BASAL CELL CARCINOMA DEFINISI
Karsinoma sel basal (KSB) adalah tumor ganas kulit, bersifat destruktif, dan invasi setempat, serta sangat jarang bermetastasis.1 Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit yang berasal dari sel nonkeratinisasi lapisan basal epidermis. Karsinoma Sel Basal (KSB) disebut juga basalioma, epitelioma sel basal, ulkus rodent, ulkus Jacob, atau tumor Komprecher. Menurut WHO, KSB adalah satu kelompok tumor ganas kulit yang dikarakteristik oleh sel-sel basaloid (germinative cell) yang membentuk lobulus, kolum, pita, atau tali. 2,3
EPIDEMIOLOGI
KSB merupakan penyakit kanker kulit yang terbanyak dijumpai, 75-80% dari kanker nonmelanoma. Menurut data Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi Indonesia, dari 1530 kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah kasus KSB (39,93%). Di Amerika Serikat, insiden KSB semakin meningkat, dari 65% pada tahun 1980 menjadi 80% dari karsinoma kulit nonmelanoma pada tahun 2010. Perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 3:2. KSB sering terjadi pada usia lanjut, antara 50 – 80 tahun, rata-rata sekitar 65 tahun. KSB yang diderita pada usia kurang dari 35 tahun berkisar 1-3%, terutama pada pasien dengan sindrom nevoid KSB yang berpotensi menderita KSB pada usia muda. 2
ETIOPATOGENESIS
KSB sering muncul pada kulit yang banyak terpajan sinar matahari, parut luka bakar, dan kontak dengan arsen. Pengaruh sinar matahari ini dapat terjadi karena rekreasi terutama masa kanak-kanak dan remaja. Bila dihubungkan dengan riwayat kanker kulit dalam keluarga menunjukkan adanya pengaruh genetic. Tumor ini diduga berasal dari sel pluripotensial di epidermis.1 Etiologi KSB sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, pajanan sinar UV, 5-8 terutama UVB,6 yang terus menerus dalam waktu lama dapat memicu kejadian KSB. Sekitar 50% kasus KSB terjadi pada usia 50-80 tahun. Manifestasi klinis KSB dapat terjadi dalam 20-50 tahun setelah mengalami pajanan radiasi si nar UV yang terus menerus.4
FAKTOR RISIKO
Faktor predisposisi lain dari basalioma dapat dikelompokkan pada dua kelompok yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik.
Faktor lingkungan antara lain : 3
Radiasi ultraviolet adalah penyebab basalioma paling penting dan paling sering. Radiasi ultraviolet gelombang pendek, ultraviolet B, 290 – 320 nm, yang menyebabkan sunburn, lebih sering menyebabkan basalioma dibandingkan ultraviolet gelombang panjang, ultraviolet B, 320 – 400 nm.
Radiasi lain, yaitu sinar x dan sinar grenz juga berhubungan dengan terjadinya basalioma.
Paparan arsen lewat obat-obatan, pekerjaan atau diet. Kontaminasi air sering menyebabkan ingesi arsen.
Pengobatan dengan imonosupressan jangka panjang juga dapat meningkatkan resiko basalioma. Oleh karena itu, penerima trasplantasi organ atau sel stem mempunyai resiko tinggi hidup untuk menderita basalioma.
Adanya trauma, jaringan parut, luka bakar juga dapat menimbulkan basalioma.