ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN GERONTIK PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION MOTION ( ROM ROM ) TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI WREDA WENING WARDOYO WARDOYO UNGARAN U NGARAN
No 1.
*.
Komponen yang dikritisi dikritisi Judul
+bstrak
Hasil penelitian Pengaruh Latihan Range Of Motion ( Rom) Rom) Terhadap Terhadap Fleksibilitas endi Lutut Pada Lansia !i Panti "reda "ening "ardoyo #ngaran Kekuatan$ %udul %urnal sudah men&antumkan 'ariabel 'ariabel yang digunakan serta tempat lokasi penelitian belum di&ant di&antumk umkann annya ya aktu aktu Kekurangan$ belum penelitian pada %udul %urnal ini. Saran$ perlu di&an &antumkan tah tahun kapan penelitian berlangsung ABSTRAK ,enua merupakan proses -isiologis yang akan mengurangi semua -ungsi organ salah satunya adalah pada sistem muskuloskeletal yang dapat menyebabkan menyebabkan keterbatasan keterbatasan gerak. Penurunan Penurunan gerak gerak persen persendian dian akan akan mengur mengurang angii akti'it akti'itas as -isik. Latihan /0, adalah salah satu alternati- latihan bagi lansia yang akan memulai program latih latihan an yang yang lebi lebih h ting tinggi gi.. Pene Penelit litia ian n akan akan melihat melihat pening peningkat katan an -leksib -leksibilit ilitas as sendi sendi lutut lutut setelah latihan /0, selama minggu. Penelitian Penelitian ini merupakan merupakan eksperimen eksperimen dengan dengan pre post test design. ubyek sebanyak 2 yang dilakukan latihan /0, sebanyak 3 kali dalam seminggu selama minggu. Fleksibilitas sendi diukur diukur pada pada sebelu sebelum m setelah setelah 4 minggu minggu dan setelah latihan /0,. Hasil Hasil pene penelit litian ian menu menun% n%uk ukka kan n bah bahaa ada ada peningkatan yang signi-ikan antara pengukuran pertamakedua pada -leksi sendi lutut kanan dan kiri dan antara pengukuran pertamaketiga pada -leksi sendi lutut kiri. impulan pada penelitian ini adalah latihan /0, dapat meni mening ngka katk tkan an -lek -leksi sibi bilit litas as sendi sendi lutu lututt kiri kiri sebesar 435 atau 64738. Kata kun! $ latihan /0, -leksibiliats sendi
lansia
4.
Latar belakang
Kekuatan$ abstrak yang ditampilkan dalam penelitian ini &ukup lengkap mulai dari latar belakang metode yang digunakan hasil serta kesimpulan. +bstrak %uga dibuat dalam dua bahasa bahasa indonesia dan bahasa inggris. Pada proses menua biasanya ter%adi penurunan produksi &airan sino'ia pada persendian dan tonus otot kartilago sendi men%adi lebih tipis dan ligamentum men%adi lebih kaku serta ter%adi penurunan kelenturan (-leksibilitas) sehingga mengurangi gerakan persendian. +danya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut (Tortora dan 9raboski *::4; "old 1<<<). Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan akti'itas -isik ( physical activity) dan latihan (exercise) sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan akti'itas kehidupan seharihari (activity daily living = ADL). Latihan dan akti'itas -isik pada lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan persendian tonus otot dan mengurangi masalah -leksibilitas ("old 1<<<). Range of Motion ( ROM ) merupakan salah satu indikator -isik yang berhubungan dengan -ungsi pergerakan (>aston 1<<<). ,enurut Ko?ier (*::6) /0, dapat diartikan sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa menyebabkan rasa nyeri. Latihan /0, merupakan salah satu alternati- latihan yang dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi. Latihan /0, dapat dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi terlentang di tempat tidur ("old 1<<<). Pada sur'ei aal di Panti "reda "ening "ardoyo #ngaran lansia yang mengalami keterbatasan gerak dan kelemahan -isik tidak mengikuti kegiatan senam yang dilaksanakan setiap hari dan tidak melakukan latihan untuk memperbaiki keadaannya. +danya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya
pemakaian sendi dapat memperparah kondisi sistem muskuloskeletal yang mengalami penurunan karena proses menua (Tortora dan 9raboski *::4; "old 1<<<). ,enurut !ep.Kes /@ (1<<2) lansia yang kurang mampu melakukan latihan -isik atau olah raga karena sakit dan lemah dapat melakukan gerakan gerakan sederhana yang menyerupai senam dan menurut ,artini (*::6) Latihan /0, baik sebagai persiapan untuk lansia yang lemah -isik dalam permulaan program latihan. !engan latihan /0, diharapkan dapat meningkatkan -leksibilitas sendi pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak sendi sehingga lansia dapat men%alankan akti'itas kehidupan seharihari dengan lebih mandiri atau latihan yang lebih tinggi seperti latihan senam oleh karena itu penulis bermaksud mengungkapkan besaran peningkatan -leksibiltas sendi dan kekuatan otot pada lansia setelah melakukan latihan /0,.
6.
Tu%uan penelitian
Kekuatan$ dalam penelitian ini sudah di%elaskan dengan terperin&i latar belakang alasan mengapa peneliti memilih untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut dilihat dari -enomena yang ada di berbagai panti reda banyak lansia yang memilih untuk tidak berakti-itas seperti senam pagi. Kekurangan$ penelitian ini tampaknya kurang menyampaikan beberapa sumber penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian sekarang. Tu"uan u#u#$ untuk mengungkapkan besaran peningkatan -leksibiltas sendi dan kekuatan otot pada lansia setelah melakukan latihan /0,. Kekurangan$ dalam penelitian ini tidak di%elaskan se&ara eksplisit mengenai tu%uan umum dan tu%uan khusus dari penelitian. Saran$ sebaiknya di%elaskan tu%uan penelitian baik umum maupun khusus sehingga penganalisi dapat memba&a arah yang
3.
Aariabel 'ariabel penelitian
.
7.
!e-inisi operasional
,etode penelitian dan pengambilan sampel
dikehendaki peneliti. Kekurangan$ baik 'ariabel bebas maupun 'ariabel terikat sama sama tidak di&antumkan dalam penelitian ini. Saran$ perlu untuk men&antumkan 'ariabel 'ariabel yang digunakan dalam penelitian. !ilihat dari %udul penelitian ini 'ariabel bebasnya adalah latihan /0, sedangkan 'ariabel terikatnya adalah -leksibilitas sendi lutut. Pengukuran -leksibilitas sendi dengan mengukur /0, menggunakan goniometer merk PASS . Pengukuran -leksibilitas sendi dilakukan sebelum setelah 4 minggu dan minggu latihan /0, (Norkin and "hite 1<23). Kekurangan$ de-inisi operasional yang bagus seyogyanya mengandung beberapa unsur antara lain 'ariabel yang digunakan alat ukur hasil ukur dan skala yang digunakan. !alam penelitian ini tampaknya belum dibuat de-inisi operasional seperti itu. !esain penelitian adalah pre and post test design. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Panti "reda "ening "ardoyo #ngaran dengan kriteria inklusinya adalah lansia yang mengalami keterbatasan gerak dan mobilisasi terbatas kelemahan -isik dan tidak mengikuti kegiatan senam mengalami penurunan akti'itas (diukur dengan menggunakan @ndeks Kat?) tidak mengalami kontraktur pada persendian dan tidak mengalami kelumpuhan. Populasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 2 lansia. Kriteria eksklusinya adalah mempunyai penyakit pada persendian saat dilaksanakan penelitian dan tidak dapat beker%asama (tidak mau mengikuti latihan). ubyek penelitian sebanyak 2 lansia ber%enis kelamin anita sebanyak 2738 dan pria sebanyak 1*38 semua subyek mengalami keterbatasan gerak B 2 bulan dan penyakit yang diderita subyek adalah osteoporosis hipertensi dan %antung.
2.
<.
Pengolahan data
Hasil
1:.
Pembahasan
11.
Kesimpulan
,etode penelitian dan Kekuatan$ pengambilan sampel sudah di%elaskan se&ara rin&i. Latihan /0, dilakukan 3 kali dalam seminggu selama minggu. Pada minggu pertama latihan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap gerakan dan selan%utnya pada minggu kedua dilakukan kali setiap gerakan hingga pada minggu keenam gerakan dilakukan sebanyak 1: kali. Latihan /0, dilakukan pada bidang sagital dengan posisi duduk atau berdiri. #ntuk melihat adanya perbedaan peningkatan yang bermakna antara pengukuran pertama dan kedua; kedua dan ketiga ; pertama dan ketiga dilakukan u%i analisis Wilcoxon Signed Rank est. Kekuatan$ sudah di %elaskan %uga mengenai teknik pengolahan data yang digunakan yakni dengan u%i Wilcoxon Signed Rank est. Kekurangan$ seyogyanya ditambahkan mengenai tahap pengolahan data mulai dari editing! coding! entry data dan ta"#lating. HASIL !ari hasil penelitian diperoleh baha terdapat peningkatan rerata -leksibilitas sendi lutut kanan dan kiri pada pengukuran kedua (setelah 4 minggu latihan /0,) dan ketiga (setelah minggu latihan /0,). Terdapat peningkatan yang bermakna (p :::3) antara pengukuran pertama dan kedua. Pada pengukuran pertama ketiga pada -leksi sendi lutut kiri (p :::1)$ebanyak *38 subyek penelitian sendi lutut mengalami posisi -leksi dan tidak ada peningkatan -leksibilitas sendi pada pengukuran kedua dan ketiga. Kekuatan$ sudah di%elaskan se&ara terperin&i. dalam pembahasan sudah Kekuatan$ di%elaskan tentang latihan /0, dan -leksibilitas sendi lutut pada lansia serta teori teori yang mendukung hasil penelitian tersebut. Fleksibilitas sendi lutut kiri pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak meningkat setelah
melakukan latihan /0, selama 4 minggu sebesar 4127C dan selama minggu sebesar 43C. #ntuk meningkatkan -leksibilitas sendi lutut pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak latihan /0, harus dilakukan 3 kali dalam seminggu minimal selama 4 minggu se&ara berturutturut dengan pengulangan gerakan sebanyak 7 kali untuk setiap gerakan. #ntuk mengetahui dampak latihan berbentuk /0, yang lebih komprehensi- harus dilakukan latihan /0, pada semua %enis gerakan pada setiap sendi dan dalam %umlah sampel yang besar. Kekuatan$ Kesimpulan dan saran sudah tepat sesuai dengan tu%uan penelitian.
I#%&!ka'! Ke%eraatan
1. Hasil penelitian diatas menun%ukkan betapa pentingnya melakukan mobilisasi bagi manula khususnya gerakan gerakan yang berhubungan dengan sendi dan tulang maka kita sebagai petugas kesehatan seyogyanya mampu mengedukasi lansia untuk akti- dalam akti'itas yang tentu sa%a sesuai dengan kemampuan mereka seperti senam lansia latihan /0, dan %alan sehat. *. Petugas kesehatan dapat pula beker%asama dengan akti'is masyarakat di pedesaan dan perkotaan untuk melakukan kegiatan lansia bersama.
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION ( ROM ) TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI WREDA WENING WARDOYO UNGARAN arah #lliya (Program tudi @lmu Keperaatan FK #N!@P) Dambang oempeno (Fakultas Kedokteran #ni'ersitas 9ad%ah ,ada) D,. "ara Kushartanti (Fakultas @lmu Keolahragaan #ni'ersitas Negeri Eogyakarta)
ABSTRAK
,enua merupakan proses -isiologis yang akan mengurangi semua -ungsi organ salah satunya adalah pada sistem muskuloskeletal yang dapat menyebabkan keterbatasan gerak. Penurunan gerak persendian akan mengurangi akti'itas -isik. Latihan /0, adalah salah satu alternati- latihan bagi lansia yang akan memulai program latihan yang lebih tinggi. Penelitian akan melihat peningkatan -leksibilitas sendi lutut setelah latihan /0, selama minggu. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan pre post test design. ubyek sebanyak 2 yang dilakukan latihan /0, sebanyak 3 kali dalam seminggu selama minggu. Fleksibilitas sendi diukur pada sebelum setelah 4 minggu dan setelah latihan /0,. Hasil penelitian menun%ukkan baha ada peningkatan yang signi-ikan antara pengukuran pertamakedua pada -leksi sendi lutut kanan dan kiri dan antara pengukuran pertamaketiga pada -leksi sendi lutut kiri. impulan pada penelitian ini adalah latihan /0, selama dapat meningkatkan -leksibilitas sendi lutut kiri sebesar 435 atau 64738. Kata kun! $ latihan /0, -leksibiliats sendi lansia ABSTRACT
Aging is a physiological process that $ill red#ce the f#nction of all organs! among other the m#sc#loskeletal system! that ca#se a movement limitation. %nder less of the &oints $ill red#ce the physical activities. ROM exercise is an alternative
exercise for the elder $ho $ill "egin the next exercise program. his st#dy is an investigation $hether ROM exercise can improve the &oint's flexi"ility. his is an experimental st#dy! $ith pre and post test design. he s#"&ects are eight elder! $ho $ill do the ROM exercise five times a $eek d#ring six $eeks. he &oint's flexi"ility is meas#red "efore! after third and sixth $eek ROM exercise. here are significant increased of means on first(second flexion meas#rements at right and left the knee &oint and on first(third at left knee &oint. he concl#sion of this st#dy is that ROM exercise can improve the knee &oint's flexi"ility #ntil )*+ or ,)!-*. /ey Words 0 ROM exercise! 1oint's 2lexi"ility! 3lder. PENDAHULUAN
Pada proses menua biasanya ter%adi penurunan produksi &airan sino'ia pada persendian dan tonus otot kartilago sendi men%adi lebih tipis dan ligamentum men%adi lebih kaku serta ter%adi penurunan kelenturan (-leksibilitas) sehingga mengurangi gerakan persendian. +danya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut (Tortora dan 9raboski *::4; "old 1<<<). Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan akti'itas -isik ( physical activity) dan latihan (exercise) sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan akti'itas kehidupan seharihari (activity daily living = ADL). Latihan dan akti'itas -isik pada lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan persendian tonus otot dan mengurangi masalah -leksibilitas ("old 1<<<). Range of Motion ( ROM ) merupakan salah satu indikator -isik yang berhubungan dengan -ungsi pergerakan (>aston 1<<<). ,enurut Ko?ier (*::6) /0, dapat diartikan sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa menyebabkan rasa nyeri. Latihan /0, merupakan salah satu alternati- latihan yang dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi. Latihan /0, dapat dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi terlentang di tempat tidur ("old 1<<<). Pada sur'ei aal di Panti "reda "ening "ardoyo #ngaran lansia yang mengalami keterbatasan gerak dan kelemahan -isik tidak mengikuti kegiatan
senam yang dilaksanakan setiap hari dan tidak melakukan latihan untuk memperbaiki keadaannya. +danya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi sistem muskuloskeletal yang mengalami penurunan karena proses menua (Tortora dan 9raboski *::4; "old 1<<<). ,enurut !ep.Kes /@ (1<<2) lansia yang kurang mampu melakukan latihan -isik atau olah raga karena sakit dan lemah dapat melakukan gerakan gerakan sederhana yang menyerupai senam dan menurut ,artini (*::6) Latihan /0, baik sebagai persiapan untuk lansia yang lemah -isik dalam permulaan program latihan. !engan latihan /0, diharapkan dapat meningkatkan -leksibilitas sendi pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak sendi sehingga lansia dapat men%alankan akti'itas kehidupan seharihari dengan lebih mandiri atau latihan yang lebih tinggi seperti latihan senam oleh karena itu penulis bermaksud mengungkapkan besaran peningkatan -leksibiltas sendi dan kekuatan otot pada lansia setelah melakukan latihan /0,. BAHAN DAN ARA
!esain penelitian adalah pre and post test design. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Panti "reda "ening "ardoyo #ngaran dengan kriteria inklusinya adalah lansia yang mengalami keterbatasan gerak dan mobilisasi terbatas kelemahan -isik dan tidak mengikuti kegiatan senam mengalami penurunan akti'itas (diukur dengan menggunakan @ndeks Kat?) tidak mengalami kontraktur pada persendian dan tidak mengalami kelumpuhan. Populasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 2 lansia. Kriteria eksklusinya adalah mempunyai penyakit pada persendian saat dilaksanakan penelitian dan tidak dapat beker%asama (tidak mau mengikuti latihan). Pengukuran -leksibilitas sendi dengan mengukur /0, menggunakan goniometer merk PASS . Pengukuran -leksibilitas sendi dilakukan sebelum setelah 4 minggu dan minggu latihan /0, (Norkin and "hite 1<23). Latihan /0, dilakukan 3 kali dalam seminggu selama minggu. Pada minggu pertama latihan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap gerakan dan selan%utnya pada minggu kedua dilakukan kali setiap gerakan hingga pada minggu keenam gerakan dilakukan sebanyak 1: kali. Latihan /0, dilakukan pada bidang sagital dengan
posisi duduk atau berdiri. #ntuk melihat adanya perbedaan peningkatan yang bermakna antara pengukuran pertama dan kedua ; kedua dan ketiga ; pertama dan ketiga dilakukan u%i analisis Wilcoxon Signed Rank est. HASIL a$ Karakter!'t!k 'u*+ek
ubyek penelitian sebanyak 2 lansia ber%enis kelamin anita sebanyak 2738 dan pria sebanyak 1*38 semua subyek mengalami keterbatasan gerak B 2 bulan dan penyakit yang diderita subyek adalah osteoporosis hipertensi dan %antung. *$ Ha'!& %engukuran RO, 'en-! &utut Ta*e& .
No 1 * 4 6 4 5!5*
Aariabel Fleksi sendi lutut kanan Fleksi sendi lutut kiri !alam posisi -leksi (kanan) !alam posisi -leksi (kiri)
/erata (dera%at) 1 <41* 2::: **3 *3
* 1:273 11127 **3 *3
Pada tabel 1 terdapat peningkatan rerata -leksibilitas sendi lutut kanan dan kiri pada pengukuran kedua (setelah 4 minggu latihan /0,) dan ketiga (setelah minggu latihan /0,). Terdapat peningkatan yang bermakna (p :::3) antara pengukuran pertama dan kedua. Pada pengukuran pertamaketiga pada -leksi sendi lutut kiri (p :::1) $ ebanyak *38 subyek penelitian sendi lutut mengalami posisi -leksi dan tidak ada peningkatan -leksibilitas sendi pada pengukuran kedua dan ketiga.
DISKUSI
ubyek pada penelitian ini sebanyak 2738 adalah anita menurut !urstine et al . (*:::) dalam Dron (*::) ada tiga tu%uan utama latihan khususnya bagi anita yang mengalami ketidakmampuan untuk berpartisipasi
4 1:273 11*:: **3 *3
dalam akti'itas -isik yaitu memulihkan kondisi dari "edrest atau keterbatasan akti'itas mengoptimalkan -ungsi -isik dan meningkatkan kesehatan dan kese%ahteraan. Latihan /0, adalah latihan yang menggerakkan persendian seoptimal dan seluas mungkin sesuai kemampuan seseorang yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang digerakkan. +danya pergerakan pada persendian akan menyebabkan ter%adinya peningkatan aliran darah ke dalam kapsula sendi (+strand et al. *::4 ; Junuera 1<<2). Ketika sendi digerakkan permukaan kartilago antara kedua tulang akan saling bergesekan. Kartilago banyak mengandung proteoglikans yang menempel pada asam hialuronat yang bersi-at hidrophilik sehingga kartilago banyak mengandung air sebanyak 7:738. +danya penekanan pada kartilago akan mendesak air keluar dari matrik kartilago ke &airan sino'ia. Dila tekanan berhenti maka air yang keluar ke &airan sino'ia akan ditarik kembali dengan membaa nutrisi dari &airan sino'ia (Ha??ard et al.! *::4 ; Jenkins *::3). ,enurut Jenkins (*::3) penurunan /0, disebabkan oleh tidak adanya akti'itas dan untuk mempertahankan kenormalan /0, sendi dan otot harus digerakkan dengan maksimum dan dilakukan se&ara teratur ("inters et al . *::6) seperti dengan senam ai 6hi -leksibilitas sendi anita berusia 3: tahun ke atas dapat ditingkatkan (usanto *:::). Latihan peregangan statik ( static stretching7 pada usia deasa %uga dapat meningkatkan -leksibilitas sendi (Herriott et al . *::6). Hasil penelitian menun%ukkan terdapat peningkatan yang bermakna (pG::3) antara pengukuran pertama dan kedua ; pertama dan ketiga pada -leksi sendi lutut kiri. Terdapat peningkatan /0, sendi lutut kiri antara pengukuran pertamaketiga sebesar 435 dan antara pengukuran pertamakedua sebesar 41275. Hasil tersebut menun%ukkan baha latihan /0, selama 4 minggu sudah dapat meningkatkan /0, -leksi sendi lutut pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak. ,enurut Dandy dan Dringgle (1<<<) latihan untuk meningkatkan /0, dapat dilakukan 3 hari dalam setiap minggu selama minggu yang dilakukan sebanyak 1 atau 4I dalam sehari dengan latihan peregangan pasi- dan statik. ,enurut Nelson dan Dandy (*::6) Terdapat peningkatan /0, -leksi sendi lutut
setelah dilakukan latihan peregangan statik atau latihan eksentrik selama minggu. /0, sendi lutut %uga meningkat setelah protokol peregangan selesai (pernoga et al.! *::1). Pada sendi lutut terdapat *38 subyek yang mengalami kekakuan (persendian pada posisi -leksi) dan tidak dapat diperbaiki dengan latihan berbentuk /0,. Kekakuan dapat disebabkan oleh adanya kalsi-ikasi pada lansia yang akan menurunkan -leksibilitas sendi. endi lutut mempunyai struktur ligamentum yang kuat karena ber-ungsi sebagai penopang tubuh hal ini %uga akan mempengaruhi kemungkinan ter%adinya kekakuan pada sendi lutut (Tortora dan 9raboski *::4). +kti'itas seharihari yang mempengaruhi /0, sendi lutut adalah ber%alan dan duduk. Hasil penelitian %uga menun%ukan nilai maksimal /0, -leksi sendi lutut pada lansia sebesar 1135 maka dapat disimpulkan ter%adi penurunan /0, pada -leksi sendi lutut sebesar *:8 dari nilai normalnya yaitu 1435 Faktor yang mempengaruhi /0, adalah usia dan %enis kelamin yaitu /0, pada usia tua lebih rendah dari pada usia muda dan anita lebih baik daripada lakilaki (lark *::). Namun menurut "ol%&ik et al.! (*:::) tidak ada perbedaan yang bermakna antara usia dan %enis kelamin pada /0,. Pada usia 3: tahun keatas yang mengikuti senam ai(6hi! memiliki -leksibilitas sendi yang lebih baik daripada kelompok yang tidak mengikuti senam (usanto *:::). ubyek penelitian telah mengalami keterbatasan gerak B 2 bulan. !ari hasil obser'asi mobilisasi yang dilakukan oleh subyek hanya duduk dan ber%alan di sekitar kamar tidur ruang tengah teras ke kamar mandi untuk buang air ke&il dan besar serta tidak pernah mengikuti kegiatan atau latihan yang dapat meningkatkan mobilitasnya. Ketika pergerakan seseorang berkurang maka persendian men%adi lebih kaku terasa nyeri dan akan mengurangi /0, sampai mengurangi kemampuan berakti'itas (usanto *:::) dan menurut Tortora dan 9raboski (*::4) ; herood (*::1) lansia yang tidak melakukan latihan untuk meningkatkan mobilitasnya dapat memperparah kondisi -is iknya. SI,PULAN
Fleksibilitas sendi lutut kiri pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak meningkat setelah melakukan latihan /0, selama 4 minggu sebesar 4127C dan
selama minggu sebesar 43C. #ntuk meningkatkan -leksibilitas sendi lutut pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak latihan /0, harus dilakukan 3 kali dalam seminggu minimal selama 4 minggu se&ara berturutturut dengan pengulangan gerakan sebanyak 7 kali untuk setiap gerakan. #ntuk mengetahui dampak latihan berbentuk /0, yang lebih komprehensi- harus dilakukan latihan /0, pada semua %enis gerakan pada setiap sendi dan dalam %umlah sampel yang besar.
KEPUSTAKAAN
+strand P0. /odahl K. !ahl H+. and tromme . *::4 ext"ook of $ork physiology 0 physiological "ases of exercise Human kineti& #nited tates. Dandy ". @rion J. and Dringgler ,. 1<<7 The >--e&t o- Time and Freuen&y o- tati& tret&hing on FleIibility o- the Hamstring ,us&les 1o#rnal of athletic training! 4 $ 666<. Dron
>. *:: 3xercise and $omen $ith physical disa"ilities pra&titionersguide to primary &are Primary Health are onsiderations.
!ep.kes /@. 1<<2 Pedoman pem"inaan kesehatan #sia lant "agi pet#gas kesehatan !ep.Kes /@ Jakarta. >aston K. 1<<< 8erontology reha"ilitation n#rsing ".D. aunders ompany Philadelphia. >laine . Du&hner . !a'id Prohaska T. /immer J. *::6 Physi&al +&ti'ity Programs and Deha'ior ounseling in 0lder +dult Populations Medicine 9 science in sport 9 exercise 4(11). >llis J. 1<< Mod#les for "asic n#rsing skill! Lippin&ott ompany Philadelphia. Ha??ard/ ". Dlass/ John. Halter J. 0uslander J and Tinetti ,ary Principles of geriatric medicine and gerontology *::4 Pp. <1<<63 ,&9/+"H@LL Ne Eork. Jenkins L. *::3 ,aIimi?ing /ange o- ,otion @n 0lder +dult. he &o#rnal on active aging! January February 3:33 Herriott ,. olberg . Parson H. Nunnold T. and Ainik +. *::6 >--e&ts o- 2 "eeks o- FleIibility and /esistan&e Training in 0lder +dults "ith Type * !iabetes Dia"etes care *7 (1*) $ *<22<
Junuera L. arneiro J. and Kelley /0. 1<<2 :istologi dasar +lih Dahasa Tamboyong J. >9 Jakarta. Kisner . and olby L+. 1<23 herape#tic exercise fo#ndations and techni;#es F.+. !a'is ompany Philadelphia. Ko?ier D. >rb 9. and Dlais K. *::6 2#ndamental of n#rsing! concepts! process and practice +ddison "esley Publishing ompany @n& ali-ornia. ,artini *::6 >Ier&ise -or Frail 0lder +dults 8eriatric 3<(*) *24:. Nelson /. Dandy ". *::6 >&&entri& Training and tati& tret&hing @mpro'e hamstring FleIibility o- High &hool ,ales 1o#rnal of athletic training. 4< (4) *362. Norkin and "hite 1<23 Meas#rement of &oint motion! a g#ide to goniometry! F.+. !a'is ompany Philadelphia. herood L. *::1 2isiologi man#sia +lih Dahasa. Pendit >d. antoso >9 Jakarta. pernoga . +rnold D. and 9ansnede D. *::1 !uration o- ,aintained Hamstring FleIibility +-ter a 0neTime ,odi-ied Hold/eleI tret&hing Proto&ol 1o#rnal of athletic training . 4 (1). 662. usanto Ha. *::: Pengaruh senam Taihi terhadap -leksibilitas anita berusia 3: tahun ke atas 1#rnal kedokteran yarsi 2 (1) $ 3432. Tortora 9/. and 9raboski H. *::4 Principles of anatomy and physyology John "iley ons. @n& #+. "inters ,. Dlake . Trost J. Drinker TD,. Loe L. 9arber ,D. +nd "ainner /. *::6 Passi'e Aersus +&ti'e tre&hing o- Hip FleIor ,us&le in ub%e&ts "ith a /andomi?ed Physical therapy 26 (<) ; 2::7. "old 9. 1<<<
Itremity Joint Torues and /ange o- ,otion #sed !uring ingletep Dalan&e /e&o'ery From a Forard Fall 1o#rnal of "iomechanics! 46 ; 774.