Case Report Session
IMPETIGO KRUSTOSA
oleh :
Teda Faadhila
1210312106
Nathasa Firdaasari
1210313023
Ro!" P#tra$a
12103130%&
Pe$!i$!i' dr( )ili Ira*ati+ M( ,io$ed
FAKU)T AKU)TAS KE-OKTERAN KE-OKTERA N UNI.ERSITAS U NI.ERSITAS AN-A)AS PA-ANG 201%
1
BAB I PENDAHULUAN
I(1(
)atar ,ela/a' Impet Impetgo go adalah adalah penya penyaki ki kuli kuli superf superfsia siall yang yang diseba disebabk bkan an inek ineksi si piogenik oleh bakeri Gram posit. Impetgo lebih sering erjadi pada usia anakanak walaupun pada orang dewasa dapa erjadi. Penularan impetgo ergolong tnggi, tnggi, eru eruama ama melalu melaluii kon konak ak langsu langsung. ng. Indivi Individu du yang yang erin erine eks ksii dapa dapa mengin mengine eks ksii dirin dirinya ya sendir sendirii aau aau orang orang lain lain seela seelah h mengga menggaruk ruk lesi. lesi. Ine Ineks ksii seringkali menyebar dengan epa di sekolah, empa penitpan anak aau pada empa empa deng dengan an hygie ygiene ne buru buruk k aau au jug juga emp empa a tngg tnggal al yang yang pada pada penduduk!,",# Impetgo krusosa merupakan jenis ineksi piogenik yang paling banyak diemukan di dunia $%&' dari kasus impetgo(.",#,) Impetgo krusosa harus diobat seara epa dan epa karena dapa menyebabkan beberapa komplikasi eruama glomerulonerits aku.* +erapi +erapi antbiotk opikal merupakan pilihan perama impetgo eruama bila lesi yang erbaas, anpa gejala sisemik aau komplikasi komplikasi semenara erapi sisemik dipertmbangkan bila diperlukan.!,*
2
I(2(
T##a a. emahami defnisi, etologi, epidemiologi, paofsiologi, anda gejala, diagnosa banding, komplikasi, penaalaksanaan dan prognosi Impetgo rusosa. b. apa mengeahui dan membedakan diagnosa banding dari Impetgo rusosa.
I(3(
Maaat a. /ebagai sumber inormasi dan pelengkap bahan rerensi. b. 0nuk mendapakan pengeahuan yang bermanaa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Definisi
I$eti'o /r#stosa $er#a/a e"a/it ie/si io'ei/ /#lit s#erisial "a' dise!a!/a oleh /aphyloous aureus, /repoous group 1 bea-hemolitkus $G123/(, aau kombinasi keduanya dan digambarkan dengan perubahan vesikel berdinding tpis, diskre, menjadi pusul dan rupur sera mengering membenuk krusa 3oney-olored. dengan epi yang mudah dilepaskan.!,* Pada negara maju, impetgo krusosa banyak disebabkan oleh /aphyloous aureus dan sediki oleh /repoous group 1 bea-hemolitkus $/repoous pyogenes(. 2anyak penelitan yang menemukan *&-4&' kasus
3
impetgo krusosa penyebabnya adalah /aphyloous aureus dan "&-)*' kasus merupakan kombinasi /aphyloous aureus dengan /repoous pyogenes. 5amun di negara berkembang, yang menjadi penyebab uama impetgo krusosa adalah /repoous pyogenes.),*,4 /aphyloous aureus banyak erdapa pada aring, hidung, aksila dan perineal merupakan empa berkembangnya penyaki impetgo krusosa"
II.".
6pidemiologi +erjadinya penyaki impetgo krusosa di seluruh dunia ergolong relat sering. Penyaki ini banyak erjadi pada anak - anak kisaran usia "-* ahun dengan rasio yang sama anara laki-laki dan perempuan. i 1merika, impetgo merupakan !&' dari penyaki kuli anak yang menjadi penyaki ineksi kuli bakeri uama dan penyaki kuli peringka tga erbesar pada anak. i Inggris kejadian impetgo pada anak sampai usia ) ahun sebanyak ",7' perahun dan !,4' pada anak usia *-!* ahun. !,#,),4 Impetgo krusosa banyak erjadi pada musim panas dan daerah lembab, sepert 1merika /elaan yang merupakan daerah endemik dan predominan, dengan punak insiden di akhir musim panas. 1nak-anak prasekolah dan sekolah paling sering erineksi. Pada usia dewasa, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan." isamping iu, ada beberapa akor yang dapa mendukung erjadinya impetgo krusosa sepert8
hunian pada higiene buruk hewan peliharaan
4
keadaan yang mengganggu inegrias epidermis kuli sepert gigian serangga, herpes simpleks, varisela, abrasi, aau luka bakar.!,),*
II.#.
Paogenesis
Ga$!ar 1( Str#/t#r Streto55o5#s P"o'ees da s#!stasi"a
I$eti'o /r#stosa di$#lai /eti/a tra#$a /e5il teradi ada /#lit or$al se!a'ai portal of entry "a' teraar oleh /#$a $elal#i /ota/ &
la's#' de'a asie ata# de'a seseora' "a' $eadi carrier ( K#$a terse!#t !er/e$!a' !ia/ di/#lit da a/a $e"e!a!/a ter!et#/"a lesi dala$ sat# sa$ai d#a $i''#( 6 9ara ineksi pada impetgo krusosa ada ", yaiu ineksi primer dan ineksi sekunder.
Ineksi Primer Ineksi primer, biasanya erjadi pada anak-anak. 1walnya, kuman menyebar dari hidung ke kuli normal $kira-kira !! hari(, kemudian berkembang menjadi lesi pada kuli. :esi biasanya tmbul di aas kuli wajah $eruama sekiar lubang hidung( aau eksremias seelah rauma.) Ineksi sekunder Ineksi sekunder erjadi bila elah ada penyaki kuli lain sebelumnya $impetginisasi( sepert dermatts aopik, dermatts sats, psoariasis vulgaris, /:6 kronik, pioderma gangrenosum, herpes simpleks, varisela, herpes ;oser, pedikulosis, skabies, ineksi jamur dermaofa, gigian serangga, luka lee, luka goresan, dan luka bakar, dapa erjadi pada semua umur",%. Impetgo krusosa biasanya erjadi akiba rauma superfsialis dan robekan pada epidermis, akibanya kuli yang mengalami rauma ersebu menghasilkan suau proein yang mengakibakan bakeri dapa meleka dan membenuk suau ineksi impetgo krusosa". eluhan biasanya gaal dan nyeri) Impetgo krusosa sanga menular, berkembang dengan epa melalui konak langsung dari orang ke orang. Impetgo banyak erjadi pada musim panas dan uaa yang lembab. Pada anak-anak sumber ineksinya yaiu binaang peliharaan, kuku angan yang koor, anak-anak lainnya di sekolah, daerah rumah
6
kumuh, sedangkan pada dewasa sumbernya yaiu t#/a' 5#/#r+ salo
/e5ati/a+ /ola$ rea'+ dan dari anak-anak yang elah erineksi*.
II.).
3isopaologi +erjadinya in
II.5.
Manifestasi Klinis Impetgo krusosa dapa erjadi di mana saja pada ubuh, eapi biasanya pada bagian ubuh yang sering erpapar dari luar misalnya wajah, leher, dan eksremias.
I$eti'o Kr#stosa dia*ali de'a $#5#l"a erite$a
!er#/#ra /#ra' le!ih 2 $$ "a' de'a 5eat $e$!et#/ esi/el+ !#la ata# #st#l !erdidi' tiis( Ke$#dia esi/el+ !#la ata# #st#l terse!#t r#t#r $eadi erosi /e$#dia e/s#dat sero#r#le $e'eri' da $eadi /r#sta "a' !er*ara /#i' /ee$asa 7honey-colored 8 da daat $el#as le!ih dari 2 5$( )esi !iasa"a !er/elo$o/ da seri' /ol#e $el#as se5ara irre'#ler( Pada /#lit de'a !a"a/ i'$e+ lesi daat disertai hioi'$etasi ata# hieri'$etasi( Kr#sta ada a/hir"a $e'eri' da leas dari dasar "a' erite$a taa e$!et#/a ari'a s5ar(1+4+&+% )esi daat $e$!esar da $el#as $e'eai lo/asi !ar# dala$ *a/t# !e!eraa $i''# aa!ila tida/ dio!ati( Pada !e!eraa ora' lesi 9
daat re$isi sota dala$ 23 $i''# ata# le!ih la$a ter#ta$a !ila terdaat e"a/it a/i!at arasit ata# ada i/li$ aas da le$!a!+ a$# lesi #'a daat $el#as /e der$is $e$!et#/ #l/#s 7e/ti$a8( 1+4 Kelear li$e re'ioal daat $e'ala$i e$!esara ada 0; asie taa e'o!ata 7ter#ta$a ada ie/si Streptococcus8 da daat disertai de$a$( Me$!ra $#/osa ara' terli!at(
1+4+&
Gambar ". impetgo krusosa di eksremias superior pada anak-anak!.
Gambar #. impetgo krusosa di sekiar lubang hidung dan mulu pada anakanak).
II.4
iagnosis
%
iagnosis impetgo
krusosa diegakkan melalui anamnesis dan
pemeriksaan fsik dengan mengidentfkasi anda dan gejala yang ada dan dapa dibanu dengan pemeriksaan penunjang sepert pewarnaan Gram, biakan kuman, dan es serologi sera hisopaologi.",7 Pada pulasan gram, diemukan ous Gram posit yang lebih erliha bila pemeriksaan dilakukan saa lesi masih berupa vesikel. 2iasanya diperlukan pemeriksaan biakan kuman dan sensitvias bila erapi tdak menghasilkan respon baik yang menunjukkan sudah erjadi resisensi kuman. Pada pemeriksaan serologi didapakan 1/= ter posit lemah pada pioderma srepoous. :eukosiosis diemukan pada sebagian penderia impetgo krusosa. ",7
II.%.
iagnosis 2anding iagnosis banding Impetgo krusosa erdiri dari8 a. ermatts 1opik +erdapa riwaya aopi sepert asma, rhinits alergika. :esi prurius kronik dan kuli kering abnormal dapa diserai likenifkasi.#,> b. ermatts onak Gaal pada daerah sensit yang konak dengan bahan irian. # .
3erpes /impleks ?esikel dengan dasar eriema yang rupur menjadi erosi diuupi krusa. 0mumnya erdapa demam, malaise, diserai limadenopat. #,>
d. ?arisela +erdapa gejala prodomal sepert demam, malaise, anoreksia. ?esikel dinding tpis dengan dasar eriema $bermula di runkus dan
menyebar ke wajah dan eksremias( yang kemudian rupur membenuk krusa $lesi berbagai sadium(.# e. andidiasis andidiasis $ineksi jamur andida(8 papul eriem, basah, umumnya di daerah selapu lendir aau daerah lipaan. # .
iskoid lupus eriemaous iemukan $plak(, baas egas yang mengenai sampai olikel rambu. #
g.
6ktma :esi berkrusa yang menuupi daerah ulkus yang meneap selama beberapa minggu dan sembuh dengan jaringan paru bila mengineksi dermis. #
h. Gigian serangga +erdapa papul pada daerah gigian, dapa nyeri. # i.
/kabies Papul yang keil dan menyebar, erdapa erowongan pada sela-sela jari, gaal pada malam hari.#
II.7.
omplikasi !. 6ktma Impetgo yang tdak diobat dapa meluas lebih dalam dan penerasi ke epidermis menjadi ektma. 6ktma merupakan pioderma pada jaringan kuan yang diandai dengan adanya ulkus dan krusa ebal.),* ". /elulits dan 6risepelas
10
Impetgo krusosa dapa menjadi ineksi invasi menyebabkan erjadinya selulits dan erisepelas, meskipun jarang erjadi. /elulits merupakan peradangan aku kuli yang mengenai jaringan subkuan $jaringan ika longgar( yang diandai dengan eriema seempa, keegangan kuli diserai malaise, menggigil dan demam. /edangkan erisepelas merupakan peradangan kuli yang melibakan pembuluh lime superfsial diandai dengan eriema dan epi meninggi, panas, bengkak, dan biasanya diserai gejala prodromal.!,),* #. Glomerulonerits Pos /repooal omplikasi uama dan serius dari impetgo krusosa yang umumnya disebabkan oleh /repoous group 1 bea-hemolitkus ini yaiu glomerulonerits aku $"'-*'(. Penyaki ini lebih sering erjadi pada anakanak usia kurang dari 4 ahun. +idak ada bukt yang menyaakan glomerulonerits
erjadi
pada
impetgo
yang
disebabkan
oleh
/aphyloous. Insiden glomerulonerits $G51( berbeda pada setap individu, erganung dari srain poensial yang mengineksi neriogenik. @akor yang berperan pentng aas erjadinya G51P/ yaiu serotpe /repoous srain )>, **, *%,dan 4& sera srain -tpe ". Periode laen berkembangnya nerits seelah pioderma srepooal sekiar !7-"! hari. rieria diagnosis G51P/ ini erdiri dari hemauria makroskopik aau mikroskopik, edema yang diawali dari regio wajah, dan hiperensi.!,* ). Aheumat @ever /ebuah kelainan in
11
II.>.
Penaalaksanaan 1. 0mum
enjaga kebersihan agar eap seha dan erhindar dari ineksi kuli.>
enindaklanjut luka akiba gigian serangga dengan menui area kuli yang erkena unuk menegah ineksi. >
engurangi konak deka dengan penderia >
2ila dianara anggoa keluarga ada yang mengalami impetgo diharapkan dapa melakukan beberapa tndakan penegahan berupa8 >
enui bersih area lesi $membersihkan krusa( dengan sabun dan air mengalir sera membalu lesi.
enui pakaian, kain, aau handuk penderia setap hari dan tdak menggunakan peralaan harian bersama-sama.
enggunakan sarung angan ketka mengolesi oba opikal dan seelah iu menui angan sampai bersih.
emoong kuku unuk menghindari penggarukan yang memperbera lesi.
emotvasi penderia unuk sering menui angan.
2. husus Pada prinsipnya, pengobaan impetgo krusosa berujuan unuk memberikan kenyamanan dan perbaikan pada lesi sera menegah penularan ineksi dan kekambuhan.# !. +erapi /isemik Pemberian antbiotk sisemik pada impetgo diindikasikan bila erdapa lesi yang luas aau bera, limadenopat, aau gejala sisemik.!
12
a. Pilihan Perama $Golongan B :aam( Golongan Peniilin $bakerisid( o
1moksisilinC 1sam klavulana osis "D "*&-*&& mgEhari $"* mgEkg22( selama !& hari.#
Golongan /ealosporin generasi-ke! $bakerisid( o
/ealeksin osis )D "*&-*&& mgEhari $)&-*& mgEkg22Ehari( selama !& hari.#
o
loksasilin osis )D "*&-*&& mgEhari selama !& hari.#
b. Pilihan edua Golongan akrolida $bakeriosatk( o
6riromisin osis #&-*&mgEkg22Ehari. )
o
1;iromisin osis *&& mgEhari unuk hari ke-! dan dosis "*& mgEhari unuk hari ke-" sampai hari ke-).)
". +erapi +opikal Penderia diberikan antbiotk opikal bila lesi erbaas, eruama pada wajah dan penderia seha seara fsik. Pemberian oba opikal ini dapa sebagai proflaksis erhadap penularan ineksi pada saa anak melakukan aktvias disekolah aau empa lainnya. 1ntbiotk opikal diberikan "-# kali sehari selama %-!& hari.*,4 o
upiroin
13
upiroin $pseudomoni aid( merupakan antbiotk yang berasal dari Pseudomonas
ekanisme
kerja
mupiroin
yaiu
menghamba sinesis proein $asam amino( dengan mengika isoleusilA51 sinease sehingga menghamba aktvias ous Gram posit sepert /aphyloous dan sebagian besar /repoous. /alap mupiroin "' diindikasikan unuk pengobaan impetgo yang disebabkan /aphyloous dan /repoous pyogenes.!& o
1sam @usida 1sam @usida merupakan antbiotk yang berasal dari @usidium oineum. ekanisme kerja asam usida yaiu menghamba sinesis proein. /alap aau krim asam usida "' akt melawan kuman gram posit dan elah eruji sama eekt dengan mupiroin opikal.!!
o
2airain 2airain merupakan antbiotk polipeptda siklik yang berasal dari /rain 2aillus /ubtlis. ekanisme kerja bairain yaiu menghamba sinesis dinding sel bakeri dengan menghamba deosorilasi ikaan membran lipid piroosa sehingga akt melawan ous Gram posit sepert /aphyloous dan /repoous. 2airain opikal eekt unuk pengobaan ineksi bakeri superfsial kuli sepert impetgo.!&
o
Aeapamulin Aeapamulin bekerja menghamba sinesis proein dengan berikaan dengan subuni *&/ ribosom pada proein :# deka dengan peptdil ranserase. /alap Aeapamulin !' elah dierima oleh @ood and rug 1dminisraion $@1( pada ahun "&&% sebagai erapi impetgo pada remaja dan anak-anak diaas > bulan dan elah menunjukkan
14
aktviasnya melawan kuman yang resisen erhadap beberapa oba sepert metsilin, eriromisin, asam usida, mupirosin, a;iromisin.4
II.!&.
Prognosis Pada beberapa individu, bila tdak ada penyaki lain sebelumnya impetgo krusosa dapa membaik sponan dalam "-# minggu. 5amun, bila tdak diobat impetgo krusosa dapa berahan dan menyebabkan lesi pada empa baru sera menyebabkan komplikasi berupa ektma, dan dapa menjadi erisepelas, selulits, aau bakeriemi.),% apa pula erjadi /aphylooal /alded /kin /yndrome $////( pada bayi dan dewasa yang mengalami immunoompromised aau gangguan ungsi ginjal. 2ila erjadi komplikasi glomerulonerits aku, prognosis anak- anak lebih baik daripada dewasa.*
1&
BAB III LAPORAN KASUS
III.1. Identitas Pasien
Na$a
: A(
U$#r
: 10 tah#
=eisKela$i : Pere$#a A'a$a
: Isla$
Pe/eraa
: Pelaar
Ala$at
: )#!#/ ,e'al#'
III.2. Ananesa
A( Kel#ha Uta$a ,iti/ > !iti/ $erah da !erisi air ada daerah da'# sea/ 3 hari "a' lal#( ,( Ri*a"at Pe"a/it Se/ara' A*al"a ti$!#l !iti/!iti/ $erah da $e$!et#/ 'ele$!#' 'ele$!#' "a' !erisi air /#ra' le!ih sea/ 3 hari "a' lal#+ se!el#$"a asie $e'el#h !at#/ de$a$+ /e$#dia ti$!#l !iti/!iti/ a*al"a
16
ti$!#l ada daerah da'# /e$#dia $e"e!ar hi''a /e ii da hid#'( ,iti/!iti/ it# !erisi air "a' /e$#dia e5ah da !er*ara $erah ada tei"a ti$!#l /eroe'( ?( Ri*a"at Pe"a/it -ah#l# ,at#/ sea/ se$i''# "a' lal#( -( Ri*a"at Pe"a/it Kel#ar'a -i/el#ar'a asie tida/ ada a''ota /el#ar'a "a' $e'ala$i hal "a' sa$a( E( Ri*a"at Aler'i Pasie tida/ $e$#"ai ri*a"at aler'i( F( Ri*a"at Pe'o!ata Pasie !el#$ erah !ero!at se!el#$"a( G( Stat#s Sosial E/oo$i Pasie adalah seora' elaar S- "a' !erte$at ti''al de'a ora' t#a asie(
III.!. Pee"i#saan $isi#
A( Stat#s Geeralis Keadaa #$#$
: tida/ ta$a/ sa/it
Keadaa 'i@i
: ,, 20 /'
Mata
: /o#'tia tida/ ae$is+ s/lera tida/ i/teri/
=at#'
: dihara/a dala$ !atas or$al
Par#ar#
: dihara/a dala$ !atas or$al
A!do$e
: dihara/a dala$ !atas or$al
KG, Re'ioal
: tida/ ada e$!esara KG,
.ital si'
: dihara/a dala$ !atas or$al
2. Stat#s -er$atolo'i/#s
)o/asi
: -a'#+ ii /iri da /aa+ hid#'+ leher(
-istri!#si
: Terlo/alisir 19
,et#/
: !#lat tida/ /has
S#s#a
: tida/ /has
,atas
: te'as
U/#ra lesi
: la/at
Eloresesi
: /r#sta /e/#i'a da /r#sta hita$ diatas dasar $a/#la erite$
9. Ga$!ara lesi
1%
1
20
21
III.%. Pee"i#saan Pen&n'an(
Tida/ dila/#/a e$eri/saa e#a'(
III.5. Dia(n)sa Bandin( -
III.*. Te"a+i 1. 0mum !.
enjaga kebersihan agar eap seha dan erhindar dari ineksi kuli.>
".
enindaklanjut luka akiba gigian serangga dengan menui area kuli yang erkena unuk menegah ineksi. >
#.
engurangi konak deka dengan penderia >
,( Kh#s#s 1(
A$oi5illi 32&0 $'
2(
?hlora$ei/ol sal
III.,. P")(n)sis
-#!ia et ,oa$ aa!ila tida/ ada e"a/it lai se!el#$"a( Na$#+ !ila tida/ dio!ati i$eti'o /r#stosa daat !ertaha da $e"e!a!/a lesi ada te$at !ar# serta $e"e!a!/a /o$li/asi !er#a e/ti$a+ da daat $eadi eriseelas+ sel#litis+ ata# !a/terie$i(
22
BAB IPEMBAHASAN
-ari aa$esa didaat/a idetitas asie de'a a$a A( !iti/ $erah da !erisi air ada daerah da'# sea/ 3 hari "a' lal#( Se!el#$"a asie $e'el#h !at#/ de$a$+ /e$#dia ti$!#l !iti/!iti/+ a*al"a ti$!#l ada daerah da'# /e$#dia $e"e!ar hi''a /e ii da hid#'( ,iti/!iti/ it# !erisi air "a' /e$#dia e5ah da !er*ara $erah ada tei"a ti$!#l /eroe'( Pe$eri/saa stat#s der$atolo'is didaat/a )o/asi di da'#+ ii /iri da /aa+ hid#'+ leher+ distri!#si terlo/alisir+ !et#/ !#lat tida/ /has+ s#s#a tida/ /has+ !atas te'as+ #/#ra la/at+ eloresesi /r#sta /e/#i'a da /r#sta hita$ diatas dasar $a/#la erite$( ,erdasar/a aa$esa da e$eri/saa isi/ terse!#t+ asie didia'osis de'a i$eti'o /r#stosa di/area/a !et#/ dari eloresesi ederita da leta/"a !erada *aah da leher "a' ses#ai de'a redile/si( Pada asie teradi ie/si ri$er "a' !iasa"a teradi ada aa/aa/( A*al"a+ /#$a $e"e!ar dari hid#' /e /#lit or$al+ /e$#dia !er/e$!a' $eadi lesi ada /#lit( )esi !iasa"a ti$!#l di atas /#lit *aah 7ter#ta$a se/itar l#!a' hid#'8 ata# e/stre$itas setelah tra#$a(4 ,erdasar/a literat#r+ I$eti'o Kr#stosa dia*ali de'a $#5#l"a erite$a !er#/#ra /#ra' le!ih 2 $$ "a' de'a 5eat $e$!et#/ esi/el+ !#la ata# #st#l !erdidi' tiis( Ke$#dia esi/el+ !#la ata# #st#l terse!#t 23
r#t#r $eadi erosi /e$#dia e/s#dat sero#r#le $e'eri' da $eadi /r#sta "a' !er*ara /#i' /ee$asa 7honey-colored 8 da daat $el#as le!ih dari 2 5$(Kr#sta ada a/hir"a $e'eri' da leas dari dasar "a' erite$a taa e$!et#/a ari'a s5ar(1+4+&+% Bal ii ses#ai de'a "a' diala$i asie( Pada asie tida/ dila/#/a e$eri/saa e#a' /area dari aa$esis da e$eri/saa isi/ s#dah daat dite'a//a dia'osa( Pada asie #'a tida/ ada dia'osa !adi' /area dari aa$esis da e$eri/saa isi/ s#dah elas !ah*a asie $ederita i$eti'o /r#stosa( Pasie di!eri/a terai de'a ati!ioti/ oral da toi/al "ait# a$oi5illi 32&0 $' da ati!ioti/ toi/al 5hlora$ei/ol sal( -osis a$oi5illi aa/ #t#/ ie/si /#lit #sia 4 !#la12 tah# adalah 20&0 $'C/'Chari Pada asie ii dosis "a' ses#ai adalah 4001000 $' ter!a'i dala$ 3 dosis( Atiioti/ toi/al "a' di!eri/a adalah 5hlora$ei/ol( Klora$ei/ol $er#a/a ati$i/ro!a se/tr#$ l#as "a' ee/ti terhada !a/teri 'ra$ositi da !a/teri 'ra$ e'ati( Me/ais$e /era"a adalah $e'ha$!at sitesa rotei sel $i/ro!a( Pada asie ii e#lis $e$!eri/a ro'osis d#!ia et !oa$ aa!ila tida/ ada e"a/it lai se!el#$"a( Na$#+ !ila tida/ dio!ati i$eti'o /r#stosa daat !ertaha da $e"e!a!/a lesi ada te$at !ar# serta $e"e!a!/a /o$li/asi !er#a e/ti$a+ da daat $eadi eriseelas+ sel#litis+ ata# !a/terie$i( 1+3+&
24
BAB KESIMPULAN
Impetgo krusosa merupakan penyaki ineksi kuli erbaas pada lapisan epidermis $superfsial( yang umumnya disebabkan oleh /aphyloous aureus dan /repoous group 1 bea-hemolitkus Penyaki ini lebih sering erjadi pada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Predileksi impetgo krusa erdiri dari wajah, leher, aau eksremias. Gambaran klinis yang dapa diemukan berupa vesikel yang menjadi pusul dan rupur membenuk krusa khas berwarna kuning keemasan $honey-olored(. :esi biasanya berkelompok dan kon
e/ti$a+
da
daat
$eadi
eriseelas+
sel#litis+
ata#
!a/terie$i(+erapi impetgo krusosa erdiri dari pembersihan krusa dengan kompres basah, antbiotk opikal sera antbiotk sisemik bila diperlukan.
2&
DA$TAR PUSTAKA
!. Ba" R(=+ ,(M Adriaas( ,a5terial Ie5tio( I: ,#rs T+ ,retha5h S+ ?o N+ Griiths ? 7eds8( Roo/Ds Tet ,oo/ o -er$atolo'"( 9 th ed( T#ri: ,la5/*ell( 2004( (29(131&( ". Be"$a (R+ Baler .( ,a5terial Ie5tio( Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP (eds). er!atology( 2d ed( Sai: Mos!" Elseier( 200%( (109&99( #. ?ole ?+ Ga@e*ood =( -ia'osis ad Treat$et o I$eti'o( "!erican "cade!y of #a!ily Physician( .ol(9&( No(6( 2009( (%&%64( -i#d#h dari: htt:CC***(seea(or'Car5hiosCdC10&24(d ). ?rat N+ Peter K()+ Matthe* <(+ Morto N(S+ Ri5hard S(=( S#eri5ial ?#taeo#s Ie5tio ad P"oder$as( I: ol K et all 7eds8( Fit@atri5/Ds -er$atolo'" i Geeral Medi5ie( .ol 2( 9 th Ed( Ne* or/: M5Gra* Bill( 200%( (16&190&( *. Arold+ Odo$+ =a$es( ,a5terial Ie5tio( I: =a$es (-+ ,er'er T(G+ Elsto -(M 7eds8( Adre*Ds -isease o the S/i ?lii5al -er$atolo'"( 10 th Ed( ?aada: Sa#ders Elseier( 2006( (2&&6( 4. A$ii Sade'h( $!petigo( -i#d#h dari: htt:CCe$edi5ie($eds5ae(5o$Carti5leC110204treat$et( )ast #date: Ma" 20+ 2010( %. Norr!" A+ Te'l#d+ Kot! M( Bost Mi5ro!e Itera5tios i The Patho'eesis o Iasie Gro# A Streto5o55al Ie5tios( Journal %edical %icro&iology( .ol(4( 2000( (%4&2( %( Tro@a/ -(=+ Teeho#se -(=+ R#ssel -(=( I$eti'o 7I$eti'o ?r#stosa8( I: S/oli/ N(S 7eds8( -er$atolo'" S/ills For Pri$ar" ?are: A Il#strated G#ide( Ne* =erse": B#$aa Press( 2006( (31923( >. ol K+ Ri5hard Alle =ohso( ?olor Atlas ad S"osis O ?lii5al -er$atolo'"( Part 3rd( th Ed( Ne* "or/: M5Gra* Bill( 200( (&9604( !&. ,oer M(+ ,eso P(M+ =a$es (-( Toi5al Ati!oioti5s( I: ol K et all 7eds8( Fit@atri5/Ds -er$atolo'" i Geeral Medi5ie( .ol 2( 9 th Ed( Ne* or/: M5Gra* Bill( 200%( (21131&( !!. Koi' S at all( F#sidi5 A5id ?rea$ i The Treat$et o I$eti'o i Geeral Pra5ti5e: -o#!le ,lid Rado$ised Pla5e!o ?otrolled Trial( British %edical Journal ( 2002( .ol(324( (203( -i#d#h dari: htt:CC***(!$(5o$C5'iC5otetC#llC324C9331C203 5lii5 sta( I$eti'o( -i#d#h dari: !". Ma"o htt:CC***($a"o5lii5(5o$ChealthCi$eti'oC-S00464C-SE?TION5o$li5atios(
26