LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN MEDIKAL MEDIK AL BEDAH PADA PADA PASIEN KOLELITIASIS KOL ELITIASIS di RSPAD GATOT SOEBROTO
Disusun Oleh : FITRIAH SA'DIAH 11!"#$1"!%&
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMUILMU KESEHATAN UNI(ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL )(ETERAN* +AKARTA $!1,$!1%
A" K-nse. K-nse. D/s/0 D/s/0 K-le K-leli lii/s i/sis is 1" De2inisi Kolelitiatis (kalkulus/kalkuli, batu empedu) biasanya terbentuk dalam kantung
empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk cairan empedu, batu empedu memilki ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi. Batu empedu tidak lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi insidensnya semakin sering pada individu berusia diatas ! ta"un. #esuda" #esuda" itu, insidens kolelitiasis semakin meningkat "ingga suatu tingkat yang diperkirakan ba"wa pada usia $% ta"un satu dari & orang akan memiliki batu empedu (Brunner, '!!&). Kolelitiasis adala" batu empedu yang terletak pada saluran empedu yang disebabkan ole" aktor metabolik antara lain terdapat garam-garam empedu, pigmen empedu dan kolestrol, serta timbulnya peradangan pada kandung empedu ( Barbara . *ong, + ) $" An/ An/-3 -3ii E3.e E3.edu du Kandung empedu adala" kantong berbentuk bua" pear yang ter letak pada
permukaan visceral "epar. Kantung empedu dibagi menjadi undus, undus, corpus dan collum. undus berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawa" pinggir inerior "epar, dimana undus ber"ubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung rawan costa 0 kanan. orpus bersentu"an dengan permukaan visceral "ati dan ara"nya ke atas, belakang dan kiri. ollum dilanjutkan sebagai duktus cysticus yang berjalan dalam omentum minus untuk bersatu dengan dengan sisi kanan ductus "epaticus comunis membentuk duktus koledokus. 1eritoneum mengelilingi kandung empedu dengan sempurna meng"ubungkan corpus dan collum dengan permukaan visceral "ati. 4" Fisi Fisi-l -l-5 -5ii E3. E3.ed edu u Kandung empedu berperan sebagai resevoir empedu dengan kapasitas sekitar
%! ml. Kandung empedu mempunyai kemampuan memekatkan empedu. 2ntuk membantu proses ini, mukosanya mempunyai lipatan 3 lipatan permanen yang satu sama lain saling ber"ubungan. #e"ingga permukaanya tampak seperti sarang tawon. #el - sel t"orak yang membatasinya juga mempunyai banyak mikrovilli. 4mpedu dibentuk ole" sel-sel "ati ditampung di dalam kanalikuli. Kemudian disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum interlobaris. #aluran ini kemudian keluar dari "ati sebagai duktus "epatikus kanan dan kiri. Kemudian keduanya membentuk duktus biliaris komunis. 1ada saluran ini sebelum mencapai doudenum terdapat cabang ca bang ke kandung empedu yaitu duktus
sistikus yang berungsi sebagai tempat penyimpanan empedu sebelum disalurkan ke duodenum. " Ei-l-5i , .en6e7/7 4tiologi batu empedu masi" belum diketa"ui secara pasti, adapun aktor
predisposisi terpenting, yaitu5 gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya peruba"an komposisi empedu, statis empedu, dan ineksi kandung empedu, 1eruba"an komposisi empedu kemungkinan merupakan aktor terpenting dalam pembentukan batu empedu karena "ati penderita batu empedu kolesterol mengekresi empedu yang sangat jenu" dengan kolesterol. Kolesterol yang berlebi"an ini mengendap dalam kandung empedu (dengan cara yang belum diketa"ui sepenu"nya) untuk membentuk batu empedu. #tatis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresi, peruba"an komposisi kimia, dan pengendapan unsur-insur tersebut. 6angguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingteroddi, atau keduanya dapat menyebabkan statis. aktor "ormonal ("ormon kolesistokinin dan sekretin) dapat dikaitkan dengan keterlambatan pengosongan kandung empedu. neksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan dalam pembentukan batu. 7ukus meningkatkan viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan sebagai pusat presipitasi/pengendapan. neksi lebi" timbul akibat dari terbentuknya batu, dibanding panyebab terbentuknya batu.
%" M/ni2es/si 8linis 6ejala kolelitiasis dapat terjadi akut atau kronis dan terjadinya gangguan pada
epigastrium jika makan makanan berlemak, seperti5 rasa penu" diperut, distensi abdomen, dan nyeri samar pada kuadran kanan atas. a. 8asa nyeri "ebat dan kolik bilier 9ika duktus sistikus tersumbat batu, maka kandung empedu mengalami distensi kemudian akan terjadi ineksi se"ingga akan teraba massa pada kuadran yang menimbulkan nyeri "ebat sampai menjalar ke punggung dan ba"u kanan se"ingga menyebabkan rasa gelisa" dan tidak menemukan posisi yang nyaman. :yeri akan dirasakan persisten ("ilang timbul) terutama jika "abis makan makanan berlemak yang disertai rasa mual dan ingin mual munta" pada pagi "ari karena metabolisme di kandung empedu akan meningkat. 1erangsangan mual dapat diakibatkan dari adanya obstruksi saluran empedu se"ingga mengakibatkan alir balik cairan empedu ke "epar (bilirubin, garam empedu dan kolesterol) menyebabkan terjadinya proses peradangan disekitar
"epatobiliar yang mengeluarkan enzim-enzim #6;< dan #61<, menyebabkan peningkatan #6;< dan #61< yang bersiat iritati di saluran cerna se"ingga merangsang nervus vagal dan menekan rangsangan sistem sara parasimpatis se"ingga terjadi penurunan peristaltik sistem pencernaan di usus dan lambung, menyebabkan makanan terta"an di lambung dan peningkatan rasa mual yang mengaktikan pusat munta" di medula oblongata dan pengaktian sara kranialis ke waja", kerongkongan serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot-otot abdomen dan diaragma se"ingga menyebabkan munta". =pabila sara simpatis teraktiasi akan menyebabkan akumulasi gas usus di sistem pencernaan yang menyebabkan rasa penu" dengan gas maka terjadila" kembung.
Me8/nis3e 3u/l d/n 3un/h
;bstruksi saluran empedu > =lir balik cairan empedu ke "epar (bilirubin, garam empedu, kolesterol) > 1roses peradangan disekitar "epatobiliar > 1engeluaran enzim-enzim #6;< dan #61< > 1eningkatan #6;< dan #61< > Bersiat iritati di saluran cerna > 7erangsang nervus vagal (:.0 ?agus) > 7enekan rangsangan sistem sara parasimpatis
1enurunan peristaltik sistem =kumulasi gas usus pencernaan (usus dan lambung) di sistem pencernaan >> 7akanan terta"an di lambung 8asa penu" dengan gas
>> 1eningkatan rasa mual Kembung > 1engaktian pusat munta" (medula oblongata) > 1engaktian sara kranialis ke waja", kerongkongan, serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot-otot abdomen dan diaragma > 7unta"
b. kterik dan B=K berwarna kuning =kibat adanya obstuksi saluran empedu menyebabkan eksresi cairan empedu ke duodenum (saluran cerna) menurun se"ingga eses tidak diwarnai ole" pigmen empedu dan eses akan berwarna pucat kelabu dan lengket seperti dempul yang disebut lay olored. #elain mengakibatkan peningkatan alkali osat serum, eksresi cairan empedu ke duodenum (saluran cerna) juga mengakibatkan peningkatan bilirubin serum yang diserap ole" dara" dan masuk ke sirkulasi sistem se"ingga terjadi iltrasi ole" ginjal yang menyebabkan bilirubin dieksresikan ole" ginjal se"ingga urin berwarna kuning ba"kan kecoklatan. c. @eisiensi ?itamin. ;bstruksi aliran empedu juga mengganggu absorpsi vitamin =, @, 4, dan K yang larut lemak.@eisiensi vitamin K dapat mengganggu pembekuan dara" yang normal.
&" P/-2isi-l-5i a. Batu pigmen Batu pigmen terdiri dari garam kalsium dan sala" satu dari keempat anion ini
adala" bilirubinat, karbonat, osat dan asam lemak. 1igmen (bilirubin) pada kondisi normal akan terkonjugasi dalam empedu. Bilirubin terkonjugasi karna adanya enzim glokuronil tranerase bila bilirubin tak terkonjugasi diakibatkan karena kurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranerase tersebut yang akan mengakibatkan presipitasi/pengendapan dari bilirubin tersebut. ni disebabkan
karena bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air tapi larut dalam lemak.se"ingga lama kelamaan terjadi pengendapan bilirubin tak terkonjugasi yang bisa menyebabkan batu empedu tapi ini jarang terjadi.
Me8/nis3e 7/u .i53en
1igmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empedu > =kibat berkurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranerase > 1resipitasi / pengendapan > Berbentuk batu empedu > Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan "arus dikeluarkan dengan jalan operasi.
b. Batu kolesterol Kolesterol merupakan unsur normal pembentukan empedu dan berpengaru" dalam pembentukan empedu. Kolesterol bersiat tidak larut dalam air, kelarutan kolesterol sangat tergantung dari asam empedu dan lesitin (osolipid). #" Pe3e0i8s//n Penun9/n5 a. 8ontgen abdomen / pemeriksaan sinar 0 / oto polos abdomen @apat dilakukan pada klien yang dicurigai akan penyakit kandung empedu.
=kurasi pemeriksaannya "anya +%-'! A.
memuda"kan akses ke dalam duktus koledukus bagian distal untuk mengambil batu empedu, selain itu 481 berungsi untuk membedakan ikterus yang disebabkan ole" penyakit "ati (ikterus "epatoseluler dengan ikterus yang disebabkan ole" obstuksi bilier dan juga dapat digunakan untuk menyelidiki gejala gastrointestinal pada pasien-pasien yang kandung empedunya suda" diangkat.481 ini berisiko terjadinya tanda-tanda perorasi/ ineksi. d. Kolangiograi
melarutkan batu empedu terutama berukuran kecil dan tersusun dari kolesterol. at pelarut batu empedu "anya digunakan untuk batu kolesterol pada pasien yang karena sesuatu "al sebab tak bisa dibeda". Batu-batu ini terbentuk karena terdapat kelebi"an kolesterol yang tak dapat dilarutkan lagi ole" garam-garam empedu dan lesitin. 2ntuk melarutkan batu empedu tersedia Kenodeoksikolat dan ursodeoksikolat. 7ekanisme kerjanya berdasarkan peng"ambatan sekresi kolesterol, se"igga kejenu"annya dalam empedu berkurang dan batu dapat melarut lagi. <"erapi perlu dijalankan lama, yaitu 5 & bulan sampai ' ta"un dan baru di"entikan minimal & bulan setela" batu-batu
larut. 8ecidi dapat terjadi pada &!A dari pasien dalam waktu + ta"un , dalam "al ini pengobatan perlu dilanjutkan. &) 1enatalaksanaan 1endukung dan @iet #uplemen bubuk tinggi protein dan karbo"idrat dapat diaduk kedala m susu skim. 7akanan berikut ini ditamba"kan jika pasien dapat menerimanya5 bua" yang dimasak, nasi atau ketela, daging tanpa lemak, kentang yang dilumatkan, sayuran yang tidak membentuk gas, roti, kopi atau te". 7akanan seperti telur, krim, daging babi, gorengan, keju dan bumbu-bumbu yang berlemak, sayuran yang membentuk gasserta alko"ol "arus di"indari. 1enatalaksanaan diet merupakan bentuk terapi utama pada pasien yang "anya mengalami intoleransi ter"adap makanan berlemak dan mengeluarkan gejala gastrointestinal ringan. ) 4Ctracorporeal #"ock Dave *it"otripsy (4#D*) 1rosedur nononvasi ini menggunakan gelombang kejut berulang (repeated s"ock waes) yang diara"kan kepada batu empedu di dalam kandung empedu atau doktus koledokus dengan maksud untuk mencega" batu tersebut menjadi sejumla" ragmen. 6elombang kejut di"asilkan dalam media cairan ole" percikan listrik, yaitu piezoelelektrik, atau ole" muatan elektromagnetik. 4nergy ini di salurkan ke dalam tubu" lewat redaman air atau kantong yang berisi cairan. 6elombang kejut yang dikonvergensikan tersebut diara"kan kepada batu empedu yang akan dipeca".#etela" batu dipeca" secara berta"ap, peca"annya akan bergeraj spontan dikandung empedu atau doktus koledokus dan dikeluarkan melalui endoskop atau dilarutkan dengan pelarut atau asam empedu yang diberikan peroral. %) *itotripsi ntrakorporeal. 1ada litotripsi intrakorporeal, batu yang ada dalam kandung empedu atau doktus koledokus dapat dipeca" dengan menggunakan grlombang ultrasound, laser berpulsa atau litotripsi "idrolik yang dipasang pada endoskop, dan diara"kan langsung pada batu. Kemudian ragmen batu atau derbis dikeluarkan dengan cara irigasi dan aspirasi. 1rosedur tersebut dapat diikuti dengan pengangkatan kandung empedu melalui luka insisi atau laparoskopi. 9ika kandung empedu tidak di angkat, sebua" drain dapat dipasang selama $ "ari. b. 1embeda"an +) "olesistektomy
7erupakan tindakan pembeda"an yang dilakukan atas indikasi c"olesistitis atau pada c"olelitisis, baik akut /kronis yang tidak sembu" dengan tindakan konservati .
') Kolesistektomi @alam prosedur ini kandung empedu diangkat setela" arteri dan duktus sistikus diligasi. Kolesistektomi dilakukan pada sebagian besar kasus kolesistis akut dan kronis. #ebua" drain (1enrose) ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur keluar lewat luka operasi untuk mengalirkan dara", cairan serosanguinus dan geta" empedu ke dalam kasa absorben. &) 7inikolesistektomi 7erupakan prosedur beda" untuk mengeluarkan kandung empedu lewat luka insisi selebar cm. kolesistektomi *aparoskopik (atau endoskopik), dilakukan lewat luka insisi yang kecil atau luka tusukan melalui dinding abdomen pada umbilicus. 1ada prosedur kolesistektomi endoskopik, rongga abdomen ditiup dengan gas karbon dioksida (pneumoperitoneum) umtuk membantu pemasangan endoskop dan menolong dokter beda" meli"at struktur abdomen. #ebua" endoskop serat optic dipasang melalui luka insisi umbilicus yang kecil. Beberapa luka tusukan atau insisi kecil tamba"an dibuat pada dinding abdomen untuk memasukkan instrumen beda" lainnya ke dala m bidang operasi. ) Koledokostomi @alam koledokostomi, insisi dilakukan pada duktus koledokus untuk mengeluarkan batu. #etela" batu dikeluarkan, biasanya dipasang sebua" kateter ke dalam duktus tersebut untuk drainase geta" empedu sampai edema mereda. Keteter ini di"ubungkan dengan selang drainase gravitas. Kandung empedu biasanya juga mengandung batu, dan umumnya koledokostomi dilakukan bersama-sama kolesistektomi.
;" K-3.li8/si /" =simtomatik
b. ;bstruksi duktus sistikus c. Kolik bilier d. Kolesistitis akut e. 1erikolesistitis . 1eradangan pankreas (pankreatitis) g. 1erorasi ". Kolesistitis kronis i.
Eidrop kandung empedu
j.
4mpiema kandung empedu
k. istel kolesistoenterik l.
Batu empedu sekunder (1ada '-A penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi)
m. leus batu empedu ( gallstone ileus) Kolesistokinin yang disekresi ole" duodenum karena adanya makanan meng"asilkan kontraksi kandung empedu, se"ingga batu yang tadi ada dalam kandung empedu terdorong dan dapat menutupi duktus sistikus, batu dapat menetap ataupun dapat terlepas lagi. =pabila batu menutupi duktus sistikus secara menetap maka mungkin akan dapat terjadi mukokel, bila terjadi ineksi maka mukokel dapat menjadi suatu empiema, biasanya kandung empedu dikelilingi dan ditutupi ole" alat-alat perut (kolon, omentum), dan dapat juga membentuk suatu istel kolesistoduodenal. 1enyumbatan duktus sistikus dapat juga berakibat terjadinya kolesistitis akut yang dapat sembu" atau dapat mengakibatkan nekrosis sebagian dinding (dapat ditutupi alat sekiatrnya) dan dapat membentuk suatu istel
kolesistoduodenal ataupun dapat terjadi perorasi kandung empedu yang berakibat terjadinya peritonitis generalisata. Batu kandung empedu dapat maju masuk ke dalam duktus sistikus pada saat kontraksi dari kandung empedu. Batu ini dapat terus maju sampai duktus koledokus kemudian menetap asimtomatis atau kadang dapat menyebabkan kolik. Batu yang menyumbat di duktus koledokus juga berakibat terjadinya ikterus obstrukti, kolangitis, kolangiolitis, dan pankretitis. Batu kandung empedu dapat lolos ke dalam saluran cerna melalui terbentuknya istel kolesitoduodenal. =pabila batu empedu cukup besar dapat menyumbat pada bagian tersempit saluran cerna (ileum terminal) dan menimbulkan ileus obstruksi
B" Asuh/n Ke.e0//n K-lelii/sis 1roses Keperawatan adala" pendekatan penyelesaian masala" yang sistematik untuk
merencanakan dan memberikan asu"an keperawatan yang melibatkan lima ase berikut i5 pengkajian, identiikasi masala", perencanaan, implementasi, evaluasi. 1roses =su"an Keperawatan terdiri dari beberapa ta"ap 5 1" Pen58/9i/n 1engkajian adala" ase pertama proses keperawatan . @ata yang dikumpulkan meliputi 5 /" Ideni/s +) dentitas klien 7eliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan,
pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai identitaas klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya. ') dentitas penanggung jawab dentitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memuda"kan dan jadi penanggung jawab klien selama perawatan, data yang terkumpul meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, "ubungan dengan klien dan alamat. 7" Ri6/ Keseh//n +) Kelu"an utama
7erupakan kelu"an yang paling utama yang dirasakan ole" klien saat pengkajian. Biasanya kelu"an utama yang klien rasakan adala" nyeri abdomen pada kuadran kanan atas. ') 8iwayat kese"atan sekarang 7erupakan pengembangan diri dari kelu"an utama melalui metode 1F8#<, paliati atau provokati (1) yaitu ocus utama kelu"an klien, Guality atau kualitas (F) yaitu bagaimana nyeri/gatal dirasakan ole" klien, regional (8) yaitu nyeri/gatal menjalar kemana, #aety (#) yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri/gatal atau klien merasa nyaman dan
i/s +) :utrisi @ikaji tentang porsi makan, nasu makan ') =ktivitas @ikaji tentang aktivitas se"ari-"ari, kesulitan melakukan aktivitas dan anjuran bedrest &) =spek 1sikologis Kaji tentang emosi, 1engeta"uan ter"adap penyakit, dan suasana "ati ) =spek penunjang a) Easil pemeriksaan *aboratorium (bilirubin,amylase serum meningkat) b) ;bat-obatan satu terapi sesuai dengan anjuran dokter. $" Di/5n-s/ Ke.e0//n @iagnosa keperawatan (@oenges, '!!+) a. :yeri ber"ubungan dengan agen cedera biologis5 obstruksi/spasme duktus, proses
inlamasi, iskemia jaringan/nekrosis.
ntervensi +. ;bservasi dan catat lokasi, beratnya
8asional +. 7embantu membedakan penyebab
(skala !-+!) dan karakter nyeri
nyeri dan memberikan inormasi
(menetap, "ilang timbul, kolik).
tentang kemajuan/perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi, dan keeektian
'. @orong menggunakan teknik relaksasi, conto" bimbingan
intervensi. '. 7eningkatkan istira"at, memusatkan kembali per"atian, dapat meningkatkan
imajinasi, visualisasi, lati"an napas dalam. &.
koping. &.
pasien melakukan posisi yang
menurunkan tekanan intraabdomen.
nyaman.
Kolaborasi +. 1erta"ankan status puasa,
Kolaborasi +.
masukan/perta"ankan peng"isapan :6 sesuai indikasi. '. Berikan obat sesuai indikasiH antikolinergik.
7embuang secret gaster yang merangsang pengeluaran kolesistokinin
'.
dan kontraksi kandung empedu. 7eng"ilangkan releC spasme/kontraksi otot "alus dan membantu dalam manajemen nyeri.
b. Kekurangan volume cairan, risiko tinggi ter"adap ber"ubungan dengan munta", distensi, dan "ipermortilitas gaster.
ntervensi +. 1erta"ankan masukan dan "aluaran
8asional +. 7emberikan inormasi tentang status
akurat, per"atikan "aluaran kurang
cairan/volume sirkulasi dan kebutu"an
dari masukan, peningkatan berat
penggantian.
jenis urine.Kaji membrane mukosa/kulit, nadi perier, dan pengisian kapiler. '. =wasi tanda/gejala peningkatan/berlanjutnya mual/munta", kram abdomen, kelema"an, kejang, kejang ringan,
'. 7unta" berkepanjangn, aspirasi gaster, dan pembatasan pemasukan oral dapat menimbulkan deicit natrium, kalium dan klorida.
kecepatan jantung tak teratur, parestesia, "ipoakti atau tak adanya bising usus, depresi pernapasan.
Kolaborasi +.
Kolaborasi
1erta"ankan pasien puasa sesuai
+. 7enurunkan sekresi dan motilitas
keperluan. '. ntervensi Berikan antimetik. &. Berikan cairan ?, elektrolit, dan 1. Kaji distensi abdomen, sering
gaster. '. 7enurunkan mual dan mencega" 8asional
+.
1erkirakan/"itung pemasukan
ketidakseimbangan. '. 7engidentiikasi
kalori juga komentar tentang
kekurangan/kebutu"an nutrisi. Berokus
napsu makan sampai minimal. pada masala" membuat suasana 3. Berikan suasana menyenangkan negative dan mempengaru"i masukan. pada saat makan, "ilangkan &. 2ntuk meningkatkan napsu rangsangan berbau. makan/menurunkan mual. Kolaborasi 1. Konsul dengan a"li diet/tim Kolaborasi pendukung nutrisi sesuai indikasi. 2.
kebutu"an nutrisi individual
serat, batasi makanan peng"asil
melalui rute yang paling tepat. 7emenu"i kebutu"an nutrisi
gas dan makanan/makanan tinggi
2.
dan meminimalkan rangsangan
lemak.
pada kandungan empedu. c. :utrisi, peruba"an5 kurang dari kebutu"an tubu", risiko tinggi ter"adap ber"ubungan dengan memaksa diri atau pembatasan berat badan sesuai aturanH mual/munta",
Di/5n-s/ d/n ine0>ensi 8e.e0//n 3enu0u ni=?n-= N
Di/5n-s/
Tu9u/n
Ine0>ensi
+
Ke.e0//n :yeri akut b/d
#etela" dilakukan =su"an
agen injuri isik
keperawatan jam tingkat kenyamanan klien meningkat dengan kriteria "asil5
M/n/9e3en n6e0i :
a. Kaji tingkat nyeri secara kompre"ensi termasuk lokasi,
a. Klien melaporkan nyeri
karakteristik, durasi,
berkurang dg scala '-& b. 4kspresi waja" tenang c. Klien dapat istira"at dan tidur
rekuensi, kualitas dan aktor presipitasi. b. ;bservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan. c. 6unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengeta"ui pengalaman nyeri klien sebelumnya. d. Kontrol aktor lingkungan yang mempengaru"i nyeri seperti su"u ruangan, penca"ayaan, kebisingan. e. Kurangi aktor presipitasi nyeri. . 1ili" dan lakukan penanganan nyeri (armakologis/non armakologis) g. =jarkan teknik non armakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.. ". Berikan analgetik
untuk mengurangi i.
nyeri. 4valuasi tindakan pengurang
j.
nyeri/kontrol nyeri. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak ber"asil.
Ad3inis0/si /n/l5ei8 :.
a. ek program pemberian analogetikH jenis, dosis, dan rekuensi. b. ek riwayat alergi c.
samping. M/n/9e3en Nu0isi
Ketidakseimbang
#etela" dilakukan asu"an
an nutrisi kurang
keperawatan jam klien menunjukan
a. Kaji adanya alergi
dari kebutu"an
status nutrisi adekuat dengan KE5
makanan. b. Kaji makanan
tubu"
a. BB stabil,
b. :ilai laboratorium terkait normal, c.
yang disukai ole" klien. c. Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi terpili" sesuai dengan kebutu"an klien. d. =njurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya. e. Iakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencega" konstipasi. . 7onitor jumla" nutrisi dan kandungan kalori. g. Berikan inormasi tentang kebutu"an nutrisi. M-ni-0 Nu0isi
a. 7onitor BB jika memungkink an b. 7onitor respon klien ter"adap situasi yang meng"aruskan klien makan. c. 9adwalkan pengobatan dan
tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan. d. 7onitor adanya mual munta". e. 7onitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya perdara"an, bengkak dsb. . 7onitor intake nutrisi dan kalori. g. 7onitor kadar energi, kelema"an &
8isiko ineksi b/d
#etela" dilakukan asu"an
imunitas tubu"
keperawatan J jam tidak terdapat
menurun,
aktor risiko ineksi dan dg KE5
prosedur
invasive.
=* normal
?/# dbn
dan kelela"an. K-n0-l in2e8si 5 a. Bersi"kan lingkungan setela" dipakai pasien lain. b. Batasi pengunjung bila perlu. c. ntruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan sesuda"nya. d. 6unakan sabun anti miroba untuk mencuci tangan. e. *akukan cuci tangan sebelum dan sesuda"
tindakan keperawatan. . 6unakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung. g. 1erta"ankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat. ". *akukan dresing inus dan dan kateter setiap "ari #esuai i.
indikasi
j.
nutrisi dan cairan Berikan antibiotik sesuai program.
P0-e8si e0h/d/. in2e8si
a. 7onitor tanda dan gejala ineksi sistemik dan lokal. b. 7onitor "itung granulosit dan DB. c. 7onitor kerentanan ter"adap ineksi d. 1erta"ankan teknik aseptik untuk setiap tindakan. e. nspeksi kulit dan
mebran mukosa ter"adap kemera"an, panas. . =mbil kultur, dan laporkan bila "asil positip jika perlu g. @orong istira"at yang cukup. ". @orong peningkatan mobilitas dan i.
lati"an. nstruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai
program. j. =jarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala ineksi. k. *aporkan kecurigaan
#indrom deisit
#etela" dilakukan askep jam =@*s
sel care b.d
terpenu"i dg KE5
kelema"an
+. Klien bersi", tidak bau '. Kebutu"an se"ari-"ari terpenu"i
ineksi. Sel2 @/0e Assisen=e a. Bantu =@* klien selagi klien belum mampu mandiri b. 1a"ami semua kebutu"an =@* klien c. 1a"ami ba"asa ba"asa atau pengungkapan non verbal klien akan kebutu"an =@* d. *ibatkan klien dalam pemenu"an
=@*nya e. *ibatkan orang yang berarti dan layanan pendukung bila dibutu"kan . 6unakan sumbersumber atau asilitas yang ada untuk mendukung sel care g. =jari klien untuk melakukan sel care secara berta"ap ". =jarkan penggunaan modalitas terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar keamnanannya i.
terjamin) 4valuasi kemampuan klien untuk melakukan
j.
sel care di 8# Beri reinorcement atas upaya dan keber"asilan dalam melakukan
%
Kurang
#etela" dilakukan askep jam
sel care Men5/9/08/n .0-ses
pengeta"uan
pengeta"uan keluarga klien
.en6/8i
keluarga
meningkat dg KE5
a. Kaji pengeta"uan
ber"ubungan
+. Keluarga menjelaskan
dengan kurang
tentang penyakit, perlunya p
paparan dan
engobatan dan mema"ami
keterbatasan
perawatan '. Keluarga kooperative dan mau
kogniti keluarga
kerjasama saat dilakukan tindakan
keluarga tentang proses penyakit b. 9elaskan tentang patoisiologi penyakit dan tanda gejala penyakit c. Beri gambaran tentaang tanda gejala penyakit kalau memungkinkan d. dentiikasi penyebab penyakit e. Berikan inormasi pada keluarga tentang keadaan pasien, komplikasi penyakit. . @iskusikan tentang pili"an t"erapy pada keluarga dan rasional t"erapy yang diberikan. g. Berikan dukungan pada keluarga untuk memili" atau mendapatkan pengobatan lain yang lebi" baik. ". 9elaskan pada keluarga tentang persiapan / tindakan yang akan dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner L #udart". '!!'. Keperawatan Medikal Bedah. 9akarta 5 46 6uyton, E., +$. Buku =jar isiologi Kedokteran. 4disi . 1enerbit buku Kedokteran 46. 9akarta Keperawatan, @iagnosa :=:@=, ntervensi :, Kriteria Easil :; (9 ed.). Jakarta,EGC. 1rice, #, *orraine, 7., '!!. 1atoisiologi, Konsep Klinis 1roses-proses 1enyakit. ?olume +. 4disi . 1enerbit buku Kedokteran 46. 9akarta 7uttaGin, =., '!+!. 1engkajian Keperawatan. 1enerbit #alemba 7edika. 9akarta :urman, =., '!++. 1enatalaksanaan Batu 4mpedu. "ttp5//www.univmed.org. #jamsu"idajat 8, de 9ong D., '!!%. Buku =jar lmu Beda". 4disi '. 1enerbit Buku Kedokteran 46. 9akarta