Average Ratios One Year Before Bankruptcy Of
Bankrupt Firms
Nonbankrupt Firms
-6.1%
41.4%
-62.6%
35.5%
-31.8%
15.4%
-40.1%
247.7%
150%
190%
LIKUIDASI
Berikut ini adalah distribusi prioritas dalam likuidasi :
Beban administrasi yang berkaitan dengan likuidasi aset perusahaan yang dinyatakan pailit.
Klaim yang timbul setelah pengajuan petisi kebangkrutan.
Upah, gaji, dan komisi.
Kontribusi untuk imbalan kerja yang timbul dalam waktu 180 hari sebelum tanggal pengajuan.
Klaim konsumen.
Klaim pajak.
Klaim kreditur terjamin dan tanpa jaminan.
Klaim pemegang saham preferen.
Klaim pemegang saham biasa.
CONTOH KASUS LIKUIDASI
B.O. Drug Co akan dilikuidasi. Nilai likuidasi $2.700.000. Obligasi $1.500.000 dijamin dengan hipotek (kantor pusat B.O. Drug Co), yang mana dijual $1.000.000; $200.000 digunakan untuk menutupi biaya administrasi dan klaim lainnya (termasuk upah, tunjangan pensiun, klaim konsumen, pajak). Setelah membayar $200.000 untuk administrasi dan klaim lainnya, jumlah yang tersedia untuk kreditur aman dan tidak aman adalah $2.500.000. Ini kurang dari jumlah hutang yang belum dibayar sebesar $4.000.000.
Berdasarkan aturan prioritas mutlak (APR), semua kreditur harus didahulukan sebelum pemegang saham dan pemegang obligasi hipotek yang memiliki klaim $1.000.000 yang diperoleh dari penjualan bangunan kantor pusat.
CONTOH KASUS LIKUIDASI
Wali amanat mengusulkan pembagian sebagai berikut :
Type Of Claim
Priority Claim
Cash Received Under Liquidation
Bonds (secured by mortgage)
$ 1.500.000
$ 1.500.000
Subordinated debentures
2.000.000
1.000.000
Common stockholders
10.000.000
0
Total
$ 14.000.000
$ 2.500.000
CONTOH KASUS LIKUIDASI
Wali amanat mengusulkan pembagian sebagai berikut :
Calculation Of The Distribution
Cash received from sales of assets available for distribution
$ 2.500.000
Cash paid to secure bondholders on sale of mortgaged property
1.000.000
Available to bond and debentures holders
$ 1.500.000
Total claims remaining ($4.000.000 less payment of $1.000.000 on secured bonds
$ 3.000.000
Distribution of remaining $1.500.000 to cover total remaining claims of $3.000.000
CONTOH KASUS LIKUIDASI
Wali amanat mengusulkan pembagian sebagai berikut :
Type Of Claim Remaining
Claim On Liquidation Process
Cash Received
Bonds
$ 500.000
$ 500.000
Debentures
$ 2.500.000
$ 1.000.000
Total
$ 3.000.000
$ 1.500.000
REORGANISASI
Reorganisasi yaitu perusahaan melakukan reorganisasi finansial apabila dinilai bahwa prospek perusahaan masih baik, sehingga dapat tertolong.
Langkah yang ditempuh dalam melakukan reorganisasi :
1. Menentukan nilai perusahaan.
2. Menentukan struktur modal yang baru.
LIKUIDASI
Likuidasi yaitu penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan operasinya.
Tujuan utama likuidasi yaitu untuk melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut.
Likuidasi ditempuh apabila para kreditur berpendapat bahwa prospek perusahaan tidak lagi menguntungkan. Kalaupun ditambah modal atau merubah kredit menjadi penyertaan, tidak terlihat membaiknya kondisi perusahaan.
Aturan prioritas dalam likuidasi adalah aturan prioritas mutlak (APR).
Financial
Distress
No Financial
Restructuring
Financial Restructuring
Private
Workout
Legal
Bankruptcy
Reorganize and
Emerge
Merge With
Another Firm
Liquidation
CARA-CARA DALAM MENGHADAPI FINANCIAL DISTRESS
Menjual asset utama
Merger dengan perusahaan lain
Mengurangi belanja modal serta pengembangan dan penelitian
Menerbitkan surat-surat berharga
Bertukar hutang untuk ekuitas
Negosiasi dengan bank ataupun kreditur
Mengajukan pailit
APA ITU FINANCIAL DISTRESS ?
DEFINISI FINANCIAL DISTRESS
Financial Distress (Kesulitan Keuangan) adalah situasi dimana cash flow operasi perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban saat ini (seperti kredit perdagangan, atau beban bunga) dan perusahaan dipaksa untuk mengambil tindakan korektif.
Financial Distress dapat menyebabkan perusahaan untuk default pada kontrak dan mungkin restrukturisasi yang melibatkan perusahaan, kreditur, dan ekuitas investor.
CIRI-CIRI PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS
Pengurangan Dividen
Penutupan Pabrik
Kerugian
PHK
Pengunduran CEO
Harga saham jatuh
PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS
Gambar :
Perusahaan
Dalam keadaan bangkrut
BAGAIMANA CARA MENGHADAPI FINANCIAL DISTRESS ?
CONTOH KASUS REORGANISASI
Misalkan B.O. drug Company memutuskan untuk reorganisasi. Pada umumnya klaim senior dihormati penuh sebelum klaim lainnya. Asumsikan bahwa "kelangsungan" nilai B.O. Drug Company adalah $3.000.000 dan neraca seperti yang ditunjukkan :
Assets
$ 3.000.000
Liabilities
Mortgage Bonds
1.500.000
Subordinated debentures
2.500.000
Stockholder's equity
-1.000.000
CONTOH KASUS REORGANISASI
Perusahaan mengusulkan rencana reorganisasi berikut :
Old Security
Old Claim
New Claim With Reorganization Plan
Mortgage bonds
$ 1.500.000
$ 1.500.000
Subordinated debentures
2.500.000
1.500.000
CONTOH KASUS REORGANISASI
Perusahaan juga telah mengusulkan pembagian sekuritas baru di bawah klaim baru melalui rencana reorganisasi ini
Old Security
Received under Proposed Reorganization Plan
Mortgage bonds
$1.000.000 in 9% senior debentures
$500.000 in 11% subordinated debentures
Debentures
$1.000.000 in 8% preferred stock
$500.000 in common stock
KESIMPULAN
CONTOH Z-SCORE
Kesimpulan, Z score diatas 2.9, maka U.S. Composition Corporation dianggap aman dan layak dalam kredit
CONTOH Z-SCORE
CONTOH Z-SCORE
U.S. Composite Corporation berusaha untuk meningkatkan lini kredit melalui First National State Bank. Direktur departemen perkreditan First National State Bank menggunakan model Z-score untuk menentukan kelayakan kredit.
U.S. Composite Corporation merupakan perusahaan private, jadi model revisi Z-score yang digunakan.
MODEL Z-SCORE (REVISED)
Model Z-score yang direvisi berikut ini, digunakan untuk perusahaan private dan perusahaan non produsen.
Z < 1.23 menunjukkan perusahaan akan bangkrut.
1.23 Z 2.90 berada pada daerah abu-abu.
Z > 2.90 menunjukkan perusahaan aman.
KESIMPULAN
Financial Distress (Kesulitan Keuangan) adalah situasi dimana cash flow operasi perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban saat ini (seperti kredit perdagangan, atau beban bunga) dan perusahaan dipaksa untuk mengambil tindakan korektif serta menjalani restrukturisasi keuangan.
Restrukturisasi keuangan dapat melibatkan likuidasi atau reorganisasi. Restrukturisasi keuangan dapat dicapai melalui private workout atau kepailitan.
Salah satu cara baru dalam restrukturisasi keuangan yaitu dengan prepackaged bankruptcy.
Untuk memprediksi kebangkrutan, metode Z-score dapat digunakan.
TERIMA KASIH
MODEL Z-SCORE (ORIGINAL)
Model Z-score original berikut ini, digunakan pada perusahaan publik dan perusahaan manufaktur.
Rumus untuk mendapatkan Z-score (original) :
LIKUIDASI & REORGANISASI
Likuidasi
Perusahaan yang sangat kecil (asset kurang dari $100.000).
Perusahaan dengan kreditur tanpa jaminan.
Reorganisasi
Perusahaan dengan kreditur terjamin.
Perusahaan yang memiliki ekuitas negatif.
PRIVATE WORKOUT ATAU KEPAILITAN: MANA YANG LEBIH BAIK ?
Secara historis, setengah dari restrukturisasi keuangan melalui private, tapi baru-baru ini kepailitan mulai mendominasi.
Perusahaan yang muncul melalui private workout mengalami kenaikan harga saham yang jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang muncul melalui kepailitan.
Biaya langsung private workout jauh lebih sedikit daripada biaya kepailitan.
Top manajemen biasanya kehilangan pekerjaannya pada private workout maupun kepailitan.
Berdasarkan perbandingan diatas, private workout lebih disarankan daripada kepailitan.
PREPACKAGED BANKRUPTCY
Prepackaged bankruptcy merupakan sebuah kebangkrutan di mana debitur dan kreditur pra-menegosiasikan rencana reorganisasi dan kemudian hasil negosiasi tersebut berakhir dengan permohonan pailit.
Manfaat utama adalah hal ini memaksa semua pihak untuk menerima reorganisasi kebangkrutan. Menawarkan banyak keuntungan dari kebangkrutan pada umumnya jauh lebih efisien.
BAGAIMANA CARA MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN ?
MODEL Z-SCORE
Z-score memberikan formula yang berfungsi untuk memprediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Z-score menggunakan angka-angka di dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Ada 2 model Z-score yaitu :
Model Z-score (original), digunakan digunakan pada perusahaan publik dan perusahaan manufaktur.
Model Z-score (revised), digunakan untuk perusahaan private dan perusahaan non manufaktur.
MODEL Z-SCORE (ORIGINAL)
Penafsiran dari nilai Z yang didapatkan adalah :
Z-score 2.99 berdasarkan laporan keuangan, perusahaan dianggap aman.
2.675 Z-score < 2.99 berada pada area abu-abu, artinya terdapat kondisi keuangan yang perlu mendapat perhatian.
1.81 Z-score < 2.675 ada kemungkinan akan bangkrut dalam kurun waktu 1 tahun.
Z-score < 1.81 perusahaan berpotensi kuat akan mengalami kebangkrutan.
FINANCIAL DISTRESS
Bayu Desmanto (022120045)
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Drag picture to placeholder or click icon to add
Click to edit Master text styles
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Friday, May 15, 15
#
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Friday, May 15, 15
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
Friday, May 15, 15
#
Edward Altman, seorang professor dari New York University memberikan formula yang berfungsi untuk memprediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Altman mempergunakan angka-angka di dalam laporan keuangan dan merepresentasikannya dalam suatu angka yaitu Z-score yang dapat menjadi acuan untuk menetukan apakah suatu perusahaan berpotensi untuk bangkrut atau tidak.
25
17
(1) Menentukan nilai perusahaan. Penilaian yang sering dilakukan dan cukup sederhana yaitu dengan menghitung nilai perusahaan berdasarkan tingkat kapitalisasi. (2) Menentukan struktur modal yang baru. Bertujuan untuk mengurangi beban tetap (bunga) agar perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel. Untuk mengurangi beban tersebut, total hutang biasanya akan dikurangi.
16
5/15/15
#
5/15/15
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#