BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Surveilens menurut A.D.Langmuir adalah pengamatan yang berkesinambungan terhadap distribusi dan kecenderungan dari insiden (penyakit) melalui pengumpulan data yang sistematik, konsolidasi dan evaluasi dari laporan-laporan morbiditas dan mortalitas serta data lainnya yang relevan relevan sekaligus sekaligus disertai disertai penyebarluasan penyebarluasan kepada pihak yang mengetahuinya mengetahuinya (Lapau, (Lapau, 22). Sedangk Sedangkan an menuru menurutt !oor !oor ("##$) ("##$) survei surveilan lanss epidemi epidemiolo ologi gi merupa merupakan kan kegiata kegiatan n pengama pengamatan tan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek ke%adian penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan. &akarta merupakan salah satu kota yang kerap ter%adi pencemaran baik di udara, tanah maupun air, hal itu menyebabkan masyarakat yang tinggal mudah terserang penyakit, terutama penyakit diare. Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tin%a yang melembek sampai mencair dan bertambahnya 'rekuensi buang air besar lebih dari biasanya (lebih dari kali dalam " hari). ingga saat ini penyakit diare masih meru me rupak pakan an ma masa sala lah h ke kese sehat hatan an ma masy syar araka akatt di *n *ndo dones nesia ia,, hal in inii da dapat pat di dili lihat hat den denga gan n meningkatnya angka kesakitan diare dari d ari tahun ke tahun (+arashar, 2). erdasarkan hasil Survei esehatan umah /angga (S/) tahun 20, menun%ukkan angka kematian akibat diare adalah 2 per " ribu penduduk dan pada balita adalah $1 per " ribu ribu balita balita (Depkes (Depkes *, 21). 21). Diare merupakan penyebab kematian nomor 0 (",2) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. +roporsi diare sebagai penyebab kematian nomor satu pada bayi postneonatal (",0) dan pada anak balita (21,2) (iskesdas, 2$). Serta menurut Depkes * (2#), insiden diare berkisar antara 0 kasus per " penduduk, di mana 3-$ di antaranya anak-anak di ba4ah umur 1 tahun. Setiap anak mengalami diare ratarata " sampai 2 kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata mengalami kali episode diare per tahun.
Strategi yang digunakan pemerintah dalam pengendalian program diare adalah melalui survei surveilan lanss epidem epidemiol iologi ogi diare, diare, di sampin samping g tata tata laksan laksanaa pender penderita ita sesuai sesuai standar standar,, promos promosii kesehatan, kesehatan, kegiatan kegiatan pencegahan, pencegahan, pengelolaan pengelolaan logistik, logistik, serta pemantauan pemantauan dan evaluasi evaluasi program. program. 5asih tingginya kasus diare di *ndonesia bukan berarti pemerintah tidak melakukan berbagai upaya yang komprehensi' dalam pengendaliannya namun karena kompleksitas dari masalah diare, termasuk sistem surveilansnya yang membuat diare terus-menerus men%adi masalah di *ndonesia. 6ntu 6ntuk k meng menget etah ahui ui masa masala lah h pelak pelaksa sana naan an surv survei eila lans ns penya penyaki kitt diar diaree dan gamba gambara ran n epidemiologi dari penyakit tersebut, maka dilakukan pengamatan untuk mengevaluasi sistem surveilans diare di +uskesmas ecamatan +ancoran &akarta Selatan pada tahun 2".
B. Tujuan juan Umum Umum ". 6ntuk 6ntuk menget mengetahui ahui pelaksa pelaksanaan naan surveile surveilens ns epidem epidemiol iologi ogi penyakit penyakit diare diare di +uskesmas +uskesmas +ancoran &akarta Selatan tahun 2". 2. 6ntuk mengetahui mengetahui gambaran gambaran epidemi epidemiologi ologi penyakit penyakit diare diare di +uskesmas +uskesmas +ancoran +ancoran &akarta &akarta Selatan tahun 2". . 6ntuk mengetahu mengetahuii kecenderungan kecenderungan penyakit penyakit diare diare di +uskesm +uskesmas as +ancoran +ancoran &akarta &akarta Selatan Selatan tahun 2".
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Definisi Penyakit Diare 5enurut 78 ("###) secara klinis diare dide'inisikan sebagai bertambahnya de'ekasi (buang air besar) lebih dari biasanya9 lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi tin%a (men%adi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan menurut Depkes * (21), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tin%a, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya 'rekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Diare akut diberi batasan sebagai meningkatnya kekerapan, bertambah cairan, atau bertambah banyaknya tin%a yang dikeluarkan, akan tetapi hal itu sangat relati' terhadap kebiasaan yang ada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari satu minggu. Apabila diare berlangsung antara satu sampai dua minggu maka dikatakan diare yang berkepan%angan (Soegi%anto, 22). B. Klasifikasi Diare
Ada dua %enis diare menurut Suraatma%a (22) yaitu diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah diare yang ter%adi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat, sedangkan diare kronik adalah diare yang berkelan%utan sampai 2 minggu atau lebih dengan kehilangan berat badan atau berat badan tidak bertambah (failure to thrive) selama masa diare tersebut.
Diare kronik dibagi men%adi beberapa %enis: +ersisten diare yaitu diare yang disebabkan oleh in'eksi. Protracted diare yaitu diare yang berlangsung lebih dan 2 minggu dengan tin%a cair dan 'rekuensi 0 ; atau lebih perhari. Diare Intraktabel adalah diare yang timbul berulang kali dalam 4aktu singkat ( misalnya "- bulan). Prolonged diare adalah diare yang berlangsung lebih dan $ hari. Cronic non specific diarrhea adalah diare yang berlangsung lebih dan minggu tetapi tidak disertai gangguan pertumbuhan dan tidak ada tanda-tanda in'eksi maupun malabsorsi. . Eti!l!gi
ktor psikologis seperti ketakutan dan kecemasan %uga berkonstribusi terhadap timbulnya diare, 4alaupun %arang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang *ebih besar. 5ekanisme dasar penyebab timbulnya diare yaitu pertama ter%adinya gangguan osmotik dimana ter%adinya peningkatan tekanan osmotik dalam rongga usus akibat makanan yang tidak dapat dapat diserap sehingga mengakibatkan tei%adinya pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus yang merangsang ter%adinya diare. edua yaitu gangguan sekresi "ang terjadi akibat toksin yang berada di dinding usus, sebingga ter%adi peningkatan sekresi air dan elektrolit melalui saluran pencernaan. etiga yaitu gangguan mortalitas usus yang mengakibatkan ter%adinya hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Sedangkan etiologi pada diare kronik sangat komplek dan merupakan gabungan 'aktor yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. 5enurut 78 ada beberapa 'aktor penyebab
diare kronik yaitu adanya in'eksi bakteri dan parasit yang sudah resisten terhadap antibiotika9anti parasit, disertai overgro*th bakteri non-patogen seperti pseudomonas, klebssiella, streptokok, stafilokok. erusakan pada epitel usus pada a4alnya akan ter%admya kekurangan en=imlaktase dan protase yang mengakibatkan ter%adinyaya maldigesti dan malabsorpsi karbohidrat dan protein, dan pada tahap lan%ut setelah ter%adi <+ yang menyebabkan ter%adi atropi mukosa lambung, usus halus disertai kerusakan hepar dan pankreas. ?angguan imunologis yang ter%adi pada anak akan berdampak penurunan path sistem pertahanan tubuh anak terhadap bakteri, virus, parasit dan %amur yang masuk kedalam usus yang berkembang deagan cepat, dengan akibat lan%ut men%adi diare persisten dan malabsorpsi makanan yang lebih berat. @aktor lain yang %uga men%adi penyebab diare kronik yaitu penanganan diare yang tidak e'ekti', penghentian pemberian AS* dan makanan serta pemberian obat-obatan antimotalitas (Suraatma%a, 2#). D. "ejala Diare
?e%ala diare atau mencret adalah tin%a yang encer dengan 'rekuensi empat kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai: muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak na'su makan, darah dan lendir dalam kotoran, rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh in'eksi virus. *n'eksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tin%a berdarah, demam, penurunan na'su makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan ke%ang perut, serta ge%ala- ge%ala lain seperti 'lu misalnya agak demam, nyeri otot atau ke%ang, dan sakit kepala. ?angguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tin%a mengandung darah atau demam tinggi (Amiruddin, 2$). 5enurut !gastisyah (21) ge%ala diare yang sering ditemukan mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, na'su makan berkurang, tin%a mungkin disertai lendir atau darah, ge%ala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare. ila penderita benyak kehilangan cairan dan elektrolit, ge%ala dehidrasi mulai nampak, yaitu berat badan menurun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar men%adi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
Dehidrasi dapat diklasi'ikasikan berdasarkan de'isit air dan atau keseimbangan serum elektrolit. Setiap kehilangan berat badan yang melampaui " dalam sehari merupakan hilangnya air dari tubuh. ehidupan bayi %arang dapat dipertahankan apabila de'isit melampaui "1 (Soegi%anto, 22).
E. #akt!r $isik! Diare
". @aktor Anak ayi dan anak balita merupakan kelompok usia yang paling banyak menderita diare, kerentanan kelompok usia ini %uga banyak dipengaruhi oleh beberapa 'aktor yaitu umur anak, %enis kelamin anak, status gi=i anak dan status imunisasi campak.
a. @aktor 6mur Anak Sebagian besar diare ter%adi pada 2 tahun pertama kehidupan. *nsidensi tertinggi ter%adi pada kelompok umur 3 sampai "" bulan, pada saat diberikan makanan pendamping AS* (&u''rie, 2""). al ini dikarenakan belum terbentuknya kekebalan alami dan anak usia diba4ah satu tahun. +ola ini menggambarkan kombinasi e'ek penurunan kadar antibodi ibu, kurangnya kekebalan akti' bayi, pengenalan makanan yang mungkin terkontaminasi bakteri tin%a dan kontak langsung dengan tin%a manusia atau binatang pada saat bayi mulai merangkak (Depkes, "###).
b. &enis elamin Anak Dari beberapa penelitian yang dilakukan bah4a terdapat perbedaan %umlah kasus anak laki-laki dan perempuan yang menderita diare. +alupi (2#) dalam penelitiannya tentang status gi=i hubungannya dengan ke%adian diare pada anak, men%elaskan bah4a pasien laki-laki yang menderita diare lebih banyak dan pada perempuan dengan perbandingan ",1:" (dengan proporsi pada anak laki-laki sebesar 3 dan anak perempuan
sebesar 0. al ini se%alan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso (21) yang menyatakan bah4a risiko kesakitan diare pada balita perempuan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan balita laki-laki dengan perbandingan ": ",2 4alaupun hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. emungkinan ter%adinya hal tersebut dikarenakan pada anak laki-laki lebih akti'
dibandingkan dengan perempuan, sehingga mudah terpapar
dengan agen penyebab diare.
c. Status ?i=i Status gi=i pada anak sangat berpengaruh terhadap ke%adian penyakit diare. +ada anak yang menderita kurang gi=i dan gi=i buruk yang mendapatkan asupan makan yang kurang mengakibatkan episode diare akutnya men%adi lebih berat dan mengakibatkan diare yang lebih lama dan sering. isiko meninggal akibat diare persisten dan atau disentri sangat meningkat bila anak sudah mengalami kurang gi=i. eratnya penyakit, lamanya dan risiko kematian karena diare meningkat pada anak-anak yang kurang gi=i, apalagi yang menderita gi=i buruk (+alupi, 2#).
d. Status *munisasi ampak 5enurut Suraatma%a (2$), pada balita, "-$ ke%adian diare berhubungan dengan campak, dan diare yang ter%adi pada campak umumnya lebih berat dan lebih lama (susah diobati, cendrung men%adi kronis) karena adanya kelainan pada epitel usus. Diare dan disentri lebih sering ter%adi atau berakibat berat pada anak-anak dengan campak. al ini disebabkan karena penurunan kekebalan pada penderita (Depkes, "###).
2. @aktor 8rang tua +eranan orang tua dalam pencegahan dan pera4atan anak dengan diare sangatlah penting. @aktor yang mempengaruhinya yaitu umur ibu, tingkat p endidikan, pengetahuan ibu
mengenai hidup sehat dan pencegahan terhadap penyakit. endahnya tingkat pendidikan ibu dan kurangnya pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dan pera4atan anak dengan diare merupakan penyebab anak terlambat ditangani dan terlambat mendapatkan pertolongan sehingga beresiko mengalami dehidrasi. /ingkat pengetahuan ibu, sikap dan perilaku keluarga dalam tatalaksana penderita diare mencegah ter%adinya kondisi anak dengan dehidrasi (Suka4ana, 2). Sementara itu dari hasil survei yang dilakukan oleh SD* (2$) terhadap pengetahuan ibu tentang diare didapatkan data bah4a pengetahuan ibu tentang pemberian paket oralit lebih rendah pada 4anita dengan kelompok umur "1-"# tahun dibandingkan dengan 4anita yang lebih tua. Sementara itu pendidikan ibu mempunyai hubungan yang positi' dengan pengetahuan ibu tentang pemberian paket oralit. . @aktor lingkungan Di daerah kumuh yang padat penduduk, kurang air bersih dengan sanitasi yang %elek akan mengakibatkan penyakit mudah menular. +ada beberapa tempat, shigellosis yaitu penyebab diare merupakan penyakit endemik, in'eksi dapat berlangsung sepan%ang tahun, terutama pada bayi dan anak-anak yang berumur 3 bulan sampai tahun (Depkes, "###). +enularan penyakit diare sangat dipengaruhi oleh 'aktor lingkungan dimana sebagian besar penularan melalui 'aecal oral yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana air bersih dan %amban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan serta perilaku sehat dan keluarga. a. +"giene dan ebersihan +erilaku h"giene dan kebersihan ibu dan anak mempunyai pengaruh terhadap pencegahan ter%adinya diare pada bayi dan balita, salah satu perilaku hidup bersih yang sering dilakukan adalah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan pada anak dan %uga setelah anak buang air besar (ira, 22)
anyak penyakit mudah ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi dari tangan ke mulut.
+erilaku mencuci tangan mengurangi risiko penularan penyakit pada
saluran cerna (tin%a) maupun saluran perna'asan. (SD*, 2$) /angan yang kotor dan kuku pan%ang merupakan sarana berkembang biaknya agen kuman dan bakteri terutama penyebab penyakit diare. 8leh sebab itu pentingnya orang tua memperhatikan kebersihan tangan dan kuku pada anak usia bayi dan balita, dimana pada usia ini anak berada pada tahapan lebih cenderung untuk memasukkan benda atau tangan ke dalam mulut.
b. Sosial ekonomi Status ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gi=i anggota keluarga. al ini nampak pada ketidakmampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gi=i keluarga khususnya anak balita sehingga mereka cenderung memiliki status gi=i kurang bahkan gi=i buruk yang memudahkan balita mengalami diare. eluarga dengan status ekonomi rendah biasanya tinggal di daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga mudah terserang diare. 5enurut Adisasmito (2$) ada beberapa hal yang mempengaruhi 'aktor sosial ekonomi yaitu %umlah balita dalam keluarga, %enis peker%aan , pendidikan ayah, pendapatan, %umlah anak dalam keluarga dan 'aktor ekonomi. Dan berbagai 'aktor yang diteliti, 'aktor ekonomi dan pendapatan keluargalah yang menun%ukkan hubungan yang sign'ikan. al ini menun%ukkan bah4a rendahnya status ekonomi keluarga merupakan salah satu 'aktor risiko penyebab ter%adinya diare terutama pada anak bayi dan balita.
#. Pre%alensi Penyakit Diare &i In&!nesia
+enyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di *ndonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen esehatan dari tahun 2 s9d 2" terlihat kecenderungan insidens naik. +ada tahun 2 * penyakit Diare "9 " penduduk, tahun 2 naik men%adi $0 9" penduduk, tahun 23 naik men%adi 02 9" penduduk dan tahun 2" men%adi 0""9" penduduk. e%adian Luar iasa (L) diare %uga masih sering ter%adi, dengan @ yang masih tinggi. +ada tahun 2B ter%adi L di 3# ecamatan dengan %umlah kasus B" orang, kematian 2# orang (@ 2,#0). /ahun 2# ter%adi L di 20 ecamatan dengan %umlah kasus 1.$13 orang, dengan kematian " orang (@ ",$0), sedangkan tahun 2" ter%adi L diare di kecamatan dengan %umlah penderita 020 dengan kematian $ orang (@ ",$0 .) Salah satu langkah dalam pencapaian target 5D?Cs (?oal ke-0) adalah menurunkan kematian anak men%adi 29 bagian dari tahun "## sampai pada 2"1. erdasarkan Survei esehatan umah /angga (S/), Studi 5ortalitas dan iset esehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bah4a diare masih men%adi penyebab utama kematian balita di *ndonesia. +enyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. 6ntuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. '. $iset Kese(atan Dasar )$iskes&as*
+revalensi diare dalam iskesdas 2$ diukur dengan menanyakan apakah responden pernah didiagnosis diare oleh tenaga kesehatan dalam satu bulan terakhir. esponden yang menyatakan tidak pernah, ditanya apakah dalam satu bulan tersebut pernah menderita buang air besar kali sehari dengan kotoran lembek9cair. esponden yang menderita diare ditanya apakah minum oralit atau cairan gula garam.
+revalensi diare klinis adalah #, (rentang: 0,2 - "B,#), tertinggi di +rovinsi !AD ("B,#) dan terendah di D* Eogyakarta (0,2). eberapa provinsi mempunyai prevalensi diare klinis # (!AD, Sumatera arat, iau, &a4a arat, &a4a /engah, anten, !usa /enggara arat, !usa /engara /imur, alimantan Selatan, Sula4esi /engah, Sula4esi /enggara, ?orontalo, +apua arat dan +apua) yang dapat dilihat pada gambar di ba4ah ini.
?ambar ". +revalensi Diare 5enurut +rovinsi (Sumber : iset esehatan Dasar ta hun 2$)
ila dilihat per kelompok umur ,diare tersebar di semua kelompok umur dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada anak balita ("-0 tahun) yaitu "3,$ seperti pada gambar di ba4ah ini:
?ambar 2. +revalensi Diare 5enurut elompok 6mur (Sumber : iset esehatan Dasar t ahun 2$)
Diare cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan rendah yang dapat dilihat pada gambar di ba4ah ini.
?ambar . +revalensi Diare 5enurut +endidikan (Sumber : iset esehatan Dasar tahun 2$)
+. SDKI
+ada SD* tahun 2$ dibahas mengenai prevalensi dan pengobatan penyakit pada anak. SD* mengumpulkan data beberapa penyakit in'eksi utama pada anak umur di ba4ah lima tahun (balita), seperti in'eksi saluran perna'asan atas (*S+A), pneumonia, diare, dan ge%ala demam. Dari hasil SD* 2$ didapatkan ",$ balita mengalami diare dalam 4aktu dua minggu sebelum survei, lebih tinggi dari temuan SD* 22-2 ("" persen). +revalensi diare tertinggi adalah pada anak umur "2-2 bulan, diikuti umur 3-"" bulan dan umur 2-01 bulan seperti pada ?ambar 0. Dengan demikian seperti yang diprediksi, diare banyak diderita oleh kelompok umur 3-1 bulan karena anak mulai akti' bermain dan berisiko terkena in'eksi.
?ambar 0. +ersentase balita yang diare dua minggu sebelum survei, berdasarkan kelompok umur. (Sumber : SD* tahun 2$)
BAB III $ANAN"AN SU$,EILENS
A. Tujuan K(usus ". 6ntuk mengetahui masalah pelaksanaan surveilens epidemiologi: a. 5asalah pengumpulan data b. 5asalah pengolahan dan analisa data c. 5asalah penyebaran in'ormasi dan interpretasi d. Diperolehnya kecenderungan penyakit yang bersangkutan 2. 6ntuk mengetahui gambaran epidemiologi: a. 6ntuk mengetahui distribusi proporsi penyakit diare menurut orang (usia, sosek, peker%aan, dll) b. 6ntuk mengetahui distribusi proporsi penyakit diare menurut tempat (desa, kecamatan, dll)
c. 6ntuk mengetahui distribusi proporsi penyakit diare menurut 4aktu (minggu, bulan, tahun, dll) d. Diperolehnya trend atau kecenderungan penyakit diare menurut orang (ditun%ukkan garis trend dan persamaannya) e. Diperolehnya trend atau kecenderungan penyakit diare menurut tempat (ditun%ukkan garis trend dan persamaannya) '. Diperolehnya trend atau kecenderungan penyakit diare menurut 4aktu (ditun%ukkan garis trend dan persamaannya)
B. -et!&e •
+engumpulan data &enis data: sekunder o ara pengambilan data: kuantitati' o
•
7aktu pengambilan data : &anuari-Desember 2" /empat pengambilan data: +uskesmas ecamatan +ancoran &akarta Selatan +engolahan dan analisis data: +etugas hanya mengumpulkan data lalu membuat
• •
gra'ik
BAB I, HASIL SU$,EILENS
asil yang didapat dari +uskesmas ecamatan +ancoran &akarta Selatan selama pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit diare pada tahun 2" yaitu terdapat beberapa permasalahan di antaranya: tidak ada ukuran morbiditas atau mortalitas yang dibuat oleh petugas puskesmas dan %uga data yang dikumpulkan hanya dibuat rekapitulasinya sa%a ke dalam bentuk tabel dan gra'ik. Sehingga untuk analisa dan interpretasi data yang dilakukan pun tergolong tidak lengkap. erikut merupakan beberapa tabel dan gra'ik berdasarkan data yang kami peroleh dari +uskesmas ecamatan +ancoran &akarta Selatan selama pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit diare pada tahun 2": Tael '. Jumla( Pen&erita Diare -enurut Jenis Kelamin &i Puskesmas Ke/. Pan/!ran Ta(un +0'1
!ama +uskesmas ec. +ancoran
LakiLaki 30$
+erempua n 3"$
5eningga l
Jumlah Penderita Diare Menurut Jenis Kelamin di Puskesmas Kecamatan Pancoran Tahun 2013 650 640 630 Jumlah
Kec. Pancoran
620 610 600 647 Laki-Laki
617 Perempuan
Jenis Kelamin
?ambar 1. ¨ah +enderita Diare 5enurut &enis elamin di +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2" (Sumber : +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2")
Dari tabel dan gra'ik tersebut dapat diketahui bah4a %umlah penderita diare lebih banyak yaitu laki-laki sebesar 30$ orang dan penderita perempuan sebesar 3"$ orang.
Tael +. Jumla( Pen&erita Diare -enurut Usia &i Puskesmas Ke/. Pan/!ran Ta(un +0'1
!ama +uskesmas ec. +ancoran
- F " tahun "B0
"-0 tahun 1
G1 tahun $2$
Jumlah Penderita Diare Menurut Usia di Puskesmas Kecamatan Pancoran Tahun 2013 800
727
700 600
f!" # 271.5! - 121.67 $% # 0.&5
500
Jumlah
400
353
300 200
184
100 0 0- < 1 tahun
1-4 tahun
≥ 5 tahun
Usia
?ambar 3. ¨ah +enderita Diare 5enurut 6sia di +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2" (Sumber : +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2")
Dari tabel dan gra'ik di atas diketahui bah4a %umlah penderita diare menurut usia paling banyak yaitu berusia G 1 tahun sebesar $2$ orang, sedangkan usia - F " tahun sebesar "B0 orang dan usia "-0 tahun sebesar 1 orang. /rend penyakitnya pun naik karena diare cenderung lebih tinggi pada kelompok usia G 1 tahun.
Tael 1. Jumla( Pen&erita Diare -enurut Kelura(an &i Puskesmas Ke/. Pan/!ran Ta(un +0'1
+uskesmas ec. +ancoran el. +ancoran el. Durentiga el. ikoko el. +angadegan el. a4a%ati *
/otal +enderita "230 0# 2B 2$$ 000 020
el. a4a%ati ** el. alibata * el. alibata **
$0 "B" 3$
Jumlah Penderita Diare Menurut Kelurahan di Puskesmas Kec. Pancoran Tahun 2013 1400
1264
1200 1000 800 600 Jumlah
400
f!" # - 61.22! ' 741.42 $% # 0.27 34& 277 238
444
424
374
367 181
200 0
Kelurahan/ Desa
?ambar $. ¨ah +enderita Diare 5enurut elurahan di +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2" (Sumber : +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2")
erdasarkan tabel dan gra'ik tersebut diketahui bah4a %umlah penderita diare menurut kelurahan paling banyak yaitu elurahan +angadegan sebesar 000 orang, elurahan a4a%ati * sebesar 020 orang, elurahan a4a%ati ** sebesar $0 orang, elurahan alibata * sebesar "B" orang, elurahan alibata ** sebesar 3$ orang, elurahan +ancoran sebesar 0# orang, elurahan Durentiga sebesar 2B orang, dan elurahan ikoko sebesar 2$$ orang. /rendnya H. Tael 2. Jumla( Pen&erita Diare -enurut 3aktu &i Puskesmas Ke/. Pan/!ran Ta(un +0'1
ulan
¨ah
&anuari @ebruari 5aret April 5ei &uni &uli Agustus September 8ktober !ovember Desember
B0 2B 20$ 21 B1 2# 2#1 "$ 1 2$0 $# 01
Jumlah Penderita Diare Menurut Waktu di Puskesmas Kecamatan Pancoran tahun 2013 450 400 350 300 250
384 325 f!" # 3.31! ' 305.83 283 $% # 0.06 247
405
385
37& 32& 2&5
317
305 274
200
Jumlah
150 100 50 0
Bulan
?ambar B. ¨ah +enderita Diare 5enurut 7aktu di +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2" (Sumber : +uskesmas ec. +ancoran /ahun 2")
erdasarkan tabel dan gra'ik tersebut diketahui bah4a %umlah penderita diare menurut 4aktu paling banyak pada bulan Desember sebesar 01 orang, bulan &anuari sebesar B0 orang, bulan
@ebruari 2B orang, bulan 5aret 20$ orang, bulan April sebesar 21 orang, bulan 5ei sebesar B1 orang, bulan &uni sebesar 2# orang, bulan &uli sebesar 2#1 orang, bulan Agustus sebesar "$ orang, bulan September sebesar 1 orang, bulan 8ktober sebesar 2$0 orang, dan bulan !ovember sebesar $# orang. /rend penyakitnya pun meningkat karena penyakit diare cenderung lebih tinggi pada bulan Desember.
A I +<5AASA!
A. "amaran E4i&emi!l!gi Dari data yg didapat, secara garis besar trend penyakit diare meningkat. +enyebabnya dapat dilihat dari 'aktor usia dimana insidensi tertinggi ter%adi pada kelompok usia G 1 tahun, karena pada saat
usia tersebut diberikan makanan pendamping AS* dan belum
terbentuknya kekebalan alami. Selain itu dapat dilihat dari 'aktor %enis kelamin paling banyak yaitu diderita oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. emungkinan ter%adinya hal tersebut dikarenakan pada anak laki-laki lebih akti' dibandingkan dengan perempuan, sehingga mudah terpapar dengan agen pen yebab diare.
B. Hasil Pelaksanaan Sur%eilans E4i&emi!l!gi Apakah ada kelemahan2 dari pelaksanaan surveilans iniJ 5enurutku krn tdk ada lulusan S5, %d tdk ada yg bisa membuat ukuran2 morbiditas dan mortalitas, apakah perlu pelatihan bagi para petugas puskesmasJJ
A I*
A. Kesim4ulan *nti2nya a%a, tolong dibuat per poin Ambil dr latbel, hasil pelaksanaan dan gambaran epid, intinya a%a ya
B. Saran Dari kelemahan2nya butuh perbaikan atau saran apaJ
DA#TA$ PUSTAKA
Eang buku2 dulu, baru 4eb Ada yg ambil dr skripsi9 %urnal, namanya atau pny siapa dan %udulnyaJJ