Dilakukan Autoananesis kepada pasien pada tanggal 4 Deseber 5-1% di bangsal +a6ar RS$D Soreang !eluhan (/ama :
N.eri 2epala $iaa/ Penaki/ Sekarang :
Pasien datang ke #7D RS$D Soreang dengan kelu&an n.eri kepala" Neri kepala dirasakan se*ak 1 &ari srs" N.eri kepala dirasakan terus enerus dan seakin eberat" N.eri kepala dirasakan pertaa kali setela& pasien ke3elakaan 1 &ari srs" Satu &ari .ang lalu pasien ke3elakaan tabrak lari/ saat en.ebrang *alan pasien engaku ditabrak ole& otor" Pasien tidak ingat bagian apa .ang ditabrak otor/ ebentur apa terlebi& da&ulu dan *atu& di bagian ana terlebi& da&ulu" Setela& itu pasien pingsan dan setela& sadar pasien engaku unta& en.eprot 1 *a setela& ke*adian" +iisan setela& ke*adian diakui pasien" Setela& itu pasien diba6a ke puskesas untuk di*a&it"
###. P""$#!SAAN PAS#"N
!esan umum 2eadaan uu! Copos entis 87CS 9 1%: • 2esan sakit! tapak sakit sedang •
Su&u! ,?/? -3 S/a/us eneralis +ata! kon*ungti@a aneis 8);):/ sklera ikterik 8);): ra33oon e.es 8: • (e&er! 27B tidak ebesar/ 'P tidak eningkat • T&ora! • #nspeksi! bentuk dan gerak sietris/ iktus 3ordis tidak terli&at/ sela iga •
'antung! B'1 B'5 urni regular/ pada katup itral dan trikuspid B'1>
•
B'5/ pada katup aorta dan pulonal B'5 > B'1 +urur 8):/ gallops 8):
Abdoen #nspeksi! datar/ sietris/ tidak terli&at pelebaran pebulu& dara& @ena/ ubili3us tidak enon*ol" Auskultasi! Bising usus 8: noral Palpasi! &epar/ lien/ gin*al tidak ebesar/ N.eri tekan epigastriu 8): Perkusi! tipani pada seluru& lapang abdoen Ekstreitas! Akral &angat • 8:/ ude 8);):/ 3lub oot ; kaki pengkor ;) S/a/us % %okalis (! ( sepan*ang 3 pada regio supra orbita/ E ukuran 55 3 dan &eato di regio Frontalis/ ra3oon e.es 8: ODS
F! 2repitasi 8):
+! RO+ 8: 3
#*.
Penun3ang Rontgen s3&aedel
*.
$"S("
Tuan #/ usia %% ta&un datang ke #7D RS$D soreang dengan kelu&an n.eri kepala se*ak 1 &ari srs" N.eri dirasakan se*ak pasien engalai ke3elakaan tabrak lari 1 &ari srs" +ekanise traua dari pasien tersebut tidak bisa diperole& karena pasien engalai anesia retrogarde" Pingsan/ unta& en.eprot/ dan iisan diakui pasien setela& ke3elakaan tersebut" Pada peeriksaan isik diteukan tanda tanda @ital dan status generalis dala batas noral" Pada status lokalis diteukan ( sepan*ang % 3 pada regio supra orbita .ang suda& di&e3ting seban.ak 0 bua&" Diteukan *uga E ukuran 55 3 dan &eato di regio rontalis" Dan *uga diteukan ra3oon e.es pada kedua ata"
*#. D#AN)SA !"$A
+ild &ead in*ur. Closed raktur depressed >1 tabula at regio rontalis
*###.P$)N)S#S uo ad @ita ! dubia ad bona uo ad un3tiona ! dubia ad bona uo ad sanationa ! ad bona
T#NA(AN P(STA!A 1.1.
Ana/omi 5ranium
ANATO+# DASAR 2EPA(A 8CRAN#$+: A" Tulang 2epala 8Os" Craniu: 1" 7uba& tengkorak .ang terdiri atas tulang)tulang seperti ! a" Os rontal 8tulang da&i: 5
b" Os parietal 8tulang ubun)ubun: 3" Os O33ipital 8tulang kepala bagian belakang:
5" Dasar tengkorak/ .ang terdiri dari tulang)tulang seperti ! a" Os Senoidalis 8tulang ba*i:/ tulang .ang terdapat ditenga&)tenga& dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu)kupu/ dengan tiga pasang sa.ap" b" Os Et&ioidalis 8tulang tapis:/ terletak disebela& depan dari os senoidal diantara lekuk ata" Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula ole& tulang)tulang lain seperti ! tulang kepala belakang/ tulang da&i dan tulang pelipis"
," Saping tengkorak/ dibentuk ole& tulang)tulang seperti ! a" Tulang pelipis 8 os Teporal : b" Sebagian tulang da&i 3" Tulang ubun)ubun d" Tulang ba*i" GOs" Craniu tersusun atas! 1 tulang da&i 8os"rontale: 5 tulang ubun)ubun 8os"parietale: 1 tulang kepala belakang 8os"o33ipitale: 5 tulang ba*i 8os"sp&enoidale: 5 tulang pelipis 8os"teporale: 5 tulang tapis 8os"et&oidale: GSutura Tulang)tulang tengkorak kepala di&ubungkan satu saa lain ole& tulang bergerigi .ang disebut sutura" Sutura)sutura tersebut adala& ! 1: Sutura 3oronalis .ang eng&ubungkan antara os rontal dan os parietal" 5: Sutura sagitalis .ang eng&ubungkan antara os parietal kiri dan kanan" ,: Sutura labdoidea; labdoidalis .ang eng&ubungkan antara os parietal dan os o33ipital"
0" Tengkorak 6a*a& pada anusia bentukn.a lebi& ke3il dari tengkorak otak" Didala tengkorak 6a*a& terdapat rongga)rongga .ang ebentuk rongga ulut 83a@u oris:/ dan rongga &idung 83a@u nasi: dan rongga ata 8orbita:" Tengkorak 6a*a& dibagi atas dua bagian! 7
Bagian &idung terdiri atas ! 1: Os (a3rial 8tulang ata: letakn.a disebela& kiri;kanan pangkal &idung di sudut ata" 5: Os Nasal 8tulang &idung: .ang ebentuk batang &idung sebela& atas ,: Os 2onka nasal 8tulang karang &idung:/ letakn.a di dala rongga &idung dan* bentukn.a berlipat)lipat" Septu nasi 8sekat rongga &idung: adala& sabungan dari tulang tapis .ang tegak"
Bagian ra&ang terdiri atas tulang)tulang seperti ! 1: Os +aksilaris 8tulang ra&ang atas: 5: Os igoati3u/ tulangpipi .ang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan" ,: Os Palatu atau tulang langit)langit/ terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan 0: Os +andibularis atau tulang ra&ang ba6a& / terdiri dari dua bagian .aitu bagian kiri dan kanan .ang keudian bersatu di pertenga&an dagu" Dibagian depan dari andibula terdapat pro3essus 3ora3oid tepat elekatn.a otot
1.2.
'rak/ur 5ranium
Fraktur 3raniu .aitu rusakn.a kontinuitas tulang tengkorak .ang disebabkan ole& traua" #ni dapat ter*adi dengan atau tanpa adan.a kerusakan otak" Adan.a raktur tulang tengkorak 83raniu: biasan.a dapat enibulkan dapak tekanan .ang kuat" Fraktur 3raniu .aitu pata&n.a tulang tengkorak dan biasan.a ter*adi akibat benturan langsung" Suatu raktur enun*ukkan adan.a se*ula& besar ga.a .ang ter*adi pada kepala dan keungkinan besar en.ebabkan kerusakan pada bagian dala dari isi 3raniu" Fraktur tulang tengkorak dapat ter*adi tanpa disertai kerusakan neurologis"
1.6.
"/iologi rak/ur 8ranium
Fraktur kraniu dapat disebabkan ole& dua &al antara lain ! 1"
Benda Ta*a" Traua benda ta*a dapat en.ebabkan 3edera setepat"
5"
Benda Tupul/ dapat en.ebabkan 3edera seluru& kerusakan ter*adi ketika energ. ; kekuatan diteruskan kepada otak" 2erusakan *aringan otak karena benda tupul tergantung pada! a"
(okasi
b"
2ekuatan
8
3"
Fraktur ineksi; kopresi
d" Rotasi e"
Delarasi dan deselarasi
+ekanise 3edera kepala 1" Akselerasi/ ketika benda .ang sedang bergerak ebentur kepala .ang dia" Conto& ! akibat pukulan leparan" 5" Deselerasi" Conto& ! kepala ebentur aspal" ," Deoritas" Di&ubungkan dengan peruba&an bentuk atau gangguan integritas bagan tubu& .ang dipengaru&i ole& kekuatan pada tengkorak" 1.4.
Pa/oisiologi rak/ur 8ranium
Fraktur tengkorak adala& rusakn.a kontinuitas tulang tengkorak disebabkan ole& traua" +eskipun tengkorak sangat sulit retak dan eberikan perlindungan .ang sangat baik untuk otak/ traua .ang para& atau pukulan dapat engakibatkan raktur tengkorak" #ni dapat ter*adi dengan atau tanpa kerusakan otak" Adan.a raktur tengkorak biasan.a dapat enibulkan dapak tekanan .ang kuat" Fraktur tengkorak diklasiikasikan terbuka;tertutup" Bila raktur terbuka aka dura rusak dan raktur tertutup dura tidak rusak" Fraktur kuba& kranial en.ebabkan bengkak pada sekitar raktur dan karena alasan kurang akurat tidak dapat ditetapkan tanpa peeriksaan dengan sinar I/ raktur dasar tengkorak 3enderung elintasi sinus paranasal pada tulang rontal atau lokasi tenga& telinga di tulang teporal/ *uga sering enibulkan &eorragi dari &idung/ aring atau telinga dan dara& terli&at di ba6a& kon*ungti@a" Fraktur dasar tengkorak di3urigai ketika CSS keluar dari telinga dan &idung" Pata& tulang tengkorak bisa elukai arteri dan @ena/ .ang keudian berdara& ke dala ruang di sekitar *aringan otak" Pata& tulang/ terutaa pada bagian belakang dan ba6a& 8dasar: dari tengkorak/ bisa erobek eninges/ lapisan *aringan .ang enutupi otak" Bakteri dapat asuk ke tengkorak elalui pata& tulang tersebut/ en.ebabkan ineksi dan kerusakan otak para&" 2adang)kadang/ potongan tulang tengkorakn.a retak tekan ke dala dan erusak otak" 'enis pata& tulang raktur disebut depresi" Pata& tulang tengkorak depresi ungkin engekspos otak ke lingkungan dan ba&an asing/ en.ebabkan ineksi atau pebentukan abses 8pengupulan nana&: di dala otak"
1.-.
!lasiikasi rak/ur
Fraktur tulang tengkorak dapat di klasiikasikan antara lain ! a" Fraktur seder&ana 8siple: erupakan suatu raktur linear pada tulang tengkorak b" Fraktur depresi 8depressed: ter*adi apabila ragen tulang tertekan ke bagian lebi& dala dari tulang tengkorak 3" Fraktur 3apuran 83opound: bila terdapat &ubungan langsung dengan lingkungan luar" Dapat disebabkan ole& laserasi pada raktur atau suatu raktur basis 3ranii .ang biasan.a elalui sinus)sinus" Fraktur 3raniu regio teporal ter*adi pada 4% J dari seluru& kasus raktur basis 3ranii" 9
Adapun tiga subtipe dari raktur 3raniu regio teporal/ antara lain ! a" Tipe longitudinal/ ter*adi pada regio teporoparietal dan elibatkan pars skuaosa os teporal/ atap dari 3analis auditorius eksterna/ dan segen tipani" Fraktur) raktur ini dapat ber*alan ke anterior dan ke posterior &ingga 3o3&lea dan lab.rint&ine 3apsule/ berak&ir di ossa edia dekat oraen spinosu atau pada tulang astoid se3ara berurut" b" Tipe tran@ersal/ ulai dari oraen agnu dan eluas ke 3o3&lea dan lab.rint&/ berak&ir di ossa edia" 3" Tipe 3apuran/ erupakan gabungan dari tipe raktur longitudinal dan tipe tran@ersal"
1.9. •
Diagnosa 'rak/ur (uka di kulit kepala 8abrasi/ kontusi/ laserasi/ atau a@ulsi:/ .ang bias
en.ebabkan pendara&an prousi karena kulit kepala engandung ban.ak pebulu& dara&/ se&ingga e.ebabkan s.ok &ipo@oleik *ika dara& .ang &ilang 3ukup ban.ak" •
Tanda 3edera otak! agitasi dan iritabilitas/ &ilang kesadaran/ peruba&an pola respiratori/ relek tendon dala 8deep tendon rele K DTR: abnoral/ dan peruba&an respon pupil dan otorik"
•
Sakit kepala setepat dan persisten
•
Heoragi atau
&eatoa subdural/ epidural/ atau intraserebral/ *ika ragen
tulang .ang bergerigi enebus dura eter atau korteks serebral/ .ang bias en.ebabkan &eiparesis/ pupil tidak saa/ pusing/ unta& pro.ektil/ den.ut nadi dan tingkat respiratorik enurun/ dan ketidakresponsian progresi" 2ebutaan *ika pasien engalai raktur senoidal .ang erusak sara opti3 •
2etulian unilateral atau paralisis asial *ika pasien engalai raktur teporal"
•
Pebengkakan *aringan lunak di dekat ter*adin.a raktur kuba&/ se&ingga ebuatn.a sulit dideteksi tanda 3oputed toograp&. 8CT: s3an"
•
Pada raktur basilar! &eoragi dari &idung/ aring atau telinga/ dara& diba6a& kulit periorbital 8Lra3oon e.esM: dan diba6a& kon*ungti@a dan battle sign 8ekiosis sepraastoid:/ kadang)kadang disertai pendara&an di belakang gendang telinga 3airan serebrospinal 83erebrospinal luid)CSF: atau ba&kan *aringan otak bo3or dari &idung atau telinga"
•
Eek residual .ang bisa un3ul! gangguan sa6an 8epileps.:/ &idrosealus/ dan sindro otak organik"
10
•
Pada anak)anak! sakit kepala/ pusing/ uda& leti&/ neurosis/ dan gangguan perilaku"
•
Pada pasien lansia! tekanan intra3ranial 8intra3ranial pressure)#CP: .ang tidak enun*ukkan tanda sapai en3apai tingkat .ang sangat tinggi akibat atroi otak kortikal/ se&ingga ebuat lebi& ban.ak ruang untuk pebengkakan otak diba6a& 3raniu"
1.7. •
Pemeriksaan penun3ang CT S3an diperlukan untuk enentukan lokasi raktur 8terutaa pada raktur 3raniu
.ang tidak bisa dili&at aupun diraba: •
Peeriksaan neurologis dilakukan untuk eeriksa ungsi 3erebral 8staus ental/ orientasi 6aktu/ tepat/ dan orang:/ tingkat kesadaran/ respon pupil/ ungsi otori3"
•
Strip reagens digunakan untuk engu*i 3airan nasal atau telinga .ang engalir untuk eli&at adaka& Cerebro Spinal Fluid 8CSF:" Strip akan beruba& 6arna en*adi biru *ika CSF/ tetapi strip tidak akan beruba& 6arna *ika &an.a ada dara&" Akan tetapi/ pita *uga akan ber6arna en*adi biru *ika pasien engalai &iperglikeia"
•
CT s3an dan agneti3 resonan3e iaging eli&at&eoragi intra3ranial dari pebulu& dara& .ang engalai rupture dan pebengkakan untuk engka*i kerusakan otak"
•
EE7 untuk engeta&ui pergeseran susunan garis tenga& otak
•
Rontgen tengkorak untuk engeta&ui peruba&an struktur tengkorak"
•
Angiograi serebral untuk engeta&ui &eatoa serebral/ kelainan sirkulasi serebral 8seperti pergeseran otak akibat edea/ pendara&an dan traua:"
•
Sinar I untuk enentukan adan.a raktur tengkorak" PTT dan APTT Partial Troboplastin Tie 8PTT: dan A3ti@ated Partial T&roboplastine Tie 8APTT: peeriksaan .ang sering digunakan untuk e@aluasi terapi penggunaan &eparin serta sebagai peeriksaan pen.aring a6al untuk endeteksi ada tidakn.a gangguan s.ste koagulasi" Perbedaan prinsip keduan.a adala& *ika indi3ator standar .ang digunakan berasal dari *aringan alaia& aka disebut dengan PTT/ naun *ika indi3ator standar .ang digunakan adala& &asil sintesis pabrik aka disebut APTT"
•
11
1..
Pena/alaksanaan
Penanganan raktur 3raniu diulai se*ak di tepat ke*adian se3ara 3epat/ tepat/ dan aan" Pendekatan tunggu dulu pada penderita raktur kraniu sangat berba&a.a/ karena diagnosis dan penanganan .ang 3epat sangatla& penting" a" Priar. Sur@e. 8ABCDE: Adala& penilaian utaa ter&adap pasien/ dilakukan dengan 3epat/ bila diteukan &al .ang eba&a.akan n.a6a pasien/ langsung dilakukan tindakan resusitasi" Penanganan atau Pertolongan pertaa dari penderita dengan raktur 3raniu engikuti standart .ang tela& ditetapkan dala AT(S 8Ad@an3ed Traua (ie Support: .ang eliputi/ Perta&ankan A 8air6a.:
•
Pada peeriksaan air6a. usa&akan *alan naas stabil" Dengarkan suara .ang dikeluarkan pasien/ ada obstruksi air6a. atau tidak" 'ika pasien tidak sadar li&at ada subatan air6a. ata u tidak dan suara)suara naas serta &ebusan naas pasien" Peeriksaan *alan napas pasien dilakukan dengan 3ara kepala diiringkan/ buka ulut/ bersi&kan unta&kan dara&/ adan.a benda asing" Per&atikan tulang le&er/ #obilisasi/ Cega& gerakan &iperekstensi/ &iperleksi ataupun rotasi"
Perta&ankan B 8Breat&ing:
•
Dapat segera dinilai dengan 3ara enentukan apaka& pasien bernaas spontan;tidak keudain pasang oksieter nadi untuk en*aga saturasi O 5 iniu =%J" 'ika tidak usa&akan untuk dilakukan intubasi dan support pernaasan dengan eberikan asker O5 sesuai indikasi" Setela& *alan naas bebas sedapat ungkin pernaasann.a diper&atikan rek6ensi noraln.a antara 1? K 5- ;enit/ keudian lakukan onitor ter&adap gas dara& dan perta&ankan PCO 5 antara 5< K ,% Hg "
Perta&ankan C 8Cir3ulation:
•
Pada peeriksaan siste sirkulasi ukur dan 3atat rekuensi den.ut *antung dan tekanan dara& *ika diperlukan pasang E27" Apabila den.ut nadi;*antung/ tidak teraba lakukan resusitasi *antung/ 2eudian tentukan perdara&an dan kenali tanda)tanda siaonosis" aspada ter*adin.a s&o3k dan lakukan penanganan luka se3ara baik serta pasang inus dengan larutan R("
Disabilit.
•
Pada peeriksaan disabilit./ peeriksaan kesadaran eakai glasgo6 3oa s3ale 87CS:" Penilaian neorologis untuk enilai apaka& pasien sadar/ eeberi respon suara ter&adap rangsang n.eri atau pasien tidak sadar" Periksa kedua pupil bentuk dan besarn.a 12
Tanggalkan pakaian pasien dan 3ari apaka& ada luka atau traua lain se3ara generalis" Tetapi *aga agar pasien tidak &ipoteri"
b" SECONDARQ S$REQ Se3ondar. sur@e. baru dilakukan setela& priar. sur@e. selesai dan ABC suda& ulai stabil dan ebaik" Dilakukan se3ondar. sur@e. dengan ananesis dan peeriksaan isik lebi& lan*ut dan elakukan peeriksaan taba&an seperti skull oto/ oto t&ora/ +R# dan CT S3an" 8AT(S:"
Bila raktur depres disertai dengan adan.a luka pada kulit kepala aka disebut raktur depres terbuka/ .ang eerlukan tindakan operasi utlak" Hal .ang &arus diper&atikan adala& ba&a.a perdara&an .ang berasal dari luka pada kulit kepala" Hal ini *arang diper&atikan se&ingga ban.ak pasien diteukan dala keadaan aneia atau s.ok" Penanganan seentara sangat diperlukan terutaana saat transport ke rua& sakit dengan 3ara ebalut tekan luka dengan kassa atau *ika diperlukan dengan elastik @erband"
Indikasi Operasi
Fraktur depres terbuka
Adan.a kebo3oran (CS
+engenai sinus paranasalis
Deisit neurologis otak diba6a&n.a
2osetik
Komplikasi operasi
Perdara&an
#neksi
Robekn.a duraater
2e*ang dan kelainan neurologis lainn.a 13
Perawatan pasca bedah +onitor kondisi uu dan neurologis pasien dilakukan seperti biasan.a" 'a&itan dibuka pada
&ari ke %)4"
Peberian
antibiotika
dan anti kon@ulsan asi&
diperdebatkan" Bila luka .ang ter*iadi suda& sangat terkontainasi atau ke*adiann.a suda& lebi& dari 50 *a/ tindakan peasangan ragen tulang atau 3ranioplast. dian*urkan dilakukan setela& ?)< inggu keudian"
Follow-up Pasien dengan open depresi raktur setela& dilakukan tindakan pebeda&an idealn.a &arus dionitor dengan CT s3an ulangan dala 6aktu 5), bulan uantuk enge@aluasi adan.a pebentukan abses" Follo6 up *uga dilakukan untuk en3ari adan.a koplikasi .ang ber&ubungan dengan raktur depresi isaln.a ke*ang dan ineksi
1.;.
!omplikasi rak/ur
2eunduran pada kondisi pasien ungkin karena perluasan &eato intra3ranial/ edea serebral progresi dan &erniasi otak" a" Edea Serebral diana ter*adi peningkatan T#2 karena ketidak apuan tengkorak utu& untuk ebesar eskipun peningkatan @olue ole& pebengkakan otak diakibatkan dari traua" b" Herniasi Otak adala& peruba&an posisi ke ba6a& atau lateral otak elalui atau ter&adap struktur kaku .ang ter*adi enibulkan iskeia/ inark/ kerusakan otak irre@ersible dan keatian" 3" Deisit neurologi3 dan psikologik d" #neksi sisteik 8pneuoni/ ineksi saluran kei&/ septi3eia: e" #neksi beda& neuron 8ineksi luka/ osteoiel.tis/ eningitis/ abses otak: 1.10.
Prognosis
alaupan raktur pada 3raniu eiliki potensi resiko tinggi untuk 3edera ner@us 3ranialis/ pebulu& dara&/ dan 3edera langsung pada otak/ sebagian besar *enis raktur adala& *enis raktur linear pada anak)anak dan tidak disertai dengan &eato epidural" Sebagian besar raktur/ terasuk raktur depresi tulang 3raniu tidak eerlukan tindakan operasi