DINAMIKA KELUARGA SETELAH ANAK LAHIR
Kelahiran seorang anak menyebabkan timbulnya suatu tantanga mendasar terhadap strukut interaksi keluarga yang sudah terbentuk. Menjadi orang tua menciptakan periode ketidakstabilan yang menuntut prilaku yang meningkatkan transisi untuk menjadi orang tua.orangtua harus menggali hubungan mereka dengan bayi dan mengatur hubungan di antara mereka. Apabila ada anak lain, orang tua harus menyesuaikan diri mereka untuk juga melibatkan anak ang lain dan anak – anak yang lebih tua harus menyesuaikan diri terhadap tuntutan bayi akan kasih dan waktu orangtua (Walz,Rich, 1983). Perawat yang memahami proses menjadi tua, termasuk penyesuaian orang tua,saudara, dan kakek – nenek di persiapkan persiapkan untuk membantu anggota keluarga pada transisi transisi untuk untuk menjadi menjadi orangtua.
A. PROS PROSES ES MENJ MENJA ADI TUA TUA Selama periode prenatal, ibu ialah satu – satunya pihak yang membentuk lingkungan lingkungan tempat janin berkembang berkembang dan bertumbuh. bertumbuh. Persatuan Persatuan sibiosis sibiosis tertutup tertutup antara ibu dan anak berahir pada saat bayi lahir. Kemudian orang lain mulai terlibat dalam dalam perawa perawatan tan bayi, bayi, secara secara penuh penuh ataupun ataupun sewaktu sewaktu – waktu. waktu. Siapa Siapa pun baik baik orangtua orangtua pengganti pengganti maupun orangtua orangtua biologis, biologis, wanita atau pria yang melakukan melakukan peran orang tua memasuki suatu hubungan penting dengan anak tersebut seumur hidupnya. hidupnya. Wanita dan pria tentunya tentunya dapat hidup tanpa seorang anak sehingga sehingga pada hakikatnya menjadi orang tua adalah suatu pilihan.menjadi orang tua bisa merupakan factor pematangan dalam diri seorang wanita atau pria tanpa memperhatikan apakah anak yang di asuh memiliki hubungan biologis atau tidak. Untuk anak – anak peran orang tua sangat penting. Keadaan mereka selanjutnya selanjutnya tergantung pada kecukupan kecukupan asuhan yang di terima. Tugas, tanggung jawab dan sikap yang membentuk peran menjadi orang tua dirumuskan oleh Steele dan Pollack (1968) sebagai fungsi menjadi ibu (mothering function) . ini merupakan proses orang dewasa (pribadi yang matang, penyayang,
mampu mampu dan mandiri ).mulai mengasuh seorang bayi (pribadi (pribadi yang tidak matang, matang, tida tidak k
berd berday aya, a,
depe depend nden en). ).se seor oran ang g
oran orangt gtua ua
bisa bisa
mem memperl perlih ihat atka kan n
sifa sifatt
keibuannya.kemampuan untuk menunjukan kelembutan, kasih, dan pengertian serta
meleta meletakka kkan n kepenti kepentinga ngan n orang orang lain di atas atas kepent kepenting ingan an diri diri sendir sendirii tidak tidak hanya hanya terbatas pada wanita ini adalah cirri karakteristik s eorang individu. Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan suatu proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama bersifat praktis atau mekanis, mekanis, melibatkan melibatkan keterampilan keterampilan kognitif kognitif dan motorik; motorik; komponen komponen kedua, kedua, bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitif. Kedua komponen ini penting untuk perkembangan dan keberadaan ba yi.
1. Kete Ketera ramp mpila ilan n kogn kognit itif if – moto motori rik k Kompon Komponen en pertam pertamaa dalam dalam proses proses menjadi menjadi orang orang tua meliba melibatka tkan n aktifi aktifitas tas perawatan anak, seperti memberi, makan, menggendong, mengenakan pakaian, dan membersihka membersihkan n bayi, bayi, menjagany menjaganyaa dari bahaya, dan memungkink memungkinkanny annyaa untuk bisa bergerak (steele, polack,1968). Aktifitas yang berorientasi pada tugas ini atau keteram keterampila pilan n kognit kognitif if – motorik motorik tidak tidak terlih terlihat at otoma otomatis tis pada pada saat saat bayi bayi lahir. lahir. Kemampuan orang tua pada hal ini di pengaruhi oleh pengalaman pribadinya dan budaya nya. Banyak orang tua harus belajar dalam melakukan tugas ini dan proses belajar ini i ni mungkin sukar bagi mereka, tapi hampir semua se mua orang tua yang memiliki keinginan keinginan untuk belajar belajar dan di bantu dukungan dukungan orang lain menjadi terbiasa terbiasa dengan dengan aktifitas merawat anak.
2. Ketera Keterampil mpilan an Kogni Kognitif tif-Afe -Afekti ktif f Keterampilan Keterampilan kognitif afektif-afektif afektif-afektif menjadi orangtua orangtua ini meliputi sikap yang lembut, waspada, dan memberi perhatian terhad terhadap ap kebutu kebutuhan han dan keingi keinginan nan anak. anak. Kompon Komponen en menjad menjadii oranguta oranguta ini memiliki memiliki efek yang mendasar mendasar pada cara perawatan perawatan anak yang dilakukan dengan praktis dan pada respon emosional anak anak terh terhad adap ap asuh asuhan an yang yang di teri terima many nya. a.su suat atu u hubu hubung ngan an orangtua-anak yang positif ialah saling memberi satu sama lain. Konsep Konsep Erikso Erikson n (1959, (1959, 1964) 1964) tentan tentang g keperca kepercayaa yaan n juga juga hamp hamper er sama sama.. Ia meng mengat atak akan an bahw bahwa a rasa rasa perca percaya ya ini ini akan akan mene menent ntuk ukan an meng mengal alam amii
resp respon on hubu hubung ngan an
bayi bayi
seum seumur ur
oran orangt gtua ua-an -anak ak
hidu hidupn pnya ya.. yang yang
Oran Orangg-or oran ang g
cend cendru rung ng
lebih lebih
muda mudah h
bers bersos osia iali lisa sasi si dan dan
terb terbuk uka a
sert serta a
mamp mampu u
memi memint nta a
bantuan dan menerima bantuan dari orang lain.
Secara Secara umum umum sebagi sebagian an besar besar wanita wanita mengala mengalami mi ganggu gangguan an emosio emosional nal setelah setelah melahirkan, menurut clydde regina dkk.(2001), bentuk gangguan postpartum yang umum adalah depresi, mudah marah dan terutama mudah frustasi, serta emosional. Sebagian perempuan menganggap bahwa masa-masa setelah melahirkan adalah masa-masa sulit yang yang akan akan menye menyebabk babkan an mereka mereka menga mengalam lamii tekana tekanan n secara secara emosio emosional nal.. Ganggu Gangguan an gangguan psikologis yang muncul akan mengurangi kebahagiaan yang dirasakan, dan sediki sedikitt banya banyak k memeng memengaru aruhi hi hubung hubungan an anak anak dan ibu di kemudi kemudian an hari, hari, khusus khususny nyaa pengaruh penerimaan (respons) ibu terhadap bayi baru lahir. Pada saat proses pelahiran selesai, proses yang baru dimulai sama pentingnya untuk masa depan keluarga. Sebagai awalan ketika ibu mulai merasa bias terbuka terhadap bayi baru lahirnya dan bayi berada dalam periode reaktivitas pertamanya, hal ini merupakan pengalaman baru yang paling berharga untuk proses bonding. Klaus dan kennel menekankan pentingnya periode sensitive setelah proses kelahiran. Gagasan mengenai periode sensitif dapat dilihat pada perilaku awal orang tua yang menemui bayi baru lahir mereka, ketika tiba-tiba atau dengan lembut orang tua mengeksplorasi tubuh bayi baru lahir, mengubah intonasi dan ritme suara mereka menjadi lembut, serta mengambil posisi muka dengan muka yang berhadapan dengan anak mereka. Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih.
Perkenalan, Perkenalan, Ikatan, dan Kasih sayang dalam menjadi orangtua Wala Walau u su suda dah h bany banyak ak riset riset dila dilaku kukan kan untu untuk k membu membuka ka tabir tabir pros proses es oran orangt gtua ua bisa bisa menga mengasi sihi hi dan dan meneri menerima ma seor seoran ang g anak anak dan dan seorang anak bisa mengasishi dan menerima orangtuanya, para ahli masih tidak mengetahui apa motivasi dan komitment orangutan dan anak-anaknya selama bertahun-tahun dalam mendukung dan merawat satu dengan lain. Proses ini sering disebut attachment (kasih sayang) atau bonding (ikatan).
Bounding attachment
Bounding merupakan suatu langkah awal untuk mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Attachm Attachment ent merupa merupakan kan intera interaksi ksi antara antara ibu dan bayi bayi secara secara specif specifik ik sepanja sepanjang ng waktu. (Saxton. N and Pelikan. 1996) Interaksi Interaksi orang tua dan bayi secara nyata baik fisik, emosi dan sensori sensori pada menitmenit dan jam-jam pertama segera setelah bayi lahir (Kl ause dan Kennel, 1983). Jadi Bounding Attachment adalah kontak awal antara ibu dan bayi setelah kelahiran, untuk memberikan memberikan kasih sayang yang merupakan merupakan dasar interaksi interaksi antara antara keduanya keduanya scara terus menerus. Dengan kasih sayang yang diberikan terhadap bayinya maka akan terbentuk ikatan batin antara orang tua dan bayinya. bayinya.
Respon antara ibu dan bayi sejak kontak awal hingga tahap t ahap perkembangannya. a.
Touch ( Sentuhan ) Ibu memulai memulai dengan dengan sebuah sebuah ujung ujung jariny jarinyaa untuk untuk memerik memeriksa sa bagian bagian kepala kepala dan
ektrem ektremitas itas bayiny bayinya. a. Dalam Dalam waktu waktu singka singkatt secara secara terbuk terbukaa peraba perabaan an diguna digunakan kan untuk untuk membelai tubuh, dan mungkin bayi akan di peluk di lengan ibu, gerakan dilanjutkan sebagai usapan lembut untuk menenangkan bayi, bayi akan merapat pada payudara ibu, menggenggam satu jari atau seuntai rambut dan terjadilah ikatan antara keduanya. b.
Eye to Eye Contact ( Kontak Mata ) Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian dengan segera. Kontak
mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada umumnya. Bayi baru lahir dapat memusatkan perhatian kepada suatu obyek, satu jam setelah kelahiran pada jarak sekitar 20 – 25 cm, dan dapat memusatkan pandangan sebaik orang dewasa pada usia kira – kira 4 bulan. Dengan Dengan demikian demikian perlu diperhatikan diperhatikan dalam praktek praktek kesehatan, kesehatan, adanya faktor – faktor faktor yang dapat menghamba menghambatt proses tersebut, misalnya untuk pemberian pemberian salep/tetes salep/tetes mata pada bayi dapat ditunda beberapa waktu sehingga tidak mengganggu adanya kontak mata ibu dn bayi c.
Odor ( Bau Badan ) Indra penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan masih
memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Penelitian menunjukan bahwa kegiatan seorang bayi, detak jantung dan pola bernapasnya berubah setiap kali
hadir bau yang baru, tetapi bersama dengan semakin dikenalnya bau itu, si bayi pun berhenti bereaksi. Pada akhir minggu pertama, seorang bayi dapat mengenali ibunya dari bau tubuh dan air susu ibunya. Indra penciuman bayi akan sangat s angat kuat, jika seorang ibu dapat memberikan bayinya ASI pada waktu tertentu. d.
Body Warm ( Kehangatan Tubuh ) Jika tidak ada komplikasi yang serius, seorang ibu akan dapat langsung meletakkan
bayinya di atas perut ibu, baik setelah tahap kedua dari proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong. Kontak yang segera ini memberi banyak manfaat baik bagi ibu maupun si bayi yaitu terjadinya kontak kulit yang membantu agar bayi tetap hangat. e.
Voice ( Suara ) Respo Respon n antar antaraa ibu ibu dan dan bayi bayi beru berupa pa suar suaraa masin masing g – masin masing. g. Oran Orang g tua tua akan akan
menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan tersebut, ibu menjadi tenang karena merasa bayinya baik – baik saja (hidup). Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak mengherankan jika ia dapat mendengarkan suara – suara dan membedakan nada dan kekuatan sejak lahir, meskipun suara – suara itu terhalang selama beberapa hari oleh cairan amniotik dari rahim yang melekat pada telinga. Banyak penelitian memperlihatkan bahwa bayi – bayi baru lahir bukan hanya mendengar secara pasif melainkan mendengarkan dengan sengaja, dan mereka nampaknya lebih dapat menyesuaikan diri dengan suara – suara tertentu daripada yang lain contoh suara detak jantung ibu. f.
Entrainment ( Gaya Bahasa ) Bayi Bayi yang yang baru baru lahir lahir menemu menemukan kan peruba perubahan han strukt struktur ur pembica pembicaraa raan n dari dari orang orang
dewasa. Artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai berbicara (gaya bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif. g.
Biorhythmicity ( Irama Kehidupan ) Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya
seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama irama diriny dirinyaa sendir sendiri. i. Orang Orang tua dapat dapat memban membantu tu proses proses ini dengan dengan memberi memberikan kan perawatan penuh kasi h sayang secara konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi .untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.
menuru menurutt Klaus, Klaus, Kennel Kennel (1982) (1982),, ada bebera beberapa pa keuntu keuntunga ngan n fisiolo fisiologis gis yang yang dapat dapat diperoleh dari kontak dini : 1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat 2. Reflek menghisap dilakukan dini 3. Pembentukkan kekebalan aktif dimulai 4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua & anak _ Body warmth (kehangatan tubuh) tubuh) _ Waktu pemberian kasih sayang _ Stimulasi hormonal
Prinsip-Prinsip & Upaya Meningkatakan Bonding Attachment a. Menit pertama jam pertama b. Sentuhan orang tua pertama kali c. Adanya ikatan yang baik & sistematisTerlibat proses persalinan e. Persiapan PNC sebelumnya f. Adaptasi g. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman. nyaman. h. Fasilitas untuk kontak lebih lama i. Penekanan pada hal-hal positif j. Perawat maternitas khusus (bidan) k. Libatkan anggota keluarga lainnya l. Informasi bertahap mengenai bonding att achment
Dampak positif yang dapat diperoleh dari boding attachment : - Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social - Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
Hambatan Bonding Atatchment - Kurangnya support system - Ibu dengan resiko
- Bayi dengan resiko - Kehadiran bayi yang tidak diinginkan Perkembangan tingkah laku anak yang terhambat - Tingkah laku stereotipe - Sosial abnormal - Kemunduran motorik, kognitif, verbal- Bersikap apatis
Peran orangtua setelah bayi lahir Unt Untuk
oran orangt gtua ua
bio biologi logis s,
pera peran n
oran orangt gtua ua
dimu dimula laii
selag elagii
kehamilan membesar dan semakin kuat saat bayi dilahirkan. Selama Selama period periode e pascap pascapart artum, um, ibu dan ayah ayah memberi memberi respon respon terhad terhadap ap peruba perubahan han peran peran orangt orangtua ua melalui melalui suatu suatu perjana perjanan n waktu waktu yang bisa diduga sebelumnya. Pada Pada
peri period ode e
awal awal,,
oran orangt gtua ua
haru harus s
meng mengen enal alii
hubu hubung ngan an
merekan merekan denga denga bayiny bayinya. a. Bayi Bayi perlu perlu perlind perlindung ungan, an, perawat perawatan, an, dan sosialisasi. Periode ini ditandai oleh masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan tuntutan untuk untuk mengasuh.s mengasuh.struktu trukturr dan fungsi fungsi keluarga keluarga sebagai sebagai sistam telah diubaah untuk selama-lamanya. Lama ini bervariasi, tetapi biasanya berlangsung salama kira-kira empat minggu. Periode berikutnya berikutnya mencerminkan mencerminkan suatu waktu untuk bersamabersamasama membangun kasatuan keluarga. Periode waktu berkonsolidasi ini melip meliput utii
pera peran n
nego negosi sias asii
(sua (suami mi-is -istr tri, i,
ibuibu-ay ayah ah,,
oran orangt gtua ua-an -anak, ak,
saudara-sau saudara-saudara) dara) juga meliputi meliputi stabilisas stabilisasii tugas-tugas tugas-tugas seiring upaya untuk untuk meneta menetapka pkan n komitme komitment. nt. Periode Periode yang yang berlang berlangsun sung g kira-kir kira-kira a sela selama ma dua dua bula bulan n ini ini seka sekara rang ng dika dikana nall deng dengan an isti istila lah h trimester keempat . Orangt Orangtua ua dan anak anak bertumbu bertumbuh h dalam dalam peran peran mereka mereka masing masing-masing masing sampai sampai kematian kematian memisahkan memisahkan mereka. Hal yang mengsankan mengsankan pada proses interaksi orangtua-anak, yang berlangsung seumur hidup ini, ialah perubahan yang konsisten sepanjang perjalanan waktu.
Tugas dan Tanggung Jawab Orangtua Orangtua harus menerima keadaan anak yang sebenarnya dan tidak tidak terus terus terbaw terbawa a dengan dengan impian impian dan khayal khayalan an yang yang dimili dimilikiny kinya a tent tentan ang g figu figure re anak anak idea idealn lnya ya.. Hal Hal ini ini bera berart rti, i, oran orangu guta tan n haru harus s
menerima panampilan fisik, jenis kalamin, tempramen, dan stetus fisik anak. Orangtua harus meyakini bahwa bayiinya yang baru lahir adalah seorang pribadi yang terpisah dari diri mereka. Artinya bayi itu adalah sese seseor oran ang g
yang yang
memi memili liki ki
bany banyak ak
kebu kebutu tuha han n
dan dan
meme memerl rluk ukan an
perawatan. Orangtua harus bisa menguasai cara merawat bayinya. Hal ini termasuk aktivitas merawat bayi memperhatikan gerakan komunikasi yang yang dilakuk dilakukan an bayi bayi dalam dalam mengata mengatakan kan apa yang yang diperlu diperlukan kan,, dan memberi respon yang tepat. Orangt Orangtua ua harus harus meneta menetapkan pkan kriteria kriteria evalua evaluasi si yang yang baik baik dan dapat dipakai untuk menilai kesuksesan atau kegagalan hal-hal yang dilaku dilakukan kan pada pada bayi. bayi. Orangt Orangtua ua biasan biasanya ya sangat sangat sensit sensitive ive terhad terhadap ap resp respon on
bayi bayi..
Seor Seoran ang g
ayah ayah
menc mencer erit itak akan an
peng pengal alam aman anny nya a
saat saat
pertamakali berusaha mencium bayinya. Pada saat itu bayinya bayinya memalingkan memalingkan kepalanya. Ayah ini merasa merasa hatinya hatinya terluka walaupun mereka mereka menger mengerti ti bahwa bahwa bayiny bayinya a tidak tidak mengert mengertii geraka gerakan n itu sama sama sekali. Orangtua harus menetapkan suatu tempat bagi bayi baru lahir didalam keluarga. Baik bayi ini merupakan yang pertama atau yang terakhir, semua anggota keluarga harus menyesuaikan peran mereka dalam menerima kedatangan si pendatang baru ini. Anak, yang semula merupak merupakan an anak anak tungga tunggal, l, perlu perlu dukung dukungan an untuk untuk menerim menerima a seoran seorang g dalam memperoleh kasih saying orangtua. Oran Orangt gtua ua perlu perlu mene meneta tapk pkan an keung keunggu gulan lan hubu hubung ngan an dewa dewasa sa mereka
untuk mempert mempertahanka ahankan n keluarga keluarga sebagai sebagai suatu kelompo kelompok. k.
Karena Karena ini meliput meliputii pengat pengatura uran n banyak banyak peran, peran, misaln misalnya, ya, hubung hubungan an seksual, perawatan anak, karier, dan peran dalam masyarakat, waktu dan energy dicurahkan untuk tugas penting ini.
Respon ayah dan keluarga
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir, berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman.
Masalah lain juga dapat berpengaru berpengaruh, h, misalnya misalnya masalah masalah pada jumlah anak , keadaan keadaan ekonomi,, dan lain-lain. Respon yang mereka perlihatkan ekonomi perlihatkan pada bayi baru lahir , ada yang positif dan ada juga yang negatif.
a.
Respon Positif
Respon positif dapat ditunjukkan dengan:
b.
1.
Ayah dan keluarga menyambut kelahiran kelahiran bayinya bayinya dengan bahagia dengan bahagia..
2.
Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi kebutuhan bayi dengan baik.
3.
Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan dalam perawatan bayi. bayi.
4.
Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan melahirkan bayi bayi..
Respon Negatif
Respon negatif dapat ditunjukkan dengan: 1.
Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai keinginan.
2.
Kurang berbahagia karena kegagalan KB KB..
3.
Perhatian Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang mendapat perhatian.
4.
Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
5.
Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak anak lahir lahir cacat.
6.
Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga keluarga..
Bila Bila kehami kehamilan lan dan kelahi kelahiran ran diinggi diingginka nkan n dan dihara diharapka pkan n oleh oleh orangt orangtua ua maka maka orangtua terutama ayah akan memperlihatkan prilaku yang dapat menfasilitasi terjalinnya ikatan batin yang baik begitu juga sebaliknya bila kehamilan dan kelahiran tersebut bila tidak diingini maka orangtua cenderung berperilaku yang menghambat sehingga ikatan kasih sayang tersebut tidak akan terjadi Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang antara orang tua terhadap bayi terhadap bayi baru lahir , terbagi menjadi:
1. Perilaku memfasilitasi. Perilaku penghambat. penghambat. 2. Perilaku
a) Perilaku Memfasilitasi 1.
Menatap, mencari ciri khas anak .
2.
Kontak mata. mata.
3.
Memberikan perhatian.
4.
Menganggap anak anak sebagai sebagai individu yang unik.
5.
Menganggap anak anak sebagai sebagai anggota keluarga keluarga..
6.
Memberikan senyuman.
7.
Berbicara/bernyanyi. Berbicara /bernyanyi.
8.
Menunjukkan kebanggaan pada anak .
9.
Mengajak anak Mengajak anak pada pada acara keluarga keluarga..
10. Memahami perilaku Memahami perilaku anak anak dan dan memenuhi kebutuhan anak . 11. Bereaksi positif terhadap perilaku terhadap perilaku anak .
b) Perilaku Penghambat 1.
Menjauh dari anak , tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar, menolak untuk menyentuh anak .
2.
Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak memberikan nama pada anak .
3.
Menganggap anak anak sebagai sebagai sesuatu yang tidak disukai.
4.
Tidak menggenggam jarinya.
5.
Terburu-buru dalam menyusui menyusui..
6.
Menunjukkan kekecewaan pada anak anak dan dan tidak memenuhi kebutuhannya.
Respon orang tua terhadap bayinya dipengaruhi oleh 2 faktor , yaitu: Faktor internal. internal. 1. Faktor
2. Faktor Faktor eksternal. eksternal.
a.
Faktor Internal Faktor Internal Yang termasuk termasuk faktor intern internal al antara antara lain geneti genetika, ka, kebud kebudaya ayaan an yang yang mereka mereka
praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan sebelumnya, sebelumnya, pengalaman pengalaman yang terkait, terkait, pengidentif pengidentifikasian ikasian yang telah mereka lakukan lakukan
selama kehamilan (mengidentifikasikan diri mereka sendiri sebagai orang tua, tua, keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan kehamilan..
b.
Faktor Eksternal Faktor Eksternal Yang Yang termasu termasuk k faktor ekst ekster erna nall anta antara ra lain lain perh perhat atia ian n yang dite diterim rimaa selam selamaa
kehamilan,, melahirkan dan postpartum kehamilan postpartum,, sika sikap p dan dan perilaku pengunjung dan apakah bayinya terpisah dari or oran ang g tu tuaa sela selama ma satu satu jam pert pertam amaa dan dan hari hari-h -har arii dala dalam m kehidupannya. Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang Tua Terhadap Bayi
1.
Kurang kasih sayang. sayang.
2.
Persaingan tugas orang tua. tua.
3.
Pengalaman melahirkan melahirkan..
4.
Kondisi fisik fisik ibu ibu setelah melahirkan melahirkan..
5.
Cemas tentang biaya.
6.
Kelainan pada Kelainan pada bayi bayi..
7.
Penyesuaian diri bayi diri bayi pascanatal pascanatal..
8.
Tangisan bayi Tangisan bayi..
9.
Kebencian orang tua pada tua pada perawatan, privasi dan biaya pengeluaran.
10.
Gelisah tentang kenormalan bayi kenormalan bayi..
11.
Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi hidup bayi..
12.
Penyakit psikologis Penyakit psikologis atau penyalahgunaan alkohol dan kekerasan pada anak .
PENYESUAIAN BAYI ORANG TUA Bayi Bayi baru baru lahir lahir berpar berpartisi tisipasi pasi aktif aktif dalam dalam membent membentuk uk reaksi reaksi orang orangtua tuany nyaa terhadap mereka (brazelton, Cramer, 1990). Interaksi orangtua – bayi di tandai oleh “ suatu rangkaian irama, repertoar repertoar prilaku, dan pola tanggung tanggung jawab (field, 1978). 1978). Hal ini unik pada setiap pasangan. Interaksi dapat di perbaiki dengan cara berikut : modulasi ritme, 2 modifikasi repertoar prilaku, dan 3 respon yang mutual. 1. Ritm itme Untuk Untuk mengat mengatur ur ritme ritme,, baik baik orangt orangtua ua maupun maupun bayi bayi harus harus mampu mampu untuk untuk saling saling berinteraksi. Karena itu bayi harus bayi harus dalam keadaan sadar penuh, suatu keadaan tidur-bangu tidur-bangun n yang paling sulit di pertahankan pertahankan.. Keadaan Keadaan sadar penuh ini lebih sering
muncul pada saat makan atau saat saling memandang. Ibu multipara menunjukan rasa sensit sensitiv ivee dan dan mamp mampu u memb member erii resp respon on deng dengan an sanga sangatt baik baik terh terhad adap ap ritm ritmee maka makan n bayinya.ibu yang sensitive terhadap ritme makan member kesempatan pada bayinya untuk berhenti mengisap. Misalnya, ibu belajar untuk tidak bicara atau tersenyum terlalu banyak saat bayinya sedang mengisap karena bayi akan berhenti makan akibat gangguan tersebut (field, 1978). Semakin lama, bayi dapat melakukan interaksi yang lebih lama deng dengan an meny menyesu esuaik aikan an ritm ritmee akti aktifi fitas tas,y ,yait aitu u gera gerakk kkan an angg anggot otaa gera gerak, k, meng menghi hisap sap,, mengub mengubah ah arah arah pandan pandangan gan,, dan habitu habituasi asi.. Untuk Untuk sement sementara ara orang orang dewasab dewasabela elajar jar memahami ritme ini, mengatur ritmenya sendiri, dan dengan demikian mempermudah interaksi yang ritmis (field, 1978).
2. Repe Repert rtoa oar r Meliputi Meliputi prilaku prilaku memandang memandang,, bersuara, bersuara, dan ekspresi ekspresi wajah. bayi mampu focus focus focus focus dan mengi mengikut kutii wajah wajah manusia manusia sejak sejak lahir. lahir. Bayi Bayi juga juga mampu mampu mengu mengubah bah arah arah pandangannya. Kemampuan ini di control secara volunter. volunter. 3. Resp espon Respon ini memunculkan suatu perasaan pada individu yang memiliki prilaku itu sehing sehingga ga mereka mereka turut turut dalam dalam intera interaksi ksi beriku berikut. t. Dengan Dengan kata kata lain, lain, respon respon terseb tersebut ut berfungsi sebagai umpan balik .positif
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON ORANGTUA Cara orangtua berespon terhadap kelahiran anaknya di pengaruhi berbagai factor, meliputi usia, jaringan social, budaya, keadaan s osialekonomi,dan aspirasi pribadi tentang masa depan. 1. Usia materna maternall lebih dari 35 tahun Usia ibu sangat sangat mempen mempengar garuhi uhi hasil hasil akhir akhir keham kehamilan ilan.. Ibu dan bayi bayi umumn umumnya ya dianggap beresiko tinggi jika ibu berusia remaja atau berusia lebih dari 35 tahun. 2. Jaring Jaringan an social social Jaring Jaringan an social social mening meningkat katkan kan potens potensii pertum pertumbuh buhan an anak anak dan menceg mencegah ah dalam dalam kekeliruan memperlakukan anak. Mercer (1982) dan Crawford (1985)menemukan bahwa jaringan social member dukungan dan juga menjadi menjadi sumber persoalan 3. Buda Buday ya
Menjadi determinant penting dalam prilaku orang tua . karena mempengaruhi reaksi orang tua dan bayi, demikian juga orang tua atau keluarga yang mengasuh bayi 4. Kondisi Kondisi sosialekonom sosialekonomii Keluarga Keluarga yang menemukan menemukan kelahiran kelahiran seorang bayi bayi suatu beban financial financial dapat mengalami mengalami peningkatan peningkatan stress, stes ini dapat menggangu menggangu prilaku orang tua sehingga sehingga membuat masa transisi untuk memasuki masa menjadi orang tua menjadi lebih sulit. 5. Aspira Aspirasi si perso personal nal Bagi Bagi bebera beberapa pa wanita wanita,, menjad menjado o orangt orangtua ua mengg menggagu agu kebeba kebebasan san pribad pribadii atau atau kemajuan karier mereka.
Adapatasi saudara kandung Memperhatikan bayi kepada suatu keluarga dengan satu anak atau lebih bisa menjadi persoalan bagi orangtua. Merekan dihadapkan pada tugas untuk merawat anaknya yang baru tanpa menelantarhan anak yang lain. Orangtua perlu membagi perhatian mereka dengan adil. Oran Orangt gtua ua,, teru teruta tama ma ibu, ibu, meng mengha habis biska kan n bany banyak ak wakt waktu u dan dan tenaga untuk bisa membuat saudara kandung ini menerima bayi yang baru baru.. An Anak ak-a -ana nak k yang yang lebi lebih h tua tua terl terlib ibat at akti aktiff dala dalam m pers persia iapa pan n kedatangan kedatangan bayi dan keterlibatan keterlibatan ini meningkat setelah bayi lahir. Ibu dan
ayah
meng enghadapi
sejum jumlah lah
tugas
yang
terkai kait
deng engan
penyesuaian dan permusuhan antar saudara. Tugas-tugas tersebut meliputi hal-hal brikut. 1. Membuat Membuat anak yang lebih tua merasa merasa dikasihi dikasihi dan diinginkan. 2. Mengatasi Mengatasi rasa rasa berslah berslah yang yang timbul timbul dari dari pemikiran pemikiran bahwa bahwa anak yang lebih tua mendapat perhatian dan waktu aygn lebih sedikit.
3. Mengembangka Mengembangkan n rasa rasa percaya percaya diri diri dalam dalam kemampuan kemampuan meremengasuh lebih dari satu anak. 4. Menyesuaikan Menyesuaikan waktu dan dan ruang ruang untuk untuk menampung menampung bayi baru baru tersebut. 5. Membantu Membantu perlakuan perlakuan anak anak yang yang lebih lebih tua terhada terhadap p bayi yang lebih lemah dan mengalihkan prilaku yang agresif. Kelas persiapan untuk saudara kandung talah terbukti efektif dalam memba membant ntu u mengu mengura rang ngii permu permusu suha han n anta antarr saud saudar ara a sewa sewakt ktu u anak anak kedua bergabung ke dalam keluarga (Fortier, dkk, 1991)
Masalah antar saudara kandung Sibling rivalry
Kehadiran anggota keluarga baru (bayi) dalam keluarga dapat menimbulkan suatu krisis situasional yang sebaiknya perlu dipersiapkan pada anak usia toddler (1-3 tahun) teruta terutama ma pada pada anak anak pertam pertamaa dimana dimana ia mempun mempunyai yai pengal pengalama aman n dengan dengan posisi posisi yang yang menyenangkan menjadi nomor satu. a.
Pengertian
1) Kamus kedokteran kedokteran Dorland Dorland (Suherni, (Suherni, 2008): 2008): sibling (anglo (anglo-sax -saxon on sib dan ling ling bentuk kecil) anak-anak dari orang tua yang sama, seorang saudara laki-laki atau perempuan. Disebut juga sib. Rivalry keadaan kompetisi atau antagonisme. Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afek afeksi si dan dan perh perhat atia ian n dari dari satu satu kedu keduaa oran orang g tuan tuanya ya,, atau atau untu untuk k mend mendap apat atka kan n pengakuan atau suatu yang lebih.
2) Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara lakilaki-la laki ki dan dan saud saudar araa pere peremp mpua uan. n. Hal Hal ini ini terja terjadi di pada pada semu semuaa oran orang g tua tua yang yang mempunyai dua anak atau lebih. Sibling rivalry menunjuk pada kecemburuan dan kemarahan yang lazim terjadi pada anak sehubungan dengan kehadiran anggota keluarga baru dalam keluarga yang dalam hal ini adalah saudara sekandung. Sibling rivalry atau perselisihan yang terjadi pada anak-anak tersebut adalah hal yang biasa bagi anak-anak usia antara 5-11 tahun. Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah sangat mudah terjadi sibling rivalry itu. Istilah ahli psikologi hubungan antar anak-anak seusia seperti itu bersifat ambivalent dengan ambivalent dengan love hate relationship. relationship.
b.
Perubahan sikap dan perilaku dengan kehadiran sibling rivalry Respon yang dapat ditunjukkan oleh anak, antara lain:
c.
-
Memukul bayi
-
Mendorong bayi dari pangkuan ibu
-
Menjauhkan puting susu dari mulut bayi
-
Secara verbal menginginkan bayi kembali ke perut ibu
-
Ngompol lagi
-
Kembali tergantung pada susu botol
-
Bertingkah agresif
Anti Antisi sipa pasi si terh terhad adap ap peru peruba baha han n sika sikap p dan dan peri perila laku ku Siap Siapka kan n seca secara ra dini dini untu untuk k kelahiran bayi :
−
Mulai kenalkan dengan organ reproduksi dan seksual
−
Beri penjelasan yang konkret tentang pertumbuhan bayi dalam rahim dengan menunjukkan gambar sederhana tentang uterus dan perkembangan fetus
−
Beri kesempatan anak untuk ikut gerakan janin
−
Libatkan anak dalam perawatan bayi ba yi
−
Beri pengertian mendasar tentang perubahan suasana rumah seperti alasan pindah kamar.
−
Lakukan Lakukan aktifitas aktifitas yang biasa dan lakukan lakukan dengan anak seperti mendongeng mendongeng sebelum tidur atau piknikbersama.
d.
Peny Penyeb ebab ab Sibl Siblin ing g Riva Rivalr lry y Banyak faktor yang menyebabkan sibling menyebabkan sibling rivalry, rivalry, antara lain: 1
Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka.
2
Anak merasa merasa kurang kurang mendap mendapatkan atkan perhatian perhatian,, disiplin disiplin dan mau mau mendengark mendengarkan an dari orang tua mereka.
3
Anak Anak-a -ana nak k mera merasa sa hubu hubung ngan an deng dengan an oran orang g tua tua mere mereka ka tera teranc ncam am oleh oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi.
4
Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain.
5
Anak Anak frus frustas tasii kare karena na mera merasa sa lapa lapar, r, bosa bosan n atau atau letih letih sehing sehingga ga memu memulai lai pertengkaran.
6
Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka.
7
Dinamika keluarga dalam memainkan peran.
8
Pemikiran Pemikiran orang orang tua tentang tentang agresi agresi dan pertengka pertengkaran ran anak yang yang berlebihan berlebihan dalam keluarga adalah normal.
9
Tidak Tidak memiliki memiliki waktu untuk untuk berbag berbagi, i, berkumpu berkumpull bersam bersamaa dengan dengan anggota anggota keluarga.
10 Orang tua mengalami mengalami stres dalam menjalani kehidupannya. kehidupannya. 11 Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya. 12 Cara orang tua memperlakuk memperlakukan an anak dan menangani menangani konflik yang terjadi pada mereka. e.
Segi Segi Posi Positi tiff Sib Sibli ling ng Riva Rivalr lry y Meskipun sibling rivalry mempuny mempunyai ai penger pengertia tian n yang yang negati negatiff tetapi tetapi ada segi segi
positifnya, antara lain: 1. Mendorong anak untuk mengatasi mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa beberapa keterampilan penting. 2. Cara cepat untuk untuk berkompromi berkompromi dan bernegosiasi. 3. Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif. Oleh Oleh karena karena itu agar agar segi segi positi positiff terseb tersebut ut dapat dapat dicapa dicapai, i, maka maka orang orang tua harus menjadi fasilitator.
f.
Men Mengata gatasi si Sib Sibli ling ng Rival ivalry ry Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, rivalry,
sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain: 1.
Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2.
Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3.
Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4.
Membuat Membuat anak-anak anak-anak mampu mampu bekerja sama sama daripada daripada bersaing bersaing antara satu sama sama lain.
5.
Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain lain ketika konflik biasa terjadi.
6. Mengajarkan Mengajarkan anak-anak anak-anak Anda cara-cara cara-cara positif untuk mendapatkan mendapatkan perhatian perhatian dari satu sama lain. 7. Bersik Bersikap ap adil adil sangat sangat penting penting,, tetapi tetapi disesu disesuaik aikan an dengan dengan kebutu kebutuhan han anak. anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda. 8.
Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9.
Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang yang cukup dan kebebasan kebebasan mereka mereka sendiri.
10. Orang tua tidak perlu langsung langsung campur campur tangan kecuali saat tanda-tanda tanda-tanda akan kekerasan fisik. 11. Orang tua harus dapat berperan memberikan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak. 12. Orang tua dalam memisahkan memisahkan anak-anak anak-anak dari konflik tidak menyalahkan menyalahkan satu sama lain. 13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya negatifnya sifat anak. 14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.
g.
Adapta Adaptasi si Kakak Kakak Sesuai Sesuai Tahapa Tahapan n Perkem Perkemban bangan gan Respo Respon n kana kanakk-ka kana nak k atas atas kelah kelahir iran an seor seoran ang g bayi bayi lakilaki-lak lakii atau atau pere peremp mpua uan n
bergantung kepada umur dan tingkat perkembangan. Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kehadiran anggota baru, sehingga menimbulkan persaingan dan perasaan takut takut kehila kehilanga ngan n kasih kasih sayang sayang orang orang tua. tua. Tingka Tingkah h laku laku negati negatiff dapat dapat muncu muncull dan merupakan petunjuk derajat stres pada anak-anak ini.
Tingkah laku ini antara lain berupa: 1
Masalah tidur.
2
Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun anggota keluarga lain.
3
Kemb Kembali ali ke pola pola ting tingka kah h laku laku keka kekana nakk-ka kana naka kan n sepe sepert rti: i: ngom ngompo poll dan dan menghisap jempol.
h.
Bati Batita ta (Baw (Bawah ah Tiga Tiga Tahu Tahun) n)
Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini adalah usia 1-2 tahun. Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain: 1.
Merubah pola tidur tidur bersama bersama dengan anak-anak pada beberapa beberapa minggu sebelum sebelum kelahiran.
2.
Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota anggota baru.
3.
Mengajarkan Mengajarkan pada pada orang orang tua untuk menerim menerimaa perasaan yang yang ditunjukkan ditunjukkan oleh oleh anaknya.
4. i.
Memperkuat kasih sayang terhadap anaknnya.
Anak ya yang Le Lebih Tu Tua Tahap Tahap perkem perkemban bangan gan pada pada anak anak yang yang lebih lebih tua, tua, dikateg dikategori orikan kan pada pada umur umur 3-12 3-12
tahun. Pada anak seusia ini jauh lebih sadar akan perubahan-perubahan tubuh ibunya dan mungkin mungkin menyadari menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan memberikan memberikan perhatian perhatian terhadap terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula, kelas-kelas yang mempersiapkan mereka sebagai se bagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya.
j.
Remaja Respon para remaja juga bergantung kepada tingkat perkembangan mereka. Ada
remaja yang merasa senang dengan kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam dalam perkem perkemban bangan gan merek merekaa sendir sendiri. i. Adapta Adaptasi si yang yang ditunj ditunjukk ukkan an para para remaja remaja yang yang menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya: 1
Berkurangnya ikatan kepada orang tua.
2
Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri.
3
Ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan mereka sendiri.
4
Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.
Adaptasi kakek-nenek Jumlah keterlibatan k eterlibatan kakek-nenek dalam merawat me rawat bayi baru lahir tergan tergantun tung g pada pada banyak banyak faktor faktor,, misaln misalnya, ya, keingin keinginan an kakek-ne kakek-nenek nek untuk terlibat, terlibat, kedekatan kedekatan hubungan hubungan kakek-nenek, dan peran kakeknenek dalam konteks budaya dan etnik yang bersangkutan. (Grosso, dkk;1981)
Nenek enek dari dari ibu ibu iala ialah h mode modell yang ang pent pentin ing g dala dalam m pra praktik ktik pera perawa wata tan n
bayi bayi
(Rub (Rubiin,
1975 19 75). ).
Ia
bert ertinda indak k
seba sebaga gaii
sumbe umberr
pengetahuan dan sebagai individu pndukung. Cucu ialah bukti nyata kontinuitas dan keabadian. Seringkali kakek dan nenek mengatakan bahwa bahwa kehadi kehadiran ran cucu cucu memban membantu tu mereka mereka mengata mengatasi si rasa rasa sepi sepi dan kebosanan. Orangtua dapat diberi semangat untuk melibatkan kakek dan nenek mereka, keterlibatan ini akan memperkaya kehidupan mereka dan dan kehid kehidup upan an anak anak-a -ana nak k mereka mereka.. Deng Dengan an diba dibant ntun unya ya oran orangt gtua ua meng mengat atas asii opin opinii yang yang berb berbed edaa-be beda da dan dan konf konfli lik k yang yang belu belum m di selesa selesaika ikan n (misal (misalnya nya:: keterga ketergantu ntunga ngan n dan pengon pengontro trolan lan)) di antara antara mereka mereka sendir sendirii dan dengan dengan orangt orangtua ua mereka, mereka, mereka mereka dapat dapat terus terus maju
untuk
mengatasi
tugas-tugas
perkembangan
masa
dewasanyadengan semakin baik. Salah Salah satu satu cara cara untuk untuk memban membantu tu kakek-n kakek-nene enek k menjemb menjembata atani ni perbedaan perbedaan generasi dan membantu membantu mereka dalam memahami konsep menjadi orangtua, yang digunakan oleh anak mereka, ialah dengan menawarkan mereka untuk mengikuti kelas-kelas persiapan (Maloni, McIndue, Rubenstein, 1987). Kelas yang dimaksud meliputi pemberian informasi tentang praktik kehamilan yang baru terutama cara merawat yang berpusat pada keluarga, perawatan bayi, pemberian makan, dan tindak tindakan an kesela keselamat matan an (tempa (tempatt duduk duduk khusus khusus di dalam dalam mobil), mobil), dan penggalian penggalian peran yang dimaiknkan orangtua orangtua dalam unit keluarga. keluarga. Hal ini dapat membatu diskusi terbuka antar generasi tentang perasaan dan kebutuhan orangtua serta kakek-nenek.
k.
Peran Pe Perawat Peran perawat dalam mengatasi sibling mengatasi sibling rivalry, rivalry, antara lain: 1.
Memban Membantu tu mencipta menciptakan kan terjadin terjadinya ya ikatan ikatan antara antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
2.
Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.
Bobak, dkk.2004.Buku dkk.2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.EGC:jakarta Maternitas.EGC:jakarta http://widyapusy.blogspot.com/2011/10/respon-orangtua-terhadapbayi-baru.html http://novitasarisobri.blogspot.com/2012/02/respon-orang-tuaterhadap-bayi-baru.html http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/09/respon-ayah-dankeluarga-terhadap-bayi.html