MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN KRITIS II (KPG 302) MODUL MAHASISWA MAHASISWA
DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN KRITIS Yulis Setiy De!i" S#Ke$#Ns#"M#N%# E&' D!i Wyu'i" S#Ke$#Ns#"M#Ke$# H&yetty" S#K$#"M#Kes# Ni'u* Di' K#"S#Ke$#Ns#"MANP K#"S#Ke$#Ns#"MANP S&iy+'+" S#Ke$#"Ns#S$#"Ke$#M, S#Ke$#"Ns#S$#"Ke$#M, De'i Ys&" S#Ke$#"Ns#S$#"Ke$#M, S#Ke$#"Ns# S$#"Ke$#M,
PRODI PENDIDIKAN NERS -AKULTAS -AKULTAS KEPER K EPERAW AWA ATAN UNI.E U NI.ERSITAS RSITAS AIRLANG AIR LANGGA GA SURA,AYA 20/
1
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena pada akhirnya modul praktikum keperawatan kritis II ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini disusun untu untuk k memb memberi erika kan n maha mahasis siswa wa berb berbag agai ai gamb gambara aran n kasu kasuss pada pada kepe kepera rawa watan tan krit kritis is,, menstimulasi menstimulasi mahasiswa mahasiswa untuk untuk berfikir kritis kritis
dalam melaksanaka melaksanakan n asuhan keperawatan keperawatan
mulai mulai dari dari pengka pengkajian jian,, analisi analisiss data, data, merumu merumuska skan n diagno diagnosa sa keperaw keperawata atan, n, menent menentuka ukan n interensi keperawatan dan melakukan tindakan keperawatan keperawatan pada berbagai kasus kritis serta memberikan gambaran perawatan dalam manajemen kasus pada kegawat daruratan dan kasus kritis. kritis. Modul Modul ini diharapkan diharapkan dapat menjadi a!uan belajar bagi mahasiswa untuk pen!apaian pen!apaian kompetensi kegawat kegawat daruratan dan keperawatan keperawatan kritis.
Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan modul ini.
Terima kasih
Tim "eperawatan "ritis II
#
KEPERAW KEPE RAWA ATAN KRITIS KR ITIS II
/# Des* Des*&i &i$s $sii Mt Mt A1& 1&' ' "epe "epera rawa wata tan n "rit "ritis is II meru merupa paka kan n bagi bagian an mata mata kuli kuliah ah Clinical Clinical Nursing Nursing yang mempela mempelajari jari tentan tentang g keperaw keperawatan atan kritis kritis yang yang melipu meliputi ti perawa perawatan tan pasien pasien dengan dengan kond kondis isii daru darura ratt dan dan kond kondis isii krit kritis is,, sehi sehing ngga ga maha mahasi sisw swaa kepe kepera rawa wata tan n mamp mampu u memahami perawatan pada pasien dengan kondisi yang mengan!am jiwa dengan pendekatan bio$psiko$sosial$spiritual. %emahaman ilmu tersebut sebagai a!uan dalam memberikan memberikan asuhan keperawatan keperawatan professional professional se!ara komprehensi komprehensiff berdasarkan berdasarkan kiat dan ilmu keperawatan. 2# K+$ K+$et ete' e'si si Uu Uu
%ada %ada akhi akhirr pemb pembela elajar jaran an kepe keperaw rawat atan an krit kritis is ini ini diha diharap rapka kan n maha mahasis siswa wa prod prodii %endidikan %endidikan &ers 'akultas 'akultas "eperawatan "eperawatan dapat menentukan menentukan asuhan asuhan keperawatan keperawatan yang tepat dan mengaplikasikan asuhan keperawatan tersebut pada klien dengan kondisi kritis dengan prinsip proses asuhan keperawatan yang benar.
(. Pet K+$ete'si Ke$e&!t' K&itis II N+
Leel Ke$u'
Pe'%l' ,el1& P&*ti*
M+ul /
)
*ebat dan *idai
*
+emodinamik I-%, -%/
-
Syringe pump dan infuse pump
2
3
4
"eterangan 0eel "emampuan 1. "emampuan "emampuan kogniti kognitiff sangat kurang kurang belum belum menguas menguasai ai teori dasar/ dasar/ dan belum belum pernah pernah melakukan tindakan #. "emampuan "emampuan "ognitif "ognitif kurang kurang belum belum mampu mampu mengintegra mengintegrasikan sikan teori teori dalam praktik/ praktik/,, komuni komunikas kasii minima minimal, l, pernah pernah melaku melakukan kan 1 kali kali tindak tindakan, an, perlu perlu bimbin bimbingan gan dan superisi lebih lanjut.
(
(. "emamp "emampuan uan kognitif kognitif !ukup mampu mampu mengin mengintegr tegrasik asikan an teori teori dalam dalam prakti praktik k dengan dengan pemberian kata kun!i/, komunikasi !ukup baik, melakukan tindakan lebih dari 1 kali tinda tindakan kan terkoo terkoordi rdinasi nasi dengan dengan baik baik dan mahasis mahasiswa wa per!ay per!ayaa diri/, diri/, perlu perlu bantua bantuan n minimal dan superisi seperlunya. 2. "ema "emam mpuan puan kogn kognit itif if baik baik mam mampu pu meng mengin inte tegr gras asik ikan an teor teorii dala dalam m prak prakti tik/ k/,, komunikasi efektif, kompeten dalam melakukan tindakan terkoordinasi, per!aya diri, !aring/, tidak perlu bantuan dan dapat membantu mengajarkan ke yang lain
Kete&'%' Pe'5$i' *+$ete'si *+%'iti6
Mahasi siswa swa diwa diwaji jibk bkan an untu untuk k mela melaku kuka kan n pemb pembela elaja jaran ran mand mandir irii S-0 S-0// untu untuk k /# Maha men!apai kompetensi kognitif yang diharapkan. 2# %ertanyaan %ertanyaan yang ada di kompetensi kompetensi kognitif kognitif wajib sudah diisi sebelum sebelum praktikum praktikum dimulai. 3# Mahasiswa wajib menuliskan se!ara jelas sumber atau referensi yang dipergunakan pada bagian isian kompetensi kognitif. 4# )pabila lembar isian pada kompetensi kognitif dirasakan belum mewakili jawaban yang yang leng lengka kap, p, maka maka maha mahasis siswa wa dipe diperk rken enan anka kan n untu untuk k mena menamb mbah ah pada pada lemba lembar r jawaban lain, dengan !atatan kerapian dalam ukuran kertas dan peletakan lembar jawaban tambahan. 7# Segala bentuk plagiarism yang dilakukan oleh mahasiswa akan memperoleh tindakan tegas yaitu pengurangan nilai # Ealuasi dari pen!apaian ini akan dilakukan oleh fasilitator dan %3M) 8# Setiap modul yang telah selesai dilaksanakan harus memperoleh bukti dari fasilitator berupa tanda tangan pada hari dan jam dimana modul tersebut terselesaikan, untuk dilakukan penilaian dan ealuasi oleh %3M) 9# Mahasiswa dapat memperoleh detil jawaban dari setiap pertanyaan yang ada pada kompetensi kognitif apabila seluruh kelompok telah menyelesaikan praktikum pada modul tersebut. Pe'5$i' *+$ete'si A6e*ti6 1. penila penilaian ian pada aspek afektif afektif akan dilakuka dilakukan n oleh oleh fasilit fasilitato atorr se!ara se!ara terintegr terintegrasi asi pada setiap setiap kegiat kegiatan an pen!ap pen!apaia aian n kompet kompetens ensii kognit kognitif if maupun maupun pen!ap pen!apaian aian kompet kompetens ensii psikomotor #. matriks matriks atribut soft soft skill yang yang digunakan digunakan pada pada pen!apaian pen!apaian kompetens kompetensii efektif sebagai sebagai berikut
&o
)T4I*5T
6E'I&ISI
I&6I")T74 I&6I")T74
S"74 2
S7'T S"I00S disiplin
1
#.
(.
2.
1
"etepatan waktu dalam mengikuti kegiatan praktikum "etaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan tugas dan tata tertib praktikum Etika %erilaku sesuai norma dalam kegiatan praktikum %artisipasi "eikutsertaan aktif se!ara aktif dalam setiap kegiatan praktikum
"omunika tif
"emampuan mengemukaka n pendapat atau gagasan baik lisan maupun tulisan
#
(
2
"ehadiran dilaboratorium
Tidak hadir di laborat orium
6atang 6atang terlamb terlambat at 8 9$19mnt 19menit
6atang tepat waktu
%enyerahan tugas dan patuh terhadap tata tertib
Terlam bat 8# hari : selalu melang gar
Terlam bat # hari : sering melang gar
Terlambat 1hr : jarang melanggar
Tepat waktu: tdk pernah melangga
%erilaku dan Tidak u!apan yang pernah sopan : santun
jarang
Sering
selalu
%enyampaian pendapat baik lisan maupun tulisan tanya,melalui bertanya, memberikan jawaban, penyampaian ide/ %enyampaian pendapat atau gagasan dengan penuh per!aya diri, berani dengan kalimat yang mudah dipahami dan asertif
Tidak pernah
jarang
Sering
selalu
Tidak pernah
jarang
Sering
selalu
Pe'5$i' K+$ete'si Psi*++t+& 1.
%elaksanaan tindakan kompetensi psikomotor ini tergantung pada topi! yang akan dipelajari. 'asilitator akan menjelaskan bagaimana prosedur tindakan dilakukan. "husus topik ;reiew< maka mahasiswa harus langsung melakukan dengan media phantom atau teman dalam tim praktikum, fasilitator akan memberikan justifikasi dan arahan apabila pada saat pelaksanaan mahasiswa belum benar atau belum sesuai prosedur
9
2. 3.
%ada pen!apaian kompetensi psikomotor setiap mahasiswa wajib melakukan kompetensi psikomotor sesuai dengan materi praktikum yang dilakukan )pabila waktu praktikum tidak men!ukupi bagi mahasiswa untuk melakukan tindakan sesuai kompetensi psikomotor yang diharapkan dengan pendampingan fasilit ator, maka mahsiswa wajib melakukan se!ara indiidual tiindakan tersebut. %enilaian dapat dilakukan pada saat pendalaman praktikum .
PETUN:UK PRAKTIKUM
1. Materi praktikum ada ( yaitu a. *ebat dan *idai b. +emodinamik I-%, -%/ c. Syringe pump dan infuse pump 2. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktikum 1==> kehadiran/ sesuai dengan jadwal kelompoknya, apabila berhalangan hadir diharapkan men!ari pengganti pada hari tersebut dengan melapor pada %3M) dan fasilitator 3. Setiap kelompok mengingatkan ke masing$masing fasilitator pelaksaan praktikum minimal # hari seblumnya 4. Inisial fasilitator adalah sebagai berikut • E6? Erna 6wi wahyuni • +Y +armayetty • S4 Sriyono • YS6 Yulis Setiya 6ewi • 6Y 6eny Yasmara 5. Setiap mahasiswa wajib mentaati tata tertib praktikum 6. "etentuan ujian praktikum akan dijelaskan lebih lanjut pada akhir pelaksanaan praktikum 7. 6aftar nama kelompok dapat di akses di www.ners.unair.a!.id
@
M+ul A ,E,AT DAN ,IDAI
ISI MODUL ;
1. #. (. 2.
"ompetensi yang diharapkan kognitif, afektif, dan psikomotor/ Trigger !ase %rosedur tindakan 6aftar referensi
"ompetensi yang diharapkan A# K+%'iti6 ' A6e*ti6 (Te&i'te%&si) Mahasiswa mampu 1. Mengidentifikasi indikasi pembebatan dan pembidaian #. Melakukan pembebatan sesuai dengan prosedur. (. Melakukan pembidaian sesuai dengan prosedur. Ke%it'
%*0
Tu%s -silitt+&
'asilitator mengarahkan mahasiswa untuk menganalisis trigger !ase sesuai dengan modul praktikum yang menjadi a!uan bagi mahasiswa dalam melakukan tindakan pengkajian dan pemeriksaan fisik
Pe'5$i' Msis! Mahasiswa melakukan analisis terhadap trigger !ase yang ditunjukkan dengan mampu menjelaskan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk masalah sesuai trigger !ase, menentukan masalah keperawatan dan interensi keperawatan yang tepat
Pe'ili' H& s*ill S+6t s*ill - "emampuan - 6isiplin sintesis analisis - Etika kasus - %artisipasi - "emampuan dalam - )ktif memahami konsep - "omunikatif dan aplikasi S7% keperawatan - "emampuan dalam !riti!al point S7% keperawatan - "emampuan mengaplikasikan S7% keperawatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan gangguan bantuan hidup dasar.
A
'asilitator mendemonstrasikan keterampilan pengkajian dan pemeriksaan fisik sesuai trigger !ase/ yang akan dipelajari
Mahasiswa mampu melakukan redemonstrasi terkait ketrampilan yang telah ditunjukkan fasilitator
B
K+$ete'si / ; Pe
DE-INISI
%enutupan dan penekanan dengan membalut bagian tubuh yang mengalami !edera dengan tujuan tertentu 2#
TU:UAN
a. Membantu mengatasi perdarahan b. Melindungi dari bagian tubuh yang mengalami !edera sehingga mengurangi !. d. e. f. 3#
PERSIAPAN ALAT
a. b. !. d. e. f. 4#
kontaminasi dan infeksi Menahan penutup luka, traksi, bidai, rambut kepala Memberikan tekanan agar tidak terjadi pembengkaan Mengurangi pergerakan bagian tubuh yang !edera imobilisasi/ Menopang bagian tubuh yang !idera
Mitella pembalut segitiga/ 6asi -raat %ita Stre!table 4oler *andage/ %lester %embalut berperakat/ "assa Steril Triangle -loth
PROSEDUR TINDAKAN A# De'%' itell -apitum praum triangulare a. 5kur pembalut segitiga dengan ukuran kepala korban mulai pangkal hidung
sampai bagian belakang kepala. b. *alut segitiga ditempatkan dipangkal hidung sampai dengan bagian belakang kepala korban, posisi penderita lebih baik tidur !. Ikatan sebaiknya diletakkan disamping kepala korban d. *agian yang menutup hidung dan mata dilipat dimasukkan kedalam sehingga berfungsi menahan rambut kepala /#
2#
-si N+s a. *uat pembalut segitiga sedemikian rupa menjadi seperti dasi b. %embalutan ini tidak boleh untuk korban yang pernah tidak sadar dan !uriga
patah tulang wajah !. 0ingkarkan pada diameter kepala dam membuat simpul di depan telinga Pe'y'%% le'%' = Sli'% C
1. #. (. 2. 9. 3#
Tempatkan ujung siku pembalut segitiga disiku penderita 5jung yang lebih diplintir, kemudian diikat atau diberi peniti Setelah selesai melakukan tindakan, periksa ujung$ujung jari *ila ujung jari menjadi pu!at maka penyangga dilepas *ila akan dikirim ikat ketubuh penderita sehingga bagian yang di!urigai
patah tulang benar$benar tidak mudah bergerak Pe<lut t'%' 1. 5kur sedemikian rupa pembalut segitiga dengan tangan yang akan dibalut #. 'ungsi hanya untuk melindungi atau mengurangi resiko infeksi dan estetika
,# De'%' $e<lut $it 1. *alutan berulang dolabra !urrens/ 5ntuk pembalutan bagian tubuh yang penampang melintangnya sama #. *alutan %u!uk 4ebung dolabra reersa, spika, balutan angka B 5ntuk bagian tubuh yang penampang melintangnya tidak sama. ># >ATATAN P&i'si$ Pe
Men!u!i tangan
<#
Memilih bebat yang sesui berdasar jenis, bahan, panjang, dan lebarnya.
5#
Menutup seluruh luas luka, usahakan dengan pembalut steril. *ila ada perdarahan dan pembalut tertembus darah tambahkan pembalut di atasnya
#
*ila hanya ada satu lembar penutup luka steril maka tambahkan bahan lain menutup diatasnya
e#
*alutan rapat tidak erat tidak kendor
6#
5sahakan ujung jari terlihat, bila ujung jari tidak mengalami !edera
%#
%erhatikan pembuluh darah daerah yang dibebat
PEM,IDAIAN /#
DE-INISI
Suatu usaha dengan menggunakan alat penunjang yang tidak mudah bengkok dipergunakan untuk mempertahankan posisi suatu keadaan !uriga patah tulang agar patahan tulang tidak bergerak sehingga korban tidak kesakitan atau mengalami keadaan yang lebih parah
2# TU:UAN
a. Men!egah patah tulang tertutup menjadi patah tulang terbuka b. Mengurangi kerusakan bagian tubuh sekitar daerah patah tulang 1=
!. Mengurangi rasa sakit 3# PERSIAPAN ALAT
a. *idai "aku b. *idai 0unak !. Traksi 5ntuk di lapangan diutamakan mempunyai bidai yang kaku. *isa digunakan tongkat, daun pintu, potongan pagar, benda lain yang keras.
4# PROSEDUR TINDAKAN
1. #. (. 2. 9. @.
0akukan pembalutan luka lebih dulu Tentukan bidai yang paling !o!ok %asang bidai dan atur posisi yang enak ?aktu mengatur posisi bidai usahakan gerakan sedikit mungkin. Setelah posisi tepat lakukan pengikatan %engikatan tidak boleh terlalu ken!ang
7# >ATATAN P&i'si$ Pe
yang !uriga patah tulang !. *idai dibalut lapisan empuk # DA-TAR PUSTAKA MuttaDin, )rief. "eperawatan Muskuloskeletal, Salemba Medika #==C, 3akarta 6epartment of )rmy The 5S, *andaging and Splinting, 6epartment of )rmy ,1C9A,
?ashington
11
T&i%%e& 5se
Seorang laki$laki berusia #B tahun terjatuh dari sepeda motor. %asien mengalami !losed fraktur -ruris, %ada saat ini pasien sudah dieakulasi dipinggir jalan. 1. 0engkapi pengkajian diatas dengan data tambahan #. *uatlah asuhan keperawatan sesuai dengan kasus diatas.
3awaban
1#
1(
12
PROSEDUR TINDAKAN
&o
"egiatan
1. #. (.
%erkenalkan diri dan jelaskan tujuan tindakan %ertahankan 5niersal %re!aution Ti'*' Pe
6ikerjakan
Tidak 6ikerjakan
a. Mitella pembalut segitiga/ b. 6asi -raat !.%ita Stre!table 4oler *andage/ d. %lester %embalut berperakat/ e."assa Steril f. Triangle -loth ,# P&+seu& Ke&1 ? De'%' itell -apitum praum triangulare 1. 5kur pembalut segitiga dengan ukuran kepala korban mulai pangkal hidung sampai bagian belakang kepala. #. *alut segitiga ditempatkan dipangkal hidung sampai dengan bagian belakang kepala korban, posisi penderita lebih baik tidur (. Ikatan sebaiknya diletakkan disamping kepala korban 2. *agian yang menutup hidung dan mata dilipat dimasukkan kedalam sehingga berfungsi menahan rambut kepala 'asia &adosa 1. *uat pembalut segitiga sedemikian rupa menjadi seperti dasi #. %embalutan ini tidak boleh untuk korban yang pernah tidak sadar dan !uriga patah tulang wajah 3. 0ingkarkan pada diameter kepala dam membuat simpul di depan telinga. %enyangga lengan F Sling 1. Tempatkan ujung siku pembalut segitiga disiku penderita #. 5jung yang lebih diplintir, kemudian diikat atau diberi peniti (. Setelah selesai melakukan tindakan, periksa ujung$ ujung jari 2. *ila ujung jari menjadi pu!at maka penyangga dilepas 9. *ila akan dikirim ikat ketubuh penderita sehingga 19
bagian yang di!urigai patah tulang benar$benar tidak mudah bergerak. %embalut tangan 1. 5kur sedemikian rupa pembalut segitiga dengan tangan yang akan dibalut #. 'ungsi hanya untuk melindungi atau mengurangi resiko infeksi dan estetika 6engan pembalut pita 1. *alutan berulang dolabra !urrens/ 5ntuk pembalutan bagian tubuh yang penampang melintangnya sama #. *alutan %u!uk 4ebung dolabra reersa, spika, balutan angka B 5ntuk bagian tubuh yang penampang melintangnya tidak sama.
2. 9.
Ti'*' Pe
1@
DA-TAR PEN>APAIAN N+#
Ke%it'
Kese$t' *e /
2
3
4
7
-atatan •
*erikan angka 1$2/ sesuai dengan leel kompetensi yang di!apai mahasiswa pada setiap kesempatan
•
6aftar tilik ini dapat dipergunakan selama dilaboratorium
•
Mahasiswa diharapkan aktif dalam berlatih untuk melakukan tindakan
1A
M)+)SIS?) 6I&Y)T)")& G
4E"7ME&6)SI
Gdinyatakan dengan terampil, kurang terampil atau belum terampil
NILAI ; %3M)
')SI0IT)T74
/
/
TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
MODUL ,
1B
PEMANTAUAN HEMODINAMIK (>.P" EKG" I>P) ISI MODUL ;
1. #. (. 2.
"ompeensi yang diharapkan kognitif, afektif, dan psikomotor/ Trigger !ase %rosedur tindakan 6aftar refrensi
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN A# KOGNITI- @ A-EKTI- (TERINTEGRASI) Mahasiswa mampu 1. Menyebutkan definisi dari pemantauan hemodinamik -%, I-%/ #. Menyebutkan tujuan dari tindakan pemantauan hemodinamik -%, I-%/ (. Menyebutkan dan mempersiapkanan alat dari tindakan pemantauan hemodinamik -%, I-%/ 2. Menyebutkan tahapan tindakan pemantauan hemodinamik -%, I-%/ 9. Menjelaskan intepretasi dari temuan pemantauan hemodinamik -%, I-%/ ,# PSIKOMOTOR @ A-EKTI- ( TERINTEGRASI)
"egiatan
%*0
Tugas 'asilitator
'asilitator mengarahkan mahasiswa untuk menganalisis trigger !ase sesuai dengan modul praktikum yang menjadi a!uan bagi mahasiswa
'asilitator
%en!apaian Mahasiswa Mahasiswa melakukan analisis terhadap trigger !ase yang ditunjukkan dengan mampu menjawab dan menjelaskan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk masalah sesuai trigger !ase, menentukan masalah keperawatan dan interensi keperawatan yang tepat
%enilaian +ard skill -
"emampuan sintesis analisis kasus - "emampuan dalam memahami konsep dan aplikasi S7% keperawatan - "emampuan dalam !riti!al point S7% keperawatan - "emampuan mengaplikasikan S7% keperawatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan pneomothoraH
Soft skill -
6isiplin Etika %artisipasi )ktif "omunikatif
Mahasiswa mampu 1C
mendemonstrasika n keterampilan pemantauan hemodinamik -%, I-%/yang akan dipelajari
melakukan redemonstrasi terkait ketrampilan yang telah ditunjukkan fasilitator
#=
K+$ete'si 2#/ Pe'tu' He+i'i*; >.P /# DE-INISI PENGUKURAN >.P;
Melakukan pengukuran tekanan pada pembuluh ena sentral.
2# TU:UAN PENGUKURAN >.P;
1. Mengetahui status olume intraaskuler dan menunjukkan olume sirkulasi darah status hidrasi tubuh/ normoolemik, hiperolemik, hipoolemik atau dehidrasi. #. Mengetahui tonus pembuluh darah hipotonus atau hipertonus (. Mengetahui fungsi entrikel kanan sebagai pompa indikasi gagal jantung kanan
3# PERSIAPAN ALAT UNTUK PENGUKURAN >.P;
1. -airan isotonis &a-l =,C>/. #. # buah infus set $ 1 buah untuk dipasang pada manometer. $ 1 buah untuk !airan isotonis. (. Manometer. 2. Waterpass atau pipa 5. 9. Threeway stopcock @. Sarung tangan bersih
4# PROSEDUR PENGUKURAN >.P;
%engukuran -% dapat dilakukan dengan menggunakan $ Manometer manual
P&+seu& Pe'%u*u&' >.P se5& 'ul;
1. 3elaskan prosedur tindakan kepada pasien atau keluarga. #. %ersiapkan alat. (. Men!u!i tangan dan gunakan sarung tangan bersih. 2. %ersiapkan pasien
dengan memposisikan pasien
datar
supine
position/
bila
memungkinkan. *ila pengukuran tidak dapat dilakukan dengan supine position, maka pengukuran dapat dilakukan dengan posisi kepala pasien ditinggikan (=$2= o. %osisikan lengan pasien ke atas kepala atau menjauhi dada pasien. #1
Note:
$ %rinsipnya tiap pengukuran pada satu pasien sebaiknya menggunakan satu posisi yang sama. -atat posisi pasien pada awal pengukuran untuk menjaga konsistensi hasil pengukuran. 9. -ek !airan yang saat ini dipergunakan pasien. %ergunakan !airan isotonis &a-l =,C>/ untuk melakukan pengukuran. Note:
$ )pabila infus set untuk pengukuran -% tidak memungkinkan untuk diganti, maka ganti !airan yang terpasang pada pasien dengan !airan isotonis &a-l =,C>/ dan alirkan terlebih dahulu untuk mendorong !airan sebelumnya masuk ke tubuh. @. %astikan kepatenan kateter dengan melihat kelan!aran tetesan !airan infus dan aliran threeway stopcock . A. Tentukan e&+ $+i't (titi* '+l) dengan waterpass atau pipa u setinggi I>S I. mid axillary line posisi ini menggambarkan setinggi atrium kanan/. Titik ini merupakan
;Ple<+stti5 ABis < lihat gambar 1/. %asang manometer pada tiang infus sesuai ero point yang telah ditentukan.
Jambar 1
The %hlebostati! )His Emil ernare! : Sally *eattie 6ulak, #==(/
B. Tutup aliran threeway dari !airan infus yang ke arah jantung. Note:
$ )pabila pasien mendapatkan obat$obat emergen!y inusion pu!p"syringe pu!p/,
C. *uka aliran threeway dari !airan isotonis yang ke arah manometer. Isi manometer dengan !airan isotonis tersebut se!ukupnya bila menggunakan infus set usahakan !hamber infus ##
terisi/ lalu tutup lagi alirann 1=. *uka aliran threeway dari !airan manometer dan alirkan ke jantung. 11. %erhatikan !airan dalam manometer akan turun perlahan sesuai irama nafas pasien hingga berhenti pada satu titik ketinggian tertentu. 1#. )ngka pada manometer yang sejajar dengan tinggi permukaan air tersebut adalah nilai -%. 1(. "embalikan threeway pada aliran semula. Note:
$ %asang dan alirkan kembali !airan infus sebelumnya, apabila !airan infus tersebut selama pengukuran dilepas. 12. Melepas sarung tangan dan men!u!i tangan. 19. 6okumentasikan hasil pengukuran -%.
INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN >.P;
1. &ilai normal -% •
9 F 19 !m+ #7 menggunakan manometer manual/
•
2 F 11 mm+g menggunakan monitor dan transdu!er/
&ote %ada pengukuran dengan ele!troni! pressure transdu!er, hasil pengukuran satuannya adalah mm+g.
#(
TRIGGER CASE
Seorang laki laki dirawat di 4uang *urn 5nit dengan luka bakar grade III (=> hari kedua setelah mendapatkan resusitasi !airan. 1. 0engkapi data pengkajian pada kasus diatas #. *uatlah asuhan keperawatan berdasarkan data tambahan yang sudah saudara susun. 3awaban
#2
#9
#@
#A
PROSEDUR TINDAKAN Pe'tu' He+i'i*; >.P
&o
"egiatan
1.
%erkenalkan diri dan identifikasi identitas pasien serta kebutuhan untuk pengukuran -% %ertahankan 5niersal %re!aution Ti'*' Pe
#. (.
6ikerjakan
Tidak 6ikerjakan
1. -airan isotonis &a-l =,C>/. #. # buah infus set a. 1 buah untuk dipasang pada manometer. b. 1 buah untuk !airan isotonis. (. Manometer. 2. Waterpass atau pipa 5. 9. Threeway stopcock @. Sarung tangan bersih ,# P&+seu& Ke&1 P&+seu& Pe'%u*u&' >.P se5& 'ul; 1. 3elaskan prosedur tindakan kepada pasien atau keluarga. #. %ersiapkan alat. (. Men!u!i tangan dan gunakan sarung tangan bersih. 2. 3aga %riasi pasien 9. %ersiapkan pasien dengan memposisikan pasien datar supine position/ bila memungkinkan. *ila pengukuran tidak dapat dilakukan dengan supine position, maka pengukuran dapat dilakukan dengan posisi kepala pasien ditinggikan (=$2=o. %osisikan lengan pasien ke atas kepala atau menjauhi dada pasien. Note: $ %rinsipnya tiap pengukuran pada satu pasien sebaiknya menggunakan satu posisi yang sama. -atat posisi pasien pada awal pengukuran untuk menjaga konsistensi hasil pengukuran. @. -ek !airan yang saat ini dipergunakan pasien. %ergunakan !airan isotonis &a-l =,C>/ untuk melakukan pengukuran. Note: $ )pabila infus set untuk pengukuran -% tidak memungkinkan untuk diganti, maka ganti !airan #B
yang terpasang pada pasien dengan !airan isotonis &a-l =,C>/ dan alirkan terlebih dahulu untuk mendorong !airan sebelumnya masuk ke tubuh. A. %astikan kepatenan kateter dengan melihat kelan!aran tetesan !airan infus dan aliran threeway stopcock . B. Tentukan e&+ $+i't (titi* '+l) dengan waterpass atau pipa u setinggi I>S I. mid axillary line posisi ini menggambarkan setinggi atrium kanan/. Titik ini merupakan ;Ple<+stti5 ABis < lihat gambar 1/. %asang manometer pada tiang infus sesuai ero point yang telah ditentukan.
Jambar 1
The %hlebostati! )His Emil ernare! : Sally *eattie 6ulak, #==(/
C. Tutup aliran threeway dari !airan infus yang ke arah jantung. Note: $ )pabila pasien mendapatkan obat$obat emergen!y inusion pu!p"syringe pu!p/,
$ %asang dan alirkan kembali !airan infus sebelumnya, apabila !airan infus tersebut selama pengukuran dilepas. 2. 9.
)khiri tindakan, rapikan klien lepas sarung tangan dan !u!i tangan 6okumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik se!ara subyektif maupun obyektif.
PROSEDUR TINDAKAN Pe'tu' He+i'i*; E>G
&o
"egiatan
1.
%erkenalkan diri dan identifikasi identitas pasien serta kebutuhan untuk perekaman E-J %ertahankan 5niersal %re!aution Ti'*' Pe
#. (.
6ikerjakan
Tidak 6ikerjakan
1. E"J yang dilengkapi "abel untuk sumber listrik "abel elektroda Ekstremitas : 6ada %lat elektroda ekstremitas K karet pengikat *alon penghisap elektroda #. 3elly ele!trode (. kertas E"J 2. "ertas tissue 9. "apas al!ohol ,# Pe&si$' $sie'
%enjelasan tujuan pemeriksaan : hal$hal yang harus diperhatikan saat perekaman 6inding dada harus terbuka
>& e'e$t*' ele5t&+e
a. Elektrode eHtremitas diatas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan b. %ada eHtremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dala !. %osisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapat dipasang sampai ke bahu kiri atau kanan dan pangkal paha kiri atau kanan. "emudian kabel$kabel dihubungkan. d. Elektrode dada harus selalu terpasang dengan (=
benar ># P&+seu& Ke&1 1. %erawat !u!i tangan #. 3elaskan prosedur tindakan pada pasien (. 3aga priasi pasien 2. *ersihkan area yang akan dipasang ele!trode 9. *eri jelli dan pasang elektrode @. +idupkan mesin E"J power on/ A. 0akukan kalibrasi. "alibrasi 1m, ke!epatan #9 mmKdetik. B. 0akukan perekaman C. Semua elektroda di lepas, jelly dibersihkan dari tubuh pasien. 1=. *eritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai 11. Setelah itu matikan mesin E"J. 1#. -atat nama pasien, umur tanggal jam, identitas perekam lead diberi tanda dibawah tiap lead 2. 9.
)khiri tindakan, rapikan klien, lepas sarung tangan dan !u!i tangan 6okumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik se!ara subyektif maupun obyektif.
PROSEDUR TINDAKAN Pe'tu' He+i'i*; I>P
&o
"egiatan
1.
%erkenalkan diri dan identifikasi identitas pasien serta kebutuhan untuk pengukuran I-% %ertahankan 5niersal %re!aution Ti'*' Pe
#. (.
6ikerjakan
Tidak 6ikerjakan
1. Infus Set # buah 1 untuk manometer, 1 dihubungkan dengan drain/ #. 6rain bag 1 buah (. Tree ?ay stop -o!k 1 buah 2. Standart infus 9. Manometer @. ?ater pass A. Sarung tangan ,# P&+seu& Ke&1 1. *eri tahu pasien atau keluarga pasien tentang prosedure yang akan dilaksanakan #. 3aga priasi pasien
(1
(. 2. 9. @.
-u!i Tangan Junakan sarung tangan %osisikan pasien slight head up sesuai indikasi/ Junakan tree way stop!o!k untuk menghubungkan antara otak, bag drain/ dan manometer. A. Tutup drain ke arah I-% selama 9 menit B. Tentukan titik nol dari M)E C. Tree way stop !o!k posisi stop ke arah drain bag 1=. Infus set yang kearah I-% tetap terbuka 11. %erhatikan pergeseran -S' -erebro Spinal 'luid/ pada manometer pengukur, tunggu sampai berhenti, lihat pada manometer angka yang menunjukkan tingginya !airan. 1#. "embalikan posisi tree way stop !o!k mengalir kea rah drain bag. 2. 9.
)khiri tindakan, bereska alat$alat, rapikan klien dan lepas sarung tangan serta !u!i tangan 6okumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik se!ara subyektif maupun obyektif.
DA-TAR PEN>APAIAN N+#
Ke%it'
Kese$t' *e /
2
3
4
7
-atatan •
*erikan angka 1$2/ sesuai dengan leel kompetensi yang di!apai mahasiswa pada setiap kesempatan
•
6aftar tilik ini dapat dipergunakan selama dilaboratorium maupun selama %*%
(#
•
Mahasiswa diharapkan aktif dalam berlatih untuk melakukan tindakan baik %*0 maupun %*%/
M)+)SIS?) 6I&Y)T)")& G
4E"7ME&6)SI
Gdinyatakan dengan terampil, kurang terampil atau belum terampil
NILAI ; %3M)
')SI0IT)T74
/
/
TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
M+ul > SYRINGE PUMP DAN IN-USE PUMP
((
ISI M7650 1. #. (. 2.
"ompetensi yang diharapkan kognitif, afektif, dan psikomotor/ Trigger !ase %rosedur tindakan 6aftar referensi
"ompetensi yang diharapkan A# KOGNITI- @ A-EKTI- (TERINTEGRASI) Mahasiswa mampu 1. Menyebutkan definisi dari syringe pump dan infuse pump #. Menyebutkan tujuan dari syringe pump dan infuse pump (. Menyebutkan dan mempersiapkanan alat syringe pump dan infuse pump 2. Menyebutkan tahapan pengoperasian syringe pump dan infuse pump 9. Menjelaskan penentuan dosis obat dengan menggunakan syringe pump dan infuse pump. ,# PSIKOMOTOR @ A-EKTI- ( TERINTEGRASI)
"egiata n %*0
Tugas 'asilitator
'asilitator mengarahkan mahasiswa untuk menganalisis trigger !ase sesuai dengan modul praktikum yang menjadi a!uan bagi mahasiswa
'asilitator
%en!apaian Mahasiswa Mahasiswa melakukan analisis terhadap trigger !ase yang ditunjukkan dengan mampu menjelaskan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk masalah sesuai trigger !ase, menentukan masalah keperawatan dan interensi keperawatan yang tepat
%enilaian +ard skill Soft skill "emampuan - 6isiplin sintesis analisis - Etika kasus - %artisipasi "emampuan - )ktif dalam - "omunikatif memahami konsep dan aplikasi S7% keperawatan "emampuan dalam !riti!al point S7% keperawatan "emampuan mengaplikasikan S7% keperawatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan obat emergen!y yang menggunakan syringe pump dan infuse pump
Mahasiswa (2
mendemonstrasikan keterampilan syringe pump dan infuse pump/ yang akan dipelajari
%*%G
'asilitator melakukan obserasi dan penilaian terhadap hasil pengkajian
'ailitator melakukan obserasi dan penilaian terhadap hasil analisis data dan penentuan interensi keperawatan
'asilitator melakukan obserasi dan pendampingan terhadap tindakan yang dilakukan.
mampu melakukan redemonstrasi terkait ketrampilan yang telah ditunjukkan fasilitator Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan obat emergen!y yang menggunakan syringe pump dan infuse pump Mahasiswa mampu melakukan analisis data dan menyusun interensi keperawatan pada pasien dengan 7bat Emergen!y yang menggunakan syringe pump dan infuse pump Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan baik mandiri maupun kolaboratif/ dalam manajemen pada pasien dengan obat$ obat emergen!y, menyusun (9
materi edukasi dan pemberian edukasi.
KOMPETENSI 3#/ ; sy&i'%e $u$
/# DE-INISI #yringe pu!p adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur pemberian medikasi intraena dengan dosis yang sangat ke!il dalam jangka waktu yang lama dan berkelanjutan. 2# TU:UAN 5ntuk menjaga pemberian medikasi intraena sesuai kebutuhan klien. 5ntuk memberikan medikasi dengan dosis ke!il dan waktu pemberian yang lama. 3# PERSIAPAN ALAT 1. #yringe pu!p #. Standart infus (. Spuit sesuai kebutuhan #= !!K 9= !!/ dan medikasi klien. 2. $erusor% &'tentio! tube 9. Three way @. Nee(le 4# PROSEDUR KER:A 1. *awa alat$alat ke dekat klien. #. -u!i tangan (. Siapkan spuit dan medikasi klien. 2. %asangkan spuit pada syringe pu!p dan hubungkan spuit dengan akses intraena. 9. &yalakan syringe pu!p. @. )tur jumlah medikasi yang akan diberikan dalam !!Kjam. A. Tekan start untuk memulai pemberian medikasi. B. 3ika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan dengan suara dan lampu yang menyala merah. Al& si%' ◊ $i& ATATAN ; 1. 7bserasi pasien selama pemberian #. -atat tindakan yang sudah dilakukan
(@
4umus perhitungan dosis "onersikan dosis gamma 1 L 1 m!g 1K1=== mg / atau nanogram 1 ng 1K1====== mg/ 6osis ..../ H ** H @= Sediaan ... ./K!!
!! K jam
(A
KOMPETENSI 3#2 I'6use Pu$ /# DE-INISI
,nuse pu!p adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur pemberia !airan pada klien.
2# TU:UAN
5ntuk menjaga pemberian !airan parenteral sesuai kebutuhan klien. Men!egah kelebihan olume !airan yang diberikan karena ketidakstabilan tetesan !airan infus.
3# PERSIAPAN ALAT
1. ,nuse pu!p dan tiang penyangga #. -airan infus (. Infus set sesuai dengan kebutuhan alat inuse pu!p
4# PROSEDUR KER:A
1. *awa alat$alat ke dekat klien. #. Siapkan !airan infus dan inuse set dan gantungkan di tiang penyangga inuse pu!p. (. %asangkan bagian selang pada infus set pada inuse pu!p% pastikan tidak ada udara pada selang. 2. %asang (rip sensor pada tempat tetesan infus set. 9. &yalakan inuse pu!p. @. )tur infus set pada infuse pump sesuai infuse set yang digunakan. A. )tur jumlah !airan yang akan diberikan pada klien tiap jam. B. Tekan start untuk memulai pemberian !airan. C. 3ika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan dengan suara dan lampu yang menyala merah pada tulisan air% occlusion% low err% e!pty% (oor% co!pletion. 1=. Ealuasi respon klien terhadap pemberian !airan.
7# >ATATAN
(B
1. 7bserasi respon pasien selama pemberian infus #. %en!atatan dan pelaporan setelah tindakan
(C
TRIGGER >ASE
Seorang laki$laki dirawat di ruang I-5 dengan penurunan kesadaran, Tensi C=K@= mm+g, &adi CB HKm, 44 bedside monitor #B HKm, suhu (A,9 -. ** 9= kg. %ada saat ini pasien diren!anakan untuk mendapatkan dopamine 9 m!g. %ertanyaan 1. 0engkapi data pada kasus diatas #. *uatlah asuhan keperawatan sesuai data tambahan (. +itung kebutuhan pemberian doapim pasin bila diberikan dengan syringe pump, infuse pump dan pemberian manual melalui hitung tetesan
3awaban
2=
21
2#
2(
22
PROSEDUR TINDAKAN Sy&i'%e Pu$
&o
"egiatan
1. #. (.
%erkenalkan diri dan identifikasi identitas pasien %ertahankan 5niersal %re!aution Ti'*' Pe
6ikerjakan
Tidak 6ikerjakan
1. #yringe pu!p #. Standart infus (. Spuit sesuai kebutuhan #= !!K 9= !!/ dan medikasi klien. 2. $erusor% &'tentio! tube 9. Three way @. Nee(le ,# P&+seu& Ke&1 1. *awa alat$alat ke dekat klien. #. -u!i tangan (. Siapkan spuit dan medikasi klien. 2. %asangkan spuit pada syringe pu!p dan hubungkan spuit dengan akses intraena. 9. &yalakan syringe pu!p. @. )tur jumlah medikasi yang akan diberikan dalam !!Kjam hitung/ A. Tekan start untuk memulai pemberian medikasi. B. 3ika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan dengan suara dan lampu yang menyala merah. Al& si%' ◊ $i& ATATAN ; 1. 7bserasi pasien selama pemberian #. -atat tindakan yang sudah dilakukan
2. 9.
)khiri tindakan, rapikan klien dan lepas sarung tangan serta !u!i tangan 6okumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik se!ara subyektif maupun obyektif. 29
PROSEDUR TINDAKAN I'6use Pu$
&o
"egiatan
6ikerjakan
1. #. (.
%erkenalkan diri dan identifikasi identitas pasien %ertahankan 5niersal %re!aution Ti'*' Pe
Tidak 6ikerjakan
1. ,nuse pu!p dan tiang penyangga 2. -airan infus 3. Infus set sesuai dengan kebutuhan alat inuse pu!p ># P&+seu& Ke&1 1. *awa alat$alat ke dekat klien. #. Siapkan !airan infus dan inuse set dan gantungkan di tiang penyangga inuse pu!p. (. %asangkan bagian selang pada infus set pada inuse pu!p% pastikan tidak ada udara pada selang. 2. %asang (rip sensor pada tempat tetesan infus set. 9. &yalakan inuse pu!p. @. )tur infus set pada infuse pump sesuai infuse set yang digunakan. A. )tur jumlah !airan yang akan diberikan pada klien tiap jam. B. Tekan start untuk memulai pemberian !airan. C. 3ika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan dengan suara dan lampu yang menyala merah pada tulisan air% occlusion% low err% e!pty% (oor% co!pletion. 1=. Ealuasi respon klien terhadap pemberian !airan. >ATATAN 1. 7bserasi respon pasien selama pemberian infus #. %en!atatan dan pelaporan setelah tindakan
2. 9.
)khiri tindakan, rapikan klien dan lepas sarung tangan serta !u!i tangan 6okumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik se!ara subyektif maupun obyektif.
DA-TAR PEN>APAIAN
2@