Resusitasi pada Asfiksia Neonatorum Avena Athalia Alim 102011031
[email protected] FA!"# FA!"#A$ A$ %&'#%RAN %&' #%RAN R($#%N R(&A )A*ANA )A*ANA ampus (( !krida Ar+una !tara No.,- akarta 11/10
Pendahuluan
Asfiks Asfiksia ia neonat neonatoru orum m ialah ialah suatu suatu keadaa keadaan n ayi ayi aru aru lahir lahir yang yang gagal gagal ernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. eadaan ini disertai hipoksia- hiperkapnia- dan erakhir dengan asidosis. ipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan faktor terpenting yang dapat menghamat adaptasi adaptasi ayi aru lahir terhadap kehidupan kehidupan ekstrauterin ekstrauterin.. Frekuensi Frekuensi gangguan gangguan perdarahan pada ayi seagai akiat hipoksia sangat tinggi. Asidosis- gangguan kardio kardiovas vaskul kular ar serta serta kompli komplikas kasiny inyaa seagai seagai akiat akiat langsu langsung ng dari dari hipoks hipoksia ia merupakan penyea utama kegagalan adaptasi ayi aru lahir. egagalan ini akan akan sering sering erlan erlan+ut +ut men+ad men+adii sindro sindrom m ganggu gangguan an pernap pernapasan asan pada pada harih harihari ari pertama setelah lahir.1-2 eadaan ini sangat menghamat pertumuhan fisik dan mental ayi di kemudian hari. !ntuk menghandari atau mengurangi kemungkinan terseut di atasatas- perlu perlu dipiki dipikirka rkan n tindak tindakan an terten tertentu tu yang yang tepat tepat dan rasiona rasionall sesuai sesuai dengan dengan peruahan yang mungkin mungkin ter+adi pada penderita asfiksia. 1
Anamnesis
ada ada
anam anamne nesi siss
ay ayi-
anam anamne nesi siss
tany tanya a+a +a4a 4a
dila dilaku kuka kan n
seca secara ra
alloanamnesis- yaitu anamnesis dilakukan terhadap orang tua 4ali- orang yang deka dekatt deng dengan an pasi pasien en-- atau atau sum sumer er lain. lain. "ang "angka kah h a4al a4al anam anamne nesis sis adal adalah ah menanyakan datadata priadi seperti nama- +enis kelamin- umur- dan keluhan
1
utama- termasuk ri4ayat penyakit sekarang dan ri4ayat penyakit dahulu serta ri4ayat penyakit keluarga. amatan utama yang di+umpai pada anamnesis ayi atau anakanak
ialah
pada umumnya
anamnesis
terhadap anak secara
alloanamnesis sehingga perlu di4aspadai kemungkinan ter+adinya ias oleh karena data tentang keadaan pasien yang didapat mungkin erdasarkan asumsi atau persepsi orang tua atau pengantar.3-5 ada anamnesis ayi- perlu diketahui erat lahir- masa gestasi- usia dalam +am- ri4ayat kehamilan dan persalinan iu dari pasien. Ri4ayat kehamilan dan persalinan- penyakit iu selama hamil- dan pemerian A$(.3-5 6erdasarkan hasil anamnesis- pada kasus ditemukan seorang perempuan erusia 2/ tahun melahirkan seorang ayi lakilaki cukup ulan secara spontan namun saat lahir- ayi tidak menangis.
Pemeriksaan Fisik
$e+umlah teknik akan memantu menilai tingkat perkemangan neonatus. #eknikteknik ini sering merupakan agian dalam pemeriksaan fisik pediatrik yang teratas untuk skrining dan dilakukan segera sesudah ayi dilahirkan. emeriksaan segera saat lahir- adaptasi terhadap kehidupan ekstrauteri. emeriksaan neonatus yang dilakukan segera sesudah kelahirannya merupakan tindakan yang penting untuk menentukan keadaan umum- status tumuh kemang- kelainan pada perkemangan gestasionalnya- dna keeradaan anomaly kongenital. emeriksaan ini dapat mengungkapkan penyakit yang erasal dari +antung- system respiratorius- atau neurologia. "akukan asukultasi dengan stetoskop pada toraks anterior- kemudian lakukan palpatasi adomen den inspeksi kepala- 4a+ah- rongga mulut- ekstremitas- genitalia- serta perineum. / $kor Apgar. $kor Apgar merupakan pemeriksaan a4al yang penting untuk ayi segera setelah kelahirannya. emeriksaan ini terdiri atas lima komponen untuk menggolongkan pemulihan status neurologi dari proses kelahirannya dan kemampuan adaptasinya yang segera terhadap kehidupan ekstra uteri. atokan klinis yang dinilai adalah menghitung frekuensi +antung- melihat usaha ernapas-
2
menilai tonus otot- menilai refleks rangsangan- dan memperhatikan 4arna kulit. Frekuensi +antung dapat dihitung dengan cara meraa 7iphisternum87iphoid atau a. umilikalis dan menentukan apakah +umlahnya leih atau kurang dari 100 78menit. $kor Apgar ini iasanya dinilai 1 menit setelah ayi lahir lengkap- yaitu pada saat ayi telah dieri lingkungan yang aik serta telah dilakukan penghisapan lendir dengan sempurna. enilaian ini diker+akan pada menit pertama dan ke/ sesudah ayi dilahirkan. $koring didasarkan pada skala yang terdiri atas tiga nilai 90- 1- atau 2: untuk setiap komponen. $kor total dapat erkisar dari 0 sampai 10. $kor ;10 normal- 5, asfiksia sedang- 03 asfiksia erat. 1-/ 9"ihat #ael (:
Tabel I : Skor Apgar
#anda
0
1
2
Frekuensi +antung
#idak ada
urang dari 100 78menit
"eih dari 100 78menit
!saha ernapas
#idak ada
"amat- tidak teratur
#onus otot
"umpuh
%kstremitas fleksi sedikit
=erakan aktif
Refleks
#idak ada
=erakan sedikit- sedikit mimikri
)arna
6iru8pucat
#uuh kemerahanekstremitas iru
#uuh dan ekstremitas kemerahan
Sumber : Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu kesehatan anak. Edisi 7. akarta: Per!etakan Infomedika" #$$7.h.%$7#&'%
ada kasus didapatkan hasil pemeriksaan fisik yaitu nadi >0 78menit- ayi tidak menangis- ergerak- sedikit fleksi- dan sianosis. 6erdasarkan perhitungan skor Apgar ? 3
1. Frekuensi +antung ? >0 78menit
kurang
dari 100 78menit
nilainya
1
2. !saha ernapas ? tidak menangis tidak ada nilainya 0 3. #onus otot ? fleksi sedikit ekstremitas fleksi sedikit nilainya 1 5. Refleks ? ergerak gerakan sedikit- sedikit mimikri nilainya 1 /. )arna ? sianosis iru8pucat nilainya 0 $kor Apgar untuk ayi pada kasus adalah 3 dan tergolong asfiksia erat.
Manifestasi Klinis
6erikut merupakan manifestasi klinis asfiksia neonatorum erdasarkan penilaian A=AR 1 ? 1. igorous ayB. $kor Apgar ;10. &alam hal ini ayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan tertentu. 2.
Pemeriksaan Penunjang
emeriksaan penun+ang yang dilakukan adalah analisis gas darah untuk melihat apakah ter+adi asidosis pada darah tali pusat. &i dapatkan hasil asidosis +ika a'2C/0 mm 2'- a*'2D// mm 2- dan pC;-30. 6ila ayi sudah tidak memutuhkan antuan resusitasi aktif- pemeriksaan penun+ang diarahkan pada kecurigaan atas komplikasi seperti darah perifer lengkap- analisis gas darah
5
sesudah lahir- gula darah se4aktu- elektrolit darah- ureum kreatinin- rontgen- dan lainlain.1
Diagnosis Kerja
&ari hasil anamsesis- pemeriksaan fisik- pemeriksaan penun+ang serta menyesuaikan dengan ge+alage+ala yang ada- maka pasien diduga menderita asfiksia neonatorum.
Diagnosis Banding
&iagnosis anding untuk kasus penyakit asfiksia neonatorum adalah Respiratory &istress $yndrome 9R&$:- pneumonia- aspirasi mekonium. Respiratory &istress $yndrome 9R&$: +uga dikenal seagai penyakit memrane hialin dimana ter+adi ketidakmaturan paruparu sehingga ter+adi gangguan pertukaran gas. R&$ dapat mempunyai anyak etiologi yang meliputi aspirasi darah dan cairan amnion 4aktu lahir- usaha ernapas yang erleihan karena imaturasi- cedera otak dengan kegagalan pusat pernapasan- asfiksia karena lilitan tali pusat di leher ayi- pemiusan iu yang erleihan- dan terutama ter+adi pada paru imatur 9insiden ,0E pada ayi yang lahir pada usia kehamilan iu C2> minggu: karena kurangnya produksi surfaktan. =e+ala klinisnya adalah sesak napas pada ayi prematur segera setelah lahir yang ditandai dengan takipnea 9D,0 78menit:- pernapasan cuping hidung- retrasksi dinding dada- dan sianosis. , neumonia merupakan infeksi paru yang sering ter+adi pada neonatus dengan kondisi kronis yang mempengaruhi fungsi pernapasan. 6eragai organisme
isa
menyeakan
infeksi
ini
seperti Es!heri!hia
!oli
dan
Sta(h)lo!o!!us aureus. =amaran klinis erupa mudah menangis- tidak mau minum susu- napas cepat- atuk kering- demam tanpa sea yang +elas- dan gelisah. 6iasanya ditemukan krepitasi dan ronki. $ianosis ter+adi pada kasus yang erat dan ayi isa mengalami gagal +antung.;-> Aspirasi mekonium pada cairan mekonium ter+adi pada sekitar 1020E kelahiran cukup ulan dan +arang menyeakan masalah. Namun- aspirasi
/
mekonium dapat disertai dengan ostruksi +alan napas- pneumonitis- hipertensi pulmonal- dan gagal napas erat. 6iasanya- hanya neonatus cukup ulan atau leih ulan dengan asfiksia yang mengaspirasi mekonium.
tiologi
engemangan paru ayi aru lahir ter+adi pada menitmenit pertama kelahiran dan kemudian disusul dengan pernapasan teratur. 6ila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari iu ke +anin- akan ter+adi asfiksia +anin atau neonatus. =angguan ini dapat timul pada masa kehamilan- persalinan- atau segera setelah lahir. 6erikut merupakan penggolongan penyea kegagalan pernapasan pada ayi yang terdiri dari 1-10 ? 1.
Faktor iu
ipoksia iu. al ini akan menimulkan hipoksia +anin dengan segala akiatnya. ipoksia iu ini dapat ter+adi karena hipoventilasi akiat pemerian oat analgetika atau anastesia dalam. =angguan aliran darah uterus. 6erkurangnya aliran darah pada uterus akan mengakiatkan erkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan demikian pula ke +anin. al ini sering ditemukan pada keadaan ? 9a: gangguan kontraksi uterusmisalnya hipertoni- hipotoni atau tetani uterus akiat penyakit atau oat- 9: hipotensi mendadak pada iu karena perdarahan- 9c: hipertensi pada penyakit eklampsia dan lainlain. 2.
Faktor plasenta
,
ertukaran gas antara iu dan +anin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Asfiksia +anin akan ter+adi ila terdapat gangguan mendadak pada plasentamisalnya solusio plasenta- perdarahan plasenta dan lainlain. 3.
Faktor fetus
ompresi umilicus akan mengakiatnya terganggunya aliran darah dalam pemuluh darah umilicus dan menghamat pertukaran gas antara iu dan +anin. =angguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumungtali pusat melilit leher- kompresi tali pusat antara +anin dan +alan lahir dan lain lain. 5.
Faktor neonatus
&epresi pusat pernapasan pada ayi aru lahir dapat ter+adi karena eerapa halyaitu ? 9a: pemakaian oat anesthesia8analgetika yang erleihan pada iu secara langsung dapat menimulkan depresi pusat pernapasan +anin- 9: trauma yang ter+adi pada persalinan- misalnya perdarahan intracranial- 9c: kelainan kongenital pada ayi misalnya hernia diafragmatika- atresia8stenosis saluran pernapasanhipoplasia paru dan lainlain.
pidemiologi
&iperkirakan ah4a sekitar 23E seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia diseakan oleh asfiksia neonatorum- dengan proporsi lahir mati yang leih esar.
Patofisiologi
Asfiksia yang ter+adi dimulai dengan suatu periode apnoea 9Gprimary apnoeG: disertai dengan penurunan frekuensi +antung. $elan+utnya ayi akan memperlihatkan usaha
ernapas 9GgaspingG: yang kemudian diikuti
oleh
pernapasan teratur. ada penderita asfiksia erat- usaha ernapas ini tidak tampak dan ayi selan+utnya erada dalam periode apnoe kedua 9Gsecondary apnoeG:. ada tingkat ini di samping radikardia ditemukan pula penurunan tekanan darah. 1 ;
&i samping adanya peruahan klinis- akan ter+adi pula gangguan metaolisme dan peruahan keseimangan asamasa pada tuuh ayi. ada tingkat pertama gangguan pertukaran gas mungkin hanya menimulkan asidosis respiratorik. 6ila gangguan erlan+ut- dalam tuuh ayi akan ter+adi proses metaolisme anaeroik yang erupa glikosis glikogen tuuh- sehingga sumer glikogen tuuh- terutama pada +antung dan hati akan erkurang. Asam organik yang ter+adi akiat metaolisme ini akan menyeakan timulnya asidosis metaolik. ada tingkat selan+utnya akan ter+adi peruahan kardiovaskular.1 9"ihat =amar 1:
=amar 1. $kema peruahanperuahan yang ter+adi selama proses asfiksia $umer ? 6uku ilmu kesehatan anak oleh $taf enga+ar (lmu esehatan Anak Fakultas edokteran !niversitas (ndonesia
ada skema terseut secara sederhana disimpulkan keadaankeadaan pada asfiksia yang perlu mendapat perhatian seaiknya ? 91: menurunnya tekanan ' 2 darah 9a'2:- 92: meningginya tekanan *' 2 darah 9a*' 2:- 93: menurunnya p 9akiat asidosis respiratorik dan metaolik:- 95: dipakainya sumer glikogen
>
tuuh
untuk
metaolisme
anaeroik-
9/:
ter+adinya
peruahan
sistem
kardiovaskular.1 9"ihat =amar 1:
!esusitasi "eonatus
#u+uan
utama
mengatasi
asfiksia
ialah
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup ayi dan mematasi ge+ala sisa 9sekuele: yang mungkin timul di kemudian hari. #indakan yang diker+akan pada ayi laHim diseut resusitasi ayi aru lahir.1 $eelum resusitasi diker+akan perlu diperhatikan ah4a 1 ? 1.
Faktor 4aktu sangat penting.
2.
erusakan yang timul pada ayi akiat anoksia8hipoksia antenatal tidak dapat
diperaiki-
tetapi
kerusakan
yang
akan
ter+adi
karena
anoksia8hipoksia pascanatal harus dicegah dan diatasi. 3.
Ri4ayat kehamilan dan partus akan memerikan keterangan yang +elas tentang faktor penyea ter+adinya depresi pernapasan pada ayi aru lahir.
5.
enilaian ayi aru lahir perlu dikenal aik- agar resusitasi yang dilakukan dapat dipilih dan ditentukan secara adekuat.
rinsip dasar resusitasi yang perlu diingat ialah 1 ? 1.
antuan
pernapasan
secara
aktif
pada
ayi
yang
menun+ukkan usaha pernapasan lemah. 3.
*ara Resusitasi
#eragi atas tindakan umum dan tindakan khusus.
Tindakan #mum
1.
enga4asan suhu
6ayi aru lahir secara relatif anyak kehilangan panas yang diikuti oleh penurunan suhu tuuh. enurunan suhu tuuh ini akan mempertinggi metaolisme sel +aringan sehingga keutuhan oksigen meningkat. al ini akan mempersulit keadaan ayi- apalagi ila ayi menderita asfiksia erat. erlu diperhatikan agar ayi mendapat lingkungan yang aik segera setelah lahir. arus dicegah8dikurangi kehilangan panas dari kulit. emakaian sinar lampu yang cukup kuat untuk pemanasan luar dapat dian+urkan dan pengeringan tuuh ayi perlu diker+akan untuk mengurangi evaporasi. 1
2.
emersihan +alan napas
$aluran napas agian atas segera diersihkan dari lendir dan cairan amnion. #indakan ini harus dilakukan dengan cermat dan tidak perlu tergesagesa atau kasar. erlu diperhatikan pula saat itu ah4a letak kepala harus leih rendah untuk memudahkan dan melancarkan keluarnya lendir. 6ila terdapat lendir kental yang melekat di trakea dan sulit dikeluarkan dengan penghisapan iasa- dapat digunakan
laringoskop
neonatal
sehingga
penghisapan
dapat
dilakukan
semaksimalnya- terutama pada ayi dengan kemungkinan infeksi. enghisapan yang dilakukan dengan cerooh akan menimulkan penyakit seperti spasme laring- kolaps paru atau kerusakan sel mukosa +alan napas. 1
3.
Rangsangan untuk menimulkan pernapasan
6ayi yang tidak memperlihatkan usaha ernapas 20 detik setelah lahir dianggap sedikit anyak telah menderita depresi pusat pernapasan. &alam hal ini rangsangan terhadap ayi harus segera diker+akan. ada seagian esar ayi penghisapan lendir dan cairan amnion yang dilakukan melalui nasofaring akan segera menimulkan rangsangan pernapasan. engaliran '2 yang cepat ke dalam mukosa hidung dapat pula merangsang refleks pernapasan yang sensitif dalam 10
mukosa hidung dan faring. 6ila tindakan ini tidak erhasil eerapa cara stimulasi lain perlu diker+akan. Rangsangan nyeri pada ayi pada ditimulkan dengan memukul kedua telapak kaki ayi- hindari pemukulan di daerah okong atau punggung ayi untuk mencegah timulnya perdarahan alat dalam. 6ila tindakan terseut tidak erhasil- cara lain pun tidak akan memerikan hasil yang diharapkan. &alam hal ini tindakan utama ialah memperaiki ventilasi. erlu dikemukakan ah4a melakukan kompresi dinding toraks untuk menimulkan tekanan negatif dalam rongga dada tidak akan ermanfaat pada paru ayi yang elum erkemang. #indakan ini mungkin akan menimulkan kerusakan parunya sendiri atau perdarahan hati.1 !ntuk mempermudah resusitasi neonatus pada kasus asfiksia- maka dapat digunakan diagram alur resusitasi yang mendeskripsikan langkahlangkah yang diperlukan untuk menentukan keutuhan resusitasi. 9"ihat =amar 2: 6lok penilaian a4al. ada saat ayi lahir- ditanyakan empat pertanyaan yaitu ? apakah ayi dilahirkan cukup ulan- apakah air ketuan +ernih- apakah ayi ernapas atau menangis- dan apakah ayi memiliki tonus otot yang aik. ika +a4aan untuk keempat pertanyaan adalah IJaK- ayi terseut dilakukan pera4atan rutin seperti erikah kehangatan- memersihkan +alan napasmengeringkan tuuh ayi- dan menilai 4arna kulit samil melan+utkan stailisasi dan penilaian. ika +a4aan I#idakK- maka melan+utkan ke langkah a4al resusitasi.12 6lok A 9Air4ay:. 6erikut ini adalah langkah a4al untuk memeaskan +alan napas dan memulai resusitasi ayi aru lahir. ertama erikan kehangatan dengan menyelimuti ayi dengan handuk dan menempelkan ayi ke kulit iunya 9kontak kulit ke kulit:. edua posisikan kepala ayi untuk memuka +alan napas. 6easkan +alan napas ila diperlukan. emeasan +alan napas mungkin memerlukan
penghisapan
trakea
untukmenyingkirkan
mekonium.
etiga
keringkan kulit ayi- rangsang ayi untuk ernapas dan reposisikan kepala untuk mempertahankan +alan napas tetap teruka. "akukan evaluasi keerhasilan 6lok A. %valuasi ayi selama dan segera setelah interval pertama- yang iasanya memerlukan 4aktu sekitar 30 detik. 6ila ayi tidak ernapas 9apnu atau megap 11
megap: atau memiliki frekuensi +antung di a4ah 100 denyut per menit dan +ika ayi isa ernapas tapi ada kesulitan atau tampak sianosis maka dilan+utkan dengan lok 6. 12 6lok 6 96reathing:. 6ila ayi mengalami apnu atau frekuensi +antung di a4ah 100 dpm- segera antu pernapasan ayi dengan memerikan # 9ventilasi tekanan positif:. ika ayi isa ernapas tapi ada kesulitan atau tampak sianosis maka eri tamahan '2 dan pantau hasil pemerian '2. "akukan evaluasi keerhasilan
6lok 6. $etelah # dan8atau pemerian pemerian
oksigen secara efektif selama 30 detik- pastikan ventilasinya telah adekuat. ika ventilasi efektif- frekuensi +antung di atas 100 dpm- dan eyi tampah kemerahanlakukan pera4atan pasca resusitasi. Namun +ika ventilasi tidak efektif dan frekuensi +antung di a4ah ,0 dpm- lan+utkan dengan lok *. 12 6lok * 9*irculation:. ada tahap ini selain meneruskan pemerian # erikan antuan sirkulasi dengan memulai kompresi dada. (ntuasi endotrakeal sangat direkomendasikan pada titik ini- ila elum dilakukan seelumnya- untuk memantu memfasilitasi dan koordinasi kompresi dada dan # yang efektif. "akukan evaluasi keerhasilan 6lok *. $etelah kompresi dada dan # dilakukan- kemali lakukan penilaian ayi. 6ila frekuensi +antung di atas ,0 dpmmaka hentikan kompresi dada dan erikan # hingga frekuensi +antung mencapai leih dari 100 dpm dan ayi mulai ernapas. Namun +ika ventilasi dan kompresi dada sudah dilakukan dan frekuensi +antung masih di a4ah ,0 dpmlan+utkan dengan 6lok &. 12 6lok & 9&rug:. 6erikan epinefrin samil melan+utkan # dan kompresi dada. "akukan evaluasi keerhasilan lok &. ila frekuensi +antung masih di a4ah ,0 dpm- semua tindakan yang dilakukan di lok * dan & dilan+utkan dan diulangi lagi.12
12
=amar 2. &iagram alur resusitasi neonatus $umer ? American Academy of ediatrics 8 American eart Association
Tindakan Khusus
6ila tindakan umum tidak memperoleh hasil yang memuaskan- arulah dilakukan tindakan khusus. *ara yang diker+akan disesuaikan dengan eratnya asfiksia yang timul pada ayi yang dimanifestasikan oleh tinggi rendahnya skor Apgar. Asfiksia erat 9skor Apgar 03:. Resusitasi aktif dalam hal ini harus segera diker+akan. "angkah utama memperaiki ventilasi paru dengan memerikan ' 2 dengan tekanan dan intermiten. *ara yang teraik ialah dengan melakukan intuasi endotrakeal. '2 dierikan dengan tekanan tidak leih dari 30 cm 2' untuk mencegah kemungkinan ter+adinya inflasi paru erleihan sehingga dapat ter+adi rupture alveoli. 6ila diragukan akan timul infeksi terhadap ayi- dapat 13
dierikan antiiotik profilaksis. eadaan asfiksia erat ini hampir selalu disertai asidosis yang memutuhkan koreksi segera- karena itu ikaronat natrikus dierikan dengan 25 m%L8kg. &i samping itu dierikan pula glukosa 1/20E dengan dosis 25 ml8kg. edua oat ini disuntikkan secara intravena dengan perlahanlahan melalui vena umilikalis. erlu diperhatikan ah4a reaksi optimal oatoatan ini akan tampak +elas apaila pertukaran gas 9ventilasi: paru sedikit anyak telah erlangsung. !saha pernapasan 9gaspingB: iasanya mulai timul setelah tekanan positif dierikan 13 kali. 6ila setelah 3 kali inlasi tidak didapatkan peraikan pernapasan atau frekuensi +antung- masase +antung eksternal harus segera dilakukan dengan frekuensi >0100 kali8menit. #indakan ini dilakukan dengan diselingi ventilasi tekanan dalam perandingan 1 ? 3- yaitu setiap 1 kali vetilasi tekanan diikuti oleh 3 kali kompresi dinding toraks. 6ila tindakan ini dilakukan ersamaan mungkin akan ter+adi komplikasi erupa pneumotoraks atau pneumomediastium. 6ila tindakan ini tidak memerikan hasil yang diharapkan- ayi harus dinilai kemali- yaitu karena hal ini mungkin diseakan oleh gangguan keseimangan asam asa yang elum dikoreksi dengan aik atau adanya kemungkinan gangguan organik seperti hernia diafragmatikaatresia atau stenosis +alan napas dan lainlain.1 Asfiksia sedang 9skor Apgar 5,:. &alam hal ini dapat dicoa melakukan stimulasi agar timul refleks pernapasan. 6ila dalam 4aktu 30,0 detik tidak timul pernapasan spontan- ventilasi aktif harus segera dimulai. Agar saluran napas eas- ayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi kepala. entilasi ini dihentikan ila setelah 12 menit tidak dicapai hasil yang diharapkan. &alam hal ini segera dilakukan ventilasi paru dengan tekanan positif secara tidak langsung. 6ikaronas natrikus dan glukosa dapat dierikan pada ayi- apaila 3 menit setelah lahir tidak memperlihatkan pernapasan teratur- 4alaupun ventilasi telah dilakukan dengan adekuat. *ara dan dosis oat yang dierikan sesuai dengan cara yang dilakukan terhadap penderita asfiksia erat. 1
Komplikasi
15
=amaran klinis yang terlihat pada eragai organ tuuh sangat ervariasi tergantung pada eratnya hipoksia- selang 4aktu antara pemeriksaan keadaan hipoksia akut ter+adi- masa gestasi ayi- ri4ayat pera4atan perinatal. 6eerapa penelitian melaporkan- organ yang paling sering mengalami gangguan adalah susuna saraf pusat. ada asfiksia neonatus- gangguan fungsi susunan saraf pusat hamper selalu disertai dengan gangguan fungsi eerapa organ lain *multiorgan failure+.1 9"ihat #ael ((:
Tabel II : Komplikasi Asfiksia "eonatus
$istem
engaruh
$istem saraf pusat
%nsefalopati ipoksik (skemik 9%(:- infark- perdarahan intracranial- ke+angke+ang- edema otak- hipotonia- hipertonia
ardiovaskular
(skemia miokardium- kontraktilitas uruk- ising +antung- hipotensi
ulmonal
ipertensi pulmonal- pneumonia perdarahan paru- sindrom kega4atdaruratan pernapaasan
=in+al
Nekrosis tuular akut atau korteks
Adrenal
erdarahan adrenal
$aluran cerna
erforasi- ulserasi- nekrosis
$ekresi A& yang tidak sesuaihiponatremia- hipoglikemiahipokalsemia- miogloinuria
ulit
Nekrosis lemak sukutan
ematologi
oagulasi intravascular tersear
1/
Sumber : Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu kesehatan anak. Edisi 7. akarta: Per!etakan Infomedika" #$$7.h.%$7#&'%
Prognosis
rognosis tergantung pada kekurangan '2 dan luasnya perdarahan dalam otak. 6ayi yang dalam keadaan asfiksia dan pulih kemali harus dipikirkan kemungkinannya menderita cacat mental seperti epilepsi dan kecerdasan menurun pada masa mendatang.
Penutup
Asfiksia neonatorum ialah suatu keadaan ayi aru lahir yang gagal ernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. ipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan faktor terpenting yang dapat menghamat adaptasi ayi aru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin. %tiologi asfiksia neonatus dapat dilihat dari eerapa faktor yaitu faktor iu- faktor plasenta- faktor +anin- dan faktor neonatus.
Daftar Pustaka
1.
$taf enga+ar (lmu esehatan Anak Fakultas edokteran !niversitas (ndonesia. (lmu kesehatan anak. %disi ;. akarta? ercetakan (nfomedikaM 200;.h.10;2>1.
2.
ur4adianto A- $ampurna 6. edaruratan medik pedoman penatalaksanaan praktis. %disi 1. akarta? 6inarupa AksaraM 2013.h.2505.
1,
3.
5.
/.
6ickley "$. 6uku a+ar pemeriksaan fisik ri4ayat kesehatan ates. %disi >. akarta? enerit 6uku edokteran %=*M 200.h.,/01.
,.
;.
>.
enderson $'. edokteran emergensi. %disi 1. akarta? enerit 6uku edokteran %=*M 200>.h.,.
.
Rudolph A<- offman (%- Rudolph *&. 6uku a+ar pediatrik rudolph. %disi 20. akarta? enerit 6uku edokteran %=*M 200;.h.1;,3,5.
10.
ur4adianto A- $ampurna 6. edaruratan medik pedoman penatalaksanaan praktis. %disi 1. akarta? 6inarupa AksaraM 2013.h.2505.
11.
6adan enelitian dan engemangan &epartemen esehatan R(. Riset esehatan dasar 200;. akarta? &epartemen esehatan R(M 200>.h.2;>.
12.
American eart Association- erkumpulan erinatologi (ndonesia 9%R(NA$(A:- American Academy of ediatrics. 6uku panduan resusitasi neonatus. %disi ,. akarta? American Academy of ediatrics dan American eart AssociationM 2011.h.102.
1;