Laporan Praktikum Kimia Bahan Alam Tentang Pembuatan Lotion Anti BakteriFull description
Laporan kemajuan PKMFull description
Makalah Obat dan KosmetikDeskripsi lengkap
Full description
Lotion Olive Oil FinallyDeskripsi lengkap
Makalah Obat dan KosmetikFull description
Laporan Praktikum Kimia Bahan Alam Tentang Pembuatan Lotion Anti BakteriDeskripsi lengkap
FARMASIDeskripsi lengkap
FARMASI
teknologi kosmetikaFull description
teknologi kosmetikaDeskripsi lengkap
docFull description
Wkwkkw
kosmetikaFull description
LOTION
** Pengertian Lotion** Lotion menurut FI III adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk sebuk halus dengan bahan pensuspensiyang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau m/a) dengan surfaktan yang cocok. Lotion menurut The British Pharmaceutical Codex adalah persiapan cair ditujukan untuk aplikasi ke kulit, atau menggunakan bulu sebagai mencuci untuk irigasi irigasi aural, hidung, hidung, mata, lisan, lisan, atau uretra. Mereka biasanya mengandung zat kimia tertentu dalam suspensi atau larutan di dalam kendaraan (pembawa) air. **Kegunaan Lotion** Lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen yang berfungsi sebagai: Antibiotik Antiseptik Anti jamur (anti fungi) Kortikosteroid Anti- jerawat Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung (seperti calamine ) Pijat Memperbaiki kulit (estetika) Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik.
**JENIS Lotion** Larutan detergen dalam air Emulsi tipe M/A atau O/W (tipe emulsi dimana tetes minyak terdispersi merata kedalam fase air)
**PROSES Pembuatan Lotion** Proses pembuatan Lotion secaca garis besar adalah mencampurkan fase minyak dengan fase air (emulsifikasi). 1. Fase air dan emulgator dihomogenkan. 2. Ditambahkan Fase minyak. Kedua fase masing-masing dipanaskan hingga larut kemudian baru dicampur. 3. Setelah keduanya tercampur baru ditambahkan pengawet (sebagai anti mikroorganisme)dan pewangi. Pengawet & Pewangi ditambahkan setelah suhu camp. turun hingga 40o sd. 30o C. ** Macam Fase Minyak & Air** Fase minyak: Asam stearat Gliseril mono stearat Cetil alkohol Petrolatum USP Minyak mineral Isopropil palmitat Fase air: Air bebas ion Gelatin Gliserin Triethanolamine 99% **Bahan Tambahan dalam pembuatan Lotion** Zat Aktif ( vitamin, ekstrak, whithening/pemutih, dsb) Pengental Pengawet Pewangi Pewarna
Gelatin Petroleum jelly Tujuan ditambahkan bahan pengental: Membuat kental campuran Penstabil terhadap perubahan panas dan pH Memperbaiki viskositas
**Kelebihan Beberapa Bahan dalam pembuatan Lotion dibandingkan bahan lain** Gelatin selain sebagai bahan pengental juga berfungsi sebagai pengemulsi, penstabiI, pengikat air dan pembentuk gel. Selain itu pemakaian gelatinsebagai bahan pengental juga dapat mengurangi resiko pennyakit kanker kulit yang ditimbulkan dari penggunaan bahan pengental golongan akrilamid dalam jangka waktu panjang Glicerin untuk mencegah pengeringan berlebih (tetap lembab untuk jangka waktu yang cukup). Alkohol untuk meningkatkan pengeringan dan pendingin.
**Bahan PENGAWET** Bahan pengawet penting ditambahkan, dengan tujuan agar tidak terjadi: Penguraian oleh mikroorganisme Perusakan oleh mikroorganisme **BSO Lotion**
Solutio (=larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain pelarutnya adalah air suling) Mixtura Agitanda (mengandung lebih dari satu zat/bahan aktif terlarut) Suspensi (sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa) Emulsi (sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok)
Contoh formula Lotion: …gr R/ Calamin o Zn oksida …gr …gr o Bentonit …gr o Na sitrat …gr o Gliserol o Add air
Calamine Lotion adalah suatu lotion untuk topikal yang menggabungkan seng oksida dan besi (III) oksida untuk menghasilkan lotion yang digunakan untuk membantu mengurangi iritasi terkait kontak dermatitis.
**Penerapan Lotion** Lotion dapat digunakan dengan: Kain yang bersih Katun wol Kawat kasa Satu jari Telapak tangan Pemakaian Lotio: Dioleskan tipis-tipis Dapat untuk kulit yang luka ( jangan menggunakan suspensi dan mixtura agitanda) maupun kulit yang tidak luka (utuh) **Menurut T h e B r i t i s h P h a r m a c e u t i c a l C o d e x Lotio dapat digolongkan berdasar penggunaan**
1. Lotion untuk irigasi aural dimaksudkan untuk menjadi syringe lembut ke telinga digunakan pada suhu tidak lebih dari 55o C diberikan untukmenghindari injeksi udara 2. Lotion untuk mencuci mulut digunakan dengan air hangat/panas dipertahankan selama beberapa menit di dalam mulut 3. Lotion untuk irigasi hidung diterapkan dengan douche kaca/jarum suntik dengan konstruksi y ang cocok 4. Lotion untuk uretra dan vaginal disuntikkan dengan menggunakan jarum suntik **KEUNTUNGAN sediaan LOTION** Lebih mudah digunakan (penyebaran lotion lebih merata daripada krim) Lebih ekonomis (Lotion menyebar dalam lapisan tipis) Umumnya dosis yang diberikan lebih rendah Kerja sistemnya rendah
**KERUGIAN sediaan LOTION** Bahaya alergi umumnya lebih besar Penyimpanan BSO Lotion tidak tahan lama BSO kurang praktis dibawa kemana-mana
**ANALISA dalam pembuatan Lotion** Adalah analisa terhadap proses dan setalah menjadi produk jadi, meliputi: 1. Stabilitas emulsi 2. Viskositas 3. Nilai pH 4. Total mikroba 5. Penyusutan berat
DAFTAR PUSTAKA: Anonim .1979 . Farmakope Indonesia Ed . III . Depkes RI : Jakarta Anief. Farmasetika Gajah Mada University Press: Yogyakarta Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi . Ed 4. Universitas Indonesia Press: Jakarta. Anonim.1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Depkes RI : Jakarta http://dprayetno.wordpress.com/emulsi-shampo-lotion-clensing-cream/ Anonim. 1911. The British Farmaceutical Codex. Diterbitkan oleh Dewan Pharmaceutical Society of Great Britain. (didownload melalui Google 7/11/2010).