LAPORAN PENDAHULUAN VARICOCELE
a. Defi Defini nisi si Variko Varikokel kel adalah adalah pelebara pelebaran n sistem sistem pembuluh pembuluh darah balik balik atau vena pada testis atau kantong buah zakar akibat aliran balik yang terganggu. Pelebaran pembuluh darah ini akan menyebabkan menyebabkan rasa kemeng atau nyeri pada buah zakar atau testis dan lama - lama pembu pembuluh luh yang yang berkel berkelok ok - kelok kelok tadi tadi akan akan nampak nampak atau atau terab teraba a pada pada testis testis sepert sepertii kumpulan cacing (Paduch, 2001. Varikokel, Varikokel, varicocele, adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampini!ormis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. "elainan ini terdapat pada 1#$ pria. pria. Variko Varikokel kel ternyata ternyata merupakan merupakan salah salah satu penyebab penyebab in!ertilitas in!ertilitas pada pria. pria. %danya aliran darah balik yang terganggu menyebabkan menyebabkan perubahan suhu pada testis, seperti seperti diketahu diketahuii pembentu pembentukan kan sperma sperma yang yang layak layak pakai pakai berada berada pada testis dalam dalam suasana suhu tertentu, &ika telah ter&adi perubahan suhu maka pembentukan sperma akan terganggu ( oligospermia atau berkurangnya ¨ah sperma yang dihasilkan atau azoospermia atau tidak adanya sperma yang dihasilkan sehingga proses pembuahan &uga terganggu - akibatnya dapat ter&adi kemandulan atau tidak mempunyai anak. 21'1$ pria yang mandul menderita varikokel. (Purnomo, 2012
ANATOMI DAN FISIOLOGI etelah pubertas, selain sebagai organ reproduksi (menghasilkan spermatozoa &g sbg sbg
kel kelen& en&ar
end endokri krin
yg
mengh nghasi asilkan lkan
hor hormon mon
and androge rogen n
yg
berg erguna
untuk tuk
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder. )estis bersama tunica vaginalis propria nya terletak dalam cavum scroti. )estis kiri terletak lebih rendah drpd yg kanan. )e )estis berbentuk oval dg berat 10-1' gr dg pan&ang ' cm ukuran dr anterior ke posterior * cm dan lebar 2,#cm dan memiliki bagian-bagian yakni
e+tremitas superior, e+tremitas in!erior, !acies lateralis, !acies medialis, margo anterior (conve+, margo posterior (datar
apisan Pembungkus )estis (rchis )estis terletak di dalam cavum scrota yg ditutupi oleh scrotum. imana lapisan nya dari luar ke dalam yakni / −
utis
−
)unica dartos
−
ascia permatica +terna (%poneurosis 3%
−
3. remasterica
−
ascia remasterica (%poneurosis 3%4
−
ascia permatica 4nterna (%poneurosis 3)%
−
)unica Vaginalis Propia (amina Parietalis dan amina Visceralis
−
)unica %lbuginea
Per&alanan perma dr Produksi hingga kskresi
el perma di hasilkan oleh sel spermatozoid yg berada di dinding tubulus semini!erus contortus yg berlekuk2.
)ubulus emeini!erus contortus 5 tubulus semini!erus recti 5tubuli semini!erus recti saling bertemu di 6ete testis 5 ductus e!erentes (perma dimatangkan 5 ductus de!erentes 5 ductus e&aculatorius 5 mendpaat campuran semen dr ductus ekscretorius 5 uretra 5 keluar
Vaskularisasi )estis (rchis
%. testicularis de+tra ei sinistra cabang dr aorta abdominalis
V. testicularis de+tra yg akan bermuara ke V. ava 4n!erior
V. testicularis sinistra yg akan bermuara ke v. renalis sinistra lalu bermuara ke Vena ava 4n!erior
4nnervasi )estis (rchis )estis dipersara!i oleh serabut sara! dari ple+us nervacus tertucularis. Ple+us ini dibentuk oleh nervus thoracalis V4-744.
isiologi )estis (rchis )estis terdiri dari * sel yaitu /
el eydig yang ber!ungsi untuk menghasilkan hormon testoseron untuk menumbuhkan ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. el ini &uga sebagai ndocrin
el ertoli yang ber!ungsi untuk memberi makan sperma yang dirangsang oleh 8 yang dihasilkan oleh %denehypophysis. el ini ebagai sebagai ksocrin
el permatozoid yang ber!ungsi untuk menghasilkan sperma yang berada pada dinding )ubulus emini!erus ontortus. el ini sebagai ksocrin
* sel ini dibagi 2 bagian yaitu el eydig ebagai ndocrin sedangkan el ertoli dan el permatozoid sebagai ksocrin
)estis menghasilkan hormon testosterone yg ber!ungsi utk memacu perkembangan system reproduksi steroid pria dan ciri seksual sekunder pria
EPIDEMIOLOGI 9alaupun varikokel muncul pada kira-kira 20$ populasi laki-laki secara umum, kebanyakan ter&adi pada populasi sub!ertil ('0$. aktanya, varikokel skrotum umumnya merupakan penyebab rendahnya produksi sperma dan penurunan kualitas sperma. Varikokel mudah diidenti!ikasi dan dikoreksi dengan prosedur pembedahan Pada re!erensi lain disebutkan varikokel ditemukan kira-kira pada 1#$ anak rema&a laki-laki dan predominan pada sisi sebelah kiri. (aitch, 200* ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI 8ingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bah:a varikokel sebelah kiri lebih sering di&umpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri ;0<=* $. 8al ini disebabkan karena vena spermatika
interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara pada vena kava dengan arah miring. i samping itu vena spermatika interna kiri lebih pan&ang daripada yang kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten. (Purnomo, 2012 >ika terdapat varikokel di sebelah kanan atau varikokel bilateral patut dicurigai adanya/ kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor, muara vena spermatika kanan pada vena renails kanan, atau adanya situs inversus. (Purnomo, 2012 tiologi varikokel secara umum/ 1. ilatasi atau hilangnya mekanisme pompa otot atau kurangnya struktur penun&ang?atro!i otot kremaster, kelemahan kongenital, proses degenerati! pleksus pampini!ormis. 2. 8ipertensi v. renalis atau penurunan aliran gin&al ke vena kava in!erior. *. )urbulensi dari v. supra renalis kedalam &u+ta v. renalis internus kiri berla:anan dengan kedalam v. spermatika interna kiri. '. )ekanan segment iliaka (oleh !eses pada pangkal v. spermatika . #. )ekanan v. spermatika interna meningkat letak sudut turun v. renalis =0 dera&at. @. ekunder / tumor retro, trombus v. renalis, hidrone!rosis. a.
tiologi %natomi
uplai arteri testis mempunyai * komponen mayor yaitu/ arteri testikular, arteri kremaster dan arteri vasal. 9alaupun kebanyakan darah arterial pada testis berasal dari arteri testikular, sirkulasi kolateral testikular membutuhkan per!usi yang adekuat dari testis, :alaupun arteri testikular terligasi atau mengalami trauma. rainase venous dari testis diprantarai oleh pleksus pampini!ormis, yang menu&u ke vena testikular (spermatika interna, vasal (di!erensial, dan kremasterik (spermatika eksternal. 9alapun varikokel dari vena spermatika biasanya ditemui pada saat pubertas, sepertinya ter&adi perubahan !isiologi normal yang ter&adi saat pubertas dimana ter&adi peningkatan aliran darah testikular men&adi dasar ter&adinya anomali vena yang overper!usi dan terkadang ter&adi ektasis vena (chneck,200;. b.
Peningkatan )ekanan Vena
Perbedaan letak vena spermatika interna kanan dan kiri menyebabkan terplintirnya vena spermatika interna kiri, dilatasi dan ter&adi aliran darah retrogard. arah vena dari testis kanan diba:a menu&u vena cava in!erior pada sudut obliAue (kira < kira *0 0. udut ini, bersamaan dengan tingginya aliran vena kava in!erior diperkirakan dapat meningkatkan drainase pada sisi kanan (Venturi effect . ebagai perbandingan, vena testikular kiri menu&u ke arteri renalis kiri (kira < kira =0 0. 4nsersi menu&u vena renalis kiri sepan&ang B < 10 cm lebih ke arah kranial daripada insersi dari vena spermatic interna kanan, yang berarti sisi kiri B < 10 cm memiliki kolum hidrostatik yang lebih pan&ang dengan peningkatan tekanan dan relati!nya aliran darah lebih lambat pada posisi vertikal.
Vena renalis kiri dapat &uga terkompres di daerah proksimal diantara arteri mesenterika superior dan aorta (0.;$ dari kasus varikokel, dan distalnya diantara arteri iliaka komunis dan vena (0.#$ dari kasus varikokel. enomena nutcracker ini dapat &uga menyebabkan peningkatan tekanan pada sistem vena testikular kiri. (chneck,200;
c.
%nastomosis Vena "olateral
tudi anatomi menggambarkan terdapat anastomosis sistem drainase super!isial dan interna, bersamaan dengan kiri-ke-kanan hubungan vena pada ureter (*-#, spermatik, skrotal, retropubik, saphenus, sakral
dan pleksus pampini!ormis. Vena spermatika kiri
memiliki cabang medial dan lateral pada level '-penemuan ini penting dan harus dilakukan untuk menentukan penanganan varikokel. Prosedur yang dilakukan diatas level ' memiliki risiko kegagalan lebih tinggi karena percabangan multipel dari sistem vena spermatika. d.
"atup yang 4nkompeten Pada tahun 1=@@, %hlberg men&elaskan bah:a pembuluh testis berisi katup yang protekti! terhadap varikokel, dan ini merupakan kekurangan atau ketidakmampuan pada sisi kiri yang menyebabkan ter&adinya varikokel. Cntuk mendudung gagasan ini, ia menemukan tidak adanya?hilangnya katup pada '0$ postmortem vena spermatika kiri dibandingkan dengan 2*$ hilangnya pada sisi kanan. "eraguan telah dilemparkan pada teori ini, namun, dari studi radiologi terbaru yang dilakukan oleh Draedel dkk menemukan bah:a
[email protected]$ pasien dengan katup yang kompeten tetap
ditemukan
varikokel.
Deberapa
anatomis
kini
bahkan
men&elaskan
bah:a
sebenarnya tidak terdapat katup baik pada vena spermatika sisi kanan maupun kiri. (chneck,200; Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui beberapa cara, antara lain/ −
)er&adi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen.
−
6e!luks hasil metabolit gin&al dan adrenal (antara lain katekolamin dan prostaglandin melalui vena spermatika interna ke testis.
−
−
Peningkatan suhu testis. %danya
anastomosis
antara
pleksus
pampini!ormis
kiri
dan
kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan pada akhirnya ter&adi in!ertilitas.
FAKTOR RESIKO aktor penyebab yang diduga dapat mempengaruhi ter&adinya varikokel / •
aktor genetik. rang tua dengan varikokel memiliki kecenderungan menurunkan si!at pembuluh-pembuluh yang mudah melebar pada anaknya.
•
3akanan. Deberapa &enis makanan yang dioksidasi tinggi, dapat merusak pembuluh darah.
•
uhu. 4dealnya, suhu testis adalah 1-2dera&at diba:ah suhu tubuh. uhu yang tinggi di sekitar testis dapat memicu pelebaran pembuluh darah balik di daerah itu.
•
)ekanan tinggi disekitar perut.
KLASIFIKASI Grade Grade I Grade II
Teman dari !emeri"saan fisi" itemukan dengan palpasi, dengan manuver valsava itemukan dengan palpasi, tanpa manuver valsava, tidak terlihat
Grade III
dari kulit skrotum apat dipalpasi tanpa manuver valsava, dapat terlihat di kulit skrotum
Valsalva maneuver adalah usaha perna!asan secara paksa menutup glottis, dilakukan dengan pembuangan napas (ekspirasi paksa dengan menutup bibir dan menutup hidung. 8al ini akan mendesak udara untuk masuk ke telinga dalam ketika saluran ustachi
terbuka.3anuver ini
menghasilkan peningkatan tekanan intrathoracic, meningkatkan
tekanan intracranial, menghambat venous return dan menurunkan heart rate
MANIFESTASI KLINIK Varicokel memiliki beberapa tanda dan ge&ala yang sering di&umpai, yaitu/ •
Eyeri &ika berdiri terlalu lama. 8al ini ter&adi karena saat berdiri, maka beban untuk darah kembali ke arah &antung akan semakin besar, dan akan semakin banyak darah yang terperangkap di testis. engan membesarnya pembuluh darah, maka akan mengenai u&ung sara!, sehingga terasa sakit. >ika pasien berada dalam posisi tidur, rasa berat dan tumpul tersebut menghilang
•
3asalah kesuburan. Derdasarkan penelitian, ditemukan bah:a '0$ dari pria-pria in!ertile merupakan penderita varicocele
%tro!i testis. %tro!i testis banyak ditemukan pada penderita varicocele, namun setelah
•
pera:atan lebih lan&ut biasanya akan kembali ke ukuran normal
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang hangat dengan pasien dalam posisi berdiri tegak, untuk melihat dilatasi vena. krotum haruslah pertama kali dilihat, adanya distensi kebiruan dari dilatasi vena. >ika varikokel tidak terlihat secara visual, struktur vena harus dipalpasi, dengan manuver valsava (mengedan ataupun tanpa manuver. Varikokel yang dapat diraba dapat dideskripsikan sebagai Fbag of wormsG, :alaupun pada beberapa kasus didapatkan adanya asimetri atau penebalan dinding vena.
Pemeriksaan dilan&utkan dengan pasien dalam posisi supinasi, untuk membandingkan dengan lipoma cord (penebalan, fatty cord ditemukan dalam posisi berdiri, tapi tidak menghilang dalam posisi supinasi dari varikokel. Palpasi dan pengukuran testis dengan
menggunakan orchidometer (untuk konsistensi dan ukuran dapat &uga memberi gambaran kepada pemeriksa ke patologi intragonad. %pabila disproporsi pan&ang testis atau volum ditemukan, indeks kecurigaan terhadap varikokel akan meningkat.
Gambar. rkidometer
"adangkala sulit untuk menemukan adanya bentukan varikokel secara klinis meskipun terdapat tanda-tanda lain yang menun&ukkan adanya varikokel. Cntuk itu pemeriksaan auskultasi dengan memakai stetoskop oppler sangat membantu, karena alat ini dapat mendeteksi adanya peningkatan aliran darah pada pleksus pampini!ormis. Varikokel yang sulit diraba secara klinis seperti ini disebut varikokel subklinik.
PEMERIKSAAN PENUN#ANG •
%ngiogra!i?venogra!i Venogra!i merupakan modalitas yang paling sering digunakan untuk mendeteksi varikokel yang kecil atau subklinis, karena dari penemuannya mendemonstrasikan re!luks darah venaabnormal di daerah retrograd menu&u ke 4V dan pleksus pampini!ormis. "arena pemeriksaan venogra!i ini merupakan pemeriksaan invasi!, teknik ini biasanya hanyadigunakan apabila pasien sedang dalam terapi oklusi! untuk menentukan anatomi dari vena. Diasanya, teknik ini digunakan pada pasien yang simptomatik Positi! palsu?negati! Vena testikular seringkali spasme, dan terkadang, ada opasi!ikasi dari vena dengan kontrasmedium dapat sulit dinilai. elebihnya, masalah dapat diatasi dengan menggunakan kanulmenu&u vena testikular kanan
e!t testikular venogram •
Cltrasonogra!i Penemuan CH pada varikokel meliputi/ −
truktur anekoik
terplintirnya
tubular
yang digambarkan
yang letaknya
berdekatandengan testis. Pasien dengan posisi berdiri tegak, diameter dari vena dominan pada kanalisinguinalis biasanya lebih dari 2-# mm dan saat valsava manuever diametermeningkat sekitar 1 mm −
Varikokel bisa berukuran kecil hingga sangat besar, dengan beberapa pembesaranpembuluh darah dengan diameter I B mm
−
Varikokel
dapat
ditemukan
dimana
sa&a
di
skrotum
(medial,
lateral,
anterior,posterior, atau in!erior dari testis −
CH oppler dengan pencitraan ber:arna dapat membantu mendi!erensiasi channel vena dari kista epidermoid atau spermatokel &ika terdapat keduanya
−
CH oppler dapat digunakan untuk menilai grade re!luks vena/ statis (grade 4, intermiten (grade 44 dan kontinu (grade444.
−
Varikokel intratestikular dapat digambarkan sebagai area hipoekoik yang kurang &elas pada testis. Hambarnya berbetuk oval dan biasanya terletak di sekitar mediastinum testis.
Positi! palsu?negative "ista epidermoid dan spermatokel dapat member gambaran seperti varikokel. >ika meragukan, CH oppler ber:arna dapat digunakan untuk diagnose. Varikokel intratestikular dapat member gambaran seperti ektasis tubular.
PENATALAKSANAAN MEDIK %lgoritma Penanganan Varikokel
%nalisis perma / 1. ligospermia / volume e&akulat J 1 cc 2. 8iperspermia / volume e&akulat K ' cc *. %spermia / volume e&akulat 0 cc '. Eormozoospermia / ¨ah hitungan sperma K 20 &t?cc #. 8iperzoospermia / spermatozoa K 2#0 &uta?cc
@. ligozoospermia / spermatozoa # - 20 &t?cc ;. ligozoospermia ekstrim / spermatozoa J # &t?cc B. "riptozoospermia / 8anya ditemukan beberapa spermatozoa sa&a =. )eratozoospermia / 3or!ologi spermatozoa yg normal J *0 $ %stenozoospermia / motilitas spermatozoa J #0 $ )eknik operasi "ebanyakan pasien penderita varikokel tidak selalu berhubungan dengan in!ertilitas, penurunan volume testicular, dan nyeri, untuk itu tidak selalu dilakukan tindakan operasi. Varikokel secara klinis pada pasien dengan parameter semen yang abnormal harus dioperasi dengan tu&uan membalikkan proses yang progresi! dan penurunan durasi dependen !ungai testis. Cntuk varikokel subklinis pada pria dengan !aktor in!ertilitas tidak ada keuntungan dilakukkan tindakan operasi. Varikokel terkait dengan atro!i testikular ipsilateral atau dengan nyeri ipsilateral testis yang makin memburuk setiap hari, harus dilakukkan operasi segera. igasi varikokel pada rema&a dengan atro!i testikular ipsilateral memberi hasil peningkatan volume testis, untuk itu tindakan operasi sangat direkomendasikan pada pria golongan usia ini. 6ema&a dengan varikokel grade 4-44 tanpa atropi dilakukan pemeriksaan tahunan untuk melihat pertumbuhan testis, &ika didapatkan testis yang menghilang pada sisi varikokel maka disarankan untuk dilakukkan varikolektomi. 4ndikasi dilakukan operasi a. 4n!ertilitas dengan produksi semen yang &elek. b. Ckuran testis mengecil. c. Eyeri kronis atau ketidaknyamanan dari varikokel yang besar.
%lternati! )erapi Cntuk pria dengan in!ertilitas, parameter semen yang abnormal, dan varikokel klinis, ada beberapa alternati! untuk varikokeletomi. aat ini terdapat teknik nonbedah termasuk percutaneous radiographic occlusion dan skleroterapi. )eknik retrogrard perkutaneus dengan menggunakan kanul vena !emoralis dan memasang balon?coli pada vena spermatika interna. )eknik ini masih berhubungan dengan bahaya pada arteritestikular dan lim!atik dikarenakan sulitnya menu&u vena spermatika interna. Radiographic occlusion &uga memiliki komplikasi seperti migrasi emboli paru, trombo!lebitis, trauma arteri dan reaksi alergi dari pemberian kontras. )indakan oklusi antegrad varikokel dilakukan dengan tindakan kanulasi perkutan dari vena pampini!ormis skrotum dan in&eksi agen sklerotik. )eknik ini memiliki angka per!orma yang tinggi tetapi angka rekurensi &ika dibandingkan dengan yang teknik retrograd, dapat memberikan risiko trauma pada arteri testikular.
)eknik operasi igasi dari vena spermatika interna dilakukkan dengan berbagai teknik. )eknik yang paling pertama dilakukkan dengan memasang clamp eksternal pada vena le:at kulit skrotum. perasi ligasi varikokel termasuk retroperitoneal, ingunal atau sublingual, laparoskopik dan mikrokroskopik varikokelektomi. 1. )eknik retroperitoneal (palomo )eknik retroperitoneal (palomo memiliki keuntungan mengisolasi vena spermatiaka interna kearah proksimal, dekat dengan lokasi drainase menu&u vena renalis kiri. "ekurangan dari teknik ini yaitu sulitnya men&aga pembuluh lim!atik karena sulitnya mencari lokasi pembuluh retroperitoneal, dapat menyebabkan hidrokel post operasi. igasi dari atreri testikular disarankan pada anak-anak untuk meminimalkan kekambuhan, tetapi pada de:asa dengan in!ertilitas, ligasi arteri testicular tidak direkomendasikan karena akan mengganggu !ungsi testis.
3odi!ied palomo retroperitoneal approach !or varicocelectomy
2. )eknik 4nguinal (4vanissevich a. 4nsisi dibuat 2cm diatas sim!isis pubis. b. asia 3. +ternal obliAue secara hati-hati disingkirkan untuk mencegah trauma E. 4lioinguinal yang terletak diba:ahnya. c. Pemasangan penrose drain pada saluran sperma. d. 4nsisi !asia spermatika, kemudian akan terlihat pembuluh darah spermatika. e. etiap pembuluh darah terisolasi, kemudian diligasi dengan menggunakan benang yang nonabsorbable.
!.
etelah semua pembuluh darah kolateral terligasi, !asia 3. +ternal obliAue ditutup dengan benang yang absorbable dan kulit di&ahit subkitikuler.
)eknik ingunal
*. )eknik aparoskopik )eknik ini merupakan modi!ikasi dari teknik retroperitoneal dengan keuntungan dan kerugian yang hampir sama. Pembesaran optikal dibutuhkan untuk melakukkan teknik ini, untuk memudahkan menyingkirkan pembuluh lim!atik dan arteri testikular se:aktu melakukkan ligasi beberapa vena spermatika interna apabila vena comitantes bergabung dengan arteri testikular. )eknik ini memiliki beberapa komplikasi seperti trauma usus, pembuluh intarabdominal dan visera, emboli, dan peritonitis. "omplikasi ini lebih serius dibandingkan dengan varikokelektomi open.
'. 3icrosurgical varicocelectomy (3armar-Holdstein 3icrosurgical subinguinal atau inguinal merupakan teknik terpilih untuk melakukkan ligasi varikokel. aluran spermatika dielevasi kearah insisi, untuk memudahkan pengelihatan, dan dengan menggunakan bantuan mikroskop pembesaran @+ hingga 2#+, periarterial yang kecil dan vena kremaster akan dengan mudah diiligasi, serta ekstraspermatik
dan
vena
gubernacular
se:aktu
testis
diangkat.
asia
intraspermatika dan ekstraspermatika secara hati-hati dibuka untuk mencari pembuluh darah. %rteri testikular dapat dengan mudah diidenti!ikasi dengan menggunakan mikroskop. Pembuluh lim!atik dapat dikenali dan disingkirkan, sehingga menurunkan komplikasi hidrokel.
#. )eknik mbolisasi a. mbolisasi varikokel dilakukkan dengan anestesi intravena sedasi dan local anastesi.
b. %ngiokateter kecil dimasukkan ke system vena, dapat le:at vena !emoralis kanan atau vena &ugularis kanan. c. "ateter dimasukkan dengan guiding !luoroskopi ke vena renalis kiri (karena kebanyakan varikokel terdapt di sisi kiri dan kontras venogram. d. ilakukkan 4V venogram sebagai FpetaG untuk mengembolisasi vena. e. "ateter kemudian dimanuever ke ba:ah vena menu&u kanalis inguinalis internal. f.
Diasanya vena atau cabangnya terembolisasi dengan in&eksi besi atau platinum spring-like embolization coils.
g. Vena kemudian terblok pada level kanalis inguinalis interna dan sendi sakroiliaka. h. apat ditambahkan sclerosing foam untuk menyelesaikan embolisasi. i.
Pada tahap akhir, venogram dilakukkan untuk memastikan semua cabang 4V terblok, kemudian kateter dapat dikeluarkan.
j.
ibutuhkan tekanan manual pada daerah tusukan selama 10 menit, untuk mencapai hemostasis.
k. )idak ada pen&ahitan pada teknik ini. etelah selesai, pasien diobservasi selama beberapa &am, kemudian dipulangkan. %ngka keberhasilan proses ini mencapai =#$.
valuasi Pascaoperasi Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi, dengan melihat beberapa indikator antara lain/ •
Dertambahnya volume testis
•
Perbaikan hasil analisis semen (yang diker&akan setiap * bulan
•
Pasangan men&adi hamil
Pada kerusakan testis yang belum parah, evaluasi pascabedah vasoligasi tinggi dari Palomo didapatkan B0$ ter&adi perbaikan volume testis, @0-B0$ ter&adi perbaikan analisis semen, dan #0$ pasangan men&adi hamil.
ASUHAN KEPERA$ATAN
Pen%"a&ian 1. 6i:ayat kesehatan a. 6i:ayat "esehatan ahulu •
)rauma, kecelakaan sehingga testis rusak
•
"onsumsi obat-obatan yang mengganggu spermatogenesis
•
Pernah men&alani operasi yang bere!ek mengganggu organ reproduksi
b. 6i:ayat "esehatan ekarang c. 6i:ayat "esehatan "eluarga d. 3emiliki ri:ayat saudara?keluarga dengan aberasi genetic 2. Pemeriksaan !isik Pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam kantung yang berada di sebelah cranial testis saat penderita berdiri. *. ata !okus pengka&ian •
Pre perasi ata ub&ekti! a. "ien mengeluh belum mempunyai keturunan sampai saat ini b. "lien mengungkapkan perasaan tidak nyaman karena adanya ben&olan diatas testis dan terkadang terasa nyeri c. "lien mengungkapkan perasaan bersalah atau rendah diri karena tidak mampu memberikan keturunan d. "lien mengungkapkan perasaan cemas terhadap prosedur pembedahan yang akan di&alaninya ata b&ekti! a. %danya ben&olan di testis saat pasien berdiri dan hilang saat penderita duduk b. "ontak mata kurang saat berkomunikasi c. >antung berdebar, peningkatan denyut nadi dan tekanan darah dapat terhadi sesaat sebelum operasi pembedahan
•
Post operasi ata ub&ekti! a. "lien
mengeluhkan
nyeri
pada bagian
tubuh
yang
dilakukan tindakan
pembedahan ata b&ekti! a. uhu, denyut nadi dan tekanan darah dapat meningkat setelah operasi b. )erdapat luka bekas operasi yang berhubungan dengan dunia luar
Dia%n'sa Ke!era(a)an a. Hangguan 8arga iri/ 8arga diri rendah b. "ecemasan b.d kurang in!ormasi tentang prosedur pembedahan dan pera:atan pasca operasi c. Eyeri akut b.d trauma åan dan re!leks spasme otot sekunder akibat pembedahan d. 6esiko in!eksi b.d tempat masuknya organisme sekunder akibat pembedahan
DIAGNOSA KEPERA$ATAN DAN INTERVENSI N
DIAGNOSA
O
KEPERA$ATAN
1 PRE OPERASI
TU#UAN * KRITERIA
Hangguan konsep diri klien
RENCANA TINDAKAN
a.
%n&urkan klien mengung kapkan
Hangguan konsep diri, harga teratasi setelah diberikan %skep perasaannya diri rendah b.d gangguan
selama * + 2' &am dengan /
!ertilitas
tentang
in!ertilitas
yang dideritanya b.
"riteria 8asil /
orong dan motivasi klien untuk mengidenti!ikasi aspek positi! pada
"lien mampu mengekspresikan dirinya perasaan tentang in!ertile
c. Derikan in!ormasi mengenai
)er&alin kontak mata saat
pembedahan serta alterna tive lain
berkomunikasi
yang diperlukan da lam
"lien mampu mengidenti!ikasi aspek positi! diri
memecahkan masalah klien
d. Dantu klien untuk memilih alternative yang tepat dan sesuai dengan klien memecahkan masalahnya
2 "ecemasan b.d kurang in!ormasi tentang prosedur
"ecemasan klien berkurang atau a. "a&i tingkat ansietas dan ekspresi teratasi setelah diberikan %skep klien
pembedahan dan pera:atan selama pasca operasi
* + 2' &am dg /
"riteria hasil /
b. Derikan kesempatan klien untuk mengekspresikan perasaanya
"lien dapat mengungkapkan c. Derikan in!ormasi mengenai kecemasan yang dirasakan "lien dapat menyebutkan kembali tentang prosedur pembedahan kspresi :a&ah tidak tegang
prosedur pembedahan yang akan di&alankan
* POST OPERASI Eyeri akut b.d trauma
Eyeri pasien berkurang atau
a. Pantau lokasi dan intensitas nyeri
terkontrol setelah diberikan
b. Pantau tanda-tanda vital, terutama
åan dan re!leks spasme %skep selama
* + 2' &am dg /
otot sekunder akibat pembedahan
nadi
c. Derikan posisi yang nyaman pada "riteria 8asil /
pasien
"lien mengekspresikan keluhan d. %&arkan teknik relaksasi dan nyeri berkurang kala nyeri berkurang 0-1
distraksi e. elegati! pemberian analgetik
"lien tidak tampak meringis ' 6esiko in!eksi b.d tempat
)anda-tanda vital stabil 4n!eksi tidak ter&adi setelah
sesuai indikasi akukan pera:atan luka pasca
masuknya organisme
diberikan %skep selama * + 2'
operasi sesuai indikasi dengan
sekunder akibat
&am dg /
teknik aseptic
pembedahan
Pantau suhu, nadi dan tekanan "riteria 8asil /
darah sesuai indikasi
)idak ter&adi tanda-tanda in!eksi Pantau 9D sesuai indikasi seperti rubor, kalor, dolor, tumor dan !ungsiolesa )anda-tanda vital stabil Eilai 9D dalam batas normal
Derikan pengertian kepada keluarga untuk membatasi ¨ah pengun&ung Derikan antibiotic sesuai indikasi
DAFTAR PUSTAKA
DehrmanL"liegmanL %rvin. (2000. lmu !esehatan "nak #elson. disi1#. >akarta/ H
oenges, 3arylin . (2000. Rencana asuhan keperawatan$ pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. >akarta/ H )ambayong, >an. (1===. Pato!isiologi untuk kepera:atan. >akarta/ H abiston, avid . (1=='. %uku ajar bedah. >akarta/ H 9illms, >anice L chneiderman, 8enryL %lgranati, Paula . (200#. &iagnosis fisik$ 'valuasi diagnosis dan fungsi di bangsal . >akarta/ H ooper, hristopher et all. 200@. Varicocele. 4n / Poherty, 3 Herard. (urrent &iagnosis and )reatment *urgery + rd edition. 3c-Hra: 8ill ompanies. Ee: Mork. C%. 8al =@1-=@*. orland, 9.%. Ee:man. 2002. !amus !edokteran &orland . disi 2=. H, >akarta Hraham, am , "eane )homas . 200=. Varicocele. 4n / HlennNs Crologic urgery. ippincott 9illiams and 9ilkins. 8al *=;-'01. "han, E %li. 2011. Varicocele maging . 4n :::.emedicine.medscape.com?article?*B22BB . Cpdated / 3ay 2#, 2011. 3ayor, Heorge et all. 2000. Varicocele in rologic *urgery. &iagnosis, )echniue and /ostoperative )reatment. Heorg )heme Publisher. tuttgart. Hermany. 8al ''*''@. Purnomo, Dasuki D. 2012. Varikokel . 4n / &asar0dasar rologi . disi *. H, >akarta/ chneck 7, Dellinger 3. 200;. Varicocele$"bnormalities of the testes and scrotum and their surgical management . 4n/ 9ein %>, ed. (ampbell-1alsh rology . =th edition. Philadelphia, Pa/ aunders lsevier. hap. @; hal. *;=*-*;=B. &amsuhida&at, dkk. 200#. Varikokel. 4n / %uku "jar lmu %edah. disi 2. H, >akarta. 8al/ ;;# mith, > teven, 6obert 4. 9hite. 200#. #onsurgical )reatment of Varicocele. Eorth:estern Cniversity 3edical chool. C%. )anagho %, 3c%ninch >9. 200B. Varicocele. 4n / *mith General rology . 3cHra: 8illompanies. d 1;. hap '' hal 1', @=0-@=1, ;0'.
PATH$A+ Peningkatan Tekanan Vena
Anastomosis Vena Kolateral
Katup yang Inkompeten
Varikokel
Stagnasi darah balik pd
Refluks hasil metabolit ginjal
sirkulasi testis
& adrenal
↑suhu testis
Anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan
hipoksia
gg proses spermatogenesis
infertilitas +engkak
"arga #iri Rendah
!yeri saat berdiri terlalu lama
#isfungsi seksual
Pembedahan igasi tinggi 'ena spermatika interna se(ara Palomo Varikokelektomi (ara I'anise'i(h
$emas
memasukkan bahan sklerosing ke dalam 'ena spermatika interna )embolisasi*
Kurang pengetahuan
Post op% nyeri akut Resiko infeksi