Laporan Kasus Kasus
Trigeminal Trigeminal Neuralgia
Oleh: Abdul Aziz Siregar, S.Ked
Pembimbing: dr. Yusril, Sp.S
DEPARTEMEN DEPARTEMEN !M" PENYAKT SARA# R"MA$ SAKT MO$. $OESN PA!EM%AN& #AK"!TAS KEDOKTERAN "N'ERSTAS SR()AYA *+-
1
$A!AMAN PEN&ESA$AN !apran Kasus
Trigeminal Neuralgia Oleh: Abdul Aziz Siregar, S.Ked
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti kepaniteraan kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Fakultas Kedokteran Kedokteran Universitas Sriwijaya umah Sakit !r" #ohammad #ohammad $oesin Palembang periode %& 'anuari ( % #aret )&*+
Palembang,
Februari )&*+
Pembimbing
dr. Yusril, Sp.S
)
$A!AMAN PEN&ESA$AN !apran Kasus
Trigeminal Neuralgia Oleh: Abdul Aziz Siregar, S.Ked
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti kepaniteraan kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Fakultas Kedokteran Kedokteran Universitas Sriwijaya umah Sakit !r" #ohammad #ohammad $oesin Palembang periode %& 'anuari ( % #aret )&*+
Palembang,
Februari )&*+
Pembimbing
dr. Yusril, Sp.S
)
%A% PENDA$"!"AN
Trigeminal neuralgia merupakan suatu keadaan nyeri daerah wajah yang bersifat kronik episodik ditandai dengan serangan tiba-tiba dan intens berupa rasa seperti ditusuk-tusuk ditusuk-tusuk atau disengat disengat listrik, listrik, yang biasanya biasanya berlangsung berlangsung singkat, singkat, hany anya
beber eberap apaa
deti detik k
hin hingga gga
beber eberap apaa
menit enit""
Trigem igemin inal al
neu neuralg ralgia ia
diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar yaitu trigeminal neuralgia idiopatik dan trigem trigemina inall neuralg neuralgia ia simpto simptomat matik" ik" Trige Trigemin minal al neuralg neuralgia ia idiopa idiopatik tik lebih lebih banyak terjadi dibandingkan trigeminal neuralgia simptomatik" simptomatik" Trigeminal neuralgia banyak diderita pada usia sekitar .& tahun dengan rata-rata rata-rata usia antara /& sampai sampai /0 tahun, walau terkadang ditemukan ditemukan pada usia muda muda terutam terutamaa pada pada trigem trigemina inall neuralg neuralgia ia simpto simptomat matik" ik" Insiden Insidensi si pada pada wanita wanita lebih tinggi dibanding pria dengan perbandingan %1*" Faktor ras, etnik maupun keturunan tidak berpengaruh terhadap kejadian trigeminal neuralgia" Trig Trigem emin inal al neur neural algi giaa meru merupa pakan kan peny penyak akit it yang yang jaran jarang g terja terjadi di dan dan penelitian-penelitian terkait trigeminal neuralgia juga jarang dilakukan" Prevalensi lebih kurang *// per *&&"&&& penduduk dan insidensi .& per *"&&&"&&& perduduk" Beberapa penelitian yang ada, menunjukkan bahwa prevalensi dari trigeminal neuralgia pada suatu populasi yang besar antara &,&* 2 dan &,&%2, walaupun penelitian yang dilakukan di pusat pelayan primer menghasilkan nilai yang tinggi yaitu yaitu men3ap men3apai ai *)2 per *&&"&& *&&"&&& & pendud penduduk uk pertah pertahun" un" Tingg Tingginy inyaa persen persentase tase trig trigem emin inal al neur neuralg algia ia di pusat pusat pela pelaya yanan nan prim primer er kemu kemung ngki kina nan n diseb disebab abka kan n terjadinya terjadinya suatu misdiagno misdiagnosis" sis" 4leh karena karena itu, mengingat mengingat kompetensi kompetensi dokter dokter umum untuk penyakit ini adalah %5 yaitu dapat mendiagnosis dan menatalaksana awal penyakit trigeminal neuralgia, pada laporan kasus akan dibahas mengenai kasus trigeminal neuralgia"
%
%A% STAT"S PASEN
. DENT#KAS
6ama
1 6y" #S
Tanggal 7ahir
1 + !esember *89/
Umur
1 /* tahun
'enis Kelamin
1 Perempuan
5lamat
1 !usun * desa Bumi #akmur, Kab" #usi awas
Pekerjaan
1 Petani
5gama
1 Islam
Tanggal #S
1 )9 'anuari )&*+
6o" #:egister
1 88&)*8:I *+&&)/+)
.ANAMNESS Pasien datang berobat ke bagian kesehatan neurologi S#$ dengan
keluhan nyeri pada wajah sebelah kiri yang terjadi se3ara tiba-tiba" ; ) minggu yang lalu, penderita mengeluh nyeri pada wajah kiri" 6yeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada wajah sebelah kiri terutama jika tersentuh" 6yeri dirasakan hilang timbul, lamanya serangan nyeri dirasakan ;*/ hingga %& menit" 6yeri biasanya berangsur-angsur menghilang setelah penderita mengkonsumsi obat penghilang nyeri yang dibeli sendiri" 6yeri juga dirasakan menjalar pada pipi, sekitar area mata, rahang bawah dan dagu sebelah kiri" 6yeri dapat timbul terutama saat mengunyah atau berbi3ara dan dengan sentuhan" asa baal, kesemutan, dan mati rasa pada wajah tidak ada" 6amun, * minggu terakhir nyeri tidak hilang dengan obat anti nyeri" 6yeri juga dirasakan semakin sering dan durasinya semakin lama" iwayat penyakit yang serupa pernah dialami pasien ; + bulan yang lalu" iwayat timbul lesi pada wajah berupa bintik-bintik berisi 3airan tidak ada" iwayat trauma pada wajah" iwayat sakit gigi ada sejak * tahun yang lalu, sudah pernah 3abut gigi" Penyakit ini dialami penderita untuk ke sekian kalinya"
.
. PEMERKSAAN S/a/us n/ernus
Kesadaran
1 <=S > */ ?@.#9A/
Tekanan !arah
1 *%&:8& mm$g
6adi
1 0& kali:menit, reguler, isi dan tegangan 3ukup
Suhu Badan
1 %9,+C =
Pernapasan
1 *0 kali:menit
A5S S3ore
1+
BB
1 .& kg
TB
1 */& 3m
I#T
1 *9"8 kg:m ) ?Underweight
Kepala
1 Konjungtiva palpebra anemis ?-:-, bibir kering ?-
7eher
1 'AP /-) 3m$)4, pembesaran K
ThoraD =or
1 I P
1 I3tus kordis tidak terlihat 1 I3tus kordis teraba di ) jari lateral linea mid
3lavi3ula sinistra I=S A P 1 Batas jantung atas I=S II, batas kanan linea sternalis deDtra, batas kiri ) jari lateral linea mid 3lavi3ula sinistra I=S A 5 1 Bunyi jantung I-II ?E normal, $> Pulmo
5bdomen
@kstremitas Kulit
1 I
0&D:menit, murmur ?-, gallop ?- 1
kanan, laju
pernafasan> *0D:menit P 1 Stem fremitus kiri > kanan P 1 Sonor 5 1 Aesikuler ?E normal, wheeing ?-, ronki ?- 1 I 1 !atar P 1 7emas P 1 Timpani 5 1 Bising usus ?E normal 1 5kral hangat ?E:E, edema pretibial ?- 1 Turgor G )H
/
S/a/us Psi0ia/ri0us
Sikap
1 kooperatif
Perhatian 1 ada
@kspresi #uka
1 berkurang
Kontak Psikik
1 ada
S/a/us Neurlgi0us
K@P575 Bentuk
1 6ormo3hepali
!eformitas
1 tidak ada
Ukuran
1 normal
Fraktur
1 tidak ada
Simetris
1 simetris
6yeri fraktur
1 tidak ada
$ematom
1 tidak ada
Pembuluh darah 1 tidak ada pelebaran
Tumor
1 tidak ada
Pulsasi
1 tidak ada
Sikap
1 lurus
!eformitas
1 tidak ada
Torti3olis
1 tidak ada
Tumor
1 tidak ada
7@$@
Kaku kuduk1 tidak ada
Pembuluh darah 1 tidak ada pelebaran
ST5TUS 74K57IS Trismus
1 ) jari
isus sardonikus 1 tidak ada !efans muskular 1 tidak ada
S55F-S55F 4T5K 6" 4lfaktorius Pen3iuman
Kanan Tidak ada kelainan
Kiri Tidak ada kelainan
5nosmia
tidak ada
tidak ada
$iposmia
tidak ada
tidak ada
Parosmia 6" 4ptikus
tidak ada
tidak ada Kiri
Kanan
9
Aisus
/:9 ph 9:9
/:9 ph 9:9
A"4"!
A"4"S
5nopsia
tidak ada
tidak ada
$emianopsia
tidak ada
tidak ada
Fundus 43uli
tidak ada
tidak ada
- Papil edema - Papil atrofi - Perdarahan retina
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
=ampus visi
6" 433ulomotorius, Tro3hlearis, J 5bdu3ens
Kanan
Kiri
!iplopia
tidak ada
tidak ada
=elah mata
tidak ada
tidak ada
Ptosis
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Baik ke
Baik ke
segala
segala
arah
arah
Bulat
Bulat
%mm
%mm
Isokor
Isokor
-
-
E
E
E
E
Sikap bola mata - Strabismus ?- - @Dophtalmus ?- - @nophtalmus ?- - !eviation 3onjugae
Pupil -
Bentuk !iameter Isokor:anisokor #idriasis:miosis efleks 3ahaya
+
7angsung Konsensuil • 5komodasi • - 5rgyl obertson •
6" Trigeminus #otorik - #enggigit - Trismus - efleks kornea Sensorik - !ahi - Pipi - !agu
6" Fasialis #otorik -
#engerutkan dahi #enutup mata #enunjukkan gigi 7ipatan nasolabialis Bentuk muka
Sensorik - ):% depan lidah - 4tonom Salivasi • 7akrimasi • =hvosteks sign •
6" =o3hlearis Suara bisikan
E
E
-
-
Kanan
Kiri
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
hiperestesia
Tidak ada kelainan
hiperestesia
Kanan
Kiri
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Simetris
Simetris
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
-
-
Kanan
Kiri Tidak ada kelainan
!etik arloji
Tidak ada kelainan
Tes Leber
Tidak ada kelainan
Tes inne
Tidak ada kelainan
0
6" Aestibularis 6istagmus
Kanan tidak ada
Kiri tidak ada
Aertigo
tidak ada
tidak ada
6"
Kanan Kiri Tidak ada kelainan
Uvula
Tidak ada kelainan
tidak ada
Suara serak:sengau
tidak ada
!enyut jantung
Tidak ada kelainan
efleks -
#untah Batuk 4kulokardiak Sinus karotikus
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sensorik - *:% belakang lidah Tidak ada kelainan
6" 533essorius #engangkat bahu
Kanan
Kiri Tidak ada kelainan
#emutar kepala
Tidak ada kelainan
6" $ypoglossus #enjulurkan lidahSimetris
Kanan
Kiri
Fasikulasi
-
-
5trofi papil
-
-
!isatria
-
#4T4IK 7@6<56
Kanan =ukup
Kiri =ukup
8
Kekuatan
/
/
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
-
-
-
-
-
-
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
TU6
Kanan
Kiri
=ukup
=ukup
Kekuatan
/
/
6ormal
6ormal
-
-
-
-
6ormal
6ormal
6ormal
6ormal
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tonus efleks fisiologis -
Bi3eps Tri3eps adius Ulnaris
efleks patologis - $offman Tromner - 7eri - #eyer Trofi
Tonus Klonus - Paha - Kaki efleks fisiologis - KP - 5P efleks patologis - Babinsky - =haddo3k - 4ppenheim -
efleks kulit perut
*&
- 5tas
tidak ada kelainan
- Tengah
tidak ada kelainan
- Bawah
tidak ada kelainan
efleks 3remaster
tidak ada kelainan
Trofik
tidak ada kelainan
S@6S4IK
1
tidak ada kelainan
FU6
1
tidak ada kelainan
!efekasi
1
tidak ada kelainan
K47U#65 A@T@B57IS Kyphosis
1 tidak ada
7ordosis
1 tidak ada
1 tidak ada
!eformitas
1 tidak ada
Tumor
1 tidak ada
**
#eningo3ele
1 tidak ada
$ematoma
1 tidak ada
6yeri ketok
1 tidak ada
<@'575 56
1 ?-
KerniM
1 ?-
7asseMue
1 ?-
Brudinsky -
6e3k
1 ?-
-
=heek
1 ?-
-
Symphisis
1 ?-
-
7eg I
-
7eg II
1 ?- 1 ?-
<5IT !56 K@S@I#B56<56
Keseimbangan dan Koordinasi
5taDia
1 tidak ada kelainan
omberg
1 tidak ada kelainan
$emiplegi3
1 tidak ada kelainan
!ysmetri
1 tidak ada kelainan
S3issor
1 tidak ada kelainan
'ari-jari
1 tidak ada kelainan
Propulsion
1 tidak ada kelainan
'ari hidung
1 tidak ada kelainan
$isteri3
1 tidak ada kelainan
Tumit-tumit
1 tidak ada kelainan
7imping
1 tidak ada kelainan
ebound phenomen 1 tidak ada kelainan
Steppage
1 tidak ada kelainan
!ysdiado3hokinesis 1 tidak ada kelainan
5stasia-5basia1 tidak ada kelainan 7imb 5taDia
Trunk 5taDia
1 tidak ada kelainan
1 tidak ada kelainan
<@5K56 5B64#57 Tremor
1 ?-
igiditas
1 ?-
Bradikinesia
1 ?-
=horea
1 ?-
5thetosis
1 ?-
*)
Ballismus
1 ?-
!ystoni
1 ?-
#yo3loni
1 ?-
FU6
1 ?-
5fasia sensorik
1 ?-
5praksia
1 ?-
5grafia
1 ?-
5leDia
1 ?-
5fasia nominal
1 ?-
75B45T4IU# ?)9 :&* :)&*+ !55$ $b
1 *),/ mg:dl
"reum
: 12 mg:dl
@ritrosit
1 .,&) D *&9:mm%
Krea/inin
: +,23 mg:dl
!eu0si/
: 1,1 4 *&%:mm%
!iff =ount
1 &:*:9&:)8:*&
6atrium
1 *.* m@M:l
Trombosit
1 *89 D *&%:Nl
Kalium
1 .,) m@M:l
$ematokrit
1 %+2
Klrida
: +- mE56l
Kalsium
1 8,9 mg:dl
UI6@ Larna
1 tidak diperiksa
Sedimen 1
eaksi
1 tidak diperiksa
- @ritrosit
1 tidak diperiksa
Protein
1 tidak diperiksa
- 7eukosit
1 tidak diperiksa
eduksi
1 tidak diperiksa
- Thorak
1 tidak diperiksa
Urobilin
1 tIdak diperiksa
- Sel @pitel
1 tidak diperiksa
Bilirubin
1 tidak diperiksa
- Bakteri
1 tidak diperiksa
Konsistensi
1 tidak diperiksa
@ritrosit
1 tidak diperiksa
7endir
1 tidak diperiksa
7eukosit
1 tidak diperiksa
F@S@S
*%
!arah
1 tidak diperiksa
5muba 3oli:
1 tidak diperiksa
'.
1 tidak diperiksa
DA&NOSS %ANDN& Trigeminal 6euralgia Post-herpeti3 6euralgia =osten syndrome
'. DA&NOSS !iagnosis Klinik
!iagnosis Topik !iagnosis @tiologi '.
Telur 3a3ing
PRO&NOSS Ouo ad Aitam Ouo ad Fun3tionam
1 hiperestesia pada pipi sebelah kiri 1 hiperestesia pada dagu sebelah kiri 1 6ervus Trigeminus Sinistra 1 Trigeminal 6euralgia
1 Bonam 1 Bonam
'. PENATA!AKSANAAN 5" 6orfarmakologis - @dukasi *" #enginformasikan kepada penderita dan keluarga penderita
)"
tentang penyakit yang dideritanya" #enginformasikan kepada penderita dan keluarga penderita
tentang keteraturan minum obat dan kontrol teratur" %" Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori pasien" B" Farmakologis - Karbamaepin ) D )&& mg ?p"o -
*.
TN)A"AN P"STAKA
%"*
6ervus Trigeminus 6ervus trigeminus atau saraf otak kelima atau saraf otak trifasial
merupakan saraf otak terbesar diantara *) saraf otak, bersifat 3ampuran karena terdiri dari komponen sensorik yang mempunyai daerah persarafan yang luas yang disebut portio mayor dan komponen motorik yang persarafannya sempit disebut portio minor" Komponen-komponen ini keluar dari permukaan anterolateral bagian tengah pons dan berjalan ke anterior pada dasar fossa kranialis posterior melintasi bagian petrosa tulang pelipis ke fossa kranialis media" Komponen sensorik dan motorik bergabung didalam ganglion trigeminus atau ganglion gaseri, kemudian berjalan bersama-sama sebagai saraf otak kelima"9,+ 5lur Perjalanan 6ervus Trigeminus 0
*/
6ervus trigeminal mempersarafi wajah dan kepala" Terdapat % divisi yang menginervasi daerah dahi dan mata ?A* optalmikus, pipi ?A) maksilaris serta wajah bagian bawah dan rahang ?A% mandibularis" Fungsi nervus trigeminus adalah sensasi sentuhan wajah, sakit dan suhu, dan juga kontrol otot pengunyahan" Fungsi nervus trigeminus harus dibedakan dengan nervus fasialis ?nervus 3ranialis ke AII yang mengontrol semua gerakan wajah" 9,+ Tiga divisi nervus trigeminal mun3ul bersama-sama pada daerah yang disebut ganglion gaseri" !ari sana, akar nervus trigeminal berjalan kebelakang kearah sisi brain stem dan masuk ke pons" !alam brain stem, sinyal akan berjalan terus men3apai kelompok neuron khusus yang disebut nukleus nervus trigeminal" Informasi dibawa ke brain stem oleh nervus trigeminus kemudian diproses sebelum dikirim ke otak dan korteks serebral, dimana persepsi sensasi wajah akan diturunkan" 8
*9
&ambar 7. 5rea Persarafan 6ervus Trigeminus *&
%" )
!efinisi Trigeminal 6euralgia Trigeminal neuralgia adalah suatu peradangan pada saraf trigeminal
yang menyebabkan rasa sakit yang hebat dan kejang otot di wajah" Serangan intens, nyeri wajah seperti kejutan listrik dan dapat terjadi se3ara mendadak atau dipi3u dengan menyentuh area tertentu dari wajah" 6amun hingga saat ini penyebab pasti dari trigeminal neuralgia masih belum dipahami sepenuhnya"9 Trigeminal neuralgia menurut International Association for the study of Pain ?I5SP, ialah nyeri di wajah yang timbulnya mendadak, biasanya unilateral" 6yeri terjadi se3ara singkat dan berat seperti ditusuk di salah satu
*+
atau lebih 3abang nervus trigeminus" Sementara menurut International Headache Society ?I$S, trigeminal neuralgia adalah nyeri wajah yang menyakitkan, nyeri singkat seperti tersengat listrik pada satu atau lebih 3abang nervus trigeminus" 6yeri biasanya mun3ul akibat stimulus ringan seperti men3u3i muka, ber3ukur, gosokgigi, berbi3ara" 9
Tabel %"* !efinisi Trigeminal 6euralgia menurut I5SP dan I$S • • • • • •
De8inisi menuru/ ASP Tiba-tiba, Biasanya unilateral Sifat nyeri hebat #enusuk Berulang Berdistribusi di salah satu
•
De8inisi menuru/ $S 6yeri unilateral pada wajah,
•
6yeri seperti sengatan listrik yang berdistribusi ke salah satu atau lebih dari nervus 9"
•
atau lebih 3abang dari nervus /"
6yeri biasanya ditimbulkan oleh halhal sepele seperti men3u3i muka, ber3ukur, merokok, berbi3ara, dan menggosok gigi" 6amun juga dapat terjadi se3ara mendadak"
Salah satu karakteristik trigeminal neuralgia adalah rasa tertusuk yang mun3ul setelah adanya stimulasi pada area tertentu di wajah, bibir, gusi seperti saat men3ukur, menggosok gigi, mengunyah, berbi3ara, menguap" Fenomena ini disebut dengan istilah trigger zone"**
%" %
@pidemiologi Trigeminal 6euralgia Banyak literatur yang menyebutkan bahwa 9&2 penderita neuralgia
adalah wanita" Insidensi kejadian untuk wanita sekitar /,8 per *&&"&&& wanita untuk pria sekitar %,. kasus per *&&"&&& pria" Kejadian juga berhubungan dengan usia, dimana neuralgia banyak diderita pada usia antara /& sampai +& tahun, walaupun kadang ( kadang ditemukan pada usia muda terutama jenis atipikal atau sekunder" Trigeminal neuralgia sering terjadi bersamaan dengan pasien yang memiliki riwayat hipertensi" ** Berdasarkan
*0
laporan yang ada, usia paling muda yaitu *) bulan terkena trigeminal neuralgia dan pada anak lain terjadi pada usia % sampai ** tahun" Faktor ras dan etnik tampaknya tidak berpengaruh terhadap kejadian trigeminal neuralgia" 5ngka prevalensi maupun insidensi untuk Indonesia belum pernah dilaporkan" Bila insidensi dianggap sama dengan negara lain maka terdapat ; 0&&& penderita baru pertahun" 5kan tetapi mengingat harapan hidup orang Indonesia makin tinggi maka diperkirakan prevalensi penderita trigeminal neuralgia akan meningkat"%,*) %" .
Klasifikasi Trigeminal 6euralgia I$S ? International Headache Society membedakan trigeminal
neuralgia menjadi trigeminal neuralgia ?T6 klasik dan T6 simptomatik" Kebanyakan kasus trigeminal neuralgia bersifat idiopatik" Termasuk T6 klasik adalah semua kasus yang etiologinya belum diketahui ?idiopatik" Sedangkan T6 simptomatik dapat diakibatkan karena tumor, multipel sklerosis atau kelainan di basis kranii". Pada kasus trigeminal neuralgia idiopatik diduga disebabkan kompresi radiks saraf trigeminal oleh vasa darah yang berliku" Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan pasien mengaku nyeri menjadi berkurang hingga hilang setelah dilakukan dekompresi radiks trigeminal melalui pembedahan" Perbedaan neuralgia trigeminus idiopatik dan simptomatik" . Trigeminal 6euralgia Idiopatik1 *" 6yeri bersifat paroksimal dan terasa diwilayah sensorik 3abang maksilaris, sensorik 3abang maksilaris dan atau mandibularis" )" Timbulnya serangan bisa berlangsung %& menit yang berikutnya menyusul antara beberapa detik sampai menit" %" 6yeri merupakan gejala tunggal dan utama" ." Penderita berusia lebih dari ./ tahun , wanita lebih sering terkena dibanding laki-laki" Trigeminal 6euralgia Simptomatik1 *" 6yeri berlangsung terus menerus dan terasa dikawasan 3abang optalmikus atau nervus infra orbitalis"
*8
)" 6yeri timbul terus menerus dengan pun3ak nyeri lalu hilang timbul kembali" %" !isamping
nyeri
terdapat
juga
anethesia:hipestesia
atau
kelumpuhan saraf kranial, berupa gangguan autonom ? Horner syndrom " ." Tidak memperlihatkan ke3enderungan pada wanita atau pria dan tidak terbatas pada golongan usia"
%" /
@tiologi Trigeminal 6euralgia Saat ini, terdapat tiga teori etiologi neuralgia trigeminal yang dikenal"
Pertama berdasarkan hubungan dengan penyakit, kedua, trauma langsung ke nervus dan teori ketiga menyatakan asal polietiologi dari penyakit" Pada umumnya sebagian besar pasien dengan neuralgia trigeminal tidak memiliki penyebab yang pasti" / Karena pasien dengan neuralgia trigeminal 3enderung memiliki penyakit vaskuler seperti atheros3lerosis, arterial hypertonia, beberapa peneliti mengajukan teori vaskular sebagai salah satu etiologi" !ari hasil penelitian ditemukan gangguan morfologikal dan fungsional pada pembuluh darah yang mensuplai bagian perifer dan bagian sentral dari nervus trigeminal" 6amun belum ada bukti yang mendukung hubungan langsung antara gangguan pembuluh darah terhadap 6euralgia trigeminal" #eskipun, se3ara nyata ditemukan gangguan morfologikal namun neuralgia trigeminal tidak terdiagnosis" Itulah mengapa peneliti mendukung konsep perubahan organik atau fungsional dari pembuluh darah yang mensuplai nervus trigeminus tidak dapat menjadi penyebab utama dari trigeminal neuralgia, namun hal tersebut dapat mempengaruhi patogenesis penyakit"/ Beberapa peneliti juga mengusulkan pentingnya multipel sklerosis dalam etiologi trigeminal neuralgia, namun peneliti lain juga meperdebatkan hal tersebut karena trigeminal neuralgia terjadi hanya &"82 sampai ."/2 pada pasien dengan multipel sklerosis"/
)&
Pada studi elektrofisiologi mengindikasikan diabetes mellitus dapat mempengaruhi nervus trigeminal" Finestone Te la melaporkan diantara .& pasien dengan trigeminal neuralgia, *8 pasien ?.02 mengidap !#" sehinggan !# dapat menjadi faktor penyebab trigeminal neuralgia" / Beberapa peneliti megajukan penyebab dari trigeminal neuralgia dapat dihubungkan dengan sindroma dekompresi, dan yang paling populer adalah neurovascular compression pada jalur masuk nervus yang dapat terjadi akibat malformasi arteriovenous" 5da banyak lesi kompresi lain yang dapat menyebabkan lesi kompresi seperti vestibular schwannomas, meningiomas, epidermoid cysts, tuber3uloma dan beragam kista lain dan tumor" trigeminal neuralgia dapat terjadi akibat adanya aneurisma, agregasi pembuluh darah, dan penyumbatan akibat ara3hnoiditis"
/
Peneliti juga mengajukan hipotesis alergi sebagai salah satu etiologi dari trigeminal neuralgia" 6amun hanya bukti tidak langsung yang mendukung alergi sebagai salah satu penyebab trigeminal neuralgia" $al ini sering disebabkan karena peningkatan tak terduga dan irregular dari gejala klinis, remisi dan rekuren sensitif terhadap faktor profokatif endogen dan eksogen dan akhirnya peningkatan serum histamin" Peneliti memperhatikan dibawah pengaruh beragam faktor perusak seperti dingin, tonsilitis, rinitis kronik, sinusitis maDilla dan infalmasi kronik yang terjadi pada regio maDillofasial dapat men3etuskan timbulnya respons imun lokal, sehingga terjadi peningkatan sekresi Ig@, mastcell yang mengalami degranulasi akan melepaskan substansi biologi aktif seperti histamin, serotonin dan lainnya ke ruang intersellular" Sehingga histamin yang terlepas dan berkumpul pada nervus trigeminal selama terjadi reaksi alergi lokal memegang peranan penting dalam patogenesis trigeminal neuralgia"/ $ipotesa lain menjelaskan tibulnya trigeminal neuralgia adalah demielinisasi pada serabut ( serabut nervus trigemius, karena demielinisasi mungkin terjadi short circuit , sehingga impuls ( impuls perasaan apapun, baik proprioseptif maupun protopatik terpaksa menghantarkan listrik melalui
)*
serabut ( serabut halus saja, yang sudah dikenal sebagai penghantar impuls yang mewujudkan perasaan nyeri"
.,/
Tabel %") @tiologi Trigeminal 6euralgia Disease Related
7uka langsung pada nervustrigeminal Bagian perifer 6"A
Bagian Sentral 6"A Q Hipotesis "ompresi neurovascular! yang dapat terjadi akibat
Penyakit
Q Hipotesis Allergi!
malformasi
vaskular,
akibat penyakit
arteriovenous" Aestibular
multipel
inflamasi
s3hwannomas,
sklerosis,
odontogeni3,
meningiomas,
!iabetes
otolaryngologi3al
epidermoid 3ysts,
#ellitus, dan
patologi dingin, dan
tuber3ulomas, tumor,
lainnya"
lainnya"
aneurisma, agregasi pembuluh darah, dan penyumbatan akibat
Polyetiologi rigin
Semua faktor etiologi yang dapat mempengaruh i nervus trigeminal dan menyebabkan demyelinasi dan distrofi
ara3hnoiditis"
%" 9
Patofisiologi Trigeminal 6euralgia $ingga saat ini patogenesis trigeminal neuralgia masih kompleks,
tidak jelas dan masih menjadi topik perdebatan di dunia medis" Banyak teori dan hipotesis yang saat ini menjelaskan mekanisme patofisiologis sentral maupun perifer" Pada awalnya trigeminal neuralgia dideskripsikan sebagai penyakit fungsional karena tidak ada bukti kelainan organik ?morfologi pada nervus trigeminus" Sekitar .& tahun yang lalu, Kerr mengamati spesimen rhiotomi pasien se3ara histologi dan menemukan perubahan dari nervus trigeminus se3ara morfologi
yang
mirip dengan neuritis intersitial,
demielinisasi serat saraf, dan sklerosis perineural dan endoneural" Untuk beberapa tahun teori yang dapat diterima dari gangguan mekanisme perifer yaitu teori hubungan pendek yang diajukan oleh !ott pada tahun *8/9" #enurut teori ini, serangan trigeminal dimulai dari interkoneksi akson
))
demielinisasi, aktivitas peningkatan impuls ektopik yang spontan" Kemudian ada data yang diterbitkan tidak hanya perubahan morfologi nervus di perifer tetapi juga terjadi perubahan di struktur sentral dari nervus trigeminus" Teori mekanisme sentral menyatakan, trigeminal neuralgia dimulai dari thalamus, nukleus nervus trigeminus, batang otak, atau 3edera pada korteks serebri" #eskipun belum ada teori yang dapat menjelaskan gejala dan perjalanan klinis penyakit"*) Serangan trigeminal neuralgia seperti reflek multineuronal, yang melibatkan
beberapa struktur1
trigeminal
dan
sistem nervus fasial,
pembentukan retikularis, nukleus diensepalon, dan korteks pada otak" Beberapa peneliti mengindikasikan bahwa stimulus psikologis aferen dari reseptor nervus trigeminal dan menginduksi fokus eksitasi paroksimal pada struktur sentral sehingga terjadi impuls eferen ke perifer" #eskipun masih terdapat dua pertanyaan utama yang belum terjawab" *) !istrofi nervus merupakan kemunduran saraf se3ara progresif dan akan berakhir pada 3abang perifer dari nervus trigeminus" Berdasarkan perjalanan penyakit, progresifitas distrofi tidak hanya pada 3abang perifer nervus trigeminus tapi juga terjadi pada bagian nervus intrakranial" $al ini telah ditunjukkan bahwa reaksi alergi imun dari 3abang nervus trigeminus dengan 3epat terjadi degranulasi sel mast" 5gen-agen seperti histamin, serotonin, heparin, bradikinin, dan yang lain bermigrasi menuju ruang intraseluler selama sel mast berdegranulasi" !egranulasi sel mast dengan segera membangkitkan reaksi hiperalergik" eaksi ini dimulai ketika imunoglobulin, terutama Ig@ memperbaiki reseptor spesifik dari sel mast" Sel yang memproduksi Ig@ berada pada jaringan limpoid, telinga, hidung, rongga mulut, dan membran saluran pernafasan bagian atas" Pada penyakit ini, konsentrasi dari Ig@ meningkat pada inflamasi di telinga, mulut, dan tenggorokakn sebanyak % kali dan pada polip hidung meningkat /-9 kali" 4leh karena itu jumlah antibodi Ig@ meningkat ketika individu mengalami inflamasi pada daerah tersebut" $istamin meningkat se3ara signifikan pada periode trigeminal akut" $istamin adalah suatu regulator aktif aktivitas
)%
struktur saraf fungsional termasuk mediasi reaksi nyeri" Telah terbukti bahwa nervus trigeminus adalah kemoreseptor trigger zone histamin" $al ini mungkin menjelaskan mengapa histamin yang dilepaskan selama reaksi imun lokal akan segera terakumulasi pada saraf trigeminal" Bundel neurovaskular pada saraf trigeminus terlokalisasi di osseus kanal" 4leh karena itu, edema saraf perifer ditimbulkan oleh peradangan sering menyebabkan manifestasi Rtunnel syndromeR" Ini berarti bahwa kanal osseus akan menjadi sempit sehingga menekan saraf yang dapat menyebabkan trigeminal neuralgia" *) Karlov mengusulkan Rteori patogenesis sentralR sejak hubungan sistem saraf trigeminus dengan struktur sentral mampu mengerahkan aksi penghambatan pada formasi segmental dan supra segmental" Tindakan ini mampu menghambat pembentukan iritasi fokus stabil tipe paroksismal terletak di SSP" Teori patogenesis sentral dikonfirmasi lebih lanjut oleh Smith dan #3!onald" #ereka membuktikan bahwa demielinasi bisa menjadi sumber impuls ektopik yang membangkitkan gangguan fungsional dan nyeri pada pembentukan fokus dominan dalam segmental batang otak dan di pusat pusat otak suprasegmental" !engan demikian, distrofi di T6S merangsang mekanisme patogenesis pusat neuralgia" Tidak diragukan lagi, harus ada kondisi yang sesuai dalam tubuh untuk mekanisme patogenetik" *) Pada penelitian yang mempelajari jenis stimulus yang diberikan pada trigger zone dan hubungannya dengan nyeri paroksismal, ditemukan bahwa nyeri paroksismal lebih mudah mun3ul pada stimulus berupa sentuhan dibanding stimulus nyeri atau suhu" !iduga bahwa mekanisme nyeri paroksismal terjadi akibat adanya allodynia yang merupakan bagian dari nyeri neuropatik" **
%" +
#anifestasi Klinik Trigeminal 6euralgia $ilangnya fungsi sensorik dan motorik pada area distribusi nervus
trigeminal sebagai gejala dan tanda trigeminal neuralgia jarang terjadi" 6amun pada beberapa pasien tidak mengalami nyeri tertusuk-tusuk yang mun3ul tiba-tiba" Lalaupun jarang terjadi, pasien terkadang
hanya
).
mengeluhkan gejala ketidaknyamanan
pada wajah, gatal,
perubahan
sensitivitas pada area wajah"
•
asa nyeri berupa nyeri neuropatik, yaitu nyeri berat paroksimal, tajam, seperti menikam, tertembak, tersengat listrik, terkena petir, atau terbakar yang berlangsung singkat beberapa detik sampai kurang dari dua menit, tiba-tiba dan berulang" !iantara serangan biasanya ada interval bebas nyeri, atau hanya ada rasa tumpul ringan"
•
7okasi nyeri umumnya terbatas di daerah dermatom nervus trigeminus dan unilateral" Tersering nyeri di daerah distribusi nervus mandibularis ?A) *8,*2 dan nervus maksilaris ?A% *.,*2 atau kombinasi keduanya %/,82 sehingga paling sering rasa nyeri pada setengah wajah bawah" 'arang sekali hanya terbatas pada nervus optalmikus ?A% %,%2" Sebagian pasien nyeri terasa diseluruh 3abang nervus trigeminus ?*/,/2 atau kombinasi nervus maksilaris dan optalmikus ?**,/2" 'arang ditemukan kombinasi nyeri pada daerah distribusi nervus optalmikus dan mandibularis ?&,92"
•
Trigeminal neuralgia dapat di3etuskan oleh stimulus non#no"sius seperti perabaan ringan, getaran, atau stimulus mengunyah" 6yeri pada trigeminal neuralgia dapat mengalami remisi dalam satu tahun atau lebih" Pada periode aktif neuralgia, karakteristik terjadi peningkatan frekuensi dan beratnya serangan nyeri se3ara progresif sesuai dengan berjalannya waktu"
•
Sekitar *02 penderita dengan trigeminal neuralgia, pada awalnya nyeri atipikal yang makin lama menjadi tipikal, disebut preneuralgia trigeminal " 6yeri terasa tumpul, terus-menerus pada salah satu rahang yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa tahun" Stimulus termal dapat menimbulkan nyeri berdenyut sehingga sering dianggap sebagai nyeri dental"
)/
%"0
!iagnosis Trigeminal 6euralgia !iagnosis
ditegakkan
berdasarkan
anamnesa
yang
akurat,
pemeriksaan klinis dan uji klinis untuk mengetahui se3ara pasti stimulus pen3etus dan lokasi nyeri saat pemeriksaan" Kriteria diagnosis trigeminal neuralgia menurut International Headache Society adalah sebagai berikut1 *% 5" Serangan ( serangan paroksismal pada wajah, nyeri di frontal yang berlangsung beberapa detik tidak sampai ) menit" B" 6yeri setidaknya ber3irikan . sifat berikut1 *" #enyebar sepanjang satu atau lebih 3abang 6" trigeminus, tersering pada 3abang mandibularis atau maksilaris" )" 4nset dan terminasinya terjadi tiba-tiba , kuat, tajam , superfisial, serasa menikam atau membakar" %" Intensitas nyeri hebat , biasanya unilateral, lebih sering disisi kanan" ." 6yeri dapat timbul spontan atau dipi3u oleh aktifitas sehari seperti makan, men3ukur, ber3akap 3akap, membasuh wajah atau menggosok gigi, area pi3u dapat ipsilateral atau kontralateral" /" !iantara serangan , tidak ada gejala sama sekali" =" Tidak ada kelainan neurologis" !" Serangan bersifat stereotipik" @" Tersingkirnya kasus-kasus nyeri wajah lainnya melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus bila diperlukan" Pemeriksaan penunjang lebih bertujuan untuk membedakan trigeminal neuralgia yang idiopatik atau simptomatik" $% Scan kepala untuk melihat keberadaan tumor" Sklerosis multiple dapat terlihat dengan &agnetic Resonance Imaging ?#I" &RI ini sering digunakan sebelum tindakan pembedahan untuk melihat kelainan pembuluh darah" !iagnosa trigeminal neuralgia dibuat dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan dan gambaran rasa sakitnya" Sementara tidak ada pemeriksaan diagnostik yang dapat mempertegas adanya kelainan ini" Teknologi $% Scan dan &RI sering
)9
digunakan untuk melihat adanya tumor atau abnormalitas lain yang menyebabkan sakit tersebut" Pemeriksaan &R%A ?high#definition &RI angiography pada nervus trigeminal dan brain stem dapat menunjukkan daerah nervus yang tertekan oleh vena atau arteri" Sebagai tambahan, dilakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan stimuli pemi3u, dan lokasi yang pasti dari sakitnya" Pemeriksaan termasuk inspeksi komea, nostril, gusi, lidah dan di pipi untuk melihat bagaimana daerah tersebut merespon sentuhan dan perubahan suhu ?panas dan dingin" 9
%" 8
!iagnosis Banding Trigeminal 6euralgia !iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang mun3ul dan
kondisi lainnya yang membedakan bentuk lain dari nyeri wajah, nyeri kepala, dan nyeri yang berasal dari rahang, gigi, atau sinus"** 6yeri neuralgia postherpetikum dapat menyerupai neuralgia trigeminal, tetapi adanya eskar bekas erupsi vesikel dapat mengarahkan kepada neuralgia postherpetikum" 6euralgia postherpetikum pada wajah biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafi oleh nervus trigeminus 3abang pertama" *. Sindrom Kosten yang bermanifestasi sebagai nyeri menjalar ke rahang bawah dan pelipis saat mengunyah dapat menyerupai trigeminal neuralgia tetapi hanya dipi3u oleh proses mengunyah biasanya disebabkan oleh artrosis temporomandibular dan mal oklusi gigi" */ 6yeri psikogenik daerah wajah sering menyebabkan kesulitan diagnosis" Sindrom yang disebut neuralgia fasial atipik ini ?nyeri wajah atipikal sering ditemukan pada wanita muda atau setengah baya" 6yeri bersifat tumpul dan menetap, sering kali unilateral pada rahang atas ?walaupun dapat menyebar ke bagian lain kepala dan leher dan biasanya dihubungkan dengan manifestasi ansietas kronik dan depresi" Tanda-tanda fisik tidak ditemukan dan pemberian analgetika tidak mempan" Perbaikan biasanya diperoleh dengan penggunaan antidepresan dan obat penenang oleh karena itu, penentuan diagnosis harus sebaik mungkin" */ 5dapun penyakit dengan keluhan nyeri daerah wajah dijelaskan dalam tabel berikut"
)+
6euralgia migrainosa ?nyeri kepala sebelah dapat menyebabkan nyeri paroksismal berat pada daerah persarafan trigeminal tetapi dapat dibedakan berdasarkan periode, ketiadaan faktor pen3etus dan durasi tiap nyeri paroksismal yang lebih lama"*/ Tabel %"% Penyakit dengan Keluhan 6yeri !aerah Lajah
)0
%" *&
Tatalaksana Trigeminal 6euralgia Seperti diketahui terapi dari trigeminal neuralgia ada ) ma3am yaitu
terapi medikamentosa dan terapi pembedahan" Telah disepakati bahwa penanganan
lini
pertama
untuk
trigeminal
neuralgia
adalah
terapi
medikamentosa" Tindakan bedah hanya dipertimbangkan apabila terapi medikamentosa mengalami kegagalan" Berikut adalah algoritme tatalaksana trigeminal neuralgi menurut 5meri3an 53ademy of Physi3ians"
&ambar 7.*. 5lgoritma diagnosis dan tatalaksana trigeminal neuralgia *9
a.
Terapi #arma0lgi
)8
Peneliti-peneliti dalam bidang nyeri neuropatik telah mengembangkan beberapa pedoman terapi farmakologik" !alam guidline @F6S ? 'uropean (ederation of )eurological Society disarankan terapi trigeminal neuralgia dengan karbamaepin ?)&&-*)&& mg sehari dan oD3arbamaepin ?9&&-*0&& mg sehari sebagai terapi lini pertama" Sedangkan terapai lini kedua adalah ba3lofen dan lamotrigin" 4bat-obat anti konvulsan seperti fenitoin ?%&&-.&& mg perhari, asam valproat ?0&&-*)&& mg:hari, 3lonaepam ?)-9 mg perhari, gabapentin ?%&&-8&& mg perhari, dan karbamaepin ?9&&-*)&& mg perhari" Karbamaepin efektif pada +&-0& 2 pasien namun sebagian dinilai mentoleransi obat ini dalam beberapa tahun" Trigeminal neuralgia sering mengalami remisi sehingga pasien dinasehatkan untuk mengatur dosis obat sesuai dengan frekwensi serangannya" !alam pedoman 556-@F6S ? American Academy of )eurology# 'uropean (ederation of )eurological Society telah disimpulkan bahwa1 3arbamaepin efektif dalam pengendalian nyeri , oD3arbaepin juga efektif, ba3lofen dan lamotrigin mungkin juga efektif" Studi open label telah melaporkan manfaat terapi obat-obatan anti epilepsi yang lain seperti 3lonaepam, gabapentin, phenytoin dan valproat" ) Karbamaepine merupakan pengobatan lini pertama dengan dosis pemberian )&&-*)&& mg:hari dan oD3arbamaepin dengan dosis pemberian 9&&-*0&& mg:hari sesuai dengan pedoman pengobatan" Tingkat keberhasilan dari karbamaepin jauh lebih kuat dibandingkan oD3arbamaepin, namun oD3arbamaepin memiliki profil keamanan yang lebih baik" Sementera pengobatan lini kedua dapat diberikan lamotrgine dengan dosis .&& mg: hari, ba3lofena3 .& ( 0& mg:hari, dan pimioid . ( *) mg:hari" ) Selain itu ada juga pilihan pengobatan alternatif, yaitu dengan memberikan obat antiepilepsi yang telah dipelajari dalam kontrol ke3il dan studi terbuka yang disarankan untuk menggunakan fenitoin, 3lonaepam, gabapentin, pregabalin, topiramate, levetira3etam, dan valproat") 'ika pasien tidak memberikan respons
dengan terapi antikonvulsan
lini pertama
yaitu
karbamaepin maka dapat diberikan obat tambahan untuk mengurangi nyeri" 4bat tambahan yang diberikan bisa *-) jenis obat" 4bat tambahan tersebut
%&
diantaranya fenitoin %&&-/&& mg:hari, lamotrigin *&&-*/& mg:hari terbagi ) kali sehari, gabapentin *)&&-%9&& mg:hari terbagi %-. kali perhari, atau topiramate )&&-%&& mg:hari terbagi ) kali sehari"
b.
Terapi Opera/i8
Terapi farmakologik umumnya efektif akan tetapi ada juga pasien yang tidak bereaksi atau timbul efek samping yang tidak diinginkan maka diperlukan terapi pembedahan" ) Beberapa situasi yang mengindikasikan untuk dilakukannya terapi pembedahan yaitu1 ?* Ketika pengobatan farmakologik tidak menghasilkan penyembuhan yang berarti, ?) Ketika pasien tidak dapat mentolerir pengobatan dan gejala semakin memburuk, ?% 5danya gambaran kelainan pembuluh darah pada #I"* Tindakan operatif yang dapat dilakukan adalah prosedur pada ganglion gasseri, terapi gamma "nife dan dekompresi mikrovaskuler" Pada prosedur perifer dilakukan blok pada nervus trigeminus bagian distal ganglion gasseri yaitu dengan suntikan streptomisin, lidokain, alkohol" Prosedur pada ganglion gasseri ialah rhiotomi melalui foramen ovale dengan radiofrekuensi termoregulasi, suntikan gliserol atau kompresi dengan balon ke dalam kavum #e3kel" Terapi gamma "nife merupakan terapi radiasi yang difokuskan pada radiks nervus trigeminus di fossa posterior" !ekompresi mikrovaskuler adalah kraniotomi sampai nervus trigeminus difossa posterior dengan tujuan memisahkan pembuluh darah yang menekan nervus trigeminus"
%" **
)
Prognosis Trigeminal 6euralgia Setelah serangan awal, trigeminal neuralgia dapat mun3ul kembali
selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun berikutnya" Setelah itu
%*
serangan bisa menjadi lebih sering, lebih mudah dipi3u, dan mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang" #eskipun trigeminal neuralgia tidak terkait dengan hidup singkat, morbiditas yang terkait dengan nyeri wajah kronis dan berulang dapat dipertimbangkan jika kondisi tidak 3ukup terkontrol" Kondisi ini dapat berkembang menjadi sindrom nyeri kronis, dan pasien dapat menderita depresi dan kehilangan fungsi sehari-hari" Pasien dapat memilih untuk membatasi kegiatan yang memi3u rasa sakit, seperti mengunyah, sehingga pasien mungkin kehilangan berat badan dalam keadaan ekstrim" *
%A% ' ANA!SS KAS"S
Pasien perempuan, /* tahun, berobat ke bgaian kesehatan neurologi S#$ dengan keluhan nyeri pada wajah sebelah yang terjadi se3ara kiri tiba-tiba" ; ) minggu yang lalu, penderita mengeluh nyeri pada wajah kiri" 6yeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada wajah sebelah kiri terutama jika tersentuh" 6yeri dirasakan hilang timbul, lamanya serangan nyeri dirasakan ;*/-%& menit" 6yeri juga dirasakan menjalar pada pipi, sekitar area mata, rahang bawah dan dagu sebelah kiri" 6yeri dapat timbul terutama saat mengunyah atau berbi3ara dan dengan sentuhan" 6yeri biasanya berangsur-angsur menghilang setelah penderita mengkonsumsi obat penghilang nyeri yang dibeli sendiri" asa baal, kesemutan, dan mati rasa pada wajah tidak ada" 6amun, * minggu terakhir nyeri tidak hilang dengan obat anti nyeri" iwayat penyakit yang serupa pernah dialami pasien ; + bulan yang lalu" iwayat timbul lesi pada wajah berupa bintik-bintik berisi 3airan tidak ada" iwayat trauma pada wajah" iwayat sakit gigi ada sejak * tahun yang lalu, sudah pernah 3abut gigi" Penyakit ini dialami penderita untuk ke sekian kalinya" Trigeminal neuralgia menurut International Association for the study of Pain ?I5SP, ialah n9eri di a;ah yang timbulnya mendada0 , biasanya unila/eral " 6yeri terjadi se3ara singkat dan berat seper/i di/usu0 di salah satu
atau lebih 3abang nervus trigeminus" Sementara menurut International Headache
%)
Society ?I$S, trigeminal neuralgia adalah nyeri wajah yang menyakitkan, nyeri singkat seperti tersengat listrik pada satu atau lebih 3abang nervus trigeminus" 6yeri biasanya mun3ul akibat stimulus ringan seperti men3u3i muka, ber3ukur, gosok gigi, berbi */" Tanda vital didapatkan tekanan darah *%&:0& mm$g, nadi 0&D:menit, *0D:menit, suhu %9,+ o=" Pada status generalis didapatkan pemeriksaan dalam batas normal" Pada pemeriksaan neurologi didapatkan1 6" Trigeminus #otorik - #enggigit - Trismus - efleks kornea Sensorik - !ahi - Pipi - !agu
Kanan
Kiri
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
hiperestesia
Tidak ada kelainan
hiperestesia
!ari keluhan utama dan kronologi penyakit maka kita dapat mengarahkan diagnosis bahwa penderita mengalami trigeminal neuralgia" Banyak literatur yang menyebutkan bahwa 9&2 penderita neuralgia adalah wanita" Insidensi kejadian untuk wanita sekitar /,8 per *&&"&&& wanita untuk pria sekitar %,. kasus per *&&"&&& pria" Kejadian juga berhubungan dengan usia, dimana neuralgia banyak diderita pada usia antara /& sampai +& tahun" Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum baik, tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik umum dan spesifik" Pada pemeriksaan neurologi tidak ditemukan kelainan" !ari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa pasien menderita trigeminal neuralgia* #aka diagnosis klinis pasien adalah trigeminal neuralgia" !iagnosis topiknya adalah nervus trigeminal sinistra dan diagnosis etiologi masih idiopatik" Penatalaksanaan pada kasus ini dengan dapat dilakukan dengan pemberian
%%
karbamaepin ) D )&& mg per hari, sukralfat, gabapentin, omepraole dan neurodeD" Serta edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang diderita dan diet sesuai kebutuhan kalori pasien"
DA#TAR P"STAKA
*"
." 7oeser '!" =ranial 6euralgia, In1 Bani3as #anagement of Pain, Philadelphia, 7ipin3ott Lilliam J Lilkins" )&&*" /" 6urmikko T' and @ldridge P" Trigeminal neuralgia-pathophysiology, diagnosis, and 3urrent treatment" Brithish 'ournal of 5naesthesia )&&* 0+ ?*1 **+-*%)" 9" Sharav " 4rofa3ialPain1 !ental Aas3ular J 6europathi3, In1 Pain-5n Updated eview" Seattle1 I5SP Press" )&&)" +" Bry3e !!" Trigeminal 6euralgia" online Fa3ial 6euralgia erour3es )&&9 3ited )&*% 'une * 5vailabe from1 U71 http1::www"Fa3ial 6euralgia, org:3onditins:tn"html" 0" ohkamm, einhard" =olor 5tlas of 6eurology"
%.