikit ken kental tal,, tid tidak ak greasy Organoleptis
atau berminyak, memiliki aroma yang harum, dan berwarna putih seperti susu
Homogenitas
pH
Homogen
Ekstrak : 5-6 Sediaan : 6-7
cair, cai r, ti tida dak k le leng ngke ket, t, ho homo moge gen, n, dan bau wangi. berdasarkan u!i coba kelompok lain" Heonik
Pemba!asan
Gambar
#alam praktikum kosmetologi kali ini, kelompok kami akan membuat sediaan body lotion dengan menggunakan ekstrak bengkoang. Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emollient pelembut" yang mengandung lebih banyak air. Sediaan ini memiliki beberapa si$at, yaitu melembabkan, melembutkan, tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Body lotion merupakan campuran dari air, pelembut, humektan, bahan pengental, pengawet, dan pewangi. %ungsi utama body lotion untuk perawatan kulit adalah sebagai pelembut emollient ". Body lotion ini dibuat dalam bentuk emulsi tipe minyak dalam air o&w" dikarenakan emulsi minyak dalam air o&w" merupakan !enis produk yang paling banyak disukai karena tidak terasa berlemak. Selain itu, karena pada pembuatan sediaan body lotion ini !umlah air yang digunakan banyak, sehingga tipe emulsi yang memungkinkan untuk dibuat adalah tipe minyak dalam air o&w". 'erdasarkan rancangan pre$ormulasi dan $ormulasi body lotion yang dibuat dalam bentuk emulsi minyak dalam air o&w" telah ditentukan bahan yang sesuai untuk sediaan ini. 'ahan yang dipilih untuk digunakan adalah oli(e oil )5* sebagai emolient, gliserin )+* sebagai humektan, cetyl alkohol )* sebagai pengental dan emulgator, E )* sebagai emulgator, asam stearat * sebagai emulgator dan pengental, metil paraben atau nipagin +,)* sebagai pengawet $ase air", al$a-tocopherol atau (itamin E +,5* sebagai antioksidan, ekstrak bengkoang sebagai /at akti$, par$um dan a0uades. 1emudian semua bahan disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu berdasarkan perhitungan bahan. 2ada pembuatan body lotion ini, $ase minyak dan $ase air secara terpisah dipanaskan pada suhu yang sama yaitu 7+ o3. 'ahan-bahan yang dimasukkan dalam $ase minyak adalah oli(e oil, asam stearat, dan setil alkohol, dan bahan-bahan yang dimasukkan pada $ase air adalah E, nipagin, air dan gliserin. 1emudian kedua $ase tersebut dituangkan ke dalam lumpang yang sebelumnya telah dihangatkan. Selan!utnya dilakukan pengadukan secara geometris sampai emulsi terbentuk sempurna dan homogen. Setelah emulsi dingin + o3" ditambahkan ekstrak bengkoang, (itamin E, dan par$um. 2emanasan kedua $ase tersebut pada suhu yang sama bertu!uan agar pencampuran dapat ter!adi dengan baik. #an tu!uan penambahan ekstrak bengkoang, (itamin E, dan par$um pada suhu + o3 adalah untuk mencegah penguraian dari senyawa yang ada pada ekstrak bengkoang, par$um dan (itamin E karena tidak tahan terhadap pemanasan. 2ada $ormula body lotion ini oli(e oil ber$ungsi sebagai emollient . 2ada oli(e oil terkandung /at-/at minyak, berbagai (itamin, dan se!umlah kecil mineral. 4li(e oil merupakan emollient yang baik untuk kulit wa!ah dan tubuh. 'ahan ini mengisi ruang antar
sel kulit, membantu menggantikan lemak sehingga dapat melembutkan dan menghaluskan kulit. asa lembut yang dihasilkan oleh penambahan emollient ini dikarenakan emollient memiliki titik cair yang lebih tinggi dari suhu kulit. Selain itu, oli(e oil !uga kaya akan antioksidan alami sehingga dapat membantu mencegah penuaan kulit dengan memerangi semua tanda-tanda penuaan seperti keriput dan bintik-bintik gelap. Selain emollient, dalam pembuatan body lotion ini !uga dibutuhkan senyawa yang ber$ungsi sebagai humectant . #alam sediaan ini, bahan yang ber$ungsi sebagai humectant adalah gliserin. Humectant merupakan /at yang melindungi emulsi dari kekeringan dengan mempertahankan kandungan air sediaan saat pemakaian pada permukaan kulit. Selain itu, humectant !uga dimaksudkan untuk meningkatkan hidrasi kulit. Hidrasi pada kulit menyebabkan !aringan men!adi lunak, mengembang dan tidak berkeriput sehingga penetrasi /at akan lebih e$ekti$. 2ada sediaan ini, gliserin yang kami tambahkan sebesar )+*, kosentrasi ini termasuk dalam range +* owe,et al,8++9" dimana penggunaanya sudah sesuai sebagai humektan. Selain itu, gliserin !uga ber$ungsi untuk melarutkan nipagin karena kelarutan nipagin dalam gliserin ):+" lebih besar dibanding kan dalam air ):++". 2enambahan metil paraben atau nipagin pada sediaan body lotion ini ber$ungsi sebagai pengawet. ipagin merupakan antimikrobial spektrum luas yang relati$ lebih aman karena !arang ter!adi sensiti$itas. ipagin harus memiliki persyaratan yang baik sebagai pengawet, yaitu e$ekti$ mencegah tumbuhnya berbagai macam organisme yang dapat menyebabkan penguraian bahan, dapat larut dalam berbagai konsentrasi yang digunakan, dan tidak menimbulkan bahaya pada kulit. 2enggunaan nipagin atau metil paraben sebagai pengawet dapat digunakan sendiri atau kombinasi dengan pengawet lainnya, misalnya dari golongan paraben lain. kan tetapi pada pembuatan sediaan body lotion ini, kami hanya menggunakan nipagin sa!a. ipagin ini ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas sediaan dengan mencegah ter!adinya kontaminasi mikroorganisme, karena pada sediaan body lotion yang kami buat ini mengandung banyak air dan minyak yang mudah ditumbuhi oleh bakteri dan !amur. 2ada sediaan body lotion yang kami buat nipagin ditambahkan sebesar +,)*, hal ini sudah sesuai dengan range pada literatur yaitu +,+8-+,*. 2ada sediaan ini, nipagin dapat beker!a secara e$ekti$ karena memiliki e$ekti$itas sebagai pengawet pada rentang pH -;, dimana rentang pH tersebut sesuai dengan pH sediaan body lotion yang kami buat yaitu 6-7. 2ada $ormula body lotion ini asam stearat, cetil alkoho, dan E digunakan sebagai emulsifier . 2ada $ormula ini digunakan lebih dari satu emulsifier karena kombinasi dari beberapa emulsifier akan menambah kesempurnaan si$at $isik maupun kimia dari emulsi. Setil alkohol pada konsentrasi 8-5* digunakan sebagai emollient, emulsifier , pada
konsentrasi 8-)+* digunakan sebagai stiffening agent . 2ada sediaan ini, konsentrasi setil alkohol yang digunakan sebesar )*, dimana konsentrasi tersebut tidak terdapat pada range sebagai emulgator, ataupun stiffening agent . kan tetapi setil alkohol tetap ber$ungsi sebagai emulsifier sekaligus sebagai pengental. E ketika dicampur dalam proporsi e0uimolar dengan asam lemak, seperti asam stearat, maka akan terbentuk sabun anionik yang ber$ungsi sebagai emulsifier untuk menghasilkan emulsi minyak dalam air o&w" yang halus dan stabil. 1onsentrasi yang biasanya digunakan untuk emulsi$ikasi adalah 8- *, akan tetapi pada sediaan body lotion ini, konsentrasi yang digunakan sebesar )*, walaupin konsentrasi yang digunakan tidak masuk dalam range, E tetap ber$ungsi sebagai emulsifier . Thickening agent digunakan untuk mempertahankan kestabilan sediaan dengan mencegah terpisahnya partikel dari emulsi. Selain itu, !uga ber$ungsi sebagai bahan pengental atau pengeras di dalam $ormula body lotion yang digunakan untuk mengatur kekentalan sediaan sehingga sesuai dengan tu!uan penggunaan kosmetik dan mempertahankan kestabilan dari sediaan. 2enggunaan thickener dalam pembuatan body lotion biasa digunakan dalam proporsi yang kecil yaitu < 8,5* Schmitt, )996". 2ada sediaan body lotion kami yang ber$ungsi sebagai Thickening agent adalah setil alkohol dengan konsentrasi yang digunakan yaitu sebesar )*. 1ekentalan yang dihasilkan dari penambahan setil alkohol dapat mempengaruhi stabilitas dari sediaan body lotion yang kami buat, dimana semakin tinggi kekentalan maka pergerakan partikel akan cenderung makin sulit sehingga bahan akan semakin stabil. 2ada sediaan ini !uga ditambahkan (itamin E, dimana bahan ini ber$ungsi sebagai antioksidan yang digunakan untuk mencegah terbentuknya hasil oksidasi yang khusus misalnya pengoksidasi minyak lemah tak !enuh dari oli(e oil, antioksidan !uga dimaksudkan untuk mencegah te!adinya ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tidak !enuh. 2ada sediaan kami, !uga ditambahkan pengaroma sebagai upaya meningkatkan nilai estetika dari sediaan body lotion kami. 2engaroma yang digunakan pada sediaan kami adalah aroma cherry blossom, dan !umlah pengaroma yang ditambahkan hanya beberapa tetes sa!a. 2engaroman dicampurkan pada suhu 5 o3 agar tidak merusak emulsi yang sudah terbentuk Schmitt, )996". 2ada pembuatan sediaan body lotion ini, metode dan beberapa bahan yang ditambahkan hampir sama seperti pembuatan sediaan krim pelembab, dan sediaan milk cleanser . Body lotion merupakan sediaan yang lebih encer dibandingkan dengan krim pelembap, tapi tidak lebih encer dari sediaan milk cleanser . Hal ini karena dipengaruhi oleh kekentalan dari masing-masing sediaan. 1ekentalan antara sediaan krim dam milk sangat !auh
berbeda, umumnya sediaan krim mengandung kadar oil yang lebih tinggi dengan kekentalan yang cukup besar yaitu =8+++ cps. Sedangkan pada milk mengandung kadar oil lebih rendah dan kekentalannya yang lebih kecil yaitu <8+++ cps. #ari kekentalan tersebut, maka milk cleanser lebih encer dari body lotion. 1rim pelembab memiliki kekentalan yang lebih besar dibandingkan boy lotion, hal ini dikarenakan penambahan /at pengental pada krim pelembab lebih besar yaitu 8* dibandingkan dengan body lotion yang hanya )*. >at pengental yang dimaksud adalah setil alkohol. Selain itu pada krim pelembab !uga ditambahkan minyak kelapa yang memiliki kekentalan lebih besar dibandingkan dengan oli(e oil yang ditambahkan pada body lotion. Sediaan yang memiliki pH sangat asam atau sangat basa dapat menyebabkan kulit teriritasi. 4leh sebab itu, pH sediaan body lotion harus dibuat sesuai dengan pH kulit, yaitu antara ,5-7,5. 2ada body lotion yang kami buat memiliki pH sebesar 6-7, dimana pada pH tersebut, maka sediaan kami tidak akan menyebabkan kulit teriritasi. Sebelum sediaan body lotion dibuat, kami terlebih dahulu mengukur pH ekstrak bengkoang yang digunakan sebagai /at akti$. pH bengkoang yang didapat adalah 5-6. Senyawa yang terkandung dalam ekstrak bengkoang adalah senyawa $la(onoid berupa pachyrhizon, dimana senyawa $la(onoid ini ber$ungsi untuk mencerahkan dan memutihkan kulit. 2ada senyawa $la(onoid memiliki stabilitas pada pH asam lemah mendekati pH netral, sedangkan pada pH sediaan !uga terletak antara pH asam lemah mendekati netral 6-7", oleh karena itu, menurut kami stabilitas senyawa pada ekstrak tidak dipengaruhi oleh pH sediaan karena masih sama terletak pada pH asam lemah mendekati netral. 2ada perubahan pH sediaan yang men!adi lebih tinggi, hal ini dapat dipengaruhi dari penambahan bahan eksipien seperti E, karena selain ber$ungsi sebagai emulgator E !uga dapat ber$ungsi sebagai agen pengalkali. Selain e(aluasi pada pH sediaan, kelompok kami !uga melakukan beberapa e(aluasi lainnya. Seperti e(aluasi organoleptis, homogenitas, dan e(aluasi hedonik. 'erdasarkan e(aluasi organoleptis, sediaan body lotion kami bertekstur cair sedikit kental, tidak greasy atau berminyak, memiliki aroma yang harum, dan berwarna putih seperti susu. Sedangkan pada e(aluasi homogenitas, sediaan body lotion kami merupakan sediaan yang homogen. #an berdasarkan e(aluasi hedonik dicoba oleh kelompok lain" sediaan body lotion kami merupakan sediaan yang cair, tidak lengket, homogen, dan bau wangi.
Da"tar Pustaka #
Schmitt, ?.H. )996. Skin Care Products. @n : ?illiams, #.%. and ?.H. Schmitt Ed". Aondon: 3osmetics nd oiletries @ndustry. 8nd Ed. 'lackie cademy and 2ro$esional
$esimpulan
'erdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : •
Body lotion merupakan sediaan emulsi yang dirancang dengan komposisi oli(e oil sebagai emolien, cetyl alcohol sebagai agen pengental dan emulgator, gliserin sebagai humektan, nipagin sebagai pengawet dari antimikroba, asam stearat dan E sebagai emulgator, B-toko$erol sebagai antioksidan, ekstrak bengkoang sebagai /at akti$, cerry
•
blossom sebagai pengaroma, dan a0uades sebagai pelarut. Body Lotion merupakan sediaan emulsi yang dibuat dalam tipe minyak dalam air o&w" karena mengandung air lebih banyak dan merupakan sediaan paling banyak digunakan
•
karena tidak berminyak. Body lotion yang kami buat memiliki pH sediaan 6-7, dimana rentang pH ini masih termasuk dalam rentang pH kulit, yaitu antara ,5-7,5, sehingga sediaan kami tidak menimbulkan iritasi. Selain itu, pada pH sediaan ini tidak mempengaruhi satabilitas
•
dari senyawa pada /at akti$. Body lotion, krim pelembab, dan milk cleanser memiliki perbedaan dari segi (iskositas atau kekentalan sediaan, dimana sediaan body lotion lebih encer dibandingkan sediaan
•
krim pelembab, tapi tidak lebih encer dari milk cleanser . 2ada pembuatan body lotion, digunakan ekstrak bengkoang yang dapat mencerahkan dan memutihkan kulit, hal ini karena pada ekstrak bengkoang mengandung $la(onoid berupa pachyrhizon.