LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FOURNIER GANGREN DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSD dr. SOEBANDI JEMBER
disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Bedah
oleh Putri Mareta Hertika, S.Ke NIM !""#!!!$!$!% !""#!!!$!$!%
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI&ERSITAS UNI&ERSITAS JEMBER "$!'
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada klien denganfournier gangren di runag rawat inap Mawar RSD dr Soe!andi telah disetu"ui dan di sahkan pada tanggal# $ari $ari%% tang tangga gall #
&' &'
*empat# Ruang Rawat +nap Mawar
,em!er%
,anuari &'
Mahasiswa
Putri Mareta $ertika% SKep N+M &&3''&&3''-
Pem!im!ing Klinik Ruang Rawat +nap Mawar RSD dr Soe!andi ,em!er
Penanggung ,awa! Mata Kuliah Stase Keperawatan Bedah PS+K /ni0ersitas ,em!er
.......................... .. ............................ N+P
Ns Mulia $akam% MKep%SpKepMB N+P 12'31 &'-'- ''
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN FOURNIER GANGREN
leh # Putri Mareta $ertika% SKep I. ANATOMI FISIOLOGIS GENETALIA EKSTERNA PRIA !. Pe(i) Penis !erasal dari !ahasa Latin 4ang artin4a !erarti 5ekor5 akar katan4a sama
dengan phallus% 4ang memiliki arti sama adalah alat kelamin "antan Penis merupakan organ eksternal% karena !erada di luar ruang tu!uh Pemakaian istilah 5penis5 praktis selalu dalam konteks !iologi atau kedokteran +stilah 5falus5 (dari phallus) dipakai dalam konteks !uda4a% khususn4a menerangkan gam!ran penis 4ang menegang (ereksi) Lingga (atau lingam) adalah salah satu penggam!aran falus Penis terdiri dari# a) 6kar (menempel pada dinding perut) !) Badan (merupakan !agian tengah dari penis) 7) 8lans penis (u"ung penis 4ang !er!entuk seperti keru7ut) Lu!ang uretra (saluran tempat keluarn4a semen dan air kemih) terdapat di u"ung glans penis Dasar glans penis dise!ut korona Pada pria 4ang tidak disunat (sirkumsisi)% kulit depan (preputium) mem!entang mulai dari korona menutupi glans penis Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) "aringan erektil Dua rongga 4ang !erukuran le!ih !esar dise!ut korpus ka0ernosum 4ang terletak !erse!elahan Rongga 4ang ketiga dise!ut korpus spongiosum% mengelilingi uretra ,ika rongga terse!ut terisi darah% maka penis men"adi le!ih !esar% kaku dan tegak (mengalami ereksi) Penis terletak menggantung didepan skrotum% !agian u"ung dise!ut glans penis% !agian tangah dise!ut korpus penis% !agian pangkal dise!ut radiks penis Kulit ini !erhu!ungan dengan pel0is% skrotum% dan perineum Penis adalah alat kelamin laki9laki dan !erisi saluran keluar !ersama untuk urin dan 7airan mani Penis terdiri dari tiga !adan "aringan erektil kar0enosus silindris 4ang diliputi oleh kapsula fi!rosa% 4akni tunika al!ugenia Di se!elah luar tunika al!ugenia terdapat fas7ia penis profunda 4ang mem!entuk pem!ungkus !ersama untuk 7orpus spongiosum penis dan kedua korpus ka0ernosum penis Di dalam korpus ka0ernosum penis
melintas pars spongiosa urethra Kedua korpus ka0ernosum penis saling !ersentuhan di !idang medial% ke7uali di se!elah dorsal 4ang !erpisah untuk mem!entuk 7rus masing9masing 4ang melekat pada ramus !ersama os pu!is dan os is7hii di se!elah kanan dan se!elah kiri
Ga*+ar ! Pe(i) t(-a( *ei(ta(-
Radi:
penis
terdiri dari krus penis% !ul!us
penis% dan
mus7ulus
iskhio7a0ernosus dan muskulus !ul!ospongiosus di kedua sisi korpus penis adalah !agian !e!as 4ang tergantung sewaktu penis !erada dalam keadaan lemas Ke7uali sera!ut muskulus !ul!ospongiosus 4ang menutupi !ul!us penis dan sera!ut muskulus iskhioka0ernosus pada kedua krus penis% penis tidak memiliki otot Penis terdiri dari kedua korpus ka0ernosum dan se!uah korpus spongiosum dan dilapisi oleh kulit Ke arah distal korpus spongiosum penis mele!ar untuk mem!entuk glans penis *epi glans penis% 4akni 7orona glandis% melewati u"ung kedua korpus ka0ernosum penis korona penis !erada di atas se!uah pen4empitan melewati alur 4ang serong% 4akni kolum glandis% 4ang mem!atasi glans penis terhadap 7orpus penis Ligamentum suspensorium penis adalah kondensasi fas7ia superfisialis 4ang !erasal dari permukaan 0entral simpisis pu!ik Ligamentum suspensorium penis melintas ke kaudal dan !er7a!ang dua 4ang melekat pada fas7ia penis 4ang tak dapat digerakan dan merupakan !agian 4ang !e!as Muskulus perinei superfisialis ialah muskulus trans0erse perinei superfisialis% muskulus !ul!ospongiosus% muskulus is7hio7a0ernosus tot9otot ini terletak dalam spatium perinei superfi7ial% dan semua dipersarafi oleh ner0us perinealis Prepusium 4ang menutupi glans dipisahkan dari prepusium dan di dalamn4a terdapat ruangan 4ang dangkal ) ;asia superfisialis Se7ara langsung !erhu!ungan dengan fasia skrotum dengan lapisan sel otot polos &) Korpora ka0ernosa penis Korpora ka0ernosus penis ditutupi oleh kapsul kuat 4ang terdiri atas !enang9 !enang superfisialis dan profunda mempun4ai arah longitudinal dan mem!entuk satu saluran
3) Korpus ka0ernosa uretra Merupakan !agian dari penis 4ang !erisi uretra Di dalam !atang penis terlihat !er!entuk silinder le!ih ke7il dari ka0ernosa penis -) 8lans penis Bagian akhir anterior dari korpus ka0ernosa uretra meman"ang kedalam !entukn4a seperti "amur 8lans penis ini li7in dan kuat% !agian perifern4a le!ih !esar hingga mem!entuk pinggir 4ang !undar dise!ut korona glandis <) Bul!us uretra Merupakan pem!esaran !agian posterior 39- 7m dari korpus ka0ernosa uretra% letakn4a superfisialis dari diafragma urogenitallis Penis dilekatkan oleh !e!erapa ligamentum antara lain Ligamentum fundiformis penis # lapisan te!al 4ang !erasal dari fasia superfisialis dan dari dinding a!dominalis anterior diatas pu!is Ligamentum suspensorium penis !erupa !enang !er!entuk segitiga Bagian eksterna dari fasia profunda menggantung pada dorsum% sedangkan akar penis ke !agian inferior linea al!a% simpisis pu!is% dan ligamentum arkuarta pu!is% kruris iskhio pu!is dan !ul!us diafragma urogenitalis se!agai alat penggantung penis Pada penis "uga terdapat !e!erapa pem!uluh darah Pem!uluh darah penis antara lain 6rteri pudenda interna # 7a!ang arteri hipogastrika 4ang men4uplai darah untuk ruangan ka0ernosa 6rteri profunda penis # 7a!ang dari arteri dorsalis penis% !er7a!ang ter!uka langsung ke ruangan ka0ernosa =a!ang kapiler ini akan men4uplai darah ke tra!ekula ruangan ka0ernosa dan dikem!alikan ke 0ena pada dorsum mem!entuk 0ena dorsalis penis melewati permukaan superior korpora lalu !erga!ung dengan 4ang lain Saraf pada penis merupakan 7a!ang dari ner0us pudendus dan pleksus ;ungsi penis se7ara !iologi adalah se!agai alat pem!uangan (organ ekskresi) sisa meta!olisme !erwu"ud 7airan (urinasi) dan se!agai alat !antu reproduksi
Ga*+ar " A(at*i e(i)
". Skrtu*
Skrotum
adalah se!uah kantung 4ang terdiri dari kulit dan otot 4ang
melindungi testis !erwarna gelap dan !erlipat9lipat Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum Skrotum !erasal dari !agian 4ang sama dengan la!ia ma4ora
pada organ kelamin perempuan Skrotum manusia dan !e!erapa
mamalia dapat ditum!uhi ram!ut kemaluan Pada manusia% ram!ut ini mulai tum!uh ketika indi0idu memasuki tahap pu!ertas Skrotum terdiri atas kulit tanpa lemak memiliki sedikit "aringan otot 4ang !erada dalam pem!ungkus dise!ut tunika 0aginalis Sepasang skrotum ini menggantung didasar pel0is Pada !agian depan skrotum terdapat penis dan di!elakangn4a terdapat anus Skrotum adalah se!uah kantong fi!romuskular untuk kedua testis dan !angunan 4ang !erhu!ungan Skrotum terletak dorsokaudal terhadap penis dan kaudal terhadap simphisis pu!ik Pem!entukan em!rional skrotum se7ara !ilateral men"adi n4ata dari raphe s7rota di garis tengah 4ang dilan"utkan pada permukaan 0entral penis se!agai raphe penis dan ke arah dorsal se!agai raphe perinei mengikuti garis median perineum >askularisasi arterial pada skrotum mulai dari arteri pudenta e:terna mengurus pendarahan !agian 0entral skrotum% dan arteria pudenta interna !agian dorsal Bagian ini "uga dipasok oleh 7a!ang97a!ang dari arteria testikularis dan arteria kremasteri7a Pen4aluran !alik darah dan pen4aluran limfe pada skrotum di mulai dari 0ena s7rotales mengiringi arteria s7rotales dan !erga!ung dengan 0ena pudenta e:terna Pem!uluh limfe dari skrotum ditampung oleh nodi l4mphoidei inguinales superfi7iales Skrotum adalah se!uah kantong kulit 4ang terdiri dari dua lapis # kulit dan fas7ia superfi7ialis ;as7ia superfi7ialis tidak mengandung "aringan lemak% tetapi pada fas7ia superfi7ialis terdapat lapisan otot polos 4ang tipis% dikenal se!agai fas7ia dartos% 4ang !erkontraksi se!agai reaksi terhadap dingin% dan dengan demikian mempersempit luas permukaan kulit Ke arah 0entral fas7ia superfi7ialis dilan"utkan
men"adi lapis dalamn4a 4ang !erupa selaput pada dinding a!domen 0entrolateral% dan ke arah kaudal dilan"utkan men"adi fas7ia superfi7ialis perineum
Ga*+ar # A(at*i )krtu*
6rteri /ntuk Skrotum # a) Ramus perinealis dari arteria pudenda interna !) 6rteriae pudendae e:ternae dari arteria femoralis 7) 6rteria 7remasteri7a dari arteria epigastri7a inferior & >enae skrotales mengiringi arteri9arteri terse!ut Pem!uluh limfe ditampung oleh nodi l4mphoidei inguinales superfi7iales 3 Saraf9Saraf pada skrotum # a) Ramus genitalis dari ner0us genitofemoralis (L%L&) 4ang !er7a!ang men"adi 7a!ang sensoris pada permukaan s7rotum 0entral dan lateral !) =a!ang ner0us ilioinguinalis (L)% "uga untuk permukaan skrotum 0entral 7) Ramus perinealis dari ner0us pudendalis (S&9S-) untuk permukaan s7rotum dorsal d) Ramus perinealis dari ner0us kutaneus femoris posterior (S&%S3) untuk permukaan s7rotum kaudal - Persarafan pada skrotum Bagian 0entral testis dipersarafi oleh ner0us ilioinguinalis dan oleh ramus genitalis ner0us genitofemoralis Bagian dorsal memperoleh persarafan dari ramus medialis dan ramus s7rotalis ner0i perinealis dan ramus perinealis ner0i 7utanei femoralis posterioris < Lapisan skrotum a) Kulit # warna ke7oklatan% tipis% dan mempun4ai flika?rugae !) *unika dartos # !erisi lapisan otot polos 4ang tipis sepan"ang !asis skrotum
;ungsi skrotum adalah men"aga suhu dari testis agar tetap optimal 4akni di !awah suhu tu!uh Pada manusia% suhu testis sekitar 3- @= Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum% sehingga testis dapat !ergerak mendekat atau men"auhi tu!uh *estis akan diangkat mendekati tu!uh pada suhu dingin dan !ergerak men"auh pada suhu panas
Ga*+ar # A(at*i )krtu*
II. KONSEP PEN/AKIT A. Pe(-ertia(
Fournier's gangrene (;8) merupakan fas7iitis nekrotikans 4ang progresif pada daerah penis% skrotum% dan perineum ;8 termasuk pen4akit infeksi 4ang fatal namun "arang ter"adi +nfeksi pada ;8 memiliki karakteristik khas% 4aitu akan men4e!a!kan trom!osis pada pem!uluh darah su!kutis 4ang akan men4e!a!kan nekrosis kulit di sekitarn4a Pen4akit ini merupakan kedaruratan di !idang urologi karena mula pen4akitn4a (onset) !erlangsung sangat mendadak% 7epat !erkem!ang% !isa men"adi gangren 4ang luas dan men4e!a!kan septisemia Pada !e!erapa tahun terakhir ini insiden ;8 7enderung meningkat 4ang dise!a!kan oleh faktor predisposisi dari ;8 seperti dia!etes mellitus% imunosupresi% dan pen4akit hati dan gin"al kronik "uga meningkat +nfeksi pada se!agian !esar kasus ;8 merupakan ga!ungan sinergis antara !akteri aero! dan anaero! (Purnomo% &''2)
B. Eide*i-i
;ournier 4ang pertama kali melaporkan ke"adian pen4akit ini pada tahun 223 terhadap < pria 4ang menderita gangrene skrotum% men4e!utkan !ahwa se!a!n4a adalah idiopatik Saat ini pen4e!a! pen4akit ini dapat diungkapkan% di antaran4a 39
<'A adalah infeksi dari kolorektal dan 92A sum!er infeksi dari urogenitalia% sedang 4ang lain dari trauma lokal atau infeksi kulit di sekitar genitalia *idak ada 0ariasi musiman 4ang ter"adi pada ;ournier gangren untuk setiap wila4ah di dunia% meskipun se7ara klinis ter!esar !erasal dari !enua 6frika% seksual dan usia "uga terkait dalam insiden ;ournier gangrene dengan rasio pria ke perempuan adalah sekitar '# Ke"adian 4ang le!ih rendah pada wanita dapat dise!a!kan oleh drainase 4ang le!ih !aik dari daerah perineum melalui 7airan 0agina Pria 4ang !erhu!ungan seks dengan sesama "enis !erada pada risiko 4ang le!ih tinggi% terutama untuk infeksi 4ang dise!a!kan terkait dengan methicillinresistant Staphylococcus aureus (MRS6) Ke!an4akan kasus 4ang dilaporkan ter"adi pada pasien !erusia 3'9' tahun Se!uah tin"auan literatur han4a ditemukan < kasus anak% dengan A dari mereka pada !a4i 4ang le!ih muda dari 3 !ulan 0. Eti-i
Meskipun awaln4a digam!arkan se!agai gangren idiopatik alat kelamin% tetapi pen4e!a! ;ournier ganggren dapat diidentifikasikan pada <91
dapat meningkatkan risiko infeksi perineum% !aik dari trauma tumpul langsung atau dengan pen4e!aran mikro!a dari rektal Sedangkan pada anak9anak 4ang !isa men4e!a!kan ;ournier ganggren seperti sirkumsisi% strangulasi hernia inguinalis% omphalitis% gigitan serangga% trauma, perirektal a!ses dan infeksi sistemik (Purnomo% &''2) Kultur dari pasien dengan ;ournier gangren adalah infeksi polimikro!a dengan rata9rata - isolat per kasus. Escherichia coli adalah aero! dominan% dan Bacteroides adalah anaero! dominan Mikroorganisme umum lainn4a adalah se!agai !erikut# 8ram9negati0e a) E. coli b) Klebsiella pneumoniae c) Pseudomonas aeruginosa d) Proteus mirabilis e) Enterobacteria & 8ram Positif a) Staphylococcus aureus b) Beta Hemolytic Streptococcus Group B c) Streptococcus aecalis 3 6naero! a) Peptococcus b) Fusobacterium c) !lostridium perringens ". #ycobacteria a) #ycobacterium tuberculosis
D. Pat1i)i-i
+nfeksi lokal !erdekatan dengan portal masuk adalah dasar ter"adin4a ;ournier gangren Pada akhirn4a% suatu endarteritis o!literati0e !erkem!ang men4e!a!kan kulit% su!kutan dan pem!uluh darah men"adi nekrosis kemudian !erlan"ut iskemia lokal dan proliferasi !akteri *ingkat kerusakan fasia setinggi &93 7m +nfeksi fasia perineum (fasia 7olles) dapat men4e!ar ke penis dan skrotum melalui fasia !u7k dan dartos% atau ke dinding perut anterior melalui fasia s7arpa% atau se!alikn4a ;asia 7olles melekat pada perineum dan posterior diafragma urogenitalia dan lateral dari ramus pu!is% sehingga mem!atasi perkem!angan ke arah ini Keterli!atan testis "arang% karena arteri testis !erasal langsung dari aorta dan dengan demikian memiliki suplai darah terpisah dari infeksi lokal (Pri7e% &''<)
+nfeksi merupakan ketidakseim!angan antara () imunitas host% 4ang sering terganggu oleh satu atau le!ih proses sistemik pen4erta% dan (&) 0irulensi dari mikroorganisme pen4e!a! ;aktor etiologi memungkinkan untuk masukn4a mikroorganisme ke dalam perineum% sistem imun 4ang turun mem!erikan lingkungan 4ang !aik untuk memulai infeksi% dan 0irulensi mikroorganisme men4e!a!kan pen4e!aran pen4akit ini semakin 7epat (Pri7e% &''<) >irulensi mikroorganisme hasil dari produksi toksin atau enCim 4ang men7iptakan lingkungan 4ang kondusif untuk multiplikasi mikro!a 4ang 7epat% Meskipun Melene4 pada tahun 1&- men"elaskan pen4e!a! infeksi nekrotikans han4a dari spesies Streptococcus sa"a% tapi klinis selan"utn4a telah menekankan sifat multiorganism dari ke!an4akan kasus dari infeksi nekrotiknas% termasuk ;ournier gangren Keterli!atan polimikro!a diperlukan untuk men7iptakan sinergi produksi enCim 4ang mempromosikan pen4e!aran ;ournier gangren Se!agai 7ontoh% salah satu
mikroorganisme
dapat
menghasilkan
enCim
4ang
diperlukan
untuk
men4e!a!kan koagulasi dari pem!uluh darah *rom!osis pem!uluh darah ini dapat mengurangi suplai darah lokal dengan demikian suplai oksigen ke "aringan men"adi !erkurang $ipoksia "aringan 4ang dihasilkan memungkinkan pertum!uhan fakultatif anaero! dan organisme mikroaerofilik Mikroorganisme kemudian pada gilirann4a dapat menghasilkan enCim (misaln4a% lesithinase% kolagenase) 4ang men4e!a!kan kerusakan dari fasia% sehingga memi7u perluasan 7epat infeksi Nekrosis fasia adalah awal dasar dari proses pen4akit% hal ini penting untuk se!agai penanda klinis dalam keterli!atan "aringan Se7ara khusus% "ika potongan fasia dapat dipisahkan dengan mudah dari "aringan sekitarn4a dengan diseksi tumpul sangat mungkin terli!at dengan proses iskemik9infkesi oleh karena itu setiap "aringan harus dieksisi (Pri7e% &''<) E. Ma(i1e)ta)i ki(i) Manifestasi klinis dari ;ournier gangren adalah rasa sakit dan n4eri tekan di
alat kelamin Per"alanan klinis !iasan4a !erlangsung melalui tahap9tahap !erikut# a) 8e"ala prodromal demam dan letargi% 4ang mun7ul dalam &9 hari !) Rasa sakit dan n4eri tekan 4ang !erhu!ungan dengan edema pada kulit di atasn4a 4ang disertai pruritus
7) Meningkatkan n4eri genital dengan eritema dikulit atasn4a d) 8am!aran duski di kulit atasn4a (su!kutan krepitasi) e) 8angren "elas dari !agian alat kelamin disertai drainase purulen dari luka Pada awal per"alanan pen4akit% rasa sakit tidak sesuai dengan temuan fisik 8angren dapat !erkem!ang% tetapi n4eri dapat hilang aki!at "aringan saraf men"adi nekrotik fek sistemik dari proses ini !er0ariasi dari n4eri lokal tanpa disertai s4ok septik dan kemerahan Se7ara umum% semakin !esar dera"at nekrosis% 4ang le!ih mendalam efek sistemik Pada Pemeriksaan fisik 4ang dapat dilakukan adalah palpasi dari alat kelamin% perineum dan pemeriksaan 7olok du!ur% untuk menilai tanda9tanda pen4akit dan untuk men7ari potensi masukn4a portal infeksi Dapat "uga ditemukan krepitasi "aringan lunak% n4eri lokal% ulkus 4ang disertai eritem% edema% sianosis% indurasi% !lister% maupun gangren Dari inspeksi kulit terse!ut dapat menentukan dera"at dari !au amis ditim!ulkan aki!at infeksi dari !akteri anaero! dan
krepitasi
4ang
dise!a!kan
mikroorganisme
=lostridium
4ang
dapat
memproduksi gas 8e"ala sistemik dapat ter"adi seperti demam% takikardia dan hipotensi (Purnomo% &''2)
F. Pe*erik)aa( e(u(2a( *es Darah Lengkap /ntuk menilai respon keke!alan 4ang ditim!ulkan oleh proses infeksi dan
untuk memeriksa "umlah dari sel darah merah% dan menge0aluasi potensi sepsis94ang men4e!a!kan trom!ositopenia Profil koagulasi seperti% prothrombin time (P*)% $cti%ated Partial &hromboplastin &ime (6P**)% "umlah trom!osit% kadar fi!rinogen sangat mem!antu untuk men7ari sepsis-induced oagulopati seperti pada +*P Kultur darah "uga diperlukan untuk menetahui "enis mikro!a 4ang terli!at serta menilai keadaan septisemia Kimia darah untuk menge0aluasi gangguan elektrolit% untuk men7ari !ukti dehidrasi dapat diperiksa blood urea nitrogen EB/NF ? kreatinin rasio% 4ang 7enderung ter"adi se!agai aki!at perlangsungan pen4akit% "uga kadar gula dalam darah menge0aluasi intoleransi glukosa% 4ang mungkin dise!a!kan untuk DM atau sepsis 4ang dise!a!kan gangguan meta!olisme. $rterial blodd gas (6B8) untuk mem!erikan penilaian 4ang le!ih akurat gangguan asam dan !asa 6sidosis dengan 4ang dapat ter"adi dengan hiperglikemia atau hipoglikemia
& ;oto Polos Radiologi ;oto polos radiologi harus dipertim!angkan untuk menge0aluasi ke!eradaan dan luasn4a pen4akit fournier% terutama "ika dari pemeriksaan klinis tidak dapat disimpulkan 8as dalam "aringan lunak dapat le!ih mudah terdeteksi modalitas pen7itraan di!andingkan dengan pemeriksaan fisik Radiografi polos harus men"adi pemeriksaan pen7itraan awal /ntuk mengetahui se!erapa !esar "umlah gas "aringan lunak% !enda asing% atau edema pada "aringan skrotum 8as dalam "aringan lunak !ermanifestasi se!agai daerah hiperlusen Namun% tidak adan4a gas (hiperlusen) pada foto polos tidak dapat men4ingkirkan diagnosis
8am!ar ;ournier gangren pada pria umur 3& tahun dengan riwa4at n4eri testis dan infeksi kulit Pada foto polos radoiografi anteroposterior radiolusen
menun"ukkan tanda
(panah) dalam "aringan lunak 4ang melapisi daerah
skrotum dan
perineum 4ang dapat di7urigai se!agai emfisema su!kutan
3 =*9S7an (!omputed &omography) Meskipun diagnosis ;ournier gangren adalah paling sering di!uat se7ara klinis% =*9s7an dapat mem!antu pada pasien 4ang diagnosis tidak "elas atau sulit untuk menetukan luasn4a pen4akit =*9s7an memiliki kekhususan 4ang le!ih !esar untuk menge0aluasi pen4akit di!andinkan foto polos radiografi% /S8% atau pemeriksaan fisik Dengan meluasn4a penggunaan =*9s7an dalam kondisi darurat% ;ournier gangren semakin !an4ak dipela"ari dengan teknik pen7itraan =*9s7an memainkan
peran penting dalam diagnosis serta e0aluasi pen4akit% "alur anatomi pen4e!aran gangren% akumulasi 7airan%a!ses% emfisema su!kutan dan perluasann4a 4ang paling !aik dinilai dengan =*9s7an =*9s7an "uga tidak han4a mem!antu menge0aluasi struktur perineum 4ang dapat terli!at oleh ;ournier gangren% tetapi mem!antu menilai retroperitoneum 4ang dapat men4e!ar pada pen4akit ini =*9s7an dapat mengidentifikasi udara dalam "aringan lunak se!elum krepitasi terdeteksi $ingga 1'A dari pasien dengan ;ournier gangren telah dilaporkan memiliki emfisema su!kutan% sehingga setidakn4a 'A tidak menun"ukkan pada temuan ini =*9s7an dapat mem!antu menge0aluasi !aik !agian superfisial dan profunda dari fasia Dalam !an4ak kasus% pemeriksaan fisik tidak akurat mem!antu memprediksi tingkat nekrosis ditemukan di operas =*9s7an "uga penting dalam mem!edakan ;ournier gangren dari 4ang lain kurang agresif seperti "aringan lunak edema atau selulitis% 4ang mungkin tampak mirip dengan ;ournier gangren pada pemeriksaan fisik Selain itu% =*9s7an sangat !ermanfaat dalam post treatment 4ang merupakan tindak lan"ut dari terapi respon seperti pada pem!erian anti!iotik spektrum luas dan de!ridemen 4ang penting untuk ke!erhasilan
8am!ar <
;ournier gangren pada seorang pria tahun dengan pem!engkakan skrotum% n4eri% dan kemerahan 4ang !ersama dengan n4eri perut =*9s7an kontrast 4ang diper!esar menun"ukkan skrotum 4ang mengandung fokus gas (Panah gam!ar a) Pada daerah sisi kanan dan kiri ter"adi perluasan pada daerah perineum dan "aringan su!kutan dari daerah medial kanan di region glutealis melalui fasia =olles
- /S8 (/ltrasonografi) 8am!aran /S8 pada ;ournier gangren dinding skrotum mene!al mengandung fokus hiperekoik 4ang menun"ukkan mewakili gas dalam dinding skrotum Bukti gas dalam skrotum dinding dapat dilihat se!elum pemeriksaan fisik 4ang ditemukan
adan4a krepitasi Biasan4a "uga terdapat hidrokel unilateral atau !ilateral *estis dan epididimis sering normal dalam ukuran dan ekotekstur karena 0askularisasi 4ang !er!eda >askularisasi testis adalah paling sering !ertahan karena suplai darah ke skrotum !er!eda dengan 4ang ke testis Pasokan darah skrotum adalah dari arteri pudenda 7a!ang dari arteri femoralis sedangkan pasokan darah testis adalah dari 7a!ang dari aorta ,ika terdapat keterli!atan testis% ada kemungkinan sum!er infeksi !erasal dari intra a!dominal atau retroperitoneal /S8 "uga !erguna dalam mem!edakan ;ournier gangren dari hernia inguinal skrotalis Dalam fase lan"ut% gas dapat diamati dalam lumen usus% "auh dari dinding skrotum /S8 le!ih unggul dalam foto polos radiografi% karena isi skrotum dapat diperiksa !ersama dengan aliran darah Doppler ,aringan lunak udara "uga le!ih "elas di /S8 daripada di radiografi% tetapi =* le!ih unggul !aik di /S8 dan radiografi menun"ukkan ;ournier gangren !aik melaui perluasann4a dan pen4akit 4ang mendasarin4a
8am!ar ;ournier gangren pada seorang pria umut tahun dengan demam /S8 menun"ukkan daerah h4pere7hoi7 (panah melengkung) dengan !a4angan ang ka!ur 4ang mewakili udara di dinding skrotum dan perineum *erdapat "uga akumulasi 7airan (tanda panah) di "aringan su!kutan < $istopatologis Biopsi insisional pada saat de!ridemen memungkinkan "enis patologis ;ournier gangren 4aitu nekrosisi infeksi dari selulitis Gang pertama akan mendapat
manfaat dari de!ridement eksisional% sedangkan 4ang kedua "arang mem!utuhkan !edah eksisi Sampel !iopsi harus diam!il men7akup kulit dan fasia superfisialis dan profunda Sampel ini dapat dikirim untuk ro(en section untuk menilai nekrosis fasia Keterli!atan fasia mun7ul se!agai pem!engkakan "uga aki!at nekrosis pada analisis mikroskopis
8am!ar *emuan $istologis (mikroskop opti7 dengan eosin9hemato:ilin) ne7rotiCing fas7iitis dari dinding skrotum *ampak "aringan granulasi Panah menun"uk ke a!sen epidermis% menun"ukkan ulserasi Bagian kulit skrotum hiper9dan parakeratoti7 mem!eri "alan untuk ulserasi luas.
G. Pe(ataak)a(aa(
Prinsip terapi pada gangren ;ournier ada terapi suportif memper!aiki keadaan umum pasien% pem!erian anti!iotik% dan de!ridemen Pengo!atan ;ournier gangren meli!atkan !e!erapa modalitas Pem!edahan diperlukan untuk diagnosis definitif dan eksisi "aringan nekrotik Pada pasien dengan ge"ala sistemik ter"adi hipoperfusi atau kegagalan organ% resusitasi agresif untuk memulihkan perfusi organ normal harus le!ih diutamakan daripada prosedur diagnostik Dengan demikian% pengo!atan pasien dengan gangren ;ournier meliputi resusitasi agresif dalam mengantisipasi operasi Men4ediakan mana"emen "alan nafas "ika ada indikasi% !erikan oksigen tam!ahan% dan mem!angun intra0ena (+>) akses dan pemantauan "antung terus menerus Pengganti kristaloid diindikasikan untuk pasien 4ang mengalami dehidrasi
atau menampilkan tanda9tanda s4ok 6wal% anti!iotik spektrum luas 4ang ditun"ukkan *etanus profilaksis diindikasikan "ika ter"adi ulkus pada "aringan lunakSelain itu% kondisi komor!iditas 4ang mendasari (misaln4a% dia!etes% alkoholisme) harus diatasi Kondisi seperti itu sering ter"adi pada pasien9pasien dan !erpotensi se!agai faktor predisposisi ;ournier ganggren Kegagalan untuk memadai mengelola kondisi komor!iditas dapat mengan7am ke!erhasilan !ahkan inter0ensi 4ang paling tepat untuk men4elesaikan Pen4akit menular 6nti!iotik Pengo!atan ;ournier gangren meli!atkan anti!iotik spektrum luas terapi anti!iotik
Spektrum
harus
men7akup
staphylococci
streptoous
Enterobacteriaceae organisme% dan anaero! Dimana se7ara empiris 7iprofloksasin dan klindamisin dapat digunakan Klindamisin sangat !erguna dalam pengo!atan nekrosis "aringan lunak infeksi karena spektrum gram positif dan anaero! Klindamisin telah ter!ukti untuk menghasilkan tingkat respons unggul daripada penisilin atau eritromisin Pilihan lain 4ang mungkin termasuk ampisilin ? sul!aktam% tikarsilin ? kla0ulanat% atau piperasilin ? *aCo!a7tam dalam !entuk kom!inasi dengan aminoglikosida dan metronidaCole atau Klindamisin >ankomisin dapat digunakan untuk men4ediakan 7akupan untuk methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRS6) Dalam kasus 4ang !erhu!ungan dengan sindrom sepsis% terapi dengan imunoglo!ulin intra0ena (+>+8)% 4ang diduga untuk menetralisir superantigens (misaln4a% streptoto*ins 6 dan B) di4akini mengurangi respon sitokin !erle!ihan% telah ter!ukti men"adi pem!antu 4ang !aik untuk anti!iotik dan !edah de!ridemen ,ika pada tes alium hidrosida EK$F menun"ukkan adan4a "amur% tam!ahkan agen empirik anti "amur seperti amfoterisin B atau 7aspofungin
& De!ridemen *u"uan de!ridemen adalah mengangkat seluruh "aringan nekrosis (de%itali(ed tissue) se!elum dilakukan de!ridement se!aikn4a di7ari sum!er infeksi dari uretra atau dari kolorektal dengan melakukan uretroskoi atau proktoskopi Kadang9kadang perlu dilakukan di0ersi urine melalui sistotomi atau di0ersi fe7es dengan melakukan kolostomi Setelah nektrotomi% dilakukan perwatan ter!uka dan kalau perlu
pemasangan pipa drainase Setelah & dan &- "am lagi dilakukan e0aluasi untuk menilai demarkasi "aringan nekrosis dan kalau perlu dilakukan operasi ulang De!ridement 4ang kurang sempurna seringkali mem!utuhkan operasi ulang !ahkan dilaporkan dapat ter"adi dua atau empat kali harus masuk kamar operasi Pem!erian oksigen hiper!arik masih kontro0ersi *erapi ini !ermanfaat pada infeksi kuman anro!ik Perawatan luka pas7a operasi dengan hidroterapi dengan kom!inasi rendam duduk hangat% dan pem!erian h4drogen peroksida Pem!erian madu 4ang !elum diproses !ergun dalam mem!ersihkan "aringan nekrosis se7ara enCimatik mneguangi !au% mampu menstrilkan luka% men4erap air dari luk dan memper!aiki oksigenasi "aringan dan meningkatkan epiteliisasi 6ngka mortalis gangren ;ounier !erkisar ari 9
8am!ar 2 ktensif de!ridemen dari ;ournier gangren
3 ksigen $iper!arik
ksigen hiper!arik ($B) telah digunakan se!agai tam!ahan dalam pengo!atan gangren ;ournier Protokol 4ang !iasa digunakan antara lain # ismultiple sesi se!esar &%
tekanan
oksigen
dalam
"aringan dan
memiliki efek
menguntungkan !er!agai pen4em!uhan luka ksigen radikal !e!as adalah "aringan dari hipoksik 4ang di!e!askan% 4ang se7ara langsung !era7un terhadap !akteri anaero! 6ktifitas fi!ro!last meningkat dengan angiogenesis !erikutn4a mengarah ke
pen4em!uhan luka diper7epat +ni merupakan kontraindikasi untuk ruang 0akum udara di dalam tu!uh 4ang dapat men4e!a!kan kerusakan karena ekspansi setelah kem!ali tekanan atmosfer normal% seperti sinusitis% otitis media% asma% dan pen4akit paru !ulosa Pada pasien dia!etes% seperti hipoglikemia dapat diper!uruk oleh $B Be!erapa penulis mempertan4akan efekti0itas empiris $B% menun"ukkan !ahwa pasien harus dipilih han4a "ika ada permukaan tu!uh daerah !esar keterli!atan 4ang siap untuk transplantasi kulit dalam menanggapi reaksi infeksi !akteri anaero! - Rekonstruksi Bedah *ergantung pada tingkat 7a7at kulit% pilihan dalam rekonstruksi men"ahit% kete!alan kulit perpe7ahan pen7angkokan% atau 0askularisasi miomukotaneus pedikel =a7at ke7il dapat ditutup oleh pen"ahitan primer% terutama dikulit 4ang lentur seperti pada skrotum Ke7a7atan !esar !iasa paling sering tim!ul saat pen7angkokan kulit Kulit kaki 4ang sehat% pantat% dan lengan dapat digunakan untuk pen7angkokan =a7at pada kulit !atang penis harus terhindar dari pen7angkokkan untuk men7egah pem!entukan !ekas luka fi!rosis karena !erhu!ungan dengan masalah ereksi
Pada 7a7at 4ang luas% terutama di mana tendon 4ang terkena
0askularisasi miokutaneus harus digunakan Pada daerah medial paha misaln4a myocutaneous gracilis lap pediel dapat mem!erikan hasil ter!aik karena dapat menutup kedekatan dengan mo!ilitas dan perineum 4ang !aik ;laps lain 4ang menggunakan arteri epigastrika inferior "uga dapat dipertim!angkan Pada pria dengan pen4akit striktur uretra 4ang mendasarin4a% uretroplasti mungkin sangat sulit atau tidak mungkin karena kehilangan kulit penoskrotal 4ang 7ukup luas dan !ahkan dari uretra sendiri Mukosa !ukal dapat digunakan untuk merekonstruksi uretra% tetapi dalam !e!erapa kasus dengan "aringan 4ang luas tidaklah mendapatkan hasil memuaskan% uretrostomi perineum permanen mungkin solusi ter!aik
8am!ar 1 *ransplantasi kulit pada ;ournier ganggrene
H. K*ika)i
Sepsis mungkin karena de!ridemen 4ang tidak lengkap% infeksi sistemik% atau respon 4ang kurang !aik Ban4ak pasien 4ang gagal karea keke!alan organ 4ang merupakan konsekuensi paling ditakuti sepsis 4ang !elum terselesaikan dan !iasan4a meli!atkan paru% kardio0askular% sistem gin"al% koagulopati% olesistitis acalculous% dan 7edera sere!ro0askular "uga telah Miositis dan mionekrosis dari paha atas dapat ter"adi se!agai aki!at sepsis 4ang !erasal dari kantong testis su!kutan saat dilakukan de!ridemen Komplikasi akhir meliputi# a) !) 7) d) e)
!hordee% ereksi 4ang men4akitkan% dan disfungsi ereksi +nfertilitas aki!at memindahkan testis di paha kantong (suhu tinggi) Karsinoma sel skuamosa pada "aringan parut +mo!ilisasi dengan kontraktur 4ang lama Peru!ahan sekunder pada peru!ahan tu!uh karena gangguan depresi
dismorfik f) +ymphodema dari kaki sekunder untuk de!ridement panggul selan"utn4a throm!ophle!itis
I. 0i(i3a Pat45a6
4ang
I. 0i(i3a Pat45a6 Faktor etiologi (Virulensi mikroba + Penurunan imun) ↓ Infeksi polymicrobial di daerah perineum ↓ Sinergi polymicroba dalam pembentukan enim
Disfungsi
↓ !oagulasi pembuluh nutrient
Gangguan Citra tubuh
↓ "rombus pembuluh nutrient
Bendungan pada pembuluh nutrient
↓
Terdapat bendungan uretra karena
Risiko
Penurunan suplai darah ↓ Penurunan oksigen #aringan ↓
Gangguan eliminasi urin
Ketidak efektifan perfusi jaringan
Pertumbuhan organisme anaerob $ aerob ↓ Produksi enim lecithinase $ collagenase ↓ %igesti barrier fascia ↓ &bliterati'e endartheritis ↓ ekrosis pembuluh darah kutan dan subkutan ↓ Iskemia lokal dan proliferasi bakteri lebih lan#ut ↓
Ansietas
Infeksi pada fascia perineum (colles fascia)
men4e!ar ke penis dan skrotum melalui fasia !u7k dan dartos
Hiperterm
!enebar ke dinding perut anterior melalui fasia s7arpa Neri akut
8angren "elas dari !agian alat kelamin disertai drainase purulen dari luka
Kerusakan integritas kulit
Risiko Infeksi
J. Data 6a(- Peru Dika2i
) 6namnesis ) +dentitas pasien ;ournier gangrene dengan rasio pria ke perempuan adalah sekitar '# Ke"adian 4ang le!ih rendah pada wanita dapat dise!a!kan oleh drainase 4ang le!ih !aik dari daerah perineum melalui sekresi 0agina &) Riwa4at pen4akit sekarang Pada awal per"alanan pen4akit% rasa sakit tidak sesuai dengan temuan fisik 8angren dapat !erkem!ang% tetapi n4eri dapat hilang aki!at "aringan saraf men"adi nekrotik fek sistemik dari proses ini !er0ariasi dari n4eri lokal tanpa disertai s4ok septik dan kemerahan Se7ara umum% semakin !esar dera"at nekrosis% 4ang le!ih mendalam efek sistemik 3) Riwa4at pen4akit dahulu Pasien dengan fournier gangren !iasan4a pernah menderita infeksi di anorektal% saluran urogenital% atau kulit di sekitar alat kelamin% gangguan imun (misaln4a $+>) -) Keluhan utama Pasien dengan fournier gangren !iasan4a mengeluhkan n4eri pada alat kelamin% rasa sakit dan n4eri tekan 4ang !erhu!ungan dengan edema pada kulit di atasn4a 4ang disertai pruritus% 8angren "elas dari !agian alat kelamin disertai drainase purulen dari luka <) Riwa4at pen4akit keluarga Meliputi susunan anggota keluarga khususn4a 4ang kemungkinan !isa !erpengaruh pada kesehatan anggota keluarga 4ang lain pen4akit infeksi 4ang pernah di derita i!u pasien% seperti $+>% kanker atau DM
&) Pemeriksaan fisik Pada dasarn4a dalam pemeriksaan fisik menggunakan pendekatan se7ara sistematik 4aitu# inspeksi% palpasi% auskultasi dan perkusi ) Keadaan umum Pasien !iasan4a lemah% hipertermi karena infeksi% merasakan n4eri &) Kesadaran Kesadaran pasien 7ompos mentis% hingga delirium 3) Pemeriksaan head to toe a) Kepala dan ram!ut *idak terdapat kelainan di kepala pada pasien dengan fournier gangren !) Ha"ah Ha"ah pasien nampak pu7at karena kurangn4a oksigen ke "aringan otak 7)
Mata *idak ada kelainan mata pada pasien dengan fournier gangren
d) $idung *idak ada kelianan pada pada mata pasien e) *elinga *idak ada gangguan pada telinga pasien f) Mulut dan !i!ir Bi!ir !isa pu7at dikeranakan kurangn4a oksigen ke "aringan g) 8igi *idak ada kelainan pada gigi pasien h) Leher *idak ditemukan "e"as pada leher atau pem!esaran kelen"ar limfe atau tiroid i) +ntegumen Kulit di daerah kelamin dan di !agian atasn4a dapat ditemukan edema dan pruritas ") *hora: Biasan4a pasien dengan fournier gangren dapat detemukan takipnea dengan penurunan kedalaman pemafasan% penggunaan kortikosteroid
k) 6!domen Bisa ditemukan odem dan ulkus 4ang disertai dengan eritema apa!ila fournier gangren telah meluas l) ktremitas atas dan !awah *idak ada gangguan pada ekstremitas pasien m) 8enetalia Pasien mengeluhkan n4eri pada alat kelaminn4a% ulkus 4ang disertai eritem% edema% sianosis% indurasi% !lister% maupun gangren Pasien "uga mengeluhkan produksi urin sedikit !ahkan sampai anuria
K. Dia-()i) Keera5ata(
a Ketidakefektifan perfusi "aringan perifer !erhu!ungan dengan penurunan oksigen ke "aringan ! N4eri akut !erhu!ungan dengan agen 7edera !iologis 4aitu infeksi 7 Kerusakan integritas kulit !erhu!ungan dengan adan4a luka gangren pada kulit d $ipertermia !erhu!ungan dengan ter"adin4a infeksi e 8angguan eliminasi urin !erhu!ungan dengan adan4a !endungan pada penis f
Disfungsi seksual !erhu!ungan dengan pen4akit pada daerah ge!etalia
g 8angguan 7itra tu!uh !erhu!ungan dengan pen4akit 4ang diderita
L. I(ter7e()i Keera5ata( Dia-()a Ketidakefektifan perfusi "aringan perifer !erhu!ungan dengan penurunan oksigen ke "aringan
NO0 Setelah dilakukan tindakan keperawatan% masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi "aringan teratasi% dengan kriteia hasil# Per1u)i 2ari(-a(8 Peri1er 9$%$':8 ) =R* I & detik &) Suhu kulit u"ung kaki dan tangan hangat 3) Kekuatan den4ut nadi tera!a kuat -) *ekanan darah sistole maupun diastole !erada dalam rentang normal (&'?2')
NI0 N+=# Pera5ata( Sirkua)i8 I()u1i)ie()i &e(a 9%$;;: Lakukan penilaian sirkulasi perifer se7ara komperhensif (misaln4a% penge7ekan nadi perifer% udem% waktu pengisian kapiler% warna dan suhu tu!uh) & +nspeksi kulit apakah terdapat luka tekan dan "aringan 4ang tidak utuh 3 Pertahankan hidrasi untuk menurunkan 0iskositas darah Pera5ata( Sirkua)i8 I()i1i)ie()i arteri 9%$;": +nstruksikan pasien untuk menghindari faktor9faktor 4ang mengganggu sirkulasi darah Ma(a2e*e( Se()a)i Peri1er 9";;$: Monitor adan4a parhastesia dengan tepat (misaln4a mati rasa% hipertesia% hipotesia) & Diskusikan dan identifikasi pen4e!a! sensasi a!normal atau peru!ahan sensasi 4ang ter"adi
N4eri akut !erhu!ungan dengan agen 7edera !iologis 4aitu infeksi
Setelah di!erikan asuhan keperawatan% NI08 Ma(a2e*e( N6eri 9!%$$: diharapkan n4eri klien !erkurang Ka"i tanda9tanda 0ital klien NO08 & Ka"i se7ara komprehensif tentang n4eri klien meliputi Ti(-kat N6eri *e(uru( 9"!$": lokasi% karakteristik% durasi% frekuensi% kualitas% intensitas a *idak ada ekspresi n4eri di wa"ah n4eri% dan faktor pen7etus ! *idak menangis 3 !ser0asi tanda9tanda non 0er!al 4ang mengganggu 7 *idak ada n4eri 4ang dilaporkan
d ;okus tidak men4empit e *idak ada ketegangan otot
Kerusakan integritas kulit !erhu!ungan dengan adan4a luka gangren pada kulit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kerusakan integritas kulit tidak mengalami infeksi dan teratasi dengan kriteria hasil# NO0 Pe(6e*+u4a( uka i(te()i )ekuder 9!!$#: a 8ranulasi luka !aik ! Pem!entukan skar pada luka !aik 7 Luma semakin menge7il a *idak terdapat nanah
klien% terutama dalam !erkomunikasi efektif - Ka"i tingkat pengetahuan klien tentang n4eri < Kontrol faktor lingkungan 4ang men4e!a!kan ketidakn4amanan pada klien% misaln4a pen7aha4aan ruang% temperatur ruang 6"arkan teknik non9farmakologis untuk mengatasi n4eri klien% misal h4pnosis% relaksasi% akupresur% terapi musik Pera5ata( uka 9#;;$: 8anti !alutan dan pelekat adesi & =ukur ram!ut di arealuka "ika di!utuhkan 3 Monitor karakteristik luka termasuk adan4a 7airan% warna% ukuran dan !au - /kur dasar luka sesuai ke!utuhan < Bersihkan !enda 4ang menempel pada luka Bersihkan luka dengan normal salin atau 7aian 4ang non toksik sesuai ke!utuhan ,ika di!utuhkan letakkan area 4ang !erpengaruh pada !ak pusaran 2 Berikan perawatan area insisi 1 Kelola perawatan ulser kulit ' Berikan o!at salep pada kulit atau lesi "ika di!utuhkan Berikan !alutan% sesuai ke!utuhan tipe luka & Mene!alkan !alutan sesuai ke!utuhan 3 ,aga keseterilan !alutan% teknik steril saat melakukan perawatan luka - 8anti !alutan sesuai "umlah eksudat dan 7airan < +nspeksi luka setip pergantian !alutan Se7ara reguler !andingkan dan rekam peru!ahan pada luka Posisikan sesuai untuk menghindari tekanan pada luka
d ;okus tidak men4empit e *idak ada ketegangan otot
Kerusakan integritas kulit !erhu!ungan dengan adan4a luka gangren pada kulit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kerusakan integritas kulit tidak mengalami infeksi dan teratasi dengan kriteria hasil# NO0 Pe(6e*+u4a( uka i(te()i )ekuder 9!!$#: a 8ranulasi luka !aik ! Pem!entukan skar pada luka !aik 7 Luma semakin menge7il a *idak terdapat nanah
klien% terutama dalam !erkomunikasi efektif - Ka"i tingkat pengetahuan klien tentang n4eri < Kontrol faktor lingkungan 4ang men4e!a!kan ketidakn4amanan pada klien% misaln4a pen7aha4aan ruang% temperatur ruang 6"arkan teknik non9farmakologis untuk mengatasi n4eri klien% misal h4pnosis% relaksasi% akupresur% terapi musik Pera5ata( uka 9#;;$: 8anti !alutan dan pelekat adesi & =ukur ram!ut di arealuka "ika di!utuhkan 3 Monitor karakteristik luka termasuk adan4a 7airan% warna% ukuran dan !au - /kur dasar luka sesuai ke!utuhan < Bersihkan !enda 4ang menempel pada luka Bersihkan luka dengan normal salin atau 7aian 4ang non toksik sesuai ke!utuhan ,ika di!utuhkan letakkan area 4ang !erpengaruh pada !ak pusaran 2 Berikan perawatan area insisi 1 Kelola perawatan ulser kulit ' Berikan o!at salep pada kulit atau lesi "ika di!utuhkan Berikan !alutan% sesuai ke!utuhan tipe luka & Mene!alkan !alutan sesuai ke!utuhan 3 ,aga keseterilan !alutan% teknik steril saat melakukan perawatan luka - 8anti !alutan sesuai "umlah eksudat dan 7airan < +nspeksi luka setip pergantian !alutan Se7ara reguler !andingkan dan rekam peru!ahan pada luka Posisikan sesuai untuk menghindari tekanan pada luka
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pera5ata( De*a* 9#'%$: diharapakn masalah keperawatan hipertermi Pantau suhu dan tanda9tanda 0ital lainn4a !erhu!ungan dengan &Monitor warna kulit teratasi% dengan kriteria hasi# 3Dorong konsumsi 7airan Ter*re-ua)i 9$<$$: ter"adin4a infeksi -*ingkatkan sirkulasi udara 6da penurunan suhu tu!uh <Kompres klien dengan kompres hangat & *ingkat pernafasan dalam !atas normal Kola!orasikan pem!erian antipiretik #. *ingkat pernafasan normal
$ipertermia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pera5ata( De*a* 9#'%$: diharapakn masalah keperawatan hipertermi Pantau suhu dan tanda9tanda 0ital lainn4a !erhu!ungan dengan &Monitor warna kulit teratasi% dengan kriteria hasi# 3Dorong konsumsi 7airan Ter*re-ua)i 9$<$$: ter"adin4a infeksi -*ingkatkan sirkulasi udara 6da penurunan suhu tu!uh <Kompres klien dengan kompres hangat & *ingkat pernafasan dalam !atas normal Kola!orasikan pem!erian antipiretik #. *ingkat pernafasan normal
$ipertermia
DAFTAR PUSTAKA
Bule7hek% dkk &'< ,ursing nter%ension !lassiication ,akarta# 8= $eather% $erdman &'< iagnosa Kepera/atan ,akarta# 8= Moorhead% dkk &'< ,ursing 0utcomes !lassiication ,akarta# 8= Pri7e% S4l0ia 6% Lorraine &''< Patoiiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyait Edisi 1 2 %olume 13 ,akarta # 8= Purnomo% Basuki &''2 asar-dasar 4rologi disi # & Malang # Sagung Seto S"amsuhida"at% Him De ,ong &''2 Buu $5ar lmu Bedah. Edisi 13 ,akarta # 8= Slone% thel &''< $natomi dan Fisiologi ,akarta # 8=
DAFTAR PUSTAKA
Bule7hek% dkk &'< ,ursing nter%ension !lassiication ,akarta# 8= $eather% $erdman &'< iagnosa Kepera/atan ,akarta# 8= Moorhead% dkk &'< ,ursing 0utcomes !lassiication ,akarta# 8= Pri7e% S4l0ia 6% Lorraine &''< Patoiiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyait Edisi 1 2 %olume 13 ,akarta # 8= Purnomo% Basuki &''2 asar-dasar 4rologi disi # & Malang # Sagung Seto S"amsuhida"at% Him De ,ong &''2 Buu $5ar lmu Bedah. Edisi 13 ,akarta # 8= Slone% thel &''< $natomi dan Fisiologi ,akarta # 8=