BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.1
Lata Latarr Be Bela laka kang ng Masa Masala lah h
Spiritualitas adalah suatu aktivitas individu untuk mencari arti dan tujuan tujuan hidup hidup yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kegiata kegiatan n spirit spiritual ual atau keagam keagamaan aan.. Distress Distress spiritual spiritual merupakan merupakan suatu respons respons akibat dari suatu kejadian yang traumatis baik fisik maupun emosional yang tidak sesuai dengan keyakinan atau kepercayaan pasien dalam menerima kenyataan yang terjadi. Bagi individu individu yang mengalami mengalami masalah bencana, bencana, seperti tsunami dan gempa di propinsi NAD dn Nias, ketidaknyamanan akibat permasalahan – permasalahan dari kejadian tersebut akan menimbulkan pertanyaan bagi pasien tentang apa yang telah dilakukan atau apa yang akan terjadi selanjutnya selanjutnya terhadap dirinya. Pasien terkadang terkadang ragu, bimbang atau antipati antipati dengan dengan spiritu spiritual al atau agama agama yang yang dianut dianutnya nya.. Menuru Menurutt Roussea Rousseau u (2003) (2003) distress spiritual harus pula diperhatikan atau dipertimbangkan bila pasien mengeluhkan gejala – gejala fisik dan tidak berespons terhadap intervensi yang efektif.
1.2
Rum Rumusan usan Masala salah h
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien dengan distress spiritual ?
1.3 1.3
Tuju Tu juan an Pemb Pembua uata tan n Mak Makal alah ah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan Melakukan pengkaji pengkajian an pada pasien pasien distress distress spiritual spiritual.. b. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien distress spiritual. c. Mela Melaku kuka kan n tind tindak akan an kepe kepera rawa wata tan n kepa kepada da pasi pasien en deng dengan an dist distre ress ss spiritual.
d. Melakukan Melakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan kepada keluarga keluarga pasien dengan distress distress spiritual. e. Mengev Mengevalu aluasi asi kemamp kemampuan uan pasien dan keluar keluarga ga dalam dalam merawa merawatt pasien pasien dengan distress spiritual. f. Mendok Mendokume umenta ntasik sikan an hasil hasil asuhan asuhan keperawat keperawatan an pasien pasien dengan dengan distre distress ss spiritual.
1.4 1.4
Manf Manfaa aatt Pem Pembu buat atan an Maka Makala lah h
Adapun manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Umum
Untuk memberikan masukan informasi, pengetahuan, dan konsep kepada publik mengenai asuhan keperawatan pada klien distress spiritual. 1.4.2 Manfaat Khusus
Memberikan wawasan atau pengetahuan bagi diri kita, sebagai penulis juga wawasan atau pengetahuan untuk para peneliti atau orang lain yang memiliki ketertarikan terhadap asuhan keperawatan klien distress spiritual.
1.5
Tin Tinjaua jauan n Pusta ustaka ka
Kelompok Kelompok kami mengambil mengambil sumber pustaka makalah ini adalah dari jurnal dan literatur buku.
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DISTRESS SPIRITUAL
2.1 Pengkajian Keperawatan 1. Pengertian
a. Distress Distress spiritual spiritual adalah adalah suatu suatu gangguan gangguan yang berkaitan berkaitan dengan dengan prinsip prinsip- prinsip kehidupan, keyakinan, atau kegamaan dari pasien yang menyebabkan gangguan pada aktivitas spiritual, yang merupakan akibat dari masalah - masalah fisik atau psikososial yang dialami. (Dochterman, 2004). b. Distress spiritual adalah sebuah gangguan dalam prinsip kehidupan seseorang yang meliputi seluruh makhluk dan yang mengintegrasikan serta melampaui sifat bilogis dan psikologis. (wikipedia.com). c. Distres Distresss spirit spiritual ual merupak merupakan an keadaan keadaan dimana dimana indivi individu du atau kelompok kelompok mengalami atau berisiko mengalami gangguan dalam sistyem keyakinan atau atau nila nilaii yang yang memb member erii keku kekuat atan an,, hara harapa pan, n, dan dan arti arti kehi kehidu dupa pan n seseorang. (Carpenito, 1999) . 2. Etiologi
a. Faktor Faktor fisik, fisik, misalny misalnyaa kecaca kecacatan tan akibat akibat kecelaka kecelakaan an atau bencan bencanaa alam alam atau buatan manusia. b. Factor psikologis, misalnya kehilangan seseorang yang berarti berar ti atau harta benda akibat bencana. c. Factor Factor lingkung lingkungan, an, misalnya misalnya gangguan gangguan akibat akibat kerusaka kerusakan n atau kehilangan kehilangan potensi atau situasi lingkungan yang selama ini akrab dengan pasien. pasien. 3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada pasien dengan distress spiritual melalui wawancara, adalah : a. Selalu menanya menanyakan kan kebenaran kebenaran dari keyakinan keyakinan yang dianutn dianutnya. ya. b. Merasa tidak nyaman terhadap keyakinan agama yang dianutnya. dianutnya. c. Ketid etidak akm mamp ampuan uan
melak elakuk ukan an
dilakukannya secara rutin.
kegia egiata tan n
keag keagam amaa aan n
yan yang
bias biasaa
d. Perasaan Perasaan ragu terhadap terhadap agama atau keyakina keyakinan n yang dimilikiny dimilikinya. a. e. Menyatakan Menyatakan perasaan perasaan tak tak ingin ingin hidup. hidup. f. Merasak Merasakan an kekosong kekosongan an jiwa yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan keyakina keyakinan n atau agamanya. g. Mengatakan Mengatakan putus putus hubungan hubungan dengan dengan orang lain lain atau Tuhan. Tuhan. h. Mengekspresi Mengekspresikan kan perasaan perasaan marah, takut takut cemas terhadap arti hidup hidup ini, penderitaan atau kematian.
2.2 Diagnosa Keperawatan Keperawatan
Diagnosa pada pasien yang mengalami suatu spiritual yang berkaitan dengan prinsip-prinsip aktivitas kehidupan spiritual atau keagamaan akibat dari masalah-masalah fisik atau psikososial yang dialami oleh pasien.
2.3 Tindak Tindakan an Keper Keperawa awatan tan
A.Tindakan Psikoterapeutik 1. Tindak Tindakan an Kepe Keperaw rawatan atan untuk untuk Pasi Pasien en Tujuan tindakan keperawatan gangguan spiritual untuk pasien adalah agar pasien: a. Mampu membina membina hubungan hubungan saling percaya percaya dengan dengan perawat. b. Mengungkapkan penyebab penyebab gangguan spiritual. c. Mengungkap Mengungkapkan kan perasaan perasaan dan dan pikiran pikiran tentang tentang spiritu spiritual al yang diyakininy diyakininyaa . d. Mampu Mampu mengem mengemban bangka gkan n skill skill untuk untuk mengat mengatasi asi masal masalah ah atau atau penyak penyakit it atau perubahan spiritual dalam kehidupan. e. Aktif Aktif melakuk melakukan an kegiata kegiatan n spiritu spiritual al atau keaga keagamaa maan. n. f. Ikut Ikut sert sertaa dalam dalam kegi kegiat atan an keag keagam amaan aan.. Tindakan Keperawatan a. Bina Bina hubung hubungan an salin saling g percay percayaa dengan dengan pasie pasien. n. b. Kaji faktor penyebab gangguan spiritual pada pasien. c. Bantu pasien mengungkap mengungkapkan kan perasaan perasaan dan pikiran pikiran akan terhada terhadap p spiritual spiritual yang diyakininya.
d. Bantu Bantu klien mengemb mengembang angkan kan skill untuk untuk mengat mengatasi asi perubaha perubahan n spirit spiritual ual dalam kehidupan. e. Fasi Fasili lita tasi si pasien pasien denga dengan n alat-al alat-alat at ibadah ibadah
sesu sesuai ai keyak keyakin inan an atau agam agamaa
yang dianut oleh pasien. f. Fasilitasi Fasilitasi klien klien untuk untuk menjala menjalankan nkan ibadah ibadah sendiri sendiri atau dengan dengan orang orang lain g. Bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan kegiatan keagam keagamaan. aan. h. Bantu Bantu pasien mengeva mengevalua luasi si perasaa perasaan n setelah setelah melakuk melakukan an kegiatan kegiatan ibadah atau kegiatan spiritual lainnya. Sp. 1-P : Bina hubungan saling percaya dengan pasien, kaji faktor penyebab
gangguan gangguan spiritual spiritual pada pasien, bantu pasien mengungk mengungkapkan apkan perasaan dan dan piki pikiran ran akan akan terh terhad adap ap spir spiritu itual al yang yang diya diyaki kini niny nya, a, bant bantu u klie klien n mengem mengemban bangka gkan n skill skill untuk untuk mengat mengatasi asi peruba perubahan han spirit spiritual ual dalam dalam kehidupan. a. Orientasi ”Assalamualaikum pak, nama saya suster ...... saya dipanggil......, Nama bapak siapa ?, suka dipanggil apa ? Saya dari ....... yang akan merawat bapak.” ” Bagaimana perasaan bapak pagi ini ?” ”Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah - masalah yang bapak alami, kita ngobrol selama 30 menit ya ?” ”Dimana menurut bapak tempat yang cocok untuk kita ngobrol ? Oh disana ? Mari pak kalau begitu” b. Kerja ”Apa masalah yang bapak rasakan saat ini?” ”Coba ”Coba bapak bapak sampai sampaikan kan apa yang yang menyeb menyebabk abkan an bapak bapak tidak tidak sholat sholat dan mengaji seperti dulu? Oh,,ya!” ”Pak, masih adakah faktor-faktor lain yang menyebabkan bapak tidak sholat dan mengaji” ”Coba ”Coba bapak sampaikan sampaikan pendapat pendapat bapak tentang tentang agama atau keyakinan keyakinan yang bapak anut selama ini?” ”Menurut bapak, apakah agama yang bapak anut bisa membawa kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan bapak saat ini?”
”Apaka ”Apakah h hal tersebu tersebutt yang yang mempen mempengar garuhi uhi bapak bapak sehingg sehinggaa kurang kurang akitif akitif melakukan sholat dan mengaji?” ”Apa saja kegiatan ibadah yang bapak jalankan?” ”Yang mana kira-kira yang ingin bapak jalankan?” ”Bagus sekali! Mari bapa coba misalnya sholawat atau zikir, Bagus sekali. Bagaimana perasaan bapak setelah mencoba?” ”Apa keuntungan giat beribadah yang pernah bp rasakan? Betul sekali, setelah beribadah kita merasa tenang” c. Terminasi ”Bagaimana perasaan bapa setelah berbincang-bincang?” ”Tampaknya bapa semangat menjawab pertanyaan suster ya?” ”coba bapa bapa ulangi apa yang sudah kita diskusikan bersama-sama hari ini!” ”Bagus ”Bagus sekali, jadi bapak sudah tahu penyebab penyebab masalah bapak ya? Selain itu bapak juga telah mengungkapkan perasaan dan pikiran bapak tentang agama dan tahu kegitan yang bapak bisa lakukan.” ”Nah sekarang ibadah mana yang bapa coba lakukan? Jangan lupa ya pak!” ”Besok lagi kita bertemu untuk mengetahui manfaat kegiatan ibadah yang bapa
lakukan
serta
belajar
cara
ibadah
lain.
Sampai
jumpa,
Assalamualaikum!” Sp. 2-P : Fasilitasi Fasilitasi pasien dengan alat-alat alat-alat ibadah sesuai keyakinan keyakinan atau agama agama yang yang dianut dianut oleh oleh pasien pasien,, fasilit fasilitasi asi klien klien untuk untuk menjal menjalank ankan an ibadah ibadah sendir sendirii atau atau dengan dengan orang lain, lain, bantu bantu pasien pasien untuk untuk ikut ikut serta serta dalam dalam kegiatan keagamaan. d. Orientasi ” Assalamualaikum, bapak bagaimana keadaan dan perasaan bapak saat ini ?” ”Sud ”Sudah ah dico dicoba ba mela melaku kuka kan n ibad ibadah ah?? Baga Bagaim iman anaa peras perasaan aan bapa bapak k setel setelah ah mencoba ?” ”Hari ini kita akan mendiskusikan tentang persiapan alat-alat sholat dan caracara menjalankan sholat baik sendiri maupun berjamaah” ”Bagaimana kalau kita ngobrol selama 30 menit ?”
”Dimana bapak mau ngobrol? Atau bagaimana kalau disini saja?” e. Kerja ”Pak, sepengetahua sepengetahuan n bapak, bapak, apa saja persiapaan persiapaan sholat, baik alat maupun diri kita?” ”Bagus sekali! Menyiapkan kopiah, sajadah dan sarung dan sebelum sholat bapa harus mandi dulu dan berwudlu.” berwudlu.” ”Coba ”Coba bapak bapak sebutk sebutkan an sholat sholat lima lima waktu waktu sehari sehari,sh ,shola olatt subuh subuh jam berapa berapa?? Bagaimana ucapannya?...(sampai dengan sholat isya)” ”Selain itu, bapak dapat melakukan sholat berjamaah?” f. Terminasi ”Bag ”Bagai aima mana na
pera perasa saan an
bapa bapak k
sete setela lah h
kita kita
disk diskus usii
tent tentan ang g
cara cara-c -car araa
mempersiapk mempersiapkan an alat sholat dan mengerjakan mengerjakan sholat. sholat. Berapa Berapa kali sehari bapak mencoba? Mari kita buat jadwalnya, kalau sudah dilakukan beri tanda ya!” ”Besok saya akan datang untuk mendiskusikan tentang perasaan bapak dalam melakuakn sholat serta membahas kegiatan ibadah yang lainnya. Kalau begitu saya permisi dulu. Sampai jumpa besok. Assalamualaikum ” 2. Tindak Tindakan an Keper Keperawat awatan an untu untuk k keluar keluarga ga Tujuan Tujuan tinda tindakan kan
kepera keperawat watan an
untuk untuk kelua keluarga rga denga dengan n pasien pasien ganggu gangguan an
spiritual, agar keluarga mampu: a. Mengid Mengident entifi ifikasi kasi masalah masalah yang yang dihadapi dihadapi dalam dalam merawat merawat pasien pasien dengan dengan masalah spiritual b. Mengetahui proses terjadinya masalah spiritual yang dihadapi oleh pasien c. Meng Menget etah ahui ui
tent tentan ang g cara cara meraw merawat at anggo anggota ta kelua keluarg rgaa yang yang menga mengala lami mi
masalah spiritual d. Melakukan Melakukan rujuk rujukan an pada pada tokoh tokoh agama apabila apabila diperluk diperlukan. an. Tindakan Keperawatan a. Identifikasi Identifikasi masalah yang dihadapi dihadapi dalam dalam merawat pasien. pasien. b. Bantu keluarga untuk mengetahui proses terjadinya masalah masa lah spiritual yang dihadapi pasien. c. Jelas Jelaska kan n pada pada kelu keluar arga ga tent tentan ang g cara cara mera merawa watt angg anggot otaa kelu keluar arga ga yang yang mengalami masalah spiritual.
d. Bantu keluarga keluarga untuk untuk membant membantu u pasien melaksanaka melaksanakan n kegiatan kegiatan spiritual. spiritual. e. Beri pujian pujian bila keluarg keluargaa mampu mampu melakuka melakukan n kegiatan kegiatan yang yang positi positif. f. Sp. 1-K : Bantu keluarga mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat pasien, bantu keluarga untuk mengetahui proses terjadinya masalah spiritual yang dihadapi. a. Orientasi Assalamualaikum, pak. “ Bagaimana keadaan keluarga bapak hari ini? Hari ini kita akan mendiskusikan tentang masalah yang bapak hadapi dalam merawat atau membantu anak bapak, selama 30 menit. Disini saja yah pak !” b. Kerja Pak, menurut bapak apa masalah yang bapak hadapi dalam merawat atau memb memban antu tu anak anak bapa bapak? k? Jadi Jadi A mala malass shol sholat at dan dan tida tidak k mau mau meng mengik ikut utii pengajian. Apakah Apakah hal tersebut tersebut terjadi terjadi setelah gempa atau akibat akibat tsunami tsunami yang lalu. Oh, jadi masalah yang bapak hadapi adalah susah memberitahu dan mengajak dia untuk sholat lima waktu ya? Bagaim Bagaimana ana dengan dengan kegiat kegiatan an keagam keagamaan aan lannya lannya,, apakah apakah anak anak bapak bapak mau melakukannya? Jadi bapak kewalahan membantu A agar dapat melakukan ibadah dan ini terjadi sesudah tsunami Pak, Pak, biasany biasanyaa kalau kalau ada kejadi kejadian an bencan bencanaa sepert sepertii gempa gempa tsunam tsunami, i, kadang kadang seseora seseorang ng akan akan mengal mengalami ami kejadi kejadian an seperti seperti itu anak anak bapak bapak tersebu tersebut. t. Oleh Oleh karena karena itu mari mari saya saya bantu bantu bapak bapak untuk untuk bersam bersama-sa a-sama ma dan merawa merawatt anak anak bapak ya. Pak cara untuk membantu anak bapak yang malas sholat adalah dengan selalu mengingatkan, mengajak atau memberi contoh solatpada waktu sholat telah tiba. Selain itu bapak menyiapkan perlengkapan sholat untuk anak bapak misalnya kopi kopiah ah,, sarun sarung g dan dan sajad sajadah ah.. Lalu Lalu bapa bapak k bersa bersama ma-sa -sama ma satu satu kelu keluarg argaa melakukan melakukan sholat berjamah ya pak ? Jangan Jangan lupa mengajak anak-anak anak-anak untuk bersama-sama sholat berjamaah.
Setelah sholat bapak ajak anak bapak untuk berdoa semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi menghadapi masalah masalah akibat akibat adanya adanya bencana bencana alam yang dialami tersebut. Jangan lupa, agar Jum’at depan bapak mengajak anaknya untuk sholat Jum’at berjamaah di masjid bersama warga lainnya. Ya pak yah ? Kemudian, bapak jangan segan-segan untuk meminta nasehat dan bantuan kepa kepada da usta ustadz dz sete setemp mpat. at. Saya Saya yaki yakin n mere mereka ka akan akan deng dengan an sena senang ng hati hati memban membantu tu bapak bapak dan terutam terutamaa member memberii naseha nasehatt keagam keagamaan aan kepada kepada anak anak bapak. Bapak sudah bisa mengerti cara merawat dan membantu anak bapak yang mengalami masalah tersebut. Dengan demikian, bapak bisa membantu agar dia aktif dan rajin sholat lima waktu serta mengikuti pengajian, ya kan pak ? c. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi tentang masalah-masalah yang bapak hadapi dalam merawat anak bapak? Bisa ulangi kembali apa saja masalah yang bapak hadapi dalam merawat anak bapak tersebut ? Nah, sekarang bagaimana kalau bapak mengulangi menyampaikan proses terjadinya masalah yang dihadapi oleh bapak tersebut! Bagus Bagus sekali pak, bapak sudah mengetahui mengetahui semua permasalahan permasalahan yang terjadi ya ? Kalau begitu saya pamit dulu. Assalamualaikum. B.Tindakan Psikofarmako 1. Memberikan Memberikan obat-obatan obat-obatan sesuai program program pengob pengobatan atan pasien. 2. Memantau Memantau keefektif keefektifan an dan efek sampin samping g obat obat yang yang diminum. diminum. 3. Menguk Mengukur ur vital vital sign sign secara secara perio periodik dik.. C.Tindakan Manipulasi Lingkungan 1. Memodifikasi Memodifikasi ruangan ruangan dengan dengan menyediaka menyediakan n tempat tempat ibadah. ibadah. 2. Menyediaka Menyediakan n sarana dan dan prasarana prasarana untuk untuk melaku melakukan kan kegiatan kegiatan spiritua spiritual. l. 3. Melibatkan Melibatkan pasien pasien dalam dalam kegiata kegiatan n spiritual spiritual secara secara berkelo berkelompok. mpok.
2.4 2.4 Eval Evalua uasi si Evaluasi Kemampuan Pasien
1. Pasien mampu mampu membina membina hubungan hubungan saling percaya percaya dengan perawat. perawat. 2. Pasien mengung mengungkapk kapkan an penyebab penyebab gangguan gangguan spiritual. spiritual. 3. Pasie Pasien n meng mengun ungk gkap apka kan n peras perasaan aan dan dan piki pikira ran n tent tentan ang g spiri spiritu tual al yang yang diyakininya. 4. Pasie Pasien n mamp mampu u meng mengem emba bang ngka kan n skil skilll untu untuk k meng mengat atasi asi masal masalah ah atau atau penyakit atau perubahan spiritual dalam kehidupan. 5. Pasien aktif aktif melakukan melakukan kegiatan kegiatan spiritual spiritual atau keagamaan. keagamaan. 6. Pasien ikut ikut serta serta dalam kegiata kegiatan n keagamaan. keagamaan. Evaluasi Kemampuan Keluarga
1. Mengid Mengident entifik ifikasi asi masala masalah h yang yang dihada dihadapi pi dalam dalam merawa merawatt pasien pasien dengan dengan masalah spiritual. 2. Mengetahui Mengetahui proses proses terjadinya terjadinya masalah spiritual spiritual yang dihadapi dihadapi oleh pasien. 3. Meng Menget etah ahui ui tenta tentang ng cara cara meraw merawat at angg anggot otaa kelu keluar arga ga yang yang meng mengal alam amii masalah spiritual. 4. Melakukan Melakukan rujukan rujukan pada tokoh tokoh agama apabila apabila diperlukan. diperlukan. Evaluasi Kemampuan Perawat
1. Mampu membina membina hubungan hubungan saling saling percaya dengan dengan pasien dan keluarga. keluarga. 2. Mampu membantu membantu pasien pasien dan keluarga untuk untuk mengungkapka mengungkapkan n perasaan dan pikiran tentang gangguan spiritual. 3. Mamp Mampu u memb memban antu tu pasie pasien n dan dan kelu keluar arga ga meng mengem emba bang ngka kan n skil skilll untu untuk k mengatasi masalah atau perubahan spiritual. 4. Mamp Mampu u memb memban antu tu pasie pasien n dala dalam m mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an spir spirit itua uall atau atau keagamaan serta aktif dalam kegiatan sosial keagamaan. 5. Memberikan Memberikan reinforceme reinforcement nt bila keluarga melakukan melakukan hal – hal yang positif. positif.
2.5 Dokument Dokumentasi asi Asuhan Asuhan Kepe Keperawa rawatan tan
Dokumentasi asuhan keperawatan dengan gangguan spiritual adalah berfokus pada kemampuan: a. Pasi asien.
b. Keluarga. c. Perawat Perawat (yang menangani menangani pasien pasien dan dan keluargan keluarganya). ya).
BAB IV PENUTUP
4.1 4.1 Ke Kesi simp mpul ulan an
Spiritualita Spiritualitass adalah suatu aktivitas aktivitas individu individu untuk mencari mencari arti dan tujuan hidup hidup yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kegiat kegiatan an spiritu spiritual al atau atau keagam keagamaan aan.. Distres Distresss spiritual merupakan suatu respons akibat dari suatu kejadian yang traumatis baik fisik maupun emosional yang tidak sesuai dengan keyakinan atau kepercayaan pasien dalam menerima kenyataan yang terjadi. Bagi individu individu yang mengalami mengalami masalah bencana, bencana, seperti tsunami dan gempa di propinsi NAD dn Nias, ketidaknyamanan akibat permasalahan – permasalahan dari kejadian tersebut akan menimbulkan pertanyaan bagi pasien tentang apa yang telah dilakukan atau apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap dirinya. Pasien terkadang ragu, bimbang atau antipati dengan dengan spirit spiritual ual atau agama agama yang yang dianut dianutnya nya.. Menuru Menurutt Roussea Rousseau u (2003) (2003) distress spiritual harus pula diperhatikan atau dipertimbangkan bila pasien mengeluhkan gejala – gejala fisik dan tidak berespons terhadap intervensi yang efektif.
4.2 Saran
1. Melakukan Melakukan pengkajian pengkajian pada pada pasien distress distress spiritual. spiritual. 2. Menetapkan Menetapkan diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan pasien pasien distress distress spiritual. spiritual. 3. Melakukan Melakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan kepada pasien pasien dengan distress distress spiritual. spiritual. 4. Melakukan Melakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan kepada kepada keluarga pasien dengan dengan distress spiritual. 5. Mengev Mengevalu aluasi asi kemamp kemampuan uan pasien dan keluar keluarga ga dalam dalam merawat merawat pasien dengan distress spiritual. 6. Mendok Mendokume umenta ntasik sikan an hasil hasil asuhan asuhan kepera keperawat watan an pasien pasien dengan dengan distres distresss spiritual.
Lampiran – lampiran
1. Evalua Evaluasi si Kemamp Kemampuan uan Pasi Pasien en dan dan Keluar Keluarga ga Nama pasien
:
Alamat
:
Nama Perawat
:
Daftar Pustaka