BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Gawat Gawat janin janin merupa merupakan kan keadaan keadaan patofi patofisi siolo ologi gi dimana dimana keterse ketersedia diaan an oksige oksigen n tidak tidak
mencuku mencukupi pi kebutuh kebutuhan an janin. janin.1Kek Kekura uranga ngan n oks oksige igen n aka akan n meny menyebab ebabkan kan sua suatu tu kea keadaan daan yan yang g disebu dis ebutt hip hipoks oksia, ia, yai yaitu tu tur turunny unnyaa tek tekanan anan oks oksige igen n dar darah ah dan ter terjad jadii met metabo abolis lisme me ana anaero erob b terutama di jaringan perifer. Kondisi hipoksia dan metabolisme anaerob yang terus meluas akan mengenai organ penting seperti otak, hati, kelenjar adrenal, dan berpotensi jatuh pada asidosis metabolik hingga kematian.2 Gawat Gaw at jani janin n dapa dapatt ter terjadi jadi kar karena ena par partus tus lam lama, a, inf infuse use oks oksito itosin sin,, per perdar darahan ahan,, inf infeks eksi, i, insufisiensi plasenta, ibu dengan diabetes, kehamilan pre atau post term, ataupun prolaps tali pusat. Hal ini harus segera dideteksi dan perlu penanganan segera. Istilah fetal distress biasa digunakan untuk menggambarkan hipoksia pada janin dimana dapat menyebabkan kecacatan pada janin, atau kematian bila janin tidak segera dilahirkan. Gawat janin merupakan salah satu indikasi untuk dilakukannya persalinan secara seksio cesaria. !alam penelitian "ahiah dkk., gawat janin atau fetal distress menempati urutan kedua setelah previous setelah previous seksio seksio cesaria sebagai indikasi dilakukannya tindakan persalinan perabdominal.# $enelitian $eneli tian yatmin et al., mendapatkan %&'(&) tindakan seksio cesaria pada pada teenage teenage pregnancy adalah atas indikasi fetal distress. *leh karena itu disini penulis tertarik untuk membahas topik tentang gawat janin.%
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gawa Gawatt Jani Janin n 2.1.1 !efinisi Gawat janin didefinisikan didefinisikan sebagai perubahan denyut jantung jantung janin yang umumnya umumnya lebih kepada bradikardi dan terdapatnya mekonium sebagai respon terhadap hipoksia janin.( +amun, gawat janin merupakan istilah yang sangat luas dan kurang jelas untuk menggambarkan keadaan klinis yang spesifik.Gawat janin merupakan keadaan patofisiologi dimana ketersediaan oksigen tidak mencukupi kebutuhan janin.2-ituasi ini dapat terjadi kronik/ dalam jangka waktu yang lama atau akut. !iseb !isebut ut gawat janin bila ditemukan denyut jantung janin diatas 1&0menit atau dibawah 1&&0menit, denyutjantung tidak teratur, atau keluarnya mekonium yang kental pada awal persalinan.
2.1.2 2.1 .2
tio t iolo logi gi da dan n $at $atof ofis isio iolo logi gi
$enyebab gawat janin sebagai berikut 1/ $er $ersal salina inan n berla berlangs ngsung ung lam lamaa $ersalinan $ersal inan lama dapat mengakibatkan mengakibatkan ibu menjadi gelis gelisah, ah, letih, suhu badan mening meningkat, kat, berkeringat, nadi cepat, pernapasan cepat dan meteorismus. !i daerah lokal sering dijumpai Bandle Bandle Ring , oedema ser3iks, cairan ketuban berbau dan terdapat mekonium. 2/ Ind Induks uksii persali persalinan nan dengan dengan oksit oksitosi osin n Induksi persalinan ialah suatu tindakan terhadap ibu hamil belum inpartu baik secara operat operatif if maupun maupun mesina mesinal, l, untuk untuk merangs merangsang ang timbuln timbulnya ya kontrak kontraksi si rahim rahim sehing sehingga ga terjad terjadii persalinan. 4kibat pemberian oksitosin yang berlebih'lebihan dalam persalinan dapat mengakibatkan relaksasi uterus tidak cukup memberikan pengisian plasenta. / $e $errda darrah ahan an $erdar $er darahan ahan yang dapa dapatt men mengaki gakibat batkan kan gawa gawatt jan janin in yai yaitu tu kar karena ena sol solusi usio o pla plasen senta. ta. 5erjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan kedalam desidua basalis. !esidua tersebut kemudian terbelah sehingga meninggalkan lapisan tipis yang melekat pada miometrium. -ebagai akibatnya, proses tersebut dalam stadium awal akan terdiri dari pembentukan hematoma desidua
yang menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut. #/ Infeksi Infeksi, yang disebabkan oleh pecahnya ketuban pada partus lama dapat membahayakan ibu dan janin,karena bakteri didalam amnion menembus amnion dan mengin3asi desidua serta pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin. $neumonia pada janin, akibat aspirasi cairan amnion yang terinfeksi, adalah konsekuensi serius lainnya. %/ Insufisiensi plasenta a.Insufisiensi uteroplasenter akut Hal ini terjadi karena akibat berkurangnya aliran darah uterus'plasenta dalam waktu singkat, berupa akti3itas uterus yang berlebihan, hipertonik uterus, dapat dihubungkan dengan pemberian oksitosin, hipotensi ibu, kompresi 3ena ka3a, posisiterlentang, perdarahan ibu karena solusio plasenta. b.Insufisiensi uteroplasenter kronis Hal ini terjadi karena kurangnya aliran darah dalam uterus'plasenta dalam waktu yang lama. 6isalnya pada ibu dengan riwayat penyakit hipertensi. / Kehamilan $ostterm 6eningkatnya resiko pada janin postterm adalah bahwa dengan diameter tali pusat yang mengecil, diukur dengan 7-G, bersifat prediktif terhadap gawat janin pada intrapartum, terutama bila disertai dengan oligohidramnion. $enurunan cairan amnion biasanya terjadi ketika usia kehamilan telah melewati #2 minggu, mungkin juga pengeluaran mekonium oleh janin ke dalam cairan amnion yang sudah berkurang 3olumenya merupakan penyebab terbentuknya mekonium kental yang terjadi pada sindrom aspirasi mekonium. (/ $reeklamsia $reeklamsia dapat menyebabkan kegawatan janin seperti sindroma distres napas. Hal tersebut dapat terjadi karena 3asopasme yang merupakan akibat dari kegagalan in3asi trofoblas kedalam lapisan otot pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami kerusakan dan menyebabkan alirandarah dalam plasenta menjadi terhambat dan menimbulkan hipoksia pada janin yang akan menjadian gawat janin.
Gambar 2.1. Patwa! gawat "anin #alam $er%alinan &
2.1. !iagnosis 1/ !enyut 8antung 8anin 6enentukan kondisi janin selama persalinan adalah penting untuk meminimalkan kematian janin akibat asfiksia ataupun gangguan neurologis akibat hipoksia. Indikator klinis dari fetal distress biasanya memberikan hasil false positif, sehingga lebih berisiko pada kematian janin dan sekuele dari hipoksia. 9ardiotocography 95G/ banyak digunakan untuk menentukan gawat janin pada persalinan.: 95G abnormal merupakan indikator utama suatu gawat janin.; 5akikardi, deselerasi lambat, penurunan 3ariabel, dan bradikardi memanjang, merupakan keadaan abnormal pada 95G.: a. $enilaian Intrapartum ' lectronic
Internal electronic monitoring !imana penilaian denyut jantung janin dinilai dengan menempelkan bipolar
elektroda spiral secara langsung pada janin.Gelombang listrik dari jantung janin yaitu gelombang $, kompleks =>-, dan gelombang 5, ditangkap dan diperbesar oleh cardiotocometer sehingga didapatkan perhitungan jumlah denyut jantung janin.$uncak gelombang 5 merupakan bagian elektrokardiogram yang paling mungkin dideteksi.
Gambar Internal electronic fetal monitoring
Gambar -kema interpretasi dari sinyal elektrokardiografi janin yang digunakan untuk penghitungan denyut jantung beat to beat dengan elektroda scalp.
II.
?ternal indirect/ electronic 6onitoring 8ika terjadi ruptur membran dan invasi uterus dikontraindikasikan maka dapat
digunakan detektor eksternal. !enyut jantung janin dideteksi melalui perut ibu dengan menggunakan prinsip ultrasounddoppler . Gelombang Ultrasound akan merefleksikan gerakan katup jantung ataupun ejeksi darah selama sistol.
Gambar e?ternal electronic monitoring i.
$ola !enyut 8antung 8anin 5he +ational Institute of 9hild Health dan Human deelopment +I9H!/ mengajukan
standarisasi interpretasi pola denyut jantung janin dalam tabel berikut
ii.
Garis !asar 4ktifitas 8antung 8anin 4ktifitas jantung janin dasar menunjukkan karakteristik dan berlaku jika akselerasi dan
deselerasi secara periodik berhubungan dengan kontraksi uterus, yang meliputi •
ate/ Garis dasar denyut jantung normal rata'rata mengalami peningkatan % denyut selama
pemantauan setiap 1& menit dalam kertas cetakan. - "radikardi "ila denyut jantung janin @11& bpm beats per minute/."eberapa penyebab meliputi -
kelainan jantung bawaan dan gangguan janin yang berat. 5akikardi 8ika denyut jantung janin A1& bpm.$enyebab tersering takikardi adalah demam pada ibu akibat corioamnionitis, selain itu juga dapat terjadi karena aritmia, penggunaan obat parasimpatomimetik atropine/ atau simpatomimetik terbutaline/.
•
Bariabilitas Beat to Beat Bariabilitas merupakan indeks penilaian jantung yang penting yang diatur oleh sistem saraf autonom. Bariabilitas dibagi menjadi dua, short term dan long term.Short term3ariabilitas menunjukkan perubahan denyut jantung janin dari satu denyut ke denyut berikutnya.-edangkan 3ariabilitas long'term menggambarkan perubahan dalam 1 menit. - $eningkatan Bariabilitas $eningkatan ini dapat terjadi secara fisiologis maupun patologis.$eningkatan 3ariabilitas tejadi ketika janin bernafas, adanya gerakan janin, dan terjadi sinus -
aritmia. $enurunan Bariabilitas $enurunan 3ariabilitas denyut per denyut biasanya mengindikasikan keadaan yang bahaya pada janin.$enurunan 3ariabilitas bersama dengan deselerasi berhubungan
• •
dengan adanya acidemia janin. 4ritmia 8antung !enyut jantung sinusoidal !enyut jantung sinusoidal terlihat pada perdarahan fetomaternal, sindrom twin'twin transfusion, perdarahan intrakranial janin, asfikisia janin berat.
iii.
$erubahan !enyut 8antung 8anin $eriodik $erubahan ini merupakan penyimpangan dari garis dasar yang berhubungan dengan
kontraksi uterus. 4kselerasi menunjukkan peningkatan denyut jantung diatas garis dasar sedangkan deselerasi merupakan penurunan denyut jantung di bawah garis dasar. *nset dari perubahan denyut jantung ini dibedakan menjadi early, late, atau variabel disesuaikan dengan onset dari kontraksi uterus. •
4kselerasi 4kselerasi terlihat sebagai peningkatan yang besar dari garis dasar denyut jantung janin onset akselerasi hingga puncaknya kurang dari & detik/.4kselerasi intrapartum berhubungan dengan pergerakan janin, stimulasi oleh kontraksi uterus, oklusi umbilikus,
•
dan stimulasi janin saat pemeriksaan dalam. !eselerasi - arly deselerasi arly deselerasi dilaporkan berhubungan dengan dilatasi seriks yang merupakan suatu keadaan fisiologis dan tidak berhubungan dengan hipoksia, acidemia, ataupun nilai -
apgarscore yang rendah. Cate deselerasi
6aternal hipotensi, aktifitas uterus berlebihan, dan disfungsi plasenta dapat -
menginduksi late deselerasi. Bariabel deselerasi
5he +ational Institute of 9hild Health and Human !e3elopment +I9H!/ 2&&: merekomendasikan pola interpretasi denyut jantung janin dalam sebuah 5hree'tyer system, yang tercantum dalam tabel berikut.
6enurut -arwono, 5anda denyut jantung janin abnormal adalah sebagai berikut
!enyut jantung janinirreguller dalam persalinan sangat ber3ariasi dan dapat kembali
•
setelah beberapa watu. "ila denyut jantung janin !88/ tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini menunjukan adanya hipoksia. "radikardi yang terjadi diluar saat kontraksi, atau tidak menghilang setelah kontraksi
•
menunjukan adanya gawat janin. 5akhikardi dapat merupakan reaksi terhadap adanya
•
'
!emam pada ibu
'
*bat'obat yang menyebabkan takhikardi misal obat tokolitik/
b. $enilaian 4ntenatal 7ntuk mengetahui keterangan kesehatan janin dapat dilakukan Non-stress test ataupun contraction stress test. 1/ +on'stress test atau 5es non'stress 6erupakan tindakan obser3asi dari respon denyut jantung janin terhadap pergerakan janin, memberikan suatu e3aluasi yang cepat dari kesejahteraan janin selama periode antepartum.$asien
diletakkan
terlentang.5ransduser
denyut
pada
posisi
jantung
semi'
eksterna
dan
untuk
menghindari
tokodinamometer
hipotensi
dipasang
pada
abdomen.5ekanan darah diperiksa sesering mungkin.Kemudian pergerakan janin direkam. !apat terjadi dua pola - $ola reaktif, yaitu dua atau lebih akselerasi denyut jantung janin dari 1% denyut per menit yang berlangsung sedikitnya 1% detik selama suatu periode tes 2& menit. Garis dasar denyut jantung berkisar antara 11& dan 1& denyut per menit dengan 3ariabilitas garis dasar antara % dan 1% denyut per menit. -uatu pola reaktif tampaknya merupakan suatu indikator yang dapat dipercaya dari kesejahteraan janin. -
$ola nonreaktif, yaitu tidak adanya akselerasi denyut jantung janin diatas suatu interfal #& menit. Dalaupun garis dasar denyut jantung janin dapat berkisar antara 11&'1& denyut, 3ariabilitas garis dasar berkurang sampai kurang dari % denyut per menit. $enjelasan terhadap pola nonreaktif meliputi asfiksia, medikasi maternal, anomali janin dan keadaan istirahat yang memanjang.
2/ 9ontraction -tress 5est
Contraction stress test atau tes stres kontraksi atau oxytocin challenge test *95/ bertujuan untuk menilai cadangan plasenta untuk penghantaran oksigen ke janin dan mendeteksi insufisiensi uteroplasenter melalui obser3asi respon denyut jantung terhadap kontraksi'kontraksi uterus spontan atau yang diinduksi. $asien diletakkan pada posisi semi'ekaman batas dasar denyut jantung janin harus diperoleh, baik dengan transduser ultrasonic atau dengan elektroda KG janin abdominal.4kselerasi denyut jantung janin berkaitan dengan pergerakan janin dicatat seperti juga 3ariabilitas batas dasar denyut jantung dan batas dasar aktifitas uterus. -uatu penolakan yang adekuat dianggap tiga kontraksi uterus, masing'masing berlangsung #&'& detik, selama sepuluh menit. 4pabila garis dasar aktifitas uterus tidak adekuat untuk menyokong penolakan yang cukup, perangsangan dengan oksitosin dimulai dengan &,% m70menit dengan pompa infus intrafena. Infus dinaikkan setiap 1% menit sampai timbul tiga kontraksi dalam interal sepuluh menit. $erangsangan puting susu merupakan suatu alternatif terhadap oksitosin intra3ena. Kontraindikasi terhadap
perangsangan oksitosin
meliputi seksio sesarea
klasik
sebelumnya, plasenta pre3ia, ketuban pecah dini, kehamilan ganda, dan inkompetensi ser3iks. !imana hasil tes dapat menunjukkan - 5es negatif 5idak ada deselerasi lanjut dari denyut jantung janin yang teramati dengan tiga kontraksi selama suatu interal sepuluh menit.-uatu tes negatif dianggap merupakan suatu perkiraan -
yang dapat dipercaya dari kesejahteraan janin. 5es positif 4danya deselerasi lanjut persisten dan konsisten dengan tiga kontraksi uterus selama interfal 1& menit. Karena tes positif dapat mewakili hilangnya cadangan uteroplasenter, kelahiran biasanya dianjurkan bila keadaan memberi kesan bahwa bayi akan jauh lebih baik dalam perawatan daripada dalam uterus. -uatu tes stres yang positif tidak selalu berarti bahwa unit fetoplasentern tidak dapat mentolerir persalinan, sebanyak 2&'#&) pasien dengan tes stres yang positif dapat tidak kontinyu memperlihatkan deselerasi lanjut bila denyut jantung selama persalinan diamati dengan suatu elektroda yang ditempatkan pada kulit kepala janin scalp electrode/. $ada peninjauan kembali tes stres
dapat dianggap sebagai suatu tes positif palsu. $enjelasan yang mungkin meliputi -
hipotensi terlentang, aktifitas uterus yang berlebihan dan faktor'faktor lain. 5es kecurigaan atau ekuifokal Kadang'kadang deselerasi lanjut yang tidak persisten dengan semua kontraksi uterus
-
dianggap ekuifokal tidak tegas/.5es ini dapat diulang dalam 2# jam. Hiperstimulasi !eselerasi denyut jantung janin dikaitkan dengan aktifitas uterus yang tinggi. 5es ini
-
dapat diulang dalam 2# jam 5es yang tidak memuaskan !ata aktifitas uterus dan denyut jantung tidak adekuat untuk menegakkan tidak adanya deselerasi lanjut.5es tidak memuaskan paling cenderung ditemukan bila pasien gemuk atau bayi'bayi yang aktif tidak seperti biasanya.5es ini diulangi dalam 2# jam.$ada peta gerakan janin didapatkan gerakan janin yang berkurang merupakan tanda dini dari gawat janin.>ekaman gerakan janin harian dapat membantu dalam e3aluasi kehamilan resiko tinggi.
2/ 6ekonium dalam 9airan 4mnion 5erdapat tiga teori yang menjelaskan keberadaan mekonium di dalam cairan amnion yang berhubungan dengan mortalitas janin. $ertama, fetus mengeluarkan mekonium sebagai respon terhadap hipoksia dan merupakan sinyal bahaya. Kedua, mekonium keluar sebagai akibat maturasi usus yang normal dan dikontrol oleh sistem neural. Ketiga, sebagai refleks 3agal sehingga terjadi peningkatan peristaltik. Keadaan oligohidramnion pada antepartum maupun intrapartum didapati meningkatkan resiko mekonium di dalam cairan amnion, maupun gawat janin. $enelitian ulker dan oEdemir diketahui bahwa penurunan Amniotic Fluid nde!s 4
2.1.#. $enanganan Gawat 8anin $enanganan gawat janin saat persalinan adalah sebagai berikut 1/ 9ara pemantauan a. Kasus resiko rendah F auskultasi !88 selama persalinan '
-etiap 1% menit kala I
'
-etiap setelah his kala II
'
Hitung selama satu menit setelah his selesai
b. Kasus resiko tinggi F gunakan pemantauan !88 elektronik secara berkesinambungan. c. Hendaknya sarana untuk pemeriksaan pH darah janin disediakan
2/ Interpretasi data dan pengelolaan a. 7ntuk memperbaiki aliran darah uterus $asien dibaringkan miring ke kiri, untuk memperbaiki sirkulasi plasenta b. Hentikan infus oksitosin jika sedang diberikan/ c. "erikan oksigen ': C0menit d. 7ntuk memperbaiki hipotensi ibu setelah pemberian anastesi epidural/ segera berikan infus 1 C infus >C e. Kecepatan infus cairan'cairan intra3askular hendaknya dinaikkan untuk meningkatkan aliran darah dalam arteri uterina.
Gambar 2.2. Penatalak%anaan gawat "anin #alam $er%alinan & / 7ntuk memperbaiki aliran darah umbilikus a. $asien dibaringkan miring ke kiri, untuk memperbaiki sirkulasi plasenta. b. "erikan ibu oksigen ': C0menit. c. $erlu kehadirkan dokter spesialis anak "iasanya resusitasi intrauterin tersebut diatas dilakukan selama 2& menit. d. 5ergantung terpenuhinya syarat'syarat, melahirkan janin dapat per3aginam atau perabdominal.
C4$*>4+ K4-74+46+-4 $>I"4!I +ama +y. 6 7mur
: 5ahun
4lamat
8ln. 5angguk bongkar 11 +o.#2 6edan
4gama
$rotestan
$ekerjaan
Ibu >umah 5angga
-tatus
6enikah
5anggal masuk
2% +o3ember 2&1#
$ukul
&(.&& DI"
5anggal keluar 2: +o3ember 2&1# G $4
G# $ 4 &
4namnesa $enyakit Kel'an 'tama
( Keluar air F air dari kemaluan
Telaa
(
Hal ini dialami pasien sejak tanggal 2# +o3ember 2&1# pada pukul 21.&& DI". >iwayat mules' mules mau melahirkan dijumpai sejak tanggal 2# +o3ember 2&1# pukul 1;.&& DI" disertai dengan keluar lendir darah dari kemaluan. "4K / normal, "4" / normal. )iwa!at $en!akit ter#a'l' )iwa!at $emakaian +bat
( * ( *
)iwa!at Hai# •
H$H5
' &2 ' 2&1#
•
55$
' 11 ' 2&1#
•
4+9
$IH #?
)iwa!at $er%alinan •
1. ♂, 4term, #&&& gr, $-$, "idan ,Klinik, 1# tahun, sehat
•
2. ♂, 4term, #2&& gr, $-$, "idan, Klinik, 12 tahun, sehat
•
. ♀, 4term, #&&& gr, $-$, "idan,Klinik, : tahun, sehat
•
#. Hamil ini.
Stat'% Pre%en t •
-ens
9ompos mentis
•
5!
12&0(& mmHg
•
H>
:# ?0menit
9yanosis
'/
•
>>
2& ?0menit
!yspnoe
'/
•
5emp
,( &9
*edema
'/
$6>IK-44+ Ab#+men •
4nemia Ikterus
'/
( 6embesar asimetris
•
T,U
( jari bawah prosesus ?iphoideus cm/
•
Teregang
( Kiri
•
Terbawa
( Kepala
•
Gerak
( /
•
Hi%
( '/
•
DJJ
( 11& ?0menit
•
EB-
( 2&&'#&& gram
•
'/
In%$ek'l+ ( P+rti+ liin/ li0i#ae 3/ tam$ak air ket'ban menggenang #i 4+rni5 $+%teri+r/ #iber%ikan/ ke%an mengalir #ari 6UI berwarna kei"a'an. 7al%a0a te%t 3/ nitra8in te%t 3
•
7T
( 95 %aral/ : 2 m/ e44 ;<=/ %ela$'t ket'ban *3/ ke$ala H I*II/ UUK >
•
ST
( Len#ir #ara 3/ air ket'ban 3 kei"a'an
7-G 548anin tunggal, letak kepala, anak hidup •
•
<6 /, /
•
"$!
•
bayi :;,; mm bayi (&,% mm
•
4
2 cm
•
$lasenta corpus anterior grade III
•
Kesan I7$ :'; minggu/ $K 4H
•
Hb0 Ht0 C0 $C5 ;,% uC0 2;,1)0 ;.&& uC0 12:.&&& uC
•
KG! ad random 1&2 gr0dl
•
$50I+>04$5
1, 1#,2/ 0 1,& 0 #&,2 2,2/
'(/ minggu $K 4H Inpartu * >esusitasi intrauterine * 2 #' l0I, miring ke kiri ' IBC 2& gtt0i ' Inj. 9eftria?on 1gr012 jam )enana -9 9ito
.<<3
.1;3
.&<3
.@;3
-ensorium96
-ensorium96
-ensorium96
-ensorium96
5! 12&0(&mmHg
5! 12&0(&mmHg
5! 12&0:&mmHg
5! 12&0:&mmHg
H> :# ?0i
H> :: ?0i
H> :: ?0i
H> ;2 ?0i
>> 2& ?0i
>> 2& ?0i
>> 2& ?0i
>> 2& ?0i
5
5
5
5
,(9
!88 11&?0i
(,29
!88 1& ?0i
(,19
!88 1&&?0i
,;9
!88 ;2 ?0i
Cahir bayi ♀, "" #%&gr, $" #;cm, 4- 0(, 4nus / •
•
•
•
•
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik !ilakukan tindakan antiseptik dan aseptik dengan larutan po3idon iodine dan alkohol (&) pada lapangan perut kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi. !i bawah spinal anestesi, dilakukan insisi pfannensteil pada kutis, subkutis sampai fascia. !engan menyisipkan pinset, fascia digunting ke kiri dan kanan J1&cm dan otot dikuakkan secara tumpul. $eritoneum diklem pada 2 tempat digunting di antaranya ke atas dan ke bawah. Hack blast dipasang.
5ampak uterus gra3idarum sesuai usia kehamilan. •
•
•
•
•
$lica 3esica uterina dengan pinset diangkat dan digunting secara konkaf ke kiri dan ke kanan, kemudian disisipkan di bawah hack blast. 7terus di insisi secara konkaf low cer3ical/ pada segmen bawah rahim subendometrium kemudian endometrium ditembus secara tumpul. 7terus dilebarkan sesuai arah sayatan. 4ir ketuban hijau. !engan meluksir kepala, lahir bayi perempuan, "" #%& gram, $" #; cm, anus /, 400(. !engan pegangan biparietal pada kepala ditarik ke bawah dan ke atas dan tubuh dilahirkan dengan sanggah susur.
•
5ali pusat diklem di dua tempat dan digunting di antaranya.
•
$lasenta dikeluarkan secara traksi tali pusat dan penekanan pada fundus, kesan lengkap.
•
•
•
•
!engan o3al klem diklem pada ke empat sisi luka operasi. 9a3um uteri dibersihkan dari sisa darah dan air ketuban dengan kasa lepas. Kesan bersih. 7terus dijahit dengan hemostatic figure of eight. Kontrol perdarahan, reperitonealisasi plika 3esikouterina. 9a3um abdomen dibersihkan dari sisa ketuban dan darah , kesan bersih. $eriotenum dijahit secara jelujur. !ilakukan aproksimasi otot secara simple suture dan fascia dijahit secara jelujur.
•
-ubkutis dijahit secara simple suture. Kutis dijahit secara subkutikuer.
•
Cuka operasi ditutup dengan sufratulle, kasa steril dan hipafi?.
•
K7 ibu post -9 stabil.
•
IBC oksitosin drip 1&'1&'%'% I7 2& gtt0menit
•
Injeksi 9eftria?on 1 gram0 12 jam
•
Injeksi Ketorolac & mg0 : jam
•
Injeksi >anitidin %& mg0 12 jam
•
Injeksi 5ransamin %&&mg0 :jam 2#jam/
•
4wasi 3ital sign, kontraksi, dan tanda'tanda perdarahan
•
9ek darah rutin 2 jam post -9
Jam -IB3
<.<<
<.&<
1<.<<
1<.&<
Na#i $er menit
:&
:#
;&
;2
TD mmHg3
11&0:&
11&0(&
12&0(&
12&0:&
Perna4a%an $ermenit
2&
2&
1
1
K+ntrak%i 'ter'%
Cemah
Cemah
Cemah
Cemah
Per#araan 3
%
%
1&
1&
Hb
1&,:
Ceukosit
1%.%&&
Ht $C5
,% 12;.&&&