LAPORAN PENDAHULUAN PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB) DAN LEUKOSITOSIS
Oleh: Vieocta Apsari Paradise 105070201111008
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
LAPORAN PENDAHULUAN PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB) 1. DEFENISI
Preeklampsia Preeklampsia ialah timbulny timbulnyaa hipertensi hipertensi disertai proteinuria proteinuria dan / atau edema akib akibat at dari dari keha kehami mila lan n setel setelah ah umur umur keha kehami mila lan n 20 ming minggu gu atau atau segera segera setel setelah ah persalinan, bahkan setelah 24 jam post partum.3 Sebelumnya, edema termasuk ke dalam salah satu kriteria diagnosis preeklampsia, namun namun sekaran sekarang g tidak tidak lagi lagi dimasu dimasukka kkan n ke dalam dalam kriteri kriteriaa diagno diagnosis, sis, karena karena pada pada wanita hamil umum ditemukan adanya edema, terutama di tungkai, karena adanya stasis pembuluh darah.4 Hipertensi umumnya timbul terlebih dahulu dari pada tandatanda lain. !enaikan teka tekana nan n sisto sistoli lik k " 30 mmHg mmHg dari dari nila nilaii norm normal al atau atau men# men#ap apai ai $40 $40 mmHg mmHg,, atau atau kenaikan tekanan diastolik " $% mmHg atau men#apai &0 mmHg dapat membantu ditegakkannya diagnosis hipertensi. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak waktu ' jam pada keadaan istirahat. 4 Protei Proteinur nuria ia ditand ditandai ai dengan dengan ditemu ditemukan kanny nyaa protei protein n dalam dalam urin urin 24 jam yang yang kadarnya melebihi 0.3 gram/liter atau pemeriksaan kualitati( menunjukkan $) atau 2) atau atau $ gram gram/l /lite iterr atau atau lebih lebih dala dalam m urin urin yang yang dike dikelu luar arka kan n deng dengan an kate katete terr atau atau mids midstre tream am yang yang diam diambi bill mini minima mall 2 kali kali deng dengan an jarak jarak wakt waktu u ' jam. jam. *mum *mumny nyaa proteinuria timbul lebih lambat, sehingga harus dianggap sebagai tanda yang yang serius. 4 +alaup alaupun un edema edema tidak tidak lagi lagi menjadi menjadi bagian bagian kriter kriteria ia diagno diagnosis sis preek preeklam lampsi psia, a, namun adanya penumpukan #airan se#ara umum dan berlebihan di jaringan tubuh harus teteap diwaspadai. dema dapat menyebabkan kenaikan berat badan tubuh. -ormalnya, wanita hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar 0.% kg per minggu. pabila kenaikan berat badannya lebih dari normal, perlu di#urigai timbulnya pre eklampsia.4 Preeklampsia pada perkembangannya dapat berkembang menjadi eklampsia, yang ditand ditandai ai dengan dengan timbul timbulny nyaa kejang kejang atau konul konulsi. si. klamp klampsia sia dapat dapat menyeb menyebabk abkan an terjadinya terjadinya 1 isseminated isseminated intraas#ular intraas#ular #oagulation #oagulation yang menyebabka menyebabkan n jejas iskemi pada berbagai organ, sehingga eklampsia dapat berakibat (atal. 4
Preeklampsia era! adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya tekanan darah tinggi $'0/$$0 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. %5
". EPIDEMIOLO#I DAN FAKTOR RESIKO PREEKLAMPSIA
Preeklampsia dapat di temui pada sekitar %$06 kehamilan, terutama kehamilan pertama pada wanita berusia di atas 3% tahun. 7rekuensi preeklampsia pada primigraida lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigraida, terutama pada primigraida muda. iabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops (etalis, usia " 3% tahun, dan obesitas merupakan (aktor predisposisi terjadinya pre eklampsia.4 Penelitian berbagai (aktor risiko terhadap hipertensi pada kehamilan / preeklampsia /eklampsia.4 •
*sia 1nsidens tinggi pada primigraida muda, meningkat pada primigraida tua. Pada wanita hamil berusia kurang dari 2% tahun insidens " 3 kali lipat. Pada wanita hamil berusia lebih dari 3% tahun, dapat terjadi hipertensi laten
•
Paritas ngka kejadian tinggi pada primigraida, muda maupun tua, primigraida tua risiko lebih tinggi untuk preeklampsia berat.
•
8as/golongan etnik mungkin ada perbedaan perlakuan/akses terhadap berbagai etnik di banyak -egara
•
7aktor keturunan 9ika ada riwayat preeklampsia/eklampsia pada ibu/nenek penderita, (aktor risiko meningkat sampai ) 2%6
•
7aktor gen iduga adanya suatu si(at resesi( re#essie trait, yang ditentukan genotip ibu dan janin.
•
iet/gi:i ;idak ada hubungan bermakna antara menu/pola diet tertentu +H<. Penelitian lain = kekurangan kalsium berhubungan dengan angka kejadian yang tinggi. ngka
kejadian juga lebih tinggi pada ibu hamil yang obese/oerweight. •
1klim / musim i daerah tropis insidens lebih tinggi
•
;ingkah laku/sosioekonomi !ebiasaan merokok = insidens pada ibu perokok lebih rendah, namun merokok selama hamil memiliki risiko kematian janin dan pertumbuhan janin terhambat yang jauh lebih tinggi. kti(itas (isik selama hamil = istirahat baring yang #ukup selama hamil mengurangi kemungkinan/insidens hipertensi dalam kehamilan.
•
Hiperplasentosis Proteinuria dan hipertensi graidarum lebih tinggi pada kehamilan kembar, di:igotik lebih tinggi daripada mono:igotik.
•
Hidrops (etalis = berhubungan, men#apai sekitar %06 kasus
•
iabetes mellitus = angka kejadian yang ada kemungkinan pato(isiologinya bukan preeklampsia murni, melainkan disertai kelainan ginjal/askular primer akibat diabetesnya.
•
>ola hidatidosa = diduga degenerasi tro(oblas berlebihan berperan menyebabkan preeklampsia. Pada kasus mola, hipertensi dan proteinuria terjadi lebih dini/pada usia kehamilan muda, dan ternyata hasil pemeriksaan patologi ginjal juga sesuai dengan pada preeklampsia.
•
8iwayat preeklampsia.
•
!ehamilan pertama
•
*sia lebih dari 40 tahun dan remaja
•
•
!ehamilan multiple
•
iabetes gestasional
•
8iwayat diabetes, penyakit ginjal, lupus, atau rheumatoid arthritis.
$. ETIOLO#I
4
Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum diketahui se#ara pasti, sehingga penyakit ini disebut dengan ?;he iseases o( ;heories@. Aeberapa (aktor yang berkaitan dengan terjadinya preeklampsia adalah = a 7aktor ;ro(oblast Semakin
banyak
jumlah
tro(oblast
semakin
besar
kemungkina
terjadinya
Preeklampsia. 1ni terlihat pada kehamilan Bemeli dan >olahidatidosa. ;eori ini didukung pula dengan adanya kenyataan bahwa keadaan preeklampsia membaik setelah plasenta lahir.$ b 7aktor 1munologik Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan jarang timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Se#ara 1munologik dan diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan ?Alo#king ntibodies@ terhadap antigen plasenta tidak sempurna, sehingga timbul respons imun yang tidak menguntungkan terhadap Histikompatibilitas Plasenta. Pada kehamilan berikutnya, pembentukan ?Alo#king ntibodies@ akan lebih banyak akibat respos imunitas pada kehamilan sebelumnya, 7ierlie 7> $&&2 mendapatkan beberapa data yang mendukung adanya sistem imun pada penderita Preeklampsiaklampsia =
Aeberapa wanita dengan Preeklampsiaklampsia mempunyai komplek imun dalam serum.
Aeberapa studi juga mendapatkan adanya aktiasi system komplemen pada Preeklampsiaklampsia diikuti dengan proteinuri.
Stirat $&C' menyimpulkan meskipun ada beberapa pendapat menyebutkan bahwa sistem imun humoral dan aktiasi komplemen terjadi pada Preeklampsiaklampsia, tetapi tidak ada bukti bahwa sistem imunologi bisa menyebabkan Preeklampsia klampsia.2 # 7aktor Hormonal Penurunan hormon Progesteron menyebabkan penurunan ldosteron antagonis, sehingga menimbulkan kenaikan relatie ldoteron yang menyebabkan retensi air dan natrium, sehingga terjadi Hipertensi dan dema. $ d 7aktor Benetik
>enurut hesley dan ooper $&C' bahwa Preeklampsia / eklampsia bersi(at diturunkan melalui gen resesi( tunggal.2 Aeberapa bukti yang menunjukkan peran (aktor geneti# pada kejadian Preeklampsiaklampsia antara lain=
Preeklampsia hanya terjadi pada manusia.
;erdapatnya ke#endrungan meningkatnya (rekwensi Preeklampsiaklampsia pada anakanak dari ibu yang menderita Preeklampsiaklampsia.
!e#endrungan meningkatnya (rekwensi Preeklampsiaklampsia pada anak dan #u#u ibu hamil dengan riwayat Preeklampsiaklampsia dan bukan pada ipar mereka.C
e 7aktor Bi:i >enurut hesley $&5C bahwa (aktor nutrisi yang kurang mengandung asam lemak essensial terutama asam ra#hidonat sebagai pre#ursor sintesis Prostaglandin akan menyebabkan
?Doss
ngiotensin
8e(raktoriness@
yang
memi#u
terjadinya
preeklampsia.$ ( Peran Prostasiklin dan ;romboksan Pada Preeklampsiaklampsia didapatkan kerusakan pada endotel askuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin PB1 2 yang pada kehamilan normal meningkat, aktiasi penggumpalan dan (ibrinolisis, yang kemudian akan diganti trombin dan plasmin. ;rombin akan mengkonsumsi antitrombin 111, sehingga terjadi deposit (ibrin. ktiasi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan ;E2 dan serotonin, sehingga terjadi asospasme dan kerusakan endotel. C %. PATO#ENESIS & PATOFISIOLO#I PRE EKLAMPSIA
Aelum diketahui dengan pasti, se#ara umum pada Preeklampsia terjadi perubahan dan gangguan askuler dan hemostatis. Spero( $&53 menyatakan bahwa dasar terjadinya Preeklampsia adalah iskemik uteroplasentar, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara massa plasenta yang meningkat dengan aliran per(usi sirkulasi darah plasenta yang berkurang. & is(ungsi plasenta juga ditemukan pada preeklampsia, sehingga terjadi penurunan kadar $ F2%
mengakibatkan peningkatan absorpsi kalsium tulang yang dibawa melalui sirkulasi ke dalam intra sel. Peningkatan kadar kalsium intra sel mengakibatkan peningkatan kontraksi pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. & ;eori asospasme dan respons asopresor yang meningkat menyatakan prostaglandin berperan sebagai mediator poten reaktiitas askuler. Penurunan sintesis prostaglandin dan peningkatan peme#ahannya akan meningkatkan kepekaan askuler terhadap ngiotensin 11. ngiotensin 11 mempengaruhi langsung sel endotel yang resistensinya terhadap e(ek asopresor berkurang, sehingga terjadi asospasme. Penyempitan askuler menyebabkan hambatan aliran darah yang menyebabkan hambatan aliran darah yang menyebabkan tejadinya hipertensi arterial yang membahayakan pembuluh darah karena gangguan aliran darah asaasorum, sehingga terjadi hipoksia dan kerusakan endotel pembuluh darah yang menyebabkan dilepasnya ndothelin G $ yang merupakan asokonstriktor kuat. Semua ini menyebabkan kebo#oran antar sel endotel, sehingga unsurunsur pembentukan darah seperti thrombosit dan (ibrinogen tertimbun pada lapisan subendotel yang menyebabkan gangguan ke berbagai sistem organ.
&
F'si *ra+*ra lai
peningkatan
akti(itas
en:imen:im
hati
pada
preeklampsia,
yang
berhubungan dengan beratnya penyakit. 4 Binjal Pada preeklampsia, arus darah e(ekti( ginjal berkurang ) 206, (iltrasi glomerulus berkurang ) 306. Pada kasus berat terjadi oligouria, uremia, sampai nekrosis tubular akut dan nekrosis korteks renalis. *reumkreatinin meningkat jauh di atas normal. ;erjadi juga peningkatan pengeluaran protein @sindroma ne(rotik pada kehamilan@.4 Sirkulasi uterus , koriodsidua
Perubahan arus darah di uterus, koriodesidua dan plasenta adalah pato(isiologi yang terpenting pada preeklampsia, dan merupakan (aktor yang menentukan hasil akhir kehamilan.
;erjadi iskemia uteroplasenter, menyebabkan ketidakseimbangan antara massa plasenta yang meningkat dengan aliran per(usi darah sirkulasi yang berkurang.
hipoper(usi uterus menjadi rangsangan produksi renin di uteroplasenta, yang mengakibatkan asokonstriksi askular daerah itu. 8enin juga meningkatkan kepekaan askular terhadap :at:at asokonstriktor lain angiotensin, aldosteron sehingga terjadi tonus pembuluh darah yang lebih tinggi.
karena gangguan sirkulasi uteroplasenter ini, terjadi penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke janin. kibatnya berariasi dari gangguan pertumbuhan janin sampai hipoksia dan kematian janin. 4
,. #E-ALA KLINIS PEB
Bejala preeklampsia adalah = Hipertensi dema Proteinuria Bejala subjekti( = sakit kepala, nyeri ulu hati, gangguan penglihatan. 2 ikatakan preeklampsia berat bila dijumpai satu atau lebih tanda/gejala berikut = a. ; $'0 / $$0 mmHg b. Proteinuria " % gr / 24 jamatau kualitati( 3) / 4) #.
. PEMERIKSAAN FISIK •
;ekanan darah harus diukur dalam setiap -
•
;inggi (undus harus diukur dalam setiap - untuk mengetahui adanya retardasi pertumbuhan intrauterin atau oligohidramnion
•
dema pada muka yang memberat
•
Peningkatan berat badan lebih dari 0,% kg per minggu atau peningkatan berat badan se#ara tibatiba dalam $2 hari.4
/. PEMERIKSAAN PENUN-AN#
Saat ini belum ada pemeriksaan penyaring yang terper#aya dan e(ekti( untuk preeklampsia. ulu, kadar asam urat digunakan sebagai indikator preeklampsia, namun ternyata tidak sensiti( dan spesi(ik sebagai alat diagnostik. -amun, peningkatan kadar asam urat serum pada wanita yang menderita hipertensi kronik menandakan peningkatan resiko terjadinya preeklampsia superimpose. Pemeriksaan laboratorium dasar harus dilakukan di awal kehamilan pada wanita dengan (aktor resiko menderita preeklampsia, yang terdiri dari pemeriksaan kadar en:im hati, hitung trombosit, kadar kreatinin serum, dan protein total pada urin 24 jam. Pada wanita yang telah didiagnosis preeklampsia, harus dilakukan juga pemeriksaan kadar albumin serum, DH, apus darah tepi, serta waktu perdarahan dan pembekuan. Semua pemeriksaan ini harus dilakukan sesering mungkin untuk memantau progresi(itas penyakit.4
0. KOMPLIKASI
Solusio plasenta= Aiasa terjadi pada ibu dengan hipertensi akut.
Hipo(ibrinogenemia
Hemolisis= Bejala kliniknya berupa ikterik. iduga terkait nekrosis periportal hati pada penderita preeklampsia.
Perdarahan otak= >erupakan penyebab utama kematian maternal penderita eklampsia.
!elainan mata= !ehilangan penglihatan sementara dapat terjadi. Perdarahan pada retina dapat ditemukan dan merupakan tanda gawat yang menunjukkan adanya apopleksia serebri.
dema paru -ekrosis hati= ;erjadi pada daerah periportal akibat asospasme arteriol umum. iketahui dengan pemeriksaan (ungsi hati, terutama dengan en:im.
Sindrom HDDP hemolisis, eleated lier en:ymes, dan low platelet.
Prematuritas
!elainan ginjal= Aerupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya. Aisa juga terjadi anuria atau gagal ginjal.
1 isseminated 1ntraas#ular oagulation= apat terjadi bila telah men#apai tahap eklampsia.4
. PENATALAKSANAAN PEB
. Penanganan di Puskesmas >engingat terbatasnya (asilitas yang tersedia di puskesmas, maka se#ara prinsip, kasuskasus preeklampsia berat dan eklampsia harus dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan dengan (asilitas yang lebih lengkap. Persiapanpersiapan yang dilakukan dalam merujuk penderita adalah sebagai berikut= a >enyiapkan surat rujukan yang berisikan riwayat penderita. b >enyiapkan partus set dan tongue spatel sudip lidah. # >enyiapkan obatobatan antara lain= alium injeksi, antihipertensi, oksigen, #airan in(us deKtrose/ringer laktat. d Pada penderita terpasang in(us dengan blood set. e Pada penderita eklampsia, sebelum berangkat diinjeksi alium 20 mg/i, dalam perjalanan diin(us drip alium $0 mg/%00 ## deKtrose dalam maintenan#e drops. Selain itu diberikan oksigen, terutama saat kejang, dan terpasang tongue spatel.2
A. Penanganan di 8umah Sakit
itinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejalagejala pre eklampsia berat selama perawatan, maka perawatan dibagi menjadi= $. Perawatan akti( yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medi#inal. 2. Perawatan konserati( yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medi#inal.5
1. Pera2a!a Ak!i3
a 1ndikasi •
Hasil penilaian kesejahteraan janin jelek
•
danya gejalagejala impending eklampsia
•
danya Sindrom Hellp
•
!ehamilan aterm " 35 minggu
•
pabila perawatan konserati( gagal. %
b Pengobatan >edisinal $ Segera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang in(us K/8D dari 1B. 2 ;irah baring miring ke satu sisi. 3 iet #ukup protein, rendah !Hlemak dan garam. 4 ntasida. % nti kejang= a.
Sul(as >agnesikus >gS<4 Syaratsyarat pemberian >gS<4 ;ersedia antidotum >gS<4 yaitu #al#ium glu#onas $06, $ gram $06 dalam $0 ## diberikan intraenous dalam 3 menit. 8e(leks patella positi( kuat 7rekuensi pernapasan " $' kali per menit, tanda distress perna(asan Produksi urin " $00 ## dalam 4 jam sebelumnya 0,% ##/kgAA/jam.5 ara Pemberian= 9ika ada tanda impending eklampsi dosis awal diberikan 1L ) 1>, jika tidak ada, dosis awal #ukup 1> saja. osis awal sekitar 4 gram >gS<4 1L 20 6 dalam 20 ## selama 4 menit $ gr/menit atau kemasan 206
dalam 2% ## larutan >gS< 4 dalam 3% menit. iikuti segera 4 gram di bokong kiri dan 4 gram di bokong kanan 40 6 dalam $0 ## dengan jarum no 2$ panjang 3,5 #m. *ntuk mengurangi nyeri dapat diberikan $ ## Kylo#ain 26 yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan 1>. osis ulangan diberikan setelah ' jam pemberian dosis awal, dosis ulangan 4 gram >gS< 4 406 diberikan se#ara intramuskuler setiap ' jam, bergiliran pada bokong kanan/kiri dimana pemberian >gS< 4 tidak melebihi 23 hari.5 Penghentian >gS< 4 = da tandatanda kera#unan yaitu kelemahan otot, hipotensi, re(leks (isiologis menurun, (ungsi jantung terganggu, depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot otot pernapasan karena ada serum $0 * magnesium pada dosis adekuat adalah 45 mM/liter. 8e(leks (isiologis menghilang pada kadar C$0 mM/liter. !adar $2$% mM terjadi kelumpuhan otototot pernapasan dan lebih $% mM/liter terjadi kematian jantung. Aila timbul tandatanda kera#unan magnesium sul(at Hentikan pemberian magnesium sul(at Aerikan #al#ium glu#onase $06 $ gram $06 dalam $0 ## se#ara 1L dalam waktu 3 menit. Aerikan oksigen. Dakukan pernapasan buatan. >agnesium sul(at dihentikan juga bila setelah ' jam pas#a persalinan sudah terjadi perbaikan normotensi(. 5 b ia:epam igunakan bila >gS< 4 tidak tersedia, atau syarat pemberian >gS<4 tidak dipenuhi. ara pemberian= rip $0 mg dalam %00 ml, maK. $20 mg/24 jam. 9ika dalam dosis $00 mg/24 jam tidak ada perbaikan, rawat di ruang 1*.C ' iuretika iuretikum tidak diberikan ke#uali bila ada tandatanda edema paru, payah jantung kongesti( atau edema anasarka. iberikan (urosemid injeksi 40 mg/im.5
5 nti hipertensi ;ekanan darah sistolis " $C0 mmHg, diastolis " $$0 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolis N $0% mmHg bukan kurang &0 mmHg karena akan menurunkan per(usi plasenta. osis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya. Aila dibutuhkan penurunan tekanan darah se#epatnya, dapat diberikan obat obat antihipertensi parenteral tetesan kontinyu, #atapres injeksi. osis yang biasa dipakai % ampul dalam %00 ## #airan in(us atau press disesuaikan dengan tekanan darah. Aila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi se#ara sublingual atau oral.
Dainlain !onsul bagian penyakit dalam / jantung, dan mata.
. ntibiotik diberikan atas indikasi. iberikan ampi#illin $ gr/' jam/1L/hari. nalgetik bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus. apat diberikan petidin HD %05% mg sekali saja, selambatlambatnya 2 jam sebelum janin lahir.5 nti gregasi Platelet= spilet $KC0 mg/hari Syarat= ;rombositopenia N'0.000/#mm C
# Pengobatan obstetrik ara terminasi kehamilan yang belum inpartu =
1nduksi persalinan = tetesan oksitosin dengan syarat nilai Aishop % atau lebih dan dengan (etal heart monitoring.
Seksio sesaria bila =
7etal assesment jelek
Syarat tetesan oksitosin tidak dipenuhi nilai Aishop kurang dari % atau adanya kontraindikasi tetesan oksitosin.
$2 jam setelah dimulainya tetesan oksitosin belum masuk (ase akti(. Pada primigraida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria.5
ara terminasi kehamilan yang sudah inpartu = !ala 1
7ase laten = ' jam belum masuk (ase akti( maka dilakukan seksio sesaria.
7ase akti( =
mniotomi saja
Aila ' jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap maka dilakukan seksio sesaria bila perlu dilakukan tetesan oksitosin. 5
!ala 11 Pada persalinan per aginam maka kala 11 diselesaikan dengan partus buatan akum ekstraksi/(or#ep ekstraksi. mniotomi dan tetesan oksitosin dilakukan sekurangkurangnya 3 menit setelah pemberian pengobatan medisinal. Pada kehamilan N35 mingguO bila keadaan memungkinkan, terminasi ditunda 2 kali 24 jam untuk maturasi paru janin dengan memberikan kortikosteroid. 5,C
". Pera2a!a K*ser4a!i3
a 1ndikasi perawatan konserati( bila kehamilan preterm kurang dari 35 minggu tanpa disertai tandatanda inpending eklampsia dengan keadaan janin baik. b Pengobatan medisinal = Sama dengan perawatan medisinal pada pengelolaan akti(. Hanya loading dose >gS<4 tidak diberikan intraenous, #ukup intramuskuler saja dimana 4 gram pada bokong kiri dan 4 gram pada bokong kanan. # Pengobatan obstetri = •
Selama perawatan konserati( = obserasi dan ealuasi sama seperti perawatan akti( hanya disini tidak dilakukan terminasi.
•
>gS<4 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tandatanda pre eklampsia ringan, selambatlambatnya dalam 24 jam.
•
Aila setelah 24 jam tidak ada perbaikan maka dianggap pengobatan medisinal gagal dan harus diterminasi.
•
Aila sebelum 24 jam hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih dahulu >gS<4 206 2 gram intraenous.
d Penderita dipulangkan bila = •
Penderita kembali ke gejalagejala / tandatanda pre eklampsia ringan dan telah dirawat selama 3 hari.
•
Aila selama 3 hari tetap berada dalam keadaan pre eklampsia ringan = penderita dapat dipulangkan dan dirawat sebagai pre eklampsia ringan diperkirakan lama perawatan $2 minggu. 5
15. PEN6E#AHAN
$ >eningkatkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil muda. 2 >en#ari pada setiap pemeriksaan tandatanda preeklampsia dan mengobatinya segera apabila ditemukan. 3 >engakhiri kehamilan sedapatdapatnya pada kehamilan 35 minggu ke atas apabila setelah dirawat tandatanda preeklampsia tidak juga dapat dihilangkan. 4
LEUKOSITOSIS
Def!" Leukositosis adalah meningkatnya umlah sel!sel darah putih se"anyak 15#000 selama persalinan# $umlah leukosit akan tetap tinggi selama "e"erapa hari pertama masa post partum# $umlah sel darah putih akan tetap "isa naik lagi sampai 25#000 hingga %0#000 tanpa adanya kondisi patologis ika &anita terse"ut mengalami persalinan lama# Pada
a&al post
partum'
umlah hemoglo"in' hematokrit dan eritrosit sangat
"er(ariasi# )al ini dise"a"kan (olume darah' (olume plasenta dan tingkat (olume darah yang "eru"ah!u"ah# *ingkatan ini dipengaruhi oleh status gi+i dan hidarasi dari &anita terse"ut# $ika hematokrit pada hari pertama atau kedua le"ih rendah dari titik 2 persen atau le"ih tinggi daripada saat memasukipersalinan a&al' maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup "anyak# E#$%$& Leukositosis umumnya teradi pada "er"agai keadaan in,lamasi# -eri tertentu leukosit yang terkena "ergantung pada penye"a" yang mendasari: 1# Leuositosis polimorfonuklear .granulositosis neutro,il' neutro,ilia/ menyertai in,lamasi akut yang "erkaitan dangan in,eksi atau nekrosis aringan# -epsis atau kelainan in,lamasi yang "erat menye"a"kan ter"entuknya sel!sel neutro,il yang dinamakan peru"ahan toksik: ! ranul neutro,ilik yang "er&arna gelap dan secara a"normal tampak !
kasar .granulasi toksik/# 3ercak!"ercak reticulum endoplasma yang "erdilatasi dan "er&arna "iru
pada sitoplasma# ! Vakuola dalam sitoplasma# 2# Leukositosis eosinofilik .eosino,ilia/ terlihat pada: ! 4elainan alergi .misalnya asma' penyakit alergi kulit/# ! n(estasi parasit ! 6eaksi o"at ! 4eganasan tertentu .misal lim,oma )odgkin dan "e"erapa lim,oma non! )odgkin/ ! 4elainan (ascular kolagen dan "e"erapa (askulitis ! Penyakit ateroem"oli .secara transien/ %# Leukositosis basofilik arang ditemukan keadaan ini menunukkan kelainan mieloproli,erasi yang mendasari .misalnya leukemia m ielogenik kronik/#
tiologi leukositosis pada kehamilan "elum elas# Leukositosis yang teradi selama persalinan menyerupai leukositosis yang "erhu"ungan dengan latihan ,isik "erat dimana sel darah putih yang se"elumnya tidak tampak kem"ali masuk ke sirkulasi akti,# P'#$f"$%$& 4enaikan umlah neutro,il yang "eredar dalam darah ."entuk leukositosis yang paling sering ditemukan/ teradi karena "er"agai makanisme : 1# kspansi sel progenitor neutro,ilik sumsum tulang dan depot simpanan terdai dalam &aktu "e"erapa am hingga "e"erapa hari aki"at kenaikan ,aktor!,aktor penstimulasi koloni yang dilepas dari unsure!unsur stroma sumsum tulang# 9at!+at stimulant yang merangsang ,aktor penstimulasi koloni meliputi kenaikan persisten interleukin!1 .L1/ dan tumor necrosis ,actor .*;/ misalnya pda penyakit in,eksi dan kelainan in,lamasi# 2# Peningkatan pelepasan sel!sel neutro,il matur dari depot simpanan sumsum tulang terdai dengan cepat sesudah kenaikan L1 dan *;# %# Peningkatan demarginasi sel!sel neutro,il darah peri,er terlihat dalam keadaan stress akut atau setelah pem"erian glukokortikoid# <# ;aktor!,aktor lain menye"a"kan "er"agai "entuk leukositosis menye"a"kan
leukositosis
eosino,ilik
sementara
ligan
c!kit
dan
L5 L7
menginduksi lim,opoiesis# M'!fe"#'" K%!" ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
4esulitan 3ernapas 3erkeringat 4elemahan 3erat 3adan 3erkurang 6asa eli angguan Visual 4ehilangan na,su makan Pusing Perdarahan =emam 4e"ingungan
Pee*"''! D'&!$"" Pemeriksaan diagnostic untuk leukositosis yaitu dengan pemeriksaan la"oratorium# Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan la"oratorium rutin' la"oratorium khusus meliputi "iopsy aringan' pemeriksaan sitologi# Pemeriksaan la"oratorium rutin meliputi:
1# Pemeriksaan darah# a# =arah lengkap' dilakukukan untuk mengetahui adanya anemia' adanya leukositosis# Leukositosis yang "erle"ihan ada kemungkinan leukemia' terutama "ila disertai anemia# "# >aktu perdarahan dan pem"ekuan' dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pem"ekuan darah# 2# Pemeriksaan urin Adanya leukosit dalam urin memungkinkan adanya in,eksi kandung kemih atau ginal# %# 4ultur? "akteriologis =ilakukan "ila dipandang perlu untuk mengetahui in,eksi# Pe!'#'%'*"'!''! 1# @em"erikan terapi anti"iotic seperti ce,otaim' Be,triaon' dan lain!lain 2# @elakukan pemeriksaan la"oratorium secara rutin untuk memeriksa umlah leukosit %# @engo"ser(asi adanya tanda!tanda in,eksi pada i"u post partum <# @elakukan monitor tanda!tanda (ital
Dia*sa Kepera2a!a
$. Pola na(as ine(ekti( b.d peningkatan kebutuhan <2 2. Bangguan per(usi jaringan b.d penurunan
Re7aa Ti8aka Kepera2a!a 1. P*la a3as ie3ek!i3 .8 peika!a ke'!'9a O"
;ujuan = setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 K '0 menit pola na(as kembali normal !riteria hasil = bebas dari sianosis, pala na(as normal 88 = 24 K/mnt 1nterensi = a. aluasi (rekuensi perna(asan dan kedalaman 8asional = untuk mengetahui pola na(as pasien b. uskultasi bunyi na(as 8asional = mengetahui ada tidaknya na(as tambahan #. tur posisi pasien semi (owler 8asional = merangsang (ungsi perna(asan atau ekspansi paru d. !olaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi 8asional = meningkatkan pengiriman oksigen ke paru
". #a'a per3'si :aria .8 pe'r'a 6OP
;ujuan = setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 K '0 menit diharapkan kebutuhan <2 terpenuhi. !riteria hasil = 8; N 2 detik, tidak terjadi sianosis 1nterensi = a. atat (rekuensi dan kedalaman pernapasan, penggunaan otot bantu. 8asional = untuk mengetahui kelemahan otot pernapasan. b. wasi tandatanda ital 8asional = untuk mengetahui tingkat kegawatan klien. #. Pantau AB
8asional = asidosis yang terjadi dapat menghambat masuknya oksigen pada tingkat sel. d. !olaborasi pemberian 1L larutan elektrolit 8asional = meminimalkan (luktuasi dalam aliran askuler.
$. I!*lerasi ak!i4i!as .8 ke!i8akseimaa s'plai O"; kelema9a 3isik
;ujuan = setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 K 24 jam aktiitas pasien dapat terpenuhi !riteria hasil = Pasien berpartisipasi dalam aktiitas yang di inginkan / di perlukan 1nterensi = a. Periksa ;;L sebelum dan sesudah aktiitas 8asional = mengetahui tingkat kelemahan b. 1nstruksikan pasien tentang tekhnik penghematan energi 8asional = membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan <2. #. Aerikan bantuan sesuai kebutuhan 8asional = >emberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktiitas.
%. #a'a rasa
;ujuan = setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ K 24 jam nyeri berkurang /menghilang !riteria hasil = wajah tidak menyeringai, tidak pusing 1nterensi = a. !aji skala nyeri 8asional = mengetahui intensitas nyeri b. Pertahankan tirah baring 8asional = meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi #. >inimalkan aktiitas asokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala misalnya, mengejan, batuk panjang 8asional = aktiitas yang meningkatkan asokontriksi menambah beratkan penyakit d. jarkan taknik relaksasi dan distraksi 8asional = membantu menghilangkan rasa nyeri e. !olaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi misalnya lora:epam, dia:epam 8asional = menurunkan nyeri dan menurunkan rengsang system sara( simpatis.
,. Kelei9a 4*l'me 7aira .8 peika!a reas*rpsi Na
;ujuan = Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3K 24 jam AA stabil !riteria hasil = ;idak ada destensi ena peri(er dan edema Paru bersih dan AA stabil 1nterensi = a. engetahui pengeluaran dan pemasukan #airan b. 9elaskan tujuan pembatasan #airan / -a pada pasien 8asional = -a dapat mengikat air sehingga meningkatkan olume #airan bertambah #. !olaborasi pemberian deuretik , #ontoh = (urosemid la:iK,asam etakrinik ede#rin sesuai dengan indikasi. 8asional = >enghambat reabsorpsi natrium dan menurunkan kelebihan #airan d. !olaborasi dengan ahli gi:i 8asional = diet pembatasan -a sesuai indikasi
. Resik* i:'ri .8 peika!a !ekaa 4ask'ler re!ia
;ujuan = Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 K 24 jam pasien tidak mengalami trauma !riteria hasil = Pasien tidak mengalami #idera 1nterensi = a. Hindarkan pasien dari bendabenda yang berbahaya bagi pasien 8asional = >en#egah terjadinya injuri b. Pertahankan tirah baring 8asional = >eminimalkan pergerakan pasien #. Pertahankan AD di samping tempat tidur dan pagar tempat tidur tinggi 8asional = >en#egah terjadinya injuri d. Aatasi aktiitas pasien 8asional = >eminimalkan aktiitas yang dapat menimbulkan trauma pada pasien
DAFTAR PUSTAKA $. +iknjosastro H. 1lmu !ebidanan, edisi 3, etakan !elima, 9akarta, ayasan Aina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, $&&& = 2C$ G 300 2. Sudhaberata, !etut. Penanganan Preeklampsia Aerat dan klampsia. *P7. 1lmu !ebidanan dan Penyakit !andungan, 8umah Sakit *mum ;arakan !alimantan ;imur. i unduh dari=
http=//www.sidenreng.#om/200C/0'/penangananpreeklampsiaberatdan
eklampsia/. i akses pada tanggal $C >ei 20$0. 3. unningham 7B, Bant 7.B, et all, +illiam >anual o( #Braw Hill, 2003 = 33& 45. 4. nonim.
Preeklampsia
Aerat
/
klampsia.
i
unduh
dari
=
http=//idmgarut.wordpress.#om/200&/0$/24/preeklampsiaberateklamsia/. i akses pada tanggal $C >ei 20$0. %. Subianto, ;eguh. Prosedur Penatalaksanaan Preklampsia Aerat. i unduh dari= http=//teguhsubianto.blogspot.#om/200&/05/prosedurpenatalaksanaanpreeklampsia.html i akses pada tanggal $C >ei 20$0. '. nonim. Preeklampsia. i unduh dari= http=//www.klikdokter.#om/illness/detail/24. i akses pada tanggal $C >ei 20$0. 5. iyoyen.
Preeklampsia
Aerat.
i
unduh
dari
=
http=//diyoyen.blog.(riendster.#om/200C/$$/preeklampsiaberat/. i akses pada tanggal $C >ei 20$0. C. nonim.
Penanganan
Preeklampsia
Aerat.
i
unduh
dari=
http=//www.kalbe.#o.id/(iles/#dk/(iles/$0QPenangananPreeklampsiaAerat.pd(/$0QPenanga nanPreeklampsiaAerat.html. i akses pada tanggal $C >ei 20$0. &. >o#htar, 8ustam, Si*psis Os!e!ri, disi 2, 9ilid $, 9akarta, B, 2004 = $&C 203.