BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Latar Belakang Belakang Kolelit Kolelitiasi iasiss adalah adalah terdap terdapatny atnyaa batu batu dalam dalam kandun kandung g empedu empedu atau atau saluran saluran
empedu empedu.. Kolesi Kolesistit stitis is adalah adalah inflam inflamasi asi akut akut atau atau kronis kronis dari dari kandun kandung g empedu empedu,, biasanya berhubungan dengan batu kandung empedu yang tersangkut pada duktus kistik dan menyebabka menyebabkan n distensi distensi kandung kandung empedu (Margareth (Margareth 2012). Kolelitiasis Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. Sinonimnya adalah batu empedu, gallstones, biliary alulus (!runer "Sudarth, 200#). $eradangan akut pada kandung empedu yang mengandung batu disebut kolesistitis kalkulosa akut dan dipiu oleh obstruksi leher kandung empedu atau duktus sistikus. $enyakit ini penyebab terser ing dilakukannya kolesistektomi darurat. Kolesistitis kronis selalu berkaitan dengan batu empedu, sebagian besar kandung empedu yang diangkat saat bedah elektif untuk batu empedu memperlihatkan memperlihatkan gambaran kolesistitis kolesistitis kronis, kronis, harus disimpulkan disimpulkan bah%a ge&ala saluran empedu timbul setelah adanya batu empedu dan peradangan ringan seara bersama-sama dan dalam %aktu lama. $engob $engobatan atan kolelit kolelitiasi iasiss dan kolesis kolesistiti titiss meliput meliputii operasi operasi (bedah (bedah)) dan non bedah. 'perasi (bedah) pada kolelitiasis disebut kolesistektomi. $embedahan bisa dilak dilakuk ukan an seara seara terbu terbuka ka (kol (kolist istek ekto tomi mi terbu terbuka ka)) dan dan tertu tertutu tup p (kol (kolis istek tekto tomi mi laparoskopik). !edah terbuka adalah ara klasik untuk mengangkat kandung empedu. $ros $rosed edur ur ini ini memb membut utuh uhka kan n insis insisii perut perut.. Kole Kolesis siste tekt ktom omii laparo laparosk skop opik ik adala adalah h pengangkatan kandung empedu melalui selang sel ang yang dimasukkan le%at sayatan keil di dinding perut.
1
Manusia dapat hidup seperti biasa %alaupun kandung empedunya diangkat. ati memproduksi empedu untuk membantu penernaan makanan. ika kandung empedu diangkat, empedu akan mengalir dari hati menu&u saluran hepatitis kemudian ke saluran empedu dan akhirnya ke usus halus tanpa disimpan terlebih dahulu di kandung empedu. Karena setelah pengangkatan kandung empedu, aliran empedu ke usus halus men&adi lebih sering, maka tin&a mungkin lebih lunak atau frekuensi buang air besar meningkat (diare). $engobatan non bedah dapat dilakukan dengan disolusi medis, *+$ (*ndosopi +etrograde holangio $anreatography) dan pemeahan batu (litotripsi) dengan menggunakan gelombang elektrosyok (*S). !atu kandung empedu telah dikenal se&ak ribuan tahun yang lalu dan pada abad ke 1/ telah diurigai sebagai penyebab penyakit pada manusia. i merika Serikat, terhitung lebih dari 20 &uta orang merika dengan batu empedu dan dari hasil otopsi menun&ukkan angka ke&adian batu empedu paling sedikit 20 pada %anita dan 3 pada laki-laki di atas umur empat puluhan. i 4nggris, sekitar 5,5 &uta orang dengan batu empedu dan dilakukan lebih dari 50 ribu kolesistektomi tiap tahunnya (!ekingham,2001). $enelitian Mihael,dkk terhadap 65.371 laki-laki berusia 60-/5 tahun yang diikuti se&ak tahun 183#-1886 seara kohort prospektif melaporkan 323 laki-laki mengetahui ge&ala kolesistisis dengan 9S: atau radiografi. ing-Sen Shi,dkk (hina, 2001) dalam penelitiannya mengatakan penggunaan kontrasepsi steroid yang mengandung estrogen dan progesteron memengaruhi pembentukan batu empedu pada pasien %anita dengan usia 20-66 tahun. 4nsidens penyakit batu empedu dan penyakit saluran empedu lainnya di 4ndonesia diduga tidak berbeda &auh dengan angka di negara lain di sia ;enggara dan se&ak tahun 1830-an berkaitan erat dengan ara mendiagnosis dengan menggunakan ultrasonografi. ;ipe batu empedu di 4ndonesia yang lebih umum adalah batu kolesterol, namun insidens batu pigmen lebih tinggi dibanding yang 2
terdapat di negara barat. i 4ndonesia, kolelitiasis baru mendapatkan perhatian di klinis, sementara publikasi penelitian batu empedu masih terbatas. Sebagian besar pasien dengan batu empedu tidak mempunyai keluhan. $enelitian di akarta (2008) pada 51 pasien didapatkan batu pigmen pada /7 pasien dan batu kolesterol pada 2/ pasien (menurut di+SM akarta, Mei 2008 ), %anita lebih berisiko mengalami batu empedu karena pengaruh hormon estrogen. Meski %anita dan usia 60 tahun teratat sebagai faktor risiko batu empedu, itu tidak berarti bah%a %anita di ba%ah 60 tahun dan pria tidak mungkin terkena. $enderita diabetes mellitus (M), baik %anita maupun pria, berisiko mengalami komplikasi batu empedu akibat kolesterol tinggi. 1.2. Rumusan Masalah dapun rumusan masalah yang kelompok angkat dalam makalah ini, antara lain ? 1. !agaimana konsep kolelitiasis dan kolesistitis@ 2. !agaimana asuhan kepera%atan perioperatif pada pasien dengan
holesystetomy laparoskopi indikasi kolelitiasis dan kolesistitis@ 1.3. Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum 1. Men&elaskan konsep kolelitiasis dan kolesistitis. dan kolesistitis 2. Men&elaskan asuhan kepera%atan perioperatif pada pasien
dengan
holesystetomy laparoskopi indikasi kolelitiasis dan kolesistitis.
1.3.2 1. 2. 7. 6. 5. #. /. 3. 8.
Tujuan Khusus Men&elaskan definisi kolelitiasis dan kolesistitis. Men&elaskan anatomi dan fisiologi kandung empedu. Men&elaskan etiologi kolelitiasis dan kolesistitis. Men&elaskan patofisiologi kolelitiasis dan kolesistitis. Menggambarkan ' kolelitiasis dan kolesistitis Men&elaskan manifestasi klinis kolelitiasis dan kolesistitis. Men&elaskan diagnosis dan pengobatan Men&elaskan komplikasi kolelitiasis dan kolesistitis. Men&elaskan asuhan kepera%atan perioperatif pada pasien Ay * dengan
holesystetomy laparoskopi indikasi kolelitiasis dan kolesistitis di +uang 'K (kamar operasi) +umkital dr. +amelan Surabaya. 7
1.. Man!aat Menambah pengetahuan mahasis%a tentang konsep teori dan asuhan kepera%atan
perioperatif pada pasien dengan holesystetomy laparoskopi indikasi kolelitiasis dan kolesistitis di +uang 'K (kamar operasi) +umkital dr. +amelan Surabaya.
6