BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien (Kemenkes RI, 201!. "akanan merupakan salah satu komponen penting dalam rantai penyembuhan pasien di R#, makanan yang diberikan tidak hanya harus memenuhi unsur gizi tetapi juga unsur keamanannya dalam arti tidak mengandung bahaya baik dari segi $isik, biologi dan kimia. (Kemenkes RI, 201! Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga merupakan salah satu penunjang pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan makanan bagi pasien raat inap. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan untuk menyediakan makanan yang berkualitas baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pasien. #upaya menghasilkan produk makanan yang berman$aat dan tidak membahayakan bagi konsumen perlu adanya suatu upaya penyehatan makanan dan minuman. &paya tersebut dengan )ara pengendalian $aktor yang memungkinkan memungkinkan terjadinya terjadinya kontaminasi kontaminasi yang akan mempengaruhi mempengaruhi pertumbuhan pertumbuhan kuman dam bertambahnya bahan aditi$ pada makanan dan minuman yang berasal dari proses pengolahan makanan dan minuman yang disajikan di rumah sakit agar tidak menjadi mata rantai penularan penyakit dan gangguan kesehatan ('jarismaati dkk, 200*!. &paya yang dapat dilakukan untuk menjamin keamanan mutu adalah dengan menerapkan sistem +azard nalysis -riti)al -ontrol Point (+--P! pada setiap produk bahan pangan. HACCP atau analisis bahaya adalah suatu piranti untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang mem$okuskan pada pen)egahan dari pada mengandalkan sebagian besar pengujian produk akhir.
1
#alah satu makanan yang disajikan oleh Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga adalah #ayur sem sem un)is Putren. Putren. #ayur sem sem un)is Putren Putren disajikan disajikan sebagai pelengkap pelengkap makanan biasa dan lunak. "enu ini termasuk dalam menu makanan siklus ke/* untuk makan malam yang diberikan pada pasien raat inap angsal dan kelas peraatan Pailli Pailliun un ijaya ijaya Kusuma Kusuma dari IP IP sampai sampai kelas kelas III. #ayur #ayur sem sem un)is un)is Putren Putren berbahan dasar bun)is dan putren dan bumbu pendukung yang dipakai seperti baang merah, baang putih, )abe merah, tomat, asem, garam, gula pasir, laos dan air . ahan/bahan tersebut merupakan merupakan bahan non/steril yang yang berpotensi mengandung bahaya iologi, 3isik, 3 isik, Kimia dan "ikrobiologi. Potensi Po tensi bahaya kimia pada bun)is salah satunya pestisida yang digunakan sebagai pembasmi hama, sedangkan bahaya biologi adalah ulat. gar potensi bahaya di atas tidak mun)ul pada produk akhir dan konsumen mendapat makanan yang aman dikonsumsi, maka dilakukan pengendalian mulai dari proses penerimaan sampai dengan penyajian makanan kepada pasien. +al inilah yang menjadi latar belakang kami dalam melakukan pengamatan terhadap penerapan +--P makanan rumah sakit, yaitu pada hidangan #ayur sem un)is &tren. B. Peru Perumus musan an Masala Masalah h
erda erdasar sarka kann uraia uraiann pada pada lata latarr bela belakan kangg terse tersebu butt di atas atas dapa dapatt dirum dirumusk uskan an suat suatuu permasalahan penelitian sebagai berikut 4agaimanakah penerapan +--P pada #ayur sem un)is Putren yang diolah di Instalasi %izi R#&' #alatiga56 C. Tujuan
1. 7ujuan &m &mum &ntuk mengetahui penerapan +--P dan menilai mutu keamanan pangan pada
#ayur sem un)is Putren di R#&' Kota #alatiga. 2. 7ujuan juan Khu Khusus sus a. "engide "engidenti nti$ika $ikasi si potensi potensi bahaya bahaya pada pada #ayur #ayur sem sem un)is un)is Putren Putren di R#&' Kota #alatiga b. "enetapkan )ara pen)egahan bahaya pada #ayur sem un)is Putren di R#&' Kota #alatiga ). "enet "enetap apkan kan -riti) -riti)al al -ont -ontrol rol Point Point (--P (--P!! pada pada #ayur #ayur sem un)is un)is Putr Putren en di R#&' Kota #alatiga
2
#alah satu makanan yang disajikan oleh Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga adalah #ayur sem sem un)is Putren. Putren. #ayur sem sem un)is Putren Putren disajikan disajikan sebagai pelengkap pelengkap makanan biasa dan lunak. "enu ini termasuk dalam menu makanan siklus ke/* untuk makan malam yang diberikan pada pasien raat inap angsal dan kelas peraatan Pailli Pailliun un ijaya ijaya Kusuma Kusuma dari IP IP sampai sampai kelas kelas III. #ayur #ayur sem sem un)is un)is Putren Putren berbahan dasar bun)is dan putren dan bumbu pendukung yang dipakai seperti baang merah, baang putih, )abe merah, tomat, asem, garam, gula pasir, laos dan air . ahan/bahan tersebut merupakan merupakan bahan non/steril yang yang berpotensi mengandung bahaya iologi, 3isik, 3 isik, Kimia dan "ikrobiologi. Potensi Po tensi bahaya kimia pada bun)is salah satunya pestisida yang digunakan sebagai pembasmi hama, sedangkan bahaya biologi adalah ulat. gar potensi bahaya di atas tidak mun)ul pada produk akhir dan konsumen mendapat makanan yang aman dikonsumsi, maka dilakukan pengendalian mulai dari proses penerimaan sampai dengan penyajian makanan kepada pasien. +al inilah yang menjadi latar belakang kami dalam melakukan pengamatan terhadap penerapan +--P makanan rumah sakit, yaitu pada hidangan #ayur sem un)is &tren. B. Peru Perumus musan an Masala Masalah h
erda erdasar sarka kann uraia uraiann pada pada lata latarr bela belakan kangg terse tersebu butt di atas atas dapa dapatt dirum dirumusk uskan an suat suatuu permasalahan penelitian sebagai berikut 4agaimanakah penerapan +--P pada #ayur sem un)is Putren yang diolah di Instalasi %izi R#&' #alatiga56 C. Tujuan
1. 7ujuan &m &mum &ntuk mengetahui penerapan +--P dan menilai mutu keamanan pangan pada
#ayur sem un)is Putren di R#&' Kota #alatiga. 2. 7ujuan juan Khu Khusus sus a. "engide "engidenti nti$ika $ikasi si potensi potensi bahaya bahaya pada pada #ayur #ayur sem sem un)is un)is Putren Putren di R#&' Kota #alatiga b. "enetapkan )ara pen)egahan bahaya pada #ayur sem un)is Putren di R#&' Kota #alatiga ). "enet "enetap apkan kan -riti) -riti)al al -ont -ontrol rol Point Point (--P (--P!! pada pada #ayur #ayur sem un)is un)is Putr Putren en di R#&' Kota #alatiga
2
d. "enetap "enetapkan kan batas batas kritis kritis pada pada pengolahan pengolahan #ayur #ayur sem sem un)is un)is Putren Putren di R#&' Kota #alatiga e. "ema "emant ntau au -riti -riti)al )al -ontrol -ontrol Point Point (--P! (--P! pada pada #ayu #ayurr sem un)is un)is Putren Putren di R#&' Kota #alatiga $. "ela "elaku kuka kann tind tindak akan an korek koreksi si peny penyim impa panan nan -rit -riti) i)al al -ont -ontro roll Poin Pointt (--P (--P!! pada pada pengolahan #ayur sem un)is Putren di R#&' Kota #alatiga D. Manfaa Manfaatt Penel Peneliti itian an 1. Bagi e enulis lis
a. 'apat 'apat mener menerap apkan kan se)ar se)araa lang langsun sungg ilmu ilmu yang yang dite diteri rima ma pada pada saat saat perku perkuli liah ahan an
se)ara langsung di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga b. "ampu menganalisis kontaminasi yang dapat terjadi pada pengolahan #ayur sem un)is &tren di R#&' di Kota #alatiga dan )ara pen)egahannya. !. Bagi Bagi Inst Instal alas asii "i# "i#ii
a. #eba #ebaga gaii baha bahann masuk asukan an dal dalam upay upayaa peni pening ngka kattan mutu utu makan akanan an yang ang
diproduksi. b. 8aluasi proses pengolahan makanan di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga sehi sehing ngga ga dapa dapatt dila dilaku kuka kann perb perbai aika kann dala dalam m pros proses es peng pengol olah ahan an maka makana nann selanjutnya. ). )ua )uann bagi bagi ahli ahli gizi gizi R#&' R#&' #ala #alati tiga ga dala dalam m memo memoni nito torr pros proses es peng pengol olah ahan an makanan di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga. d. #ebag #ebagai ai bahan bahan masuk masukan an untuk untuk meni meningk ngkat atkan kan kepe keper)a r)aya yaan an pasi pasien en terha terhada dapp kualitas makanan yang disajikan dirumah sakit. $. Bagi Pasie sien
Pasien memperoleh memperoleh jaminan jaminan keamanan keamanan pangan dari menu #ayur sem un)is &tren yang disajikan oleh Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga.
BAB II TIN%AUAN PU&TA'A
A. 'e 'eam amana anan n Pang Pangan an
Pemerintah Pemerintah telah menetapkan menetapkan peraturan perundangan yaitu && 9o.: tahun 1;;<
tentang Pangan dan PP 9o.2= tahun 200* tentang Keamanan, "utu dan %izi Pangan. "enu "enurut rut PP 9o.2 9o.2== tahu tahunn 200* 200* Keam Keaman anan an Pang Pangan an adal adalah ah kondi kondisi si dan upaya upaya yang yang 3
diperlukan untuk men)egah pangan dari kemungkinan )emaran biologis, kimia dan benda lain yang mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman (&ndang/&ndang RI 9o.1=, 2012!. Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut foodborne disease, yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan>senyaa bera)un atau organism pathogen (P%R#,201!. Kemungkinan timbul bahaya dalam proses produksi menurut (?egoo, 201! diakibatkan oleh tiga kelompok penyebab yaitu @ biologis, kimiai dan $isik. 8$ek dari bahaya ini adalah dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi konsumen dan juga dapat menurunkan mutu produk. 1. ahaya biologis ahaya biologis yaitu berupa bakteri, irus, parasit yang dapat menyebabkan sakit baik se)ara in$eksi maupun intoksikasi. danya bahaya biologis dapat terjadi karena organisme telah ada di dalam bahan atau karena kontaminasi dari luar selama proses penanganan atau pengolahan. %angguan kesehatan berupa in$eksi terjadi karena mengkonsumsi produk yang mengandung mikroorganisme pathogen, sedangkan intosikasi terjadi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung ra)un (toksik! dari mikroorganisme. Ta(le 1 jenis )an sum(er Mikr**rganisme Pat*gen a)a Pr*)uk Pangan
9o 1
2
*
"ikrobia
#umber 7anah, organ dalam
"akanan "akanan kaleng
ikan, hasil laut
berasam rendah
Clostridium perfringens
7anah, air, saluran usus
(daging, ikan, sayuran! 'aging yang tidak
Salmonella sp
hean A manusia ir, tanah, insekta,
)ukup masak, sup, saus 'aging unggas, daging
saluran usus heab
sapi, telur, makanan
khususnya unggas dan
hasil laut
babi 7anah, air, ikan,burung
#usu segar, keju, es
Clostridium botulinum
Listeria monocytogenes
4
krim, sayuran mentah, B <
:
Staphylococcus aureus
7angan, tenggorokan
ikan, daging unggas 'aging unggas, daging
Shigella sp
saluran na$as pekerja ir ter)emar, saluran
sapi, telur, ma)aroni dll #usu, produk susu,
usus hean dan
sayuran mentah,
manusia 7anah, air, tanaman,
daging, unggas
Bacillus cereus
serelia, rempah/rempah, susu , daging dan sayuran #umber @ 3ardiaz 1;;< akteri Salmonella merupakan salah satu )ontoh bakteri yang banyak digunakan sebagai indikator baik buruk atau aman tidaknya komoditas telur segar dan daging beku. Penggolongan mikroba patogen berdasarkan tingkat bahayanya terdapat pada table 2.2
Ta(le ! engg*l*ngan mikr*(a at*gen (er)asarkan tingkat (aha+an+a N*
Pengg*l*ngan
Mikr*(a Clostridium botulinum Shigella dysenteriae Salmonella typhi; paratyphi Brucella abortis Vibrio cholera Taenia solium Trichinella spiralis
1
#angat berbahaya
2
ahaya sedang penyebaran
?isteria mono)ytogenes
)epat
Salmonella sp Shigella sp Streptococcus pyogenes ntamoeba histolityca !iphyllobothorium latum Ascaris lumbricoides Cryptosporidium par"um Bacillus cereus
ahaya sedang, penyebaran
5
terbatas
Campylobacter #e#uni Clostridium perfringens Staphylococcus aureus Vibrio cholerae, non$%& Vibrio parahaemolyticus 'ersinia nterolitica (iardia lamblia Taenia saginata
&um(er , -h*)ehamel 1//!0
2. ahaya kimia ahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada produk pangan dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu bahan kimia yang terbentuk se)ara alami pada bahan pangan dan bahan kimia yang ditambahkan ke dalam bahan pangan baik se)ara sengaja maupun tidak sengaja. ahan kimia yang mungkin terdapat pada produk pangan dapat dilihat pada table 2.
Ta(le $ (ahan kimia a)a makanan )an sum(ern+a N*
1
2
&um(er
Bahan kimia (er(aha+a
7erbentuk se)ara alami
"ikotoksin 7oksin jamur 7oksin kerang lkaloid pirolizidin 'itambahkan dengan ahan kimia pertanian (pestisida, $ungisida, pupuk, insektisida, antibioti)! sengaja atau tidak sengaja ?ogam>bahan berbahaya (Pb, Cn, s, +g, #ianida! ahan tambahan yang dilarang atau oerdosis (nitrit, sul$it, pearna, pemanis sintetik! #umber @ 'itjen PD". 'epkes RI 1;;<
. ahaya $isik ahaya $isik terdiri dari benda/benda asing yang men)emari bahan pangan pada berbagai tahap pengolahan, misalnya selama pemanenan, penanganan, proses pengolahan, pengemasan, penyimpanan, distribusi hingga penyajian pada konsumen. Ta(le (en)a2(en)a asing +ang mungkin ter)aat )i )alam (ahan angan Ben)a asing
&um(er 6
Pe)ahan gelas
otol, adah, lampu, peralatan
pengolahan Kerikil 'ari lapangan, bangunan ?ogam "esin pengolahan, kaat #erangga Ruang penyimpanan (gudang! Potongan tulang Proses pengolahan Plastik ahan pengemas Kuku,rambut Pekerja #umber @ 'itjen PD", 'epkes RI (1;;
B. Pengertian HACCP
+--P (+azard nalysis -riti)al -ontrol Point! adalah suatu sistem jaminan
keamanan pangan yang mendasarkan kepada suatu kesadaran baha bahaya (hazard! berpeluang timbul pada berbagai titik atau tahap produksi dan harus dikendalikan untuk men)egah terjadinya bahaya/bahaya tersebut. Kun)i utama +--P adalah antisipasi bahaya dan identi$ikasi titik pengaasan yang mengutamakan kepada tindakan pen)egahan dan tidak mengandalkan kepada pengujian produk akhir (Kosara, 200;!. Penerapan +--P perlu dilakukan dalam industri pangan seperti restoran, pabrik pangan maupun instalasi gizi dirumah sakit. C. Manfaat HACCP
7erdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dari penerapan +--P dari suatu
produk pangan sebagai alat pengatur keamanan makanan, diantaranya @ 1. +--P dapat diterapkan pada semua aspek keamanan pangan. 2. 'apat mendemonstrasikan kegiatan yang dapat atau mungkun dilakukan untuk men)egah terjadinya bahaya sebelum sampai ke konsumen. . +--P mem$okuskan pada upaya timbulnya bahaya dalam proses pengolahan *. B. <. :.
makanan. "engoptimalkan pengaasan. "em$okuskan pemeriksaan pada tahap kegiatan yang kritis dari proses produksi. "eminimalkan resiko kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi makanan. 'apat meningkatkan keamanana makanan olahan.
D. Prinsi HACCP
"enurut (?egoo, 200;! +--P adalah suatu sistem pendekatan sistematik untuk
menjamin keamanan pangan yang diproduksi, yaitu terdiri dari tujuh elemen atau prinsip yaitu @ 7
1. "elakukan analisa bahaya "engidenti$ikasi bahaya yang mungkin timbul dalam setiap tahap proses produksi pangan mulai dari budidaya, panen, penanganan pas)a panen, pengolahan, penyimpanan, distribusi, pemasaran, hingga penyajian pada konsumen. #elanjutnya menetapkan tingkat resiko dari bahaya/bahaya tersebut serta mengidenti$ikasi )ara/ )ara pen)egahan dan pengendaliannya 2. Penentuan --P ()riti)al )ontrol point E titik pengendalian kritis! "enetapkan titik, prosedur atau tahap operasional yang berpotensi menimbulkan bahaya untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya. . Penetapan batas kritis "enetapkan batas kritis yang harus dipenuhi pada setiap --P yang telah ditetapkan untuk menjamin baha --P dapat dikendalikan dengan baik. *. Pemantauan --P "enetapkan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan terhadap --P dan batas kritis. B. Pelaksanaan tindakan perbaikan menetapkan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan terhadap --P dan batas kritis <. eri$ikasi "enetepakan prosedur eri$ikasi untuk memastikan baha sistem +--P bekerja se)ara e$ekti$ :. "enetapkan penyimpanan )atatan dan dokumentasi "en)atat data dan menyusun dokumentasi semua prosedur yang tepat mengenai prinsip dan penerapan +--P. E. Tahaan eneraan HACCP
#ebelum menerapkan +--P untuk setiap sektor pangan, sektor tersebut harus telah
menerapkan Prinsip &mum +igiene Pangan dari -odeF. #elama melaksanakan identi$ikasi bahaya, penilaian dan pelaksanaan selanjutnya dalam meran)ang dan menerapkan sistem +--P harus dipertimbangkan dampak dari bahan baku, bahan tambahan, )ara pembuatan pangan yang baik, peran proses pengolahan dalam mengendalikan bahaya, penggunaaan yang mungkin dari produk akhir, kategori konsumen yang berkepentingan dan bukti/bukti epidemis yang berkaitan dengan keamanan pangan. Penerapan prinsip/prinsip +--P sebagai berikut @ 1. Pembetukan tim +--P Dperasi pangan harus menjamin baha pengetahuan dan keahlian spesi$ik produk tertentu tersedia untuk pengembangan ren)ana +--P yang e$ekti$. #e)ara optimal, 8
hal tersebut dapat di)apai dengan pembentukan sebuah tim dari berbagai disiplin ilmu. dapun lingkup dari program +--P harus diidenti$ikasi. ?ingkup tersebut harus menggambarkan segmen/segmen mana saja dari rantai pangan yang terlibat dari penjenjangan se)ara umum bahaya/bahaya tertentu. 2. 'eskripsi produk Penjelasan lengkap dari produk harus dibuat termasuk in$omasi mengenai komposis, struktur $isik>kimia, perlakuan/perlakuan (pemasanasan, pembekuan, penggaraman, pengasapan, dll!, pengemasan, kondisi penyimpanan dan daya tahan serta metode pendistribusiannya. . Identi$ikasi ren)ana penggunaan Ren)ana penggunaan harus didasarkan pada kegunaan/kegunaan yang diharapkan dari produk oleh pengguna produk atau konsumen. 'alam hal/hal tertentu, kelompok/ kelompok populasi yang rentan, seperti yang menerima pangan dari institusi mungkin peril dipertimbangkan. *. Penyusunan bagan alir agan alir harus disusun oleh tim +--P. 'alam diagram alir harus memuat semua tahapan dalam operasional produksi. ila +--P diterapkan pada suatu operasi tertentu, maka harus dipertimbangkan tahapan sebelum dan sesudah operasi tersebut. B. Kon$imasi bagan alir di lapangan 7im +--P sebagai penyusun bagan alir harus mengkon$imasikan operasional produksi dengan semua tahapan dan jam operasi serta bilamana perlu mengadakan perubahan bagan alir.
<. nalisa bahaya 7im +--P membuat da$tar bahaya yang mungkin terdapat pada tiap tahapan dari produksi utama, pengolahan, manu$aktur dan distribusi hingga sampai pada titik konsumen saat konsumsi. :. Penentuan --P &ntuk mengendalikan bahaya yang sama mungkin terdapat lebih dari satu titik kendala kritis pada saat pengendalian dilakukan. Gika suatu bahaya telah teridenti$ikasi pada suatu tahap dimana pengendalian penting untuk keamanan dan tanpa tindakahan pengendalian pada tahap tersebut maka produk atau proses harus di modi$ikasi pada tahap tersebut untuk memasukkan suatu tindakan pengendalian. =. Penentuan batas kritis 9
&ntuk setiap --P yang teridenti$ikasi maka harus ditentukan batas kritis. atas kritis menunjukkan perbedaan antara produk yang aman dan tidak aman sehingga proses produksi dapat dikelola dalam tingkat yang aman. -riteria yang digunakan untuk menentukan batas kritis adalah )riteria $isik seperti suhu, aktu, tingkat kelembaban, dan kekentalan, serta )riteria kimia seperti p+, residu klorin bebas, pengaet, konsentrasi garam. ;. "enetapkan prosedur monitoring Prosedur pemantauan adalah tahapan pengamatan atau pengukuran batas kritis se)ara teren)ana untuk menghasilkan rekaman yang tepat dan ditujukan untuk meyakinkan baha batas kritis tersebut mampu mempertahankan keamanan produk. 10. "enetapkan tindakan koreksi 7indakan koreksi adalah semua tindakan yang diambil jika hasil pemantauan pada --P menunjukkan penyimpangan batas kritis. 11. "enetapkan prosedur eri$ikasi eri$ikasi adalah aplikasi suatu metode, prosedur, pengujian atau ealuasi untuk menetapkan kesesuaian suatu pelaksanaan dengan ren)ana +--P. Prosedur eri$ikasi dilakukan untuk meyakinkan baha ren)ana +--P sudah alid dan ren)ana yang disusun sudah diimplementasikan seperti yang diren)anakan 12. 'okumentasi 'okumentasi adalah bukti tertulis baha suatu tindakan telah dilakukan. Genis dokumen yang harus ada dalam penyusunan ren)ana +--P adalah @ / Ran)angan +--P / Riayat perbaikan minor pada ran)angan +--P yang memperlihatkan setiap / / / /
perubahan yang dilakukan. -atatan pemantauan +--P. -atatan produk yang ditarik yang dibuat saat menangani penyimpanan. -atatan pelatihan +--P -atatan kalibrasi.
3. Analisa Baha+a
nalisa bahaya meliputi beberapa kegiatan @ 1. Identi$ikasi bahaya 'engan merujuk pada diagram alir proses, tim +--P menda$tarkan semua bahaya yang nyata atau potensial yang mungkin diperkirakan layak terjadi pada setiap tahap proses. ahaya tersebut meliputi bahaya bilogi atau mikrobiologi, bahaya kimia dan bahaya $isik. 2. Kajian risiko (signi$ikansi! bahaya 10
a.
Kemungkinan bahaya akan terjadi (Risk! +al ini biasanya disebut P8?&9% bahaya yang akan terjadi. 7im +--P perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk setiap bahaya yang telah diidenti$ikasi. Pemeriksaan ini dapat berdasarkan pada @ pengetahuan dari 7im +--P, pustaka mengenai mikrobiologi pangan, +--P, produk pangan dan pengolahan pangan, makalah ilmiah penelitian H jurnal, pemasok, produsen pangan atau prosesor lain, in$ormasi mengenai penarikan produk, keluhan konsumen, daerah proses, bahan baku atau produk yang telah diidenti$ikasi terdapat masalah. Kemungkinan bahaya yang terjadi se)ara sederhana dapat dinilai sebagai tinggi, sedang atau rendah.
b. 7ingkat keseriusan bahaya / Keseriusan bahaya dapat ditetapkan dengan melihat dampaknya terhadap /
kesehatan konsumen dan juga dampak terhadap reputasi bisnis Keseriusan bahaya juga dapat dinilai @ rendah, sedang atau tinggi 'engan menggabungkan peluan dengan berat ringannya bahaya akan dapat ditetapkan tingkat RI#IKD (#I%9I3IK9#I! bahaya yang dinyatakan sebagai tinggi, sedang atau rendah. Pendekatan seperti ini dapat digunakan untuk menetapkan jenis tindakan pengendalian yang harus dimiliki di tempat dan semakin tinggi risiko bahaya maka semakin tinggi pula $rekuansi pemantauan yang ditetapkan (Kosara, 200;! 'engan demikian bahaya yang ada dapat juga dikelompokkan berdasarkan signi$ikansinya, seperti terlihat dalam table dibaah ini. #igni$ikansi bahaya dapat diputuskan oleh tim dengan mempertimbangkan peluan terjadinya (reasonably li)ely to occur* dan keparahan ( se"erity* suatu bahaya (Kosara, 200;! Ta(le 4 ta(el enentuan kateg*ri risik* atau signifikansi (aha+a Tingkat 'earahan (Severity) L M H PeluangTerja)i L (Reasonably likely to M occur) H &um(er , '*s5ara6 !77/
?? ?" ?+
Keterangan @ ?E lo, "E medium, +Ehigh
11
"? "" "+
+? +" ++
(! umumnya dianggap signi$ikan dan akan dipertimbangkan dalam penetapan --P . Penetapan tindakan pen)egahan 7ahap selanjutnya setelah menganalisis bahaya adalah mengidenti$ikasi tindakan pen)egahan yang mungkin dapat mengendalikan setiap bahaya. 7im kemudia harus mempertimbangkan apakah tindakan pen)egahan dapat diterapkan untuk setiap bahaya. 7indakan pen)egahan adalah semua kegiatan dan aktiitas yang dibutuhkan untuk menghilangkan bahaya atau memperke)il pengaruhnya atau keberadaanya pada tingkat yang dapat diterima (Kosara, 200;!. 7ahap ini merupakan tahap penting setelah analisis bahaya. 7indakan pen)egahan dide$inisikan sebagai setiap tindakan yang dapat menghambat timbulnya bahaya ke dalam produk dan menga)u pada prosedur operasi yang diterapkan pada setiap tahap pengolahan. erikut beberapa )ontoh tindakan pen)egahan @ / Pemisahan bahan baku dengan produk akhir dalam penyimpanan / "enggunakan sumber air yang sudah memiliki persyaratan keamanan / Kalibrasi timbangan dan alat pengukur suhu / "enggunakan truk yang dilengkapi $asilitas pengatur suhu, dll
". 'arakteristik (aha+a Ta(le 8 karakteristik (aha+a 'EL9MP9'
'A-A'TE-I&TI' BAHA:A 12
BAHA:A
ahaya
Produk/produk pangan yang tidak steril dan dibuat untuk konsumsi kelompok beresiko (lansia, bayi, immunocompromised !
ahaya
Produk mengandung ingredient sensitie terhadap bahaya biologi,
ahaya -
kimia atau $isik Proses tidak memiliki tahap pengolahan yang terkendali yang se)ara e$ekti$ membunuh mikroba berbahaya atau menghilangkan
ahaya '
bahaya kimia atau $isik Produk mungkin mengalami rekontaminasi setelah pengolahan
ahaya 8
sebelum pengemasan da potensi terjadinya kesalahan penanganan selama distribusi atau oleh konsumen yang menyebabkan
ahaya 3
produk berbahaya 7idak ada tahap pemanasan akhir setelah pengemasan atau ditangan konsumen
&um(er , '*s5ara6 !77/
H. 'ateg*ri resik* Ta(le ; kateg*ri resik* 'arakteristik
'ateg*ri
(aha+a
resik*
0
0
7idak mengandung bahaya
I
sampai 3 "engandung satu bahaya
(J!
'eterangan
sampai 3 13
(JJ!
II
"engandung dua bahaya
III
sampai 3 "engandung tiga bahaya
I
sampai 3 "engandung empat
bahaya sampai 3 "engandung lima bahaya
I
sampai 3 Kategori resiko paling
(JJJ! (JJJJ! (JJJJJ! J (kategori khusus dengan
tinggi (semua produk yang
atau tanpa bahaya
mempunyai bahaya !
/3! Keterangan @ (J! mempunyai karakteristik bahaya (0! 7idak mempunyai karakteristik bahaya
I. Tin)akan '*reksi Ta(le < tin)akan k*reksi TIN"'AT -E&I'9
TINDA'AN '9-E'&I=PE-BAI'AN
Produk tidak boleh diproses>diproduksi sebelum semua penyimpangan Produk beresiko tinggi
dikoreksi>diperbaiki Produk ditahan>tidak dipasarkan dan uji keamanannya. Gika keamanan produk tidak memenuhi syarat, perlu dilakukan tindakan koreksi
Produk beresiko sedang
yang tepat Produk dapat diproses, tetapi 14
penyimpangan harus dikoreksi dalam aktu singkat Pemantauan khusus diperlukan sampai semua penyimpangan dikoreksi Penyimpangan harus dikoreksi
Produk beresiko rendah
jika aktu memungkinkan. Pengaasan rutin harus dilakukan untuk menjamin status resiko berubah menjadi resiko sedang atau tinggi.
%. Titik ken)ali kritis CCP0
--P atau titik/titik kritis pengaasan dide$inisikan sebagai setiap tahap di dalam
proses dimana apabila tidak teraasi dengan baik kemungkinan dapat menimbulkan tidak amannya pangan, kerusakan dan resiko kerugian ekonomi. --P dapat diidenti$ikasi dengan menggunakan pengetahuan tentang proses produksi dan semua potensi bahaya dan signi$ikansi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pen)egahan yang ditetapkan. untuk membantu menemukan dimana seharusnya --P yang benar, dapat digunakan 'iagram Pohon Keputusan --P +CCP !ecision Tree* 'iagram pohon keputusan adalah seri pertanyaan logis yang menanyakan setiap bahaya, dapat dilihat pada %ambar 1. Gaaban dari setiap pertanyaan akan mem$asilitasi dan membaa tim +--P se)ara logis memutuskan apakah --P atau bukan (Kosara, 200;!. '. Batas 'ritis
&ntuk setiap --P yang teridenti$ikasi maka harus ditentukan batas kritis. atas kritis
menunjukkan perbedaan antara produk yang aman dan tidak aman sehingga proses produksi dapat dikelola dalam tingkat yang aman. atas kritis ini tidak boleh dileati untuk menjamin baha --P se)ara e$ekti$ mengendalikan bahaya mikrobiologis, kimia dan $isik (Kosara, 200;!. L. M*nit*ring
Prosedur pemantauan (monitoring! adalah tahapan pengamatan atau pengukuran
batas kritis se)ara teren)ana untuk menghasilkan rekaman yang tepat dan ditujukan untuk 15
meyakinkan baha batas kritis tersebut mampu mempertahankan keamanan produk. 7im +--P menetapkan rangkaian prosedur pemantauan untuk tiap/tiap batas kritis yang ditetapkan yang men)akup apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana pemantauan tersebut dilakukan (Kosara, 200;!
CCP De>isi*n Tree "am(ar 1 *h*n keutusan CCP
P1. pakah terdapat tindakan pen)egahan untuk bahaya yang teridenti$ikasi5 :A
7ahap modi$ikasi, proses dan produk
TIDA'
pakah pengendalian pada tahap ini diperlukan untuk keamanan pangan5
:A
TIDA'
#7DP
BU'AN CCP
P2. pakah tahap ini dapat menghilangkan atau mengurangi potensi bahaya sampai pada batas yang dapat diterima5
:A
TIDA'
P. pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A
TIDA'
BU'AN CCP
&T9P
P*. pakah tahapan berikutnya, sebelum makanan dikonsumsi, 16
dapat di gunakan untuk menghilangkan atau menurunkan mun)ulkan bahaya sampai dengan batas yang diterima5 CCP
TIDA'
:A
BU'AN CCP
&T9P
M. Bahan2(ahan Bahan2(ahan +ang )igunakan )igunakan )alam em(uatan em(uatan r*)uk
ahan yang digunakan dalam pembuatan produk #ayur sem un)is &tren@ 1. un)is un)is berasal dari bahasa elanda boont#es, Phaseolus "ulgaris L "erupakan sejenis sejenis polong/polonga polong/polongann yang dapat dimakan. dimakan. uah, biji dan daunnya daunnya diman$aatkan diman$aatkan orang sebagai sayuran. #ayuran ini kaya dengan kandungan protein. Ia diper)aya berasal dari merika 7engah 7engah dan merika merika #elatan. un)is memantu menurunkan tekanan darah serta mengaal metabolism gula dalam darah, kandungan serat dan enzim yang tinggi dapat membantu penurunan berat badan. ahaya $isik yang mun)ul pada bun)is seperti kulit ari, bahaya kimia
adanya pestisida yang menempel pada bun)is, bahaya biologi busuk dan ulat. 2. Putr Putren en (ja (jagu gung ng mud muda! a! Gagung ( -ea -ea mays* adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. agi penduduk merika 7engah dan #elatan, bulir jagung adalah pangan pokok sebagaimana bagi sebagian penduduk $ri $rika ka dan dan bebe beberap rapaa daer daerah ah di Indone Indonesi sia. a. any anyak ak bagia bagiann jagun jagungg yang yang dapa dapatt diman$aatkan salah satunya jagung yang masih muda digunakan sebagai sayuran yang diolah dengan di)ampur sayur yang lain. . -abe me merah -abe merah besar (capsicum annuum L* merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. -abe mengandung berbagai ma)am senyaa yang berguna bagi kesehatan manusia. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada )abe ) abe hijau. -abe juga mengandung mengand ung ?asparaginase dan -apsai)in -ap sai)in yang berperan sebagai zat anti kanker. *. 7omat 7omat (Solanum keluarga #oloana)eae, #oloana)eae, Solanum lycopersic lycopersicum um syn* adalah tumbuhan dari keluarga tumbuhan tumbuhan asli merika merika 7engah 7engah dan #elatan, #elatan, "eksiko "eksiko sampai Peru. 7o 7omat mat memiliki kand kandun unga gann alka alkalo loid id sola solani nin, n, sapo saponi nin, n, asam asam $ola $olat, t, asam asam mala malat, t, asam asam sitr sitrat at,, 17
bio$laonoid, protein, lemak, gula, adenine. Klorin serta sul$ur berman$aat sebagai detoksikan. Klorin alamiah menstimulir kerja hati untuk buang ra)un tubuh serta sul$ur membuat perlindungan hati dari berlangsungnya sirosis hati serta penyakit hati yang lain B. sam jaa sam jaa atau asem adalah sejenis buah yang masam yang dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus biasanya digunakan digunakan sebagai bumbu Tamarindus indica, biasanya dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada syaur asam atau kadang pempek. <. aang "e "erah rah aang merah (allium cepa L kelom kelompok pok aggregatum! adalah sejenis tanaman yang yang menjad menjadii bumbu bumbu berbaga berbagaii masakan masakan sia sia 7engg 7enggara ara dan dunia. dunia. Drang Drang jaa jaa menyebut baang merah dengan nama brambangL. agian yang paling banyak di gunakan atau di man$aatkan adalah umbi, meskipun beberapa tardisi kuliner juga menggu menggunaka nakann daun serta serta tangka tangkaii bungany bunganyaa sebagai sebagai bumbu bumbu penyebab penyebab masakan masakan.. 7anaman 7anaman ini di duga berasal dari daerah sia 7engah atau sia 7enggara. 7enggara. :. aang Pu Putih aang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. &mbi dari tanaman baang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. aang mentah penuh dengan senyaa/senyaa sul$ur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat baang putih mentah terasa getir atau angur. =. 'aun #a #alam 'aun salam adalah jenis rempah daun yang biasa digunakan untuk berbagai masakan. Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan tersebut adalah minyak atsiri, tannin, dan $laonoida. ;. ?engkuas ?engk ?engkua uass atau atau laos laos adal adalah ah remp rempah ah remp rempah ah popul populer er dalam dalam trad tradis isii boga boga dan dan pengobatan tradisional Indonesia maupun daerah sia 7enggara 7enggara lainnya. agian yang yang dima diman$a n$aat atkan kan adala adalahh rimp rimpang angny nyaa yang yang beraro beraroma ma khas. khas. ?engk ?engkua uass dapat dapat memberikan aroma segar pada hidangan tumis, pindang, dan hidangan berkuah santan. Peman$aatan lengkuas biasanya dengan mememarkan atau memotong tipis kemudian dimasukkan ke dalam masakan. 10. %ara %aram m 18
'e$inisi garam adalah senyaa atau ion positi$ basa dengan ion negatie asam, misalnya misalnya natrium natrium klorida klorida (9a-l!, (9a-l!, ammonium ammonium klorida, klorida, dan natrium natrium asetat. asetat. %aram, juga dikenal sebagai garam makan atau garam batu > garam kasar, garam adalah sejenis mineral yang komponen utamanya adalah natrium klorida. %aram ber$ungsi untuk untuk menyed menyedapka apkann makanan makanan untuk untuk pembang pembangkit kit na$su na$su makan makan dan merang merangsang sang konsumsi. 11. 11. %ula %ula pasir pasir %ula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula atau aren. Proses untuk menghasilkan gula men)akup tahap ekstrasi (pemerasan! diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan!. Pda gula pasir terdapat mikrobiologi yang berbahaya bagi kesehatan yaitu C Perfingers 12. 12. ir ir Pengert Pengertian ian air menurut menurut Permenk Permenkes es RI nomor nomor *1<>"e *1<>"enkes nkes>IM >IM>1; >1;;0 ;0 tentan tentangg persyaratan dan pengaasan kualitas air mengatakan air bersih adalah air yang digunakan digunakan untuk keperluan sehari/hari yang kualitasnya kualitasnya memenuhi syarat kesehatan kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. #edangkan air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. ('epkes RI, 1;;0!. ir merupakan senyaa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Potensi Potensi bahaya mikrobiologi mikrobiologi pada air yaitu adanya bakteri bakteri 8.)oli dan adanya potensi bahaya $isik dilihat dari arna dan bau air
BAB III MET9D9L9"I PENELITIAN A. Temat mat 19
Pelaksanaan penerapan +--P dilakukan pada menu makan malam 4#ayur sem un)is &tren6 yang dilaksanakan di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga, mulai proses penerimaan bahan, persiapan, penyimpanan, pen)u)ian, pengolahan, hingga pemorsian. Proses distribusi hingga penyajian makanan kepada pasien dilakukan di ruang raat inap 3lamboyan. B. ?aktu
aktu penelitian +--P dilaksanakan hari #abtu, 1 'esember 201* dengan
melakukan kegiatan persiapan bumbu #ayur sem un)is &tren dan pada hari "inggu, 1* 'esember 201* melakukan kegiatan penerimaan bahan utama bun)is dan utren, pen)u)ian, pengolahan sampai dengan distribusi ke ruang raat inap 3lamboyan. C. %enis )an Cara Pengumulan Data
1. 'ata primer 'ata primer adalah data yang diperoleh dengan )ara aan)ara dan obserasi langsung di lapangan tentang pembuatan #ayur sem un)is &tren yang meliputi@ a. 'ata penerimaan bahan makanan b. 'ata persiapan bahan makanan ). 'ata penyimpanan bahan makanan d. 'ata )ara pengolahan e. 'ata hasil distribusi $. 'ata )ara penyajian g. 'ata hygiene dan sanitasi alat, tenaga pengolah dan distribusi
2. 'ata sekunder 'ata sekunder adalah data yang diperoleh dengan )ara memba)a, mempelajari, melihat dan men)atat melalui media buku yang sudah ada di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga. 'ata sekunder meliputi @ a. 'ata standar resep b. 'ata standar porsi ). 'ata standar bumbu d. 'ata spesi$ikasi bahan makanan
20
BAB @I HA&IL PENE-APAN HACCP A. Analisa Masalah
1. 3aktor pendukung a. #pesi$ikasi bahan makanan erdasarkan hasil obserasi di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga sudah melakukan penerimaan bahan makanan se)ara konensional yaitu penerimaan bahan makanan yang sesuai dengan jumlah yang dipesan dan spesi$ikasi yang ditentukan. #pesi$ikasi bahan makanan yang baik dapat mendukung proses +--P, karena dengan spesi$ikasi bahan makanan dapat mendapatkan bahan makanan yang bermutu baik. #ehingga dapat meminimalkan potensi bahaya biologi, $isik, kimia dan mikrobiologi yang ada. erikut adalah tabel
21
spesi$ikasi bahan makanan pada #ayur sem un)is &tren di R#&' Kota #alatiga @ N*
Nama (ahan makanan
&atuan
&esifikasi (ahan
#egar, muda,bersih, tak berulat #egar,muda,bersih #egar,bersih,tak berulat, merah merata Kering,bersih,padat,tua,besar,tidak busuk Kering,bersih,padat,tua,besar,tidak busuk "erk 4KP?, 9'9%/ 9'&76,beryodium, kering,bersih ersih,)oklat,tidak terlalu basah, tidak banyak biji Kemasan B0 kg karung plastik, putih, kering, tidak kadaluarsa. #egar, bersih #egar,tua,bersih #egar, bersih, tak berulat ersih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berarna
1 2 * B <
un)is Gagung utren -abe merah aang merah aang putih %aram
Kg Kg Kg Kg Kg ks
:
sam jaa
Kg
=
%ula pasir
Kg
; 10 11 12
'aun salam ?engkuas 7omat ir
Ikat Kg Kg
#umber @ #pesi$ikasi bahan makanan Instalasi %izi b. %udang Penyimpanan ahan "akanan %udang penyimpanan makanan di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga sudah baik, karena berdasarkan hasil obserasi telah dibedakan antara bahan makanan kering dengan bahan makanan basah. +al ini dapat meminimalkan potensi kerusakan bahan makanan dan kontaminasi pada bahan makanan. ahan makanan basah disimpan pada lemari pendingin dengan suhu yang berbeda sesuai dengan syarat penyimpanan bahan makanan. ). #arana Prasarana #arana prasarana di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga sudah memadahi karena adanya pembedaan antara tempat pen)u)ian bahan makanan dan tempat pen)u)ian peralatan, baik peralatan untuk memasak maupun perlengkapan makan pasien. Ruang pengolahan bahan makanan juga sudah terpisah dengan ruang pemorsian. 2. 3aktor penghambat a. 7idak semua petugas pengolah, petugas pemorsian dan petugas pramusaji menggunakan P' (lat Pelindung 'iri! seperti penutup kepala dan masker B. Tahaan eneraan HACCP 22
1. 7im ork a. hli gizi R# b. ?ogistik>gudang ). Guru masak R# d. Penyaji R# e. "ahasisa 2. 'eskripsi produk a. 9ama produk b. Genis ). ahan d. Komposisi
@ 8ndah "urjiani #.%z @ Dktaiani 3adhilah #.%z @ ?aila isdatul li$ah @ "arpi @ 1! 'esy Kumaladei 2! Ika l$iah @ #ayur sem un)is &tren @ #ayur @ un)is, &tren, baang merah, baang putih, tomat, )abe merah, asam jaa, laos, daun salam, tomat, garam, air. @ un)is (B N kg!, utren (B N kg!, baang merah kupas (200gr!, baang putih kupas (2B0 gr!, tomat (B0 gr!, )abe merah (100 gr!, garam (se)ukupnya!, gula pasir (se)ukupnya!, asam jaa, lengkuas, daun salam air (se)ukupnya! @ pan)i, blender, kompor, pisau, spatula
e. Peralatan $. -ara pembuatan @ 1! "enghaluskan baang merah, baang putih, dan )abe 2! "enuangkan air ke dalam pan)i sampai mendidih. #etelah mendidih bumbu/bumbu dimasukkan ke dalam pan)i ! Kemudian tunggu air sampai mendidih kembali, lalu masukkan potongan bun)is dan putren ke dalam pan)i, tambahkan garam dan asem hingga matang. g. #truktur $isik
@ sayur berarna hijau dan putih, aroma khas sayur asem, dan tekstur lunak h. "etode>)ara distribusi @ menggunakan sistem distribusi sentralisasi dengan menggunakan troli makanan tertutup untuk pendistribusian ke ruang raat inap 3lamboyan i. -ara penyajian @ untuk Ruang peraatan 3lamboyan menggunakan plato stainless steel tertutup yang disajikan berdampingan dengan lauk nabati dan nasi atau bubur j. -ara mengkonsumsi @ #ayur sem un)is &tren dikonsumsi dengan nasi atau bubur yang berdampingan dengan menu lauk heani dan nabati.
. Identi$ikasi pengguna produk 23
#ayur sem un)is Putren disajikan untuk semua pasien raat inap di R#&' Kota #alatiga yang diraat di angsal dan Pailliun baik dari kelas IP sampai dengan kelas III dengan jenis makanan biasa dan makanan lunak yang diberikan kepada pasien baik yang diit khusus maupun tanpa diit khusus.
*. 'iagram lir Proses Pembuatan Pangan
24
Keterangan @ •
un)is un)is di datangkan dari suplier dalam kemasan plastik, kemudian dilakukan penge)ekan bun)is sesuai dengan jumlah dan spesi$ikasi yang telah ditentukan. pabila sudah sesuai dengan spepsi$ikasi maka bun)is diterima dan proses selanjutnya bun)is di potong dan di )u)i dengan air yang mengalir. #etelah
•
di)u)i bun)is direbus dengan bumbu yang telah disediakan. Putren (jagung muda! &tren didatangkan dari suplier dalam kemasan plastik, kemudian dilakukan penge)ekan utren sesuai dengan jumlah dan spesi$ikasi yang telah ditentukan. pabila sudah sesuai dengan spesi$ikasi maka utren diterima dan proses selanjutnya utren di potong dan di )u)i dengan air yang mengalir. #etelah
•
di)u)i utren direbus dengan bumbu yang telah disediakan. aang merah kupas aang merah kupas yang didatangkan dari suplayer dalam keadaan terbungkus plasti) diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. aang merah disimpan di lemari pendingin dengan suhu 10O-. #ebelumnya baang merah di)u)i dengan air mengalir dan dilakukan
•
penghalusan bersama baang putih dan )abe merah. aang putih kupas aang putih kupas yang didatangkan dari suplayer dalam keadaan terbungkus plastik diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. aang putih disimpan di lemari pendingin dengan suhu 10O-. 25
#ebelum di haluskan baang putih di)u)i hingga bersih dan dilakukan •
penghalusan bersama baang merah dan )abe merah. -abe merah -abe merah yang didatangkan dari suplayer dalam keadaan terbungkus plastik diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. -abe merah disimpan di lemari pendingin dengan suhu 10O-. sebelum dihaluskan )abe merah diambil bijinya lalu di)u)i. #etelah pen)u)ian )abe merah dihaluskan
•
bersama baang merah dan baang putih. 7omat 7omat yang datang dari suplayer dalam keadaan terbungkus plastik diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. 7omat disimpan di lemari pendingin dengan suhu 10O-. #ebelum dimasukkan tomat di)u)i dan iris
•
lalu di )ampur dengan sayur pada proses akhir. ?engkuas ?engkuas yang didatangkan dari suplayer dalam keadaan terbungkus plastik diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. #ebelum digunakan laos di memarkan dahulu lalu di)u)i hingga bersih. ?aos kemudian dimasukkan ke dalam masakan saat perebusan bersama dengan bumbu dan bahan
•
makanan yang lain. 'aun salam 'aun salam di datangkan dari suplayer dalam keadaan terbungkus plastik dan segar diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. 'aun salam disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu 10°-. #ebelum digunakan, daun salam di)u)i terlebih dahulu menggunakan air mengalir hingga bersih. 'aun salam dimasukkan ke dalam masakan pada saat proses perebusan
•
bersama dengan bumbu lain. sem jaa sem didatangkan dari suplayer dalam keadaan terbungkus plastik diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. sem disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu 10°-. sem jaa dimasukkan ke dalam
•
masakan pada saat proses perebusan bersama dengan bumbu lain. %aram %aram yang datang dari suplier terbungkus plastik dalam bentuk garam halus dan garam balok kemudian dilakukan penge)ekan sesuai dengan spesi$ikasi 26
yang telah ditetapkan, dan diterima apabila sesuai dengan spesi$ikasi serta berat yang dipesan. #elanjutnya disimpan di dalam gudang penyimpanan bahan makanan kering dengan suhu suhu 2:-. Pemberian garam saat perebusan #ayur •
sem un)is &tren. %ula pasir %ula pasir yang didatangkan oleh suplayer diterima sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah yang dipesankan. %ula disimpan pada ruangan penyimpanan bahan makanan kering dalam suhu 2:O-. Pemberian gula pasir saat
•
perebusan #ayur sem un)is &tren ir ir digunakan pada saat penghalusan baang merah dan baang putih serta digunakan saat perebusan masakan #ayur sem un)is &tren. "enggunakan air bersih yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berarna.
B. nalisis Potensi ahaya dan -ara Pengendalian a. Identi$ikasi Potensi ahaya pada ahan "entah Ta(le / i)entifikasi P*tensi Baha+a a)a Bahan Mentah N*
Bahan makanan
Baha+a
1
un)is
3 K
%enis (aha+a
&lat,busuk kulit ari Pestisida 27
Tin)akan Pengen)alian
Penerimaan Pen)u)ian
dengan
air
2
*
B
< : =
Putren
aang merah kupas aang putih kupas
-abe merah
7omat ?engkuas 'aun salam
;
sam jaa
10
%aram
11 12
%ula pasir ir
" 3 K " 3 K " 3 K " 3 K " 3 K " 3 3 K 3 " 3 3 K K "
Kapang &lat,busuk Kulit Pestisida Shigella spp
&lat,busuk Kulit Pestisida
mengalir penerimaan pen)u)ian mengalir Pen)u)ian mengalir
dengan
Pen)u)ian mengalir
dengan
dengan
air air
Bacillus cereus
usuk, ulat Kulit Pestisida
air
Bacillus cereus
&lat,busuk 7angkai,biji Pestisida
Pen)u)ian mengalir
de
ngan
air
BCereus
&lat,busuk 'ebu,tanah Pestisida
Pen)u)ian mengalir
dengan
air
Pen)u)ian mengalir Pen)u)ian mengalir
dengan
air
dengan
air
BCereus
usuk 7anah,kulit &lat 7angkai, berlubang, debu Pestisida usuk iji, debu Halofili)
Pasir #emut Kerikil Pemutih Kaporit Colli
28
/ / / / /
b. Identi$ikasi bahaya pada proses Ta(le 17 i)entifikasi (aha+a a)a r*ses N*
1
Pr*ses
%enis (aha+a
Pen+e(a( (aha+a
-isk
&ae
sign
L6M6H
L6M6H
L6M6H
"
"
+
"
#
&lat,busuk
(penerimaan1!
3
Kulit ari
K
Pestisida
+
+
#
"
Shigella sp
+
"
#
&lat, busuk
?
?
3
Kulitari
?
?
K
Pestisida
+
+
#
"
Shigella sp
+
"
#
&lat
?
?
3
Kulit ari
?
?
K
Pestisida
?
?
"
Shigella sp
"
"
Putren
&lat, busuk
"
"
(penerimaan 2!
3
Kulit
"
?
K
Peptisida
+
+
#
"
Shigella sp
+
+
#
&lat, busuk
?
?
3
Kulit
+
"
#
K
Pestisida
+
+
#
"
Shigella sp
+
+
#
K
Pestisida
?
?
"
Shigella sp
+
+
#
Pen)u)ian 1
Pemotongan 2
Pen)u)ian 2
Produsen dan petugas yang kurang teliti
Analisa (aha+a
un)is
Pemotongan 1
2.
Baha+a
Kontaminasi dengan alat
Pen)u)ian yang tidak bersih
Produsen dan petugas yang kurang teliti
Kontaminasi dengan alat
Pem)u)ian yang kurang bersih
29
Tin)akan en>egahan
"enerima bahan sesuai dengan spesi$ikasi
"enggunakan pisau dan talenan bersih
'i)u)i dengan air mengalir
"enerima bahan sesuai dengan spesi$ikasi
"enggunakan pisau dan telenan bersih
'i)u)i dengan air mengalir
.
aang merah kupas (penerimaan !
Penyimpanan 1
Pen)u)ian
*.
aang putih kupas (penerimaan *!
Penyimpanan 2
Pen)u)ian *
Penghalusan 1
usuk
3
Kulit
K
Peptisida
"
Bacillus cereus
usuk
3
Kulit
K
peptisida
"
Bacillus cereus
usuk
3
Kulit
K
Peptisida
"
Bacillus cereus
usuk
3
Kulit
K
Peptisida
"
Bacillus cereus
usuk
3
Kulit
K
Peptisida
"
Bacillus cereus
usuk
3
Kulit
K
Peptisida
"
Bacillus cereus
"
Bacillus cereus
Proses produksi sampai distribusi
Penerimaan bahan mentah kurang teliti dan bahan baku
ahan baku dan penerimaan yang kurang teliti.
Proses produksi sampai distribusi
Penerimaan bahan mentah kurang teliti dan bahan baku ahan baku dan penerimaan yang kurang teliti.
Kontaminasi dengan alat 30
"
"
"
?
"
+
#
+
+
#
"
"
"
?
"
+
#
+
"
#
?
?
?
?
?
?
+
"
#
"
"
"
"
"
+
#
+
+
#
"
"
"
?
"
+
#
+
+
#
?
"
?
"
?
?
"
+
#
?
?
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi yang telah ditentukan
'isimpan pada suhu 10O ) selama Q2/ hari dan terbungkus plastikyang telah dilubangi Pen)u)ian menggunakan air mengalir dan bersih
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi yang telah ditentukan
'isimpan pada suhu 10O ) dan terbungkus plastikyang telah dilubangi Pen)u)ian menggunakan air mengalir dan bersih
Penghalusan menggunakan
alat yang bersih B
-abe merah
usuk
(penerimaanB!
3
7angkai
K
"
"
"
?
Pestisida
"
+
#
"
Bacillus cereus
+
+
#
usuk
"
"
3
7angkai,biji
"
?
K
Peptisida
"
+
#
"
Bacillus cereus
+
+
#
Penghilangan biji 1
3
7angkai,biji
"
?
'ibersihkan sampai bersih
Pen)u)ian B
usuk
?
?
3
Kulit
?
?
'i)u)i dengan air mengalir
K
Peptisida
?
?
"
Bacillus cereus
"
?
Penghalusan
"
Bacillus cereus
Kontaminasi dengan alat lain
"
?
Penghalusan menggunakan alat yang bersih.
7omat
&lat,busuk
"
"
(penerimaan
3
7anah
Produksi sampai distribusi
"
?
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi
K
Pestisida
"
+
#
"
BCereus
"
+
#
&lat,busuk
"
"
3
7anah
"
?
K
Pestisida
"
+
#
"
BCereus
"
+
#
&lat,busuk
?
?
3
7anah
?
?
K
Pestisida
?
?
"
.usarium
"
?
Penyimpanan
<
Penyimpanan *
Pen)u)ian <
Produksi sampai distribusi
Penerimaan bahan mentah kurang teliti
Penghilangan biji yang kurang bersih Pen)u)ian yang kurang bersih
Penyimpanan tidak sesuai prosedur
Pen)u)ian yang kurang bersih
31
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi
'isimpan pada suhu 10O- dan terbungkus plastik yang dilubangi
Penyimpanan bahan makanan sesuai prosedur
'i)u)i menggunakan air yang mengalir
:
=
Pengirisan 1
"
.usarium
Kontaminasi dengan alat
"
?
Pengirisan menggunakan alat yang bersih
?engkuas
usuk
"
"
(penerimaan:!
3
Kulit,tanah
Proses produksi sampai distribusi
"
"
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi yang telah ditentukan
Penyimpanan B
usuk
"
"
3
Kulit
"
?
Pememaran 1
3
Kulit
Kontaminasi dengan alat
?
?
Pememaran menggunakan alat yang bersih
Pen)u)ian :
3
Kulit
Kurang bersih dalam pen)u)ian
?
?
'i)u)i menggunakan air mengalir
'aun salam
usuk
"
"
(penerimaan=!
3
7angkai
Produksi sampai distribusi
"
?
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi
K
Pestisida
"
+
#
"
Bacillus cereus
+
+
#
usuk
"
"
3
7angkai
"
?
K
Peptisida
+
+
#
"
Bacillus cereus
"
+
#
usuk
?
?
3
Kulit
?
?
K
Peptisida
?
?
"
Bacillus cereus
"
?
busuk
Produksi sampai distribusi
"
"
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi
busuk
Penyimpanan
"
"
Penyimpanan
Penyimpanan <
Pen)u)ian =
;
sem jaa (penerimaan;! Penyimpanan :
Penerimaan bahan mentah kurang teliti dan bahan baku
Penerimaan bahan mentah kurang teliti
Pen)u)ian yang kurang bersih
32
'isimpan pada suhu 10O ) dan terbungkus plastikyang telah dilubangi
'isimpan pada suhu 10O- dan terbungkus plastik yang dilubangi 'i)u)i dengan air mengalir
tidak sesuai prosedur Pen)u)ian ;
10
usuk
3
'ebu,biji
%ula pasir
(penerimaan10
?
?
'i)u)i dengan air mengalir
"
"
3
#emut,serangga Produksi sampai Kerikil distribusi
?
?
Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi
K
Pemutih
+
+
#
"
"
3
#emut,serangga Penyimpanan yang kurang Kerikil tepat
?
?
K
Pemutih
+
+
#
%aram
3
Kerikil
?
?
Penerimaan 11
K
Staphylococus
+
+
#
ir
K
Kaporit
"
"
"
Colli
ir yang kurang bersih
+
+
#
Penyimpanan =
11
12
Pen)u)ian yang kurang bersih
bahan makanan sesuai prosedur
Proses produksi sampai distribusi
Penyimpanan sesuai dengan prosedur Penerimaan sesuai dengan spesi$ikasi yang ditentukan "enggunakan air bersih, tidak berbau dan tidak berarna
1
umbu (penyimpanan 10!
usuk
#uhu simpan yang kurang tepat
"
?
'isimpan pada suhu 10selama 2* jam
1*
Perebusan
3
Rambut
?
?
"
Colli
7enaga pemasak tidak memakai P' dan air yang ter)emar bakteri
+
+
#
7enaga pemasak menggunakan P' perebusan pada suhu =0O-
1B
aktu tunggu
3
'ebu
#aat aktu tunggu makanan tidak ditutup
?
?
7empat sayur ditutup dengan penutup pan)i
1<
Pemorsian
3
'ebu
Penggunaan )entong yang tidak bersih
?
?
"enggunakan )entong sayur yang bersih
1:
Pendistribusian
3
'ebu
#aat aktu tunggu makanan tidak ditutup
?
?
"enggunakan troli yang bersih, tertutup, distribusi
33
makanan ditutup plastik rap 1=
Penyajian
3
'ebu
#aat aktu tunggu makanan tidak ditutup
?
?
"enggunakan troli yang bersih, tertutup, distribusi makanan ditutup plastik rap
<. Penentuan Kelompok ahaya dan Kategori Resiko 9ama masakan @ #ayur sem un)is Putren Ta(le 11 I)entifikasi Baha+a )an 'ateg*ri -esik* a)a &a+ur Asem Bun>is Utren
N*.
1. 2. . *. B. <. :. =. ;. 10. 11. 12.
Bahan
un)is &tren aang merah aang putih -abe merah ?engkuas 'aun salam 7omat sem %aram %ula Pasir ir
A
'el*m*k Baha+a B C D E
J J J J J J J J J J J J
J J J J J J J J J J J J 34
J J J
3
'ateg*ri -esik*
I I I I I I I I I I I I
1. #ayur sem un)is J J J J J I Putren Keterangan @ @ Produk makanan non steril untuk konsumen beresiko tinggi seperti bayi, balita, pasien, lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui. @ "engandung bahan yang sensitie ( biologi, kimia, $isik ! @ 7idak ada tahap pen)egahan>menghilangkan bahaya $isik>kimia ' @ Produk memungkinkan terjadi kontaminasi kembali setelah pengolahan 8 @ Kemungkinan terjadi kontaminasi kembali>penanganan yang salah saat 3
distribusi @ 7idak ada proses untuk memusnahkan bahaya biologis oleh konsumen
:. Penetapan --P a. --P 'essision 7ree 1! un)is P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada bun)is5 P.1.b
:A B636'6M0
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A enerimaan 16em*t*ngan 1 )an en>u>ian 10
P.2.a
pakah penerimaan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.b
pakah pemotongan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.)
pakah pen)u)ian 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
2! Putren P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada utren5 :A B636'6M0 35
P.1.b
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A enerimaan !6em*t*ngan ! )an en>u>ian !0
P.2.a pakah penerimaan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.b pakah pemotongan 2 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.) pakah pen)u)ian 2 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
! aang merah kupas P.1.a P.1.b
pakah terdapat potensi bahaya pada baang merah5 :A B636'6M0
pakah terdapat tindakan penghilangan > pengurangan potensi
bahaya yang teridenti$ikasi5 :A en>u>ian $0
P.2.a pakah penerimaan dapat mengurangi > menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat di terima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.b pakah penyimpanan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..b pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 36
TIDA' (ukan CCP0
P.2.) pakah pen)u)ian dapat menghilangkan>mengurangi potensi bahaya sampai batass yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.d pakah penghalusan 1 dapat menghilangkan>mengurangi potensi bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..d pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A
P.*.d pakah tahapan berikutnya, sebelum makanan dikonsumsi, dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A (ukan CCP0
*! aang putih kupas P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada baang putih5 P.1.b
:A B636'6M0
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A en>u>ian 0
P.2.a pakah penerimaan * dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.b pakah penyimpanan 2 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..b pakah kontaminasi oleh bahaya yang teridenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.) pakah pen)u)ian * dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.d pakah penghalusan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..d pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat 37
terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A
P.*.d pakah tahapan berikutnya, sebelum makanan dikonsumsi, dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A (ukan CCP0
B! -abe merah P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada )abe merah5 P.1.b
:A B636'6M0
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A en>u>ian 40
P.2.a pakah penerimaan B dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.b pakah penyimpanan dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..b pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.) pakah penghilangan biji dapat mengurangi>menghilangkan ahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..) pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.d pakah pen)u)ian B dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.e pakah penghalusan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..e pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A
P.*.e pakah tahapan berikutnya, sebelum makanan dikonsumsi, dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah 38
terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A (ukan CCP0
:A B636'6M0
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A en>u>ian 80
P.2.a pakah penerimaan < dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.b pakah penyimpanan * dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..b pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.) pakah pen)u)ian < dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
P.2.e pakah pengirisan 1 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..e pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
:! ?engkuas P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada lengkuas5 P.1.b
:A B630
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A en>u>ian ;0
P.2.a pakah penerimaan : dapat mengurangu>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 P..a
TIDA'
pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat 39
terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.b pakah penyimpanan B dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 P..b
TIDA'
pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.) pakah pemipihan 1 dapat mengurangi > menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat di terima5 TIDA'
P..) pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A
P.*.) pakah tahapan berikutnya, sebelum makanan dikonsumsi, dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A (ukan CCP0
P.2.d pakah pen)u)ian : dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
=! 'aun salam P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada daun salam5 :A B6 36 '0
P.1.b pakah terdapat tindakan penghilangan > pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 :A en>u>ian 0
P.2.a pakah penerimaan = dapat mengurangi > menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat di terima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.b pakah penyimpanan < dapat mengurangi > menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat di terima5 TIDA'
40
P..b pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
P.2.) pakah pen)u)ian = dapat mengurangi > menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat di terima5 :A CCP0
;! Asem ja5a P.1.a pakah terdapat potensi bahaya pada asem jaa5 P.1.b P.2.a
:A B630
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 TIDA'
pakah penerimaan ; dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5
TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 P.2.b
TIDA' (ukan CCP0
pakah penyimpanan : dapat mengurangi>menghilangkan bahaya
sampai batas yang dapat diterima5 P..b
TIDA'
pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi
sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 P.2.)
TIDA' (ukan CCP0
pakah pen)u)ian ; dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0
10! "aram P.1.a pakah terdapat bahaya pada garam5 :A B630
P.1.b pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 TIDA'
P.1.) pakah dibutuhkan tahap yang bisa menghilangankan untuk kemanan pangan5 41
:A
P.2.a
(ukan
CCP0
(perlu dilakukan
pengayakan untuk
menghilangkan bahaya $isik! pakah penerimaan 10 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5
P..a
TIDA'
pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi
sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 P.2.b P..b
TIDA' (ukan CCP0
pakah penyimpanan = dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi
sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0 11! "ula Pasir
P.1.a pakah terdapat bahaya pada gula pasir5 :A B636'0
P.1.b pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 TIDA'
P.1.) pakah dibutuhkan tahap untuk kemanan pangan5 :A (ukan CCP0 (dilakukan pengayakan untuk menghilangkan P.2.a
bahaya $isik! pakah penerimaan 11 dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 P.2.b P..b
TIDA' (ukan CCP0
pakah penyimpanan ; dapat mengurangi>menghilangkan bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi
sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 12! Air
TIDA' (ukan CCP0
42
P.1 P.1.a P.1.b
pakah terdapat bahaya pada air5 :A '6M0
pakah terdapat tindakan penghilangan>pengurangan potensi bahaya yang teridenti$ikasi5 TIDA'
pakah dibutuhkan tahap untuk keamanan pangan5
:A (ukan CCP0)ilakukan ere(usan air hingga matang0
1! Bum(u P.1 pakah terdapat bahaya pada bumbu5 P.1.b
TIDA'
pakah dibutuhkan tahap untuk keamanan pangan5 :A )isiman )alam suhu +ang sesuai stan)ar )an en>u>ian
P.2.a
alat +ang (ersih.
pakah proses penyimpanan 10 dapat menghilangkan>mengurangi bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' CP0
1*! Pere(usan P.2.a pakah proses perebusan dapat menghilangkan>mengurangi bahaya sampai batas yang dapat diterima5 :A CCP0 1B! ?aktu Tunggu
P.2.a pakah aktu tunggu dapat menghilangkan>mengurangi bahaya sampai batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang di identi$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang di kehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 :A
P.*.a pakah tahapan berikutnya, sebelum makanan dikonsumsi, dapat digunakan untuk menghilangkan atau menurunkan bahaya sampai dengan batas yang diterima5 TIDA' CCP0 1
P.2.a
apakah pemorsian dapat menghilangkan atau mengurangi potensi bahaya sampai pada batas yang dapat diterima5 TIDA' 43
P..a
apakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0
1:! Distri(usi P.2.a apakah distribusi dapat menghilangkan atau mengurangi potensi bahaya sampai pada batas yang dapat diterima5 P..a
TIDA'
apakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi
sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' (ukan CCP0 1=! Pen+ajian
P.2.a
pakah penyajian dapat menghilangkan atau mengurangi potensi
bahaya sampai pada batas yang dapat diterima5 TIDA'
P..a pakah kontaminasi oleh bahaya yang diidenti$ikasi dapat terjadi sampai melebihi batas yang dikehendaki atau dapatkah terjadi peningkatan sampai melebihi batas5 TIDA' Bukan CCP0 <. Penetaan CCP N*
1
2
Bahan
un)is
Putren
aang
Taha r*ses
P1
P!
P$
P
CP
CCP
Bukan CCP
Penerimaan 1
a
a
/
/
/
/
Pemotongan 1
a
a
/
/
/
/
Pen)u)ian 1
a
a
/
/
/
/
Penerimaan 2
a
a
/
/
/
/
Pemotongan 2
a
a
/
/
/
Pen)u)ian 2
a
a
/
/
/
Penerimaan
a
7idak
7idak
/
44
/ /
/ /
merah kupas
*
B
<
:
=
aang putih kupas
-abe merah
7omat
?aos
'aun salam
Penyimpanan 1
a
7idak
7idak
/
Pen)u)ian
a
a
/
/
Penghalusan 1
a
7idak
a
a
/ /
Penerimaan *
a
7idak
7idak
/
/
Penyimpanan 2
a
7idak
7idak
/
Pen)u)ian *
a
a
/
/
Penghalusan 1
a
7idak
a
a
Penerimaan B
a
7idak
7idak
/
Penyimpanan
a
7idak
7idak
Penghilangan biji1
a
7idak
7idak
/
Pen)u)ian B
a
a
/
/
Penghalusan 1
a
7idak
a
a
Penerimaan <
a
7idak
7idak
/
/
Penyimpanan *
a
7idak
7idak
/
Pen)u)ian <
a
a
/
/
/
Pengirisan 1
a
7idak
7idak
Penerimaan :
a
7idak
7idak
/
Penyimpanan B
a
7idak
7idak
/
Pememaran 1
a
7idak
a
Pen)u)ian :
a
a
Penerimaan =
a
7idak 45
/
/
S
/
/
/
/
/
S
/
/
/
/ /
/
/
/
/
/ /
/
/
S S / S
/ /
/
/
/
/
/
S
a
/
/
/
/
/
7idak
/
/
/
;
10
11
sem jaa
%aram
%ula pasir
Penyimpanan <
a
7idak
7idak
/
Pen)u)ian =
a
a
/
/
/
/
Penerimaan ;
a
7idak
7idak
/
/
/
Penyimpanan :
a
7idak
7idak
/
/
/
S
Pen)u)ian ;
a
a
/
/
/
S
/
Penerimaan 10
a
7idak
7idak
/
Penyimpanan =
a
7idak
7idak
/
Penerimaan 11
a
7idak
7idak
/
Penyimpanan ;
a
7idak
7idak
/
Penyimpanan 10
a
7idak
7idak
a
a
/
/
a
7idak
a
7idak
/
Pemorsian
a
7idak
7idak
/
/
/
'istribusi
a
7idak
7idak
/
/
/
Penyajian
a
7idak
7idak
/
/
/
12
umbu
1
#ayur sem Perebusan un)is &tren aktu tunggu
46
/
/
/ / / /
S
/
/
S
/
/
S
S
/
/
/
/ /
a. -ekaitulasi CCP )an P*tensi Baha+a +ang )aat )iken)alikan a)a eng*lahan &a+ur Asem Bun>is Putren N*
CCP
P*tensi (aha+a
1.
Penerimaan 1 (bun)is!
@ usuk, 3@ Kulit ari
2.
Pemotongan 1 (bun)is!
@ usuk, 3@ Kulit ari
.
Pen)u)ian 1 (bun)is!
K@ pestisida
*.
Penerimaan 2 (putren!
@ usuk, 3@ Kulit
B.
Pemotongan 2(putren!
@ usuk, 3@ Kulit
<.
Pen)u)ian 2 (putren!
K@ pestisida
:.
Pen)u)ian kupas!
=.
(baang
merah @ busuk 3@ Kulit
Pen)u)ian * (baang putih kupas! @ busuk 3@ kulit
;.
Pen)u)ian B ()abe merah!
K@ pestisida
10
Pen)u)ian < (tomat!
K @pestisida
11
Pen)u)ian : (lengkuas!
3 @ tanah, kulit
12
Pen)u)ian = (daun salam!
K @ pestisida
1
Pen)u)ian ; (asem!
3 @ debu
1
#ayur sem (perebusan!
1*
#ayur sem un)is Putren (aktu 3 @ debu>kotoran tunggu!
un)is
Putren " @ Bcereus, shigella sp
47
a. Penetaan (atas kritis N*
CCP
P*tensi (aha+a
Batas kritis
1.
Penerimaan 1 (bun)is!
@ usuk
#esuai
3 @ kulit ari 2.
Pemotongan 1 (bun)is!
@ usuk 3 @ Kulit
.
Pen)u)ian 1 (bun)is!
K@ pestisida
dengan
spesi$ikasi
bahan
makanan Kulit ari terpisah dari bun)is, bun)is tidak ada yang busuk Pen)u)ian
di
air
mengalir *.
Penerimaan 2 (putren!
@ usuk
7idak terdapat ulat dan putren yang busuk
B.
Pemotongan 2(putren!
3@ kulit yang tersisa
Kulit
terpisah
dari
daging putren <.
Pen)u)ian 2 (putren!
K@ pestisida
Pen)u)ian
di
air
di
air
di
air
di
air
di
air
di
air
di
air
mengalir :.
=.
;.
Pen)u)ian (baang merah @ busuk
Pen)u)ian
kupas!
mengalir
3@ Kulit
Pen)u)ian * (baang putih @ busuk
Pen)u)ian
kupas!
mengalir
Pen)u)ian B ()abe merah!
3@ kulit K@ pestisida
Pen)u)ian mengalir
10
Pen)u)ian < (tomat!
K @pestisida
Pen)u)ian mengalir
11
Pen)u)ian : (lengkuas!
3 @ tanah, kulit
Pen)u)ian mengalir
12
Pen)u)ian = (daun salam!
K @ pestisida 48
Pen)u)ian
mengalir 1
Pen)u)ian ; (asem jaa!
3 @ debu>kotoran
Pen)u)ian
di
air
mengalir 1 1*
#ayur sem un)is Putren " @ Bcereus, shigella sp
'ilakukan
(perebusan!
dengan suhu =0O-
#ayur sem un)is Putren 3 @ debu>kotoran
"akanan ditutup
(aktu tunggu!
49
perebusan
LEMBA- 'E-%A HACCP
N*
CCP
Analisis
Batas kritis
(aha+a
1
M*nit*ring Aa
Bagaimana
dan Pemeriksaan
Penerimaan 1 @ busuk, ulat
#esuai
&lat
(bun)is!
dengan
bun)is
spesi$ikasi
busuk
3@ kulit ari
langsung
'aan
#aat
Tin)akan &iaa
Petugas
Dimana
'i
bahan
masih Periksa
ditemukan
'ilakukan
barang yang penegasan
bahan
ulat
makanan
bun)is
yang disetujui
busuk
maka suplayer
makanan
@erifikasi
k*reksi
ruang Gika
penenrimaan administrasi penenrimaan
Catatan
dan sudah
kepda suplayer
akan dilakukan pemilahan ulang 2
Pemotongan 1 (bun)is!
@ busuk 3@ kulit ari
7idak
Kulit
ari Pemeriksaan
terdapat
bun)is dan langsung
kulit ari dan bun)is bun)is busuk
#aat
Petugas
di
ruang Gika
persiapan
pengolah
persiapan
ditemukan
bahan
makanan
bahan makanan
kulit ari dengan baik bun)is maka
busuk
masih "elakukan pemotongan
Pelatihan karyaan
akan dilakukan pemilihan ulang
Pen)u)ian 1 K@ pestisida
Pen)u)ian
(bun)is!
di
un)is
air di)u)i
mengalir
Pen)u)ian di #aat
petugas
di
air mengalir
pengolah
pen)u)ian
pen)u)ian
makanan
bahan
belum bersih dengan
makanan
maka
pen)u)ian
dengan bersih
tempat Gika
"elakukan
Pelatihan
pen)u)ian
karyaan
akan bersih
50
di)u)i ulang
*
Penerimaan 2 (putren!
@ busuk 3 @ kulit
7idak
Putren
Pemeriksaan
#aat
Petugas
'i
tempat Gika
terdapat
busuk
langsung
penenrimaan
administrasi penenrimaan
masih Pemilihan
ditemukan
putren yang
bahan
ortel
yang
busuk
makanan
busuk
maka
Penegasan
suplayer
suplayer
akan dilakukan pembersihan ulang B
Pemotongan
@
2 (putren!
3@kulit tersisa
usuk 7idak
ada #isa
yang sisa
kulit putren
yang mnempel
kulit Pemotongan
#aat
Petugas
'i tempat Gika
"eakukan
Pelatihan
kulit dengan pengupasan
pengolah
persiapan
ditemukan
pemotongan
karyaan
bersih
makanan
bahan
kulit
makanan
menempel maka
putren dengan baik akan
dilakukan
dan benar
di)u)i ulang
*
Penerimaan 2 (putren!
@ busuk 3 @ kulit
7idak
Putren
Pemeriksaan
#aat
Petugas
'i
tempat Gika
terdapat
busuk
langsung
penenrimaan
administrasi penenrimaan
masih Pemilihan
ditemukan
putren yang
bahan
ortel
yang
busuk
makanan
busuk
maka
Penegasan
suplayer
suplayer
akan dilakukan pembersihan ulang B
Pemotongan
@
2 (putren!
3@kulit
usuk 7idak
ada #isa
yang sisa
kulit putren
tersisa
kulit Pemotongan
yang
#aat
Petugas
'i tempat Gika
"eakukan
Pelatihan
kulit dengan pengupasan
pengolah
persiapan
ditemukan
pemotongan
karyaan
bersih
makanan
bahan
kulit
makanan
menempel
mnempel
maka
putren dengan baik dan benar
akan
dilakukan pembersihan ulang <
Pen)u)ian 2 K @ pestisida
Pen)u)ian
(putren!
Putren
Pen)u)ian
#aat
Petugas
'i
dengan air di)u)i
dengan
pen)u)ian
pengolah
pengolahan pen)u)ian
mengalir
bersih
dengan
ruang Gika
makanan
Pen)u)ian
Pelatihan
dengan baik karyaan
putren belum dan benar
bersih
bersih
maka
akan dilakukan 51
pen)u)ian ulang :
Pe)u)ian 3 @busuk
7idak
(bang
baang
merah
K @kulit
kupas!
ada aang
Pen)u)ian
merah yang
#aat
degan bersih pen)u)ian
merah yang busuk dan busuk
Petugas
di
pengolah
pen)u)ian
terdapat kulit dengan baik karyaan
makanan
bahan
baang maka dan benar di
makanan
akan
dan kulit yang
tempat Gika
dilakukan
kuit
pen)u)ian
yang pada baang
Pe)u)ian * 3 @busuk
7idak
(bang
baang
putih kupas!
K @kulit
ulang
ada
aang Pen)u)ian
putih
putih yang busuk busuk
dan kulit
#aat
yang degan bersih pen)u)ian dan
Petugas
di
pengolah
pen)u)ian
terdapat kulit dengan baik karyaan
makanan
bahan
baang maka dan benar di
makanan
akan
yang
tempat Gika
Pen)u)ian B ()abe
K @ pestisida
masih Pen)u)ian
dilakukan
kuit
pen)u)ian
yang pada baang
Pen)u)ian
Pelatihan
air megalir
terdapat sisa menempel menempel ;
Pelatihan
air megalir
terdapat sisa menempel menempel =
masih Pen)u)ian
ulang -abe merah -abe di)u)i #aat
dengan air di)u)i di air bersih
dari pen)u)ian
Petugas
'i
ruang Gika
pengolah
pengolahan
)abe Pen)u)ian
Pelatihan
merah masih dengan baik karyaan
pen)u)ian ulang :
Pe)u)ian 3 @busuk
7idak
(bang
baang
merah
K @kulit
kupas!
ada aang
Pen)u)ian
merah yang
#aat
degan bersih pen)u)ian
merah yang busuk dan busuk
Petugas
di
pengolah
pen)u)ian
terdapat kulit dengan baik karyaan
makanan
bahan
baang maka dan benar di
makanan
akan
dan kulit yang
tempat Gika
dilakukan
kuit
pen)u)ian
yang pada baang
Pe)u)ian * 3 @busuk
7idak
(bang
baang
putih kupas!
K @kulit
ulang
ada
aang Pen)u)ian
putih dan kulit
#aat
yang degan bersih pen)u)ian
putih yang busuk busuk
dan
Petugas
di
pengolah
pen)u)ian
terdapat kulit dengan baik karyaan
makanan
bahan
baang maka dan benar di
makanan
akan
yang
tempat Gika
Pen)u)ian B
K @ pestisida
masih Pen)u)ian
dilakukan
kuit
pen)u)ian
yang pada baang
Pen)u)ian
Pelatihan
air megalir
terdapat sisa menempel menempel ;
Pelatihan
air megalir
terdapat sisa menempel menempel =
masih Pen)u)ian
ulang -abe merah -abe di)u)i #aat
()abe
dengan air di)u)i di air bersih
merah!
mengalir
mengalir
dari pen)u)ian
biji
Petugas
'i
ruang Gika
)abe Pen)u)ian
Pelatihan
pengolah
pengolahan
merah masih dengan baik karyaan
makanan
makanan
belum bersih dan benar maka dilakukan pen)u)ian ulang
10
Pen)u)ian <
K@ Pestisida
(tomat!
7idak
7omat di)u)i 7omat di)u)i #aat
Petugas
'i
terdapat
di
pengolah
pengolahan
air bersih
pen)u)ian
ruang Gika
minyak
tomat Pen)u)ian
Pelatihan
masih belum dengan baik karyaan bersih
maka
52
goreng yang mengalir
makanan
makanan
kadaluarsa 11
Pen)u)ian :
3@ tanah, kulit
(lengkuas!
dilakukan
dan benar
pen)u)ian Petugas
Ruang
ulang Gika terdapat Pemantauan
Pelatihan
dengan air di)u)i di air di)u)i bersih pen)u)ian
pengolah
pengolahan
kemasan
karyaan
mengalir
makanan
makanan
plastik
Pen)u)ian
?engkuas mengalir
?engkuas dari
#aat
tanah
dan kulit
lebih sering yang
terbuka maka akan dikembalikan
12
Pen)u)ian = (daun salam!
K@ Pestisisda
Pen)u)ian
'aun salam 'aun salam #aat
dengan air di)u)i di air bersih mengalir
pen)u)ian
mengalir
Petugas
Ruang
Gika terdapat
pengolah
pengolahan
daun
makanan
makanan
masih belum bersih
salam maka
dilakukan pen)u)ian ulang 1
Pen)u)ian ; (sem
3@debu>kotoran Pen)u)ian
sem jaa sam jaa #aat
dengan air di)u)i di air bersih mengalir
mengalir
pen)u)ian
Petugas
Ruang
Gika terdapat
pengolah
pengolah
asam
makanan
makanan
masih belum
jaa
goreng yang mengalir
makanan
makanan
kadaluarsa 11
Pen)u)ian :
3@ tanah, kulit
(lengkuas!
dilakukan
dan benar
pen)u)ian Petugas
Ruang
ulang Gika terdapat Pemantauan
Pelatihan
dengan air di)u)i di air di)u)i bersih pen)u)ian
pengolah
pengolahan
kemasan
lebih sering
karyaan
mengalir
makanan
makanan
plastik
#aat proses Petugas juru Ruang
Pemantauan
Pelatihan
perebusan
lebih sering
karyaan
Pen)u)ian
?engkuas mengalir
?engkuas dari
#aat
tanah
dan kulit
yang
terbuka maka akan dikembalikan
12
Pen)u)ian =
K@ Pestisisda
Pen)u)ian
'aun salam 'aun salam #aat
dengan air di)u)i di air bersih
(daun
mengalir
salam!
pen)u)ian
mengalir
Petugas
Ruang
Gika terdapat
pengolah
pengolahan
daun
makanan
makanan
masih belum bersih
salam maka
dilakukan pen)u)ian ulang 1
Pen)u)ian ;
3@debu>kotoran Pen)u)ian
sem jaa sam jaa #aat
dengan air di)u)i di air bersih
(sem
mengalir
jaa!
pen)u)ian
mengalir
Petugas
Ruang
Gika terdapat
pengolah
pengolah
asam
makanan
makanan
masih belum bersih
jaa maka
dilakukan pen)u)ian ulang. 1
Perebusan 1
"@ Bcereus, 'ilakukan shigella sp
perebusan
#uhu aktu
dan "emantau nyala api
masak
dengan suhu
pengolahan makanan
53
:2O1*
aktu tunggu
3@ 'ebu
"akanan ditutup
'ebu
"akanan
#aat proses Petugas
Ruang
Gika makanan #ering
ditutup
pemorsian
pemorsian
terbuka segera dilakukan
pramusaji
ditutup
pemantauan
:2O1*
aktu tunggu
3@ 'ebu
"akanan ditutup
'ebu
"akanan
#aat proses Petugas
Ruang
Gika makanan #ering
ditutup
pemorsian
pemorsian
terbuka segera dilakukan
pramusaji
ditutup
pemantauan
54
BAB @ PEMBAHA&AN
"akanan merupakan salah satu $aktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang terutama bagi orang sakit. "akanan yang dikonsumsi oleh orang sakit, dapat memper)epat proses penyembuhan ataupun memperlambat penyembuhan. "akanan yang baik terutama bagi orang yang sakit adalah makanan yang bergizi dan higienis sehingga baik untuk dikonsumsi. +--P perlu diterapkan dalam proses pengolahan untuk menentukan makanan sudah hygiene ada belum. erdasarkan hasil pengamatan analsiis +--P, ada beberapa titik kendali kritis (--P! dan -ontrol Point (-P! yang ditemukan pada produksi #ayur sem un)is Putren. Pengamatan dilakukan di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga pada tanggal 1/1* 'esember 201* diperoleh hasil yaitu @
BAB @ PEMBAHA&AN
"akanan merupakan salah satu $aktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang terutama bagi orang sakit. "akanan yang dikonsumsi oleh orang sakit, dapat memper)epat proses penyembuhan ataupun memperlambat penyembuhan. "akanan yang baik terutama bagi orang yang sakit adalah makanan yang bergizi dan higienis sehingga baik untuk dikonsumsi. +--P perlu diterapkan dalam proses pengolahan untuk menentukan makanan sudah hygiene ada belum. erdasarkan hasil pengamatan analsiis +--P, ada beberapa titik kendali kritis (--P! dan -ontrol Point (-P! yang ditemukan pada produksi #ayur sem un)is Putren. Pengamatan dilakukan di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga pada tanggal 1/1* 'esember 201* diperoleh hasil yaitu @ 1. un)is 7ahapan yang dileati yaitu penerimaan 1, pemotongan 1 dan pen)u)ian 1. Proses penerimaan 1 ini merupakan --P karena dilakukan untuk mengindari dan meminimal adanya bahaya biologi seperti ulat dan bun)is yang busuk. #elanjutnya terdapat proses pemotongan 1 bun)is yang termasuk --P untuk menghilangkan bahaya $isik yaitu kulit ari. Proses pen)u)ian 1 pada bun)is termasuk --P karena proses ini dapat menghilangkan bahaya kimia yaitu pestisida. Pen)u)ian pada bun)is dilakukan di air yang mengalir sehingga pestisida dapat berkurang, jika masih ditemukan bahaya $isik pada bun)is maka dilakukan pen)u)ian ulang hingga men)apai batas kritis. Pada proses pen)u)ian bun)is sudah men)apai batas kritis karena bun)is sudah bersih dan tidak ada lagi bahaya kimia.. 2. Putren 7ahapan yang dileati pada putren yaitu penerimaan 2, pemotongan 2 dan pen)u)ian 2. 7ahap penerimaan 2 ini merupakan --P karena dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan adanya bahaya biologi yaitu ulat dan putren yang busuk. #elanjutnya terdapat tahap pemotongan 2 putren yang termasuk dalam --P untuk menghilangkan bahaya $isik yaitu kulit. #elanjutnya masuk proses pen)u)ian 2 termasuk dalam --P karena proses ini dapat menghilangkan bahaya kimia yaitu pestisida, pen)u)ian pada putren dilakukan di air
55
mengalir sehingga pestisida dapat berkurang. Proses pen)u)ian sudah men)apai batas kritis karena putren sudah bersih dari bahaya kimia. . aang merah kupas aang merah kupas didatangkan dari suplayer dalam kemasan plastik yang sudah sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah. 7ahap yang dileati yaitu penerimaan , penyimpanan 1, pen)u)ian dan penghalusan. Proses penerimaan pada baang merah tidak termasuk dalam --P karena petugas Instalasi tidak melakukan pemilahan baang namun langsung pada penyimpanan. #ebaiknya pada proses penerimaan baang merah dilakukan pemilahan untuk meminimalkan bahaya biologi (busuk!, $isik(kulit!, kimia (pestisida! dan mikrobiologi( Bacillus Cereus* aang merah disimpan dalam suhu 10O-, penyimpanan 1 termasuk dalam bukan --P karena sebelumnya tidak terdapat tindakan pengendalian. #ebelum baang merah dihaluskan, dilakukan proses pen)u)ian yang termasuk dalam --P karena dapat mengurangi potensi bahaya $isik yaitu kulit yang tersisa dan bahaya kimia pestisida yang masih menempel. Pen)u)ian dilakukan di air yang mengalir. Proses selanjutnya dilakukan proses penghalusan 1, dimana proses ini bukan --P karena tidak dapat meminimalkan atau menghilangkan bahaya. *. aang putih kupas Pada bahan baang putih kupas tahap yang dileati yaitu penerimaan *, penyimpanan 2, pen)u)ian * dan penghalusan. Proses penerimaan * pada baang putih tidak termasuk dalam --P karena petugas Instalasi tidak melakukan pemilahan baang putih namun langsung pada penyimpanan. aang putih disimpan dalam suhu 10O-, penyimpanan 2 baang putih kupas termasuk dalam bukan --P karena tidak ada tindakan pengendalian sebelumnya. #ebelum proses penghalusan, dilakukan proses pen)u)ian * yang termasuk dalam --P karena dapat mengurangi potensi bahaya $isik yaitu kulit dan bahaya kimia pestisida yang masih menempel. #elanjutnya dilakukan proses penghalusan 1 yang termasuk dalam bukan --P karena tidak dapat meminimalkan atau menghilangkan bahaya. B. -abe merah -abe merah didatangkan dari suplayer dalam kemasan plastik yang sudah sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah. 7ahapan proses yang dileati yaitu penerimaan B, penyimpanan , penghilangan biji, dan pen)u)ian B. Proses penerimaan B pada )abe merah tidak termasuk dalam --P karena petugas tidak melakukan pemilahan dan 56
langsung pada penyimpanan. -abe merah disimpan dalam suhu 10O-, penyimpanan termasuk dalam bukan --P karena tidak terdapat tindakan pengendalian sebelumnya. #ebelum dihaluskan dengan baang merah dan baang putih, dilakukan proses penghilangan biji 1 untuk menghilangkan biji pada )abe yang termasuk dalam bukan --P, setelah dilakukan penghilangan biji, dilakukan pen)u)ian B yang termasuk --P karena dapat mengurangi bahaya $isik seperti biji dan bahaya kimia pestisida, pen)u)ian dilakukan dengan air mengalir. #elanjutnya dilakukan proses penghalusan 1 yang termasuk bukan --P karena tidak dapat meminimalkan atau menghilangkan bahaya. <. 7omat 7omat didatangkan dari suplayer dalam kemasan plastik sesuai dengan spes$ikasi dan jumlah. 7ahapan proses yang dileati yaitu penerimaan <, penyimpanan *, pen)u)ian < dan pengirisan 1. Penerimaan < pada tomat termasuk dalam bukan --P karena petugas tidak melakukan pemilahan dan langsung pada penyimpanan *. 7omat disimpan pada suhu 10O-, penyimpanan * bukan --P dan juga bukan -P karena tidak terdapat tindakan pengendalian pada proses aal. #ebelum digunakan, dilakukan proses pen)u)ian < untuk menghilangkan bahaya kimia yaitu pestisida, pen)u)ian dilakukan dengan air mengalir. #ebelum dimasukkan ke dalam sayur tomat melalui proses pengirisan 1 yang termasuk bukan --P karena tidak dapat menghilangkan atau meminimalkan bahaya. :. ?engkuas ?engkuas melalui beberapa tahapan proses yaitu proses penerimaan :, penyimpanan B, pememaran 1 dan pen)u)ian :. Penerimaan : pada lengkuas termasuk bukan --P karena petugas tidak melakukan pemilahan dan langsung pada penyimpanan B. ?engkuas disimpan pada suhu 10O- yang termasuk -P yang ditujukan untuk menjaga mutu. #ebelum digunakan dilakukan proses pememaran 1 termasuk bukan --P, selanjutnya dilakukan proses pen)u)ian : untuk menghilangkan bahaya $isik yaitu tanah, pen)u)ian dilakukan dengan air mengalir. ?engkuas digunakan sebagai penambah aroma pada makanan. =. 'aun salam 'aun salam didatangkan dari suplayer dalam kemasan plastik sesuai dengan spes$ikasi dan jumlah. 7ahapan proses yang dileati yaitu penerimaan =, penyimpanan <. Penerimaan = daun salam temasuk bukan --P karena petugas tidak 57
melakukan pemilahan. Proses selanjutnya penyimpanan < termasuk dalam bukan --P karena tidak ada proses pengendalian sebelumnya. Pen)u)ian = termasuk dalam --P untuk menghilangkan bahaya kimia yaitu pestisida. ;. sam jaa sam jaa didatangkan dari suplayer dalam kemasan plasti), tidak berkulit dan sesuai dengan spesi$ikasi dan jumlah. 7ahapan proses yang dileati yaitu penerimaan ;, penyimpanan :, dan pen)u)ian ;. Penerimaan ; bukan termasuk --P karena petugas tidak melakukan pemilahan, proses penyimpanan : bukan termasuk --P dan -P karena sebelumnya tidak ada upaya pen)egahan. #elanjutnya pen)u)ian ; termasuk dalam --P, pada tahap ini dilakukan untuk menghilangkan bahaya $isik yaitu debu dan bahaya biologi yaitu busuk. 10. Perebusan Pengolahan #ayur sem un)is Putren dengan )ara perebusan merupakan --P karena dalam proses perebusan dapat mengendalikan atau menghilangkan semua potensi bahaya mikrobiologi pada bahan makanan yang digunakan. atas kritis dari proses perebusan yaitu suhu internal sayur :2O- selama 1B detik. Pada suhu tersebut bakteri patogen yang ada pada bahan makanan #ayur sem un)is &tren dapat dihilangkan. Proses perebusan sudah men)apai batas kritis dan memenuhi suhu operasional 100O- selama *B menit sehingga bun)is dan putren menjadi lunak. 11. aktu tunggu 7ahap aktu tunggu termasuk dalam --P karena memungkinkan mun)ulnya potensi bahaya, pada tahap aktu tunggu terjadi kontaminasi yang berupa debu karena #ayur sem un)is karena dibiarkan dalam keadaan terbuka. 7indakan koreksi dari aktu tunggu #ayur sem un)is Putren jika makanan diletakkan dalam adah yang terbuka harus segera ditutup.
58
BAB @I &IMPULAN DAN &A-AN A. &imulan
1. #emua bahan yang akan digunakan pada proses pembuatan #ayur sem un)is Putren sebelumnya sudah melalui berbagai tahap, diantaranya penerimaan, penyimpanan, pemotongan, pen)u)ian, penghalusan dan perebusan yang bertujuan untuk mengurangi resiko potensi bahaya akibat kontaminasi seperti bahaya biologi, $isik, mikrobiologi, dan kimia. 2. Potensi bahaya pada #ayur sem un)is Putren yaitu potensi bahaya iologi, 3isik, Kimia dan "ikrobiologi . --P pada proses pembuatan #ayur sem un)is Putren meliputi proses penerimaan bun)is, penerimaan putren, pemotongan, semua proses pen)u)ian, perebusan dan 4.
aktu tunggu. Penetapan batas kritis pada #ayur sem un)is Putren terdapat pada pemilihan bahan utama serta bumbu sesuai dengan spesi$ikasi, proses pen)u)ian bahan utama dan
bumbu, serta pengolahan dan aktu tunggu B. 7indakan koreksi yang dilakukan terhadap penyimpanan -P pada #ayur sem un)is Putren di Instalasi %izi R#&' Kota #alatiga B. &aran
1. #ebaiknya petugas pengolahan, penyajian menggunakan P' yang lengkap pada saat bekerja 2. Petugas penerimaan sebaiknya melakukan proses pemilahan pada bahan makanan yang diterima untuk mengurangi resiko bahaya 59