BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar. Luas kulit orang dewasa adalah 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit pada manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu fungsi utama dari kulit adalah proteksi terhadap gangguan fisis atau mekanis yang berasal dari luar tubuh Syarif ! "asitaatmad#a, "asitaatmad#a, 2$$&. 'mpetigo adalah salah satu (ontoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit )#uanda, 5*+2$$5&. 'mpetigo biasanya #uga mengikuti trauma superfi(ial dengan robekan kulit dan paling sering merupakan penyakit penyerta se(ondary infe(tion& dari edi(ulosis, Skabies, 'nfeksi #amur, dan pada inse(t bites eheshti, 2+2$$&. 'mpetigo krustosa #uga dikena dikenall sebaga sebagaii impeti impetigo go kontan kontangio giosa, sa, impetig impetigo o ulga ulgaris, ris, atau atau impeti impetigo go /illb /illbury ury 0o. 0o. 'mpetigo bulosa #uga dikenal sebagai impetigo esikulo-bulosa atau (a(ar monyet )#uanda, 5*-5+2$$5&.
B. Tujuan
dapun dapun tu#uan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui mengetahui konsep dasar dari asuhan keperawatan untuk penyakit pada system integumen, khusunya untuk kelompok kami membahas membahas asuhan keperawatan keperawatan pada impetigo. impetigo. Kemudian, Kemudian,
tu#uan yang yang lebih khusunya khusunya
adala adalah h untu untuk k melat melatih ih kita kita dalam dalam meny menyus usun un atau atau memb membua uatt asuha asuhan n kepe kepera rawa watan tan dari dari pengka#ian sampai pada ealuasi.
C. Rumusan Masalah
1. )efinisi dan klasifikasi impetigo 3 2. enyebab dan patofisiologi impetigo 3 4. suhan Keperawatan impetigo 3
1
BAB II PEMBAHASAN A. Defns
'mpetigo adalah salah satu (ontoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit )#uanda, 5*+2$$5&. 'mpetigo biasanya #uga mengikuti trauma superfi(ial dengan robekan kulit dan paling sering merupakan penyakit penyerta se(ondary infe(tion& dari edi(ulosis, Skabies, 'nfeksi #amur, dan pada inse(t bites eheshti, 2+2$$&. 'mpetigo krustosa #uga dikenal sebagai impetigo kontangiosa, impetigo ulgaris, atau impetigo /illbury 0o. 'mpetigo bulosa #uga dikenal sebagai impetigo esikulo-bulosa atau (a(ar monyet )#uanda, 5*-5+2$$5&.
B. !lasfkas
)i dalam bukunya rof.)r..S. Siregar, Sp.KKK&, 2$$6 menyatakan, impetigo merupakan penyakit pioderma yang terbagi men#adi 2 yaitu impetigo krustosa kontagiosa& dan impetigo bulosa. 1.
N"n#ull"us m$etg"%m$etg" k"ntang"sa
!erupakan bentuk piderma yang paling sederhana. 7enis impetigo ini menyerang epidermis, gambaran yang dominan ialah krusta yang khas, berwarna kuning ke(oklatan seperti madu yang berlapis-lapis. 8e#ala singkat penyakit per#alanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Keluhan utama adalah rasa gatal. Lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2mm , segera berubah men#adi esikel atau bula . Karena dinding esikel tipis, mudah pe(ah dan mengeluarkan sekret seropurulen kuning ke(oklatan. Selan#utnya mengering membentuk krusta yang berlapis-lapis. Krusta mudah dilepaskan , dibawah krusta terdapat daerah erosif yang mengeluarkan sekret sehingga krusta kembali menebal. 'mpetigo krustosa ini biasanya ter#adi pada anak-anak, dan lebih sering ter#adi di daerah tropis. kebersihan yang kurang dan higiene yang buruk anemia dan malnutrisi & merupakan salah satu penyebab ter#adinya impetigo krustosa ini. )aerah tubuh yang terpa#an, terutama wa#ah sekitar hidung dan mulut &, tangan, leher dan etremitas.
&.
Im$etg" Bull"sa
'mpetigo bullosa adalah suatu bentuk impetigo dengan ge#ala utama berupa lepuhlepuh berisi (airan kekuningan dengan dinding tegang, terkadang tampak hipopion. enyebab utama disebabkan oleh stafilokokus sering menyerang pada anak-anak dan dewasa. 'mpetigo #enis ini lebih banyak ter#adi di daerah tropis dengan udara panas dengan bayak debu akan 2
memi(u timbulnya impetigo #enis ini. 8e#ala singkat impetigo pertama adalah lepuhan timbul mendadak pada kulit sehat, berariasi mulai miliar lentikular, dapat bertahan 2-4 hari. erdiding tebal dan ada hipopion #ika pe(ah menimbulkan krusta yang (oklat datar dan tipis. 'mpetigo #enis ini biasanya di#umpai pada ketiak, dada, dan ektremitas atas maupun bawah.
C. Et"l"g
'mpetigo disebabkan oleh Staphylo(o((us aureus atau 8roup eta 9emolitik Strepto(o((us Strepto(o((us pyogenes&. Staphylo(o((us merupakan pathogen primer pada impetigo bulosa dan e(thyma eheshti, 2+2$$&. Staphylo(o((us merupakan bakteri sel gram positif dengan ukuran 1 :m, berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur, kokus tunggal, berpasangan, tetrad, dan berbentuk rantai #uga bisa didapatkan. Staphylo(o((us dapat menyebabkan penyakit berkat kemampuannya mengadakan pembelahan dan menyebar luas ke dalam #aringan dan melalui produksi beberapa bahan ekstraseluler. eberapa dari bahan tersebut adalah en;im dan yang lain berupa toksin meskipun fungsinya adalah sebagai en;im. Staphylo(o((us
dapat menghasilkan katalase, koagulase, hyaluronidase, eksotoksin,
lekosidin, toksin eksfoliatif, toksik sindrom syok toksik, dan enterotoksin. rooks, 41+2$$5&. Strepto(o((us merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat, yang mempunyai karakteristik dapat berbentuk pasangan atau rantai selama pertumbuhannya. Lebih dari 2$ produk ekstraseluler yang antigeni( termasuk dalam grup , Strepto(o((us pyogenes& diantaranya adalah Streptokinase, streptodornase, hyaluronidase, eksotoksin pirogenik, disphosphopyridine nu(leotidase, dan hemolisin rooks, 442+2$$5&.
D. Pat"fs"l"g
'nfeksi Staphylo(o((us aureus atau 8roup eta 9emolitik Strepto(o((us dimana kita ketahui bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit berkat kemampuannya mengadakan pembelahan dan menyebar luas ke dalam #aringan dan melalui produksi beberapa bahan ekstraseluler. eberapa dari bahan tersebut adalah en;im dan yang lain berupa toksin meskipun fungsinya adalah sebagai en;im. Staphylo(o((us dapat menghasilkan katalase, koagulase, hyaluronidase, eksotoksin, lekosidin, toksin eksfoliatif, toksik sindrom syok toksik, dan enterotoksin. akteri staph menghasilkan ra(un yang dapat menyebabkan impetigo menyebar ke area lainnya. /oin ini menyerang protein yang membantu mengikat sel-sel kulit. Ketika protein ini rusak, bakteri akan sangat (epat menyebar.
dikeluarkan oleh Stap akan merusak struktur kulit dan adanya rasa gatal dapat menyebabkan terbentuknya lesi pada kulit=K=& asa gatal dengan lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2 mm, kemudian berubah men#adi bula atau esikel. ada 'mpetigo (ontagiosa walnya berupa warna kemerahan pada kulit makula& atau papul penon#olan padat dengan diameter >$,5(m& yang berukuran 2-5 mm. Lesi papul segera men#adi esikel atau pustul papula yang berwarna keruh?mengandung
nanah?pus&
yang
mudah
pe(ah
dan
men#adi
papul
dengan
keropeng?koreng berwarna kunig madu dan lengket yang berukuran >2(m dengan kemerahan minimal atau tidak ada kemerahan disekelilingnya, sekret seropurulen kuning ke(oklatan yang kemudian mengering membentuk krusta yang berlapis-lapis. Krusta mudah dilepaskan, di bawah krusta terdapat daerah erosif yang mengeluarkan sekret, sehingga krusta akan kembali menebal. Sering krusta menyebar ke perifer dan menyembuh di bagian tengah. Kemudian pada ullous impetigo bula yang timbul se(ara tiba tiba pada kulit yang sehat dari plak penon#olan datar di atas permukaan kulit& merah, berdiameter 1-5(m, pada daerah dalam dari alat gerak daerah ekstensor&, berariasi dari miliar sampai lentikular dengan dinding yang tebal, dapat bertahan selama 2 sampai 4 hari. ila pe(ah, dapat menimbulkan krusta yang berwarna (oklat, datar dan tipis. =K=&
E. E$'em"l"g
'mpetigo ter#adi di seluruh @egara di dunia dan angka ke#adiannya selalu meningkat dari tahun ke tahun. )i merika Serikat 'mpetigo merupakan 1$% dari masalah kulit yang di#umpai pada klinik anak dan terbanyak pada daerah yang #auh lebih hangat, yaitu pada daerah tenggara merika roider synergies, 2+2$$&. )i 'nggris ke#adian impetigo pada anak sampai usia 6 tahun sebanyak 2,A% pertahun dan 1,*% pada anak usia 5-15 tahun. Sekitar $% merupakan impetigo krustosa Bole, 1+2$$&. asien dapat lebih #auh menginfeksi dirinya sendiri atau orang lain setelah menggaruk lesi. 'nfeksi seringkali menyebar dengan (epat pada sekolah atau tempat penitipan anak atau #uga pada tempat dengan hygiene buruk atau tempat tinggal yang padat penduduk Bole, 1+2$$&.
(. (akt"r Pre's$"ss
dapun fa(tor predisposisi dari impetigo yaitu + 1. Kontak langsung dengan pasien impetigo 2. Kontak tidak langsung melalui handuk, selimut, atau pakaian pasien impetigo 4
4. Bua(a panas maupun kondisi lingkungan yang lembab 6. Kegiatan?olahraga dengan kontak langsung antar kulit seperti gulat 5. asien dengan dermatitis, terutama dermatitis atopik eheshta, 2+2$$&.
). Manfestas !lnk
1. 'mpetigo Krustosa /empat predileksi tersering pada impetigo krustosa adalah di wa#ah, terutama sekitar lubang hidung dan mulut, karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. /empat lain yang mungkin terkena, yaitu anggota gerak ke(uali telapak tangan dan kaki&, dan badan, tetapi umumnya terbatas, walaupun penyebaran luas dapat ter#adi oediard#a, 2$$5C )#uanda, 2$$5&. iasanya mengenai anak yang belum sekolah. 8atal dan rasa tidak nyaman dapat ter#adi, tetapi tidak disertai ge#ala konstitusi. embesaran kelen#ar limfe regional lebih sering disebabkan oleh Strepto(o((us. Kelainan kulit didahului oleh makula eritematus ke(il, sekitar 1-2 mm. Kemudian segera terbentuk esikel atau pustule yang mudah pe(ah dan meninggalkan erosi. Bairan serosa dan purulen akan membentuk krusta tebal berwarna kekuningan yang memberi gambaran karakteristik seperti madu honey (olour&. Lesi akan melebar sampai 1-2 (m, disertai lesi satelit disekitarnya. Lesi tersebut akan bergabung membentuk daerah krustasi yang lebar.
lipatan leher. /idak ada pembengkakan kelen#ar getah bening di dekat lesi. Fayasan Grang /ua eduli, 1+2$$A&. ada bayi, lesi yang luas dapat disertai dengan ge#ala demam, lemah, diare. 7arang sekali disetai dengan radang paru, infeksi sendi atau tulang. @! <@8@83333Fayasan Grang /ua eduli, 1+2$$A&.
H. Pemerksaan Penunjang
ila diperlukan dapat memeriksa isi esikel dengan penge(atan gram untuk menyingkirkan diagnosis banding dengan gangguan infeksi gram negatie. isa dilan#utkan dengan tes katalase dan koagulase untuk membedakan antara Staphylo(o((us dan Strepto(o((us rooks, 442+2$$5&.
I. Dagn"ss Ban'ng
1. )ermatitis atopi+ keluhan gatal yang berulang atau berlangsung lama kronik& dan kulit keringC penebalan pada lipatan kulit terutama pada dewasa likenifikasi&C pada anak seringkali melibatkan daerah wa#ah atau tangan bagian dalam. 2. Bandidiasis infeksi #amur (andida&+ papul merah, basahC umumnya di daerah selaput lender atau daerah lipatan. 4. )ermatitis kontak+ gatal pada daerah sensitie yang kontak dengan ;at-;at yang mengiritasi. 6. )iskoid lupus eritematus+ lesi datarplak&, batas tegas yang mengenai sampai folikel rambut. 5.
*. !"m$lkas 6
Sebenarnya impetigo tidaklah berbahaya, tapi kadang infeksi ini menyebabkan komplikasi serius meski #arang ter#adi, 'mpetigo biasanya sembuh tanpa penyulit dalam 2 minggu walaupun tidak diobati. Komplikasi berupa radang gin#al? oststrepto(o((al glomerulonephritis S8@& pas(a infeksi Strepto(o((us ter#adi pada 1-5% pasien terutama usia 2-* tahun dan hal ini tidak dipengaruhi oleh pengobatan antibioti(. 8e#ala berupa bengkak dan kenaikan tekanan darah, pada sepertiga terdapat urine seperti warna teh. Keadaan ini umumnya sembuh se(ara spontan walaupun ge#ala-ge#ala tadi mun(ul Fayasan Grang /ua eduli, 6+2$$A&. Komplikasi lainnya yang #arang ter#adi adalah infeksi tulang osteomielitis&, radang paru-paru pneumonia&, selulitis merupakan infeksi serius yang menyerang #aringan di bawah kulit dan dapat menyebar ke kelen#ar getah bening serta memasuki aliran darah, 7ika tak ditangani, (ellulitis dapat mengan(am #iwa&, psoriasis, Staphylo(o((al s(alded skin syndrome, radang pembuluh limfe atau kelen#ar getah bening Fayasan Grang /ua eduli, 6+2$$A& serta 'nfeksi methi(illin-resistant Staphylo(o((us aureus !S&, kulit parut berubah warna terang atau gelap.
!. Penatalaksanaan
enanganan dini yang dapat dilakukan oleh ibu #ika mendapati anaknya dengan tanda dan ge#ala impetigo yaitu + 1& endam bagian kulit yang sakit dalam air sabun selama 15-2$ menit. Lakukan 2-4 kali sehari untuk melunturkan kerak pada kulit. 2& 8unakan sabun obat seperti etadin. nda dapat membelinya di apotek. 8osoklah kulit sakit yang mengering. 4& Gleskan salep obat seperti polysporin pada kulit yang sakit. Lakukan 2-4 kali sehari setelah kerak pada kulit hilang. nda dapat membeli polysporin di apotek. 6& /utup kulit yang sakit dengan perban yang bersih. 7angan biarkan anak menyentuh atau menggaruknya. 5& Lakukan beberapa hal berikut ini untuk menghentikan penyebaran impetigo. a. Bu(i tangan nda dengan sabun setelah menyentuh kulit anak nda yang sakit atau pakaian maupun handuknya. b. Bu(i tangan anak nda sampai bersih. otong pendek kuku tangan anak nda. (. 7aga agar tangan anak nda tidak menyentuh hidungnya. d. Simpan pakaian, handuk, dan barang-barang anak nda terpisah dengan anggota keluarga yang lain. Bu(ilah dengan sabun dan air panas. 7
*&. Segera hubungi dokter #ika+ a. !enurut nda anak nda ter#angkit impetigo. b. Kulit yang sakit semakin meluas. (. Kulit yang sakit men#alar ke bagian tubuh yang lain. d. nak nda tampak sakit. e. nak nda mengalami pembengkakan atau sakit pada persendian, termasuk siku dan lutut. da pun terapi yang dapat diberikan dari segi perawatan yaitu + 1. /erapi nonmedikamentosa a& !enghilangkan krusta dengan (ara mandikan anak selama 2$-4$ menit, disertai mengelupaskan krusta dengan handuk basah b& !en(egah anak untuk menggaruk daerah le(et. )apat dengan menutup daerah yang le(et dengan perban tahan air dan memotong kuku anak (& Lan#utkan pengobatan sampai semua luka le(et sembuh d& Lakukan drainase pada bula dan pustule se(ara asepti( dengan #arum suntik untuk men(egah penyebaran lo(al e& )apat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan @aBl $,H% pada impetigo krustosa. f& Lakukan pen(egahan seperti yang disebutkan pada point J' di bawah 2. /erapi medikamentosa . /erapi topikal engobatan topikal sebelum memberikan salep antibiotik sebaiknya krusta sedikit dilepaskan baru kemudian diberi salep antibiotik. ada pengobatan topikal impetigo bulosa bisa dilakukan dengan pemberian antiseptik atau salap antibiotik )#uanda, 5+2$$5&. 1& ntiseptik ntiseptik yang dapat di#adikan pertimbangan dalam pengobatan impetigo terutama yang telah dilakukan penelitian di 'ndonesia khususnya 7ember dengan menggunakan !ethi(illin esistant Staphylo(o((us aureus !S& adalah triklosan 2%. ada hasil penelitian didapatkan #umlah koloni yang dapat tumbuh setelah kontak dengan triklosan 2% selama 4$E, *$E, H$E, dan 12$E adalah sebanyak $ koloni Suswati, *+2$$4&. Sehingga dapat dikatakan bahwa triklosan 2% mampu untuk mengendalikan penyebaran penyakit akibat infeksi Staphylo(o((us aureus Suswati, *+2$$4&. 2& ntibiotik /opikal -
!upiro(in 8
!upiro(in topikal merupakan salah satu antibiotik yang sudah mulai digunakan se#ak tahun 1HA$an. !upiro(in ini beker#a dengan menghambat sintesis @ dan protein dari bakteri. ada salah satu penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan mupiro(in topikal yang dibandingkan dengan pemberian eritromisin oral pada pasien impetigo yang dilakukan di Ghio didapatkan hasil sebagai berikut+ ada tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan mupiro(in topikal #auh lebih unggul dalam memper(epat penyembuhan pasien impetigo, meskipun pada awal kun#ungan diketahui lebih baik penggunaan eritromisin oral, namun pada akhir terapi dan pada ealuasi diketahui #auh lebih baik mupiro(in topikal dibandingkan dengan eritromisin oral dan penggunaan mupiro(in topikal memiliki sedikit failure 8oldfarb, 1-4&. -
0usidi( (id
/ahun 2$$2 telah dilakukan penelitian terhadap fusidi( a(id yang dibandingkan dengan plasebo pada praktek dokter umum yang diberikan pada pasien impetigo. dapat dilihat bahwa penggunaan plasebo #auh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan fassidi( a(id. -
atapamulin
ada tanggal 1 pril 2$$ ratapamulin telah disetu#ui oleh 0ood and )rug dministration 0)& untuk digunakan sebagai pengobatan impetigo. @amun bukan untuk yang disebabkan oleh metisilin resisten ataupun ankomisin resisten. atapamulin berikatan dengan subunit 5$S ribosom pada protein L4 dekat dengan peptidil transferase yang pada akhirnya akan menghambat protein sintesis dari bakteri u(k, 1+2$$&. ada salah satu penelitian yang telah dilakukan pada 21$ pasien impetigo yang berusia diantara H sampai 4 tahun dengan luas lesi tidak lebih dari 1$$ (m2 atau 2% luas dari total luas badan. Kultur yang telah dilakukan pada pasien tersebut didapatkan A2% dengan infeksi Staphylo(o((us aureus. ada pasien-pasien tersebut diberi ratapamulin sebanyak 2 kali sehari selama 5 hari terapi. <aluasi dilakukan mulai hari ke dua setelah hari terakhir terapi, dan didapatkan luas lesi berkurang, lesi telah mengering, dan lesi benar-benar telah membaik tanpa penggunaan terapi tambahan. ada A5,*% pasien dengan menggunakan ratapamulin didapatkan perbaikan klinis dan hanya hanya 52,1% pasien mengalami perbaikan klinis yang menggunakan plasebo u(k, 1+2$$&. -
)i(loa(illin
enggunaan di(loa(illin merupaka 0irst line untuk pengobatan impetigo, namun akhir-akhir ini penggunaan di(loa(illin mulai tergeser oleh penggunaan ratapamulin topikal
9
karena diketahui ratapamulin memiliki lebih sedikit efek samping bila dibandingkan dengan di(loa(illin. enggunaan di(loa(illin sebagai terapi topi(al pada impetigo sebagai berikut+ Sumber+ rimary Blini(al Bare !anual 2$$& . /erapi sistemik 1& enisilin dan semisintetiknya pilih salah satu& a. eni(illin 8 pro(aine in#eksi b. mpi(illin (. moksi(illin d. Bloa(illin untuk Staphylo(o((us yang kebal peni(ill in& e. henoymethyl peni(illin peni(illin I& 2&
L. Pen+egahan
/indakan yang bisa dilakukan guna pen(egahan impetigo diantaranya + 1. Bu(i tangan segera dengan menggunakan air mengalir bila habis kontak dengan pasien, terutama apabila terkena luka. 2. 7angan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita 4. ersihkan dan lakukan desinfektan pada mainan yang mungkin bisa menularkan pada orang lain, setelah digunakan pasien 6. !andi teratur dengan sabun dan air sabun antiseptik dapat digunakan, namun dapat mengiritasi pada sebagian kulit orang yang kulit sensitif& 5. 9igiene yang baik, men(akup (u(i tangan teratur, men#aga kuku #ari tetap pendek dan bersih *. 7auhkan diri dari orang dengan impetigo . Bu(i pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo terpisah dari yang lainnya. Bu(i dengan air panas dan keringkan di bawah sinar matahari atau pengering yang panas. !ainan yang dipakai dapat di(u(i dengan disinfektan. A. 8unakan sarung tangan saat mengoleskan antibiotik topikal di tempat yang terinfeksi dan (u(i tangan setelah itu. Sumber+ @orthern Kentu(ky 9ealth )epartment, 1+2$$5&.
10
BAB III !,NSEP ASUHAN !EPERA-ATAN A. Pengkajan
1. 'dentitas enderita )an 'dentita Grang /ua !en(akup+ @ama, 7enis Kelamin, =mur, Suku, gama, eker#aan, lamat& 2. Keluhan =tama. !isalnya Luka garukan di regio lumbal posterior dekstra 4. iwayat enyakit Sekarang. !isalnya + !enurut 'bu pasien mulai 1$ hari yang lalu pasien mengeluhkan gatal pada regio lumbal posterior dekstra, tanpa adanya keluhan gatal di daerah lain. walnya mun(ul esikel, karena gatal, lalu digaruk oleh pasien kemudian esikel pe(ah dan menimbulkan kerak. Iesikel-esikel semakin lama semakin bertambah banyak dan menyebar. asien sudah dibawa berobat ke dokter, diberi salep dan tablet namun keluhan tidak berkurang. khirnya pasien berobat ke S=). 6. iwayat enyakit )ahulu. !isalnya + asien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya. 5. iwayat enyakit Keluarga. da atau tidak yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. *. iwayat engobatan. /anyakan, apakah ernah berobat ke dokter umum3 pakah keluhan berkurang setelah diberi obat3. . iwayat lergi. Ka#i apakah ada riwayat alergi makanan atau obat atau #enis alergi lainnya. A. emeriksaan fisik a.
Status 8eneralis Kesadaran
+ komposmentis
Keadaan =mum
+ baik
Kepala?Leher
+ dalam batas normal
/horak Bor
+ S1S2 tunggal, lain-lain dalam batas normal
ulmo
+ Iesikuler, h-?-, "h -?-, lain-lain dalam batas normal
bdomen
+ Soepel, bising usus &, lain-lain dalam batas normal
+ dalam batas normal 11
8enitalia
+ dalam batas normal
b. Status Lokalis Lokasi
+ regio lumbal dekstra bagian posterior
+ ada pemeriksaan didapatkan lesi kulit berupa papula berisi (airan keruh, tidak dikelilingi daerah eritematus, selain itu #uga ditemukan bekas bula yang pe(ah berupa kulit yang eritematus dengan krusta tipis ke(oklatan pada bagian tepi.
B. Dagn"sa !e$eraatan
dapun diagnose keperawatan yang dapat kita angkat adalah + 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan (edera mekanik garukan pada kulit yang gatal& 2. esiko penyebaran infeksi berhubungan dengan )aya tahan tubuh menurun, malnutrisi, proses inflamasi, dan prosedur infasif 4. 8angguan (itra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder 6. Bemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan 5. Kurang engetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
C. Ren+ana Tn'akan
@G )'8@GS Dx. 1
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
/=7=@ +
1. n#urkan pasien menggunakan pakaian
Setelah dilakukan tindakan
yang longgar
asuhan keperawatan Selama
2. otong kuku dan #aga kebersihan tangan
M. 26 #am diharapkan lapisan kulit klien terlihat normal
klien 4. 7aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
K9+
6. !onitor kulit akan adanya kemerahan
-'ntegritas kulit yang bak dapat dipetahankan
sensasi,
elastisitas, temperatur& 12
5. !andikan pasien dengan air hangat dan sabun antisepti(&
-/idak ada luka atau lesi pada kulit
*. Kolaborasi untuk pemberian antibioti( topi(al pada klien
-!ampu melindungi kulit dan . erikan pengetahuan pada klien agar mempertahankan
kelembapan
#angan menggaruk lukanya
kulit serta perawatan alami -erfusi #aringan baik Dx. 2
/=7=@ + Setelah
1. !onitor tanda dan ge#ala infeksi
dilakukan
tindakan
asuhan keperawatan selama M.
4. atasi pengun#ung bila perlu
J26#am diharapkan klien tidak
6. 'nstruksikan pada pengun#ung untuk
ter#adi resiko infeksi dengan
men(u(i tangan saat berkun#ung dan
K9 +
setelah meninggalkan pasien
-
Klien bebas dari tanda dan ge#ala infeksi
-
!enun#ukan
kemampuan
infeksi -
lingkngan
asepti(
*. erikan perawatan kulit pada area epidema . 'nspeksi kulit dan membrane mukosa
!enun#ukkan
perilaku
hidup sehat -
5. ertahankan
selama pengobatan berlangsung
untuk men(egah timbulnya
!endeskripsikan
yang
terhadap kemerahan,panas A. 'nspeksi kondisi luka
proses
penularan penyakit, fa(tor
Dx. 3
2. !onitor kerentanan terhadap infeksi
H. erikan terapi antibiotik bila perlu 1$. #arkan (ara menghindari infeksi
mempengaruhi
penularan /=7=@ +
1. )orong indiidu untuk mengekspresian
Setelah dilakukan tindakan
perasaan khususnya mengenai pikiran,
asuhan keperawatan selama M.
pandangan dirinya
J26#am diharapkan klien tidak
2. )orong
indiidu
untuk
mengalami gangguan dalam
mengenai
(ara penerapan (itra diri
perkembangan kesehatan
K9 + -
mengungkapan penerimaan atas
penyakit
yang
di 13
masalah
bertanya penanganan,
alaminya -
mengakui dan memantapkan kembali system dukungan yang ada
Dx. 4
/=7=@ +
1. 'dentifiasi ke(emasan
Setelah dilakukan tindakan
2. 8unakan pendekatan yang menenangan
asuhan keperawatan selama M.
4. /emani
J26#am diharapkan klien tidak (emas lagi
untuk
memberian
keamanan dan mengurangi takut 6. antu pasien mengenal situasi yang
K9 +
menimbulkan ke(emasan
-
Klien tidak resah Klien tampak tenang dan
-
mampu menerima kenyaataan KLien mampu mengidentifiasi
5. erikan
informasi
faktual
tentang
diagnosis, tindakan prognosis *. erikan
obat
untuk
mengurangi
ke(emasan
dan mengungkapkan ge#ala
-
pasien
(emas ostur tubuh ekspresi wa#ah, bahasa tubuh dan tingkat aktiitas menun#ukkan bekurangnya ke(emasan
Dx. 5
/=7=@ +
1. /entukan tingkat pengetahuan pasien dan
asien menun#ukkan
keluarga
pemahaman akan proses
proses penyakit.
penyakit dan prosedur
yang
2. 7elaskan
patofisiologi
perawatan
hubungankan
K9 +
fisiologi.
-
)apat
men#elaskan
penyakit,
berhubungan
dengan
dengan
penyakit
dan
anatomi
dan
status 4. 8ambarkan tanda dan ge#ala penyakit.
pengobatan, 6. 8ambarkan proses penyakit.
paham akan perawatan yang
5. 'dentifikasi penyebab yang mungkin.
dilakukan.
*. Sediakan
informasi
tentang
kondisi
pasien . erikan
informasi
tentang
tindakan
rasionalitas
dari
diagnostik. A. 8ambarkan 14
terapi?perawatan yang diberikan. H. 8ambarkan komplikasi. 1$. )iskusikan tentang perubahan gaya hidup pada pasien yang mungkin dibutuhkan. 11. )iskusikan
tentang
pilihan
terapi?perawatan. 12. Sediakan waktu untuk mengeksplorasi pendapat kedua 14. 8alisumber daya pendukung. 16. n#urkan pasien dan keluarga untuk mengenali
tanda
ge#ala
dan
melaporkannya. 15. Klarifikasi informasi yang diberikan oleh tim kesehatan lain sebelum informasi diberikan.
D. Im$lementas
!enurut )oenges 2$$$& implementasi adalah perawat mengimplementasikan interensi-interensi yang terdapat dalam ren(ana perawatan. !enurut llen 1HHA& komponen dalam tahap implementasi meliputi tindakan keperawatann mandiri, kolaboratif, dokumentasi, dan respon pasien terhadap asuhan keperawatan.
E. E/aluas
<aluasi didasarkan pada kema#uan pasien dalam men(apai hasil akhir yang ditetapkan yaitu meliputi C kese#ahteraan fisik ibu dan bayi akan dipertahankan. 'bu dan keluarga akan mengembangkan koping yang efektif. Setiap anggota keluarga akan melan#utkan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. erawat dapat yakin bahwa perawatan berlangsung efektif #ika kese#ahteraan fisik ibu dan bayi dapat dipertahankan, ibu
15
dan keluarganya dapat mengatasi masalahnya se(ara efektif, dan setiap anggota keluarga dapat meneruskan pola pertumbuhan dan perkembangan yang s ehat
BAB I0 PENUTUP 16
!ESIMPULAN
1. 'mpetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh Stafilokokus aureus, Streptokokus grup , atau kombinasi keduanya. 2. da 2 #enis impetigo yaitu impetigo bulosa dan impetigo non-bulosa. 4. engobatan impetigo adalah dengan antibiotik dapat berupa salep atau antibiotik oral&. 6. !en#aga kebersihan tubuh merupakan (ara terbaik untuk men(egah ter#adinya impetigo pada anak.
SARAN
1. !akalah ini dapat bermanfaat bagi pemba(a khususnya mahasiswa mahasiwi yang berada dalam pendidikan ilmu kesehatan.
mbil dari buku, medi(al surgi(al in nursingM.
17
)0/ =S/K Sumber eferensi + - @orthern Kentu(ky 9ealth )epartment, 1+2$$5 - http+??mualimre;ki.blogspot.(om?2$1$?12?asuhan-keperawatanpada-anakdengan.html - http+??www.emedi(ine.(om?ped?topi(112.htm
18