LAPORAN KASUS SEORANG WANITA USIA 75 TAHUN DENGAN FRAKTUR TERTUTUP PATELLA PATELLA DEXTRA DE XTRA
Pembimbing : dr. Hendrdi K!"mrg# S$.OT
Di%"%"n O&e! : E&i% S'e(n(' )*+,-*+5
KEPANITERAAN KLINIK IL/U 0EDAH PERIODE ,- APRIL 1*,5 1*,5 2 1* 3UNI 1*,5 FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTE RAN UNI4ERSITA UNI4ERSI TAS S TARU/ANAGARA RU/AH SAKIT HUSADA 3AKARTA
I.
II.
IDENTITAS
Nm
: N. WTL
3eni% Ke&min
: Perem$"n
Tem$( Tem$( 6 (ngg& &!ir
: S"b"mi 6 17 2 *5 8 ,9)*
Um"r
:75 (!"n 5 b"&n 15 !ri
A&m(
: die(!"i
Tngg& m%"
: 11 /ei 1*,5
3m
: 1, : 15 : ,-
ANAMNESIS
A"('nmne%i% dengn $%ien $d (ngg& 1- /ei 1*,5# m ,+.** di bng%& /e&(i Keluhan utama
: Neri $d &"("( nn
Keluhan tambahan
:8
Riwayat Penyakit Sekarang :
P%ien d(ng e RS H"%d $d (ngg& 11 /ei 1*,5# 1,.15 dengn e&"!n neri $d &"("( nn %e + m S/RS. Neri dir%n %e(e&! $%ien ("! (ib 2 (ib %( ber&n ren d &"bng dn (erben("r b(". Se(e&! ("! $%ien bi% ber&n dn i (er% %i( i digern. P%ien meng" (id d $ing%n dn m"n(! %e(e&! edin. L"("( nn (er&i!( membeng dn (id di(em"n &" r'be. Riwayat Penyakit Dahulu :
Ri;( !i$er(en%i di"i Ri;( dibe(e% di%ng&
Ri;( %i( n("ng di"i <%e - (!"n ng &&"= Ri;( %i( gin& (id die(!"i Ri;( &ergi di%ng& Ri;( THR
emen(= de%(r# (!"n 1**) Riwayat Penyakit Keluarga :
Ri;( !i$er(en%i di%ng& Ri;( dibe(e% di%ng& Ri;( &ergi di%ng& Ri;( %i( n("ng di%ng&
III.
STATUS PRESENS
,. Status umum tanggal 2 Mei 2!"#$ %ukul "&.!! 'I( 1. Kea)aan umum: (m$ %i( %edng Kesa)aran
: >'m$'% men(i%# E)45/+
Tan)a *ital
: TD
: ,-*6* mmHg
: Ndi : 9* ? 6 meni( : RR
: , ? 6 meni(
:S
: -+#9 @
Kea)aan gi+i : bi Kulit
: ;rn "&i( $"(i!# ("rg'r "&i( bi# (id i(eri# (id
$">( Ke%ala
: ben(" dn ""rn n'rm (id (erb ben'&n# (id
d e&inn "&i( e$&# rmb"( $"(i! (er%ebr mer(# !em('m# Mata
: ed"d"n b'& m( %ime(ri%# $&$ebr& %"$eri'r e(
inBeri'r de?(r e( %ini%(r (id edem# (id >e"ng# 'n"ng(iC
$&$ebr& %"$eri'r e( inBeri'r de?(r e( %ini%(r (id nemi%# %>&er (id i(eri# $"$i& de?(r e( %ini%(r b"&(# i%''r# dime(er - mm# reB&e? >! &ng%"ng 6# reB&e? >! (id &ng%"ng 6# r>>''n ee Telinga
: 0en(" dn ""rn n'rm %ere( 868# (id d neri
(ri "ri>"&r# (id d neri (en (rg"%# (id d neri (en re(r'"ri"&r# '(('r!e 8# b((&e %ign ,i)ung
: ben(" n'rm (id d de$re%i ("&ng !id"ng#
r!in'rr!e 868# (id d neri (en !id"ng# (id d neri (en %in"% $rn% (id d %e$("m deCi%i# e$i%(%i% 868 Mulut
: ben(" n'rm gigi ng >'$'(
-eher
: (id d $embe%rn e&enr ge(! bening# (id d
$embe%rn e&enr (ir'id# (re (er&e( di(eng!# e%# (r"m $d &e!er Paru
In%$e%i
: ben(" n'rm %ime(ri% %( dim dn $ergern nB%#
B&i& >!e%( P&$%i
: %(em Bremi("% nn 2 iri# de$n 2 be&ng %m "(
Per"%i
: %'n'r# b(% $r" 2 !e$r @S 4I /@L de%(r
A"%"&(%i
: SD4 6# W! 868# R! 868 # %"r nB% meng!i&ng
antung
In%$e%i
: (id (m$ $"&%%i i>("% >'rdi%
P&$%i
: $"&%%i i>("% >'rdi% (erb di I@S 4 /@L %ini%(r
Per"%i
: b(% n("ng nn : I@S 4 $r%(ern& &ine de%(r 0(% n("ng iri
: I@S 4 /@L %ini%(r
A"%"&(%i
: 03 I II reg"&r# G&&'$ <8=# /"rm"r <8=# b"ni n("ng
mered"$ Ab)/men
In%$e%i
: >emb"ng# (id d %>r
A"%"&(%i
: bi%ing "%"% <=
Per"%i
: (im$ni di%e&"r"! "drn bd'men# %!iB(ing d"&&ne%% <8=
P&$%i
: %"$e (id (erb m%%# !e$r dn &ien (id (erb
membe%r# m"r$! %ign <8= Anus )an 0enitalia : (id di&"n Ekstremitas
:
Ar& (erb !ng( E%(remi(% (% : edem 868 # deB'rmi(% 868 E%(remi(% b;! : edem 6# deB'rmi(% 868 ReB&e% Bi%i'&'gi% : $(e&& 6# bi>e$% 6# (ri>e$% 6# A>!i&&e% 6 ReB&e% $('&'gi% : 0bin%i 868# >!dd'> 868
. Status -/kalis (e)ah
Regi' Gen" De%(r -//k : Eri(em <=# Edem <=# deB'rmi(% <8=# !em('m <=# (id d
Brgmen ("&ng men'n'&. 1eel
: Neri (en <=# P"&%%i A. d'r%&i% $edi% <=# r& !ng(#
%en%ibi&i(% bi# N4D <8=# re$i(%i <8= M/e : gern (iB minim& ren neri# ger $%iB neri
I*.
PEMERIKSAAN PENUNAN0
,. Pemeri%n Lb'r('ri"m <1- /ei 1*,5= Te%(
Re%"&(
Uni(
ReBBeren>e Rnge
,emat/l/gi Hem'g&'bin Hem('ri( 3"m&! &e"'%i( 3"m&! Tr'mb'%i( /@4 /@H /@H@ Eri(r'%i( ,em/stasis PT <$%ien= PT <'n(r'&= APTT <$%ien= APTT <'n(r'&= Kimia Klinik G&"'% %e;(" >i(' Ure"m dr! @re(inin dr! eGFR K&i"m N(ri"m
,-.) -9 ,*.+ ,97 9 -, -5 ).-+
g6dL ,*-6d& rib"6d& BL $g6m& g6dL "(6dL
,,.7 2 ,5.5 -5 2 )7 -.+8 ,,.* ,5* 2 )5* * 2 ,** 1 2 --1 2 -+ ).1* 2 5.)*
9.+ ,,.* -+.1 --.*
de(i de(i de(i de(i
9.* 2 ,1.,
,5,9 *.+9 -.1 -.,)) 9
mg6dL mg6dL mg6dL m&6min6,.7- m1 mm'&6L mm'&6L mm'&6L
1. Pemeri%n Rdi'&'gi <11 /ei 1*,5=
-,.* 2 )7.*
7* 2 1** ,9 2 )9 *.+ 2 ,., -.5 2 5.* ,-+ 2 ,)+ 9 8 ,*9
Pemeri%n rdi'&'gi $'%( re$'%i%i <1- /ei 1*,5=
*.
RESUME
Te&! di$eri% %e'rng ;ni( "%i 75 (!"n dengn e&"!n "(m neri $d &"("( nn %e + m %ebe&"m m%" r"m! %i(# neri dir%n %e(e&! $%ien (er("! (ib 2 (ib dn em"din d$( ber&n (e($i dir%n %i(. P%ien (id meng&mi m"n(!# (id $ing%n# (id d mne%i re(r'grde. Pd $emeri%n Bi%i did$(n e%drn >'m$'% men(i%# G@S ,5# (enn dr! ,-* 6 * mmHg. Ndi# %"!"# dn $ern$%n d&m b(% n'rm&. Pd $emeri%n %(("% &'&i% regi' gen" de%(r did$(n edem <=# neri (en <=# !em('m <=# $ergern $%iB neri# %edngn $ergern (iB neri !eb(. F"ng%i %en%'ri dn C%"&ri%%i bi. Pd $emeri%n $en"nng rdi'&'gi B'(' ?8r did$(n Br("r $(e&& de%(r
*I.
DIA0N3SIS KERA
Fr("r (er("("$ $(e&& de%(r
*II.
PENATA-AKSAAN
,. O$er(iB
: T0W
1. /edimen('%
:
8 InB"% Ringer A%e(( 1 '&B 6 !ri 8 In. Le? = - ? , m$ 8 In. Pn&'>
8 In. NrB' <'ndn%en(r'n= - ? ) mg 8 Rmi$ri& , ? , (b 8 Am&'di$ine 5 mg , ? , (b
TINJAUAN PUSTAKA FRAKTUR PATELLA
I.
PENDAHULUAN Patella merupakan tulang sesamoid besar yang melekat kuat pada perpanjangan otot kuadriseps. Patela mudah cedera oleh dua macam trauma, yaitu trauma langsung dan tidak langsung. Trauma langsung biasanya menyebabkan fraktur kominutif, sedangkan trauma tak langsung biasanya hanya menimbulkan garis fraktur. Kontraksi otot kuadriseps yang kuat secara tiba – tiba dengan lutut posisi fleksi dapat menyebabkan robekan transversal pada kuadriseps atau fraktur avulsi patella transversal (fragmen proksimalnya tertarik menjauhi fragmen lainnya).1 Fraktur patella terjadi sekitar 1% dari semua jenis fraktur. Fraktur ini lebih sering terjadi pada usia 20 – 50 tahun dimana laki – laki dua kali lebih beresiko dibanding dengan perempuan. 2
II.
ANATOMI Patella merupakan tulang kecil yang terletak di depan persendian lutut, dimana femur dan tibia bertemu dan berfungsi untuk melindungi lutut dan menghubungkan otot – otot yang berada di anterior paha sampai ke tibia. 2 Patella berbentuk segitiga (triangular) dengan basis di superior dan apex di inferior. Permukaan posterior dari patella halus, tersusun dari tulang rawan articular, dibagi menjadi aspek medial dan
lateral. Permukaan anteriornya kasar, sebagai pelekatan dari tendon da ligament. Pusat osifikasi pada patella tampak antara 3 – 6 tahun.
3
Aspek medial dan lateral pada persambungan patella dengan kondilus femur medial dan lateral, untuk membentuk komponen patellofemoral pada persendian lutut. 3 Patella merupakan tempat pelekatan tendon kuadriseps (bagian superior) dan ligament atau tendon patella (dimana melekat pada tuberkel tibia, bagian inferior). Medial dan lateral patellar retinaculum melekat pada pinggir patella, mengelilingi fascia. Medial patellar retinaculum melekat pada vastus medialis atau fascia Sartorius dan sering terganggu pada dislokasi patella lateral.
3
Vaskularisasi darah arteri pada patella melalui permukaan anterior dan lingkaran anastomosis patella di suplai dari sepasang arteri superior dan inferior geniculate. 3
III.
JENIS FRAKTUR Fraktur patella bermacam – macam, dimana bisa hanya terjadi retakan ataupun dapat patah menjadi beberapa bagian. Fraktur dapat terjadi pada bagian atas, tengah atau bagian bawah dari tulang. Terkadang, fraktur ini terjadi lebih dari satu area. 2
This x-ray of the knee taken from the side shows a patella that has been fractured in three places.
Stable Fracture ( Fraktur Stabil). Pada fraktur jenis ini tidak terjadi dislokasi. Pada jenis ini, tulang biasanya tetap berada di posisi nya selama masa pemulihan. 2
A vertical, stable fracture.
This x-ray of the knee taken from the front shows the faint line of a vertical, stable fracture of the atella.
Displaced
Fracture. Pada
saat tulang tersebut patah dan terjadi dislokasi, pecahan tulang tersebut
tidak membentuk 1 garis. Fraktur jenis ini sering memerlukan tindakan operasi untuk mengembalikan ke posisi semula. 2
A transverse fracture with some displacement
This x-ray of the knee taken from the side shows a significant gap (displacement) between the broken ieces of the atella
Comminuted Fracture. Fraktur jenis ini tidak stabil, dimana tulang tersebut hancur menjadi tiga atau lebih bagian. 2
A comminuted fracture of the patella.
Open Fracture (Fraktur terbuka). Pada fraktur jenis ini, kulit juga terluka dan fragmen tulang dapat dilihat dari luar. Cedera ini sering melibatkan kerusakan pada jaringan otot, tendon dan ligament sekitarnya. Fraktur terbuka memiliki resiko tinggi terjadinya komplikasi dan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyembuhannya. 2
IV.
ETIOLOGI Fraktur patella paling sering disebabkan karena trauma langsung, seperti jatuh pada saat kecelakaan sepeda motor. Tetapi, juga dapat terjadi fraktur secara tidak langsung. Contohnya kontraksi otot paha yang dengan hebat dapat menyebabkan tarikan pada patella sehingga terpisah. 2
V.
TANDA DAN GEJALA Gejala utama pada fraktur patella adalah nyeri dan bengkak pada bagian depan lutut. Gejala lainnya adalah :
VI.
-
Memar2 Hemartrosis, karena fraktur patella merupakan kerusakan intra-
-
artikular1 Tidak dapat meluruskan lutut2 Tidak dapat berjalan. 2
DIAGNOSIS Pemeriksaan radiologi foto x-ray merupakan teknik imaging yang paling umum digunakan. Foto x-ray penting untuk menilai bagian depan dan samping dari fraktur. 2 Walaupun jarang, ada yang dilahirkan dengan tulang tambahan pada patella yang tidak tumbuh. Hal ini disebut bipartite patella dan dapat keliru dianggap sebagai fraktur. Beberapa orang dengan bipartite patella, terdapat pada kedua lutunya, sehingga terkadang dilakukan foto
rontgen pada kedua lutut. 2
VII.
TATALAKSANA Nonsurgical Treatment. Pada fraktur yang tidak terjadi dislokasi, mungkin tidak diperlukan tindakan operasi. Gips atau bidai dapat digunakan untuk menjaga agar lutut tetap lurus. Hal ini untuk menjaga agar bagian yang fraktur tetapi pada posisi yang benar sampai penyembuhan. Pasien tidak dapat untuk memberikan beban pada kakiknya sampai penyembuhan sudah terjadi sempurna. Kondisi ini memerlukan waktu 6 – 8 minggu dan mungkin lebih lama. Kebanyakan orang menggunakan tongkat penopang pada masa ini. 2 Surgical Treatment. Fraktur patella yang terpisah atau terjadi dislokasi, diperlukan tindakan operasi. Fragmen fraktur yang tidak berdekatan sering tidak terjadi penyembuhan atau sulit menyembuh. Pada fraktur terbuka perlu
dibersihkan dan dilakukan operasi segera. Jenis prosedur operasi yang dilakukan tergantung dari jenis fraktur yang terjadi. 2 Transverse Fracture. Fraktur yang terpisah menjadi dua bagian
umumnya sering diperbaiki dengan menggunakan pins and wires dan tension band dalam bentuk “figure-of-eight”. Ikatan figure-of-eight akan
menekan dua bagian yang terpisah ini menjadi satu. Prosedur ini paling bagus digunakan untuk fraktur yang terletak ditengah patella. Fraktur yang terjadi pada ujung patella, fragmennya terlalu kecil untuk dilakukan prosedur ini. Teknik ini dapat menyebabkan penekanan yang berlebihan jika digunakan pada multiple fraktur. Pendekatan teknik lain yang dapat digunakan pada fraktur transverse adalah dengan mengunci tulang menggunkan sekrup kecil, kawat dan pin. Pada beberapa kasus, kawat dan pin akan dilepaskan setelah 1 – 2 tahun operasi. 2
A figure-of-eight tension band holds the transverse fracture to ether.
Comminuted Fracture. Pada beberapa kasus, bagian atas maupun
bawah patella dapat hancur menjadi beberapa bagian. Karena Fragmen tulang yang terlalu kecil untuk disambungkan kembali, maka fragmen tersebut akan disingkirkan. Tendon yang longgar ( loose tendon) akan dilekatkan pada tulang patella yang tersisa. 2 Akan tetapi, mengeluarkan patella sebisa mungkin dihindari. 4
Waktu yang diperlukan pada penyembuhan fraktur patella tergantung dari derajat keparahan cedera. Rehabilitasi juga diperlukan agar dapat melakukan kembali aktifitas sehari – hari. Perubahan gaya hidup juga disarankan untuk melindungi lutut dan mencegah masalah yang dapat terjadi dikemudian hari, seperti menghindari aktifitas yang melibatkan gerakan menekuk lutut yang berulang – ulang. 2
VIII.
KOMPLIKASI Arthirits. Fraktur patella sering menyebabkan kerusakan pada
tulang rawan articular, hal ini dapat menyebabkan terjadinya arthritis. Severe arthritis terjadi pada 1 dari 5 pasien. Mild – Moderate arthritis
lebih sering terjadi. 2 Kelemahan otot. Kelemahan permanen otot kuadriceps pada
bagian depan paha dapat merupakan komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi. Hilangnya beberapa gerakan seperti meluruskan (ekstensi) atau menekukan (fleksi) lutut juga sering terjadi. 2
Chronic pain. Nyeri pada bagian depan lutut dalam waktu yang
lama juga biasa ditemukan pada fraktur patella. 2
DAFTAR PUSTAKA
1.
Syamsuhidajat, Karnadihardjo W, Prasetyono TOH, Rudiman R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2007. Bab 42, Sistem Muskuloskeletal; P.1073-4
2.
American Academy Of Orthopaedic Surgeons. Patellar (kneecap) Fractures [internet]. 2010 March [cited 2015 May 26]. Available from : http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00523
3.
Shetty A, Knipe H, et al. Patella [internet]. 2015 [cited 2015 May 26]. Available from : http://radiopaedia.org/articles/patella
4.
Duckworth T, Blundell CM. Lecture Notes : Orthopaedics and Fractures. 4th Ed. United Kingdom : Wiley-Blackwell ; 2010. Chapter 22, The knee and lower leg; P.191-2