BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR LATAR BELAKANG
Kemaju Kemajuan an ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan teknol teknologi ogi yang yang berkem berkemban bang g secara secara terus terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluar keluarga ga dari dari sekaran sekarang g agar agar masya masyaraka rakatt mengen mengenal al arti arti pentin pentingny gnyaa keseha kesehatan tan.. Agar Agar masyarak masyarakat at Indone Indonesia sia hidup hidup sehat sehat kepera keperawata watan n keluar keluarga ga merupa merupakan kan salah salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga. Karakte Karakteris ristik tik keluar keluarga ga terdiri terdiri dari dari dua atau lebih lebih indivi individu du yang yang diikat diikat oleh oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika jika terpisah terpisah mereka mereka tetap tetap memperh memperhati atikan kan satu satu sama sama lain. lain. Anggo Anggota ta keluar keluarga ga berinteraksi satu sama lain dan masingmasing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang mempunyai tujuan. !erawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai konsep keluarga. "ekilas keluarga memiliki hal hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik unik.. Kelu Keluar arga ga bany banyak ak meng mengha hada dapi pi tant tantan anga gan n sepe sepert rtii salah salah satu satuny nyaa pada pada taha tahap p perkembangan keluarga pada kelahiran anak pertama. !eriode kelahiran anak pertama adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. #engan kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan. !ada !ada period periodee transi transisi, si, keluar keluarga ga membut membutuhk uhkan an adapta adaptasi si yang yang cepat, cepat, sehingg sehinggaa kondis kondisii ini menemp menempatk atkan an keluar keluarga ga menjadi menjadi sangat sangat rentan rentan dan mereka mereka memerlu memerlukan kan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang baru. "tress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi. $aka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang keluarga pada kelahiran anak pertama. B. RUMUSAN MASALAH 1
%erdasarkan latar belakang diatas, didapatkan bahwa rumusan masalah antara lain& '. Apa Apa kons konsep ep dasa dasarr kelu keluar arga ga(( ). %agaimana %agaimana konsep konsep tugas tugas perkembangan perkembangan keluarg keluargaa pada kelahiran kelahiran anak anak pertama( pertama( *. %agaimana %agaimana asuhan asuhan keperawatan keperawatan keluarg keluargaa dengan tahap perkemb perkembangan angan kelahiran kelahiran anak anak pertama( C. TUJUAN PENULISAN
'. +mum "etelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu & a. $emahami konsep konsep dasar keluarga. b. $emahami konsep tugas perkembangan keluarga keluarga pada kelahiran anak pertama. pertama. c. $emaha $emahami mi asuhan asuhan keperaw keperawatan atan keluar keluarga ga dengan dengan tahap tahap perkem perkemban bangan gan kelahi kelahiran ran anak pertama. pertama. ). Khusus "etelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu& a. $enjelaskan definisi konsep konsep dasar keluarga pada kelahiran anak pertama. b. $engaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan kelahiran anak pertama.
BAB II TINJAUAN TEORI 2
A.
KONSEP DASAR KELUARGA 1. Peng Penger erti tian an Ke Kelu luar arga ga Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui
ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masingmasing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga -kasari, )/. $enurut #uval, '001 dalam "upartini, )2/ mengemukakan bahwa keluarga adalah sekumpulan sekumpulan orang yang dihubungk dihubungkan an oleh ikatan perkawinan perkawinan,, adopsi, adopsi, dan kelahiran kelahiran yang bertujuan menciptakan menciptakan dan mempertaha mempertahankan nkan budaya budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial setiap anggota. %ailon, '013 dalam Achjar, )'/ berpendapat bahwa keluarga sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya. Keluarga adalah suatu sistem sosial yang dapat menggambarkan adanya jaringan kerj kerjaa dari dari oran orang gor oran ang g yang yang secara secara regu regula larr berin berinte terak raksi si satu satu sama sama lain lain yang ang ditunjukkan oleh adanya hubungan yang saling tergantung dan mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan 4eininger, '015/. 6adi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam satu rumah tangga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang sali saling ng
kete keterg rgan antu tung ngan an
untu untuk k
menc mencip ipta taka kan n
atau atau
mem mempert pertah ahan anka kan n
buda buday ya,
mening meningkat katkan kan perkem perkemban bangan gan fisik, fisik, mental, mental, emosio emosional nal,, dan sosial sosial setiap setiap anggot anggotaa dalam rangka mencapai tujuan bersama. . Ta!a" #an #an Tu Tuga$ Per%e&' Per%e&'anga angan n Keluarga Keluarga Tahap Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut #uval '037 dan 8riedman '003, ada 3 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu & Ta!a" I ( Keluarga Pe&ula Kelu Keluar arga ga pemu pemula la meru meruju juk k pada pada pasa pasang ngan an meni menika kah9 h9tah tahap ap pern pernik ikah ahan an.. Tugas ugas perkembangan keluarga saat ini adalah membangun perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan keluarga berencana. Ta!a" !a" II II ( Kel Kelua uarg rga a $e#a $e#ang ng &eng &enga$ a$u! u! ana% ana% )ana )ana% % ter tertu tua a 'a* 'a*ii $a& $a&"a "aii u&u u&urr +, 'ulanTugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk keluarga muda sebagai
sebuah unit, mempertahan mempertahankan kan hubungan hubungan perkawinan perkawinan yang memuaskan, memuaskan, memperluas memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan 3
nenek dan mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masingmasing pasangan. Ta!a" III
( Keluarga #engan ana% u$ia "ra $e%la! )ana% tertua 'eru&ur /
0 ta!un-
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan bermain anak. Ta!a" I
( Keluarga #engan ana% u$ia $e%la! )ana% tertua u$ia 0/1+ ta!un-
Tugas perkembangan keluarga tahap I:, yaitu mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah. Ta!a"
( Keluarga #engan ana% re&a2a )ana% tertua u&ur 1+/, ta!un-
Tugas perkembangan keluarga pada tahap :, yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anakanak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah. Ta!a" I
( Keluarga *ang &ele"a$ ana% u$ia #e3a$a &u#a )&en4a%u" ana%
"erta&a $a&"ai ana% tera%!ir *ang &eninggal%an ru&a!-
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas perkembangan keluarga antara lain & memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pernikahan anakanaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakitsakitan dari suami dan istri. Ta!a" II
( Orang tua u$ia "ertenga!an )tan"a 2a'atan atau "en$iunan-
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini juga dimulai ketika orang tua memasuki usia 2777 tahun dan berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas perkembangannya adalah menyediakan lingkungan yang sehat, mempertahankan 4
hubungan yang memuaskan dan penuh arah dengan lansia dan anakanak, memperoleh hubungna perkawinan yang kokoh. Ta!a" III
( Keluarga #ala& ta!a" "en$iunan #an lan$ia
#imulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun terutama berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain meninggal. Tugas perkembangan keluarga adalah mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan,
menyesuaikan
terhadap
pendapatan
yang
menurun,
mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan dan mempertahankan ikatan keluarga antara generasi. +. 5ung$i Keluarga
8riedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi keperawatan keluarga. 8riedmann, '003, dalam $ubarak, dkk, )''& 1513/ a/
8ungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang mkerupakan basis kekuatan keluarga. 8ungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif. ;al tersebut dapat dipelajari dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam kelduarga. #engan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
b/
8ungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. "osialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orangorang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin, belajar normanorma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
c/
8ungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. $aka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi 5
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan. d/
8ungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. %anyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.
e/
8ungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
B. KONSEP
DASAR
KELUARGA
DENGAN
TAHAP
PERKEMBANGAN
KELUARGA KELAHIRAN ANAK PERTAMA
!erkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. "iklus perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu system. !erkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. !ada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut -velyn #uvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa perubahan dan perkembangan tugastugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus kehidupan mereka. 1. Ta!a"/Ta!a" Per%e&'angan Keluarga Kela!iran Ana% Perta&a
Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. $eskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama 6
dan berlanjut sampai anak pertama berusia * bulan *,) tahun/ merupakan tahap perkembangan keluarga kelahiran anak pertama. Kehamilan dan kelahiran bayi pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi. "ering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. "uami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. !eran utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua< bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. !erawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai. . Tuga$ Per%e&'angan Dengan Keluarga Keluarga Kela!iran Ana% Perta&a
Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia * bulan. Ada beberapa hal tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu& #uval, dalam buku "antun "etiawati & '0 dan dalam buku $ubarak, dkk & 3133/. a. !ersiapan menjadi orang tua dan merawat bayi b. $embagi peran dan tanggung jawab c. $enata ruang
untuk
anak atau mengembangkan
suasana
rumah yang
menyenangkan d. $empersiapkan biaya atau dana kelahiran anak pertama e. $emfasilitasi role learning anggota keluarga f. %ertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita g. $engadakan kebiasaan keagamaan secara rutin h. %eradaptasi pada pola hubunga seksual i. $ensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masingmasing pasangan. "edangkan menurut =arter dan $c. >oldrik, '033, #uval dan $iller, '037, #alam buku ?ilmu keperawatan komunitas@, hal& 3133/ tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah sebagai berikut& a. $embentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga/. 7
b. ekonsiliasi tugastugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga . c. $empertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. d. $emperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran peran orang tua, kakek, dan nenek. +. 5ung$i Pera3at Dala& Ta!a" Per%e&'angan Keluarga Dengan Kela!iran Ana% Perta&a
"ebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm memberikan asuhan keperawatan keluarga. 8ungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatn dan konsultasi antara lain $ubarak, dkk & 33/ & a.
%agaimana cara menentukan giBi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
b.
$engenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,
c.
Imunisasi yang dibutuhkan anak,
d.
Tumbang anak yang baik,
e.
Interaksi keluarga,
f.
Keluarga berencana, serta
g.
!emenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
6. Kara%teri$ti% Keluarga Dengan Kela!iran Ana% Perta&a
'/ !erkembangan fisik atarata berat badan lahir *2 g, panjang 7 cm."ampai 'C berat lahir hilang dalam beberapa hari pertama, utamanya karena kehilangan cairan melalui pernapasan, uri, defekasi, dan penurunan pemasukan. %erat lahir akan naik kembali pada minggu kedua kehidupan, dan terjadi peningkatan secara bertahap dalam berat badan, tinggi badan, tinggi badan dan lingkar kepala. !ada bulan pertama, berat badan ratarata meningkat '))2 g per minggu, tinggi badan ,5),7 cm, dan ) cm dalam lingkar kepala. #enyut jantung neonatus secara bertahap menurun dari denyut jantung janin '* sampai '5 kali per menit turun menjadi ') sampai '2 kali per menit. ata rata tekanan darah 12925 mm;g. atarata waktu pernapasan adalah * sampai 7 kali per menit. Karena neonatus bernapas melalui hidung, penting untuk menjaga saluran hidung bersih. Temperatur aksila berada dalam rentang antara *5o= sampai *1,7o = dan secara umum menjadi stabil dalam )2 jam setelah lahir. 8
Karakteristik fisik yang normal termasuk tetap adanya lanugopada kulit di bagian belakang < sianosis pada tangan dan kaki, khususnya selama aktivitas < dan abdomen yang lebih lembut dan menonjol. 8ungsi neorologis dikaji dengan mengobservasi tingkat aktivitas neonatus, kewaspadaan, iritabilitas, dan respon terhadap stimulus dan kehadiran
serta
kekuatan dari refleks. efleks normal termasuk berkedip dalam berespon terhadap cahaya yang terang dan gerakan terkejut dalam respon terhadap suara ribut yang tibatiba dan keras. Karakteristik perilaku bayi baru lahir yang normal meliputi periode mengisap, menangis, tidur, dan beraktivitas. )/ !erkembangan Kognitif !erkembangan kognitif yang awal mulai dengan perilaku bawaan, refleks, dan fungsi sensori. %ayi baru lahir memulai aktivitas refleks, menyesuaikan benda benda yang baru ke dalam perilaku, dan mengakomodasikan perilaku ini untuk mencapai keinginan mereka. 8ungsi sensori membantu perkembangan kognitif pada bayi baru lahir. !ada saat baru lahir, anakanak dapat berfokus pada benda berjarak kirakira 3 sampai ' inci dari wajah mereka dan dapat melihat benda. "istem auditorius dan vestibular berfungsi dari saat lahir. Kemampuan sensori ini memberikan neonatus untuk mengeluarkan stimulus lebih daripada hanya menerima stimulus. Orang tua harus diajarkan pentingnya memberikan stimulus sensori, misalnya berbicara dengan bayi mereka dan memegang mereka untuk melihat wajah mereka. ;al ini memungkinkan bayi untuk mencari atau mengambil stimulus,
dengan
demikian
memperbesar
pembelajaran
dan
peningkatan
perkembangan kognitif. +ntuk neonatus menangis adalah komunikasi. $ereka menangis untuk suatu alasan, walaupun pada saatnya alasan ini sulit untuk ditentukan. #engan bantuan perawat, orang tua belajar untuk mengenali arti tangisan bayi dan mengambil tindakan yang sesuai jika dibutuhkan. */ !erkembangan !sikososial "elama bulan pertama kehidupan, orang tua dan bayi baru lahir normalnya membangun hubungan yang kuat yang tumbuh ke dalam kedekatan yang dalam. Interaksi selama perawatan rutin memperbesar atau memperkecil proses kedekatan. Tindakan menyusui, kebersihan, dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin 9
ketika bayi terjaga. !engalaman interaksi ini memberi dasar untuk terjadi bentuk kedekatan yang dalam. Deonatus merupakan partisipan yang aktif dalam proses ini. 6ika orang tua atau anakanak mengalami komplikasi kesehatan setelah lahir, hubungan dapat terganggu. Isyarat perilaku bayi mungkin lemah atau tidak ada. !erawatan dan pengasuh secara bersama kurang memuaskan. asa lelah, orang tua yang sakit memiliki kesulitan untuk mengartikan dan merespons bayi mereka. 2/ -mosi bayi Deonatal/ $elihat tidak adanya koordinasi yang merupakan ciri dari aktifitas bayi neonatal, tidaklah masuk akal untuk mengharapkan emosi yang khusus, yang jelas, pada saat bayi dilahirkan. eaksi emosional hanya dapat diuraikan sebagai keadaan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Eang pertama ditandai oleh tubuh yang tenang dan yang kedua ditandai oleh tubuh yang tegang. =iri yang menonjol dari keadaan emosi adalah tidak adanya tingkatan reaksi yang menunjukkan tingkat intensitas yang berbeda. Apapun rangsangannya, yang dihasilkan adalah emosi yang kuat intens/ dan tibatiba. 7/ Kemampuan %elajar !erkembangan otak dan saraf yang memungkinkan proses belajar belum terdapat pada bayi neonatal terutama pada harihari pertama kehidupan pascanatal. %ayi neonatal sering tidak mampu melakukan bentuk belajar yang sangat sedehana atau belajar melalui asosiasi. Kecuali situasi makan, reaksi yang berupa kebiasaan sulit diperoleh. Kalau reaksi ini tampak biasanya tidak stabil dan kurang bernilai.
5/ %ermain !ola bermain yang umum dari masa bayi & a.
"ensomotorik & ini adalah bentuk permainan yang paling awal dan terdiri dari tendangan,
gerakangerakan
mengangkat
tubuh,
bergoyanggoyang,
menggerakgerakkan jari jemari tangan dan kaki, memanjat, berceloteh dan mengelinding. b.
$enjelajah & dengan berkembangnya koordinasi lengan dan tangan, bayi mulai mengamati tubuhnya dengan menarik rambut, menghisap jari tangan dan kaki, memasukkan jarijari ke dalam pusar, dan memainkan alat kelamin. $ereka mengocok, membuang, membanting, menghisap dan menariknarik mainan dan menjelajah dengan cara menarik, membanting dan merobek bendabenda yang dapat diraihnya. 10
c.
$eniru & dlam tahun kedua, bayi mencoba meniru kelakuan orangorang di sekitar mereka, seperti membaca majalah, menyapu lantai atau menulis dengan pensil atau krayon.
d.
%erpurapura & selama tahun kedua, kebanyakan bayi memberikan sifat kepada mainannya seperti sifatsifat yang sesungguhnya. %onekaboneka hewan diberi sifat hewan sungguhan sama halnya boneka atau mobilmobilan dianggap seperti orang atau mobil.
e.
!ermainan & sebelum berusia satu tahun bayi memainkan permainan permainan
tradisional
seperti
@=ilukba@,
@!etak
umpet
sembunyi
sembunyian/@ dsb. %iasanya dilakuakan bersama orang tua, nenek, atau kakak kakak. f.
;iburan & bayi senang dinyanyikan, diceritai, dan dibacakan dongeng dongeng. Kebanyakan bayi menyenangi siaran radio dan televisi dan melihat gambargambar.
7. Ma$ala! Kela!iran Ana% Perta&a
$asalahmasalah yang sering terjadi pada anak baru lahir meliputi bahaya fisik, bahaya fisiologis, dan bahaya psikologis. '/ %ahaya 8isik a. Kematian "elama tahun pertama, kematian biasanya disebabkan oleh penyakit yang parah sedangkan dalam tahun kedua kematian lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan. "epanjang masa bayi, lebih banyak anak lakilaki yang mati dari pada anak perempuan. b. !enyakit $eskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulanbulan pertama disebabkan karena penyakit gastrointestinal atau komplikasi pernapasan, tetapi jumlah kematian yang dulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh berkurang karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh terhadap penyakit yang dulu merupakan penyakit yang fatal. Tetapi penyakit ringan seperti selesma dan gangguan pencernaan umum terjadi. #iagnosa yang tetap dan perawatan medis yang baik dapat mencegah akibat yang buruk. Tetapi kalau diabaikan, seperti yang terjadi dalam selesma, gangguangangguan yang lebih parah berkembang cepat, terutama radang telinga. !enyakit yang lama dapat mengganggu pola pertumbuhan normal. 11
Tidak
semua
bayi
setelah
sembuh
dapat
mengejar
perkembangan
pertumbuhannya. "eberapa jauh pola pertumbuhan dipengaruhi oleh penyakit yang lama diderita sampai sekarang belum dapat ditentukan. c. Kecelakaan !ada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindung dalam tempat tidur atau kereta tidurnya. Damun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi. Kecelakaan seperti luka memar dan luka garuk merupakan kecelakaan ringan dan tidak meninggalkan akibat yang permanen. 6enis lain seperti pukulan di kepala atau sobekansobekan merupakan kecelakaan yang cukup parah dan dapat meninggalkan bekas luka atau bahkan mengakibatkan akibat yang fatal. Tetapi kecelakaan ringan sekalipun dapat meninggalkan luka psikologis. %ayi sering menakuti situasi yang sama dengan situasi yang menimbulkan kecelakaan atau ia mengembangkan sikaf takut sebagai akibat seringnya mengalami kecelakaan. d. Kurang >iBi Kekurangan giBi yang dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. ;al ini dapat menyebabkan rintangan dalam pertumbuhan dan mengakibatkan cacat fisik seperti gigi busuk, kaki bengkak dan kecenderungan menderita banyak penyakit. Karena otak tumbuh dan berkembang sangat cepat dalam masa bayi maka dapat sangat dipengaruhi oleh kurangnya giBi. #ua tahun pertama disebut periode kritis dalam pertumbuhan otak karena adanya peningkatan yang mencolok dalam perkembangan selsel otak pada masa ini, oleh karena itu merupakan periode dimana otak sangat rentan terhadap kerusakan. Kalau pada saat ini bayi menderita kekurangan giBi tidak dapat dijamin bahwa perkembangan selanjutnya akan berjalan normal. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai potensipotensi intelektualnya, sekalipun sudah menjadi lebih besar anak tidak dapat melakukan tugastugas intelektual yang seharusnya dapat dilakukan seandainya perkembangan yang normal tidak terganggu oleh rusaknya perkembangan otak karena kekurangan giBi. )/ %ahaya 8isiologis a. Kebiasaan $akan 12
%ayi yang menetek terlampau lama menunjukkan tandatanda tegang. $ereka lebih lama terlibat dalam kegiatan menghisap lainnya seperti menghisap ibu jari/, lebih banyak mengalami kesulitan tidur dan lebih gelisah dari pada bayi yang periode meneteknya lebih singkat. Kalau terlambat disapih bayi cenderung menolak jenis makanan yang baru dan cenderung menghisap ibu jari sebagai pengganti puting susu ibu. %ayi juga akan menolak makanan yang agak padat kalau makanan agak keras terlampau cepat diperkenalkan, bukan karena rasanya melainkan karena kekerasannya. b. Kebiasaan Tidur $enangis, permainan yang berat dengan orang dewasa, atau kegaduhan dapat membuat anak menjadi tegang dan sulit tidur. 6adwal tidur yang tidak memenuhi persyaratan membuat bayi tegang dan menolak tidur. c. Kebiasaan !embuangan Kebiasaan ini tidak dapat dibentuk sebelum saraf dan otototot berkembang dengan baik. $encoba melatih pembuangan terlampau awal membuat bayi tidak mau berkerja sama dalam membentuk kebiasaan ini kalau ia sudah matang nantinya. "ebaliknya, penundaan melatih pembuangan mengakibatkan kebiasaan yang tidak teratur dan kurangnya motivasi. $engompol merupakan hal yang umum bila latihan bila tidak dilakukan sesuai dengan kesiapan perkembangan bayi. */ %ahaya !sikologis a. %ahaya dalam perkembangan motorik Kalau perkembangan motorik terlambat, bayi akan sangat dirugikan pada saat mulai bermain dengan temanteman sebaya. "emakin banyak kelambatan dalam
pengendalian
motorik,
akan
semakin
lambat
ia
memperoleh
keterampilan yang dimiliki anakanak lain. 4agi pula, karena keinginan mandiri sudah mulai berkembang pada awal tahun kedua, maka bayi yang perkembangan motoriknya terlambat akan merasa kecewa kalau gagal dalam usahanya melakukan sesuatu secara sendirian. Eang juga sangat mengganggu dalam penyesuaian diri anak adalah tekanan dari orang tua untuk mencapai pengendalian motorik dan untuk belajar keterampilan motorik sebelum ia cukup matang untuk melakukannya. #i bawah kondisi ini bayi sering mengembangkan sikap menolak dan negativistik yang akan melemahkan 13
motivasinya dan menyebabkan tertunda mempelajari tugastugas yang seharusnya sudah dapat kuasai. b. %ahaya #alam %erbicara Kelambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambtan dalam pengendalian motorik, menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasardasar untuk alat komunikasi yang nanti diperlukan kalau cakrawala sosial meluas. #alam masa awal kanakkanak, ketika minat terhadap orang orang di luar rumah mulai timbul, anak yang mengalami kelambatan berbicara akan merasa dikucilkan. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering adalah intelegensi
yang rendah, kurangnya
perangsangan terutama dalam tahun pertama/ dan kelahiran kembar. Kalau orang tua atau pengasuh tidak merangsang anak untuk berceloteh
atau
mencoba mulai bicara, maka kebanyakan bayi akan kehilangan minat untuk mencoba bicara. Kelambatan bicara pada bayi kembar banyak dapat disebabkan karena kelambatan perkembangan yang merupakan ciri dari bayi tersebut atau karena bayi biasanya belajar saling berkomunikasi dengan bentuk prabicara.
c. %ahaya -mosi Eang +mum !ada $asa %ayi Kurangnya kasih sayang Tekanan
Terlampau banyak kasih sayang
-mosi yang kuat d. %ahaya "osial %ahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi sosial. Ini mendorong lambatnya sifatsifat egosentris berlangsung, yang merupakan ciri dari setiap bayi, dan mengakibatkan perkembangan sikaf introvert. Kurangnya kesempatan untuk kontak sosial dalam setiap usia akan mengganggu, terutama dari usia 5 minggu sampai 5 bulan yang merupakan saat keritis dalam pengembangan sikap yang mempengaruhi pola sosialisasi. $eskipun sikap sosial dapat dan memang berubah, banyak individu yang membentuk sikap sosial yang kurang baik pada saat bayi akan terus bersikap kurang sosial kalau besar nanti. e. %ahaya %ermain 14
%ermain pada masa bayi merupakan bahaya potensial, baik secara fisik maupun psikologis. %anyak mainan dapat menimbulkan goresan, memar atau menyebabkan bayi tercekik karena ada bagian yang lepas. %ahaya psikologis yang utama adalah bahwa bayi sangat bergantung pada mainan untuk memperoleh hiburan dan tidak belajar bermain yang melibatkan interaksi dengan orangorang lain. Televisi, yang digunakan pengganti pengasuh, tidak mendorong anak untuk memainkan peran aktif dalam bermain. f. %ahaya dalam !engertian $eskipun pengertian merupakan tahap perkembangan yang masih sangat sederhana namun dapat merupakan bahaya psikologis yang bahaya. #alam perkembangan konsep, relatif mudah untuk memperbaiki konsep yang salah tentang orang, benda atau situasi dengan konsep yang benar. Tetapi, semua konsep mempunyai bobot emosi, dan disinilah letak bahayanya. Kalau, misalnya, bayi belajar mengasosiasikan kembang gula dengan perilaku yang baik dan menganggap sayursayuran sebagai bentuk hukuman, bobot emosi dari konsep ini akan mengakibatkan suka atau tidak terhadap jenis makanan.
g. %ahaya $oralitas %ahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi mendapatkan bahwa ia lebih banyak memperoleh perhatian kalau ia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima. h. %ahaya ;ubungan Keluarga pada $asa %ayi
!erpisahan dengan Ibu
>agal mengembangkan perilaku akrab
$erosotnya hubungan keluarga
Terlampau melindungi
4atihan yang tidak konsisten
!enganiayaan anak
0. Pera3at Dala& Ta!a" Per%e&'angan Keluarga Dengan Keluarga Kela!iran Ana% Perta&a
"ebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm memberikan asuhan keperawatan keluarga. 15
8ungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatn dan konsultasi antara lain $ubarak, dkk & 33/ & a. %agaimana cara menentukan giBi yang baik untuk ibu hamil dan bayi, b. $engenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya, c. Imunisasi yang dibutuhkan anak, d. Tumbang anak yang baik, e. Interaksi keluarga, f. Keluarga berencana, serta g. !emenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
C. ASUHAN KEPERA8ATAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN KELAHIRAN ANAK PERTAMA
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut&
'. Ta!a" Peng%a2ian !engkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup, metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. #atadata yang dikumpulkan antara lain& "antun setiawan dkk, hal 27/ a/ #ata umum b/ iwayat dan tahapan perkembangan c/ 4ingkungan d/ "truktur keluarga e/ 8ungsi keluarga f/ "tress dan koping keluarga g/ ;arapan keluarga h/ #ata tambahan i/ !emeriksaan fisik #ari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi keluarga. 16
). Ta!a" "eru&u$an #iagn$a %e"era3atan #iagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung dan pengukuran dengan menunjukan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai dengan masalah yang aktual. "antun setiawan dkk, hal 23/ *. Ta!a" "en*u$unan ren4ana %e"era3atan Apabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan prioritas masalahnya. encana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan atau masalah kesehatan yang telah diidentifikasi. $ubarak dkk, )'',hal '5/ 2. Ta!a" "ela%$anaan %e"era3atan %eluarga !elaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana perawat
mendapat
kesempatan
untuk membangkitkan minat
keluarg dalam
mengadakan perbaikan kearah perilaku yang hidup sehat. $ubarak dkk, )'',hal '3/ 7. Ta!a" e9alua$i "esuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilannya. %ila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai. "esuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakuka dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan ketersediaan keluarga. $ubarak dkk, )'',hal '0/
17
BAB III ASUHAN KEPERA8ATAN KELUARGA TN.: DAN N:.5 )PASANGAN KELUARGA KELAHIRAN ANAK PERTAMA-
KASUS
Eanto dan 8irdah pasangan pengusaha muda, mempunyai ' anak berumur ' tahun, belum bisa bicara dan duduk. !asangan ini sibuk bekerja dan dugem sehingga tidak memperhatikan anaknya. !engasuhan diserahkan kepada pembantu.
A. PENGKAJIAN KELUARGA a. I#entita$ Keluarga
'. Identitas kepala keluarga Dama
& Tn. E
+mur
& )1 tahun
Agama
& Islam
"uku
& 6awa
!endidikan
& "' ekonomi
Alamat
& 6ln. komp.T!I Indralaya no.**
). Komposisi keluarga 18
N
Na&a
L;P
U&ur
Hu'. Keluarga
Pen#i#i%an
'.
8irdah yuaningsih
!
)7 tahun
Istri
-konomi
).
iskiya ramadhania
!
' tahun
Anak
Statu$ %e$
BB
sehat
27 kg
sakit
') kg
*. >enogram Keterangan&
27
2 5
1
& 4aki4aki
& !erempuan
& Tinggal serumah 2. Type Keluarga Keluarga Tn. E merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak dan Dy. 8 mengatakan tidak ada masalah dengan type keluarga 7. "uku %angsa Tn. E menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku jawa dan hidup dilingkungan etnis jawa. Tn. E dan Dy. 8 samasama berasal dari indralaya. Tn. E berkomunikasi dengan bahasa 6awa dan bahasa Indonesia baik antara anggota keluarga maupun dengan tetangga sekitar. Dy. 8 mengatakan tidak ada budaya yang bertentangan dengan kesehatan@ 5. Agama "emua anggota keluarga Tn. E beragama Islam dan menjalankan ibadah di rumah dan di masjid. 1. "tatus "osial -konomi Keluarga a. Anggota keluarga yang mencari nafkah& yang mencari nafkah Tn. A yang sebagai kepala keluarga dan Dy. E juga membantu mencari nafkah b. !enghasilan& p. '.. penghasilan Tn. A dan 3.. untuk penghasilan Dy. E c. +paya lain& Dy. 8 mengatakan bahwa Tn. E dan Dy. 8 memiliki usaha menyewakan mobil
19
d. ;arta benda yang dimiliki& mobil, motor, sepeda, dan memiliki perabotan rumah yang lengkap e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan& Dy. 8 mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan yaitu membayar cicilan mobil, berbelanja untuk kebutuhan seharihari seperti susu anaknya, berbelanja makanan seharihari. 3. Aktivitas ekreasi Keluarga Kegiatan yang dilakukan keluarga, setiap hari mereka menoton T: bersamasama istri anak di malam hari. Kadang mereka juga berkumpul bersama tetangaga atau saudara dekat untuk berbincangbincang bersamak. 6ika liburan panjang keluarga pergi ke kampong halaman mengunjungi orang tua. '. Ri3a*at Dan Ta!a" Per%e&'angan Keluarga
'. Tahap !erkembangan Keluarga "aat Ini Keluarga Tn. E dan Dy. 8 baru memiliki anak ', jadi keluarga Tn. E dan Dy. 8 berada pada tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama. ). Tahap !erkembangan Keluarga Eang %elum Terpenuhi "aat ini keluarga Dy. 8 dan Tn. E sebagai keluarga dengan kelahiran anak pertama yang memiliki anak '. $enurut Dy. 8 mereka sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan aktivitas diluar seperti dugem sehingga anak diasuh oleh pembantu. Damun Dy. 8 pernah bicarakan dengan suaminya masalah kebiasaan dugem tersebut. $enurut Dy. 8 saat ini dia dengan suaminya ingin lebih giat focus untuk bekerja dan anak juga diasuh oleh pembantu. *. iwayat Kesehatan Keluarga Inti a/ Tn E mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan, setiap malam hari badannya terasa keju linu, setiap mau manid Tn. E selalu mintaa untuk direbuskan air agar tubuhnya tidak pegalpegal, mennurut Tn. E hal itu disebabkan karena kelelahan. b/ Istri Tn. E Dy. 8/, tidak memiliki masalah kesehatan c/ Anak Tn. E An. F/ ?anak saya sudah berumur ' tahun tetapi belum bisa bicara dan duduk@. 2. iwayat Kesehatan Keluarga "ebelumnya $enurut pengakuan keluarga, anaknya pernah dirawat di rumah sakit karena tipes selama 7 hari. #ari riwayat kesehatan keluarga Tn. E dan Dy. 8 tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan. 4. Data Ling%ungan 20
'. Karakteristik umah umah Tn. E merupakan rumah permanent dengan ukuran panjang G ) meter dan lebar 0 meter. #irumah tersebut tetrdapat& •
Kamar tidur ' kamar tidur yang terdapat diruang tengah dan ) kamar tidur yang terdapat di ruang samping/
•
Kamar kosong 2 kamar kosong, model rumah Tn. E adalah model rumah modern yang banyak terdapat kamarkamar yang jarang digunakan untuk sholat atau menaruh barangbarang/
•
uang tamu berukuran 7H5 meter
•
umah makan Tn. E bergabung dnegan dengan ruang dapur
•
Kamar mandi berjumlah ) dan = '
•
>udang
4antai rumah Tn. E terbuat dari plester. "umber air keluarga berasal dari sumur gali yang telah dipasang pompa air dan tendon, kualitas airnya bersih. 6arak septictank dengan sumur J' meter. Keluarga mengatakan membuang air limbah di belakang rumah dengan membuatkan saluran dan tempat penampungan. +ntuk pembuangan sampah dilakukan dengan ditampung dulu didalam lubang kemudian bakar. +ntuk sarana penerangan keluarga Tn. E menggunakan listrik semuanya. >ambar #enah umah 6alan aya + %
sum ur
T "
>udang
k. tidur k. kosong k.kosong
uang Tamu k. kosong k.
k. tidur
#apur k. mandi k. mandi WC 21
Pembuanga n limbah
). Karakteristik Tetangga #an Komunitas umah Tn. E berada diwilayah kelurahan yang mayoritas penduduk disekitarnya adalah pegawai swasta dan negeri. "arana jalan didaerah tersebut sudah di aspal. "arana kesehatan dilingkungan tersebtu berupa dokter, bidan dan mantra desa. #isekitar rumah Tn. E terdapat masjid. Tetangga Tn. E mayoritas beragama Islam serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat jawa, misalnya selamatan, gotongroyong, bersih desa, pengkajian !KK, dan lainlain. *. $obilitas >eografis Keluarga tn. E dan istrinya adalah asli Indralaya dan sejak berkeluarga mereka tidak berpindahpindah rumah.
2. !erkumpulan Keluarga #an Interaksi #engan $asyarakat Keluarga Tn. E mengatakan tidak ada perkumpulan atau pertemuanpertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktuwaktu tertentu seperti lebaran kemarin semua keluarga berkumpul. 7. "ystem !endukung Keluarga "aat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong. Keluarga Tn. E tidak mempunyai 6amsostek9asuransi kesehatan, biasanya mereka berobat langsung di bawah ke dokter. d. "truktur Keluarga '. "truktur !eran •
Tn. E sebagai kepala keluarga, seorang suami, bapak berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dalam seharihari.
•
Dy. 8 sebagai istri dan turut bekerja membantu suaminya mencari nafkah tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah.
•
An. F berperan sebagai anak belum menyadari dan menjalankan perannya karena masih kecil.
). Dilai #an Dorma Keluarga
22
"ebagai bagian dari masyarakat indralaya dan beragama islam keluarga memiliki nilainilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri. "elama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari masingmasing kerja sampai sore. Keluarga juga menganut norma9adat yang ada dilingkungan sekitar misalnya takBiah, menjeguk orang sakit, gotong royong, dll. *. !ola9=ara Komunikasi Keluarga $enurut Dy. 8 dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa 6awa dan bahasa Indonesia, menurut Dy. 8 dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya. 2. "truktur Kekuatan Keluarga #alam pengambilan keputusan keluarga Tn. E dan Dy. 8 selalu memutuskan secara bersamasama atau musyawarah. !erbedaanperbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah e. 5ung$i %eluarga
'. 8ungsi Afektif $enurut Dy. 8 belum pernah menemukan masalah. Tn. A dan Dy. 8 selalu memberikan dukungan satu sama lain. ;ubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. $ereka selalu menumbuhkan sikap saling menghargai dan berusaha saling membantu. ). 8ungsi "osialisasi a/ Kerukunan hidup dalam keluarga & ;ubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. ;ubungan keluarga dengan orang lain pun baik, terutama tetanggatetangga terdekat. b/ Interaksi dan hubungan dalam keluarga & interaksi dan hubungan dalam keluarga baikbaik saja. c/ Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan & menurut Dy. 8 yang selalu mengambil keputusan ialah Tn. E . d/ Kegiatan keluarga waktu senggang& kegiatan di waktu senggang keluarga sering jalanjalan bersama anaknya. e/ !artisipasi dalam kegiatan social & membantu dalam kegiatan gotong royong *. 8ungsi eproduksi 23
$enurut Dy. 8 belum merencanakan untuk memiliki anak lagi karena lebih focus untuk bekerja. Dy. 8 menggunakan alat kontrasepsi yang berbentuk pil 2. 8ungsi -konomi Dy. 8 mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan. #alam anggota keluarga tidak ada yang sekolah jadi pendapaan keluarga Tn. E cukup untuk membiayai kehidupan seharihari. 7. 8ungsi !erawatan kesehatan a/ Kemampuan mengenal masalah kesehatan $enurut Dy. 8 sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana memberikan perlindungan yang terbaik untuk anaknya. Karena kesibukan dari suami istri anak menjadi kurang perhatian. Karena sejauh ini anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pengasuhnya. Keluarga mengatakan mengetahui sebagian penyakit keluarganya dan sebagian yang lain tidak tahu. Tetapi tidak tahu penyebabnya. Tn. E menderita sakit keju linu dan menurutnya itu hal yang biasa yang terjadi. b/ Kemampuan $engambil Keputusan $engenal Tindakan Kesehatan Tn. E menderita sakit keju linu dan menurutnya itu hal yang biasa yang terjadi. An. F anak Tn. E dengan umur ' tahun belum bisa bicara dan duduk hal tersebut menurut keluarga bisa di atasi oleh pembantunya karena suami istri sibuk dengan pekerjaan masingmasing. c/ Kemampuan $erawat Anggota Keluarga Eang "akit Keluarga Tn. E mengatakan tidak begitu banyak mengetahui tentang penyakit, namun keluarga Tn. E hanya segera membawa keluarganya yang sakit ke pelayanan kesehatan d/ Kemampuan Keluarga $emelihara9$emodifikasi 4ingkungan umah Eang "ehat Keluarga mengatakan pembuangan sampah dilakukan di tempat pembuangan penampungan semnetra lubang/ dan selanjutnya dibakar. !embuangan air llimbah dilakukan dnengan cara dibuatkan saluran yang kemudian ditampung. e/ Kemampuan $enggunakan 8asilitas Kesehatan Keluarga Tn. E mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka Dy. 8 membawanya ke dokter. <. Stre$ #an K"ing Keluarga
'. "tressor 6angka !endek dan !anjang 24
a/ "tressor 6angka !endek $enurut Dy. 8 dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah adaptasi atau perkembangan pada anak. b/ "tressor 6angka !anjang Keluarga memikirkan nasib anaknya yang berumur ' tahun tetapi belum bisa juga berbicara dan duduk. ). espon Keluarga Terhadap "tressor Kurang baik, menurut Dy. 8 dirinya melakukan perlakuan untuk anak kurang maksimalm karena istri dan suami sibuk dengan pekerjaan dari keluarga dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar mengurusi anak. *. "trategi Koping +ntuk menghadapi stressor Dy. 8 lebih banyak belajar pada orang tuanya tentang cara mengurus rumah tangga. g. Ke$e!atan Tia" In#i9i#u Anggta Keluarga Na&a Anggta Keluarga N
aria'el Tn. :
'
iwayat saat ini
penyakit
)
Keluhan dirasakan
yang
%elum berbicara duduk
6ika malam hari badan terasa keju linu
Tanda dan gejala
2
iwayat penyakit sebelumnya
Tandatanda vital
An. =
%adan terasa keju linu
*
7
N*. 5
T# ')93 mm;g " *5,7o= )2 H9menit D 3 H9menit
25
T# ')93 " *5,7o= mm;g " *5,7o= ) H9menit D 11 H9menit
bisa dan
"istem kardiovaskuler
5
1
"istem respirasi
3
"istem >I tract
4etak normal ics ) dan * L 7dan 5 Ictus cordis normal yaitu ics 7 dan 5 Irama teratur, suara tambahan tidak ada
4etak normal ics ) dan * L 7dan 5 Ictus cordis normal yaitu ics 7 dan 5 Irama teratur, sura tambahan tidak ada
"aat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan. Tidak ada bengkak, lesi / Tidak ada penimbunan cairan %unyi nafas vesikuler
"aat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan. Tidak ada bengkak, lesi / Tidak ada penimbunan cairan %unyi nafas vesikuler
"aat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan. Tidak ada bengkak, lesi / Tidak ada penimbunan cairan %unyi nafas vesikuler
"imetris, warna normal, asites / Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan %ising usus M/ Organ pada abdomen normal
"imetris, warna normal, asites / Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan %ising usus M/ Organ pada abdomen normal
"imetris, warna normal, asites / Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan %ising usus M/ Organ pada abdomen normal
0
"istem musculoskeletal
%erfungsi dengan %erfungsi %erfungsi dengan baik dengan baik baik eflek patella M/ eflek patella eflek patella M/ M/
'
"istem genetalia
!. Hara"an Keluarga
'/ Terhadap masalah kesehatannya& Keluarga berharap agar tetap sehat. )/ Terhadap petugas kesehatan yang ada& #engan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa 26
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhanpenyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.
B. DIAGNOSA KEPERA8ATAN 1. Anali$a Data Data
#"& Dy. 8 mengatakan kurang pengetahuan tentang pertumbuhkembangan Dy. E mengatakan terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan aktifitas diluar. Dy. E tidak mengetahui kalau usia ' tahun harusnya bisa bicara dan duduk #O & Anak belum bisa bicara dan duduk dengan cepat Keluarga tampakk gelisah, berkeringat dingin, keluarga klien sering bertanya tentang keadaan dan prognosis anaknya. #"& Dy.8 mengatakan belum bisa merawat anaknya sehingga selalu meminta bantuan kdari pembantunya9pengasuh #O& Tampak aktivitas anaknya lebih banyak dengan pembantunya. #"& Dy. 8 mengatakan takut hal ini akan menyebabkan pertumbuhan An. F terganggu Dy. 8 mengatakan tidak tahu mengapa An. F pada saat sekarang susah untuk berbicara dan duduk #O&
Pen*e'a' >angguan tumbuh kembang motoric kasar dan halus.
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan duduk yang dialami anaknya.
Ma$ala! ; Diagn$i$ Keterlambatan tumbuh kembang motoric kasar dan halus pada anak dan penanganan b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
#efisiensi pengetahuan merawat bayi b9d ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan duduk yang dialami anaknya. Ansietas9cemas pada Ansietas9cemas pada An. F An. F keluarga Tn. E khususnya Dy. 8 b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
27
An.F tampak rewel Tampak keluarga sering bertanya keadaan anaknya
. Peru&u$an Diagn$a Ke"era3atan N. '.
Diagn$a %e"era3atan Keterlambatan tumbuh kembang motoric kasar dan halus pada anak dan
).
penanganan b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah #efisiensi pengetahuan merawat bayi b9d ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan duduk yang
*.
dialami anaknya. Ansietas9cemas pada An. F khususnya Dy. 8 b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
+. Penilaian )S4ring- Diagn$e Ke"era3atan D>. Kriteria S%r #H.'a. "ifat masalah &aktual * H '' b. Kemungkinan masalah dapat * diubah&sebagian !otensial masalah untuk dicegah& 'H)' cukup ) $enonjolnya masalah& $asalah berat, harus segera ditangani ) H ') * *
#H.)
)H') Ttal $%r 6 ;+ )9*H')9*
"ifat masalah & risiko Kemungkinan masalah dapat diubah& tidak dapat !otensial masalah untuk dicegah& tinggi $enonjolnya masalah& $asalah berat, harus segera ditangani
'9)H)'
*9*H''
Pe&'enaran %ila keadaan ini dibiarkan akan membuat keadaan anak lebih buruk sehingga bisa terjadi keterlambatan motoric kasar maupun halus disbanding dengan anakanak lain Ibu harus bisa merawat sendiri anaknya karena itu tugas dan kewajiban seorang ibu yang harus dilaksanakan.
)9)H''
#H.*
"ifat masalah&aktual Kemungkinan masalah diubah&sebagian
dapat
Ttal $%r + ;+ * H'' *
)H)) 28
6ika tidak diberikan perhatian pada anak bisa menyebabkan kurang perhatian
!otensial masalah untuk dicegah& rendah
)
dan bisa berdampak risiko gangguan mental bila tidak ditangani dengan cepat.
' H '' * *
d. $enonjolnya masalah Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani.
'H)' ) Ttal $%r 6 1;+ 6. Peneta"an Pririta$ Diagn$i$ Ke"era3atan Keluarga Pririta$ Diagn$e %e"era3atan '. Keterlambatan tumbuh kembang motoric kasar dan halus
$%r 2 )9*
pada anak dan penanganan b9d ketidakmampuan keluarga )
mengenal masalah Ansietas9cemas pada An. F khususnya
Dy. 8 b9d
2 '9*
*.
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah #efisiensi pengetahuan merawat bayi b9d ketidakmampuan
* )9*
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan duduk yang dialami anaknya. C. RENCANA TINDAKAN KEPERA8ATAN KELUARGA
'. #iagnosa '& Keterlambatan tumbuh kembang motoric kasar dan halus pada anak dan penanganan b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Tu2uan Kriteria "etelah !erilaku dilakukan psikomotor/ tindakan keperawatan selama ' H kunjungan diharapkan keluarga dapat mengenali masalah tumbuh kembanng motoric kasar dan halus pada anak
Ha$il;Stan#ar $engerti tentang tugas perkembangan motoric kasar dan halus sesuai dengan kelompok anak seusianya. $ampu melatih anaknya sendiri $ampu melakukan apa yang dilatihkan dari orang tuanya $ampu menangkap stimulasi dengan baik
29
Inter9en$i Kontrak dengan keluarga Ajarkan orang tua terhadap tugas perkembangan motoric kasar dan halus sesuai dengan kelompok anak seusianya. Ajari orang tua melatih anaknya %erikan kesempatan pada anak bermain dengan teman sebayanya %erikan stimulasi dengan cara melatih berbicara sepatah dua kata 4atihlah merangkak dengan cepat 4atihlah duduk dengan perlahan yang masih dipegang oleh orang tuanya %erikan waktu istrhat dan lakukan observasi ke pada
orang tua selama interaksi %eri pujian tehadap kemampuan memahami penjelasan yang diberikan %erikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dipahami !antau respon terhadap stimulasi yang diberikan ). #iagnosa )& Ansietas9cemas pada An. F khususnya Dy. 8 b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Tu2uan "etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ' H kunjungan diharapkan keluarga menerima keadaan putrInya.
Kriteria !erilaku psikomotor/ dan verbal pengetahuan
Ha$il;Stan#ar Ibu tidak tampak cemas ibu dapat menguraikan hal hal yang positip yang dapat dikembangkan yang berkaitan dengan keadaan anaknya seperti mau melatih anaknya dirumah, mengajak anak bermain. "etuju untuk melakukan suatu pemeriksaan yang lengkap yang dianjurkan pihak medis dalam penanganan masalah kemampuan bicara dan duduk anaknya
Inter9en$i Kontrak dengan keluarga Kaji tingkat kecemasan keluarga mengenai keadaan tumbuhkembang anak Terangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan duduk dan dapat di perbaiki secara maksimal dalam batas waktu tertentu dengan usaha yang keras. #orong keluarga untuk mau melakukan pemeriksan yang lengkap terhadap gangguan perkembangan bicara dan duduk yang di alami anaknya. "upport keluarga dalam melakukan stimulasi pada anak Kuatkan koping keluarga dalam menerima kondisi anak.
*. #aiagnosa *& #efisiensi pengetahuan merawat bayi b9d ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan duduk yang dialami anaknya. Tu2uan "etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ' H kunjungan diharapkan
Kriteria !erilaku psikomotor/ dan verbal pengetahuan
Ha$il;Stan#ar $engenali isyarat perilaku bayi yang mengkomunikasik an stress. $emodivikasi lingkungan dalam berespon terhadap 30
Inter9en$i Kontrak dengan keluarga Kaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai merawat bayi Ajarkan orang tua tentang kebutuhan bayi dan kemampuannya.
keluarga dapat merawat bayi dengan optimal
perilaku bayi. #emostrasikan cara $enunjukkan merawat bayi dengan benar. teknik penanganan %eri contoh respon yang yang layak untuk tepat terhadap isyarat meningkatkan perilaku bayi. perkembangan Ajarkan orang tua tentang normal. pertumbuhan dan perkembangan yang normal. %ekali orang tua dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi sikap perhatian dengan diajak bermain dan perawatan kebutuhan tubuh/. %erikan kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusi %eri pujian tehadap kemampuan memahami penjelasan yang diberikan %erikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dipahami -valuasi secara singkat terhadap topic yang diberikan !antau respon terhadap penjelasan yang diberikan
D. TINDAKAN KEPERA8ATAN )IMPLEMENTASITgl ? 3a%tu
Diagn$a
I&"le&enta$i
6umat )5 Agustus )'5 '*. I%
Keterlambatan tumbuh kembang motoric kasar dan halus pada anak dan penanganan b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
31
$elakukan kontrak dengan keluarga $engajarkan orang tua terhadap tugas perkembangan motoric kasar dan halus sesuai dengan kelompok anak seusianya. $engajari orang tua melatih anaknya $emberikan kesempatan pada anak bermain dengan teman sebayanya $emberikan stimulasi dengan cara melatih berbicara sepatah dua kata $elatih merangkak dengan cepat $elatihh duduk dengan perlahan yang masih dipegang oleh orang tuanya
"abtu )1 Ansietas9cemas pada Agustus )'5 An. F khususnya Dy. 8 '. I% b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
"enin )0 agustus )'5 '2. I%
#efisiensi pengetahuan merawat bayi b9d ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan duduk yang dialami anaknya.
32
$emberikan waktu istrhat dan lakukan observasi kepada orang tua selama interaksi $emberi pujian tehadap kemampuan memahami penjelasan yang diberikan $emberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dipahami $elakukan kontrak dengan keluarga $engkaji tingkat kecemasan keluarga mengenai keadaan tumbuhkembang anak $enerangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan duduk dan dapat di perbaiki secara maksimal dalam batas waktu tertentu dengan usaha yang keras. $endorong keluarga untuk mau melakukan pemeriksan yang lengkap terhadap gangguan perkembangan bicara dan duduk yang di alami anaknya. $ensupport keluarga dalam melakukan stimulasi pada anak $enguatkan koping keluarga dalam menerima kondisi anak. $elakukan kontrak dengan keluarga mengkaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai merawat bayi $engajarkan orang tua tentang kebutuhan bayi dan kemampuannya. $endemostrasikan cara merawat bayi dengan benar. $emberikan contoh respon yang tepat terhadap isyarat perilaku bayi. $engajarkan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan yang normal. $embekali orang tua dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi sikap perhatian dengan diajak bermain dan perawatan kebutuhan tubuh/. $emberikan kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusi $emberi pujian tehadap kemampuan memahami penjelasan yang diberikan $emberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dipahami
E. EALUASI TINDAKAN KEPERA8ATAN Tgl ? 3a%tu Diagn$a E9alua$i 6umat )5 Keterlambatan tumbuh "& Agustus )'5 kembang motoric kasar Dy. 8 mengatakan sedikit mengetahui '2. I% dan halus pada anak tentang pertumbuhkembangan dan penanganan b9d Dy. 8 mengatakan tidak akan bekerja ketidakmampuan terlalu keras dan banyak dirumah keluarga mengenal daripada dluar masalah Dy. E mengetahui kalau usia ' tahun harusnya bisa bicara dan duduk
"abtu )1 Ansietas9cemas pada Agustus )'5 An. F khususnya Dy. 8 ''. I% b9d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
O& Anak masih belum bisa bicara dan duduk dengan cepat Keluarga tampakk mengajarkan anak berbicara dan duduk Keluarga klien masih sering bertanya tentang keadaan dan prognosis anaknya. A& $asalah teratasi sebagian !& Intervensi dilanjutkan, evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya Ajarkan orang tua terhadap tugas perkembangan motoric kasar dan halus sesuai dengan kelompok anak seusianya. Ajari orang tua melatih anaknya %erikan kesempatan pada anak bermain dengan teman sebayanya %erikan stimulasi dengan cara melatih berbicara sepatah dua kata 4atih merangkak dengan cepat 4atihh duduk dengan perlahan yang masih dipegang oleh orang tuanya "& Dy. 8 mengatakan berkurang rasa takut terhadap ganggu pertumbuhan An. F O& An.F masih tampak rewel Tampak keluarga masih sering bertanya keadaan anaknya A& $asalah teratasi sebagian !& Intervensi dilanjutkan, evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya Kaji tingkat kecemasan keluarga mengenai keadaan tumbuhkembang
33
"enin )0 agustus )'5 '7. I%
anak Terangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan duduk dan dapat di perbaiki secara maksimal dalam batas waktu tertentu dengan usaha yang keras. #orong keluarga untuk mau melakukan pemeriksan yang lengkap terhadap gangguan perkembangan bicara dan duduk yang di alami anaknya. "upport keluarga dalam melakukan stimulasi pada anak Kuatkan koping keluarga dalam menerima kondisi anak.
#efisiensi pengetahuan "& merawat bayi b9d Dy.8 mengatakan sedikit bisa merawat ketidakmampuan anaknya sehingga untuk tidak merawat anggota membiasakan meminta bantuan dari keluarga yang pembantunya9pengasuh mengalami gangguan O& perkembangan bicara Dy. 8 mampu menjelaskan atau dan duduk yang dialami mempragakan stimulasi merawat bayi anaknya. dan halhal yang harus diperjatikan kepada anak supaya tidak kurang perhatian Tampak aktivitas anak bermain dengan orang tua A& $asalah teratasi sebagian !& Intervensi dilanjutkan, evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya Kaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai merawat bayi #emostrasikan cara merawat bayi dengan benar. %erikan contoh respon yang tepat terhadap isyarat perilaku bayi. Ajarkan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan yang normal. %ekali orang tua dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi sikap perhatian dengan diajak bermain dan perawatan kebutuhan tubuh/.
34
BAB I PENUTUP
A. KESIMPULAN
"ecara umum pengertian dari child bearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II mulai dari kehamilan samapi berlanjut sampai anak pertama berusia * bulan. Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami tugastugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang air toilet training/. $ereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang ?saat yang tepat untuk mengajar mereka@. !ada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam memahami tugastugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.
B. SARAN
+ntuk mahasiswa diharapkan agar dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga baru mempunyai anak satu dengan baik dan benar. #engan banyak membaca buku dan memahaminya dengan baik dan benar, latihanlatihan , serta praktek kasus di lapangan.
DA5TAR PUSTAKA 35