3. #agaimana #agaimana patomekani patomekanisme sme dari dari gejala gejala pada pada skenario skenario7rahmah 7rahmah n usra 1. #agaimana #agaimana program program pencegahan pencegahan pada alnutr alnutrisi isi 4nergi 4nergi protein protein 46 467wulan 7wulan 5. #aga #agaim iman anak akah ah lang langka kahh-la lang ngka kah h diag diagno nosi siss yang ang dapa dapatt dila dilaku kuka kan n menu menuru rutt skenario7 *. pakah dan jelaska jelaskan n di!erenti di!erential al diagnosi diagnosiss pada pada skenario skenario77 a. 8e!enisi b. 4tiologi c. ato atom mekan ekaniisme sme d. 9ejala e. 0omp 0ompli lika kasi si iln ilnaa :. #agaima #agaimanaka nakah h penata penatalak laksaa saan n pada pada 47 47
;(SS 0S
usa pa#a (ata kanan I.a .a(-an. ? +astin. *'-at %- @ .#l
Int'rpr'tasi &'8a8in.an :; Intak' ina#'kuat An'(ia D'/isi'nsi =ita(in A Tan#a p'nakit (alnutrisi An'(ia
3
JA5A>AN 4
$6 4;94R&; 0ekurangan energi protein merupakan keadaan kurang gi/i yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari atau disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gi/i. $ enurut 8epartemen 0esehatan R dalam tat buku pedoman &ata (aksana 04 pada anak di puskesmas dan di rumah tangga, 04 berdasarkan gejala klinis ada 3 tipe yaitu 04 ringan, sedang dan berat gi/i buruk6.
0(S=0S 0lasi!ikasi menurut penyebab 2 a. alnutrisi rimer 9ejala klinis malnutrisi primer ber'ariasi tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita dan gejala kekurangan 'itamin dan mineral lainnya. 0asus tersebut sering ditemui pada balita, terutama usia > bulan hingga 5 tahun, meskipun dapat ditemui juga pada anak lebih besar. ertumbuhan terganggu ini dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun, ukuran lengan atas berkurang, pertumbuhan tulang maturasi6 terlambat, rasio berat terhadap tinggi menurun. 9ejala dan tanda klinis yang tampak adalah anemia ringan, akti'itas berkurang, tak jarang diikuti gangguan kulit dan rambut. 0asus marasmik atau malnutrisi berat
5
karena kurang karbohidrat disertai tangan dan kaki bengkak, perut buncit, rambut rontok dan patah, gangguan kulit. ada umumnya anak tampak sangat lemah, harus sering digendong, rewel dan banyak menangis. ada stadium lanjut anak tampak apatis atau kesadaran yang menurun. arasmik adalah bentuk malnutrisi primer karena kekurangan karbohidrat. 9ejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua berkerut6, tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit kelihatan tulang di bawah kulit6, rambut mudah patah berwarna kemerahan dan terjadi pembesaran hati. nak sering rewel, cengeng dan banyak menangis. ada stadium lanjut yang lebih berat anak tampak apatis atau kesadaran yang menurun. ada penderita malnutrisi primer dapat mempengaruhi metabolisme di otak,
sehingga
mengganggu
pembentukan
8;
di
susunan
sara!,
ertumbuhan sel-sel otak baru dan mielinasi sel otak juga terganggu, pada gilirannya ini berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kecerdasan anak. ortalitas atau kejadian kematian dapat terjadi pada penderita malnutri primer yang berat. 0ematian mendadak dapat terjadi karena gangguan otot jantung. b. alnutrisi Sekunder alnutrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikan berat badan yang bukan disebabkan penyimpangan pemberian asupan gi/i pada anak. &etapi karena gangguan !ungsi dan sistem tubuh yang mengakibatkan gagal tumbuh. 9angguan sejak lahir yang terjadi pada sistem saluran cerna, gangguan metabolisme, gangguan kromosom atau kelainan bawaan jantung, ginjal dan lain-lain. 8ata penderita gagal tumbuh di ndonesia belum ada, tetapi di negara maju rata-rata terjadi $-5?. rtinya bila di ndonesia terdapat 3% juta anak,
6
maka diduga 3%%.%%% @ 5%%.%%% anak menderita kurang gi/i bukan karena masalah ekonomi. #ila di Aakarta terdapat $ juta anak maka sekitar $%.%%% @ 5%.%%% anak mengalami kurang gi/i bukan karena masalah ekonomi. 0asus tersebut bila tidak ditangani dengan baik akan jatuh juga dalam kategori gi/i buruk. 9ambaran yang sering terjadi pada gangguan ini adalah adanya kesulitan makan atau gangguan penyerapan makanan yang berlangsung lama. 9ejala klinis gangguan saluran cerna yang harus dicermati adalah gangguan #uang ir #esar sulit atau sering ##6, ## berwarna hitam atau hijau tua, sering nyeri perut, sering muntah, mulut berbau, lidah sering putih atau kotor. 9ejala lain yang menyertai adalah gigi berwarna kuning, hitam dan rusak disertai kulit kering dan sangat sensiti!. #erbeda pada malnutrisi primer, pada malnutrisi sekunder anak tampak sangat lincah, tidak bisa diam atau sangat akti! bergerak. 9ejala berbeda lainnya, penderita malnutrisi sekunder justru tampak lebih cerdas, tidak ada gangguan pertumbuhan rambut dan wajah atau kulit muka tampak segar.2 0lasi!ikasi 04 menurut 8irektorat #ina 9i/i asyarakat 8epkes R &ahun $>>> dapat diklasi!ikasikan menjadi 5 kategori, yaitu B'erweight, normal, 04 ringan6, 04 sedang6 dan 04 berat6. #aku rujukan yang digunakan adalah )B-;C)S, dengan indeks berat badan menurut umur.3
0lasi!ikasi 04 menurut 8epkes R " 0ategori B'erweight
Status 9i/i lebih
##+< ?#aku )B-;C)S, $>D36 E $2% ? edian ##+<
7
;ormal 04 04 04
9i/i #aik 9i/i Sedang 9i/i 0urang 9i/i #uruk
D% ? @ $2% ? edian ##+< :% ? @ :>,> ? edian ##+< *% ? @ *>,> ? edian ##+< F *% ? edian ##+<
Sumber: Depkes RI(1999:26) Sedangkan klasi!ikasi kurang 4nergi rotein menurut standar )B"
0lasi!ikasi alnutrisi sedang
alnutrisi #erat
4dema
&anpa edema
8engan edema
##+
-3S8 s+d -2 S8
F -3 S8
+<
-3S8 s+d -2 S8
F -3 S8
2. =0&BR-=0&BR 4;G4## 4 3 da 3 penyebab 4 yaitu penyebab langsung, tidak langsung dan penyebab mendasar. enyebab langsung antara lain ketidakmampun konsumsi makanan, penyakit in!eksi. enyebab tidak langsung antara lain kurangya pengetauhan ibu tentang kesehatan, kondisi sosial ekonomi ang rendah , ketersediaan pangan ditingkat keluarga tidak mencukupi, besarnya anggota keluarga, pola konsumsi keluarga yang kurang baik, pola distribusi pangan yang tidak merata, serta !asilitas pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau. Sedangkan penyebab mendasar adalah rendahnya pengetahuan ibu dan pendidikan ibu a. n!eksi n!eksi erat kaitannya dengan status gi/i yang rendah. Status gi/i anak dipengaruhi oleh 2 !aktor utama yaitu jumlah pangan yang dikonsumsi dan keadaan kesehatan yang bersangkutan. nak yang kurang gi/i daya tahan
8
tubuhnya lemah sehingga bibit penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh. #eberapa penyakit in!eksi yang erat kaitannya dengan kekurangan gi/i pada anak adalah diare, S, dan demam. 0ekurangan gi/i erat kaitannya dengan kurangnya asupan makan tambahan dan akan semakin buruk dengan adanya serangan penyakit. Selain itu juga disertai oleh turunnya na!su makan sehingga konsumsi makanan anak menurun, padahal kebutuhan anak akan /at gi/i sewakt u sakit meningkat. b. 0onsumsi energi protein Aika terjadi kekurangan konsumsi energi protein dalam waktu yang cukup lama maka akan berakibat pada terjadinya 4. Seorang anak dikatakan kekurangan apabila konsumsi energi dan protein H D%? 09. 0ecukpan energi dan protein ang dianjurkan
c. $6 26 36 16 56 *6 :6 d.
%-* bulan :-$2 bulan $-3 tahun 1-* tahun Smber: Depkes, 2005 0ondisi sosial ekonomi &ingkat pendidikan orang tua engetahuan ibu ekerjaan ayah Aumlah anggota keluarga Aumlah balita dalam keluarga endapatan keluarga ola asuh
rotein gr6 4nergi 0kal 6 55% *5% $%%% $55%
$% $* 25 3>
Aenis kelamin (aki-laki banyak membutukan energi dan protein dari pada perempuan karena laki-laki diciptakan untuk lebi akti! dan lebi kuat dari perempuan. 0ejadian 4 lebi besar pada anak laki-laki dibanding anak perempuan.
9
3. &B40;S4 S4& 94A( a. 04(<R;G CC;9 8R <(<& 16 Siklus hidup parasit Iscaris lumbricoidesI dimulai dari cacing dewasa yang bertelur dalam usus halus dan telurnya keluar melalui tinja lewat anus $6, sehingga tahap ini disebut juga dengan !ase diagnosis, dimana telurnya mudah ditemukan. 0emudian telur yang keluar bersama tinja akan berkembang di tanah tempat tinja tadi dikeluarkan 26 dan mengalami pematangan 36. Selanjutnya setelah telur matang disebut !ase in!ekti!, yaitu tahap dimana telur mudah tertelan 16. &elur yang tertelan akan menetas di usus halus 56. Setelah menetas, lar'a akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh pembuluh getah bening serta aliran darah ke paru-paru *6. 8i dalam paru paru, lar'a masuk ke dalam kantung udara al'eoli6, naik ke saluran perna!asan dan akhirnya tertelan :6. 8i usus halus lar'a berubah menjadi cacing dewasa. ulai dari telur matang yang tertelan sampai menjadi cacing dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan. Aika terjadi penumpukan cacing dalam saluran pencernaan, dapat merangsan reseptor muntah. untah adalah pengeluaran isi lambung dengan kekuatan secara akti! akibat adanya kontraksi abdomen, pilorus, ele'asi kardia, disertai relaksasi s!ingter eso!agus bagian bawah dan dilatasi eso!agus. untah merupakan respon somatik re!leks yang terkoordinir secara sempurna oleh karena bermacam-macam rangsangan, melibatkan akti!itas otot pernapasan, otot abdomen dan otot dia!ragma.
10
pabila retching mencapai puncaknya dan didukung oleh kontraksi otot abdomen dan dia!ragma, akan berlanjut menjadi muntah, jika tekanan tersebut dapat mengatasi mekanisme anti re!luks dari (4S lower esophageal sphincter6. ada !ase ekspulsi ini pilorus dan antrum berkontraksi sedangkan !undus dan eso!agus relaksasi serta mulut terbuka. ada !ase ini juga terjadi perubahan tekanan intratorakal dan intraabdominal serta kontraksi dari dia!ragma. ada episode ekspulsi tunggal terjadi tekanan negati! intratorakal dan tekanan positi! intraabdominal, dan dalam waktu bersamaan terjadi kontraksi yang cepat dari dia!ragma yang menekan !undus sehingga terjadi re!luks isi lambung ke dalam eso!agus. #ila ekspulsi sudah terjadi, tekanan intratorakal kembali positi! dan dia!ragma kembali ke posisi normal.
b. ;BR40S 56 0ehilangan na!su makan biasanya dialami oleh orang yang sedang sakit. &api, kehilangan na!su makan tidak selalu disebabkan oleh penyakit.
11
#isa juga e!ek samping dari obat dan gangguan makan karena menurunkan berat badan. ;a!su makan sebenarnya adalah suatu sistem pengaturan kompleks yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gi/i tubuh. 0ehilangan na!su makan atau anoreksia kadang-kadang digunakan untuk istilah gangguan makan. noreksia adalah penurunan keinginan dan rangsangan untuk makan. )al ini bisa disebabkan oleh penyakit, gangguan, atau kondisi yang mungkin memerlukan perhatian medis untuk mencegah gangguan sistem tubuh. 9ejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa dan lar'a. 9angguan karena lar'a biasanya terjadi saat berada di paru. 9angguan yang disebabkan oleh cacing dewasa biasanya ringan. 0adangkadang penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, na!su makan berkurang anoreksia6, diare atau konstipasi. 2% ekor cacing Ascaris umbricoi!es dewasa dalam usus manusia mampu mengkonsumsi hidrat arang sebanyak 2,D gr dan %,: gr protein setiap hari. 8ari hal tersebut dapat di perkirakan besarnya kerugian yang disebabkan oleh in!estasi cacing dalam jumlah yang cukup banyak sehingga dapat menimbulkan keadaan kurang gi/i. ada in!eksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi. 4!ek yang serius terjadi bila cacingcacing ini menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus ileus6. 9angguan ini dapat menyebabkan anemia berat yang mengakibatkan orang menjadi sangat lemah karena kehilangan darah. n!eksi kecacingan selain berperan sebagai penyebab kekurangan gi/i yang kemudian berakibat terhadap penurunan daya tubuh terhadap in!eksi, juga berperan sebagai !aktor yang lebih memperburuk daya tahan tubuh terhadap berbagai macam in!eksi. Gang tidak dapat dipisahkan dari masalah hilangnya na!su makan
12
adalah
sistem
pencernaan.
enurut "eat#burbs, beberapa
masalah
pencernaan yang menyebabkan hilangnya na!su makan adalah maag, radang perut, !i$erticuitisradang atau in!eksi dari satu atau lebih di'ertikula dalam saluran pencernaan6, penyakit cro#n, sindrom gangguan usus, dan peradangan usus besar. n!eksi juga dapat menyebabkan orang tidak lapar dan na!su makan berkurang. n!eksi yang menyebabkan hilangnya na!su makan bisa menjadi penyakit akut atau kronis. #iasanya disebabkan oleh 'irus, bakteri, parasit atau jamur. Sebagai contoh in!luen/a, penyakit gondok, sipilis, pneumonia, cacar air, radang tenggorokan, demam kuning, )J+8S, demam tipus, cacing usus karena cacing tambang6, serta keracunan makanan.
c. ;4 )# *mg+dl6 *6 8alam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3 sampai 5 gr besi, bergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. )ampir dua pertiga besi terdapat dalam hemoglobin yang dilepas pada proses penuaan serta kematian sel dan diangkut melalui trans!erin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis. 8engan kekecualian dalam jumlah yang kecil dalam mioglobin otot6 dan dalam en/im-en/im hem, sepertiga sisanya disimpan dalam hati, limpa dan dalam sumsum tulang sebagai !eritin dan sebagai hemosiderin untuk kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut. alaupun dalam diet rata-rata terdapat $% @ 2% mg besi, hanya sampai 5? @ $%? $ @ 2 mg6 yang sebenarnya sampai diabsorpsi. ada persediaan besi berkurang maka besi dari diet tersebut diserap lebih banyak. #esi yang dimakan diubah menjadi besi !ero dalam lambung dan duodenumK penyerapan besi terjadi pada duodenum dan jejunum proksimal. 0emudian besi diangkut oleh trans!erin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di jaringan.
13
nemia de!isiensi besi terjadi sebagai akibat dari gangguan balans /at besi yang negati!, jumlah /at besi =e6 yang diabsorbsi tidak mencukupi kebutuhan tubuh. ertama -tama balans =e yang negati! ini oleh tubuh diusahakan untuk diatasinya dengan cara menggunakan cadangan besi dalam jaringan-jaringan depot. ada saat cadangan besi tersebut habis, baru anemia de!isiensi besi menjadi mani!estasi. erjalanan keadaan kekurangan /at besi mulai dari terjadinya anemia sampai dengan timbulnya gejala-gejala yang klasik, melalui beberapa tahap"
&ahap " &erdapat kekurangan /at besi ditempat-tempat cadangan besi depot iron6, tanpa disertai dengan anemia anemia latent6 ataupun perubahan konsentrasi besi dalam serum S6. ada pemeriksaan didapati kadar !eritin berkurang.
&ahap " Selanjutnya kemampuan ikat besi total &#C6 akan meningkat yang diikuti dengan penurunan besi dalam serum S6 dan jenuh saturasi6 trans!erin. ada tahap ini mungkin anemia sudah timbul, tetapi masih ringan sekali dan bersi!at normokrom normositik. 8alam tahap ini terjadi eritropoesis yang kekurangan /at besi iron de!icient erythropoesis6.
&ahap " Aika balans besi tetap negati! maka akan timbul anemia yang tambah nyata dengan gambaran darah tepi yang bersi!at hipokrom mikrositik.
&ahap J " )emoglobin rendah sekali. Sumsum tulang tidak mengandung lagi cadangan besi, kadar besi plasma S6 berkurang. Aenuh trans!erin turun dan eritrosit jelas bentuknya hipokrom mikrositik. ada stadium ini kekurangan besi telah mencapai jaringan-jaringan. 9ejala klinisnya sudah nyata sekali.
14
nemia de!isiensi besi memberi gejala seperti kelelahan, palpitasi, pucat konjungti'a, telapak tangan, wajah6, tinitus, mata berkunang-kunang oleh karena berkurangnya hemoglobin, pusing kepala, parestesia, dingin-dingin pada ujung jari yang disebabkan kekurangan en/yme sitokrom, sitokrom C oksidase dalam jaringan-jaringan. 0elainan jaringan epitel menyebabkan gastritis, atropi mukosa lambung, o/aena, pica, gangguan mensturasi, ganguan sistim neuromuskular berupa neuralgia, mati rasa dan kesemutan, gangguan sistim skelet serta splenomegali.
d. 9#R; #
15
8e!isiensi 'itamin dapat menyebabkan !ungsi kekebalan tubuh menurun,
sehingga
mudah
terkena
in!eksi.
0ekurangan
'itamin
menyebabkan lapisan sel yang menutupi paru-paru tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme, bakteri, dan 'irus yang dapat menyebabkan in!eksi. ada keadaan dimana terjadi de!isiensi 'itamin akan terjadi gangguan mobilisasi /at besi dari hepar, dengan akibat terjadi penurunan kadar !eritin. 9angguan mobilisasi /at besi jugaakan menyebabkan rendahnya kadar /at besi dalam plasma, dimana hal ini akan mengganggu proses sintesis hemoglobin sehingga akan menyebabkan rendahnya kadar )b dalam darah. &anda-tanda dan gejala klinis 0J pada mata menurut klasi!ikasi )B + >* sebagai berikut " $6 L; " #uta senja 26 L " Lerosis konjungti'a kekeringan pada selaput lendir mata6 36 L# " Lerosis konjungti'a disertai bercak bitot 16 L2 " Lerosis kornea kekeringan pada selaput bening mata6 56 L3 " 0eratomalasia atau ulserasi kornea borok kornea6 kurang dari $+3 permukaan kornea *6 LS " Aaringan parut kornea sikatriks + scar6 :6 L= " =undus xero!talmia, dengan gambaran seperti McendolN &anda-tanda khas pada mata karena kekurangan 'itamin dimulai dari rabun senja L;6 dimana penglihatan penderita akan menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya. ada tahap ini penglihatan akan membaik dalam waktu 2-1 hari dengan pemberian kapsul 'itamin yang benar. #ila dibiarkan dapat berkembang menjadi xerosis konjungti'a L$6. Selaput lendir atau bagian putih bola mata tampak kering, berkeriput, dan berubah warna menjadi kecoklatan dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Lerosis konjungti'a akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu dengan pemberian kapsul 'itamin yang benar. #ila tidak ditangani akan tampak
16
bercak putih seperti busa sabun atau keju yang disebut bercak #itot L$#6 terutama di daerah celah mata sisi luar. ada keadaan berat akan tampak kekeringan pada seluruh permukaan konjungti'a atau bagian putih mata, serta konjungti'a tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut-kerut. #ila tidak segera diberi 'itamin , dapat terjadi kebutaan dalam waktu yang sangat cepat. &etapi dengan pemberian kapsul 'itamin yang benar dan dengan pengobatan yang benar bercak bitot akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam 2 minggu. e. &0 9 9#;9 8; S&;9 )4#& *6 8alam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. 0emampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupanK karbohidrat glukosa6 dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, namun kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. kibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bo!ies. Btot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. &ubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. 0eadaan yang terlihat mencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada wajah. Btot-otot lemah dan atropi, bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan maka anggota gerak terlihat seperti kulit dengan tulang wasting hebat6. &ulang rusuk tampak lebih jelas iga gambang6. 8inding perut hipotonus dan kulitnya longgar. #erat badan turun menjadi kurang dari *%?
17
berat badan menurut usianya. Suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang. 0etika nutrisi yang dikonsumsi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan
tubuh,
maka
akan
terjadi
kelaparan,
tubuh
menghancurkan+memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai kalori" $6 Cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai 26 rotein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru 36 Cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.
Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutanwasting hebat6. Se$ere %astin& %astin& hebat6 adalah suatu keadaan yang ditandai oleh kehilangan+penyusutan lemak tubuh dan jaringan otot secara masi!. Seorang anak yang %astin& hebat terlihat seperti orang tua dan tubuh mereka sangat kurus dan tulangnya menonjol. asting hebat adalah salah satu tanda dari
jenis
malnutrisi
yang
sangat
berbahaya
yaitu
Se$ere
acute
manutritionyang jika tidak ditangani akan berakhir dengan kematian.:
1. RB9R 4;C49); D6 a. Re'italisasi osyandu Re'italisasi osyandu bertujuan untuk meningkatkan !ungsi dan kinerja osyandu terutama dalam pemantauan pertumbuhan balita. okok kegiatan re'italisasi osyandu meliputiK $6 elatihan+orientasi petugas uskesmas, petugas sektor lain dan kader yang berasal dari masyarakat 26 elatihan ulang petugas dan kader 36 embinaan dan pendampingan kader
18
16 enyediaan sarana terutama dacin, 0S+#uku 0, panduan osyandu, media 04, sarana pencatatan. 56 enyediaan biaya operasional *6 enyediaan modal usaha kader melalui
dalam
pengelolaan
kegiatan
gi/i
di
uskesmas,
baik
penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat. okok kegiatan re'italisasi uskesmas meliputiK $6 elatihan manajemen program gi/i di puskesmas bagi pimpinan dan petugas puskesmas dan jaringannya 26 enyediaan biaya operasional uskesmas untuk pembinaan posyandu, pelacakan kasus, kerjasama (S tingkat kecamatan, dll 36 emenuhan sarana antropometri dan 04 bagi puskesmas dan Aaringannya 16 elatihan tatalaksana gi/i buruk bagi petugas rumah sakit dan puskesmas perawatan c. nter'ensi 9i/i dan 0esehatan nter'ensi gi/i dan kesehatan bertujuan memberikan pelayanan langsung kepada balita. da dua bentuk pelayanan gi/i dan kesehatan, yaitu pelayanan perorangan dalam rangka menyembuhkan dan memulihkan anak dari kondisi gi/i buruk, dan pelayanan masyarakat yaitu dalam rangka mencegah timbulnya gi/i buruk di masyarakat. okok kegiatan inter'ensi gi/i dan kesehatan adalah sebagai berikutK $6 erawatan+pengobatan gratis di Rumah Sakit dan uskesmas balita gi/i buruk dari keluarga miskin 26 emberian akanan &ambahan &6 berupa -S bagi anak *-23 bulan dan & pemulihan pada anak 21-5> bulan kepada balita gi/i kurang dari keluarga miskin 36 emberian suplementasi gi/i kapsul 'itamin , tablet+sirup =e6
d.
romosi keluarga sadar gi/i
19
romosi keluarga sadar gi/i bertujuan dipraktikannya norma keluarga sadar gi/i bagi seluruh keluarga di ndonesia, untuk mencegah terjadinya masalah kurang gi/i, khususnya gi/i buruk. 0egiatan promosi keluarga sadar gi/i dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek sosial budaya lokal spesi!ik6. okok kegiatan promosi keluarga sadar gi/i meliputiK $6 enyusun strategi pedoman6 promosi keluarga sadar gi/i 26 engembangkan, menyediakan dan menyebarluaskan materi promosi pada masyarakat, organisasi kemasyarakatan, institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat-tempat umum 36 elakukan kampanye secara bertahap, tematik menggunakan media e!ekti! terpilih 16 enyelenggarakan diskusi kelompok terarah melalui dasawisma dengan dukungan petugas. e. emberdayaan keluarga emberdayaan keluarga bertujuan meningkatkan kemampuan keluarga untuk mengetahui potensi ekonomi keluarga dan mengembangkannya untuk memenuhi kebutuhan gi/i seluruh anggota keluarga. 0eluarga miskin yang anaknya menderita kekurangan gi/i perlu diprioritaskan sebagai sasaran penanggulangan kemiskinan.
okok kegiatan pemberdayaan keluarga adalah sebagai berikutK $6 emberdayaan di bidang ekonomiK a6 odal usaha, industri kecil b6
b6 (umbung pangan c6 adat karya untuk pangan d6 #eras untuk keluarga miskin !. d'okasi dan pendampingan da 2 tujuan dari kegiatan ad'okasi dan pendampingan. ertama, meningkatkan komitmen para penentu kebijakan, termasuk legislati!, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuka adat dan media massa agar peduli dan bertindak nyata di lingkungannya untuk memperbaiki status gi/i anak. 0edua, meningkatkan kemampuan teknis petugas dalam pengelolaan program 9i/i.
okok kegiatan ad'okasi dan pendampingan adalah sebagai berikutK $6 8iskusi dan rapat kerja dengan 8R, 88, dan 8R8 secara berkala 26 elakukan pendampingan di kabupaten. g. Re'italisasi Sistem 0ewaspadaan angan dan 9i/i S096 Re'italisasi S09 bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemerintah daerah melakukan pemantauan yang terus menerus terhadap situasi pangan dan keadaan gi/i masyarakat setempat, untuk dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah timbulnya bahaya kelaparan dan kurang gi/i, khususnya gi/i buruk pada tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. em!ungsikan sistem isyarat dini dan inter'ensi, serta pencegahan 0(# dengan" a6 em!ungsikan
sistem
pelaporan,
diseminasi
in!ormasi
dan
peman!aatannya b6 enyediaan data gi/i secara reguler pemantauan status gi/i, untuk semua kelompok umur, pemantauan konsumsi gi/i, analisis data Susenas6.
5. (;90)O(;90) 89;BSS >6 ;;4SS a. akanan sehari-hari sebelum sakit b. emberian S c. akanan+minuman beberapa hari terakhir
21
d. e. !. g. h. i. j. k.
ata cekung (ama P !rekuensi muntah-diare, penampilan muntahan + !eses 0apan kencing terakhir7 0ematian pada saudara kandung #erat lahir7 erkembangan psikomotor 0ontak dgn. penderita 0 atau Campak munisas
44R0S; =S0 a. b. c. d. e. !. g. h. i. j. k. l. m.
##, atau # &anda gangguan sirkulasi " tangan+kaki dingin, nadi lemah, kesadaran menurun Suhu " hipotermia atau demam =rekuensi dan tipe perna!asan " tanda pneumonia atau gagal jantung Sangat pucat " anemia berat ata " lesi tanda de!isiensi 'it. cekung dehidrasi Rasa haus, mukosa mulut kering, &)& " tanda in!eksi bdomen " kembung, bising usus 7 embesaran atau nyeri pd hati " ikterus 0ulit " tanda in!eksi, purpura, lemak SC 4dema, atro!i otot enampilan !eses
44R0S; 4;<;A;9 a.
(aboratorium $6 9ula darah " F 51 mg+dl hipoglikemia 26 prep.apus darah " parasit malaria 36 )b atau )t " F 1 g+dl atau F $2? anemia berat 16
a.
ntropometri $6 ndeks berat badan menurut umur ##/U)
erupakan pengukuran antropometri yang sering digunakan sebagai indikator dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan dan keseimbangan antara intake dan kebutuhan gi/i terjamin. #erat badan memberikan gambaran tentang massa tubuh otot dan lemak6. assa tubuh sangat sensiti! terhadap perubahan keadaan yang mendadak,
22
misalnya terserang in!eksi, kurang na!su makan dan menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. ##+< lebih menggambarkan status gi/i sekarang. #erat
badan
yang
bersi!at
labil,
menyebabkan
indeks
ini
lebih
menggambarkan status gi/i seseorang saat ini 'urrent utritiona Status6
26 ndeks tinggi badan menurut umur +<6 ndeks +< disamping memberikan gambaran status gi/i masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status ekonomi 36 ndeks berat badan menurut tinggi badan ##+ #erat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. 8alam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu a. nalisis diet engaturan makan sesuai dengan takaran makronutrien dan mikronutrien sehingga anak dapat mengejar ketinggalan dari kekurangan gi/i.
*. 8=4R4;&( 89;BSS b. S0RSS $%6 84=;S enyakit ini disebabkan oleh in!estasi cacing Ascaris umbricoi!es atau cacing gelang. Ascaris umbricoi!es adalah cacing bulat yang besar dan hidup dalam usus halus manusia. Cacing ini terutama tumbuh dan berkembang pada penduduk di daerah yang beriklim panas dan lembab dengan sanitasi yang buruk. di ndonesia pre'alensi askariasis tinggi terutama pada anak. Cacing betina dewasa mengeluarkan telur yang kemudian akan menjadi matang dan in!ekti!, dengan tumbuhnya lar'a pada telurnya di dalam waktu 2-3 minggu.
23
9#R; << n!eksi pada manusia terjadi kalau lar'a cacing ini mengkontaminasi makanan dan minuman. 8i dalam usus halus lar'a cacing akan keluar menembus dinding usus halus dan kemudian menuju pembuluh darah dan lim!e menuju paru. Setelah itu lar'a cacing ini akan bermigrasi ke bronkus, !aring dan kemudian turun ke esophagus dan usus halus. (ama perjalanan ini sampai menjadi bentuk cacing dewasa *%-:5 hari. anjang cacing dewasa 2%-1% cm dan hidup di dalam usus halus menusia untuk bertahun-tahun lamanya. Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur diperlukan waktu kurang lebih 2 bulan. 94A( 0(;0 $6 erdarahan, penggumpalan leukosit dan eksudat, yang akan menghasilkan konsolidasi paru dengan gejala panas, batuk darah, sesak na!as dan pneumonitis askaris. ada !oto toraks tampak in!iltrate yang mirip pneumonia 'iral yang menghilang dalam waktu 3 minggu. emeriksaan darah akan didapatkan eosino!ilia. ni diakibatkan lar'a yang bermigrasi merusak kapiler dan dinding al'eolus paru. 26 0adang-kadang gangguan usus ringan seperti mual, na!su makan berkurang, diare atau konstipasi. #ila in!estasi berat bisa menyebabkan obstruksi usus ileus6 36 9angguan nutris terutama pada anak-anak 16 Cacing dapat mengadakan sumbatan pada saluran empedu, saluran pancreas, di'ertikel dan usus buntu. 56 9ejala alergik seperti urtikaria, gatal-gatal dan eosino!ilia. *6 Cacing dapat keluar melalui mulut dengan perantaraan batuk, muntah, atau langsung keluar melalui hidung. 44R0S; (#BR&BR<
24
Selama !ase pulmonal akan ditemukan
eosino!ilia.
8iagnosis
ditegakkan dengan menemukan telur cacing pada tinja atau karena cacing dewasa keluar tubuh dan ditemukan dalam tinja. 89;BSS #;8;9 $6 26 36 16 56 *6
4;9B#&;
disusul
pemberian
laksans sebanyak
3%g
gSB1
25
kemudian diulangi 3 jam kemudian untuk mengeluarkan cacing. #ila 36 16 56 *6
diperlukan dapat diulang 3 hari kemudian irantel pamoat " $% mg+kg ##, maksimum $g (e'amisol " dosis tunggal $5% mg lbenda/ol " dosis tunggal 1%% mg ebenda/ol " dosis $%% mg 2 kali sehari selama 3 hari.
0B(0S Reaksi alergik yang berat dan pneumonitis bahkan pneumonia RB9;BSS Selama tidak terjadi obstruksi oleh cacing dewasa yang bermigrasi, prognosis baik. &anpa pengobatan in!eksi cacing ini dapat sembuh sendiri dalam waktu $,5 tahun. c. MARASMUS D6INISI
9;
arasmus adalah gangguan gi/i karena kekurangan karbohidrat. 9ejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua berkerut6, tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit kelihatan tulang di bawah kulit6, rambut mudah patah dan kemerahan,gangguan kulit, gangguan pencernaan sering diare6, pembesaran hati dan sebagainya. nak tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun setelah makan, karena masih merasa lapar.
TIOLO!I
10,9;
4tiologi dari penyakit marasmus antara lain masukkan /at gi/i yang tidak adekuat, kebiasaan makan yang tidak tepat, kelainan metabolik dan malabsorbsi, mal!ormasi kongenital pada saluran pencernan, penyakit ginjal menahun, keadaan ekonomi keluarga. enyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena " diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti
26
hubungan orang tua dengan anak terganggu, karena kelainan metabolik atau mal!ormasi kongenital. 0eadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit in!eksi. Selain !aktor lingkungan ada beberapa !aktor lain pada diri anak sendiri yang dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinya marasmus. Secara garis besar sebab-sebab marasmus adalah sebagai berikut " $6 asukan makanan yang kurang " marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak, misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer. 26 n!eksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama in!eksi enteral misalnya in!antil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephiritis dan si!ilis kongenital. 36 0elainan struktur bawaan misalnya " penyakit jantung bawaan, penyakit )irschpurng, de!ormitas palatum, palatoschi/is, mocrognathia, stenosis pylorus, hiatus hernia, hidrose!alus, cystic !ibrosis pankreas 16 rematuritas dan penyakit pada masa neonatus. ada keadaan tersebut pemberian S kurang akibat re!lek mengisap yang kurang kuat 56 emberian S yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup *6 9angguan metabolik, misalnya renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose intolerance :6 &umor hypothalamus, kejadian ini jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab maramus yang lain disingkirkan D6 enyapihan yang terlalu dini desertai dengan pemberian makanan tambahan yang kurang akan menimbulkan marasmus >6
27
disertai in!eksi berulang terutama gastroenteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus
!JALA &LINIS
11;
$6 &ak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit tulang terbungkus kulit 26 ajah seperti orang tua 36 Cengeng, rewel 16 0ulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada pakai celana longgar-baggy pants6 56 erut umumnya cekung *6 ga gambang :6 Sering disertai" penyakit in!eksi umumnya kronis berulang6 dan diare
28
&B=SB(B9 $%6 0urang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. 8alam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan
pokok
atau energi.
0emampuan
tubuh
untuk
mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan. 0arbohidrat glukosa6 dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. kibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Btot dapat mempergunakan asam lemak dan keton #odies sebagai sumber energy kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. &ubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
29
0B(0S >6 ortalitas atau kejadian kematian dapat terjadi pada penderita 04, khususnya pada 04 berat. #eberapa penelitian menunjukkan pada 04 berat resiko kematian cukup besar, adalah sekitar 55?. 0ematian ini seringkali terjadi karena penyakit in!eksi seperti &uberculosis, radang paru, in!eksi saluran cerna6 atau karena gangguan jantung mendadak. n!eksi berat sering terjadi karena pada 04 sering mengalami gangguan mekanisme pertahanan tubuh. Sehingga mudah terjadi in!eksi atau bila terkena in!eksi beresiko terjadi komplikasi yang lebih berat hingga mengancam jiwa
d. 0S)BR0BR >6 84=4;S 0washiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh de!isiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. 0washiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai alnutrisi 4nergi rotein 46 8engan beberapa karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan,depigmentasi,hyperkeratosis. enyakit ini merupakan bentuk malnutrisi paling banyak didapatkan di dunia ini, pada dewasa ini,terutama sekali pada wilayah-wilayah yang masih terkebelakangan bidang industrinya. 4&B(B9 0washiorkor paling seringnya terjadi pada usia antara $-1 tahun ,namun dapat pula terjadi pada bayi .0washiorkor yang mungkin terjadi pada orang dewasa adalah sebagai komplikasi dari parasit atau in!eksi lain. #anyak hal yang menjadi penyebab kwashiorkor, namun !aktor paling mayor adalah menyusui, yaitu ketika S digantikan oleh asupan yang tidak
30
adekuat atau tidak seimbang. Setelah usia $ tahun atau lebih ,kwashiorkor dapat muncul bahkan ketika kekurangan bahan pangan bukanlah menjadi masalahnya, tetapi kebiasaan adat atau ketidak tahuan kurang nya edukasi6 yang menyebabkan penyimpangan keseimbangan nutrisi yang baik. alaupun kekurangan kalori dan bahan-bahan makanan yang lain memepersulit pola-pola klinik dan kimiawinya, gejala-gejala utama malnutrisi protein disebabkan oleh kekurangan pemasukan protein yang mempunyai nilai biologik yang baik.#isa juga terdapat gangguan penyerapan protein,misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronik,kehilangan protein secara tidak normal pada proteinuria ne!rosis6, in!eksi,perdarahan atau luka-luka bakar serta kegagalan melakukan sintesis protein , seperti yanga didapatkan pula pada penyakit hati yang kronis. ;=4S&S 0(;S ani!estasi dini pada kwashiorkor cukup samar-samar mencakup letargi,apati, dan iritabilitas. ani!estasi lanjut yang berkembang dapat berupa pertumbuhan yang tidak memadai, kurangn ya stamina, hilangnya jaringan otot, menjadi lebih peka terhadap serangan in!eksi dan edema. ;a!su makan berkurang ,jaringan bawah kulit mengendor dan lembek serta ketegangan otot menghilang. embesaran hati dapat terjadi secra dini atau kalau sudah lanjut, in!iltrasi lemak la/im ditemukan. 4dema biasanya terjadi secara dini,kegagalan mencapai penambahan ## ini dapat terselubungi oleh edema yang terjadi ,yang kerap kali telah terdapat pada organ-organ dalam,sebelum ia dapat terlihat pada muka dan anggota gerak.
$6 ujud
31
Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atro!i pada ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. uka penderita ada tanda moon !ace dari akibat terjadinya edema . 26 Retardasi ertumbuhan 9ejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu.Selain berat badan, tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat. 36 erubahan ental #iasanya penderita cengeng, hilang na!su makan dan rewel. ada stadium lanjut bisa menjadi apatis. 0esadarannya juga bisa menurun, dan anak menjadi pasi! 16 4dema ada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun berat. 4demanya bersi!at pitting. 4dema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia, gangguan dinding kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi 8). 56 0elainan Rambut erubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya texture6, maupun warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala yang mudah tercabut tanpa rasa sakit. ada penderita kwashiorkor lanjut, rambut akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi putih. Sering bulu mata menjadi panjang . *6 0elainan 0ulit 0ulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit. ada sebagian besar penderita dtemukan perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor, yaitu cra* pa$ement !ermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan . &erutama bila tekanan itu terus-menerus dan disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta, seperti pada bokong, !osa politea, lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan sebagainya. erubahan kulit demikian dimulai dengan bercak bercak kecil merah yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu
32
untuk menjadi hitam. ada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh hiperpigmentasi :6 0elainan 9igi dan &ulang ada tulang penderita kwashiorkor
didapatkan
dekalsi!ikasi,
osteoporosis, dan hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi penderita D6 0elainan )ati ada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati yang hampir semua sela hati mengandung 'akuol lemak besar. Sering juga ditemukan tanda !ibrosis, nekrosis, da in!iltrasi sel mononukleus. erlemakan hati terjadi akibat de!isiensi !aktor lipotropik >6 0elainan 8arah dan Sumsum &ulang nemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. #ila disertai penyakit lain, terutama in!estasi parasit ankilostomiasis, amoebiasis6 maka dapat dijumpai anemia berat. nemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yang penting untuk pembentukan darah seperti =erum, 'itamin # kompleks #$2, !olat, #*6 pembentukan
darah
dari
hipoplasia atau
aplasia
2,:6
. 0elainan dari
sumsum tulang
disebabkan de!isiensi protein dan in!eksi menahun. 8e!isiensi protein juga menyebabkan gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh. kibatnya terjadi de!ek umunitas seluler, dan gangguan sistem komplimen $%6 0elainan ankreas dan 0elenjar (ain 8i pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, sali'a dan usus halus terjadi perlemakan $$6 0elainan Aantung #isa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan !ungsi jantung disebabkan hipokalemi dan hipmagnesemia $26 0elainan 9astrointestinal 9ejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting. noreksia kadang-kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. 8iare terdapat pada sebagian besar penderita. )al ini terjadi karena 3 masalah 33
utama yaitu berupa in!eksi atau in!estasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak. ntoleransi laktosa disebabkan de!isiensi laktase. alabsorbsi lemak terjadi akibat de!isiensi garam empedu, konyugasi hati, de!isiensi lipase pankreas, dan atro!i 'illi mukosa usus halus 8ermatitis juga la/im ditemukan.enggelapan kulit terjadi pada tempat-tempat yang mengalami iritasi,namun tidak pada daerah-daerah yang terkena sinar matahari.. Rambutnya biasanya jarang dan halu-halus serta kehilangan elastisitasnya. ada anak-anak yang berambut gelap dapat terlihat jalur-jalur rambut berwarna merah atau abu-abu.Btot-otonya tampak lemah dan atro!i,tetapi sesekali dapat ditemukan lemak dibawah kulit yang berlebihan. 0B(0S $6 Shock 26 0oma 36 Cacat permanen
e. RS-0S)BR0BR >6 9ambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan marasmus. akanan sehari-hari tidak cukup mengandung protein demikian
dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal. ada penderita disamping
menurunnya
berat
badan
F
*%?
dari
normal
memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit, sedangkan kelainan biokimiawi terlihat pula
34
9ambaran anak marasmi-kwashiorkor
:. 4;&(0S; 4 >6 a. &ahap enyesuaian &ujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima makanan hingga ia mampu menerima diet tinggi energi dan tingi protein &4&6. &ahap penyesuaian ini dapat berlangsung singkat, adalah selama $-2 minggu atau lebih lama, bergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan mencerna makanan. Aika berat badan pasien kurang dari : kg, makanan yang diberikan berupa makanan bayi. akanan utama adalah !ormula yang dimodi!ikasi. Contoh" susu rendah laktosa Q2,5-5? glukosa Q2? tepung. Secara berangsur ditambahkan makanan lumat dan makanan lembek. #ila ada, berikan S.
35
Aika berat badan pasien : kg atau lebih, makanan diberikan seperti makanan untuk anak di atas $ tahun. emberian makanan dimulai dengan makanan cair, kemudian makanan lunak dan makanan biasa, dengan ketentuan sebagai berikut"
$6 emberian energi dimulai dengan 5% kkal+kg berat badan sehari. 26 Aumlah cairan 2%% ml+kg berat badan sehari. 36 Sumber protein utama adalah susu yang diberikan secara bertahap dengan keenceran $+3, 2+3, dan 3+3, masing-masing tahap selama 2-3 hari. 16
b. &ahap enyembuhan #ila na!su makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik, secara berangsur, tiap $-2 hari, pemberian makanan ditingkatkan hingga konsumsi mencapai $5%-2%% kkal+kg berat badan sehari dan 2-5 gram protein+kg berat badan sehari. c. &ahap (anjutan Sebelum pasien dipulangkan, hendaknya ia sudah dibiasakan memperoleh makanan biasa yang bukan merupakan diet &4&. 0epada orang tua hendaknya diberikan penyuluhan kesehatan dan gi/i, khususnya tentang mengatur makanan, memilih bahan makanan, dan mengolahnya sesuai dengan kemampuan daya belinya. Suplementasi /at gi/i yang mungkin diperlukan adalah " $6 9lukosa biasanya secara intra'ena diberikan bila terdapat tanda-tanda hipoglikemia. 26 0Cl, sesuai dengan kebutuhan, diberikan bila ada hipokalemia. 36 g, berupa gSB1 5%?, diberikan secara intra muskuler bila terdapat hipomagnesimia 16 Jitamin diberikan sebagai pencegahan sebanyak 2%%.%%% S peroral atau $%%.%%% S secara intra muskuler. #ila terdapat xero!talmia, 'itamin 36
diberikan dengan dosis total 5%.%%% S+kg berat badan dan dosis maksimal 1%%.%%% S. 56 Jitamin # dan 'itamin C dapat diberikan secara suntikan per-oral. at besi =e6 dan asam !olat diberikan bila terdapat anemia yang biasanya menyertai 00 berat.
DA6TAR PUSTA&A $. www.indonesian-publichealth.com diakses tanggal 1 juni 2%$1 2. lmatsier,S.2%%$. +rinsip Dasar Imu ii.Aakarta" 9ramedia ustaka
37