A. Defi Defin nisi isi
Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran faeses atau tinja tinja yang yang berwar berwarna na hitam hitam sepert sepertii ter yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh adany adanyaa perdarahan saluran makan bagian atas. Wa Warna rna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar keciln kecilnya ya perdar perdaraha ahan, n, sehing sehingga ga dapat dapat berwar berwarna na sepert sepertii kopi kopi atau atau kemerah kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal. Biasanya terjadi hematemesis bila ada perdarahan di daerah proksimal jejunum dan melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan hematem hematemesis. esis. Paling Paling sedikit sedikit terjadi terjadi perdar perdaraha ahan n sebany sebanyak ak 5-! 5-! ml, baru baru dijumpai dijumpai keadaan keadaan melena. melena. Banyakny Banyaknyaa darah yang keluar keluar selama hematemesis hematemesis atau melena melena sulit sulit dipaka dipakaii sebaga sebagaii patoka patokan n untuk untuk mendug mendugaa besar besar keciln kecilnya ya perdarahan saluran makan bagian atas. Hematemesis dan melena merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera di rumah sakit.
B. Etio Etiolo logi gi
1.
"elainan di esofagus •
#arises esofagus Pender Penderita ita dengan dengan hematem hematemesis esis melena melena yang yang diseba disebabka bkan n pecahn pecahnya ya $arises $arises esofag esofagus, us, tidak tidak pernah pernah mengel mengeluh uh rasa nyeri nyeri atau pedih di epigastrum. Pada umumnya sifat perdarahan timbul spontan dan masif. %arah %arah yang ang dimu dimunt ntah ahkan kan berw berwarn arnaa kehi kehita tamm-hi hitam taman an dan dan tida tidak k membeku karena sudah bercampur dengan asam lambung.
•
"arsinoma esofagus "arsino "arsinoma ma esofag esofagus us sering sering memberi memberikan kan keluha keluhan n melena melena daripa daripada da hematem hematemesis esis.. %isamp %isamping ing mengel mengeluh uh disfag disfagia, ia,bad badan an mengur mengurus us dan anemis, hanya seseklai penderita muntah darah dan itupun tidak masif. Pada Pada endo endosk skop opii jelas jelas terl terlih ihat at gamb gambara aran n karsi karsino noma ma yang yang hamp hampir ir menutu menutup p esofag esofagus us dan mudah mudah berdar berdarah ah yang yang terleta terletak k di seperti sepertiga ga bawah esofagus.
•
&indroma 'allory-Weiss 'allory-Weiss
&ebelum &ebelum timbul timbul hematemesis hematemesis didahului didahului muntah(mu muntah(muntah ntah hebat yang pada akhirnya baru timbul perdarahan, misalnya pada peminum alkoho alkoholl atau atau pada pada hamil hamil muda. muda. Biasan Biasanya ya diseba disebabka bkan n oleh oleh karena karena terlalu sering muntah-muntah muntah-muntah hebat dan terus menerus. menerus. Bila penderita meng mengal alam amii
disf disfag agia ia
kem kemungk ungkin inan an
dise diseba babk bkan an
oleh oleh
kars karsin inom omaa
esofagus. •
)sofagitis korosi$a Pada Pada sebu sebuah ah pene peneli liti tian an ditem ditemuk ukan an seora seorang ng pend pender erit itaa wani wanita ta dan dan seorang pria muntah darah setelah minum air keras untuk patri. %ari hasil analisis air keras tersebut ternyata mengandung asam sitrat dan asam H*l, yang bersifat korosif untuk mukosa mulut, esofagus dan lambung. %isamping muntah darah penderita juga mengeluh rasa nyeri dan panas seperti terbakar di mulut. %ada dan epigastrum.
•
)sofagitis dan tukak esofagus )sofagitis bila sampai menimbulkan perdarahan lebih sering bersifat interm intermitt ittem em atau atau kronis kronis dan biasany biasanyaa ringan ringan,, sehing sehingga ga lebih lebih sering sering timbul melena daripada hematemsis. +ukak di esofagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.
2.
"elainan di lambung •
astritis eriso$a hemoragika Hematemesis bersifat tidak masif dan timbul setelah penderita minum obat-ob obat-obatan atan yang yang menye menyebabk babkan an iritasi iritasi lambun lambung. g. &ebelu &ebelum m muntah muntah penderita mengeluh nyeri ulu hati. Perlu ditanyakan juga apakah penderita sedang atau sering menggunakan obat rematik &/0% 1 steroid2 ataukah sering minum alkohol atau jamu-jamuan.
•
+ukak lambung Penderita mengalami dispepsi berupa mual, muntah, nyeri ulu hatidan sebelum hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih di epigastrum yang ang
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
maka makana nan. n.
&esa &esaat at
sebe sebelu lum m
tim timbul bul
hematemesis karena rasa nyeri dan pedih dirasakan semakin hebat. &ete &etela lah h munta untah h dara darah h rasa rasa nyer nyerii dan dan pedi pedih h berk berkur uran ang. g. &ifa &ifatt
hema hemate teme mesis sis tida tidak k begi begitu tu masif masif dan dan melen melenee lebih lebih domi domina nan n dari dari hematemesis. •
"arsinoma lambung 0nsidensi karsinoma lambung di negara kita tergolong sangat jarang dan pada umumnya datang berobat sudah dalam fase lanjut, dan sering mengeluh rasa pedih, nyeri di daerah ulu hati sering mengeluh merasa lekas lekas kenya kenyang ng dan badan badan menjad menjadii lemah. lemah. 3ebih 3ebih sering sering mengel mengeluh uh karena melena.
4.
Penya Penyakit kit darah darah leukemi leukemia, a, %0* dissemin disseminate ated d intra$ascu intra$ascular lar coagula coagulatio tion2, n2, purpura trombositopenia dan lain-lain.
6.
Penya Penyakit kit sistemi sistemik k lainn lainnya ya uremik uremik,, dan lain-la lain-lain. in.
5.
Pemak emakaaian
obat-obata atan
yang
ulsero erogenik
golongan
salisil silat,
kortikosteroid, alkohol, dan lain-lain.
C. Tanda Dan Ge Gejal jala a
ejala ejala terjadi terjadi akibat akibat peruba perubahan han morfo morfolog logii dan lebih lebih mengga menggamb mbarka arkan n beratnya kerusakan yang terjadi dari pada etiologinya. %idapatkan gejala dan tanda sebagai berikut a.
ejalaejala-gej gejala ala intesti intestinal nal yang yang tidak tidak khas khas seperti seperti anorek anoreksia sia,, mual, mual, muntah dan diare
b.
%emam, berat badan turun, lekas lelah.
c.
/scites, hidratonaks dan edemo.
d.
0kter 0kterus us,, kada kadang ng-k -kad adan ang g urin urin menj menjad adii lebi lebih h tua tua warn warnan anya ya atau atau kecoklatan.
e.
Hematomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis. Bila secara klinis didapati adanya demam, ikterus dan asites, dimana demam demam bukan bukan oleh oleh sebabsebab-seb sebab ab lain, lain, ditamb ditambahk ahkan an sirosis sirosis dalam dalam keadaan aktif. Hati-hati akan kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum.
f.
"elainan "elainan pembuluh pembuluh darah seperti seperti kolateral-kol kolateral-kolateral ateral didinding didinding,, koput medusa, wasir dan $arises esofagus.
g.
"elain "elainan an endokr endokrin in yang yang merupa merupakan kan tanda tanda dari dari hipere hiperestro strogen genism ismee yaitu •
0mpotensi, atrosi testis, ginekomastia, hilangnya rambut a7ila dan pubis. /menore, hiperpigmentasi areola mamae
•
&pider ne$i dan eritema, Hiperpigmentasi dan 8ari tabuh
D. Pathwa Pathway y dan Patof Patofisi isiolo ologi gi "irosis hepatis
Gastritis
#bstruksi sirkulasi vena porta
Ulkus peptikum
$ipertensi portal
Perforasi lambung/ duodenum
Pembentukan sirkulasi kolateral
%arises esofagus Perubahan nutrisi! kurang dari kebutuhan tubuh
tekanan
vaskuler
Perdarahan (hematemesis, melena)
/nemia
"elemahan
angguan pemenuhan pemenuhan /%3 /%3
Keemasan
&yok hipo$olemik
beban nitrogen, amonia serum
perfusi serebral, hepatic, ginjal
ensefalopati
Potensial gangguan perfusi jaringan
%efisit $olume cairan
a. Ulkus peptikum
9lkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan asam hidroklorida2 dan pepsin. )rosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan kons konsen entr trasi asi dan dan kerja kerja asam asam peps pepsin in,, atau atau berk berken enaa aan n deng dengan an penu penuru runa nan n pertahanan normal dari mukosa. 'ukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mucus yang cukup bertindak sebagai barier terhadap asam klorida. ek!esi lam"ung b. ek!esi
&ekresi lambung terjadi pada tiga fase yang serupa : !2 fase sefalik yaitu fase yang dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau, atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya meran merangs gsan ang g saraf saraf $aga $agall , ;2 ;2 fase fase lambu lambung ng,, yaitu yaitu pada pada fase fase lambu lambung ng dilepaskan asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimiawi dan mekanis terhadap resptor di dinding lambung, dan 42 fase usus, yaitu makanan pada usus halus menyebabkan pelepasan hormon dianggap sebagai gastrin2 yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam lambung. c.
Ba!ie! mukosa lam"ung
'erupak 'erupakan an pertah pertahana anan n utama utama lambun lambung g terhada terhadap p pencern pencernaan aan yang yang dilakukan lambung itu sendiri.
Ulkus Stres Ulkus Stres
M erupak erupakan an istila istilah h yang yang diberik diberikan an pada pada ulseras ulserasii mukos mukosal al akut akut dari dari duodenal atau area lambung yang terjadi setelah kejadian penuh stress secara
fisiolo fisiologis gis.. "ejadi "ejadian an stress stress misalny misalnyaa : luka luka bakar bakar,, syok, syok, sepsis sepsis berat berat dan trauma organ multipel.
E. Peme!i Peme!iksa ksaan an Pen Penunj unjan ang g
!. /namn /namnesis esis,, pemerik pemeriksaan saan fisik fisik dan labor laborato atoriu rium m %ilakukan anmnesis yang teliti dan bila keadaan umum penderita lemah atau kesadaran menurun maka dapat diambil aloanamnesis. Perlu ditanyakan ditanyakan riwayat riwayat penyakit penyakit dahulu, dahulu, misalnya misalnya hepatitis, hepatitis, penyakit penyakit hati mena menahu hun, n,
alko alkoho holi lism sme, e,
peny penyak akit it
lambu lambung ng,,
pema pemaka kaian ian
obat obat-o -oba batt
ulserogenik dan penyakit darah seperti leukemia dan lain-lain. Biasanya pada perdarahan saluran makan bagian atas yang disebabkan pecahnya $arises esofagus tidak dijumpai adanya keluhan rasa nyeri atau pedih di daerah epigastrium dan gejala hematemesis timbul secara mendadak. %ari hasil anamnesis sudah dapat diperkirakan jumlah perdarahan yang keluar dengan memakai takara yang praktis seperti berapa gelas, berapa kaleng dan lain-lain. Pemeriksaan fisik penderita perdarahan saluran makan bagian atas yang perlu diperhatikan adalah keadaan umum, kesadaran, nadi, tekanan darah, darah, tanda-tanda tanda-tanda anemia dan gejala-gejala gejala-gejala hipo$olemi hipo$olemik k agar dengan dengan segera diketahui keadaan yang lebih serius seperti adanya rejatan atau kegagalan kegagalan fungsi hati. %isamping %isamping itu dicari tanda-tanda tanda-tanda hipertensi hipertensi portal dan sirosis hepatis, seperti spider nae$i, ginekomasti, eritema palmaris, caput medusae, adanya kolateral, asites, hepatosplenomegali dan edema tungkai. Pemeriksaan laboratorium seperti kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit, sediaan darah hapus, golongan darah dan uji fungsi hati segera dilakukan secara berkala untuk dapat mengikuti perkembangan penderita. ;. Peme Pemerik riksaa saan n =ad =adio iolo logi gik k Pemer emerik iksa saan an
radi radio olog logik
dilak ilaku ukan kan
deng engan
peme pemeri riks ksaa aan n
esofagogram esofagogram untuk daerah esofagus dan diteruskan diteruskan dengan dengan pemeriksaan pemeriksaan doub double le cont contras rastt pada pada lamb lambun ung g dan dan duod duoden enum um.. emeri emeriks ksaan aan terse tersebu butt dilakukan dilakukan pada berbagai berbagai posisi terutama terutama pada daerah !>4 distal esofagus, esofagus,
kardia dan fundus lambung untuk mencari ada>tidaknya $arises. 9ntuk mendapatkan hasil yang diharapkan, dianjurkan pemeriksaan radiologik ini sedini mungkin, dan sebaiknya segera setelah hematemesis berhenti. 4. Peme Pemerik riksaa saan n end endos osko kopi pik k %eng %engan an adan adany ya berb berbag agai ai macam acam tipe tipe fibe fibere rend ndos osko kop, p, maka maka pemeriksaan menen enentu tuka kan n
secara
endoskopik
deng dengan an tepa tepatt
temp tempat at
menjadi
sangat
asal asal dan dan
penting
sum sumber ber
untuk
perd perdar arah ahan an..
"euntunga "euntungan n lain dari pemeriksaan pemeriksaan endoskopi endoskopik k adalah dapat dilakukan dilakukan pengambilan foto untuk dokumentasi, aspirasi cairan, dan biopsi untuk pemeriksaan sitopatologik. Pada perdarahan saluran makan bagian atas yang yang sedang sedang berlan berlangsu gsung, ng, pemeri pemeriksa ksaan an endosk endoskopi opik k dapat dapat dilaku dilakukan kan secara darurat atau sedini mungkin setelah hematemesis berhenti. 6. Pemerik Pemeriksaan saan ultra ultrason sonogr ografi afi dan scann scanning ing hati hati Peme Pemerik riksaa saan n deng dengan an ultr ultraso asono nogr grafi afi atau atau scann scannin ing g hati hati dapa dapatt mendeteksi penyakit hati kronik seperti sirosis hati yang mungkin sebagai penyebab perdarahan saluran makan bagian atas. Pemeriksaan ini memerlukan peralatan dan tenaga khusus yang sampai sekarang hanya terdapat dikota besar saja.
#. $omp $ompli lika kassi% •
&yok hipo$olemik
•
/nemia
G. Penata Penatalak laksan sanaa aan n
Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas harus sedini mung mungki kin n dan dan seba sebaik ikny nyaa dira diraat at di ruma rumah h saki sakitt
untu untuk k mend mendap apat atka kan n
pengawasan yang teliti dan pertolongan yang lebih baik. Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas meliputi !. Pengaw Pengawasan asan dan pengob pengobatan atan umum umum •
Penderita Penderita harus diistirahatk diistirahatkan an mutlak, mutlak, obat-obat obat-obat yang menimbulk menimbulkan an efek sedatif morfin, meperidin dan paraldehid sebaiknya dihindarkan.
•
Penderita dipuasakan selama perdarahan masih berlangsung dan bila perdarahan berhenti dapat diberikan makanan cair.
•
0nfus cairan langsung dipasang dan diberilan larutan garam fisiologis selama belum tersedia darah.
•
Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu dipasang *#P monitor.
•
Pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan perdarahan.
•
+rans +ransfus fusii darah darah diperl diperluka ukan n untuk untuk mengga menggati ti darah darah yang yang hilang hilang dan mempertahankan kadar hemoglobin 5-? @ harga normal.
•
Pemberian Pemberian obat-obatan obat-obatan hemostatik hemostatik seperti $itamin ", 6 7 ! mg>hari, mg>hari, karb karbas asok okro rom m /do /dona na /*2, *2, anta antasi sida da dan dan golo golong ngan an H; resep resepto tor r antago antagonis nis simeti simetidin din atau raniti ranitidin din22 bergun bergunaa untuk untuk menang menanggul gulang angii perdarahan.
•
%ilakukan klisma atau la$emen dengan air biasa disertai pemberian antibiotika yang tidak diserap oleh usus, sebagai tindadakan sterilisasi usus. +indakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopati hepatik.
;. Pemasan Pemasangan gan pipa pipa naso-g naso-gast astrik rik +ujuan pemasangan pipa naso gastrik adalah untuk aspirasi cairan lambung, la$age kumbah lambung2 dengan air , dan pemberian obatobatan obatan.. Pemberian Pemberian air
pada pada kumbah kumbah lambung lambung akan menye menyebab babkan kan
$asokontriksi lokal sehingga diharapkan terjadi penurunan aliran darah di mukosa lambung, dengan demikian perdarahan akan berhenti. "umbah lambung ini akan dilakukan berulang kali memakai air sebanyak !!5 ml sampai cairan aspirasi berwarna jernih dan bila perlu tindakan ini dapat dapat diulan diulang g setiap setiap !-; jam. jam. Pemerik Pemeriksaan saan endosk endoskopi opi dapat dapat segera segera dilakukan setelah cairan aspirasi lambung sudah jernih. 4. Pember Pemberian ian pitresi pitresin n $asop $asopresi resin2 n2 Pitresin mempunyai efek $asokoktriksi, pada pemberian pitresin per infus akan mengakibatkan kontriksi pembuluh darah dan splanknikus sehingga
menur enurun unka kan n
teka tekana nan n
$ena $ena
port porta, a,
deng dengan an
demi demiki kian an
diha dihara rapk pkan an
perdarahan $arises dapat berhenti. Perlu diingat bahwa pitresin dapat menrangsan menrangsang g otot polos polos sehingga sehingga dapat terjadi $asokontrik $asokontriksi si koroner, koroner, karena itu harus berhati-hati dengan pemakaian obat tersebut terutama pada penderita penyakit jantung iskemik. "arena itu perlu pemeriksaan elek elektr trok okar ardi diog ogram ram dan dan
anam anamne nesis sis
terh terhad adap ap
kemu kemung ngki kina nan n
adan adanya ya
penyakit jantung koroner>iskemik. 6. Pema Pemasa sang ngan an balo balon n &B +ub +ubee %ilakukan pemasangan balon &B tube untuk penderita perdarahan akibat akibat pecahn pecahnya ya $arises $arises.. &ebaik &ebaikny nyaa pemasan pemasangan gan &B tube tube dilaku dilakukan kan sesuda sesudah h pender penderita ita tenang tenang dan kooper kooperati atif, f, sehing sehingga ga pender penderita ita dapat dapat dibe diberi rita tahu hu dan dan dije dijela lask skan an makna akna pema pemaka kaia ian n
alat alat ters terseb ebut ut,,
cara cara
pemasangannya dan kemungkinan kerja ikutan yang dapat timbul pada waktu dan selama pemasangan. Beberapa peneliti mendapatkan hasil yang baik dengan pemakaian &B tube ini dalam menanggulangi perdarahan saluran makan bagian atas akibat pecahnya $arises esofagus. "omplikasi pemasangan &B tube yang berat seperti laserasi dan ruptur esofagus, obstruksi jalan napas tidak pernah dijumpai. 5. Pema Pemaka kaian ian bah bahan an skler sklerot otik ik Baha Bahan n skle sklero roti tik k sodi sodium um morr morrhu huate ate 5 @ seba sebany nyak ak 5 ml atau atau sotr sotrde deco coll 4 @ seba sebany nyak ak 4 ml deng dengan an bant bantua uan n fibere fiberend ndos osko kop p yang yang fleksibel disuntikan dipermukaan $arises kemudian ditekan dengan balon &B tube. tube. +inda +indakan kan ini tidak tidak memerlu memerlukan kan narkos narkosee umum umum dan dapat dapat diulan diulang g beberap beberapaa kali. kali. *ara *ara pengob pengobatan atan ini sudah sudah mulai mulai popule populerr dan merupa merupakan kan salah salah satu pengob pengobata atan n yang yang baru baru dalam dalam menang menanggul gulang angii perdarahan saluran makan bagian atas ata s yang disebabkan dise babkan pecahnya $arises esofagus. A. +indak ndakan an oper operas asii Bila usaha-usaha usaha-usaha penanggul penanggulangan angan perdarahan perdarahan diatas mengalami mengalami kegaga kegagalan lan dan perdar perdaraha ahan n tetap tetap berlan berlangsu gsung, ng, maka maka dapat dapat dipiki dipikirka rkan n tindakan operasi . +indakan operasi yang basa dilakukan adalah ligasi
$arises esofagus, transeksi esofagus, pintasan porto-ka$al. perasi efektif dian dianju jurk rkan an setel setelah ah A ming minggu gu perd perdara araha han n berh berhen enti ti dan dan fung fungsi si hari hari membaik.
&. Diagno Diagnosa sa $epe!a $epe!awat watan an
!. %efisit $olume $olume cairan berhubu berhubungan ngan dengan dengan perdarah perdarahan an kehilangan kehilangan secara secara aktif2 ;. Potens Potensial ial ganggu gangguan an perfus perfusii jaringa jaringan n berhu berhubun bungan gan dengan dengan hipo$o hipo$olem lemik ik karena perdarahan. 4. ang anggu guan an pem pemenuh enuhan an /%3 berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kele kelem mahan ahan akib akibat at anemia. 6. Peru Peruba baha han n nutr nutrisi isi kuran kurang g dari dari kebu kebutu tuha han n tubu tubuh h berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kehilangan nafsu makan akibat mual muntah 5. "ecemasan "ecemasan berhubu berhubungan ngan dengan dengan ancaman ancaman terhadap terhadap kesejahtera kesejahteraan an diri.
'(((. (nte!)ensi $epe!awatan *o -
Diagnosa $epe!awatan %efisit $olume cairan
Tujuan + $!ite!ia hasil +ujuan "ebutuhan cairan
(nte!)ensi 9kur dan catat pemasukkan dan
asional %okumentasi yang akurat
berhubungan dengan
terpenuhi setelah dilakukan
pengeluaran.
membantu meng-identifikasi
perdarahan kehilangan
perawatan.
kehilangan cairan atau
secara aktif2
memenuhi kebutuhan cairan "riteria hasil ∗
dan mempengaruhi tindakan selanjutnya.
+anda +anda $ital dalam batas normal.
∗
+urgor kulit normal.
∗
'embran mukosa lembab.
∗
Produksi urine output
Hipotensi, tachikardi, 'onitor $ital sign
merupakan indikasi kekurangan cairan.
seimbang ∗
'untah darah dan berak darah berhenti
peningkatan respirasi
'onitor cairan parentral
Penurunan $olume cairan petensial untuk terjadinya dehidrasi, kolaps kardio$askuler tidak seimbangnya cairan dan
elektrolit. 'onitor laboratorium : Hb, Hct /nemia, Hct rendah terjadi akibat kehilangan cairan pada saat muntah darah dan berak darah
Potensial gangguan
+ujuan &etelah dilakukan
perfusi jaringan
perawatan perfusi jaringan jaringan
berhubungan dengan
adekuat
a. /uskul /uskultas tasii frekue frekuensi nsi dan dan irama irama jantung
jantung yang abnormal menunjukkan perfusi
hipo$olemik karena perdarahan
a.
jaringan yang tidak adekuat "riteria hasil -
+% !;> !;>C C mmH mmHg g
-
adi adi AA-! !7 7 >men >menit it
-
/kral ha hangat
-
&ianosis -2
-
*=+D ; s
-
+urgor
b. bser$asi warna dan suhu kulit, membrane mukosa
b. "ulit pucat dan sianosis, suhu dingin merupakan tanda fase konstriksi perifer c. 'ena 'enand ndak akan an
c. 9kur 9kur kel kelua uara ran n urin urin
keseimbanagan intake output cairan d. adi adi lemah lemah menand menandaka akan n
d. *ek *ek kual kualit itas as nad nadii
gangguan perfusi jaringan
elektrolit. 'onitor laboratorium : Hb, Hct /nemia, Hct rendah terjadi akibat kehilangan cairan pada saat muntah darah dan berak darah
Potensial gangguan
+ujuan &etelah dilakukan
perfusi jaringan
perawatan perfusi jaringan jaringan
berhubungan dengan
adekuat
a. /uskul /uskultas tasii frekue frekuensi nsi dan dan irama irama jantung
jantung yang abnormal menunjukkan perfusi
hipo$olemik karena perdarahan
a.
jaringan yang tidak adekuat "riteria hasil -
+% !;> !;>C C mmH mmHg g
-
adi adi AA-! !7 7 >men >menit it
-
/kral ha hangat
-
&ianosis -2
-
*=+D ; s
-
+urgor
b. bser$asi warna dan suhu kulit, membrane mukosa
b. "ulit pucat dan sianosis, suhu dingin merupakan tanda fase konstriksi perifer c. 'ena 'enand ndak akan an
c. 9kur 9kur kel kelua uara ran n urin urin
keseimbanagan intake output cairan d. adi adi lemah lemah menand menandaka akan n
d. *ek *ek kual kualit itas as nad nadii
gangguan perfusi jaringan
perifer e. )dem )demaa mena menand ndak akan an e. bser bser$as $asii adan adanya ya edema edema
adanya gangguan perfusi jaringan f. Pening Peningkat katan an cairan cairan untuk untuk
f. "olabo "olaboras rasii pembe pemberia rian n 0# line line /
angguan pemenuhan
+ujuan Pasien mampu
/%3 berhubungan
melakukan ak$itas hariannya
dengan kelemahan akibat
dengan bantuan orang lain.
anemia
!. bser$asi bser$asi respon respon terhada terhadap p akti$it akti$itas as
mendukung perfusi jaringan. 'elihat kemampuan berakti$itas klien
;. 0dentifika 0dentifikasi si faktor faktor yang mempengaruh mempengaruhii "riteria Hasil
pemenuhan /%3 seperti stres, efek
a. +ingkat +ingkat kemandirian kemandirian klien
samping obat, pemasangan W&%
0nte$ensi dilaksanakan sesuai faktor yang mempengaruhi
meningkat dari kemandirian total ke
4. =encan =encanaka akan n period periodee istiraha istirahatt
parsial.
'engurangi kelelahan melalui isitirahat yang cukup
b. "lien memperoleh bantuan untuk memenuhi 6. Bantu Bantu pasien pasien memenu memenuhi hi kebutuh kebutuhan an
'embantu pasien untuk
kebutuhan /%3 secara
memenhi kebutuhannya tanpa
/%3
perifer e. )dem )demaa mena menand ndak akan an e. bser bser$as $asii adan adanya ya edema edema
adanya gangguan perfusi jaringan f. Pening Peningkat katan an cairan cairan untuk untuk
f. "olabo "olaboras rasii pembe pemberia rian n 0# line line /
angguan pemenuhan
+ujuan Pasien mampu
/%3 berhubungan
melakukan ak$itas hariannya
dengan kelemahan akibat
dengan bantuan orang lain.
anemia
!. bser$asi bser$asi respon respon terhada terhadap p akti$it akti$itas as
mendukung perfusi jaringan. 'elihat kemampuan berakti$itas klien
;. 0dentifika 0dentifikasi si faktor faktor yang mempengaruh mempengaruhii "riteria Hasil
pemenuhan /%3 seperti stres, efek
a. +ingkat +ingkat kemandirian kemandirian klien
samping obat, pemasangan W&%
0nte$ensi dilaksanakan sesuai faktor yang mempengaruhi
meningkat dari kemandirian total ke
4. =encan =encanaka akan n period periodee istiraha istirahatt
parsial.
'engurangi kelelahan melalui isitirahat yang cukup
b. "lien memperoleh bantuan untuk memenuhi 6. Bantu Bantu pasien pasien memenu memenuhi hi kebutuh kebutuhan an
'embantu pasien untuk
kebutuhan /%3 secara
memenhi kebutuhannya tanpa
/%3
parsial.
menyebabkan kelelahan
c. "ebutuhan "ebutuhan makan, makan, minum, B/B, B/", mandi, dan ganti baju terpenuhi.
0
Perubahan nutrisi kurang
+ujuan "ebutuhan nutrisi
dari kebutuhan tubuh
pasien terpenuhi setelah
berhubungan dengan
dilakukan perawatan
kehilangan nafsu makan akibat mual muntah
!. +entukan +entukan kemampuan kemampuan pasien pasien untuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
mengetahui sejauh mana bantuan akan diberikan
;. "etahu "etahuii makanan makanan kesuka kesukaan an pasien pasien
menambah nafsu makan pasien
4. pantau pantau kandunga kandungan n nutrisi nutrisi dan kalori kalori
memastikan pasien
"riteria Hasil •
'empertahankan massa tubuh dan berat badan
pada catatan asupan
mendapatkan nutrisi adekuat
dalam batas normal •
ilai laboratorium dalam batas normal
6. pantau pantau nilai nilai laborator laboratorium, ium, khususnya khususnya transferin, albumin, dan elektrolit
mengetahui status nutrisi pasien
5. pertah pertahank ankan an oral oral hygie hygiene ne
menambah nafsu makan pasien
A. kolaborasi kolaborasi dengan dengan ahli ahli giEi giEi mengenai mengenai
memberikan nutrisi yang tepat
parsial.
menyebabkan kelelahan
c. "ebutuhan "ebutuhan makan, makan, minum, B/B, B/", mandi, dan ganti baju terpenuhi.
0
Perubahan nutrisi kurang
+ujuan "ebutuhan nutrisi
dari kebutuhan tubuh
pasien terpenuhi setelah
berhubungan dengan
dilakukan perawatan
kehilangan nafsu makan akibat mual muntah
!. +entukan +entukan kemampuan kemampuan pasien pasien untuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
mengetahui sejauh mana bantuan akan diberikan
;. "etahu "etahuii makanan makanan kesuka kesukaan an pasien pasien
menambah nafsu makan pasien
4. pantau pantau kandunga kandungan n nutrisi nutrisi dan kalori kalori
memastikan pasien
"riteria Hasil •
'empertahankan massa tubuh dan berat badan
pada catatan asupan
mendapatkan nutrisi adekuat
dalam batas normal •
ilai laboratorium dalam batas normal
6. pantau pantau nilai nilai laborator laboratorium, ium, khususnya khususnya transferin, albumin, dan elektrolit
menambah nafsu makan pasien
A. kolaborasi kolaborasi dengan dengan ahli ahli giEi giEi mengenai mengenai
memberikan nutrisi yang tepat
"ecemasan berhubungan
+ujuan ansietas teratasi
dengan ancaman terhadap
setelah dilakukan asuhan
anjurkan penggunaan ketrampilan yang
kesejahteraan diri
keperawatan
berhasil pada waktu lalu.
a. "aji "aji perila perilaku ku koping koping baru baru dan dan
b. %orong dan sediakan waktu untuk "riteria hasil pasien
mengungkapkan ansietas dan rasa
mampu mendemonstrasikan
takut: berikan penenangan.
koping positif, ++# normal.
pasien
5. pertah pertahank ankan an oral oral hygie hygiene ne
diet yang tepat
1
mengetahui status nutrisi
c. 8elask 8elaskan an prosed prosedur ur dan tinda tindakan kan dan dan
bagi pasien
mengajarkan koping positif kepada pasien
membantu pasien mengurangi stres
mengurangi kecemasan pasien
beri penguatan penjelasan mengenai penyakit, tindakan dan prognosis. d. Pertahanka Pertahankan n lingkung lingkungan an yang tenang tenang dan tanpa stres.
mengurangi kecemasan pasien
diet yang tepat
1
"ecemasan berhubungan
+ujuan ansietas teratasi
a. "aji "aji perila perilaku ku koping koping baru baru dan dan
dengan ancaman terhadap
setelah dilakukan asuhan
anjurkan penggunaan ketrampilan yang
kesejahteraan diri
keperawatan
berhasil pada waktu lalu. b. %orong dan sediakan waktu untuk
"riteria hasil pasien
mengungkapkan ansietas dan rasa
mampu mendemonstrasikan
takut: berikan penenangan.
koping positif, ++# normal.
c. 8elask 8elaskan an prosed prosedur ur dan tinda tindakan kan dan dan
bagi pasien
mengajarkan koping positif kepada pasien
membantu pasien mengurangi stres
mengurangi kecemasan pasien
beri penguatan penjelasan mengenai penyakit, tindakan dan prognosis. d. Pertahanka Pertahankan n lingkung lingkungan an yang tenang tenang
mengurangi kecemasan pasien
dan tanpa stres.
DA#TA PUTA$A
&meltEer, &uEanne *. ;;. Buku ;;. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth volume 2. 2 . 8akarta )*.
Wilkinson, Wilkinson, 8udith '. ;?. Buku ;?. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Keperawatan . 8akarta )*.
DA#TA PUTA$A
&meltEer, &uEanne *. ;;. Buku ;;. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth volume 2. 2 . 8akarta )*.
Wilkinson, Wilkinson, 8udith '. ;?. Buku ;?. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Keperawatan . 8akarta )*.