PERBEDAAN ANTARA IMPETIGO KRUSTOSA DAN EKTIMA
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi Klinik
Impetigo Krustosa
Ektima
Pioderma superfisialis, dimana kelainan terbatas padaepidermis dengan gambaran yang dominan adalah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan seperti madu yang berlapis-lapis. - Terutama pada anak-anak - Frekuensinya sama pada pria dan wanita - Lebih sering didaerah tropis, musim panas atau cuaca panas dan lembab - Kebersihan yang kurang dan hygiene yang buruk (anemia dan malnutrisi) - Streptococcus betahemolyticus group A - Staphyllococcus aureus
Pioderma yang menyerang epidermis dsn dermis, membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh krusta berlapis.
-
-
-
- Frekuensi pada anak-anak lebih tinggi daripada dewasa. - Pria dan wanita sama - Panas dan lembab - Kebersihan yang kurang dan hygiene yang buruk, serta malnutrisi dan trauma - Komplikasi penyakit kulit lain seperti scabies dan eksema - Streptococcus betahemolyticus group A - Staphyllococcus koagulase positif yang merupakan bakteri sekunder Lesi awal berupa macula - Lesi awal berupa pustule atau eritematous berukuran 1-2 mm, bula yang cepat membesar dan segera berubah menjadi vesikel menjadi ulkus. kecil, berdinding tipis dan kadang - Lesi berbentuk oval atau bulat kala disertai halo eritematus. dengan diameter 1-3cm, Vesikula cepat berubah menjadi dikelilingi oleh halo eritem pustula. dan edema. Vesikula dan pustule mudah - Ulkus ditutupi krusta tebal pecah yang melekat dan bewarna Sekret purulen yang keluar kuning sampai coklat tua. kemudian mengeras dan - Jika krusta diangkat terdapat membentuk krusta yang lengket ulkus purulen, seperti cangkir berwarna kuning,lunak dan tebal. dengan pinggir manimbul. Autoinokulasi dapat menimbulkan - Autoinokulasi menyebabkan lesi satelit lesi kronik dan lesi bertambah Lesi sembuh tanpa membentuk banyak. sikatrik atau atrofi. - Sakit dan nyeri pada perabaan Biasanya lesi tidak nyeri, tapi di lesi kadangkala penderita mengeluh gatal dan rasa terbakar.
Pemeriksaan Kulit
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Histopatologi
Diagnosa
Pengobatan
- Lokalisasi : Wajah (sekitar hidung & mulut), tangan, leher, dan ekstremitas - Efloresensi : Makula eritematosa miliar sampai lentikular, difus, anular, sirsinar, vesikel dan bula lentikular difus; pustula miliar samapai lentikular; krusta kuning kecoklatan, berlapis-lapis, mudah diangkat.
- Lokalisasi : ektremitas bawah
- Biakan bakteriologis eksudat lesi - Biakan secret dalam media agar darah dilanjutkan dengan tes resistensi
- Mencari etiologi secret/kerokan kulit
- Berupa peradangan superfisial folikel pilosebasea bagian atas. - Terbentuk bula atau vesikopustula subkornea yang berisi kokus serta debris berupa lekosit dan sel epidermis. - Pada lapisan dermis didapatkan reaksi peradangan ringan berupa dilatasi pembuluh darah, edema dan infiltrat PMN. Didasarkan pada umur penderita, yang biasanya anak-anak, dan krusta yang melekat ke dasarnya, bewarna kuning, dengan erupsi vesikula yang mengeluarkan sekret, serta distribusi di muka, lengan, dan tungkai. Umum : - Memperbaiki keadaan hygiene penderita dan lingkungan - Menjauhkan anak-anak yang sehat dari anak yang menderita impetigo krustosa Khusus : - Topikal : Lesi basah : lesi dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000 Lesi Kering : Salep yang mengandung mupirosin 2%
- Berupa peradangan dalam yang diinfeksi kokus, dengan infiltrasi PMN dan pembentukan abses mulai dari folikel pilosebasea.
- Efloresensi : Makula eritematosa lentikular hingga nummular, vesikel dan pustula miliar hingga numular, difus, simestris, serta krusta kehijauan yang sukar dilepas.
dari
- Pada dermis, ujung pembuluh darah melebar dan terdapat sebukan sel PMN Didasarkan pada umur penderita, dengan atau beberapa lesi pada tungkai, yang ditutupi oleh krusta yang disertai halo edematous merah. Umum : - Memperbaiki hygiene dan keadaan umum penderita - Menjauhkan anak-anak yang sehat dari anak yang menderita impetigo krustosa Khusus : - Topikal : Lesi basah : lesi dikompres dengan larutan larutan permanganas kalikus 1/10.000 Lesi kering : - Lesi sedikit : salep kloramfenikol 2%
Prognosis
- Sistemik : Penisilin V per oral. Dapat juga diberikan eritromisin, amoksisilin atau sefalosporin. Baik. Namun, dapat timbul komplikasi sistemik seperti glomerulonefritis.
-
Lesi luas : penisilin 600000-1,5juta IU IM selama 5-10 hari
Baik
Edukasi pada pasien dengan impetigo krustosa dan ektima : 1. Memperbaiki hygiene dan keadaan umum penderita 2. Memberi tahu pasien bahwa penyakit infeksi sehingga dapat menular., sehingga untuk sementara waktu Menjauhkan anak-anak yang sehat dari anak yang menderita impetigo krustosa 3. Pasien dianjurkan untuk tidak menggunakan celana atau rok panjang serta baju lengan panjang dan juga tidak boleh menggaruk agar bintil yang berisi nanah tidak pecah. 4. Pasien juga dianjurkan untuk tidak menggunakan barang seperti handuk dan pakaian secara bersamaan 5. Pasien juga dianjurkan untuk rajin dan teratur dalam membersihkan koreng dengan antiseptik.