1
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI
Kelompok 1 Anggota: Rizs Lathief Amalie Andy Prasetyo Zahra Aziza Denis Agita M Ananda Yusti N Deni Saputra P Erin Septi R Anggun Marisa Natasya Ayang T
D1B017006 D1A017002 D1A017004 D1A017005 D1A017006 D1A017009 D1A017012 D1A017014 D1A017015
LABORATORIUM PENGETAHUAN DASAR PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI
Oleh Kelompok 1 Anggota: Rizs Lathief Amalie Andy Prasetyo Zahra Aziza Denis Agita M Ananda Yusti N Deni Saputra P Erin Septi R Anggun Marisa Natasya Ayang T
D1B017006 D1A017002 D1A017004 D1A017005 D1A017006 D1A017009 D1A017012 D1A017014 D1A017015
Diterima dan disetujui Pada Tanggal:.......................... Tanggal:..........................
Koordinator Asisten
Asisten Pendamping
Risqi Sahawaludin NIM. D1E014129
Esa Nur Kharismawan
i
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI
Oleh Kelompok 1 Anggota: Rizs Lathief Amalie Andy Prasetyo Zahra Aziza Denis Agita M Ananda Yusti N Deni Saputra P Erin Septi R Anggun Marisa Natasya Ayang T
D1B017006 D1A017002 D1A017004 D1A017005 D1A017006 D1A017009 D1A017012 D1A017014 D1A017015
Diterima dan disetujui Pada Tanggal:.......................... Tanggal:..........................
Koordinator Asisten
Asisten Pendamping
Risqi Sahawaludin NIM. D1E014129
Esa Nur Kharismawan
i
ii
Daftar Isi Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
3
1.3 Waktu dan Tempat
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1 Mikroskop dan Sediaan Segar
6
2.2 Hijauan Pakan Ternak
6
2.3 Anatomi Mamalia
8
2.4 Anatomi Aves
9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
12
3.1 Hasil
12
3.1.1. Mikroskop Pembuatan Sediaan Segar
12
3.1.2 Alat Reproduksi Seksual Tumbuhan dan Pengenalan Hijauan
15
3.1.3. Anatomi Mamalia
21
3.1.3 Anatomi Aves
39
3.2 Pembahasan
50
3.2.1 Mikroskop dan Sediaan
50
3.2.2 Alat Reproduksi Seksual Tumbuhan dan Pengenalan Hijauan
53
3.2.3 Anatomi Mamalia
53
3.2.4 Anatomi Aves
61
BAB IV PENUTUP
64
5.1 KESIMPULAN
64
4.2 Saran
66
DAFTAR PUSTAKA
67
ii
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah terbatas dan banyak permasalahan mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu salah satunya alat bantu yang digunakan adalah Mikroskop yang di temukan oleh (Antoni Van Leeuwenhoek 1632-1713). Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Benda atau organisme yang akan diamati disebut sediaan yang dapat bertahan lama (sedian awetan) maupun tidak (sediaan segar). Mikroskop merupakan instrumen yang paling banyak digunakan dalam suatu kegiatan laboratorium, hampir semua mata kuliah biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya atau praktikum. Mikroskop harus diperkenalkan sejak dini kepada seorang pelajar, terutama kepada mahasiswa. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menurunkan karakteristik ke generasi berikutnya atau berkembang biak sebagai mekanisme untuk mempertahankan eksistensi dirinya dialam ini. Reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan secara aseksual (Vegetatif) maupun seksual (Genertif). Praktikum ini yang yang dipelajari adalah perkembangbiakan yang melibatkan organ sex. Reproduksi seksual adalah aktifitas produksi anak dengan pembelahan (fusi) material genetik dan inti haploid. Hijauan pakan ternak biasa disebut Hijauan Makan Ternak merupakan bahan pakan yang penting bagi ternak terutama ruminansia seperti kerbau, kambing dan domba. Hijauan yang merupakan sumber makanan ternak terutama ternak ruminansia merupakan kebutuhan pokok untuk kebutuhan dan sumber tenaga. Hijauan dapat
2
memenuhi kebutuhan gizi makanan setiap ternak dan membantu peternak mengatasi
kesulitan
dalam
mengadakan
makanan
ternak.
Praktikum
dilaksanakannya alat reproduksi seksual pada tumbuhan dan pengenalan hijauan pakan ternak kita bisa memilih makanan atau hijauan yang cocok di berikan untuk hewan agar sehat dan terpenuhi gizinya. Vertebrata adalah makhluk hidup atau hewan yang memiliki tulang belakang, mamalia termasuk hewan vertebrata. Mamalia memiliki tingkat sel, jaringan, dan organ-organ yang kompleks. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoitherm atau hewan berdarah panas. Ciri mamalia memiliki glandula mamae dan perkembangbiakannya dengan cara beranak. Glandula mamae (kelenjar susu) hanya berfungsi untuk betina, sedangkan pada jantan tidak berfungsi. Semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Salah satu cara untuk mengetahui struktur tubuh pada mamalia dengan cara anatomi. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan, hewan, dan manusia. Mamalia merupakan tingkat tertinggi kerajaan hewan. Mengakibatkan proses yang dilakukan lebih tinggi dari jenis animalia lainnya mulai dari sistem syaraf. Mempelajari dan mengetahui struktur dan organ tubuh. Marmut yang dipelajari dalam praktikum merupakan salah satu hewan mamalia dan dapat digunakan sebagai bahan untuk anatomi mamalia. Aves merupakan salah satu kelas hewan vertebrata yang memiliki bentuk tubuh yang khas sehingga dengan bentuk tubuh tersebut kelompok hewan ini terbukti sangat berhasil dalam penyebarannya memperbanyak habitat dipermukaan bumi. Kelas aves terbagi dalam dua subkelas yaitu Archeonithes dan Neornithes
3
yang terdiri dari 32 ordo dan 174 famili. Kata Aves berasal dari kata latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung, dan Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak atau struktur tubuh pada hewan. Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang karena dapat aktif pada siang hari dan unik dalam memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Bulu adalah modifikasi dari sisik yang berkembang secara evolusioner dari reptila. Bulu dapat dibedakan menjadi tiga diantaranya Plumae Plumulae Filoplumae. Jantung burung terdiri dari empat ruang dan tergolong hewan berdarah panas. Tujuan dari praktikum anatomi hewan vertebrata dengan objek kelas aves ini adalah untuk mengenal morfologi jenis-jenis dari aves terutama pada ayam yang digunakan pada saat praktikum biologi untuk melakukan identifikasi dari jenis-jenis tersebut.
1.2 Tujuan
Praktikum pengenalan mikroskop bertujuan untuk memperkenalkan mikroskop dan cara pemakaiannya serta mengetahui fungsi-fungsi setiap beberapa bagian mikroskop.
Mengenal beberapa jenis alat pembesaran yang digunakan dalam pengamatan biologi.
Cara memelihara mikroskop dan cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
Praktikum pembuataan sediaan bertujuan untuk mempelajari cara pembuatan sediaan segar suatu objek.
4
Praktikum alat reproduksi seksual pada tumbuhan dan pengenalan hijauan pakan ternak dan mengetauhi ciri-ciri setiap tumbuhan dan hijauan pakan ternak.
Mengenal beberapa jenis hijauan pakan ternak.
Mengetahui cara pemberian pakan ternak pada ternak.
Dapat mengetahui sistematika mamalia (marmut).
Dapat mengetahui bagian luar tubuh mamalia (marmut).
Dapat mengetahui organ dalam (marmut).
Dapat mengetahui bagian interna pada organ dalam mamalia (marmut).
Dapat mengetahui bagian externa pada organ dalam mamalia (marmut).
Dapat mengetahui saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan alat reproduksi.
Mengetahui sistem organ pada aves.
Mengetahui fungsi organ pada aves.
Mengetahui jenis-jenis bulu pada aves.
Mengetahui topografi berbagai organ pada aves.
1.3 Waktu dan Tempat Praktikum biologi Pengenalan Mikroskop dan Pembuatan Sediaan Segar dilaksanakan pada Selasa, 19 September 2017 . Acara praktikum ke dua tentang Alat Reproduksi Seksual Pada Tumbuhan Dan Pengenalan Hijauan Pakan Ternak dilaksanakan pada Selasa, 26 September 2017. Acara praktikum ketiga tentang Anatomi Mamalia dilaksanakan pada Selasa, 3 Oktober 2017. Acara praktikum keempat atau yang terakhir tentang Anatomi Aves dilaksanakan pada Selasa, 31
5
Oktober 2017 di Laboratorium Ilmu Pengetauhan Dasar Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah..
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroskop dan Sediaan Segar 2.2 Hijauan Pakan Ternak Makana hijauan ialah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Termasuk kelompok makanan hijauan ini ialah bangsa rumput (Gramiae), Leguminosa, dan hijauan dari tumbuh-tumbuhan lain seperti daun nangka, daun waru, dan lain sebagainya. Kelompok makanan hijauan ini biasanya disebut makanan kasar. Hijuan sebagai bahan makanan ternak bisa diberikan dalam dua macam bentuk, yakni hijauan segar dang kering (AAK, 2012) Rumput gajah ( Pennisetum purpureum) disebut juga naper (naper grass)atau rumput uganda (Uganda grass). Karakteristik morfologi rumput gajah adalah tumbuh tegak, merumpun lebat, tinggi tanaman mencpai 7m, berbatang keras dan tebal, daun panjang, berbunga seperti es lilin. Kandang zat gizi rumput gajah terdiri atas : 19,9% bahan kering (BK) ; 10,2% protein besar (PK) ; 1,6% lemak ; serat kasar 34,2% ; 11,7% abu ; dan 42,3% bahan energi tanpa nitrogen (BETN) (Rukmana, 2005) Rumput setria (Steria splendida) disebut setaria lampung atau Timothy Emas Lampung. Rumput setaria berasal dari Afrika tropis, kemudian berkembang di Kenya dan Spanyol. Rumput setaria tumbuh tegak, berumpun tebal, tinggi mencapai 2m, berdaun halus dan lebar berwarna hijau gelap, batang lunak dengn warna merah keungu-unguan, pangkal batang pipih, dan pelapah daun pada pangkal tersusun seperti kipas (Rukmana, 2005)
7
Lamtoro ( Leucaena glauca) mempunyai kandungan protein kasar berkisar 14-19%. Sedangkan kandungan serat kasarnya umumnya berfluktuasi dari 33-66% dengan kandungan Beta-N berkisar 35-44%. Lamtoro juga mengandung racun asam mimosin yang mempunyai efek anti miotic dan depilatory pada ternak (ITP, 2012) Kaliandra (Calliandra calothyrsus) merupakan tanaman yang sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Proteinnya cukup tinggi terutama di daunnya sekitar 24%, sedangkan serat kasarnya sekitar 27% . Umumnya tidak mengandung racun, kecuali adanya tannin yang cukup tinggi yang bisa mencapai 11% (ITP, 2012) Daun jagung ( Zea mays) merupakan pakan hijauan yang baik untuk ternak. Tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan semusim. Susunan morfologi tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah (Rukmana, 2009) Tanaman padi atau jerami padi (Oryza sativa) adalah bagian batang tangkai setelah dipanen bulirnya. Jerami padi mengandung 31,71% selulosa ; 21,99% hemiselulosa ; dan 16,62% lignin. Kandungan selulosa yang cukup tinggi ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal antara lain sebagai bahan bioplastik (Pratiwi et al, 2016) Daun singkong ( Manihot utillissima) merupkan limbah dari sistem produksi pertanian singkong terutama pada daerah industri tapioka. Daun singkong pada umumnya memiliki kandungan protein berkisar antara 20-27% dari bahan kering. Daun singkong memiliki kelemahan yaitu memiliki asam sianida yang bersifat racun untuk ternak (Nuraini, 2015).
8
2.3 Anatomi Mamalia Marmut digolongkan sebagai hewan pengerat yang memakan tumbuhtumbuhan dan memiliki gigi pemotong seperti
pahat yang berguna untuk
memotong dan mengerat. Membrana nictitans terdapat pada sudut mata. Lubang telinga luar dilengkapi dengan daun telinga. Struktur kelenjar susu terletak di lipatan paha, alat kelamin luar dan tungkai depan berjari tiga dan tungkai belakang berjari empat. (Pratigno 1982) Mamalia mempunyai bentuk tubuh yang bilateral Simestris dengan tulang rangka yang mempunyai okspital, pada rahangnya terdapat gigi, yang bentuk dan besarnya berbeda setiap individu. Kaki teradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah serta untuk berenang sehingga kakinya mempunyai cakar, kuku, dan telapak tangan. Jantung memiliki empat ruang dengan sekat sempurna, aortanya hanya terdapat disebelah kiri. Ukuran paru-paru relati f besar, kompak dan kenyal yang hanya terdapat di rongga dada. (Djuhanda, 1982) Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu untuk diberikan kepada anaknya sebagai minuman pertama setelah lahir. Mamalia dapat dibedakan bagian-bagiannya yaitu, kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda) pada umumnya sistem pencernaan pada mamalia pertama rima oris, didalam rima oris bermuara glandula salivas diantaranya yang terbesar adalah glandula parotis. Ventrikulus mempunyai kelenjar yang menghasilkan HCl, dan pepsin intestinum dibagi menjadi colon dan rectum, didalam duodenum bermuara dua kelenjar yaitu hepar dan pankreas. Hepar sebagai empedu yang disimpan didalam Vesica felea. Fase setelah Melalui hepar, kemudian melewati ductus
9
pancreaticus yang kemudian bersatu dengan ductus systicus yang datang dan dari Vesica felea dan menjadi ductus choleductus yang bermuara bersama pancreaticus yang datang dari pancreas ke dalam duodenum. Codon dimulai dari caecum dimana pada ujungnya bermuara appendiks vermiformis. (Radiopoetra, 1977). Cavia Cobaya termasuk ordo Rodentia yang merupakan anggota mamalia yang bagian caecumnya berkembang lebih baik dari semua yang ada dalam satu spesies, jumlahnya kira-kira mencapai tiga ribu jenis. (Jasin, 1989)
2.4 Anatomi Aves Kata aves berasal dari kata latin yang dipakai seagai nama kelas, sedangkan Ornis dari bahasa yunani, dipakai dalam Ornithology berarti imu yang mempelajari burung – burung (Jasin, 1987 ). Klasifikasi dari aves yaitu ( Radiopoetra, 1996 ) : Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Classis
: Aves
Ordo
: Galliformis
Famili
: Phasianidae
Genus
: Gallus
Spesies
: Gallus sp.
Tubuh Aves dibedakan atas caput,cerviks, trunchus dan cauda sepasang extremita s anterior merupaka ala atau sayap yang terlipat seperti huruf z, pada saat tubuh tidak
10
terbang. Extremitas posterior berupa berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bawahya bersisik san bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk ( Kardong, 2002 ). Caput pada Aves terdiri atas rostrum ( paruh ) yang dibentuk oleh maxilla dan mandibulla, nares yang terletak dibagian lateral rostrum bagian atas : cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lunak pada basis rostrum bagian atas, organon visus dan porus acusticus externus ( Radiopoetra, 1996 ). Sistem eksresi pada Aves berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat, tertutup oleh peritoneum. Tiap – tiap ren terbagi atas empat lobi. Dari ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke cauda dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis akan di saring pada filtrasi. Zat – zat yang tidak berguna dalam darah terutama berupa urpum akan dibuang dalam proses filtrasi ini ( Jasin, 1987 ). Pada sistema digestivus, tractus digestivus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang pendek kemudian oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi perluasan yang disebut “ crop “, sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas proventriculus dan vetriculus yang disebut “ Gizzard “, proventriculus menghasilkan cairan lambung, sedangkan ventriculus berdindig tebal berlapis jaringan epitel keras sebuah dalam yang menghasilkan sekresi ( Hickman, 2003 ).
11
12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1. Mikroskop Pembuatan Sediaan Segar
Keterangan : 1. Lensa Okuler
11. Meja Preparat
2. Tabung
12. Diafragma
3. Makrometer
13. Kondensor
4. Mikrometer
14. Pengatur Diafragma
5. Pembawa Objektif (revolver)
15. Penggerak kondensor
6. Lensa Objektif (revol)
16. Cermin
7. Tangkai Mikroskop
17. Kaki Mikroskop
8. Mistar
18. Object Glass
9. Penggerak Mistar
19. Cover Glass
10. Penjepit Objek
13
Tabel Bagian Optik dan Mekanis pada Mikroskop Bagian Optik Lensa Okuler Lensa Objektif Diafragma Kondensor Cermin
Bagian Mekanis Tabung Makrometer Mikrometer Pembawa Objektif (revolver) Tangkai Mikroskop Mistar Penggerak Mistar Penjepit Objek Meja Preparat Pengatur Diafragma Penggerak Kondensor Kaki Mikroskop
2. Sediaan Segar Bawang Merah
Gambar Irisan Membujur
Keterangan : 1. Ruang Sel 2. Dinding Sel 3. Ruang Antar Sel
Gambar Irisan Melintang
14
3. Sediaan Segar Kapas dan Kapuk Randu
Gambar Sel Kapas
Gambar Sel Kapuk Randu
Keterangan : Kapas : 1. Ruang Sel
Kapuk Randu : 1. Ruang Sel
2. Dinding Sel
2. Dinding Sel
3. Ruang Antar Sel
3. Ruang Antar Sel
4. Torsi
15
3.1.2 Alat Reproduksi Seksual Tumbuhan dan Pengenalan Hijauan 1. Bunga Sepatu F : Malvaceae S : Hibiscus Rossasinensis
Tabel bagian-bagian Bunga Sepatu No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan Kepala Putik (stigma) Tangkai Putik (style) Kepala Sari (anther) Tangkai Sari (filament) Androginophorum Mahkota Bunga (petal) Bakal Biji (ovule) Kelopak Bunga Besar (calix) Kelopak Bunga Kecil (epicalix) Tangkai
Tabel ciri – ciri Bunga Sepatu Ciri - Ciri Akar Batang Daun
Keterangan Tunggang Berkambium Tulang Daun Menyirip
16
2. HPT ( Hijauan Pakan Ternak )
Padi S : Oryza sativa F : Graminae No 1. 2. 3. 4.
Keterangan Putik (stigma) Benang Sari (anther) Palea Lemma
Lamtoro S : Leucaena glauca F : Papilionaceae
Ciri - Ciri Akar serabut Batang beruas Batang tidak berkambium Tulang daun sejajar
17
No Ciri – Ciri 1. Akar tunggang 2. Batang berkambium 3. Tulang daun menyirip
Jagung S : Zea mays F : Poaceae No Keterangan 1. Benang Sari (anther) 2. Putik (stigma) 3.
Daun Ketela S : Manihot utilissima F : Eeuvorbiceae
Ciri – Ciri Akar tunggang Batang beruas Tulang daun sejajar
18
No 1. 2. 3. 4.
Ciri – Ciri Akar serabut Batang tidak beruas Batang tidak berkambium Daun menjari
Kaliandra S : Calliandra calothyrsus F : Papilionaceae No 1. 2. 3. 4.
Ciri – Ciri Akar tunggang Daun menyirip Batang berkambium Mengandung tanin
Rumput Gajah S : Pennisetum purpureum F : Gramineae
19
No Ciri – Ciri 1. Akar serabut 2. Batang beruas 3. Daun sejajar
Setaria Lampung S : Setaria splendida F : Gramineae No 1. 2. 3. 4.
Ciri – Ciri Akar serabut Batang beruas Batang tidak berkambium Tulang daun sejajar
Daun Nangka S : Arthocharpus integra F : Noraceae
20
No Ciri – Ciri 1. Akar tunggang 2. Batang berkambium 3. Tulang daun menyirip
Daun Kersen S : Muntingia calabura F : Flaeocarpaceae No Ciri – Ciri 1. Akar tunggang 2. Batang berkamium 3. Daun menyirip
21
3.1.3. Anatomi Mamalia 1. Sistematika Cavia Cobaya Tabel Sistematika Cavia cobaya Kingdom
Animalia
Phylum
Chordata
Subphlum
Vertebrata
Classis
Mammalia
Subclassis
Placentalia
Ordo
Rodentia
Subordo
Simplicidentata
Familia
Caviidae
Genus
Cavia
Spesies
Cavia cobaya
2. Inspectio
22
Tabel Inspectio Cavia Cobaya No. Keterangan 1.
Caput
2.
Cervix
3.
Truncus
4.
Extremitas Liberae
5.
Rima Oris
6.
Nares
7.
Vibrissae
8.
Organon Visus
9.
Auriculae
10.
Porus Acusticus Externus
11.
Thorax
12.
Dorsum
13.
Abdomen
14.
Glutea
15.
Extremitas Anterior
16.
Extremitas Posterior
23
3. Organon Visus
Tabel bagian-bagian dari Organon Visus Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Palpebra Superior
2.
Palpebra Inferior
3.
Plica Semilunaris
4.
Bulbus Oculi
5.
Iris
6.
Pupil
24
4. Diafragma
Tabel bagian-bagian dari Diafragma Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Ost. Processor Xhipoideus
2.
Musculus Xhipoideus
3.
Pars Muscularis
4.
Pars Sternalis
5.
Pars Costalis
6.
Pars Lumbalis
7.
Musculus Procus
8.
Centrum Tendineum
9.
Musculus Tendineum
10.
Hiatus OesoPhagus
11.
Hiatus Arorticus
12.
Foramen Venae Cavae
25
5. Cavum Oris
Tabel bagian-bagian dari Cavum Oris Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Labium Superius
2.
Labium Inferius
3.
Choanae
4.
Maxilla
5.
Palatum Durum
6.
Palatum Mole
7.
Mandibula
8.
Lingua
9.
Lubang Pharynx
10.
Vellum Palatini
11.
Incicivus
12.
Diastema
26
13.
Dents. Praemolare
14.
Dents. Molare
6. Topografi
Tabel bagian-bagian Topografi Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Hepar
2.
Ventriculus
3.
Usus Halus (Intestinum Tenue)
4.
Usus Besar (Intestinum Crassum)
27
7. Tractus Digestifus
Tabel bagian-bagian Tractus Digestifus Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Pharynx
2.
Oesophagus
3.
Ventriculus :
-
Curvatura Minor
-
Curvatura Major
-
Cardia
-
Fundus
-
Pylorus
4.
Limfa
5.
Pankreas
6.
Intestinum Tenue
7.
Intestinum Crassum
28
8.
Duodenum
9.
Jejenum
10
Ileum
11.
Caecum
12.
Colon
13.
Rectum
14.
Taenia
15.
Haustra
16.
Incicura
8. Ventriculus
Tabel bagian-bagian dari Ventriculus Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Curvatura Major
2.
Curvatura Minor
3.
Cardia
4.
Fundus
5.
Pylorus
29
9. Hepar
Tabel bagian-bagian dari Hepar Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Larynx
2.
Trachea
3.
Hepar lobus sinister superior
4.
Hepar lobus sinister medianus
5.
Hepar lobus sinister inferior
6.
Hepar lobus dexter superior
7.
Hepar lobus dexter inferior
8.
Vesica fellea
30
10. Cardio Respiratory
Tabel bagian-bagain dari Cardio Respiratory Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Larynx
2.
Trachea
3.
Pulmo lobus dexter superior
4.
Pulmo lobus dexter medianus
5.
Pulmo lobus dexter inferior
6.
Pulmo lobus sinister inferior
7.
Pulmo lobus sinister superior
8.
Cor
31
11. Uropoetica
Tabel bagian-bagian dari Uropoetica Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Glandula Suprarenalis
2.
Ren
3.
Ureter
4.
Vesica Urinaria
5.
Ureter
6.
Kortex
7.
Medula
8.
Pyramide Malpighi
9.
Pelvis Renis
32
12. Organa Genitalia Masculina Interna
Tabel bagian-bagian Organa Genitalia Masculina Interna dari Cavia cobaya No. Keterangan 1.
Corpus Adiposum
2.
Testis
3.
Epididymis
4.
Vas deferens
5.
Uretra
33
13. Organa Genitalia Masculina Externa
Tabel bagian-bagian dari Organa Genitalia Masculina Externa Cavia cobaya. No. Keterangan 1.
Scortum
2.
Penis
3.
Glans Penis
4.
Orificium Urethae Externum
5.
Perineum
6.
Preputium
34
14. Organa Genitalia Femina Externa
Tabel bagian-bagian dari Organa Genitalia Femina Externa Cavia cobaya. No. Keterangan 1.
Vulva
2.
Clitoris
3.
Orificium Urethae Externum
15. Organa Genitalia Femina Interna
35
Tabel bagian-bagian dari Organa Genitalia Femina Interna Cavia cobaya. No. Keterangan 1.
Ovarium
2.
Oviduct
3.
Infundibulum
4.
Ampula
5.
Itsmus
6.
Uterus
7.
Cornua Uteri
8.
Septum Uteri
9.
Corpus Uteri
10.
Cervix
11.
Vagina
3.1.3.16. Extremitas Anterior
36
Tabel bagian-bagian dari Extremitas Anterior Cavia cobaya. No. Keterangan 1.
Ost. Cartilago Scapula
2.
Ost. Spinscapula
3.
Ost. Infrascapula
4.
Ost. Suprascapula
5.
Ost. Humerus
6.
Ost. Radius
7.
Ost. Ulna
8.
Ost. Carpal
9.
Ost. Metacarpal
10.
Ost. Carpometacarpus
11.
Ost. Digiti
12.
Ost. Phalanges
37
17. Extremitas Posterior
Tabel bagian-bagian dari Extremitas Posterior Cavia cobaya. No. Keterangan 1.
Ost. Femur
2.
Ost. Patela
3.
Ost. Tibia
4.
Ost. Fibula
5.
Ost. Tarsal
6.
Ost. Metatarsal
7.
Ost. Tasometatarsal
8.
Ost. Digiti
9.
Ost. Phalanges
38
18. Sternum Et Costae
Tabel bagian-bagian dari Sternum Et Costae Cavia cobaya. No. Keterangan 1.
Ost. Columna Fertebralis
2.
Ost. Manubrium Sterni
3.
Ost. Sternum
4.
Ost. Processus Xhipoideus
5.
Ost. Costae Verae
6.
Ost. Costae Spuriae
7.
Ost. Costae Fluktuantes
8.
Ost. Costalis
9.
Ost. Cartilago Costalis
10.
Ost. Costae
39
3.1.3 Anatomi Aves 1. Sistematika Aves
Kingdom Phylum Class Ordo Sub ordo Family Sub family Tribus Genus Spesies
Animalia Chordata Aves Galliformis Galli Phasianidae Phasianinae Phasianina Gallus Gallus sp.
2 Inspectio Gallus sp.
40
Tabel inspectio Gallus sp. No. Keterangan 1. Caput 2. Cervix 3. Extermitas liberae 4. Extermitas liberae 5. Rostrum (paruh) 6. Comb (jengger) 7. Cera 8. Pial 9. Earlobes 10. Nares anteriores 11. Organon visus 12. Porus acusticus externus 13. Thorax (dada) 14. Abdomen (perut) 15. Dorsum (punggung) 16. Cauda (ekor) 17. Extermitas anterior 18. Extermitas posterior 19. Shank (yang tidak ditumbuhi bulu) 3. Organon visus Gallus sp.
Tabel organon visus Gallus sp. No. Keterangan 1. Palpebra superior 2. Palpebra inferior 3. Bulbus oculi 4. Pupil 5. Iris 6. Membrana nictitans
41
4 Tipe bulu Gallus sp.
Tabel tipe bulu Gallus sp. No. Keterangan 1. Plumae 2. Plumulae 3. Filoplumae 4. Calamus 5. Vexilum 6. Umbilicus inferior 7. Umbilicus superior 8. Rachis 9. Barbae 4.1.5 Cavum oris Gallus sp.
42
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Keterangan Maxilla (rahang atas) Mandibula (rahang bawah) Lingua (lidah) Papila Choanae (celah mulut) Crista marginalis Visura choanae secudaria Osteum pharingeum tuba auditiva eustachii Nares posteriores Plica palatini Auditus laryngis
6. Topografi Gallus sp.
Tabel topografi Gallus sp. No. Keterangan 1. Hepar 2. Gizzard (pentriculus) 3. Cor (jantung) 4. Intestenum tenue
43
7 Tractus digestivus Gallus sp.
Tabel tractus digestivus Gallus sp. No. Keterangan 1. Pharynx 2. Upper oesophagus 3. Crop 4. Lower oesophagus 5. Proventriculus 6. Gizzard (ventriculus) 7. Intestinum tenue 8. Pars ascenden duodeni 9. Pars descenden duodeni 10. pankreas
No. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Keterangan Jejenum Diverticulum merkel Ilieum Mesentrium Caeca toncil (perempatan di usus) Caeca Colon Retikulum Intestinum tenue Cloaca
44
8. Hepar Gallus sp.
Tabel hepar Gallus sp. No. Keterangan 1. Hepar lobus dexter 2. Hepar lobus sinister superior 3. Hepar lobus sinister inferior 4. Limpha (lien) 5. Kantong empedu (vesica fellea) 9. Sistem respiratory Gallus sp.
45
Tabel sistem respiratory Gallus sp. No. Keterangan 1. Larynx 2. Trachea 3. Syrynx 4. Bronkus 5. Bifuratio trachealis 6. Broncheolus 7. Paru-paru kanan (pulmo lobus dexter) 8. Paru-paru kiri (pulmo lobus sinister) 9. Alveolus
10. Uropoetica Gallus sp.
Tabel Uropoetica Gallus sp. No. Keterangan 1. Upper ren 2. Median ren 3. Lower ren 4. Ureter 5. Cloaca (urodeum)
46
11. Organa Genitalia Maskullina Gallus sp.
Tabel Organa Genitalia Maskullina Gallus sp. No. Keterangan 1. Testis 2. Epydydimis 3. Vas deferens 4. Saluran cloaca (proctodeum) 5. Mesorchium 6. Papilae 12. Organa Genitalia Femina Gallus sp.
Tabel Organa Genitalia Femina Gallus sp. No. Keterangan 1. Ovarium 2. Ovum 3. Infidibulum 4. Magnum 5. Isthmus
47
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Oviduct Uterus Vagina Moesovarium (penggantung ovarium) Mesosalphinx (penggantung oviduct) Mesometrium (penggantung uterus)
13. COR Gallus sp.
Tabel COR Gallus sp. No. Keterangan 1. Atrium dexter 2. Atrium sinister 3. Ventrikel dexter 4. Ventrikel sinister 5. Aorta 6. Arteri 7. Vena
48
14. Extermitas Posterior Gallus sp.
Tabel Extermitas Posterior Gallus sp. No. Keterangan 1. Ost. Femur 2. Ost. Tibia 3. Ost. Fibula 4. Ost. Patela 5. Ost. Tarsal 6. Ost. Metatarsal 7. Ost. Tarso metatarsus 8. Ost. Digiti 9. Ost. Phalanges 15. Extermitas Anterior Gallus sp.
49
Tabel Extermitas Anterior Gallus sp. No. Keterangan 1. Ost. Humerus 2. Ost. Radius 3. Ost. Ulna 4. Ost. Cuney formey 5. Ost. Carpal 6. Ost. Metacarpal 7. Ost. Capometacarpus 8. Ost. Scapoideus 9. Ost. Phalanges 10. Ost. Digiti 16. Sternum et Costae Gallus sp.
Tabel sternum et costae Gallus sp. No. Keterangan 1. Ost. Scapula 2. Ost. Coracoid 3. Ost. Clavicula 4. Ost. Foramentrioseum 5. Ost. Ligamentum 6. Ost. Costae 7. Ost. Processus rateralis anterior 8. Ost. Processus rateralis obligus 9. Ost. Processus rateralis posterior 10. Ost. Sternum 11 Ost. Spina sterni 12. Ost. Carina sterni 13. Ost. Processus medianus anterior 14. Ost. Processus medianus posterior
50
3.2 Pembahasan 3.2.1 Mikroskop dan Sediaan 1. Mikroskop Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda benda yang terlalu kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata te lanjang. Kata Mikroskop berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Hal ini sesuai dengan Respati (2008 ) yang menyatakan bahwa Mikroskop alat yang digunakan peneliti untuk melihat benda yang brukuran kecil atau struktur dari material. Bagian Mikroskop dan penjelasannya 1. Lensa okuler terdiri lensa kompleks, digunakan sebagai pengamat. Menerima cahaya dari obyektif sehingga terbentuk bayangan semu, terbalik dan diperbesar. 2. Tabung Mikroskop untuk menghubungan antara lensa obyektif dan lensa okuler. 3. Knop penggerak kasar ( makrometer ) / coarsa fokus control digunakan untuk mengatur fokus. 4. Knop penggerak halus ( mikrometer ) / pina focus control digunakan untuk menggerakan teropong dengan putaran amat kecil dan untuk mempertajam fokus. 5. Pembawa obyektif, digunakan untuk tempat lensa obyektif. 6. Lensa obyektif, terdiri dari lensa kompleks, menerima cahaya dari kondensor. 7. Tangkai mikroskop, sebagai penyangga bahan optic
51
8. Mistar, untuk mengukur sediaan. 9. Pengatur mistar atau penggerak mistar, untuk mengatur mistar, maju, mundur, kanan dan kiri. 10. Penjepit obyek, untuk mengunci obyek glass. 11. Meja preparat, tempat penjepit preparat, mistar, cover glass dan obyek glass. 12. Diafragma, untuk mengukur kekuatan dan banyaknya cahaya. 13. Kondensor, untuk mengumpulkan cahaya yang tercpantul dari cermin. 14. Pengatur
diafragma,
menggerakkan
diafragma
memperbesar
dan
mengecilkan. 15. Penggerak kondensor, untuk menaik turunkan kondensor. 16. Cermin, digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu. 17. Kaki mikroskop, sebagai penyangga bagian mikroskop. 18. Objek glass untuk meletakkan sediaan atau obyek yang diamati. 19. Cover glass untuk menutup objek yang telah diletakkan diatas objek glass.
Dari bagian bagian dan fungsi tersebut, mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu bagian optik dan bagian mekanis yang termasuk bagian optik terdiri dari cermin, diafragma, lensa objektif dan lensa okuler dan yang termasuk bagian mekanis dari mikroskop yaitu kondensor, knop penggerak kasar ( makrometer ), knop penggerak halus ( mikrometer ), tabung, pembawa objektif, meja preparat, penjepit preparat ( Aloysius dan sukirman, 2008 ) Aloysius s, sukirman.2008.Biology for Junior High School VII.ID: Ghalia Indonesia.
52
Dari hasil pengamatan pada saat praktikum, mikroskop adalah alat untuk melihat benda atau objek terkecil, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Respati 2008 bahwa mikroskop untuk melihat objek terkecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang diamati memiliki bagian bagian, bagian bagian tersebut dibagi menjadi 2, bagian optik dan bagian mekanis, Aloysius dan Sukirman 2008 menyatakan bahwa bagian bagian mikroskop di bagi menjadi 2 yaitu bagian optik dan bagian mekanis. 2. SEDIAAN SEGAR Preparat segar ( squash preparation ) meruapakan preparat yang dibuat dengan cara memejet sebuah objek diatas gelas objek atau kaca preparat dengan menggunakan ibu jari. Preparat segar biasanya digunakan untuk melihat proses mitosis pada akar Allium ascalonium ( Sutarno, 2011 ). Praktikum yang kita laksanakan yaitu mengunakan preparat bawang merah ( Allium ascalonium ). Sediaan yang kami buat diiris sceara membujur dan melintang. Irisan membujur di buat dengan mengiris objek searah ata u sejajar dan melintang mengiris objek secara tegak lurus. Untuk mengamati sel sel bawang kita harus mengiris bawang tersebut dengan Sangat tipis dan menggunakan medium air yang diletakkaan seujung jari dengan catatan, air harus merata mengenai irisan bawang dan di tutup dengan objek glass. Pengamatan irisan dilaksanakan secara teliti dan mendetail untuk melihat bagian bawang. Irisan pada bawang terlihat sel epidermisnya karena diiris secara
53
membujur (prayitno dkk, 2010). Pengamatan bawang sendiri juga tidak di tambahkan pewarnaan karena dinding sel telah terlihat jelas.
3.2.2 Alat Reproduksi Seksual Tumbuhan dan Pengenalan Hijauan 3.2.3 Anatomi Mamalia 1. Sistematika
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Classis
: Mammalia
Subclassis
: Placentalia
Ordo
: Rodentia
Subordo
: Simplicidentata
Familia
: Caviidae
Genus
: Cavia
Spesies
: Cavia Cobaya ( Prayitno, etal.2017)
Mamalia Tubuh
berambut, mempunyai
kelenjar
susu,
dan suhu
tubuh
homoiterm (Suwarno, 2009). Umumnya berekor dan dapat digerakan dengan jumlah columna
vertebralis tujuh buah.
Mempunyai telinga luar, pda
jarinya terdapat cakar, kuku atau teracak yang kuat. ( Prayitno, etal.2017)
Placentalia Plecentalia adalah kelompok hewan yang memiliki placenta ( Prayitno, etal.2017).
Rodentia
54
Ujung gigi seri tajam seperti ujung pahat yang erfungsi untuk mengerat atau memotong ( Prayitno, etal.2017)
2. Inspectio Inspection adalah bagian tubuh yang terlihat dari luar. Tubuh cavia dapat dibedakan atas: A.
Caput
Caput adalah bagian
kepala pada Cavia cobaya
Bagia bagian caput meliputi : 1. Rima oris ( celah mulut ) yang dibatasi oleh : a. Labium superius ( bibir atas), diatasnya terdapat rambut rambut kaku.: vibrissae dan ditengahnya ada celah, sehingga dentes incicivi nampak, b. Labium inferius ( bibir bawah ) 2. Cavum Oris Cavum Oris adalah bagian mulut pada Cavia Cobaya Dibatasi oleh : a. Bagian atas : palatum durum dan palatum mole ( langit langgit keras dan langit langit lunak ) b. Bagian bawah yang memiliki dinding lunak. Dalam Cavum Oris terdapat: a. Dentes ( Gigi) Gigi gigi terdapat di rahang atas dan rahang bawah. Tiap tiap gigi memiliki bagian : -
Radix atau akar yang tertanam pada alveolus.
-
Collum ( bagian tengah gigi )
-
Corona ( pucuk gigi yang tampak dari luar )
b. Lingua ( Lidah )
55
Lingu bersifat musculeus dan dilapisi oleh mucosa penuh dengan papillae yang mengandung sel panca indera perasa ( gemma gustatoria) c. Vellum Palatini Merupakan tonjolan dibelakang palatum mole yang berguna untuk membantu pernafasan.
d. Pharynx Merupakan tempat bertemunya tracus digestivus dengann trctus respiratorius . 3. Vibrissae Vibrrisae yaitu rambut keras yang
terdapat di atas labium superius.
4. Organon Visus Organon visus adalah bagian mata pada Cavia cobaya yang terdapat sepasang. 5. Nares Nares adalah ;ubang hidung yang jumlahnya sepasang. 6. Auriculae ( daun telinga ) Daun telinga berjumlah sepasang dan lebar. Terdapat
porus acusticus
externus ( lubang telinga luar )
B. Cervix Leher Cavia Cobaya sangat pendek dan tidak mempunyai batas yang jelas baik dengan caput maupun truncus.
C.
Truncus
Thruncus terdiri dari : a. Thorax
: Dada
b. Dorsum
: Punggung
c. Abdomen
: Perut
d. Glutea
: Pantat
56
e. Perineum
: Dearh antara kelamin luar dan anus.
f. Cauda
: ekor
Pada bagian ventral dari truncus terdapat papilla mamae ( putting susu ) adalah suatu tonjolan dimana bermuara ductus lctiferus dan glandula mammae.
D.
Extremitas Liberae
Extremitas liberae terdiri dari : a. Extremitas anterior Extremitas anterior : -
Brachium ( lengan atas ) disokong oleh lost. Humerus
-
Antebrachium ( lengan bawah disokong oleh ost. Radius dan ost. Ulna
-
Manus ( tangan ) mempunyai empat digiti, disokong oleh ossa carpalia, ossa metacarpalia dan phalanges.
3. Organon Visus Organon visus terdiri dari : a.
Palpebra superior ( kelopak mata atas )
b.
Palpebral inferior ( kelopk mata bawah )
c. Plica Semilunaris ( selaput tipis yang terdapat di sudut mata dekat hidung) d.
Bulbulus Oculi
4. Diaphraghma Diaphraghma terletak di convecke cranial. 5. Cavum Oris a. Bagian atas : palatum durum dan palatum mole ( langit langgit keras dan langit langit lunak ) b. Bagian bawah yang memiliki dinding lunak( Prayitno, etal.2017). 6. Topography
57
Topography adalah penmpakan pertama ketika objek di belah. 7. Tractus Digestivus Terdiri dari : a. Cavum oris b. Pharyx c. Oesephgus d. Ventriculus e. Intestinum Tenue f.
Caecum
g. Intestinum Crassum h. Rectum i.
Anus
8. Hepar Hati (hepar) merupakan suatu kelenjar yang besar dan berwarna merah kecoklatan yang terbagi tas beberapa lobi. Lobi terdapat ductus hepaticus yang mengeluarkan sekresi ke vesica felea (kantong empedu). Pangkreas terletak diantara pars ascendens dan pars descendents dari duodenum berwarna merah muda dan beraluran membentuk ductus pankreaatikus. Pembahasan hepar pada marmot diatas sama seperti pemahasan pada praktikum ketika meneliti hepar marmot. Hepar marmot terdiri 3 buh dutus yaitu ductus hepaticus ( hati ke hati ), ductu cysticus (hati ke empedu ), dan ductus coleondocus ( hati ke limpa ). Hepar pada marmot juga berfungsi menetralkan racun pada tubuh marmut.
9 Cardiorespiratory Cardiorespiratory berasal dari gabungan ardiovaskuler dan respirasi. Cardiorespiratory merupakan kemampuan dari jantung , paru paru pembuluh darah dan grup otot otot yang benarpada marmut ( Len Kravitz 2001 :5). Cardiorespiratory berfungsi untuk mengatur agar tekanan darah yang mengalir pada marmut tetap normal ( Sadoso Sumosardjono 1996:9).
58
Praktikum marmut juga menjelaskan seperti diatas. Pembungkus jntung pada marmut disebut pericardium. Pembungkus paru paru pada marmut disebut pleura.
10. Uropoetica Uropetica konsentrasi
cairan
merupakan yang
sistem
berupa
Berdasarkan zat yang dibuang,
yang
urine
berperan
tersebut
dalam
dalam
pengukuran
tubuh
marmut.
proses pengeluaran pada marmut dibagi
menjadi tiga. Defekasi merupakan mengeluarkan zat sisa hasil pencernaan ( fases). Ekskresi merupakan mengeluarkan zat sisa yang tidak berguna lagi bagi tubuh ( Co2, urine). Sekresi pengeluaran zat yang masih berguna lagi bagi tubuh marmut berupa enzim ( Tarosvet, 2012). Pembahasan diatas sama seperti pada pembahasan pada saat praktikum bahwa fungsi
ginjal ( ren ) pada marmut adalah untuk menyaring darah atau
memfiltasi zat zat yang masih erguna di dalam tubuh marmut. 11. Organa Genetalia Masculina Interna Sistem . Organa Genetalia Masculina Interna pada marmut meliputi testis bulat terdapat dalam scrotum, ductus deferens, epydimisis organ yang melekat pada
testis yang
tersusun
atas
caput
epidymus serta
ductus
differents,
berpasangan kesebelahan dorsal dari vesica urinaria dan bermuara pada urethra di lanjutkan ke dalam penis (Djuhanda,1982). Pembahasan diatas sama seperti praktikum minggu lalu. Fungsi testis adalah menghasilkan spermatozo dan hormone testosterone. Fungsi epidymisis adalah menyimpan, mematangkan,
konsentrasi, transportasi ( memindahkan)
pada spermatozoa marmut jantan. 12. . Organa Genetalia Masculina Externa Organa Genetalia Masculina Externa pada marmut merupakan bagian reproduksi pada marmut jantan dari luarnya. Organ tersebut berupa scrotum dan penis. Scrotum pada marmut jantan terdapat raphe scroti yaitu lipatan
59
scrotum. Didalam scrotum terdapat testis, epydidimis, tempat menggantungkan testis dinamakan funiculus spermaticus. Penis adalah alat kopulasi dari marmut jantan ( Nurjanah, Evy.2012) Pembahasan diata sama dengan pembahasan ketika praktikum bahwa organ atau bagian yang dinamakan glans penis. Glans penis merupakan pusat rangsangan pada marmut jantan. 13. Organa Genetalia Femina Interna Merupakan organ berongga dengan panjang kira kira 8-14 cm. organ ini meliputi vagina ( fornix anterior, lateral dan posterior , rugae vaginae, dan ostanium vaginalis), uretra, tuba fallopi, dan ovarium ( Munthe,2012) Pembahasan diatas sama seperti pembahasan pada saat praktikum bahwa ovarium yang berfungsi
untuk menghasilkan ovum. Itsmus berfungsi untuk
pematangan spermatozoa dan uterus untuk perkembangbiakan fetus. 14. Organa Genetalia Femina Interna Merupakan organ reproduksi pada marmut betina. Bagian inti pada organ ini adalah vulva dan clitoris. Vulva merupakan genetalia femina eksterna yang terdiri dari vestibulum dan labia. Vestibulum merupakan bagian dari saluran kelamin betina yang berfungsi sebagai tegang karena bertambahnya volume darah yang mengalir kedalamnya. Labia atas terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia minora homolog dengan praeputium pada hewan marmut jantan dan tidak menyolok pada hewan ternak. Labia mayora homolog dengan scrotum pada marmut jantan. (Widayati, etal .2008). Clitoris
mengandung erectiletissue sehingga
bereaksi
dan
banyak
mengandung ujung syaraf perasa. Syaraf ini memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris bereaksi pada hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi
estrus pada spesies (Widayati,
etal .2008). Pembahasan diatas sama dengan pembahasan pada saat praktikum, hanya saja saat praktikum hanya dijelakan secara konsep dan garis besarnya saja.
60
4.2.15. Marmut termasuk mamalia, yaitu hewan yang memiliki kelenjar mammae untuk menyusui anaknya sebagai makanan pertaa setelah mereka dilahirkan. Ciri lain yang khas dari mamalia adalah tubuhnya dilindungi oleh rambut, kulit mengandung berbagai macam kelenjar, jari kaki mempunayi cakar, kuku, dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah, dan loncat. Marmut merupakan hewan berdarah panas ( Brotowidjojo, 1993). Tubuh marmut diisolai oleh pembungkus, dengan sistem metabolismenya tinggi dan akibatnya dibutuhkan banyak makan( Jasin, 1989). Hasil penamatan anatomi marmut didapatkan hasil bahwa tubuh marmut terdiri dari caput ( kepala), cervix ( leher), truncus ( badan ), etremitas anterior ( kaki depan ), extremitas posterior ( kaki belakang ), dan cauda yang tumbuh rudiment. Penjelasan ini sesuai dengan pernyataan Rdiopoetro ( 1977).yang menyatakan bahwa marmut dapat dibedakan menjadi caput, truncus, dan cauda. Caput dihubungkan dengantruncus oleh leher ( cervix). Truncus dibedakan menjadi thora, abdomen, bagian thorax terdapat ekstreitas anterior( kaki depan), sedangkan bagian abdomen terdapat ekstremitas posterior ( kaki belakang) rongga badan terdiri dari cavum obdimis yang didindingnya dilapisi pleura dan cavum pericardii yang dindingnya pericardium. Antara cavum thorachis dan cavum abdomis ada selaput diafragma. Sistem pernafasan marmut terdiri dari trachea, broncus, bronchiole, dan paru paru. Pangkal dari trachea berupa rongga yang disebut larynx. Cabang dari trachea adalah broncus, yang kemudian membentuk percabangan lagi yang disebut bronchiole. Paru paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang membungkusnya yang disebut pleura( Djuhanda, 1982). Hasil pengamatan sistem pencernaan marmut terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus, intestinum, gastrum, caecum, colon, rectum, dan anus. Caecum pada marmut berkembang dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Josin ( 1989) yang menyatakan bahwa sistem pencernaan pada marmut terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus, ventriculus, intestinum, colon,rectum.
61
Hasil pengamatan systema genetalia femina interna terdiri dari ovarium , oviduct dan systema genetalia externa terdiri dari vagina, vulva, labium majus, labium minus, clitoris. Hal ini sesuai dengan pernyataan prayitno et al.2017 menyatakan bahwa systema genetalia femina interna terdiri dari ovarium dan oviduct dan systema genetalia femina eksternal terdiri dari vagina, vulva, labium majus, labium minus, clitoris. Hasil pengamatan systema genetalia masculine terdiri dari testis, epydidimis, ductus deferens, ductus ejaculatorius, urethrae. Hal ini sesuai dengan pernyataan prayitno et al.2017 yang menyatakan bahwa systema genetalia masculine terdiri dari testis, epididymis, ductus deferens, ductus ejaculatorius, dan urethrae 3.2.4 Anatomi Aves 1. Inspectio Inspectio merupakan bagian tuhuh yang terlihat dari luar. Hasil pengamatan anatomi aves bahwa tubuh aves terdiri dari caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), cauda (ekor), dan mempunyai 2 pasang extremintas yaitu extremintas antherior dan posterior. Mamaliah mempunyai duapasang estemintas, anggota depan (antherior) mengalami modufukasi menjadi sayap yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh ketika tidak terbang, sedangkan sepasang extremintas belakang (posterior) disesuaikan untuk hinggap dan berenang, masing-masing kaki berjari 4, cahar terbungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Ayam memiliki sifat endotermik,
ayam
menggunakan
panas
metaboliknya
sendiri
untuk
memepertahankan suhu tubuh yang tinggi dan konstan. Bulu dan lapisan lemak pada beberapa spesies menyediakan insulasi yang menyebabkan burung mampu mempertahan kan panas tubuh.
62
Paruh ayam merupakan modufikasi dari harang atas dan rahang bawah. Par uh memberi banyak manfaat diantara nya untuk mencari makan, pertahanan, membuat sarang, dan menjilati bulunya. Secara embriologis lapisan setiap rahang berasal dari beberapa plat terpisah kemudian bersambung (Sukiya, 2007). 2. Organon Visus Organon visus adalah organ penglihatan yang dikelilingi kulit bulu, terdapat iris kuning atau jingga kemerahan, pupil relatif besar, memberan niktitan pada sudut media mata. Organon virsus retatif besar dan tajam dalam kemampuan observasi. Ayam memiliki penglihatan yang tajam, areal visual dan motorik otak berkembang dengan baik dan otak lebih besar secara proporsional dibandingkan dengan amfibia dan reptil (Campbel dkk , 2011). Organon virsus yang terdiri dari pabebra superior, papebra inferior, bulbus oculi, pupil, iris, dan membran nictitans. Alat penglihatan ayam relatif besar dan terletak di sebelah latelial pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. 3. Topografi Menurut hasil pengamatan praktikum, topografi merupakan bagian yang pertama kali dilihat ketika dibedah. Bagian tubuh tersebut yaitu hati (hepar), gizzard (ventriculus), cor (jantung), dan instetinum tanue (usus halus). Hepar berfungsi untuk menghasilkan empedu, menetralkan racun, dan merombak po vitamin A menjadi Vitamin A. Organ gizzard terdapat grit (batu kerikil) yang berfungsi untuk membantu penggilingan makanan. Instetinum terdapat rumbai-rumbai sebagai caecum yang
63
merupakan saluran buntu. Cor biasanya memiliki ukuran yang relatif besar jika dibandingkan dengan ukuran burung, terletak di tengah dekat proventriculus berbentuk berucut, dibungkus dengan pericardium. Menurut Jasin (1992), sistem reproduksi hewan jan tang memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat di sebelah antherior dari ren dengan satu alat penggantung. Menurut Ferry (2013), instetinum tenue dimulai dengan duodenum yang berbentuk U dengan bagian-bagiannyaa pers descendan (turun), dan par ascendan (naik).
64
BAB IV PENUTUP 5.1 KESIMPULAN 1. Mikroskop adalah sesuatu alat yang digunakan untuk mengamati bagian yang sangat kecil yang tidak tampak dengan mata telanjang. Bagian optik Mikroskop antara lain : cermin, kondensor, obyektif, okuler dan diafragma.sedangkan, bagian mekaniknya antara lain : kaki, tangkai, knop penggerak, meja benda dan pembawa obyektif. 2. Sediaan adalah esuatu yang akan dilihat di bawah Mikroskop. Dua macam sediaan yaitu sediaan segar dan sediaan awetan. Ada dua macam irisa n yaitu irisan membujur dan irisan melintang. 3. Reproduksi atau perkembangbiakan dapat dilakukan baik secara aseksual maupun seksual. 4. Reproduksi aseksual adalah reproduksi oleh suatu organisme tunggal tanpa menghasilkan gamet, tetapi menghasilkan anak secara genetik identik. Reproduksi seksual adalah aktifitas reproduksi anak dengan pembelahan meterial genetik dari inti haploid. 5. Hijauan pakan ternak seperti: rerumputan, rerambanan. Leguminosa, limbah pertanian untuk ternak sangat berpengaruh terhadap produktifitas ternak, untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk kebutuhan produktivitas ternak maka dalam pengelolaan tanaman untuk ternak haruskita lakukan pemupukan baik pupuk organik maupun pupuk anorganik.
65
6. Sistematika marmut meliputi : Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Subclass
: Placentalia
Ordo
: Rodentia
Sub ordo
: Simplicidentata
Family
: Cavidae
Genus
: Cavia
Spesies
: Cavia cobaya
7. Organ tubuh luar : isnpectio yaitu bagian tubuh luar dari marmut. 8. Organ tubuh dalam : organon visus,cavum oris, diafragma, hepar, cardio respiratory, tractus digestivus, uropoetica, organa genetalia, extremitas liberae. 9. Tubuh aves dapat dibedakan menjadi caput, cerviks, trunchus, dan extremitas liberae, 10. Caput adalah bagian kepala pada Aves yang terdiri atas rostrum, cavum oris, nares antiriores, cera, organon visus, dan porus acusticus externus. Cervixs berfungsi untuk menghubungkan antara caput dengan trunchus. Trunchus adalah badan pada
aves. Extremitas liberae divagi menjadi 2 yaitu
extremitas anterior yang mengalami modifikasi menjadi sayap untuk
66
terbang dan extremitas posterior yang mengalami modifikasi kaki untuk menangkap, berjalan dan berenang. 11. Menurut susunan anatomi bulu dapat dibedakan menjadi 3 yaitu plumae berfungsi sebagai pembentuk tubuh, plumulae berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh dan filoplumae yang belum ditemukan fungsinya. 12. Topografi adalah bagian tubuh yang terlihat pertama kali di bedah. Terdiri dari jantung, hepar, gizzard dan usus halus
4.2 Saran Demi kelancaran dan kenyamanan praktikum selanjutnya ditahun-tahun berikutnya, maka kami memiliki masukan yang dapat membangun praktikum menjadi lebih sempurna lagi, yaitu : 1. Perlunya penambahan penjelasan yang lebih detail dan spesifik serta yang paling penting mudah dimengerti atau dipahami. 2. Praktikan diharapkan tidak bercanda dan tetap fokus selama jalannya praktikum agar mendapatkan ilmu yang maksimal serta memuaskan baik untuk diri praktikan maupun diri asisten praktikum itu sendiri. 3. Perlunya penambahan waktu ketika kuis berlangsung agar praktikan dapat berfikir secara maksimal tidak tergesa-gesa sehingga mereka tidak asal menjawab soal 4. Selebihnya kami rasa sudah sangat baik. Terimaka sih banyak atas apa yang telah kalian berikan kepada kami. Maaf telah banyak merepotkan.
67
DAFTAR PUSTAKA Aulia Va.2014. Peringatan Karakteristik Beberapa Jenis Hijauan Makanan.BIB Banyumanik:Jurnal Peternakan Indonesia.Vol.12, No.5:56-72. Akoso,B.T.1993. Manual Kesehatan Unggas.Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B.2008. Biologi Jilid 2-Edisi Kedelapan .Jakarta: Erlangga. Djuhanda, Tatang.1982. "Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I."Bandung:amrico. Brotowidjoyo, M. D.1994. Zoologi Dasar .Jakarta:Erlangga. Fardiaz, D. S.1992. Mikrobiologi pangan 1.Jakarta:PT Gramedia. Fatmawati VAK.2015. Kembang Sepatu (hibiscus rossa-sinensis) Ilmu dan Teknologi Pakan.Bogor (ID):CV Nutri Sejahtera Frandson,R.D.1993. Anatomi dan fisiologi ternak .Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Hickman.2003.Animal Diversity.North America:Co McGraw-Hill Companies, Inc. Hunter,R.H.F.1995. Fisiologi dan teknologi reproduksi hewan betina domestik .Bandung:Penerbit ITB Jasin, M.1984.Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata.Surabaya: Sinar Wijaya.