BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Latar Belakan Belakang g
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemamp kemampuan uan hidup hidup sehat sehat bagi setiap setiap orang orang agar agar terwuj terwujud ud deraja derajatt kesehat kesehatan an masyar masyaraka akatt yang seting setinggigi-ti tinggi ngginya nya (UU Keseha Kesehatan tan No.36 No.36 Tahun ahun !!"#. !!"#. Untuk Untuk men$apai men$apai tujuan tujuan tersebut tersebut berbagai program program di%aksanakan di%aksanakan,, sa%ah satu diantaranya diantaranya ada%ah dengan te%ah di$anangkannya &erakan Nasiona% Peningkatan Penggunaan 'ir usu )bu (&NPP-')# o%eh *apak Presiden pada hari )bu tangga% +esember ""! yang bertemakan +engan '), kaum ibu mempe%opori peningkatan kua%itas manusia )ndonesia (!! da%am Nainggo%an, !!"#. Pemberian ') sejak hari pertama tidak se%a%u mudah karena banyak wanita menghadapi menghadapi masa%ah da%am me%akukannya. me%akukannya. Keadaan Keadaan yang sering terjadi pada hari pertama menyusui yaitu su%itnya ') ke%uar (/oes%i, !!0 1erney, erney, dkk, !!2 da%am Nainggo%an, !!"#. a% ini membuat ibu berpikir bayi mereka tidak akan mendapat $ukup $ukup ') ') sehi sehing ngga ga ibu ibu seri sering ng menga mengamb mbi% i% %ang %angka kah h berh berhen enti ti meny menyus usui ui dan dan menggantinya dengan susu 4ormu%a. e%ain itu, ada juga ibu yang merasa takut dan menghindar menyusui, akibatnya akan terjadi pembendungan dan statis ') karena akan mengurangi isapan bayi pada payudara maka jum%ah ') yang dike%uarkan sedikit ('yudiah, ('yudiah, !! da%am Nainggo%an, !!"#. !!"#.
Produksi dapat meningkat dan menurun tergantung pada stimu%asi ke%enjar payudara terutama pada minggu pertama %aktasi. Produksi ') yang menurun dipeng dipengaru aruhi hi o%eh o%eh penurun penurunan an 4rekue 4rekuensi nsi menyus menyusui ui disebab disebabkan kan ketida ketidakma kmampu mpuan an stimu%asi hormon da%am ke%enjar payudara (a%eha, !!" #. /ekomendasi 5 agar menyusui eksk%usi4 pada enam bu%an pertama be%um optima% optima% di%aksanakan. di%aksanakan. +i )ndonesia, )ndonesia, bayi baru %ahir yang disusui pada jam pertama pertama ke%ahiran hanya berkisar 6 7, sedangkan yang menyusui se$ara eksk%usi4 eksk%usi4 !-6 bu%an hanya 3",8 7. Pada tahun !!9 $akupan pemberian ') di pro:insi umatera e%atan sebesar 99" (9,2 7# dari 3.8!6 jum%ah bayi. ;adi sekitar 9, 9 7 bayi yang tidak mendapatkan ') se$ara eksk%usi4 (+inas Kesehatan Pro:insi umse%, !!9#. )nsta% )nsta%asi asi /awat /awat )nap )nap ()/N'# ()/N'# Kebidana Kebidanan n /UP /UP dr. dr.
edangkan hasi% obser:asi menunjukkan bahwa dari 38 ibu post partum yang memberikan ') pada bayinya, dan terdapat 8 (2,3 7# ibu post partum yang bermasa%ah da%am pemberian '), diantaranya ') tidak %an$ar 9 orang (3 7#, puting susu %e$et orang (67#, bayi rewe% 6 orang (7#, dan %ain-%ain 2 orang (97#. Pera Perawa watt dan dan *ida *idan n da%a da%am m menj menja% a%an anka kan n pera perann nnya ya haru haruss dapa dapatt turu turutt berkonstribusi da%am meningkatkan status kesehatan )bu da%am periode ni4as dan *ayi *ayi yang yang baru baru %ahi %ahirr dian dianta tara rany nyaa denga dengan n menun menunja jang ng keber keberhas hasi% i%an an ibu ibu da%a da%am m pemberian ') (*obak, (*obak, !!#. a%ah satu inter:ensi da%am mengatasi masa%ah pemberian ') yang tidak adekuat adekuat ada%ah ada%ah mengan menganjur jurkan kan dan mengaj mengajark arkan an ibu da%am da%am me%aku me%akukan kan perawat perawatan an payudara yang me%iputi konse%ing tentang gi>i dan nutrisi postpartum, pembersihan payudara, pemerasan ') dan $ara perangsangan produksi ') dengan massase atau pijatan punggung (a%eha, !!"#. Rolling massage meru merupa paka kan n pija pijatt %ehe %eherr dan dan punggu punggung ng be%a be%akan kang g untu untuk k mens mensti timu mu%a %asi si
re4% re4%ek ekss
oksi oksito tosi sin n
sehi sehing ngga ga
prod produk uksi si ') menj menjad adii
meni mening ngka katt
(u% (u%is isty tyaw awat ati, i, !!" !!"#. #. Utam Utamii da%a da%am m &ueg &uegue ue (!! (!!9# 9# meny menyat atak akan an bahw bahwaa Rolling massage, massage, se%ain dapat membantu meningkatkan hormon penge%uaran '), juga dapat meni meningk ngkat atkan kan kenya kenyama manan nan ibu ibu postp postpar artu tum m yang yang menga menga%a %ami mi ke%e% ke%e%aha ahan n pas$ pas$aa me%ahirkan dan after pains. *ebe *ebera rapa pa arti artike ke%% di )ndo )ndone nesi siaa menya menyata takan kan tent tentang ang kee4 kee4ek ekti ti4a 4an n Rolling Massage da%am meningkatkan meningkatkan produksi '), '), da%am penerapan di %apangan, %apangan, Perawat Perawat dan *idan yang bertugas di )/N' Kebidanan /=< ;akarta juga sejak tahun !!6
3
te%ah me%akukan dan mengajarkannya pada ibu-ibu postpartum juga ke%uarganya, meskipun demikian sejauh ini be%um ada pene%itian yang terkait dengan tindakan tersebut. *erdasarkan uraian di atas, pene%iti tertarik untuk mene%iti tentang pengaruh Rolling massage da%am meningkatkan produksi ') pada ibu post partum di )/N' Kebidanan ayap = /< Pa%embang tahun !?.
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Pertanyaan Penelitian
?*agaimanakah pengaruh Rolling massage terhadap produksi ') pada )bu Postpartum di )/N' Kebidanan ayap = /< Pa%embang tahun !?.
1.
!u"uan Penelitian
1..1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh Rolling massage terhadap produksi ') pada )bu Postpartum di )/N' Kebidanan ayap = /< Pa%embang tahun !
1..2
Tujuan Khusus
.
.
3.
8
1.#
Man$aat Penelitian
.8.
*agi )/N' Kebidanan /< Pa%embang Pene%itian ini menjadi media untuk menerapkan :isi dan misi /<
Pa%embang umumnya dan )/N' Kebidanan khususnya da%am meningkatkan kua%itas pe%ayanan dan sebagai pusat pene%itian. asi% pene%itian ini juga akan menjadi bahan pertimbangan dan sebagai dasar da%am menyusun tandar Prosedur perasiona% terkait dengan
.8. *agi )bu Postpartum di )/N' Kebidanan /< Pa%embang Pene%itian ini diharapkan dapat berman4aat da%am membantu )bu Postpartum mengatasi masa%ah yang terkait dengan produksi ') dan sebagai moti:asi bagi ibu dan ke%uarga untuk dapat menja%ankan program ') eksk%usi4 pada bayinya.
.8. *agi Pene%iti asi% pene%itian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap dunia Kesehatan dan sebagai re4erensi untuk pene%itian se%anjutnya terkait dengan perawatan )bu Postpartum dan pengembangan jens pene%itian Auasi eksperimen %ainnya.
6
1.%
Ruang Lingku& Penelitian
@ingkup Pene%itian ini termasuk da%am area masa%ah Keperawatan
2
BAB II !IN'AUAN PU(!A)A
2.1.
P*st&artum
..
+e4inisi Periode postpartum (ni4asBpuerperium# ada%ah masa sete%ah ke%uarnya p%asenta
sampai a%atCa%at reproduksi pu%ih seperti sebe%um hami% dan se$ara norma% ber%angsung se%ama enam minggu atau hari ('mbarwati D 5u%andari, !!9 da%am Nainggo%an, !!"#. Post partum ada%ah masa yang dimu%ai sete%ah p%asenta ke%uar dan berakhir ketika a%at C a%at kandungan kemba%i seperti keadaan semu%a (sebe%um hami%#, ber%angsung se%ama kira C kira 6 minggu (u%istyawati, !!"#. Post partum ada%ah waktu untuk perbaikan tubuh se%ama persa%inan dan ke%ahiran. Periode ini juga merupakan waktu untuk mempe%ajari perawatan diri dan keterampi%an perawatan bayi, penyatuan peran baru dan ke%anjutan ikatan ke%uarga serta peni%aian terhadap bayi baru %ahir (No:ak D *room, """ da%am Nainggo%an, !!"#. Post partum ber%angsung sejak ibu me%ahirkan sampai ibu berhenti menge%uarkan darah, %amanya sekitar ! hari sete%ah me%ahirkan (Nasedu%, !!! da%am Nainggo%an, !!"#.
9
..
Periode Postpartum Periode postpartum terdiri dari tiga periode, immediate postpartum yaitu masa
jam pertama sete%ah persa%inan, early pospartum yaitu satu minggu pertama sete%ah persa%inan dan late postpartum yaitu sete%ah satu minggu pertama persa%inan sampai periode postpartum se%esai (=oad D +unsta%%, !!6 da%am Nainggo%an, !!"#. Periode immediate postpartum merupakan masa kritis bagi ibu maupun bayinya. )bu sedang menja%ani pemu%ihan 4isik dan hormona% yang disebabkan o%eh proses ke%ahiran serta penge%uaran p%asenta.
Perubahan Eisio%ogis Pada
. Perubahan pada istem /eproduksi a# )n:o%usi Uteri )n:o%usi uteri terjadi segera sete%ah me%ahirkan dan ber%angsung $epat. +a%am jam pertama sete%ah me%ahirkan 4undus uteri teraba satu $m dibawah pusat, %ima sampai enam minggu kemudian kemba%i ke da%am ukuran tidak hami%. +inding endometrium pada bekas imp%antasi p%asenta pada %apisan super4isia% akan menga%ami nekrotik dan akan ke%uar $airan berupa sekret sebagai %o$hea. @uka bekas imp%antasi p%asenta akan sembuh sempurna sekitar enam minggu sete%ah ke%ahiran (*obak, !!#.
"
Kegaga%an
penyembuhan
tempat
menempe%nya
p%asenta
dapat
menyebabkanpenge%uaran %o$hea terus menerus, perdarahan per:aginam tanpa nyeri.
mobi%isasi
dini yang disertai
asupan nutrisi
yang adekuat
memper$epat proses in:o%usi uteri (=oad D +unsta%%, !!6 da%am Nainggo%an, !!"#. b# er:iks, 1agina dan Perineum er:iks dan segmen bawah uterus menjadi %ebih tipis se%ama immediate postpartum. 1agina dan perineum dapat menga%ami robekan, edema dan memar ('mbarwati D 5u%andari, !!" da%am Nainggo%an, !!"#. $# Payudara Perkembangan
ke%enjar
mamae
se$ara
4ungsiona%
%engkap
pada
pertengahan masa kehami%an, tetapi %aktasi terhambat sampai kadar estrogen menurun, yakni sete%ah janin dan p%asenta %ahir. Konsentrasi hormon yang menstimu%asi perkembangan payudara se%ama hami% menurun dengan $epat sete%ah bayi %ahir. 5aktu yang dibutuhkan hormon kemba%i ke kadar sebe%um hami% sebagian ditentukan o%eh apakah ibu menyusui atau tidak. Pada ibu yang tidak menyusui kadar pro%aktin akan turun dengan $epat. Pada hari ketiga dan keempat postpartum bisa terjadi pembengkakan (engorgement #, payudara teregang, keras, nyeri bi%a ditekan dan hangat jika diraba. +istensi payudara terutama disebabkan o%eh kongesti
!
sementara :ena dan pembu%uh %im4atik bukan akibat penimbunan air susu. Pembengkakan dapat hi%ang dengan sendirinya dan rasa tidak nyaman biasanya berkurang da%am jam sampai 36 jam. Pada ibu yang menyusui, sebe%um %aktasi dimu%ai payudara teraba %unak dan suatu $airan kekuningan yakni ko%ostrum dike%uarkan dari payudara. ete%ah %aktasi dimu%ai, payudara teraba hangat dan keras ketika disentuh (*obak, !!#. d# istem Urinaria Uretra, kandung kemih dan jaringan sekitar meatus urinarius dapat menga%ami trauma mekanik akibat desakan o%eh bagian yang berpresentasi se%ama persa%inan ka%a )), a% ini dapat menyebabkan kehi%angan sensasi untuk buang air ke$i% ('mbarwati D 5u%andari, !!" da%am Nainggo%an, !!"#. e# istem sirku%asi dan Vital Sign 'danya hiper:o%emi, dimana terjadi peningkatan p%asma darah saat persa%inan menyebabkan ibu to%eran terhadap kehi%angan darah saat persa%inan. egera sete%ah ke%ahiran terjadi peningkatan cardiac output yang dapat tetap ada se%ama 9 jam sete%ah ke%ahiran dan akan turun se$ara per%ahan pada keadaan norma% sekitar minggu sete%ah persa%inan (*obak , !!0 +erek D ;ones, !!8 da%am Nainggo%an, !!"#. 4# istem
konstipasi se%ama postpartum karena penurunan tonus dinding abdomen mempengaruhi moti%itas usus ( *obak, !!#. g# istem &astrointestina%. )bu akan sering haus dan %apar sete%ah me%ahirkan, akibat kehabisan tenaga dan restriksi $airan se%ama persa%inan. Pembatasan asupan nutrisi dan $airan dapat menyebabkan gangguan keseimbangan $airan dan e%ektro%it serta keter%ambatan pemu%ihan 4ungsi tubuh (*obak, !!0 +erek D ;ones !!8 da%am Nainggo%an, !!"#. h# istem Fndokrin @e:e% estrogen dan progesteron menurun sete%ah ekspu%si p%asenta. ;ika ibu tidak menyusui, %e:e% estrogen akan kemba%i meningkat sekitar tiga minggu sete%ah ke%ahiran yang diikuti dengan kemba%inya menstruasi. Pada ibu menyusui %e:e% estrogen dan progesteron %ebih %ambat kemba%i pada %e:e% sebe%um hami% (+erek D ;ones, !!8 0 'mbarwati D 5u%andari, !!" da%am Nainggo%an, !!"#.
..
Perubahan Psiko%ogis Pada
. Ease +ependen. e%ama satu atau dua hari pertama sete%ah me%ahirkan, ketergantungan ibu menonjo%. Pada waktu ini ibu mengharapkan sega%a kebutuhannya dapat dipenuhi orang %ain. /ubin ("6# menetapkan periode ini sebagai 4ase menerima
(taking-in
phase#,
suatu
waktu
per%indungan dan perawatan (*obak, !!#.
dimana
ibu
memer%ukan
. Ease +ependen-
antar
pasangan kemba%i
menunjukkan
karakteristik awa%. Ease yang disebut juga letting-go ini merupakan 4ase yang penuh stres bagi orangtua. uami dan )stri harus menyesuaikan e4ek dan perannya masing-masing da%am ha% mengasuh anak, mengatur rumah dan membina karier (*obak, !!#.
..8
Tanda +an &eja%a
. Perubahan Eisik a. istem /eproduksi
No
Uterus
)n:o%usi G Kemba%inya uterus ke kondisi norma% sete%ah hami%.
5aktu
TEU
Konsistensi
3
'4ter pain
Kontraksi
.
.
egera sete%ah
Pertengahan simpisis
%ahir
dan umbi%ikus
jam sete%ah
Umbi%ikus
Terjadi
@embut
%ahir 3.
jam sete%ah
$m di atas pusat
%ahir .
sete%ah hari
Turun $mBhari
*erkurang
Proses ini diper$epat o%eh rangsangan pada puting susu.
-
@o$hea
Komposisi ;aringan endometria%, darah dan %im4e.
Tahap a. /ubra (merah# G -3 hari. b. erosa (pink ke$ok%atan# $. '%ba (kuning-putih# G !- hari @o$hea terus ke%uar sampai 3 minggu.
*au norma% seperti menstruasi, jum%ah meningkat saat berdiri. ;um%ah ke%uaran rata-rata !-2! m%.
-
ik%us
-
:u%asi 'da tidaknya tergantung tingkat pro%aktin. )bu menyusui mu%ai o:u%asi pada bu%an ke-3 atau %ebih.
)bu tidak menyusui mu%ai pada minggu ke-6 sBd minggu ke-9. :u%asi mungkin tidak ter%ambat, dibutuhkan sa%ah satu jenis kontrasepsi untuk men$egah kehami%an.
-
er:iks egera sete%ah %ahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari, struktur interna% kemba%i da%am minggu, struktur eksterna% me%ebar dan tampak ber$e%ah.
-
1agina Nampak berugae kemba%i pada 3 minggu, kemba%i mendekati ukuran seperti tidak hami%, da%am 6 sampai 9 minggu, bentuk ramping %ebar, produksi mukus norma% dengan o:u%asi.
-
Perineum
Fpisiotomi Penyembuhan da%am minggu.
@aserasi TK )
G Ku%it dan strukturnya dari permukaan sBd otot
TK )) G
b. Payudara
8
Payudara membesar karena :asku%arisasi dan engorgement (bengkak karena peningkatan pro%aktin pada hari )-)))#. Pada payudara yang tidak disusui, engorgement akan berkurang da%am -3 hari, puting mudah erekti% bi%a dirangsang. Pada ibu yang tidak menyusui akan menge$i% pada - hari. $. istem Fndokrin
-
ormon P%asenta =& (-# pada minggu ke-3 post partum, progesteron p%asma tidak terdeteksi da%am 2 jam post partum norma% sete%ah sik%us menstruasi.
-
ormon pituitari Pro%aktin serum meningkat terjadi pada minggu pertama, menurun sampai tidak ada pada ibu tidak menyusui E, @, tidak ditemukan pada minggu ) post partum.
d. istem Kardio:asku%er
-
Tanda-tanda :ita% Tekanan darah sama saat bersa%in, suhu meningkat karena dehidrasi pada awa% post partum terjadi bradikardi.
-
1o%ume darah
-
Perubahan hemato%ogik t meningkat, %eukosit meningkat, neutrophi% meningkat.
6
-
;antung Kemba%i ke posisi norma%, =P meningkat dan norma% -3 minggu.
e. istem /espirasi Eungsi paru kemba%i norma%, // G 6- HBmenit, keseimbangan asam-basa kemba%i sete%ah 3 minggu post partum. 4. istem &astrointestina%
-
- Na4su makan kemba%i norma%. -
Kehi%angan rata-rata berat badan 8,8 kg.
g. istem Urinaria
-
Fdema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi karena trauma.
-
Pada 4ungsi ginja%G proteinuria, diuresis mu%ai jam.
-
Eungsi kemba%i norma% da%am minggu.
h. istem
istem )ntegumen iperpigmentasi per%ahan berkurang.
j.
istem )mun /hesus in$ompabi%ity, diberikan anti / imunog%obin.
2.2
Asuhan ke&era+atan &*st &artum
2
'suhan keperawatan ada%ah 4aktor penting da%am sur:i:a% pasien dan da%am aspek-aspek peme%iharaan, rehabi%itati4, dan pre:enti4 perawatan kesehatan. Untuk sampai pada ha% ini, pro4esi keperawatan te%ah mengidenti4ikasi proses peme$ahan masa%ah yang menggabungkan e%emen yang pa%ing diinginkan dari seni keperawatan dengan e%emen yang pa%ing re%e:an dari sistem teori, dengan menggunakan metode i%miah. Tujuan asuhan keperawatan pada periode post partum dini ia%ah membantu ibu dan pasangannya se%ama masa transisi awa% mengasuh anak. Perawat memberi perawatan yang ber4okus pada pemu%ihan, kesejahteraan psiko%ogis, dan kemampuan ibu untuk merawat diri sendiri dan bayi baru %ahir (*obak, !!#. *erikut ini proses perawatan pada ibu post partum yang akan dimu%ai dari proses pengkajian (+ongoes, !!#. Pengkajian uatu pengkajian 4isik %engkap, termasuk pengukuran tanda-tanda :ita%, di%akukan pada saat masuk ke unit pas$a partum. a% penting %ain yang juga harus dipero%eh saat
ibu diterima
da%am
unit post partum ia%ah %aporan
yang
berkomprehensi4 tentang peristiwa yang terjadi se%ama periode intrapartum. Komponen pengkajian awa% yang %ain ia%ah status emosi ibu, tingkat energi, derajat ke%e%ahan 4isik, rasa %apar, dan rasa haus. Pada tingkatan tertentu, pengetahuan ibu tentang perawatan diri dan perawatan bayi dapat ditentukan pada kesempatan ini. *erikut data dasar pengkajian ibu postpartum (*obak, !!#. )bu post partum harus die:a%uasi dengan seksama pada setiap pergantian jaga se%ama mereka dirawat. Pengkajian 4isik men$akup pemeriksaan payudara, tinggi 4undus, %okia, perineum, 4ungsi kemih dan de4ekasi, tanda-tanda :ita%, dan tungkai.
9
ebuah $ontoh a%ur perawatan kritis ($riti$a% $are path# untuk mengkaji kemajuan perubahan 4isik yang terjadi pada masa post partum se%ama tiga hari pertama (*obak, !!#. a%ah satu pengkajian dari masa ni4as yaitu masa%ah %aktasi G Ke%enjar mammae te%ah dipersiapkan semenjak kehami%an. Umumnya produksi ') baru terjadi pada hari ke- atau 3 pas$a persa%inan. Pada hari pertama ke%uar ko%ostrum, $airan kuning yang %ebih kenta% daripada air susu, mengandung banyak protein a%bumin, g%obu%in dan benda-benda ko%ostrum. *i%a bayi meningga%, %aktasi harus dihentikan dengan memba%ut kedua mammae hingga tertekan atau memberikan bromokriptin hingga hormon %aktogenik tertekan. Kesu%itan yang dapat terjadi se%ama masa %aktasi ia%ah G . Puting rata ejak hami%, ibu dapat menarik-narik puting susu. . Puting %e$et Puting %e$et dapat disebabkan $ara menyusui atau perawatan payudara yang tidak benar dan in4eksi moni%ia. 3. Payudara bengkak Payudara bengkak disebabkan produksi ') tidak %an$ar karena bayi tidak $ukup sering menyusui atau ter%a%u $epat disapih. .
"
6. *ayi tidak suka menyusui
Keadaan ini dapat disebabkan pan$aran ') ter%a%u kuat sehingga mu%ut bayi ter%a%u penuh, bingung puting pada bayi yang menyusui dise%ang-se%ing dengan susu boto%, puting rata dan ter%a%u ke$i% atau bayi mengantuk.
Pan$aran ') ter%a%u kuat diatasi dengan menyusui %ebih sering, memijat payudara sebe%um menyusui dan menyusui dengan posisi ter%entang dan bayi ditaruh diatas payudara.
Pada bayi dengan bingung puting, hindari pemakaian dot boto% dan gunakan sendok atau pipet untuk memberikan pengganti ').
Pada bayi mengantuk yang sudah waktunya diberikan '), usahakan agar bayi terbangun.
..
/en$ana 'suhan keperawatan 5a%aupun semua wanita menga%ami perubahan psiko%ogis yang sama se%ama
periode post partum, 4aktor-4aktor tertentu membuat setiap ibu memi%iki penga%aman yang unik. +ari sudut pandang 4isio%ogis tentang %ama dan kesu%itan persa%inan, setiap ibu harus menja%ani pemeriksaan yang me%iputi G jenis ke%ahiran (per:aginam atau sesarea#, adanya %aserasi atau episiotomi, dan apakah ibu akan menyusui sendiri atau menggunakan susu 4ormu%a. ete%ah data yang te%ah diana%isis dipero%eh pada proses pengkajian, perawat menegakkan diagnosa keperawatan yang kemudian digunakan sebagai pedoman untuk meren$anakan perawatan. a%ah satu $ontoh diagnosa keperawatan yang sering diidenti4ikasi pada pasien pas$apartum ia%ah sebagai berikut, proses menyusui tidak e4ekti4 berhubungan dengan produksi ') tidak %an$ar. /en$ana tindakan keperawatan (inter:ensi# pada ibu post partum dengan masa%ah
!
%aktasi
bertujuan
untuk
mempertahankanBmeningkatkan
serta
me%an$arkan
penge%uaran ') menurut *obak, !! ada%ah sebagai berikutG a.
'njurkan kepada ibu untuk %ebih sering menyusui.
b.
@akukan kompres hangat, Perawatan payudara.
$.
'njurkan untuk menge%uarkan ') dengan pompa.
d.
Ko%aborasi dengan Tim medis untuk pemberian obat ana%gesik. +ari ren$ana tindakan diatas terdapat sa%ah satu tindakan yaitu %akukan
perawatan payudara. Perawatan payudara merupakan sa%ah satu jenis tindakan yang kegunaannya untuk meningkatkan penge%uaran hormon oksitosin dan produksi '). )mp%ementsi pada ren$ana tindakan tersebut perawat dapat mengarahkan perawatan payudara di bagian be%akang dengan $ara ro%%ing massage. 'spek inter:ensi dengan ro%%ing massage yang diberikan sangat besar man4aatnya sebagaimana te%ah disebutkan pada sub bab sebe%umnya, sehingga diharapkan produksi ') %ebih e4ekti4 dan dapat menyusui kemba%i dengan baik (+ongoes, !!#. 2.3
Pr*ses Laktasi ,an Menyusui
.3.
'natomi dan Eisio%ogi Payudara Perkembangan dan struktur dari g%andu%a mamaria berkaitan dengan ku%it.
Eungsi utamanya ada%ah menyekresi susu untuk nutrisi bayi. Eungsi ini %angsung dan diperantarai o%eh hormon-hormon yang sama dengan yang mengatur 4ungsi sistem reproduksi. %eh karena itu, g%andu%a mamaria dianggap sebagai pe%engkap sistem reproduksi. &%andu%a mamaria men$apai potensi penuh pada perempuan saat menarke0 pada bayi, anak-anak, dan pada %aki-%aki, g%andu%a ini hanya berbentuk rudimenter (u%istyawati, !!"#.
Payudara terdiri dari jaringan ke%enjar, 4ibrosa, dan %emak. ;aringan ikat memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot pektora%is dan seratus anterior. edikit di bawah pusat payudara dewasa terdapat puting (papi%a mamaria#, tonjo%an yang berpigmen dike%i%ingi o%eh areo%a. Puting mempunyai per4orasi pada ujungnya dengan beberapa %ubang ke$i%, yaitu apertura duktus %akti4erus. Tuberke%-tuberke%
&ambar . Anatomi ayudara
*agian-bagian payudara terdiri dari G 1. Pa-rik A(I (alveoli)
berbentuk seperti buah anggur
dindingnya terdiri dari se%-se% yang memproduksi ') jika dirangsang o%eh hormon pro%aktin.
2. (aluran A(I (duktus lactiferous)
*er4ungsi untuk menya%urkan ') dari pabrik ke gudang 3. u,ang A(I (sinus lactiferous)
Tempat empat penyi penyimp mpan anan an ') ') yang yang ter% ter%et etak ak di bawa bawah h ka%a ka%ang ng payud payudar araa (areo%a#.
4. /t*t P*l*s (myoepithel) P*l*s (myoepithel)
tot yang menge%i%ingi pabrik ').
;ika dirangsang o%eh hormon oksitosin maka otot yang me%ingkari pabrik ') akan mengerut dan menyemprotkan ') di da%amnya.
3
e%anjutnya, ') akan menga%ir ke sa%uran payudara dan berakhir di gudang ').
.3. .3.
Perubah Perubahanan-Per Peruba ubahan han e%a e%ama ma ik% ik%us us Kehi Kehidupa dupan n Pada masa pubertas, pembesaran pembesaran payudara payudara terutama terutama karena bertambahnya bertambahnya
jaringan ke%enjar dan deposit jaringan %emak. Pada setiap sik%us menstruasi, terjadi perubahan-perubahan khusus dari pembesaran :asku%ar, pembesaran ke%enjar pada 4ase pramenstruasi yang diikuti dengan regresi ke%enjar pada 4ase pas$amenstruasi. e%ama e%ama kehami%an kehami%an tua dan sete%ah sete%ah me%ahirkan me%ahirkan,, pro%aktin pro%aktin yang disekresi disekresi hipo4isis hipo4isis mema mema$u $u prod produks uksii susu susu di ke%e ke%enj njar ar mamm mammae ae yait yaitu u ko%os ko%ostr trum um,, $aira $airan n en$e en$err, kekuningan, sampai kira-kira 3 hingga hari post partum, ke%enjar mammae banyak mengandung air susu )bu (')# namun be%um bisa dike%uarkan. Ke%enjar mammae baru menge%uarkan ') bi%a ada stimu%asi oksitosin yang dipa$u o%eh hisapan bayi ()r4anuddin, !!9 0 Pri$e D 5i%son, !!8 #. +engan penyedotan, penyedotan, oksitosin oksitosin di%epaskan di%epaskan dari ke%enjar ke%enjar hipo4isis hipo4isis posterior posterior.. ipo4i ipo4isis sis poster posterior ior mun$u% mun$u% sebagai sebagai suatu suatu e:agina e:aginasi si dari dari dasar dasar :entri :entrike% ke% ketiga ketiga,, hipo4isis hipo4isis posterior posterior berada di bagian yang me%uas di ujung-ujung akson yang mun$u% dari dari badan badan se% nuk%eus nuk%eus suprao supraopti ptik k dan para:e para:entr ntriku iku%ar %ar dan berja% berja%an an ke hipo4i hipo4isis sis posterior me%a%ui jaras hipota%amohipo4isis yang kemudian merangsang re4%eks ?%etdown? susu. usu kemudian ke%uar dari puting se%ama proses menyusui. ete%ah menyapih, ke%enjar %ambat %aun beregresi dengan hi%angnya jaringan ke%enjar. Pada menopause, jaringan %emak beregresi %ebih %ambat bi%a dibandingkan dengan jaringan
ke%enjar, namun akhirnya juga akan menghi%ang meningga%kan payudara yang ke$i% dan menggantung (u%istyawati, !!"#. &ambar .
Sekresi hormonhormon hipotalamus. !ormon lo"us posterior #L$ dilepaskan ke dalam peredaran peredaran darah dari u%ungu%ungu%ung neuron supraoptik dan paran&entrikular paran&entrikular,, sedangkan hormon hipofisotr hipofisotropik opik disekresi disekresi ke dalam sirkulasi sirkulasi portal hipofisis dari u%ung-u%ung neuron arkuata dan neuron-neuron hipothalamus lain. AL, lo"us anterior' M(, korpus mamilaris' )C, kiasma optikum.
.3. .3.3 3
Eisi Eisio% o%og ogii @akt @aktas asii e%ama e%ama masa masa kehami kehami%an %an,, hormon hormon estrog estrogen en dan proges progester teron on mengin menginduks duksii
perkembangan a%:eo%i dan duktus %a$ti4erous di da%am payudara, serta merangsang produksi ko%ostrum. Produksi ') tidak ber%angsung sampai masa sesudah ke%ahiran bayi ketika kadar hormon estrogen menurun. Penurunan kadar estrogen ini memungkinkan memungkinkan naiknya kadar pro%aktin yang berkesinambu berkesinambungan ngan disebabkan disebabkan o%eh menyusunya bayi pada payudara ibu. Pe%epasan ') berada di bawah kenda%i neuri-endokrin. /angsangan sentuhan pada payudara (bayi menghisap# akan merangsang produksi oksitosin yang menyeb menyebabka abkan n kontrak kontraksi si se%-se se%-se%% myopithel. Pros Proses es ini ini di sebu sebutt seba sebagai gai ?re4 ?re4%e %eks ks pro%aktin? atau milk production reflect yang membuat ') tersedia bagi bayi. +a%am
8
hari-hari dini, %aktasi re4%eks ini tidak dipengaruhi o%eh keadaan emosi ibu. Nantinya, re4%ek ini dapat dihambat o%eh keadaan emosi ibu bi%a ia merasa takut, %e%ah, ma%u, merasa tidak pasti, atau bi%a merasakan nyeri (u%istyawati, !!"#. &ambar .3 Skema roses Laktasi dan Menyusui
isapan bayi memi$u pe%epasan ') dari a%:eo%us mamae me%a%ui duktus ke sinus %a$ti4erous. isapan merangsang produksi oksitosin o%eh ke%enjar hypo4isis posterior. ksitosin memasuki darah dan menyebabkan kontraksi se%-se% khusus (se%se% myoepithe%# yang menge%i%ingi a%:eo%us mamae dan duktus %a$ti4erous. Kontraksi se%-se% khusus ini mendorong ') ke%uar dari a%:eo%i me%a%ui duktus %a$ti4erous menuju sinus %a$ti4erous, tempat ') akan disimpan. Pada saat bayi mengisap, ') di da%am sinus tertekan ke%uar, ke mu%ut bayi. &erakan ') dari sinus ini dinamakan %et down re4%e$t atau ?pe%epasan?. Pada akhirnya, %et down dapat di pa$u tanpa rangsangan hisapan. Pe%epasan dapat terjadi bi%a ibu mendengar bayi menangis atau sekedar memikirkan tentang bayinya (u%istyawati, !!"#.
a%-ha% yang dapat meningkatkan oksitosin, antara %ain G
6
. )bu da%am keadaan tenang .
3.
. 'yah menggendong bayi dan diberikan kepada ibu saat akan menyusui dan menyedawakannya.
8. 'yah menggantikan popok dan memandikannya.
6. 'yah bermain, menggendong, mendendangkan nyanyian, dan membantu pekerjaan rumah tangga.
2. 'yah memijat bayi.
a%-ha% yang dapat mengurangi produksi oksitosin, antara %ain G
. )bu merasa takut jika menyusui akan merusak bentuk payudara. . )bu bekerja
3. )bu merasa khawatir produksi ') nya tidak $ukup.
. )bu merasa kesakitan, terutama saat menyusui.
8. )bu merasa sedih, $emas, kesa%, dan bingung.
6. )bu merasa ma%u untuk menyususi.
2. uami atau ke%uarga kurang mendukung dan mengerti ').
2
=airan pertama yang dipero%eh bayi dari ibunya sesudah di%ahirkan ada%ah ko%ostrum-mengandung $ampuran yang kaya akan protein, minera%, dan antobodi, daripada ') yang te%ah ?matur?. ') mu%ai ada kira-kira pada hari ke-3 atau ke- sete%ah ke%ahiran bayi dan ko%ostrum berubah menjadi ') yang matur kira-kira 8 hari sesudah bayi %ahir. *i%a ibu menyusui sesudah bayi %ahir dan bayi diperbo%ehkan sering menyusu maka proses produksi ') akan meningkat.
.3.
Proses %aktasi dan menyusui
Proses ini dikena% juga dengan isti%ah inisiasi menyusui dini ()<+#, di mana ') baru akan ke%uar sete%ah ari-ari atau p%asenta %epas. P%asenta mengandung hormon penghambat pro%aktin (hormon p%asenta# yang menghambat pembentukan '). ete%ah p%asenta %epas, hormon p%asenta tersebut tidak diproduksi %agi, sehingga susu pun ke%uar. Umumnya ') ke%uar -3
hari sete%ah me%ahirkan. Namun,
sebe%umnya di payudara sudah terbentuk ko%ostrum yang baik seka%i untuk bayi, karena mengandung >at kaya gi>i dan antibodi pembunuh kuman (a%eha, !!"#.
Laktasi
'ir susu ibu (')# merupakan nutrisi a%amiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan >at yang dibutuhkan se%ama enam bu%an pertama kehidupan bayi. Namun, ada ka%anya seorang ibu menga%ami masa%ah da%am pemberian '). Kenda%a yang utama ada%ah karena produksi ') tidak %an$ar (a%eha, !!"#.
9
') ada%ah gi>i terbaik bagi bayi karena komposisi >at->at gi>i dida%amnya se$ara optima% mampu menjamin pertumbuhan bayi, se%ain itu kua%itas >at gi>inya juga terbaik karena mudah diserap dan di$erna usus bayi dan kandungan protein ') (!," mgB!! m%# memang %ebih rendah dibandingkan dengan kadar protein da%am susu 4ormu%a (,6 gramB!! m%# (5idjaja, !!#.
') merupakan makanan yang bergi>i sehingga tidak memer%ukan tambahan komposisi. +isamping itu ') mudah di$erna o%eh bayi dan %angsung terserap. +iperkirakan 9!7 dari jum%ah ibu yang me%ahirkan ternyata mampu menghasi%kan air susu da%am jum%ah yang $ukup untuk keper%uan bayinya se$ara penuh tanpa makanan tambahan (uryoprajogo, !!"#. ;e%as da%am ayat $inta '%%ah berbi$ara pemberian ') yang berbunyi ?+an ibu-ibu hendak%ah menyusui anak-anaknya se%ama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui se$ara sempurnaI?(J.. '%*aAarah G 33#.
Proses laktasi
Proses ini timbu% sete%ah ari-ari p%asenta %epas. P%asenta mengandung hormon penghambat pro%aktin (hormon p%asenta# yang menghambat pembentukan '). ete%ah p%asenta %epas, hormon p%asenta tersebut tak ada %agi, sehingga susu pun ke%uar (a%eha, !!"#.
Pengaruh hormonal
"
*am"ar +. Cara er%a !ormon
*erdasarkan gambar di atas menurut a%eha, !!" dapat diketahui bahwa proses bekerjanya hormon da%am menghasi%kan ') ada%ah sebagai berikut G
. aat bayi mengisap, sejum%ah se% sara4 di payudara ibu mengirimkan pesan ke hiphota%amus. . Ketika menerima pesan itu, hiphota%amus me%epas ?rem? penahan pro%aktin.
3. Untuk mu%ai menghasi%kan '), pro%aktin yang dihasi%kan ke%enjar pituitari merangsang ke%enjar-ke%enjar susu di payudara ibu.
ormon-hormon yang ter%ibat da%am proses pembentukan ') menurut a%eha, !!" ada%ah sebagai berikutG
3!
. Progesteron
. Fstrogen
3. Pro%aktin
*erperan da%am membesarnya a%:eo%i pada masa kehami%an.
. ksitosin
ete%ah me%ahirkan, oksitosin juga mengen$angkan otot ha%us di sekitar a%:eo%i untuk memeras ') menuju sa%uran susu. ksitosin berperan da%am proses turunnya susu (%et-downBmi%k eje$tion re4%eH#.
8. uman P%a$enta @a$togen (P@#
ejak bu%an kedua kehami%an, p%asenta menge%uarkan banyak P@ yang berperan da%am pertumbuhan payudara, puting , dan areo%a sebe%um me%ahirkan. Pada bu%an ke%ima dan keenam kehami%an, payudara siap
3
memproduksi '). Namun, ') bisa juga diproduksi tanpa kehami%an (indu$ed %a$tation#.
roses pem"entukan laktogen
Proses pembentukan %aktogen me%a%ui tahapan-tahapan berikut ini G
. @aktogenesis )
Pada 4ase terakhir kehami%an, payudara wanita memasuki 4ase %aktogenesis ). aat itu payudara memproduksi ko%ostrum, yaitu berupa $airan kenta% yang kekuningan. Pada saat itu, tingkat progesteron yang tinggi men$egah produksi ') yang sebenarnya. Namun, ha% ini bukan merupakan masa%ah medis. 'pabi%a ibu hami% menge%uarkan (bo$or# ko%ostrum sebe%um bayinya %ahir, ha% ini bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ') sebenarnya nanti (a%eha, !!"#.
. @aktogenesis ))
aat me%ahirkan, ke%uarnya p%asenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron, estrogen, dan P@ se$ara tiba-tiba, namun hormon pro%aktin tetap tinggi. a% ini menyebabkan produksi ') besar-besaran yang dikena% dengan 4ase %aktogenesis )). 'pabi%a payudara dirangsang, jum%ah pro%aktin
3
da%am darah akan meningkat dan men$apai pun$aknya da%am periode 8 menit, kemudian kemba%i ke %e:e% sebe%um rangsangan tiga jam kemudian. Ke%uarnya hormon pro%aktin menstimu%asi se% di da%am a%:eo%i untuk memproduksi '), dan hormon ini juga ke%uar da%am ') itu sendiri. Pene%itian mengindikasikan bahwa jum%ah pro%aktin da%am susu %ebih tinggi apabi%a produksi ') %ebih banyak, yaitu sekitar puku% !.!! dini hari hingga !6.!! pagi, sedangkan jum%ah pro%aktin rendah saat payudara terasa penuh (a%eha, !!"#.
*am"ar +. Laktogenesis ada roses Menyusui
3. @aktogenesis )))
istem kontro% hormon endokrin mengatur produksi ') se%ama kehami%an dan beberapa hari pertama sete%ah me%ahirkan. Ketika produksi ') mu%ai stabi%, sistem kontro% otokrin dimu%ai. Ease ini dinamakan %aktogenesis ))).
33
Pada tahap ini, apabi%a ') banyak dike%uarkan, payudara akan memproduksi ') dengan banyak pu%a. +engan demikian, produksi ') sangat dipengaruhi o%eh seberapa sering dan seberapa baik bayi mengisap, juga seberapa sering payudara dikosongkan (a%eha, !!"#.
.3.8
Produksi ')
Penge%uaran ') merupakan suatu interaksi yang sangat komp%eks antara rangsangan mekanik, sara4, dan berma$am-ma$am hormon. 5 dan UN)=FE merekomendasikan menyusui da%am jam pertama sete%ah me%ahirkan, menyusui setiap ka%i bayi mau, tidak menggunakan boto% dan dot. *ayi baru %ahir sebaiknya disusui setiap -3 jam sampai bayi merasa puas.
3
Pengaturan hormon terhadap penge%uaran ') menurut a%eha, !!" dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu G
. Produksi air susu ibu (pro%aktin# . Penge%uaran air susu ibu (oksitosin#
3. Peme%iharaan air susu ibu.
Pr*,uksi A(I0Pr*laktin
Pro%aktin memi%iki peranan penting untuk memproduksi '), kadar hormon ini meningkat se%ama kehami%an. Kerja hormon dihambat o%eh hormon p%asenta. +engan ke%uarnya p%asenta pada akhir proses persa%inan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur menurun sampai tingkat dapat di%epaskan dan diakti4kannya pro%aktin. Peningkatan kadar pro%aktin akan menghambat o:u%asi, dengan demikian mempunyai 4ungsi kontrasepsi. Namun, ibu per%u memberikan air susu sampai 3 ka%i setiap jam agar pengaruhnya benar-benar e4ekti4. Kadar pro%aktin pa%ing tinggi ada%ah pada ma%am hari, dan penghentian pertama pemberian air susu di%akukan pada ma%am hari. a% ini $ukup e4ekti4 digunakan sebagai metode kontrasepsi yang %ebih re%iab%e untuk diterapkan apabi%a ingin menghindari kehami%an (a%eha, !!"#.
Pada seorang ibu yang hami% dikena% dua re4%eks yang masing-masing berperan da%am pembentukan dan penge%uaran air susu, yaitu G re4%eks pro%aktin dan re4%eks %et down (a%eha, !!"#.
38
. /e4%eks Pro%aktin
tress atau pengaruh psikis
'nestesi
perasi
/angsangan puting susu
Tabungan ke%amin
bat-obatan trangu%i>er hipota%amus seperti reserpin, k%oproma>im, dan 4enotia>id.
. /e4%eks %et down
36
*ersamaan dengan pembentukan pro%aktin o%eh adenohipo4isis, rangsangan yang berasa% dari isapan bayi ada yang di%anjutkan neurohipo4isis yang kemudian dike%uarkan oksitosin (a%eha, !!"#.
ksitosin yang sampai pada a%:eo%i akan memengaruhi se% miopite%im. Kontraksi dari se% akan memeras air susu yang te%ah terbuat ke%uar dari a%:eo%i dan masuk ke sistem duktus se%anjutnya menga%ir me%a%ui duktus %akti4erus masuk ke mu%ut bayi (a%eha, !!"#.
*eberapa re4%eks yang memungkinkan bayi baru %ahir untuk mempero%eh ') ada%ah sebagai berikut G
a. /e4%eks rooting. /e4%eks ini memungkinkan bayi baru %ahir untuk menemukan puting susu apabi%a ia di%etakkan di payudara.
32
b. /e4%eks mengisap. aitu saat bayi mengisi mu%utnya dengan puting susu atau pengganti puting susu sampai ke %angit keras dan punggung %idah. /e4%eks ini me%ibatkan rahang, %idah, dan pipi.
$. /e4%eks mene%an, yaitu gerakan pipi dan gusi da%am menekan areo%a, sehingga re4%eks ini merangsang pembentukan rahang bayi.
Untuk mengetahui banyaknya produksi '), menurut a%eha, !!" beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai patokan untuk mengetahui jum%ah ') $ukup atau tidak ada%ah sebagai berikutG
. ') yang banyak dapat merembes ke%uar me%a%ui puting . ebe%um disusukan, payudara terasa tegang
3. ;ika ') $ukup, sete%ah menyusu bayi akan tertidurBtenang se%ama 3- jam.
. *ayi %ebih sering berkemih, sekitar 9 ka%i sehari.
edangkan menurut Pro:erawati D /ahmawati, !! tanda bahwa bayi menadapatkan ') da%am jum%ah $ukup ada%ah G
. *ayi akan ter%ihat puas sete%ah menyusu . *ayi ter%ihat sehat
3. Puting dan payudara ibu tidak ter%uka
39
. ete%ah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air ke$i% minima% 6-9 ka%i sehari dan *'* berwarna kuning ka%i sehari bentuknya seperti biji
8. 'pabi%a bayi se%a%u tidur dan tidak mau menyusu maka sebaiknya bayi dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap -3 jam seka%i setiap hari.
Ke$ukupan ') menurut u%yana, !!2 dapat di%ihat juga me%a%ui pengamatan di bawah ini G
. *ayi tampak puas dan tidur nyenyak sete%ah menyusu. ewaktuwaktu sering merasa %apar dan $ukup tidur, namun bayi yang se%a%u tidur bukan pertibu baik . )bu merasakan perubahan tegangan pada payudara sebe%um dan sesudah menyusukan dan merasakan a%iran ') yang $ukup derasBbanyak se%ama menyusu.
3. *ayi menyusu sedikitnya 9- ka%i da%am sehari.
. *ayi ken$ing setidaknya - ka%i da%am jam pada hari pertama dan minima% 6 ka%i sete%ah hari ketiga.
8. *ayi buang air besar 3- ka%i da%am jam, 4aesesnya sekitar sendok makan berwarna kekuningan.
3"
6. *ayi menga%ami peningkatan berat badan %ebih dari 8-3! gram per hari sete%ah air susu matur ke%uar
2. Payudara ibu teraba %embut dan ringan setiap ka%i se%esai menyusui.
9. )bu dapat merasakan a%iran ') ketika bayi menyusu.
". )bu dapat merasakan hisapan kuat mu%ut bayi.
!. )bu merasa nyaman dan tak kesakitan pada payudara ketika bayi menyusu.
. Ke%uar air susuB meman$ar dari putting ibu
Kegaga%an da%am perkembangan payudara se$ara 4isio%ogis untuk menampung air susu sangat jarang terjadi. Payudara se$ara 4isio%ogis merupakan tenunan akti4 yang tersusun seperti pohon tumbuh di da%am puting dengan $abang yang menjadi ranting semakin menge$i%. usu diproduksi pada akhir ranting dan menga%ir keda%am $abang-$abang besar menuju sa%uran ke da%am puting. e$ara :isua% payudara dapat di gambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewaki%i tenunan ke%enjar yang mengsekresi dimana setiap se%nya mampu memproduksi susu, bi%a se%-se%
!
berpigmen# ada%ah putingnya, yang tidak kaku %etaknya dan dengan mudah dihisap (masuk keda%am# mu%ut bayi (sa%eha, !!"#. anya ada dua tanda yang menunjukkan bayi kurang mendapat $ukup ') menurut a%eha, !!" yaitu G . 'ir seni bayi berwarna kuning pekat, berbau tajam, dan jum%ahnya sedikit. *ayi buang air ke$i% kurang dari 6 ka%i sehari. )ni menunjukkan bahwa bayi kekurangan $airan, sehingga menunjukkan bahwa bayi kurang mendapat $ukup '). . Perkembangan berat badan bayi kurang dari 8!! gram per bu%an dan menunjukkan bayi kurang mendapat asupan yang baik se%ama satu bu%an terakhir. 'pabi%a diberikan ') se$ara eksk%usi4 (!-6 bu%an# dapat men$ukupi semua kebutuhan bayi. *erdasarkan waktu diproduksi menurut a%eha, !!" ') dapat dibagi menjadi 3 yaituG . =o%ostrum merupakan $airan yang pertama ka%i disekresi o%eh ke%enjar mamae yang mengandung tissue debris dan redua% materia% yang terdapat da%am a%:eo%i dan duktus dari ke%enjar mamae sebe%um dan segera sesudah me%ahirkan anak.
+isekresi o%eh ke%enjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa %aktasi.
Komposisi $o%ostrum dari hari ke hari berubah.
@ebih banyak mengandung protein dibandingkan ')
@ebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ')
@ebih rendah kadar karbohidrat dan %emaknya dibandingkan dengan ')
Tota% energi %ebih rendah dibandingkan ')
1itamin %arut %emak %ebih tinggi. edangkan :itamin %arut da%am air dapat %ebih tinggi atau %ebih rendah.
*i%a dipanaskan menggumpa%, ')
P %ebih a%ka%is dibandingkan ')
@emaknya %ebih banyak mengandung =ho%estro% dan %e$itin di bandingkan ')
Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidro%isa protein di da%am usus bayi menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antibodi pada bayi.
1o%umenya berkisar 8!-3!! m%B jam.
. 'ir usu
+isekresi dari hari ke C hari ke ! dari masa %aktasi, tetapi ada pu%a yang berpendapat bahwa ')
Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar %emak dan karbohidrat semakin tinggi.
1o%ume semakin meningkat.
3. 'ir usu
') yang disekresi pada hari ke-! dan
seterusnya, dikatakan
komposisinya re%ati4 konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu ketiga sampai ke%ima ') komposisinya baru konstan.
') merupakan makanan yang mudah di dapat, se%a%u tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi.
Tidak menggumpa% bi%a dipanaskan.
1o%umeG 3!! C 98! m%B jam
3
Terdapat anti mikrobateria% 4aktor, yaituG L 'ntibodi terhadap bakteri dan :irus. L =e%% (phago$y%e, granu%o$y%e, ma$rophag, %ymho$y$%e type T# L Fn>im (%yso>ime, %a$toperoHidese# L Protein (%a$to4errin, * &inding Protein# L Eaktor resisten terhadap staphy%o$o$$us. L =omp%e$ement ( =3 dan =#
Produksi ') dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimu%asi ke%enjar payudara terutama pada minggu pertama %aktasi.
.
Erekuensi Pemberian susu
Pada studi 3 ibu dengan bayi prematur disimpu%kan bahwa produksi ') akan optima% dengan pemompaan ') %ebih dari 8 ka%i per hari se%ama bu%an pertama sete%ah me%ahirkan. Pemompaan di%akukan karena bayi prematur be%um dapat menyusu (ipkinson et a%, "99 da%am '==B=N, ""#. tudi %ain yang di%akukan pada ibu dengan bayi $ukup bu%an menunjukkan bahwa 4rekuensi menyusui ! M 3 ka%i perhari se%ama dua minggu pertama sete%ah me%ahirkan berhubungan dengan produksi ') yang $ukup (de =ar:a%ho, et a%, "9 da%am '==B=N, ""#. *erdasarkan ha% ini direkomendasikan menyusui pa%ing sedikit 9 ka%i perhari pada periode awa% sete%ah me%ahirkan. Erekuensi menyusui ini berkaitan dengan kemampuan stimu%asi hormon da%am ke%enjar payudara.
.
*erat bayi saat %ahir
Prenti$e ("9# mengamati hubungan berat %ahir bayi dengan :o%ume '). a% ini berkaitan dengan kekuatan untuk mengisap, 4rekuensi, dan %ama penyusuan dibanding bayi yang %ebih besar. *erat bayi pada hari kedua dan usia bu%an sangat erat berhubungan dengan kekuatan mengisap yang mengakibatkan perbedaan intik yang besar dibanding bayi yang mendapat 4ormu%a. +e =ar:a%ho ("9# menemukan hubungan positi4 berat %ahir bayi dengan 4rekuensi dan %ama menyusui se%ama hari pertama sete%ah %ahir. *ayi berat %ahir rendah (**@/# mempunyai kemampuan mengisap ') yang %ebih rendah dibanding bayi yang berat %ahir norma% ( 8!! gr#. Kemampuan mengisap ') yang %ebih rendah ini me%iputi 4rekuensi dan %ama penyusuan yang %ebih rendah dibanding bayi berat %ahir norma% yang akan mempengaruhi stimu%asi hormon pro%aktin dan oksitosin da%am memproduksi ').
3.
Umur Kehami%an saat
Umur kehami%an dan berat %ahir mempengaruhi intik '). a% ini disebabkan bayi yang %ahir prematur (umur kehami%an kurang dari 3 minggu# sangat %emah dan tidak mampu mengisap se$ara e4ekti4 sehingga produksi ') %ebih rendah daripada bayi yang %ahir tidak prematur. @emahnya kemampuan mengisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan be%um sempurnanya 4ungsi organ.
8
.
Usia ibu dan Paritas
Usia dan paritas tidak berhubungan atau ke$i% hubungannya dengan produksi ') yang diukur sebagai intik bayi terhadap '). @ipsman et a% ("98# da%am '==B=N (""# menemukan bahwa pada ibu menyusui usia remaja dengan gi>i baik, intik ') men$ukupi berdasarkan pengukuran pertumbuhan bayi dari 8 bayi. Pada ibu yang me%ahirkan %ebih dari satu ka%i, produksi ') pada hari keempat sete%ah me%ahirkan %ebih tinggi dibanding ibu yang me%ahirkan pertama ka%i (Ouppa et a%, "9" da%am '==B=N, ""#, meskipun o%eh *utte et a% ("9# dan +ewey et a% ("96# da%am '==B=N, (""# se$ara statistik tidak terdapat hubungan nyata antara paritas dengan intik ') o%eh bayi pada ibu yang gi>i baik.
8.
tres dan Penyakit 'kut
)bu yang $emas dan stres dapat mengganggu %aktasi sehingga mempengaruhi produksi ') karena menghambat penge%uaran '). Penge%uaran ') akan ber%angsung baik pada ibu yang merasa ri%eks dan nyaman. tudi %ebih %anjut diper%ukan untuk mengkaji dampak dari berbagai tipe stres ibu khususnya ke$emasan dan tekanan darah terhadap produksi '). Penyakit in4eksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses %aktasi dapat mempengaruhi produksi ').
6.
Konsumsi /okok
6
adrena%in dimana adrena%in akan menghambat pe%epasan oksitosin. tudi @yon, ("93#0
rokokBhari mempunyai pro%aktin 3!-8!7
%ebih rendah pada hari pertama dan hari ke sete%ah me%ahirkan dibanding dengan yang tidak merokok.
2.
Konsumsi '%koho%
9.
Pi% Kontrasepsi
Penggunaan pi% kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan penurunan :o%ume dan durasi ') (Koetsawang, "92 dan @onerda%, "96
2
da%am '==B=N, ""#, seba%iknya bi%a pi% hanya mengandung progestin maka tidak ada dampak terhadap :o%ume ') (5 Task Eor$e on ra% =ontra$epti:es, "99 da%am '==B=N, ""#. *erdasarkan ha% ini 5 merekomendasikan pi% progestin untuk ibu menyusui yang menggunakan pi% kontrasepsi.
Pengeluaran AS ! "ksitosin
ksitosin dike%uarkan o%eh ke%enjar hipo4isis posterior. 'pabi%a bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasi%kan rangsangan sara4 yang terdapat di da%am g%andu%a pituitari posterior. 'kibat %angsung re4%eks ini ia%ah dike%uarkannya oksitosin dari pituitaria posterior. a% ini akan menyebabkan se%-se% miopite% (se% ?keranjang? atau se% ?%aba-%aba?# disekitar a%:eo%i akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke da%am pembu%uh ampu%ae. /e4%eks ini dapat dihambat o%eh adanya rasa sakit, misa%nya jahitan perineum. +engan demikian, penting untuk menempatkan ibu da%am posisi yang nyaman, santai, dan bebas rasa sakit, terutama pada jam-jam menyusukan anak (a%eha, !!"#.
Penge%uaran pro%aktin dihambat o%eh 4aktor-4aktor yang be%um je%as bahannya, namun beberapa bahan terdapat kandungan seperti dopamin, serotinin, kateko%amin, dan T yang ada sangkut pautnya dengan penge%uaran pro%aktin (a%eha, !!"#.
Penge%uaran oksitosin ternyata dipengaruhi o%eh isapan bayi juga suatu reseptor yang ter%etak pada sistem duktus. *i%a duktus me%ebar atau menjadi %unak, maka se$ara re4%ekstoris dike%uarkan oksitosin o%eh hipo4isis yang berperan untuk
9
memeras ke%uar air susu dari a%:eo%i. ;adi, peranan pro%aktin dan oksitosin mut%ak diper%ukan di samping 4aktor-4aktor %ain se%ama proses menyusui (a%eha, !!"#.
Proses terjadinya penge%uaran air susu dimu%ai atau dirangsang o%eh isapan mu%ut bayi pada putting susu ibu. &erakan tersebut merangsang ke%enjar Pi$tuitary 'nterior untuk memproduksi sejum%ah pro%aktin, hormon utama yang menganda%kan penge%uaran 'ir usu. Proses penge%uaran air susu juga tergantung pada Let /o0n Replex, dimana hisapan puting dapat merangsang ke%enjar Pi$tuitary Posterior untuk menghasi%kan hormon oksitosin, yang dapat merangsang serabut otot ha%us di da%am dinding sa%uran susu agar membiarkan susu dapat menga%ir se$ara %an$ar (u%istyawati, !!"#. 2.
Pera+atan Payu,ara
Perawatan payudara ada%ah suatu kegiatan yang di%akukan se$ara sadar dan teratur untuk mem4asi%itasi produksi ') sehingga dapat meningkatkan penge%uaran hormon oksitosin dengan pemijatan di daerah punggung sampai pinggang (&uegue, !!9#.
"
6. Untuk memperbanyak produksi ') 2. Untuk mengetahui adanya ke%ainan. Pe%aksanaan perawatan payudara pas$a persa%inan dimu%ai sedini mungkin yaitu - hari sesudah bayi di%ahirkan. a% ini dapat di %akukan dua ka%i sehari.
Prosedur pe%aksanaan perawatan payudara post partum yang te%ah ditetapkan o%eh /UP dr.
Persia&an Alat
. anduk ke$i% . 5ash @ap 3. +ua wadah untuk air hangat dan dingin . Kassa 8. *aby oi% B minyak ke%apa 6. Kassa steri% da%am tempatnya 2. Korentang da%am tempatnya 9. *engkok
Persia&an Pasien
. =u$i tangan dengan sabun di bawah air menga%ir dan keringkan dengan handuk. . 'njurkan ibu membuka bajunya beserta da%amannya. 3. 'njurkan ibu untuk tarik na4as da%am %a%u hembuskan per%ahan-%ahan dari mu%ut, se$ara beru%ang ka%i hingga terasa tenang. . 'njurkan ibu untuk ri%eks.
8!
Langkahlangkah tin,akan
. *erikan sa%am,perkena%kan diri perawat, panggi% ibu dengan namanya . ;e%askan prosedur dan tujuan tindakan pada ibu Bke%uarga 3. *erikan kesempatan ibu bertanya sebe%um kegiatan di%akukan . 'njurkan ibu untuk duduk santai bersandar dan kaki ditopang dingk%ikB tidak bo%eh menggantung karena untuk me%an$arkan peredaran darah. 8. 'njurkan ibu untuk membuka baju bagian atas, dan bra, serta %etakkan handuk ke$i% di bawahnya. 6. @akukan perawatan puting susu 2. 'mbi% bengkok, kassa, baby oi%. &unakan sebagai pembersih kotoran di sekitar areo%a dan puting susu, %a%u %etakkan kassa yang te%ah digunakan ke da%am bengkok. =ara membersihkannya searah jarum jam, posisi perawat berada di samping k%ien. atu kassa untuk satu puting susu. 9. @akukan
+engan gerakan me%ingkar
8
@akukan dari da%am ke %uar payudara dengan menggunakan te%apak tangan sebanyak 3! ka%i (sekitar 8-! menit# untuk masing-masing payudara.
+engan menggunakan sisi te%apak tangan @akukan gerakan menekan payudara se$ara per%ahan dengan menggunakan sisi da%am te%apak tangan dari atas menuju arah puting susu untuk masing-masing payudara, sebanyak 3! ka%i (sekitar 8-! menit#.
+engan menggunakan ujung kepa%anBbuku-buku tangan @akukan gerakan menekan payudara se$ara per%ahan dengan menggunakan ujung kepa%an tangan dari atas menuju arah puting susu untuk masing-masing payudara.
!. @a%u bersihkan minyak ke%apaBbaby oi% dengan air hangat dengan $ara me%ingkar, sete%ah itu %akukan kompres hangat (sekitar 3-8 menit# dan di %anjutkan dengan kompres air dingin (sekitar 3-8 menit#. . @akukan
'tau mu%ai dari toraka% sampai ser:iks dengan gerakan memutar %akukan sebanyak 8 ka%i (sekitar 3-8 menit#.
. ete%ah se%esai anjurkan ibu mengenakan baju,dan bra nya serta rapihkan.
8
3. F:a%uasi perasaan ibu dan obser:asi, apakah ') ke%uar atau tidak. @a%u dekatkan kan bayi segera untuk disusukan . *ereskan '%at-a%at 8. =u$i tangan 6. +okumentasi
2.#
R*lling Massage
a%ah satu upaya untuk merangsang re4%eks oksitosin yaitu dengan ro%%ing massage. /o%%ing massage merupakan pijat %eher dan punggung be%akang (sejajar daerah payudara# menggunakan ibu jari dengan teknik gerakan memutar searah jarum jam kurang %ebih se%ama 3 menit (u%istyawati, !!"G 3#.
&ambar .6 Teknik /o%%ing
83
Sum"er 1 rogram Mana%emen Laktasi 2 erinasia, +334
)nter:ensi terapi /o%%ing
8
Kebugaraan tubuh tidak hanya di jaga dengan o%ahraga saja tapi kebugaran tubuh juga dapat dijaga dengan massase. Tujuan terapi ini ada%ah suatu usaha dengan ja%an dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap pato%ogi posttrauma. ebenarnya, 4ungsi utama pijat tak hanya menghi%angkan ke%e%ahan 4isik, namun juga berman4aat untuk me%an$arkan sirku%asi darah di da%am se%uruh tubuh, menjaga kesehatan agar tetap prima, merangsang produksi hormon endor4in yang ber4ungsi untuk re%aksasi tubuh, mengurangi beban yang
ditimbu%kan
akibat
stress,
menyingkirkan
toksin
atau
ra$un,
dan
menyeimbangkan kerja organ-organ da%am tubuh. ormon endorphin ber4ungsi untuk menimbu%kan sensasi ri%eks dan menyenangkan. Pijatan e4ekti4 untuk meningkatkan produksi hormon tersebut, sehingga otomatis se%esai pijat, tubuh akan terasa segar dan pikiran pun %ebih bahagia,? (
88
sendiri dike%uarkan o%eh ke%enjar hipo4isis posterior ('ri D Fsti, !!#. ksitosin bekerja pada payudara dan uterus, wa%aupun tampaknya >at ini juga berperan da%am %uteo%isis. uatu reseptor oksitosin serpentin yang berpasangan dengan protein & te%ah diidenti4ikasi da%am miometrium manusia, dan reseptor yang identik atau serupa juga ditemukan di jaringan payudara dan o:arium. /eseptor ini memi$u peningkatan kadar =a Q intrase% (&anong, !!#. Pada mama%ia, oksitosin menyebabkan kontraksi se%-se% mioepite%, se%-se% mirip otot po%os yang me%apisi duktus-duktus di payudara. Pada payudara yang sedang %aktasi, ha% ini akan memeras susu ke %uar dari a%:eo%us menuju ke da%am duktus-duktus besar (sinus# %a%u ke %uar me%a%ui puting susu (penyemprotan susuBmi%k eje$tion#. %eh sebab itu%ah ro%%ing massage dapat me%an$arkan sirku%asi darah dan menstimu%asi oksitosin untuk ke%uar (&anong, !!#. 2.%
Penelitian &enelitian tentang r*lling massage
*erikut pene%itian terkait tentang ro%%ing massage yaitu G . Pene%itian +esawati, E)K U) (!!9# bahwa inter:ensi areo%a massage dan ro%%ing massage pada ibu post partum merupakan sa%ah satu upaya untuk mem4asi%itasi penge%uaran ') se$ara dini, yang diharapkan dapat mendukung program pemberian ') sedini mungkin. Tujuan pene%itian ini untuk mengetahui pengaruh inter:ensi areo%a massage dan ro%%ing massage terhadap penge%uaran ') se$ara dini pada ibu post partum di Puskesmas Ke$amatan Pamu%ang (ke%ompok inter:ensi# dan Puskesmas Ke$amatan =ikupa (ke%ompok kontro%#. Pene%itian ini menggunakan ran$angan pene%itian Auasi eksperimen dengan post test on%y design. Penekanan pada
86
pendekatan kua%itati4 ini ada%ah untuk mengetahui seberapa $epat ') ke%uar sete%ah di%akukan inter:ensi areo%a massage dan ro%%ing massage dibandingan dengan ke%ompok kontro% tanpa inter:ensi tersebut. Peran dukungan ke%uarga, :ariabe% usia dan paritas juga di%ihat hubungannya dengan penge%uaran ') se$ara dini. Pene%itian ini me%ibatkan sampe% yang dike%ompokkan menjadi untuk ke%ompok inter:ensi untuk ke%ompok kontro%. asi% pene%itian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara inter:ensi areo%a massage dan ro%%ingmassage dengan ke$epatan waktu penge%uaran ') (p :a%ue !,!6-!,!8#. Ke%ompok inter:ensi mempunyai pe%uang 8,2 H penge%uaran ') kurang atau sama dengan jam post partum dibanding dengan dengan ke%ompok kontro% ("87 =)R,86!-!,""#. 5aktu penge%uaran ') tidak dipengaruhi o%eh :ariabe% usia, paritas, dan dukungan ke%uarga. aran untuk tim kesehatan supaya menjadikan inter:ensi ini sebagai inter:ensi yang harus di%akukan pada ibu post partum, memasukkan keda%am program kerja dan dibuatkan standar operasiona% sebagai panduan pe%aksana.
2.4
)erangka !e*ri
Post partum
Psiko%ogis ibu
82
)bu takut menyusui
=emas istem reproduksi
Perawat memberikan asuhan ke erawatan
Tidak ada rangsangan hisap pb bayi
Earmako%ogi Non Earmako%ogi
Pro%aktin tdk mS%ps oksitosin dr anterior pituitari
bat ana% etik timu%asi Ku%it
'kupresur
Kneading
'%:eo%ar tidak menghasi%kan ')
*ayi tdk mau mSyusu
ksitosin tdk di produksi di anterior pituitari '%iran (%et down# mSbaik
Produksi ') tdk adekuat
Neuromodu%ator penutu gerbang gate $ontro%?
Sum"er G )r4anuddin (!!9#, Pri$e D 5i%son (!!8#, *obak (!!#, &anong (!!#, endi D 'ndi.
2.5
Peran Pera+at
89
eiring dengan berja%annya waktu dan bertambahnya kebutuhan pe%ayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memi%iki pengetahuan dan keterampi%an di berbagai bidang. aat ini perawat memi%iki peran yang %ebih %uas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pen$egahan penyakit, juga memandang k%ien se$ara komprehensi4.
ibu
post
partum.
)mp%ementasi
segera
diper%ukan
ketika
perawat
mengidenti4ikasi kebutuhan ibu post partum dengan mengkaji u%ang masa%ah penurunan produksi '), mene%aah dan memodi4ikasi ren$ana asuhan yang sudah ada, mengimp%ementasikan ren$ana untuk meningkatkan produksi '), serta mengkomunikasikan inter:ensi da%am meningkatkan produksi ') (Potter, !!8#.
BAB III
8"
)ERAN)A )/N(EP6 DE7INI(I /PERA(I/NAL6 DAN HIP/!E(I(
3.1
)erangka k*nse&
Kerangka konsep dibuat untuk memberikan arah atau gambaran a%ur pene%itian yang dikembangkan berdasarkan kerangka teori dari hubungan :ariabe% yang akan dite%iti. 1ariabe% pene%itian ini terdiri dari dua :ariabe% yaitu :ariabe% bebas dan :ariabe% terikat. 1ariabe% bebas da%am pene%itian ini ada%ah inter:ensi ro%%ing massage dan :ariabe% terikatnya ada%ah produksi ') pada ibu post partum sebe%um dan sete%ah di berikan inter:ensi ro%%ing massage. Untuk %ebih je%asnya digambarkan da%am bentuk skema kerangka konsep sebagai berikut G kema 3. Kerangka Konsep Karakteristik /esponden - Umur - Pendidikan - Perkerjaan
1ariabe% *ebas
Ke%. )nter:ensi Produksi ') Pasien sebe%um inter:ensi gastritisBhipertensi
1ariabe% Terikat
Produksi ') sesudah inter:ensi
)nter:ensi ro%%ing massage Keterangan R 1ariabe% yang dite%iti
3.2
R 1ariabe% yang tidak di te%iti
De$inisi /&erasi*nal
6!
+e4inisi operasiona% disusun untuk membatasi ruang %ingkup atau pengertian :ariabe%-:ariabe% (Notoatmojo, !!8#. 'dapun de4inisi operasiona% dari pene%itian ini ada%ah sebagai berikutG Tabe% 3.. +e4inisi perasiona% 8aria-el
De$inisi /&erasi*nal
9ara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
(kala Ukur
1ariabe% )ndependen Produksi ') eberapa sebe%um banyak inter:ensi ro%%ing produksi ') massage sebe%um
bser:asi
@embar $ek %ist
R sedikit ( median#
rdina%
R banyak (
di%akukan inter:ensi ro%%ing massage 1ariabe% dependen Produksi ') eberapa sesudah banyak inter:ensi ro%%ing produksi ') massage
bser:asi
sesudah di%akukan inter:ensi ro%%ing massage
3.3
Hi&*tesis
6
@embar $ek %ist sebanyak ! pertanyaan dengan jawaban G a dan tidak
R sedikit ( median# R banyak (
rdina%
ipotesis ada%ah jawaban sementara pene%itian, patokan duga, atau da%i% sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan da%am pene%itian ini (Notoatmojo, !!8#. ipotesis da%am pene%itian iniG 'da pengaruh Rolling massage terhadap produksi ') )bu Postpartum di )/N' Kebidanan ayap = /< Pa%embang tahun !
BAB I8
6
ME!/DE PENELI!IAN
.1
Desain Penelitian
Pene%itian ini merupakan pene%itian eksperimen semu (Juasi Fksperimen# yang bertujuan untuk mengetahui suatu geja%a atau pengaruh yang timbu%, sebagai akibat dari adanya per%akuan tertentu (Notoadmodjo, !!8#. Pene%iti memberikan inter:ensi kepada responden yang akan di%akukan tindakan ro%%ing massage. Per%akuan dan membandingkan sebe%um dan sesudah di%akukan ro%%ing massage. Pada pene%itian ini, pene%iti akan me%akukan studi tentang pengaruh ro%%ing massage terhadap produksi ') pada ibu post partum sebe%um di%akukan inter:ensi dan sesudah di%akukan inter:ensi di /UP dr.
63
H J
J
KeteranganG J
R ebe%um mendapat inter:ensi
J
R esudah mendapat inter:ensi
H
R inter:ensi ro%%ing massage umber G idayat, !!2
.2 P*&ulasi ,an (am&el Penelitian
Popu%asi pene%itian ada%ah se%uruh ibu post partum di sayap = bagian obstetri )/N' Kebidanan periode
6
h. Tidak ada ke$a$atan %ahir dari mu%ut bayi ($e%ah bibir atau $e%ah %angit-%angit# i.
Tidak **@/ (*ayi *erat @ahir rendah#
j.
*isa
k. +itemani suami B ke%uarga Kriteria eks%usi G a. )bu yang memberikan susu 4ormu%a b. Tidak bersedia dijadikan responden Untuk menentukan jum%ah sampe% menggunakan rumus dibawah ini G 7
nR
, 7 ( d #
umber G idayat, !!2 Keterangan G n
R *esar ampe% minimum
N
R Popu%asi B bu%an
d
R determinan (!,!8#
*i%a dituangkan da%am rumus, maka G n
n
n
9! 9!(!,!8# 9! 9!(!,!!8# 9! ,2
68
*erdasarkan hasi% perhitungan tersebut, maka jum%ah sampe% ada%ah 68 orang. Teknik pengambi%an sampe% pene%itian ini di%akukan dengan $ara Non C Probabi%ity
68
samp%ing dengan teknik purposi:e samp%ing, yaitu pengambi%an sampe% didasarkan pada suatu pertimbangan atau tujuan tertentu yang dibuat pene%iti sendiri yang sesuai dengan kriteria ink%usi (Nursa%am, !!8 da%am idayat, !!2#. ehingga jum%ah sampe% sesuai dengan kriteria ink%usi dan eks%usi ada%ah 3! orang. .3 :aktu ,an !em&at Penelitian
Pene%itian di%aksanakan pada bu%an ktober tahun ! di )/N' Kebidanan sayap = /UP dr.
Pertim-angan Etik
Pene%itian ini di%akukan sete%ah proposa% disetujui o%eh tim penguji Program tudi )%mu Keperawatan dan i>in pengambi%an data dipero%eh dari +irektur /UP dr.
Met*,e ,an Alat Pengum&ulan Data
66
+ata pene%itian diambi% di )rna Kebidanan /< Pa%embang dengan metode yang digunakan baik untuk :ariabe% bebas da%am pene%itian ini ada%ah inter:ensi ro%%ing massage dan :ariabe% terikatnya ada%ah produksi ') pada ibu post partum sebe%um dan sete%ah di berikan inter:ensi ro%%ing massage ada%ah obser:asi dan $ek %ist. '%at pengumpu%an data yang digunakan da%am pene%itian ini ada%ah $hek %ist pengukuran produksi '). Untuk meni%ai produksi ') terdiri dari ! pertanyaan tertutup dengan pi%ihan ya dan tidak. ;ika pertanyaan dijawab dengan ya diberi ni%ai dan jika tidak diberi ni%ai .
.%
Pr*se,ur Pengum&ulan Data
Prosedur pene%itian di%akukan da%am dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pe%aksanaan. .6.
Tahap persiapan
. Persiapan )nstrumen Pada tahap ini, pene%iti akan mempersiapkan instrumen untuk pengumpu%an data. tandar operasiona% pera%atan ro%%ing massage B pemijatan punggung G
62
inan tempat pene%itian dengan mengajukan surat permohonan i>in pene%itian dari pimpinan Program tudi )%mu Keperawatan T)K *ina usada Pa%embang (P)K-*ina usada# yang ditujukan ke )/N' Kebidanan /UP dr. in pene%itian. 3. Persiapan Pene%iti Pene%iti yang akan me%akukan kegiatan pene%itian harus memperhatikan standar operasiona% bagi pemberi ro%%ing massage sebagai berikut G a. @akukan
wawan$ara
mengenai
ibu
post
partum
dan
ke%an$aran
penge%uaran '). b. @akukan obser:asi ke%an$aran penge%uaran '). $. ;e%askan kepada ibu sega%a sesuatu tentang inter:ensi ro%%ing massage dan pastikan ibu setujuBsiap diberikan inter:ensi ro%%ing massage(mengisi %embar persetujuan tindakanBinformed consent #. d. iapkan dan periksa semua per%engkapan yang akan digunakan untuk memberikan ro%%ing massage. e. =u$i tangan dengan sabunBdisin4ektan sebe%um dan sesudah ro%%ing massage.
69
4. Tentukan tempat yang akan diberikan inter:ensi ro%%ing massage, berikan minyak ke%apaBbaby oi% di daerah tersebut. g. enantiasa menenangkan pikiran dan jiwa h.
'tau mu%ai dari toraka% sampai ser:iks dengan gerakan memutar %akukan sebanyak 8 ka%i (sekitar 3-8 menit#.
i.
Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi ibu se%ama di%akukan inter:ensi ro%%ing massage, seperti kenyamanan dan keadaan 4isik.
.6.
Tahap pe%aksanaan Pada tahap ini, pene%iti akan me%akukan pengumpu%an data dengan %angkah-
%angkah sebagai berikutG .
6"
. ete%ah
itu,
responden
diberitahu
untuk
se%anjutnya
responden
menyapihkan ') kepada bayinya dengan segera. .4
Peng*lahan Data
+ata yang te%ah dikumpu%kan, kemudian akan dio%ah dengan menggunakan teknik pengo%ahan data dengan tahap-tahap sebagai berikutG .2. 8diting (pengeditan#
2!
.5
Analisa Data
.9.
'na%isis Uni:ariat 'na%isis uni:ariat di%akukan dengan ana%isis distribusi 4rekuensi dan hasi%
statistik deskripti4 dari :ariabe% yang dite%iti me%iputi mean, median, standart de:iasi, ni%ai minima% dan maksima%. Pada pene%itian ini ana%isa uni:ariat di%akukan me%iputi :ariabe% independen dan dependen produksi ') sebe%um dan sesudah diberikan terapi ro%%ing massage. .9.
'na%isis *i:ariat 'na%isis bi:ariat di%akukan untuk me%ihat perbedaan antara ke%ompok
per%akuan yaitu yang sudah diberikan terapi ro%%ing massage dengan ke%ompok yang sebe%um mendapatkan terapi ro%%ing massage. 'na%isa bi:ariat di%akukan dengan $araG
Uji T C Test Uji ini di%akukan untuk mengidenti4ikasi hubungan :ariabe% bebas dan
terikat. Untuk membedakan produksi ') 'ntara ke%ompok sebe%um mendapat terapi ro%%ing massage dengan sesudah mendapat terapi ro%%ing massage. Uji statistik menggunakan uji T-Test dependent dengan tingkat kemaknaan "8 7 ( R !,!8#. Karena diketahui distribusi data tidak norma% maka uji yang dipakai ada%ah non-parametrik dengan uji <$Nemar.
2