TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PADA SOFT TISSUE LEHER KASUS DISFAGIA DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Laporan Kasus
Disusun dalam rangka memenuhi memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan I di Instalasi Radiologi RSUD Dr. SOEDIRMA KE!UME
Disusun oleh PRAKOSO !OGI PAMBUDI NIM P"##$%#&'"%&
%$PRODI D( I) TEKNIK RADIOLOGI *URUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG '&"+
1
BAB I PENDAHULUAN "." La,ar Bela-an
Sejarah penemuan sinar – X oleh Wilhem Conrad Rontgen, seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman J erman melalui percobaannya pada tanggal 8 o!ember "8#$, telah memberikan perkembangan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk dalam dunia kedokteran% &rinsip dari radiodiagnostik yaitu sinar – X yang mengenai suatu obyek akan menghasilkan gambaran radiograf yang dapat membantu menegakkan diagnosa adanya suatu kelainan penyakit% Seiring semakin berkembangnya aplikasi pemanfaatan sinar – X dalam rangka penegakkan diagnosa suatu penyakit, maka teknik pemeriksaan suatu organ menjadi lebih ber!ariasi dengan didukung berbagai spesifikasi pesa'at diagnostik yang lebih moderen moderen%% (alam (alam hal ini salah satu pemeriksa pemeriksaan an yang yang memanf memanfaatk aatkan an sinar sinar – X adalah pemeriksaan pemeriksaan Soft )issue )issue *eher dengan dengan kasus (isfagia pada pasien dengan keluhan tidak bisa menelan% &emeri &emeriksa ksaan an secara secara radiog radiograf raf Soft Soft )issue )issue *eher *eher umumny umumnyaa menggu menggunak nakan an proyeksi anterioposterior, lateral dimana masing – masing proyeksi mempunyai kriteria radiograf yang berbeda dan dapat menampilkan struktur anatomi fisiologi dan patologi dari Soft )issue *eher pada posisi yang berlainan%
2
BAB I PENDAHULUAN "." La,ar Bela-an
Sejarah penemuan sinar – X oleh Wilhem Conrad Rontgen, seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman J erman melalui percobaannya pada tanggal 8 o!ember "8#$, telah memberikan perkembangan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk dalam dunia kedokteran% &rinsip dari radiodiagnostik yaitu sinar – X yang mengenai suatu obyek akan menghasilkan gambaran radiograf yang dapat membantu menegakkan diagnosa adanya suatu kelainan penyakit% Seiring semakin berkembangnya aplikasi pemanfaatan sinar – X dalam rangka penegakkan diagnosa suatu penyakit, maka teknik pemeriksaan suatu organ menjadi lebih ber!ariasi dengan didukung berbagai spesifikasi pesa'at diagnostik yang lebih moderen moderen%% (alam (alam hal ini salah satu pemeriksa pemeriksaan an yang yang memanf memanfaatk aatkan an sinar sinar – X adalah pemeriksaan pemeriksaan Soft )issue )issue *eher dengan dengan kasus (isfagia pada pasien dengan keluhan tidak bisa menelan% &emeri &emeriksa ksaan an secara secara radiog radiograf raf Soft Soft )issue )issue *eher *eher umumny umumnyaa menggu menggunak nakan an proyeksi anterioposterior, lateral dimana masing – masing proyeksi mempunyai kriteria radiograf yang berbeda dan dapat menampilkan struktur anatomi fisiologi dan patologi dari Soft )issue *eher pada posisi yang berlainan%
2
&emeriksaan secara radiograf Soft )issue *eher dimanfaatkan untuk mendapatkan stru strukt ktur ur gamb gambar aran an radi radiog ogra raff Soft Soft )issue ssue *ehe *eherr yang ang jela jelass sehi sehing ngga ga bisa bisa memperlihatkan manifestasi hampir semua penyakit yang timbul pada Soft )issue *eher% (isfagia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan menelan, biasanya dikarenakan oleh rusaknya kemampuan esophagus untuk mengangkut makanan padat maupun cair% (isfagia terjadi ketika ada masalah pada saraf+saraf pengendali atau struktur+struktur yang ikut ikut serta dalam proses penelanan% raian diatas menarik penulis sehingga menyajikan dan menuangkannya dalam laporan kasus yang berjudul - )eknik &emeriksaan Radiografi Soft )issue *eher (engan .asus (isfagia (i /nstalasi Radiologi Radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen -% ".' Ru/usan Masalah
(ari latar belakang tersebut diatas maka penulis dapat menarik permasalahan yang akan dibahas antara lain 0 "% 1agaim 1agaimanak anakah ah prosed prosedur ur pemeri pemeriksaa ksaan n secara secara radiogra radiografi fi Soft Soft )isseu )isseu *eher *eher pada pada kasus (isfagia di /nstalasi Radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen 2 3% 4pakah 4pakah pemeriks pemeriksaan aan Soft )issue )issue *eher *eher antero anteropos posteri terior or dan lateral lateral di /nstala /nstalasi si Radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen sudah bisa mendiagnosis kelainan (isfagia 2 ".# Tu0uan Penulisan
)ujuan )ujuan penulisan laporan kasus ini adalah 0 "% ntuk ntuk mengetahui mengetahui teknik teknik pemeriksaan pemeriksaan Soft )issue )issue *eher *eher dengan dengan kasus kasus (isfagia (isfagia di /nstalasi Radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen%
3
3% ntuk ntuk menget mengetahu ahuii apakah apakah pemerik pemeriksaan saan Soft Soft )issue )issue *eher *eher antero anteropos posteri terior or dan lateral lateral di /nstala /nstalasi si Radiol Radiologi ogi di RS( RS( (r% Soedir Soedirman man .ebume .ebumen n sudah sudah dapat dapat mendiagnosa pada kasus (isfagia% 5% ntuk ntuk memenuhi memenuhi persyarata persyaratan n dalam menyele menyelesaikan saikan &.* &.* " di /nstalasi /nstalasi Radiolog Radiologii RS( (r% Soedirman Soedirman .ebumen yang mulai pada tanggal 35 o!ember o!ember 36"$ dan berakhir pada tanggal 3 Januari 36"
%$4
BAB II TIN*AUAN PUSTAKA '." Lan1asan Teori '."." Ana,o/i A. 2er3i4al
7ambaran 3%" 0 4natomi ertebrae Cer!ical .olumna !ertebralis adalah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut !ertebrae% (iantara tiap ruas terdapat bantalan tulang ra'an% &anjang rangkaiannya orang de'asa adalah $9 – :9 cm% Seluruhnya terdapat 55 ruas yang terdiri dari 0 a% b% c% d% e%
9 !ertebrae cer!ical "3 !ertebrae thorakal $ !ertebrae lumbal $ !ertebrae sacrum ; !ertebrae coccygeus
5
ertebrae ce!icalis terdiri dari tujuh !ertebrae, yang masing – masing terhubung dengan yang lain% &ada !ertebrae cer!icalis satu sampai enam mempunyai corpus kecil% &rocessusnya bersifat bifida < bercabang dua =% &rocessus tran!ersusnya mempunyai foramen tran!ersarium yang membagi processus tran!ersum menjadi dua tonjolan yaitu tuberkulum anterius dan posterius tetapi pada cer!ical enam terdapat pembesaran dari tuberkulum anterius yang tersebut tuberkulum karotikus yang terletak di arteria karotikus% Sedangkan pada !ertebrae cer!ical tujuh terdapat perbedaan susunan dengan !ertebrae cer!icalis lainnya karena processus spinosusnya disini meruncing menuju ke dorsal dan tidak bercabang menjadi dua lagi dan sangat menonjol sehingga mudah diraba dari luar, oleh karena itu !ertebrae cer!ical tujuh disebut !ertebrae prominens% Selain itu perbedaan yang lainnya adalah foramen tran!ersarium sangat kecil%
7ambar 3%3 0 4natomi Cer!ical a% Ruas – ruas !ertebrae cer!ical 0 "% Cer!ical
6
ertebare cer!ical " dikenal dengan istilah tulang atlas% Ciri khas yang membedakan cer!ical / adalah tulang ini tidak memiliki corpus% Sehingga digambarkan adanya arkus anterior dan arkus posterior% &ada masing – masing arkus anterior terdapat fo!ea artikularis yang berhubungan dengan condilus occipitalis dan menghubungkan cer!ical / dengan cer!ical // adalah facies artikularis posterior dengan artikularis superior cer!ical //%
7ambar 3%5 0 ertebrae Cer!ical / 3% Cer!ical // ertebrae cer!ical // sering juga disebut dengan sebutan a>is yang ditandai oleh adanya epistropheus% Ciri lain yang terdapat pada cer!ical // ini adalah adanya dens atau processus odontoid%
7
7ambar 3%; 0 ertebrae Cer!ical //
5% Cer!ical /// – / ntuk !ertebrae cer!icalis ketiga sampai dengan keenam memiliki struktur dan bentuk yang sama% &ada processus tran!ersus dari !ertebrae cer!icalis ketiga – keenam terdapat lubang
yang
disebut
foramen
tran!ersarium%
?oramen
tran!ersarium ini merupakan tempat yang dilalui oleh arteri dan !ena !ertebralis% &ada !ertebra cer!icalis ketiga – keenam mempunyai tiga buah lubang yaitu satu foramen !ertebrae dan dua foramen tran!ersarium% &rocessus spinosus yang dimiliki !ertebrae cer!icalis ketiga – keenam cukup pendek dan diujung processus spinosus terpecah menjadi dua belahan < 1ontrager, 366$ 0 3#3 =%
8
7ambar 3%$ 0 ertebrae Cer!ical /// – / ;% Cer!ical // Ruas !ertebrae cer!icalis // berada pada perbatasan antara daerah cer!ical dan thora> dari ruas tulang belakang dan dapat dikatakan sebagai tulang belakang tarnsisi karena mempunyai bentuk yang khas bila dibandingkan dengan tulang belakang lainnya% &rocessus spinosus yang dimiliki oleh os% &rominens paling panjang dari !ertebrae cer!icalis yang lain%
7ambar 3%: 0 ertebrae Cer!ical // B. So5, Tissue Leher "% ?aryng
9
?aring adalah bagian dari sistem pencernaan yang terletak posterior ke rongga hidung, mulut dan posterior laring% @leh karena itu dibagi menjadi hidung, mulut dan bagian laring 0 asofaring, @rofaring dan *aryngopharyn>% ?aring meluas dari dasar tengkorak ke perbatasan inferior kartilago krikoid < sekitar tingkat C: !ertebrae =, di mana ia menjadi terus menerus dengan kerongkongan% 4spek unggul berkaitan dengan tulang sphenoid,
oksipital dan aspek posterior
fasia pre!ertebral dan otot serta tulang enam bagian atas ser!iks% ?aring adalah tabung fibromuskular dilapisi oleh selaput lendir%
7ambar 3%9 0 4natomi ?aryng a% asofaring asofaring merupakan faring yang terletak dibelakang hidung mulai dari dasar tenggorokan hingga dasar anak tekak atau u!ula% 1agian depan menyambung terus dengan dengan lubang hidung belakang% (ibagian belakang terdapat suatu kumpulan jaringan limfa yang dikenal dengan jaringan adenoid% &ada dinding samping faring terdapat dua lubang untuk saluran eustachius yang menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah%
10
b% @rofaring @rofaring merupakan faring yang terletak dibelakang rongga mulut, yaitu dari u!ula hingga epiglotis% Aeskipun orofaring memungkinkan
udara
beredar
di
dalamnya,
struktur
ini
sebenarnya merupakan bagian dari sistem pencernaan% &ada dinding sampingnya terdapat tonsil, setiap tonsil terletak diantara selaput mulut depan dan belakang%
c% *aringopharyn>
*aringo faring terletak dibagian belakang orofaring diruas !ertebra ser!ikal keenam% *aringo faring merupakan saluran terakhir dari saluran pernapasan atas%
3% *aring *aring
11
leher *aring terdiri atas dua lempeng atau lamina yang bersambung di garis tengah% (i tepi atas terdapat lekukan berupa % )ulang ra'an krikoid terletak diba'ah tiroid, berbentuk seperti cincin mohor dengan mohor cincinnya disebelah belakang < ini adalah tulang ra'an satu+satunya
yang berbentuk lingkaran
lengkap=% *aring dilapisi jenis selaput lendir yang sama dengan yang di trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang dilapisi sel epitelium berlapis% &ita Suara terletak disebelah dalam laring, berjalan dari tulang ra'an tiroid di sebelah depan sampai dikedua tulang ra'an aritenoid% (engan gerakan dari tulang ra'an aritenoid yang ditimbulkan oleh berbagai otot laringeal, pita suara ditegangkan atau dikendurkan% (engan demikian lebar sela+sela anatara pita+pita atau rima glotis berubah+ubah se'aktu bernapas dan berbicara% Suara dihasilkan karena getaran pita yang disebabkan udara yang melalui glotis% 1erbagai otot yang terkait pada laring mengendalikan suara, dan juga menutup lubang atas laring se'aktu menelan%
7ambar 3%8 0 4natomi *aring
12
5% )rakea )rakea atau batang teggorokan kira+kira # cm panjangnya% )rakea berjalan dari laring sampai kira+kira ketinggian !ertebra torakalis kelima dan ditempat ini bercabanf menjadi dua bronkus
7ambar 3%# 0 4natomi )rakea
13
;% .elenjar )hyroid .elenjar thyroid mempunyai dua lobus dan struktur yang kaya !askularisasi serta lobus terletak disebelah lateral trakea tepat di ba'ah laring dan dihubungkan dengan jembatan jaringan tyroid yang disebut isthmus
dan
terletang
pada permukaan
anterior trakea%
Secara
mikroskopik tyroid terutama terdiri atas folikel steroid yang masing – masing
menyimpan
materi
koloid
dibagian
pusatnya,
folikel
memproduksi, menyimpan dan mensekresi kedua hormon utama )5 < triodotironin = dan ); < tiroksin =% Jika kelenjar secara aktif mengandung folikel yang besar dan masing – masing mempunyai jumlah koloid yang disimpan dalam jumlah besar sel – selnya, maka sel – sel parafolikular mensekresi hormon kalsitonin% Dormon ini dan hormon
%$lainnya mempengaruhi metabolisme kalsium% @esofagus .erongkongan atau esofagus adalah bagian dari sistem pencernaan yang mengarah dari mulut ke perut% .adang+kadang disebut tenggorokan, itu adalah lorong berotot yang dimulai pada tenggorokan, atau faring% )erletak antara trakea dan tulang belakang, mele'ati ba'ah melalui diafragma dan berakhir di sfingter esofagus bagian ba'ah, pembukaan cincin otot ke ujung atas perut%
'.".' Fisioloi
"% *aring
14
*aring atau kotak suara merupakan bagian yang terba'ah dari saluran napas
bagian atas% 1entuknya menyerupai limas segitiga terpancung,
dengan bagian atas lebih besar dari pada bagian ba'ah% 1atas atas laring adalah aditus laring, sedangkan batas ba'ahnya ialah batas kaudal kartilago krikoid dan laring terdiri dari empat komponen dasar anatomi yaitu tulang ra'an , otot intrinsik dan ektrinsik serta mukosa% 1angunan kerangka laring tersusun dari satu tulang yaitu tulang hioid yang terbentuk seperti yang permukaan atasnya di hubungkan dengan lidah , mandibula dan tengkorak oleh tendom dan otot – otot%
3% ?aring &haryn> atau faring merupakan organ berbentuk corong sepanjang "$ cm yang tersusun atas jaringan fibromuscular yang berfungsi sebagai saluran pencernaan dan juga sebagai saluran pernafasan% &haryn> terletak setinggi bassiscranii < bassis occipital dan bassis sphenoid = sampai cartilage cricoid setinggi ertebrae Cer!ical /% 1agian terlebar dari pharyn> terletak setinggi os% Dyoideum dan bagian tersempitnya terletak pada pharyngoesophageal
junction%
&haryn>
sebagai
organ
pencernaan
menghubungkan antara ca!um oris dan oesophagus% Sedangkan sebagai organ pernafasan berfungsi untuk menghubungkan antara ca!um nasi dan laryin>% 5% )rakea
15
)rakea merupakan organ sistem pernafasan bagian ba'ah yang terletak di ba'ah laring, bentuknya menyerupai pipa yang tersusun memanjang ke ba'ah dan berbatasan dengan percabangan bronkus% &ada manusai panjang trakea mencapai ; inchi < "6 – "3 cm = dengan ukuran diameter 3 cm% (idingn trakea tersusun atas tulang ra'an yang menyerupai huruf C < C – shape =, terdiri dari ": – 36 cicin tulang ra'an% 1agian belakang dari tulang ra'an berbatasan dengan oesofagus yang dihubungkan oleh serabut otot polos trakea%
'.".# Pa,oloi
1eberapa jenis patologi yang ditemukan pada Soft )issue *eher antara lain 0 "% (isfagia (isfagia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan menelan, biasanya dikarenakan oleh rusaknya kemampuan esophagus untuk mengangkut makanan padat maupun cair% (isfagia terjadi ketika ada masalah pada saraf+saraf pengendali atau struktur+struktur yang ikut serta dalam proses penelanan% Contohnya, lidah yang lemah dapat membuat lidah mengalami kesulitan untuk memindahkan makanan yang ada di dalam mulut untuk kemudian dikunyah% 4da dua tipe disfagia yang utama 0 (isfagia Esofageal dan (isfagia @rofaringeal% )ipe yang
16
paling umum adalah (isfagia Esofageal yang biasanya terjadi karena melemahnya
otot+otot
di
dalam
esofagus
sedangkan
(isfagia
@rofaringeal seringkali merupakan akibat kerusakan atau melemahnya saraf+saraf dan otot+otot yang berfungsi untuk membantu proses menelan% (isfagia berat dapat menyebabkan pneumonia, infeksi paru+paru dan bahkan kematian prematur apabila seseorang menghindari makan dan minum karena takut tidak dapat menelan makanan tersebut, yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman% 3% Struma odusa Struma nudosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid yang secara klinis teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda – tanda hypertiroidisme% Struma nodosa atau struma adenomatosa, terutama ditemukan di daerah pegunungan karena defisiensi yodium% Struma emdemik ini dapat dicegah dengan substitusi yodium% (i luar daerah endemik, struma nodosa karena insufisien yodium struma nodosa ditemukan secara insidental atau pada keluarga tertentu% Etiologinya umumnya multifaktor% 1iasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat de'asa% Struma multinodosa biasanya terjadi pada 'anita berusia lanjut, dan perubahan yang terdapat pada kelenjar berupa hiperplasia sampai bentuk in!olusi% .ebanyakan struma multinodosa dapat dihambat oleh tiroksin dan biasanya penderita struma nodosa tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipo atau hipertiroidisme% odul mungkin tunggal tetapi kebanyakan berkembang menjadi multinoduler yang tidak berfungsi%
17
(egenerasi
jaringan
menyebabkan
kista
atau
adenoma%
.arena
pertumbuhannya sering berangsur – angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejala kecuali benjolan dileher% Sebagian penderita dengan struma nodosa dapat hidup dengan strumanya tanpa keluhan% Walapun sebagian struma nodosa tidak mengganggu pernafasan karena menonjol ke depan, sebagian lain dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya bilateral% &endorongan bilateral demikian dapat dicitrakan dengan foto Roentgen polos < trakea pedang =% Struma nodosa unilateral dapat menyebabkan pendorongan sampai jauh ke arah kontralateral dan pendorongan demikian tidak mengakibatkan gangguan pernafasan%
&enyempitan
yang
berarti
menyebabkan
gangguan
pernafasan sampai akhirnya terjadi dispnea dengan stridor inspiratoar% 1iasanya
struma,
adenomatosa
benigna
'alaupun
besar
tidak
menyebabkan gangguan neurologik, muskuloskeletal, !askuler atau menelan karena tekanan atau dorongan% .eluhan yang ada ialah rasa berat dileher% Se'aktu menelan trakea naik untuk menutup laring dan epiglotis sehingga tiroid terasa berat karena terfiksasi pada trakea% Dipertiroidi jaringan ditemukan pada struma adenomatosa% Sekitar $F dari struma nodosa mengalami keganasan% )anda keganasan ialah setiap perubahan bentuk, perdarahan lokal, dan tanda penyusupan di kulit, rekurens, trakea atau esofagus% 1enjolan tunggal dapat berupa nodul koloid, kista tunggal, adenoma tiroid jinak atau karsinoma tiroid% odul ganas lebih sering ditemukan pada laki
18
muda% Struma nodosa lama biasanya tidak dapat dipengaruhi dengan supresi hormon tiroid < )D = atau pemberian hormon tiroid% 5% *aringitis Radang pada laring% Radang pada laring% &enderita serak atau kehilangan suara% &enyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alcohol atau banyak bicara%
;%
?aringitis Radang pada faring akibat )enggorokan
infeksi
oleh bakteri
Streptococcus%
sakit dan tampak ber'arna merah, rasa haus dan kering
pada tenggorokan, kadang bersamaan dengan pembesaran tonsil% &enderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik% $% Sinusitis Radang pada sinus% Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung% 1iasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi% :% (ifteri &enyumbatan oleh lendir pada rongga faring yang dihasilkan oleh infeksi kuman difteri% 9% Rinitis mumnya disebabkan oleh infeksi !irus atau bakteri% Juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu% &roduksi lendir meningkat% 8% /nfluenGa
19
!arian !iru flu yang semakin beragam < flu burung, flu babi, s'ine flu, flu Singapore dsb =% #% 4sma Aerupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis% 4sma bersifat menurun% 4lergi H hipersensiti!itas ini menyebabkan penyempitan bronkus sehingga jalan nafas menyempit dan menyebabkan bunyi 'aktu bernafas < mengi =% "6% 4sidosis .enaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu% ""% .anker *aring .anker *aring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara
'.' Te-ni- Pe/eri-saan '.'." Persiapan pe/eri-saan Pasien
a% &ersiapan pasien "% &asien ganti baju dan melepaskan benda – benda yang dapat mengganggu gambaran radiograf% 3% &etugas menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien%
20
5% Eksposi dilakukan pada saat pasien mengucapkan - ahh -%sehingga lidah terdorong ke ba'ah < dasar ca!um oris = dan tidak menghalangi gambaran atlas, a>is dan untuk fiksasi agar mandibula tidak bergerak% b% &ersiapan 4lat dan 1ahan "% &esa'at sinar – X% 3% .aset dan film sesuai yang dibutuhkan "8 > 3; cm dan 3; > 56 cm% 5% Aarker untuk identifiksasi radiograf% ;% 7rid atau bucky% $% 4lat fiksasi bila diperlukan% :% 4lat pengolah film%
'.'.' Pro6e-si Pe/eri-saan A. Te-ni- Pe/eri-saan )er,e7rae 2er3i4al a. Pro6e-si AP 8 An,eropos,erior 9
7ambar 5%6 0 &royeksi 4& 4>ial
21
"% &osisi &asien
0 &asien supien atau erect,
tangan disamping tubuh% 3% &osisi @byek 0 4tur AS& dan CR pada midline meja% 4tur kepala sedemikian hingga bidang occlusal ke base of skull tegak lurus meja H kaset% 7aris dari tip mandibula ke
5% ;% $% :%
Central Ray Central &oint ??( Respirasi
mastoid tips sejajar dengan arah penyudutan% 0 "$ – 36I cephalad 0 &ada C; <*o'er margin dari thyroid cartilage = 0 "66I cm 0 )ahan nafas
7ambar 5%" 0 &royeksi 4& 4>ial 9% .riteria Radiograf a% Aandibula superposisi dengan C" – C3% b% &enyudutan ke arah cephalad bertujuan untuk memperlihatkan inter!ertebral disk secara jelas% c% &roc% Spinosus berjarak sama dengan !ertebrae% 7. Pro6e-si La,eral
22
7ambar 5%3 0 &royeksi *ateral
"% &osisi &asien
0 &asien ercet atau duduk 3% &oisis @byek 0
4tur AC& pada
CR dan midline pada meja kaset, bahu
5% Central Ray ;% Cental &oint $% ??(
diturunkan dan dagu di tengadakan% 0 DoriGontal tegak lurus kaset% 0 &ada bagian C; < cer!ikal ; = 0 "66I cm
7ambar 5%5 0 &royeksi *ateral :% .riteria Radiograf a% )ampak ketujuh cer!ical dan setidaknya sepertiga dari )"%
23
b% *eher diektensikan sehingga mandibula tidak tumpang tindih atlas atau a>is% c% )ampak superposisi atau hampir superimposed dari mandibula% d% )idak ada rotasi atau kemiringan cer!ical spine yang ditunjukan oleh sendi Gygapophyeal yang terbuka% e% C; ditengah radiograf% f% )ampak detil tulang dan jaringan lunak% 4. Pro6e-si An,erior O7li:ue a,au PA O7li:ue 8 LAO a,au RAO 9
7ambar 5%; 0 &royeksi &4 @bliue "% &osisi &asien 0 &asien tiduran atau berdiri dengan membelakangi tabung X – ray 3% &osisi @byek 0 4tur cer!ical pada pertengahan CR dan meja atau kaset, lengan disamping tubuh atau
jika
recumbent
posisi
tangan
untuk
mempertahankan posisi% Rotasi kepala dan tubuh
5% ;% $% :%
;$I, dagu ekstensi% Central Ray 0 "$ + 36I caudad Central &oint 0 C; < pper margin dari tyroid cartilage = ??( 0 "66I cm Respirasi 0 )ahan nafas
24
7ambar 5%$ 0 &royeksi &4 @bliue 9% .riteria Radiograf a% )erbukanya foramina inter!ertebralis dari !ertebrae cer!ical
b% c% d% e%
pertama dan kedua sampai !ertebrae cer!ical ketujuh dan )"% )erbuka diskus space inter!ertebralis% )ulang occipital tidak superposisi dengan a>is% )ampak ketujuh cer!ical dan !ertebra thoracic pertama% Aengangkat dagu dan menjulurkan rahang menyebabkan mandibula tidak o!erlap dengan !ertebra cer!ical pertama dan kedua%
1. Pro6e-si Pos,erior O7li:ue a,au AP O7li:ue 8 LPO 1an RPO 9
25
7ambar 5%: 0 &royeksi @bliue atau 4& @bliue < *&@ dan R&@ = "% &osisi &asien 0 &asien dalam posisi terlentang atau tegak menghadap tabung X – ray% 3% &osisi @bjek 0 4tur cer!ical pada pertengahan CR dan meja atau kaset% *engan disamping tubuh atau jika recumbent posisi tangan untuk mempertahankan posisi% Rotasi
5% ;% $% :%
kepala dan tubuh ;$I, dagu ekstensi% Central Ray 0 "$ + 36I cephalad Central &oint 0 C; < pper margin dari thyroid cartilage = ??( 0 "66I cm Respirasi 0 )ahan nafas
7ambar 5%9 0 &royeksi @bliue atau 4& @bliue < *&@ dan R&@ =
26
9% .riteria Radiograf a% ?oramina inter!ertebralis membuka pada gambaran dari C3 – C5 ke C9 – )"% b% kuran dan kontur foramina sama% c% (engan mengangkat dagu sehingga
.
tidak
menyebabkan
o!erlapping pada atlas dan a>is% d% )ulang occipital tidak superposisi dengan a>is% e% )ampak keseluruhan !ertebrae C" – C9 dan )"% B. Te-ni- Pe/eri-saan So5, Tissue Leher Pe/eri-saan Lo; -) Te-ni"% Soft )issue menurut Suhartono , 3665 &emeriksaan *o' k )eknik adalah suatu pemeriksaan untuk memperlihatkan struktur jaringan lunak < soft tissue = dengan menggunakan teknik k rendah untuk menghasilkan struktur jaringan lunak% 3% Soft )issue menurut 1ryan , K##5 Aenurut pendapatnya bah'a untuk mendapatkan gambaran soft tissue dapat dilakukan dengan mengurangi "$ – 36 k pada penggunaan k normal dan untuk obyek yang tebal dilakukan dengan eksposi yang lama%
.
Tu0uan Lo; -) Te-ni-
)ujuan penggunaan k rendah pada pemeriksaan jaringan lunak dengan menggunakan k rendah bertujuan supaya struktur – struktur kecil dari organ tersebut dapat terlihat dengan jelas% .
Keun,unan Lo; -) Te-ni-
27
"% (apat
memperlihatakan jaringan tubuh dengan
baik
dan
menghasilkan densitas yang rendah, seperti otot dan lemak% 3% k yang digunakan dapat dikurangi sekitar "6 – 36 k dari kondisi normal% .
Keruian Lo; -) "% &esa'at yang memiliki m4 namun diharapkan panas yang
ditimbulkan pada tabung dapat ditekan sampai pada balas tertentu% 3% (osis radiasi yang mengenai pasien tinggi karena penggunaan
.
m4s yang tinggi% 2. Pe/eri-saan Te-ni- Ra1iora5i Pro6e-si AP Lar6n< 1an Phar6n<
7ambar 5%8 0 &royeksi 4& *aryn> dan &haryn>
"% &osisi &asien 0 &asien Supien atau erect
3% &osisi @bjek 0
a% )empatkan AS& tubuh pada pertengahan garis grid
b% 4tur tepi atas kaset setinggi auricle
28
c% 4pabila pasien berdiri berat tubuh dibebankan pada kedua kaki
d% 4tur kedua bahu simetris
e% *etakkan pertengahan kaset setinggi C; atau jakun
f% .epala hiperekstensi dan pandangan lurus kedepan
5% Central Ray
0 )egak lurus kaset
;% Central &aint 0 &ada ertebrae Cer!ical ;
$% ??(
0 "66 I cm
:% Ekspose
0 &ada saat pasien melakukan ponasi -EL
7ambar 5%# 0 &royeksi 4& *aryn> dan &haryn>
9%
.riteria Radiograf
29
a% Semua bagian laryn> dan pharyn> terlihat jelas%
b% )idak o!erlap pada laryn> dengan mandibula%
c% *eher tidak rotasi%
d% 4tur densitas radiografi pada gambaran dari struktur pharyngolaryngeal%
7. Pro6e-si La,eral Lar6n< 1an Phar6n<
7ambar ;%6 0 &royeksi *ateral *aryn> dan &haryn>
"% &osisi &asien 0
a% Erect atau duduk menyamping pada salah satu sisi%
30
b% 4tur bagian anterior temporomandibular joint tepat ditengah grid%
3% &osisi @bjek 0
a% 4tur kedua bahu simetris
b% AS& di pertengahan kaset
c% 4tur daerah *aryn> dan &haryn> di pertengahan kaset
d% )epi atas kaset setinggi dengan auricle
e% )ekan bahu dan letakkan tangan pada posterior tubuh
f% &andangan lurus kedepan
5% Central Ray
0 DoriGontal tegak lurus terhadap kaset%
;% Central &oint
0 &ada ertebrae Cer!ical ;%
$% ??(
0 "66 cm%
:% Ekspose
0 &ada saat pasien ponasi -EL%
31
7ambar ;%" 0 &royeksi *ateral *aryn> dan &haryn> 9% .riteria Radiograf
a% )erlihat soft tissue pada structur pharyngelaryngeal%
b% )idak ada superposisi trachea terhadap bahu%
c% )idak terjadi superposisi bahu dengan laryn>%
d% Superimpose bayangan mandibular%
e% 7ambaran udara pada pharyn> dan laryn>%
4. Pro6e-si AP Tra4hea
32
7ambar ;%3 0 &royeksi 4& )rachea
"% &osisi &asien 0 Erect perpendicular dengan kepala posterior dan bahu sejajar tegak lurus
3% &osisi @bjek
0
a% AS& perpendicular dengan grid%
b% /stirahatkan
dagu
dengan
acanthiomeatal
dengan kaset%
c% 1atas atas kaset 5+; cm di ba'ah A4E
5% Central &oint 0 )horacal " sampai 3
;% Central Ray
$% ??(
0 &erpendicular dengan kaset
0 "66 cm
33
perpendicular
7ambar ;%5 0 &royeksi 4& )rachea
:% .riteria Radiograf
a% )ampak udara pada laryn> dan tracea dari cer!ical 5 – thoracal ; ter!isualisasi pada cer!ical $
b% )erlihat !ertebra cer!icalis sampai !ertebra thoracalis
1. Pro6e-si La,eral Tra4hea
7ambar ;%; 0 &royeksi *ateral )rachea
34
"% &osisi pasien
0 &osisi pasien (uduk atau erect%
3% &osisi @bjek
0
a% *etakkan anterior laryn> dan trachea sejajar pada cer!ikal dan !ertebra thorakal
b% Rotasikan shoulder ke posterior dengan kedua lengan tangan ke ba'ah, letakkan tangan dibelakang tubuh
5% Central &oint atau
0 &ada ertebrae Cer!ical :
ertebrae
Cer!ical
9
pertengahan prominent di tiroid dan jugular notch=
;% Central Ray
$% ??(
:% Ekspose
0 )egak lurus dengan kaset
0 "$6 – "86 cm
0 /nspirasi pelan+pelan
35
7ambar ;%$ 0 &royeksi *ateral )rachea 9% .riteria Radiograf a% Soft tissue struktur pharyngolaryngeal% b% 4rea dari nasopharyn> ke bagian teratas paru – paru% c% 4rea spesifik terlihat jelas tidak ada superposisi pada trachea% '.'.# Pro,e-si Ra1iasi
a%
(asar + dasar &roteksi Radiasi &roteksi Radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu tentang proteksi yang perlu diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang dari kemungkinan negatif sebagai akibat dari pemakaian radiasi pengion% b% ?alsafah &roteksi radiasi ?alsafah proteksi radiasi disebut juga dengan tujuan proteksi radiasi% )ujuan dari proteksi radiasi adalah sebagai berikut 0 "% Aencegah terjadinya efek non stokastik yang membahayakan% 3% Aeminimalkan terjadinya efek stokastik hingga ke tingkat yang cukup rendah yang masih dapat diterima oleh indi!idu dan lingkungan di sekitarnya% 5% Aenyakinkan bah'a pekerjaan atau kegiatan yang berkaitan dengan
penyinaran radiasi dapat dibenarkan% a% &roteksi radiasi terhadap pasien, diantaranya 0 "% &emeriksaan sinar+X hanya dilakukan atas permintaan dokter%
36
3% Aembatasi luas lapangan penyinaran% 5% Aenggunakan
faktor
eksposi
yang
tepat,
serta
memposisikan pasien dengan tepat sehingga tidak terjadi pengulangan foto% ;% Aenggunakan laed apron dan gonad shield pada 'aktu pemeriksaan% b% &roteksi radiasi terhadap petugas, diantaranya 0 "% &etugas menjaga jarak dengan sumber
radiasi
saat
pemeriksaan% 3% Selalu berlindung dibalik tabir proteksi se'aktu melakukan eksposi% 5% Jika tidak diperlukan, petugas tidak berada di area penyinaran% ;% Jangan mengarahkan tabung ke arah petugas% $% &etugas menggunakan alat ukur radiasi personal
&roteksi radiasi terhadap masyarakat umum, diantaranya 0 "%
Se'aktu penyinaran berlangsung, selain pasien
jangan ada yang berada di daerah radiasi
.etika penyinaran berlangsung pintu kamar selalu tertutup%
5%
)abung sinar+X diarahkan ke daerah aman
37
;%
&era'atHkeluarga yang terpaksa berada dalam kamar
pemeriksaan se'aktu penyinaran 'ajib menggunakan *ead 4pron% '.'.% Penolahan Fil/
&engolahan film di instalasi radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen menggunakan
system pengolahan film secara digital
yaitu
dengan
menggunakan CR
38
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN '.#
Paparan Kasus '.#." I1en,i,as Pasien ama mur Jenis .elamin 4lamat o% RA o% Roentgen )anggal &emeriksaan &emeriksaan
'.#.'
0 y , S 0 9" )ahun 0 &erempuan 0 .ebumen 0 3#;3$3 0 "363$" 0 6$ (esember 36"$ 0 X – ?oto Soft )issue *eher 4& dan *ateral 0 (isfagia
(iagnosa Ri;a6a, Pasien &ada tanggal 6$ (esember 36"$ sekitar pukul "6%66, y% S datang ke instalasi Radiologi dengan diantar oleh pera'at memba'a surat permintaan
rontgen pemeriksaan Soft )isu leher% Ta,a La-sana Pe/eri-saan a. Persiapan ala, 4lat yang digunakan untuk pemeriksaan Soft )issue *eher pada indikasi (isfagia di /nstalasi Radiologi RS( (r, Soedirman .ebumen, yaitu 0 "% &esa'at X – ray Aerk 0 ShimadGu o% Seri tabung 0 A "66 D. .! maksimum 0 "$6 . m4 0 :56 m4 3% ?ilm 3; > 56 cm 5% Aarker R dan * ;% &laster b% Pela-sanaan Pe/eri-saan "9 Pro6e-si AP 8 an,eriopos,erior 9 "% &osisi &asien 0 &asien tiduran di brankart%
39
3% &osisi @bjek 0 a% 4tur AC& pada pertengahan% b% .edua tangan disamping tubuh dan atur bahu agar simetris% c% .epala pasien di ektensi% 5% Central Ray 0 "$ + 36I cephalad % ;% Central &oint 0 C; < *o'er margin dari thyroid cartilage =% $% ??( 0 "66 cm% :% ?aktor Eksposi 0 a% .! 0 ;: b% m4s 0 "3
"%
'9 Pro6e-si La,eral &osisi &asien 0 a% &asien tiduran dimeja brankat% b% .epala pasien diganjal dengan alat pengganjal% 3% &osisi @bjek 0 a% 4tur AC& pada pertengahan kaset yang dipasang !ertikal
5% ;% $% :%
disamping objek% b% .edua bahu diturunkan agar simetris% c% (agu ditengadakan semaksimal mungkin% Central Ray 0 Dorisontal tegak lurus kaset% Central &oint 0 C; < upper margin dari thyroid cartilage =% ??( 0 "66 cm ?aktor Eksposi 0 a% .! 0 ;: b% m4s 0 "3 &roteksi radiasi ketika melakukan pemeriksaan Soft )issue *eher
pada pasien diantaranya membatasi lapangan penyinaran, pemilihan faktor eksposi dengan tepat dan tidak melakukan pengulangan, sedangkan bagi radiografer saat melakukan ekspose berada di balik tabir atau bilik, dan bagi orang lain atau keluarga pasien berada diluar kamar pemeriksaan dan pintu di tutup agar tidak ada yang masuk ketika melakukan ekspose% Selanjutnya film diproses dengan menggunakan CR < computer radiografi =% 4. Penolahan Fil/
40
&engolahan film di instalasi radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen menggunakan system pengolahan film secara digital yaitu dengan menggunakan CR
1. Ga/7aran Ra1iora5
1erdasarkan pemeriksaan radiologi di atas di dapatkan gambaran radiology seperti di ba'ah ini%
41
7ambar ;%: 0 7ambaran hasil pemeriksaan Radiologi y% S% '.#.%
Hasil Ba4aan
&enyempitan laring karena adanya penebalan diding laring aspek posterior% '.% Pe/7ahasan
1erdasarkan radiograf yang telah diperoleh mengenai pemeriksaan Soft )issue *eher di /nstalasi Radiologi RS( (r% Soedirman .ebumen adalah secara umum pemerikaan Soft )issue *eher menggunakan proyeksi 4ntero &osterior <4&= dan proyeksi *ateral karena dengan proyeksi ini sudah dapat menampakkan kelainan yang dicurigai yaitu penyakit (isfagia oleh (okter spesialis (alam, selain itu dengan proyeksi ini pasien merasa lebih nyaman dan aman sehingga penyakit yang dialami tidak bertambah parah%
42
Aenurut penulis jika dilihat dari teori, maka proyeksi yang dapat memberikan radiograf yang lebih jelas mengenai pemeriksaan Soft )issue *eher adalah proyeksi 4& dan proyeksi lateral dengan menggunakan *o' k )eknik karena dengan menggunakan *o' k )eknik dapat memberikan informasi mengenai kelainan yang dicurigai dan pada gambaran radiografnya akan terlihat lebih jelas mengenai struktur jaringan lunak% .euntungan dari pemeriksaan Soft )issue *eher dengan menggunakan proyeksi 4& dan proyeksi *ateral dengan menggunakan *o' k )eknik ini dapat memperlihatakan jaringan tubuh dengan baik seberapa besar keparahan penyakit yang diderita oleh pasien dan alternatif pengobatan yang akan dijalani oleh pasien% .erugian dari pemeriksaan ini adalah (osis radiasi yang mengenai pasien tinggi karena penggunaan m4s yang tinggi%
BAB I)
43
KESIMPULAN DAN SARAN Kesi/pulan (ari laporan diatas yang berjudul - )eknik &emeriksaan Radiograf Soft )issue
*eher pada kasus (isfagia di RS( (r Soedirman .ebumenL dapat diambil kesimpulan bah'a pemeriksaan Soft )issue *eher dengan kasus (isfagia ini hanya dilakukan dengan proyeksi anteroposterior dan lateral tanpa menggunakan proyeksi tambahan, karena dari dua proyeksi tersebut sudah bisa menampakan didiagnosa yang di inginkan% Saran Sebaiknya pemeriksaan Soft )issue *eher pada kasus (isfagia menggunakan *o'
k teknik agar dapat digambarkan jaringan lunak Soft )issue secara informati!e dan tepat%
DAFTAR PUSTAKA
1ontrager, .enneth *% )e>tbook of radiographic positioning and related anatomy H .enneth *% 1ontrager, John &% *ampignano ne' photography by James C% Winters% – 8th ed% &earce, E!elyn C% 4natomi dan ?isiologi untuk &aramedis% Jakarta 0 &) 7ramedia &ustaka tama 3663%
44
LAMPIRAN A. Sura, Per/in,aan Ron,en
45