BAB I PENDAHULUAN
Definisi Abses adalah suatu penimbunan nanah, pada rongga yang secara anatomis tidak ada. Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong kantong berisi berisi
nanah. Sedangkan Sedangkan abses vestibular vestibular adalah abses yang terjadi terjadi di
vest vestib ibul ular ar.. Abses Abses dapa dapatt terb terbent entuk uk di ruan ruang g sub sub mand mandib ibul ulaa atau atau komponennya komponennya sebagai sebagai
kelanjutan kelanjutan infeksi infeksi dari daerah daerah leher.
sala salah h satu satu
Penyebabnya Penyebabnya
suatu
infeksi infeksi bakteri bakteri bisa bisa menyebabkan menyebabkan abses abses melalui melalui beberapa beberapa cara antaralain antaralain:1. :1. akter akterii masuk keba!ah kulit akibat luka yang luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril ". akteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh yang lain#. akteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan kadang kadang bisame bisamenye nyebabk babkan an terben terbentuk tuknya nya abses. abses.$eb $ebih ih lanjut lanjut menjel menjelask askan an peluan peluang g terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :1. %erdapat kotoran atau benda asingdi daerah tempat terjadinya infeksi ". Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang yang kurang kurang #. %erdap %erdapat at ganggua gangguan n sistem sistem kekebal kekebalan. an. Abses Abses vesti vestibul bulsr sr sering sering disebabkan oleh penjalaran infeksi gigi. ini menyebabkan menyebabkan adanya
pembengkakan pembengkakan didaerah didaerah vestibular vestibular
yang
pada
perabaan sangat keras biasanya tidak teraba adanya fluktuasi. Sering mendorong lidah keatas keatas dan kebelak kebelakang ang dapat dapat menyeb menyebabka abkantr ntris ismus mus.. &alini &alini sering sering menyeba menyebabka bkan n sumbatan sumbatan jalan napas. ila ada tanda'tanda tanda'tanda sumbatan sumbatan jalan napas makajalan makajalan napas harus segera dilakukan trakceostomiyang dilanjutkan dengan insisi digaris tengah dan eksplorasi dilakukan secara tumpul untuk mengeluarkan nanah. ila tidak ada tanda' tanda sumbatan jalan napas dapat segera dilakukan eksplorasi tidak ditemukan nanah,
kelainan ini disebutkan Anginaludoviva (Selulitis submandibula). Setelah dilakukan eksplorasi diberikan antibiotika dosis tinggi untuk kuman aerob dan anaerob.Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru'paru, mulut, rektum, dan otot. Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau tepat diba!ah kulit terutama jika timbul di!ajah. Patofisiologi *ika bakteri menyusup kedalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebgian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel'sel yang terinfeksi. Sel'sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalalm mela!an infeksi, bergerak kedalam rongga tersebut, dan setelah menelan bakteri. Sel darah putih akan mati, sel darah putih yang mati inilah yang memebentuk nanah yang menginsisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong jaringan pada akhirnya tumbuh di sekliling abses dan menjadi dinding pembatas. mekanisme tubuh mencegah penyebaran
Abses
infeksi lebih
hal ini
merupakan
lanjut jika suatu abses
pecah di dalam tubuh makainfeksi bisa menyebar kedalam tubuh maupun diba!ah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses. %anda dan gejala ' gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ.
erikut ini akan dipaparkan sebuah laporan kasus mengenai abses vestibular yang dira!at di +SD ota litar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pola penyebaran abses dipengaruhi # kondisi yaitu virulensi bakteri, ketahanan jaringan dan perlekatan otot. -irulensi yang tinggi mampu menyebabkan bakteri bergerak secara leluasa ke segala arah, ketahanan jaringan sekitar yang tidak baik menyebabkan jaringan menjadi rapuh dan muda rusak, sedangkan perlekatan otot mempengaruhi arah gerak pus.
Dalam skema yang ada diba!ah ini, mari kita mencoba mambayangkan bah!a cavum oris manusia adalah sebuah peta perjalanan, yaitu perkiraan logis tentang lokasi abses, dari mana arah pus, akan ke mana, dan kira kira akan menjadi kondisi seperti apa.
Apabila terjadi sebuah kondisi abses periapikal pada sebuah gigi yang mengalami proses infeksi, maka pada prinsipnya, pus yang terkandung didalamnya harus dikeluarkan, namun jika tidak dikeluarkan maka pus akan mencari jalan keluar sendiri, kalau dibiarkan akan menyebabkan nyeri yang berbeda pada tiap individunya.
*ika abses periapikal tidak dira!at dengan baik agar terdrainase, tentunya pus masih akan berada di dalam region periapikal, sesuai dengan pola tadi penyebaran pus dipengaruhi oleh # kondisi.
ondisi kondisi diba!ah ini adalah berkaitan dengan poin ke " dan #, karena ketahanan jaringan dan perlekatan otot mempengaruhi sampai dimana arah
gerak pus. Dengan adanya faktor faktor tersebut, maka akan tercipta kondisi kondisi seperti tertera pada gambar, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku
A. Abses submukosa
Disebut submukosa karena memang dikarenakan pus terletak diba!ah lapisan mukosa, akan tetapi, jika berbeda tempat, berbeda pula namanya ada / huruf 0a yang tertera pada gambar, kesemuanya merupakan abses submukosa, namun untuk yang terletak dipalatal merupakan abses palatal, yang terletak di lidah dan diatas perlekatan otot mylohyoid disebut abses sublingual. 2ang terletak disebelah bukal gigi disebut abses vestibular, kadangkala sering terjadi salah diagnose karean letak dan secara klinis terlihat seperti abses bukal (bukal space abscess), tetapi akan lebih mudah dibedakan jika kita melihat arah pergerakan polanya. *ika arah pergerakan pusnya adalah superior dari perlekatan otot masseter (rahang atas) dan inferior dari perlekatan otot masseter (rahang ba!ah), maka kondisi ini disebut abses bukal, namun jika pergerakan jalur pusnya adalah inferior dari perlekatan otot masseter (rahang atas) dan superior dari perlekatan otot masseter (rahang ba!ah) maka kondisi ini disebut abses vestibular .
. Abses bukal
Abses bukal (buccal space abscess) dan abses vestibular kadang terlihat membingungkan keadaan klinisnya, akan tetapi akan mudah dibedakan ketika kita melihat kearah pergerakan polanya, jika jalur pergerakan pusnya adalah superior dari perlekatan otot masseter (rahan atas) dan inferior perlekatan otot masseter (rahang
ba!ah), maka kondisi ini disebut abses bukal, namun jika jalur pergerakan pusnya adalah inferior dari perlekatan otot masseter (rahang atas) dan superior dari perlekatan otot masseter (rahang ba!ah), maka kondisi ini disebut abses vestibular
3. Abses submandibular
ondisi ini tercipta jika jalur pergerakan pus melalui inferior perlekatan otot mylihyoid dan masih diatas platysma
D. Abses perimandibular
ondisi ini unik dan khas karena keadaan klinisnya akan ditemukan tidak terabanya tepian Body of Mandible karena pada region tersebut telah terisi oleh pus, sehinga terasa pembesaran di region tepi mandibula
4. Abses subkutan
Sesuai namanya abses ini terletak di ba!ah lapisan kulit. Ditandai dengan terlihat jelasnya pembesaran secara ekstra oral, kulit terlihat mengkilat di region yang mengalami pembesaran, dan merupakan tahap terluar dari seluruh perjalanan abses. iasanya jika dibiarkan, akan terdrainase sendiri secara spontan, namun disarankan untuk melakukan insisi untuk drainase sebagai p era!atan definitifnya.
5. Sinusitis maksilaris
Sebenarnya ini merupakan sebuah kelanjutan infeksi yang lumayan ekstrim, kareana letak akar palatal gigi molar biasanya berdekatan dengan dasar sinus
makslaris, maka jika terjadi infeksi pada periapikal akar palatal gigi molar, jika tidak tertangani dari a!al, maka perjalanan infeksi dimungkinakan akan berlanjut ke rongga sinus maksilaris dan menyebabkan kondisi sinusitis.
BAB III STATUS PASIEN
2.1 IDENTITAS PASIEN
6ama
: %n. t
*enis elamin
: $aki ' laki
Alamat
: litar
7mur
: 89 tahun
Pekerjaan
: S!asta
Status
: enikah
Suku angsa
: *a!a
%anggal Periksa
: ;"
2.2 ANAMNESIS
1.
eluhan 7tama : Pipi bengkak
".
+i!ayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluhkan kalau giginya nyeri " minggu yang lalu, nyerinya terus menerus, kemudian diberi obat di!arung nyerinya hilang, apabila dibuat makan tidak nyeri, kemudian dilihat ternyata giginya berlubang. eberapa hari terakhir pipi sebelah kanan pasien bengkak, nyeri, kalau malam nyerinya bertambah, tetapi gigi yang berlubang tidak ada keluhan.
Riwayat Kesehatan :
' elainan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' elainan endokrin
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' elainan *antung
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' =angguan nutrisi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' elainan kulit>kelamin : Pasien mengaku tidak ada kelainan ' =angguan pencernaan : Pasien mengaku tidak ada kelainan ' elainan ?munologi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' =angguan respiratori
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' =angguan %*
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' %ekanan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' Diabetes elitus
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' $ain'lain
:'
1.
sedang dijalani : saat ini pasien tidak melaksanakan pengobatan lain.
".
eadaan sosial>kebiasaan : cukup,
Riwayat Kela!"a :
' elainan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' elainan endokrin
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' Diabetes melitus
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' elainan jantung
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' elainan syaraf
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' Alergi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
' lain'lain
:'
2.# PEMERIKSAAN $ISIK 1.
E%st!a &!al
'
uka
: asimetris
'
Pipi kiri
: tampak normal
'
Pipi kanan
: bengkak
'
ibir atas
: tampak normal
'
ibir ba!ah
: tampak normal
'
Sudut mulut
: tampak normal
'
elenjar submandibularis kiri
: tidak teraba
'
elenjar submandibularis kanan
: teraba
'
elenjar submental
: tidak teraba
'
elenjar leher
: tidak teraba
'
elenjar sublingualis
: teraba
'
elenjar parotis kanan
: tidak teraba
'
elenjar parotis kiri
: tidak teraba
2. Int!a &!al
'
ukosa labial atas
: tampak normal
'
ukosa labial ba!ah
: tampak normal
'
ukosa pipi kiri
: tampak normal
'
ukosa pipi kanan
: hiperemi
'
ukal fold atas
: tampak normal
'
ukal fold ba!ah
: tampak normal
'
$abial fold atas
: tampak normal
'
$abial fold ba!ah
: tampak normal
'
=ingival rahang atas
: tampak hiperemis
'
=ingival rahang ba!ah
: kanan tampak oedem, hiperemi
'
$idah
: tampak bercak putih
'
Dasar mulut
: tampak normal
'
Palatum
: tampak normal
'
%onsil
: tampak normal
'
Pharyn@
: tampak normal
eterangan : '
Sisa akar
'
=igi hilang
'
aries
2.' DIA(N&SIS KERJA
'
Abses vestibular
2.) REN*ANA PERA+ATAN
'
Drainage melalui pembukaan atap pulpa //
1. Pen",-atan
' '
+> Amo@icilin tab 9;; mg 6<. # dd ? +> Asam mefenamat tab 9;; 6<. # dd ?
2. Pee!i%saan Penn/an" :
$ab.+ontgenologi mulut> +adiologi : %ampak gambaran radiolusent tidak berbatas jelas peradangan pada ape@ gigi // $ab.Patologi anatomi
:'
Sitologi iopsi
:' :'
•
•
$ab.ikrobiologi
:'
akteriologi *amur
:' :'
$ab.Patologi linik
:'
•
•
#. R/%an :
Poli Penyakit Dalam
:'
Poli %&%
:'
Poli ulit B elamin
:'
Poli Syaraf
:'
0I. DIA(N&SE AKHIR :
'
Abses vestibular
BAB III KESIMPULAN
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat atau infeksi bakteri. abses vestibular adalah abses yang terjadi di daerah vestibulum oris. =ambaran linis diantaranya, pembengkakan, teraba hangat, nyeri pada palpasi. 7ntuk menetukan penyebab abses biasanya dilakukan pemeriksaan +ontgen panoramik, lateral, atau dental. Pemberian antibiotika terhadap kuman aerob dan anaerob diberikan secara peroral atau parentral. 7ntuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses perlu dilakukan drainage pada kasus ini dengan cara membuka atap pulpa gigi penyebab atau incise dan pemberian analgesik.
.
DA$TAR PUSTAKA
1. ". #.
Abses mandibula.!!!.medicastore.com. Diakses tanggal "; Desember ";1;. aries gigi.http>>medicascore.com. CDiakses "1 Desember ";1; aries =igi. http:>>id.!ikipedia.org>!iki>karies gigi. CDiakses "1 Desember ";1; 4. %ooth4ruption.http:>>!!!.adandental.com.au>toothEeruptionEdates.htm Cdiak ses "1Desember ";1; 5. Dental %opics. http:>>!!!.surfcitykidsdds.com>dentalEtopics.html Cdiakses "" agustus";1; 8. Periodontitis. http:>>!!!.indonesian.com Cdiakses 1F Desember ";1;