Laporan Kasus pada Ny. E dengan Diagnosa Medik Folicular Neoplasma Thyroid Bilateral di Ruangan Operasi (OK) Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung
Oleh : ULFAH MASFUFAH 220112120001
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013 PENGKAJIAN PRE OPERASI
1
IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA Nama
: Ny. E
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 43 tahun
No. Medrek
: 13020939
Agama
: Islam
Kultur
: Sunda
Diagnosa Medis
: Folicular Neoplasma Thyroid Bilateral
Tanggal masuk RS
: 11 Februari 2013
Tanggal pengkajian
: 14 Februari 2013
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Rancaekek Bandung
Nama Penanggung Jawab
: Tn. N
Usia
: 47 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Hubungan dengan Pasien
: Suami
2
RIWAYAT KESEHATAN A
Keluhan Utama Benjolan di leher
B
Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak 14 tahun yang lalu, pasien mengeluh mulai muncul benjolan di leher sebelah kanan. Benjolan awalnya sebesar kacang tanah, lama kelamaan semakin membesar di kanan dan kiri. Keluhan sulit menelan (-), sesak nafas (-), suara serak (-), benjolan di tempat lain (-). Riwayat terkena radiasi sewaktu kecil (-). C
Riwayat Kesehatan Dahulu. Pasien mengatakan bahwa tidak pernah memiliki penyakit di masa lalu seperti hipertensi, dibetes mellitus, asma, dan jantung.
D
Riwayat Kesehatan Keluarga. Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama seperti pasien.
E
Riwayat Psikososial Spiritual. Pasien sangat kooperatif dengan perawat dan dokter dan mengatakan cemas dengan operasi besok dan ingin cepat sembuh, pasien sangat didukung untuk sembuh oleh suami dan keluarganya.
F
Riwayat ADL a
Nutrisi. Pasien makan 3 kali sehari, tidak ada keluhan saat makan. Pasien minum 8-9 gelas sehari.
b
Eliminasi. Pasien BAB 1 kali sehari, feses berwarna kuning dengan konsistensi lunak. BAK 45 kali sehari, warna urin kuning jernih, hematuria (-).
c
Personal Hyegene.
Pasien mandi 1 kali sehari, keramas (+), sikat gigi (+), kuku pendek dan bersih. d
Tidur. Lama waktu tidur 7-8 jam sehari, pasien mengeluhkan kadang-kadang tidurnya terganggu karena suara berisik orang-orang di sekitarnya.
3
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : kesadaran compos mentis, GCS 15. Skor nyeri 2 dari skala 5. TTV Kepala
: TD=100/60 mmHg, N=92x/menit, R=14x/menit, S=Afebris : Rambut berwarna hitam, penyebaran rambut merata, ketombe (-), edema (-), lesi (-), nyeri tekan (-).
Mata
: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), simetris
Hidung
: Simetris, pernapasan cuping hidung (-), lesi (-), edema (-), polip (-)
Telinga
: Simetris, serumen (-)
Mulut
: Mukosa mulut dan bibir lembab dan berwarna merah muda, karies gigi (-)
Leher
: Tampak pembesaran kelenjar thyroid bilateral, teraba massa lunak, diameter leher 39-40 cm, tidak ada kemerahan.
Dada
: Bentuk dan gerak simteris, lesi mammae (-), benjolan mammae (-)
Jantung
: Bunyi jantung 1 dan 2 (+), S3 dan S4 (-)
Paru-paru : Suara nafas vesikular (+/+), sonor, ronchi (-/-), wheezing (-/-) Abdomen : Cembung lembut, benjolan (-), nyeri tekan (-), bising usus (+) Ekstremitas: Hangat, capillary refill time < 2 detik
4
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a
Pemeriksaan Laboratorium (5/2/2013 05:36)
Pemeriksaan Hematologi
Hasil
Nilai Normal
Masa Prothrombin (PT)
13.0 detik
11.4-13.4 detik
INR
0.96
0.81-1.2
APTT
30.3 detik
19.5-39.5 detik
Hemoglobin
13.0 g/dl
13.5-17.5 g/dl
Hematokrit
39 %
40-52 %
Leukosit
8200/mm3
4400-11300/mm3
Eritrosit
4.6;
4.5-6.5 juta/ul
PT-INR
Darah rutin
juta/ul
Trombosit
247000/mm
Index Eritrosit
3
MCV
150000-450000/mm3 80-100 fl
MCH
84.1 fl
26-34 pg
MCHC
28.3 pg
32-36 %
Kimia Klinik
33.6 %
Ureum
15-50 mg/dl
Kreatinin
15 mg/dl
0.7-1.2 mg/dl
Gula Darah Sewaktu
0.78
440 mg/dl
Natrium (Na)
90
135-145 mEq/L
Kalium (K)
143
3.6-5.5 mEq/L
Klorida (Cl)
4.2
98-108 mEq/L
Ca Bebas
109
4.7-5.2 mg/dl
Magnesium (Mg)
5.05
1.7-2.55 mg/dl
2.14
b
Pemeriksaan CT Scan (29/1/2013)
Kesan : Massa isodens inhomogen berlobulasi dengan kalsifikasi di daerah colli bilateral yang meluas ke mediastinum superoanterior serta mendesak dan menyempitkan trakhea ke kiri ec massa tiroid? Tidak tampak pembesaran KGB Tidak tampak metastase intrapulmonal c
Pemeriksaan Ultrasonografi (19/12/2012) Tiroid bilateral : Membesar, echogenitas inhomogen, tampak lesi hipoechoik dan anechoik, tidak tampak
kalsifikasi,
pada
pemeriksaan
color
doppler
tampak
intrapulmonal Colli bilateral : Tidak tampak pembesaran KGB colli bilateral Kesan : Struma Nodusa Tipe Campuran (Dominan Solid) Tiroid Bilateral d
Pemeriksaan Radiologi (8/1/2013) Klinis : Tumor tiroid bilateral suspect maligna Foto asimetris -
Cor tidak membesar
-
Sinuses dan diafragma normal
Pulmo -
Hili normal
vaskularisasi
-
Corakan bronkovaskuler normal
-
Tampak bayangan opak lobulated di medial atas sampai tengah kiri ec suspec massa mediastinum
-
Tidak tampak bercak lunak
-
Tidak tampak bayangan opak noduler di kedua lapang paru
Kesan : Bayangan opak lobulated di medial atas sampai tengah kiri ec suspec massa mediastinum Pemeriksaan Radiologi Foto Thorax Lateral (15/1/2013) Klinis : Massa mediastinum -
Sinus anterior tajam, sinus posterior tajam
-
Retrosternal space bagian sepertiga superior tertutup perselubungan opak homogen batas tegas tepi reguler di daerah mediastinum superoanterior
-
Retrocardiac space cerah
Kesan :
e
f g
-
Sugestif massa mediastinum superoanterior
-
Tidak tampak kardiomegali
Pemeriksaan Nuklir IT4
1.3 mg/dl (N : 0.8-1.7 ng/dl)
7SH5
0.3 u/u/ml (N : 0.8-8.8 u/u/ml)
Pemeriksaan Spirometri : Restriktif ringan Pemeriksaan EKG
: Sinus tachycardia HR=113x/menit
h
Pemeriksaan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Kesimpulan : Multinoduler hiperplasia thyroid yang mengalami degenerasi kistik disertai peradangan kronis non spesifik dengan fokus folikular neoplasma a.r. thyroid bilateral.
i
Pemeriksaan Pra Anestesi Rencana tindakan
: Subtotal tiroidectomy + VC + Eksisi KGB, persiapan
RND Riwayat Operasi
: Tidak ada
Obat yang sedang didapat : Penyakit yang pernah diderita : Asma (-), Alergi (-), Angina (-), Kejang (-), Hipertensi (-), Merokok (-), Gastritis (-) ASA
:I
Diagnosa Kerja
: Folicular Neoplasma thyroid bilateral
Indikasi tindakan
: Tumor removal
Resiko tindakan
: Perdarahan, ruptur n. Laryngeus recurrent
Komplikasi
: Infeksi
Jadwal Operasi
: 15 Februari 2013 jam 08.00 WIB
Ruang Operasi
; Kamar operasi No. 309
PERSIAPAN PRE OPERASI 1
Pasien diinstruksikan untuk puasa mulai jam 5 pagi satu hari sebelum operasi dilaksanakan (14 Februari 2013)
2
Tanggal 15 Februari 2013 jam 09.00, pasien dibawa dari ruangan perawatan Kemuning 3 ke ruangan operasi (OK) lantai 3 dengan brankar.
3
Pasien kemudian dipakaikan baju OK dan ditempatkan di brankar yang telah disediakan oleh ruang OK.
4
Kemudian dilakukan skin test di lengan kiri pasien dengan antibiotik Ceftriaxone dan dilakukan pemasangan infus Ringer Laktat di lengan kiri pasien, jumlah tetesan dipercepat.
5
Pasien kemudian dibawa ke ruang operasi no. 309.
PERSIAPAN DI KAMAR OPERASI 1
Persiapan alat-alat operasi. Set yang digunakan : Minor Adult 8, Beparasi, Hand lap, Mixter, Additional Thoracotomy Set Adult, Stertomy Basic Thorax. Peralatan penunjang
: ESU/Cauter, Suction
Penunjang habis pakai
: Monopolar, Neutral Plate
2
Persiapan pasien. Posisi
: Supine (terlentang)
Kateter urin
: No. 16
Fiksasi balon
: 10 cc
Pencucian area operasi
: Chlorohexidine Gluconat, Alkohol 70 %
3
Persiapan Petugas OK -
Cuci tangan bedah dan mengeringkan tangan dengan handuk/lap steril
-
Memakai jas operasi steril
-
Memakai sarung tangan steril
Pembedah
: dr. Faisal Sp.B
Joint operasi
: dr. Euis Sp.B, dr. Lukman, dr. Rama Sp.B
Scrub Nurse
: Ns. Oid
Circulating Nurse : Ns. Romlah Anestesiolog
: dr. Andi Sp. AN
PELAKSANAAN INTRA OPERASI Pukul 09.25
: Pasien dibawa ke kamar operasi 309 dari ruang penerimaan.
Pukul 09.30
: Pasien diberikan inform consent oleh dokter tentang operasi yang akan dijalaninya kemudian dibaringkan ke atas meja operasi dengan posisi supine (terlentang) dan kepala hiperekstensi. Tubuh pasien ditutup dengan kain steril dari bagian dada sampai ujung kaki.
Pukul 09.35 Pukul 09.45
: Pasien dipasangkan elektroda dan manset, saturasi O2 : Pasien diinduksi oleh dokter anestesi (narkose umum), dipasang mayo, ETT, tampon ke mulut.
Pukul 09.55 Pukul 10.05
: Nurse mendesinfeksi area leher dan dada pasien. : Mulai dilakukan sayatan pada atas leher vertikal ke bawah sepanjang ± 10 cm dengan pisau no. 18, rawat perdarahan dengan chouter, mengangkat sebagian kelenjar tiroid dengan berat kira-kira 1 kg. Mengganti ringer laktat dengan transfusi darah gol. B.
Pukul 13.15
: Setelah pengangkatan selesai, dilakukan penjahitan otot dan pembersihan luka dengan kasa steril lembab, dan ditutup dengan supratul dan kasa kering steril, difiksasi dengan hipafix.
Pukul 13.30
: Pemberian obat-obatan anestesi diturunkan, ETT, mayo, tampon di mulut dilepas. Membiarkan pasien bernapas spontan sambil kepala tetap diekstensikan.
Pukul 13.45
: Operasi selesai, pasien dibersihkan dan dirapikan, dipindahkan ke bed.
POST OPERASI Pukul 14.10
: Pasien dibawa keluar dari kamar operasi menuju ruang transit dan langsung
dipindahkan ke ruang ICU.
ANALISA DATA PRE OPERASI
N O 1.
DATA FOKUS
ETIOLOGI
DS : Pasien
Penatalaksanaan operatif mengatakan
cemas
dengan operasi besok Pasien bertanya tentang operasi
MASALAH Kecemasan
subtotal tiroidektomi Persiapan preoperatif (keadaan umum, darah,inform consent,dll)
kurang pengetahuan tentang operasi Cemas
DIAGNOSA: 1
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai pembedahan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI No 1.
DIAGNOSA
PERENCANAAN KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL ; Inform consent:
KEPERAWATAN TUJUAN Cemas berhubungan Tupan : dengan
kurang Cemas klien berkurang/hilang -
Berikan informasi tentang: -
Pemberian
informasi
secara
keuntungan,
komplikasi,
adekuat dapat membantu klien
pengetahuan
mengenai Setelah dilakukan tindakan
pembedahan
keperawatan dalam waktu 1 x
tindakan operasi termasuk
dalam memahami tentang tindakan
24
prosedur.
operatif yang akan dilakukan
Minta persetujuan klien atas -
Persetujuan
dengan kriteria hasil :
tindakan
kesiapan klien untuk menjalani
- Klien tampak tenang
dilakukan.
jam
pasien
menunjukkan
- Klien
tidak
kecemasan -
mengerti
yang
akan
klien
merupakan
tindakan dan melindungi klien dari
tentang
bahaya
prosedur pembedahan
tindakan
operatif
dan
pengobatan. -
Gunakan pendekatan yang -
Klien mendapatkan kepercayaan
menenangkan
diri dan keyakinan bahwa dia
seperti
pertahankan kontak dengan
benar-benar ditolong.
klien dan bicara. ; -
Persiapan psikologi klien: Beri kesempatan pada klien -
Dapat
untuk mengekspresikan rasa
klien.
marah, takut, konfrontasi.
menurunkan
kecemasan
Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai. -
Identifikasi
tingkat
rasa -
takut.
Rasa takut yang berlebihan atau terus menerus akan mengakibatkan reaksi stres yang berlebihan.
-
Dorong
keluarga
untuk -
menemani klien.
Keluarga nyaman
akan dan
memberi kekuatan
rasa dalam
mengatasi kecemasan. ; -
Persiapan fisik klien: Cek TTV: TD, HR, RR, -
Kondisi yang baik pada klien dapat
suhu, CRT, dll.
meningkat kesiapan klien untuk menjalani tindakan operatif .
-
Cek
hasil
pemeriksaan -
Hasil laboratorium adalah kondisi
laboratorium: Hb, leukosit,
fisiologi klien untuk perencanaan
SGOT, SGPT, ACTH, dll.
tindakan pengobatan dan operatif selanjutnya yang tepat untuk klien.
-
Berikan
lingkungan
tenang dan nyaman.
yang
-
Memberikan
kesempatan
klien untuk istirahat.
pada
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PRE OPERASI No
Tanggal/
1
Jam 14/02/13
Implementasi Evaluasi ; Menjalin trust dengan pasien dan keluarga pasien ;
Memonitor TTV pasien.
;
TD : 120/80 HR : 22x/mnt RR : 78x/mnt T : 36,5C
; Memberikan informasi tentang: ;
Klien tampak mengerti
keuntungan, komplikasi, tindakan operasi termasuk prosedur. ; Minta persetujuan klien atas ; tindakan yang akan dilakukan.
Klien sudah mempunyai
SIO dan SIA.
; Menggunakan pendekatan yang menenangkan seperti pertahankan kontak dengan klien dan bicara. ; Memberi
kesempatan
pada ;
Klien menyatakan cemas
klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai. ; Mendorong
keluarga
untuk ;
menemani klien.
Keluarga selalu menemani
dan emberi dukungan pada klien.
15/02/13
; Pasien datang bersama keluarga ; Mengganti baju pasien
;
Pasien menggunakan baju
operasi ; Memindahkan pasien ke bed operasi ; Meminta keluarga untuk berdoa sebelum klien masuk ruangan ; Mengkaji
ulang
kecemasan
;
Keluarga dan klien tampak
hikmat saat berdoa ;
Klien masih merasa cemas
Paraf
klien ; Memberikan intervensi kembali seperti : - Memberikan
penjelasan
;
Klien tampak mengerti
;
Klien mengatakan cemas
mengenai operasi - Memberi kesempatan klien untuk
mengekspresikan
menjelang operasi
kecemasan ; Membantu dalam pemasangan
;
infus dan skin test ; Mendorong klien ke dalam
ANALISA DATA INTRA OPERASI
Infus
RL,skin
ceftriaxone
test
N O 1.
DATA FOKUS DO :
ETIOLOGI SNNT
- Dilakukan insisi
MASALAH Resiko
tinggi
infeksi
- Luka bersih
pembedahan subtotal tiroidektomi dilakukan sayatan pada bagian leher kontuinitas jaringan terputus Port de entry ↑
2.
Resiko tinggi infeksi SNNT
DO : - Pasien waktu lama
tidur
dalam
Resiko
gangguan
integritas kulit pembedahan subtotal tiroidektomi klien diberi anestesi penekanan yang lama pada bagian tubuh Resiko gangguan integritas kulit
3.
DO :
Suhu kamar operasi
- Suhu kamar operasi
Resiko hipotermi
dingin
dingin Resiko hipotermi 4.
DO :
penatalaksanaan operasi
- Klien berada di meja operasi
Resiko
cedera
(jatuh, luka bakar, Pemakaian alat
- Klien terpasang neutral
penunjang; operasi
plate
memotong jaringan
elektrik, tertinggal benda asing)
- Jumlah kasa 40 yang 5.
dipakai 15 DO : - Dilakukan insisi
Resiko cedera pembedahan subtotal tiroidektomi
- Diberikan cairan RL - Dilakukan suction
Resiko ketidakseimbangan cairan
Ada insisi luka operasi
- Jumlah kasa 40 yang dipakai 15
Mengenai pembuluh darah dan jaringan sekitarnya Resiko pendarahan Resiko ketidakseimbangan cairan
DIAGNOSA: 1
Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi
2
Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan penekanan bagian tubuh
3
Resiko hipotermi berhubungan dengan penggunaan AC dan waktu operasi yang cukup lama.
4
Resiko cedera berhubungan dengan pemakaian alat penunjang; operasi memotong jaringan
5
Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan prosedur pembedahan; pendarahan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPERASI No 1.
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN Resiko infeksi Tupan : infeksi tidak terjadi berhubungan
PERENCANAAN KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL Identifikasi jenis luka - Mendeteksi secara dini gejala-
dengan
operasi.
gejala inflamasi yang mungkin timbul
adanya luka operasi
sakibat adanya luka operasi. -
Lakukan prinsip aseptik
-
Aseptik mencegah kuman
-
Gunakan
-
Teknik
APD,
sarung
tangan, masker, dan lain
secara
steril
dapat
mengurangi kontaminasi kuman.
sebagainya dalam keadaan steril -
Pertahankan ruangan
lingkungan
operasi
dalam
-
Ruangan
yang
steril
akan
mengurangi resiko infeksi
keadaan steril -
Batasi jumlah tenaga medis
-
yang
meningkatkan resiko infeksi
ada
didalamnya
Jumlah orang yang berlebihan
(maksimal 10 orang). -
Buka
dan
persiapkan
instrumen dengan tekhnik
-
Menghindari adanya infeksi
aseptik 2.
Resiko
gangguan Tupan : gangguan integritas -
integritas
kulit kulit tidak terjadi atau teratasi
berhubungan
dengan
Resiko
waktu
Posisi yang benar akan mencegah
Berikan pengggganjal untuk
-
siku, tumit,lengan, dan kaki
pada bagian tubuh
-
Catat apabila ada kemerahan
-
hipotermi Tupan : hipotermia tidak -
dan lecet pada kulit pasien. Pastikan suhu tidak terlalu
kerusakan kulit - Suhu ruangan harus dijaga untuk
dingin/suhu kamar
mempertahankan
berhubungan penggunaan
-
kerusakan integritas kulit -
penekanan bagian tubuh
3.
Atur posisi dengan benar
dengan terjadi selam dan sesudah AC
operasi
dan operasi. yang
Pengganjal mencegah penekanan Untuk mengidentifikasi bila ada
suhu
mendekati
normal -
cukup lama.
Gunakan selimut hangat dan
-
Selimut dan cairan infus hangat
berikan infus/ irigasi hangat
mencegah terjadinya hipotermi pada pasien
-
Gunakan lampu pemancar
-
Menambah panas selama operasi
panas
berlangsung
4.
Resiko
cedera Tupan : cedera tidak terjadi.
berhubungan
dengan
pemakaian
alat
penunjang;
operasi
memotong jaringan
-
Tidak meninggalkan pasien
;
sendiri/pastikan
pengatur
membuat pasien aman karena pasien
posisi/penahan
terfiksasi
bisa
dengan benar. -
Dengan
menjaga
terbangun
klien
dan
akan
melakukan
gerakan yang tiba-tiba.
Pastikan neutral plate dan torniquet terpasang dengan benar
-
Pastikan kulit pasien tidak basah.
-
Kulit
yang
basah
dapat
meningkatkan resiko tersengat listrik.
Lakukan
penghitungan -
Untuk
mencegah
terjadinya
kassa, jarum, dan instrument instrumen tertinggal di tubuh klien. dengan benar -
Catat
kassa/implant
yang -
Untuk
sengaja ditinggalkan dalam (penyesuaian tubuh pasien
memastikan jumlah)
kembali saat
pengambilan dan untuk keperluan pasien setelah operasi.
5.
Resiko
Tupan : cairan dalam keadaan -
Hitung pendarahan
ketidakseimbangan
seimbang.
terjadi selama operasi
kebutuhan cairan pasien
Catat jumlah elektrolit dan
-
jenis cairan yang diberikan
memberikan cairan.
cairan
berhubungan
dengan pembedahan; pendarahan.
prosedur
-
yang
-
Membantu
dalam
Memberikan
pemenuhan
pedoman
untuk
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN INTRA OPERASI No
Tanggal/
1
Jam 15/02/13
Implementasi ; Mempertahankan
Evaluasi Paraf lingkungan ; Ruangan dalam keadaan
ruangan operasi dalam keadaan bersih steril ; Memastikan suhu tidak terlalu ;
Suhu ruangan sekitar 22 C
dingin/suhu kamar ; Menggunakan tangan,
APD,
masker,
dan
sarung ;
lain mencuci
sebagainya dalam keadaan steril ; Membatasi medis
yang
jumlah ada
Dokter
dan
perawat
tangan
dengan
aseptik
tenaga ;
Jumlah tenaga medis di
didalamnya ruangan 9 orang
(maksimal 10 orang). ; Membuka
dan
persiapkan ;
instrumen dengan tekhnik aseptik
steril
; Memberikan posisi klien sesuai ; kebutuhan operasi ; Menggunakan
Instrumen dalam keadaan Posisi dalam keadaan yang
benar pengganjal ;
tubuh
Penopang tubuh terpasang
dengan benar
; Memastikan suhu tidak terlalu dingin/suhu kamar ; Menggunakan selimut hangat ; dan berikan infus/ irigasi hangat
pada seluruh tubuh ;
; Mengidentifikasi
jenis
operasi.
Selimut diberikan berlapis
luka ;
Diberikan infus RL Luka
dalam
keadaan
bersih
; Menghitung pendarahan yang ;
Perdarahan sekitar 150 cc
terjadi selama operasi ; Mencatat jumlah elektrolit dan ; jenis cairan yang diberikan
Cairan yang diberikan RL
1500 cc
; Melakukan kassa,
penghitungan ;
jarum,
dan
Kasa yang tersedia 40
instrument yang dipakai 15.
dengan benar ; Membantu pemindahan posisi klien ; Mengganti alas klien ; Mendorong klien ke ruang pemulihan ANALISA DATA POST OPERASI
N O 1.
DATA FOKUS
ETIOLOGI
DS : - Klien
mengatakan
nyeri pada luka operasi DO : ; Nyeri pada skala 7 (110).
penatalaksanaan operatif subtotal tiroidektomi
MASALAH Gangguan
rasa
nyaman (nyeri)
Terputusnya kontiunitas jaringan Merangsang pengeluaran mediator kimia stimulasi nyeri Gangguan rasa nyaman (nyeri)
DIAGNOSA: 1
Gangguan
rasa
nyaman
terputusnya kontuinitas jaringan.
nyeri
yang
berhubungan
dengan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI No 1.
DIAGNOSA
PERENCANAAN KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL - Kaji skala nyeri - Membantu
KEPERAWATAN TUJUAN Gangguan rasa nyaman Tupan : nyeri yang berhubungan Klien dengan
evaluasi
nyeri
kebutuhan
dan
terputusnya hilang atau teratasi, tampak
intervensi.
Perubahan
kontuinitas jaringan.
menyatakan
dalam
rileks
mengindikasikan
Setelah dilakukan tindakan
komplikasi,
keperawatan dalam waktu 1 x
nekrosis/infeksi.
24
jam
nyeri
berkurang - Bantu pasien untuk berada pada
dengan kriteria hasil:
posisi
yang
nyaman,
dan
- Klien menyatakan nyeri
berikan suasana ruangan yang
berkurang
tenang.
keefektifan dapat terjadinya contoh
- Posisi yang nyaman membantu pasien untuk merasa lebih tenang.
- Pantau TTV
- Mengetahui kondisi klien
- Istirahatkan klien
- Istirahat dapat mengurangi nyeri
- Ajarkan latihan nafas dalam
- Teknik distraksi ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian klien dari nyeri yang dirasakan.
-
Kolaborasi dengan tim medis
- Menurunkan
untuk pemberian analgetik.
nyeri.
nyeri/mengurangi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN POST OPERASI No
Tanggal/
1
Jam 15/02/13
Implementasi ; Memindahkan pasien dari
Evaluasi
Paraf
ruang operasi ke ruang transit ; Memberikan selimut ; Membantu pasien untuk berada
;
Klien mengatakan nyaman
pada posisi yang nyaman, dan
dengan posisi sekarang
berikan suasana ruangan yang tenang. ; Mengkaji nyeri
;
Klien mengatakan nyeri
pada skala 7 ; Mengistirahatkan klien
;
Klien
tampak
istirahat ; Memantau TTV
TD : 110/60 Nadi :94 RR : 100x/menit
sedang